Mulyana, Deddy, 1998, Komunikasi Organisasi

advertisement
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM
MENGEMBANGKAN EMPLOYEE RELATIONS DI PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) SURABAYA
Oleh: Muhammad Fariz Nirwansyah (070710355)
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada strategi public relations dalam
mengembangkan employee relations di sebuah perusahaan/organisasi yang dalam
hal ini adalah PT. Perkebunan Nusantara X (Persero), dengan mengambil lokasi
penelitian kantor direksi-nya yang terletak di Jalan Jembatan Merah nomor 3 – 5
Surabaya. Karyawan sebagai salah satu sumber daya bagi perusahaan, pada
dasarnya mempunyai peranan penting bagi perusahaan. Misalnya dalam
membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Kegiatan sebuah perusahaan
untuk memelihara hubungan, khususnya antara pihak atasan dengan para
karyawannya merupakan fungsi dari public relations. Hubungan ini dalam rangka
kepegawaian secara formal, karena pegawai adalah salah satu internal publik yang
dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan PR dalam usaha untuk mencapai tujuan
organisasi. Serta hasil dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa Public
Relations di PT. Perkebunan Nusantara X (persero) menyadari pentingnya
employee relations demi terwujudnya situasi yang kondusif antar bidang kerja
yang ada maupun antar karyawan. Penanganan employee relations yang baik di
perusahaan juga dianggap mampu meredam friksi yang dapat menimbulkan
konflik. Dan pada akhirnya penanganan employee relations dengan benar, mampu
menciptakan image perusahaan menjadi lebih positif.
Kata kunci: Hubungan antar pegawai (employee relations), Public Relations,
Organisasi
PENDAHULUAN
Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara X (persero) di Jalan Jembatan
Merah nomor 3 – 5 Surabaya, dimana kantor ini membawahi 3 bidang usaha dari
PT. Perkebunan Nusantara X (persero), yaitu: 11 pabrik gula (Watoetulis,
Toelangan, Kremboong, Gempolkrep, Djombang Baru, Tjoekir, Meritjan,
Pesantren Baru, Ngadiredjo, dan Modjopanggoong), usaha tembakau yang
terdapat di Daerah Jember dan Daerah Klaten, serta 3 rumah sakit (RS Gatoel di
Mojokerto, RS Toeloengredjo di Kediri, dan RS Perkebunan di Jember). Ketiga
bidang usaha itu merupakan pelaksanaan misi dari PT. Perkebunan Nusantara X
(persero) dalam mewujudkan visinya, yaitu: memberikan penekanan akan
1
pentingnya arti mitra (petani, pemerintah, pedagang, pemasok, dan juga pasien
rumah sakit) bagi perusahaan.
Banyaknya bidang usaha yang ditangani oleh PT. Perkebunan Nusantara X
(persero) ini sendiri setidaknya telah mempekerjakan banyak karyawan termasuk
yang tetap maupun outsourcing. Keberadaan jumlah karyawan yang banyak ini
sudah barang tentu harus dikelola dalam hal employee relations-nya. Hal ini juga
sejalan dengan arah pengembangan rrganisasi dan sumber daya manusia dari PT.
Perkebunan Nusantara X (persero), yang mana arah pengembangan sumber daya
manusia diarahkan pada SDM yang mempunyai kompetensi dan jumlah sesuai
dengan perkembangan bisnis yang proporsional berdasarkan perkembangan
organisasi. Peningkatan employee relations juga akan menghasilkan pelayanan
jasa dan produktivitas kerja karyawannya, seperti dikatakan sebagai berikut:
In any organisation, there must be a good communication "flow"
between management and employees and employees and
management. The public relations department often works closely
with personnel or human resources to achieve good employee
relations through publication of an employee newsletter,
magazine, newspaper, or video news magazine, the writing of
brochures to explain company policies and benefits, preparation of
audio-visual materials for training and policy-transmission
purposes, the scheduling of staff meetings and seminars, the
training of speakers among managers and supervisors who serve
as communicators to employees, and coordination of employee
productivity or energy conservation campaigns. (Jls 610,
Principles and practice of public relations, National Open
University of Nigeria, www.nou.edu.ng, download tanggal 15
September 2012)
Pernyataan di atas mengindikasikan banyak hal yang dapat dilakukan oleh PR
dalam membangun employee relationship di perusahaan, baik melalui media
maupun tatap muka secara langsung agar komunikasi antara elemen yang ada di
perusahaan tetap berlangsung.
Penelitian ini mengambil perumusan masalah bagaimana strategi yang
dilakukan oleh Public Relations dalam mengembangkan employee relations di
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Surabaya. Melalui fenomena ini
setidaknya PR harus mampu meramu strategi yang handal dalam mengembangkan
2
employee relations di PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, mengingat peningkatan employee relations akan menghasilkan
pelayanan jasa dan produktivitas kerja karyawannya yang nantinya mengarah
pada kemajuan perusahaan secara keseluruhan.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Ruslan, dalam
bidang komunikasi seperti PR atau komunikasi lainnya, tidak harus menggunakan
analisis statistik terhadap temuan atau analisis data. Kini para peneliti mulai
mengembangkan bidang penelitian dengan pendekatan humanitis, yang berkaitan
dengan fenomenologis, interaksionis, dan kritis, oleh karena berkaitan dengan
objek ilmu-ilmu sosial, termasuk bidang komunikasi dan PR yang berhadapan
dengan manusia (individual atau kelompok), subyektif, maka lebih tepat jika
dilakukan dengan metode kualitatif (Ruslan, 2010:213-214).
PEMBAHASAN
Agar dapat menangani karyawan secara efektif, maka dituntut pemahaman
tentang beberapa faktor perilaku, dan komunikasi secara pasti merupakan salah
satu faktornya. Komunikasi merupakan salah satu keahlian yang menentukan
yang diperlukan pimpinan yang bekerja dengan informasi, sehingga secara tidak
langsung komunikasi mewujudkan
fungsi manajemen
dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan (Rumanti, 2004:109-110).
Employee relations dan perilaku organisasi menjadi tantangan bagaimana
organisasi mengatur orang, dan konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas yang
mereka operasikan. Manajemen PR berfokus pada bagaimana organisasi
berkembang dan memotivasi pegawai untuk mendapatkan standar performa yang
tinggi sesuai dengan kompetisi pasar saat ini. Hubungan pegawai berfokus pada
hubungan yang lebih luas lagi antara pemilik perusahaan dan serikat pekerja.
Kegiatan sebuah perusahaan untuk memelihara hubungan, khususnya
antara pihak atasan dengan para karyawannya merupakan fungsi dari public
relations. Hubungan ini dalam rangka kepegawaian secara formal, dan pegawai
adalah salah satu internal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan
PR, di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan suatu
3
potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi yang mana dapat
dikembangkan lebih baik dari sebelumnya.
Bagi perusahaan dengan skala nasional seperti PT. Perkebunan Nusantara
X (persero), maka employee relations menjadi suatu syarat mutlak bagi kemajuan
perusahaan terlebih dengan banyaknya jumlah karyawan yang terlibat dalam
kegiatan perusahaan. Di PT. Perkebunan Nusantara X (persero) sendiri employee
relations ditujukan agar terciptanya situasi yang kondusif antar bidang kerja yang
ada maupun antar karyawan.
Peranan komunikasi yang sangat mutlak dalam merumuskan tujuan
organisasi kemudian menjadi bagian dalam manajemen organisasi untuk
menetapkan strategi organisasi, dengan demikian strategi manajemen apa pun
yang dilakukan oleh perusahaan pada dasarnya melibatkan strategi komunikasi
dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah melalui model strategic employee
communication yang ditawarkan oleh Oliver.
Menurut Oliver (2004):
“the strategic employee communication model helps clarify the
strategic role communication plays in the day-to-day success of
any company as well as during major change and can help
overcome the ‘everything’ and the ‘publication-limited’
perceptions of communication”
Dalam kaitannya dengan employee communication, model yang ditawarkan oleh
Oliver pada dasarnya mencakup semua komponen penting dalam employee
communication, bahkan menghubungkan mereka satu sama lain dalam hal strategi
dan ‘sepak terjang’ perusahaan.
Untuk lebih jelasnya Model tentang the strategic employee communication
yang ditawarkan oleh Oliver (2004) digambarkan sebagai berikut:
4
Strategic Employee Communication Model
Strategic Objectives
Supportive Management
Targeted
Messages
Ongoing assessment
Well-positioned
staff
Effective
Media/Forum
Integrated Processes
Sumber: Sandra M. Oliver (Ed.), 2004, Handbook of Corporate Communication adn Public
Relations: Pure and Applied, London: Routledge
Melalui model ini, sebuah perusahaan dapat menciptakan tujuan komunikasi yang
nyata bagi kemajuan employee communication dan bahkan suatu saat
mengubahnya jika diperlukan dan sesuai dengan keadaan perusahaan pada saat
itu. Untuk penelitian ini, peneliti lebih menekankannya pada effective
media/forum, dalam artian bagaimana public relations PT. Perkebunan Nusantara
X (persero) menggunakan semua saluran/media (face-to-face communication over
indirect, juga media cetak dan elektronik) untuk mencapai employee relations
yang baik sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.
Kegiatan Employee Relations melalui Media di PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) Surabaya
Kegiatan Employee Relations melalui Majalah Bulanan di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero)
Sebagai perusahaan dengan skala nasional, PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) mempunyai majalah yang dinamakan PT PN X-Mag. Alasan utama
penerbitan majalah ini adalah untuk publikasi, yang selanjutnya mengarah pada
upaya penjembatanan antara pihak internal seperti masing-masing unit yang ada
5
di PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) juga pihak eksternal yang terkait.
Informasi yang ada di majalah ini secara umum berasal pihak perusahaan sendiri.
Majalah PT PN X-Mag sendiri diterbitkan 3 bulan sekali dan dicetak
sebanyak 1.000 eksemplar yang didistribusikan secara cuma-Cuma kepada
seluruh pihak terkait. Hanya saja majalah ini diperuntukkan bagi para karyawan
yang memiliki jabatan puncak, seperti komisaris, direksi, kepala bidang, kepala
urusan di kantor direksi, ADM di unit dan kepala bagian. Tidak meratanya
pendistribusian majalah kepada seluruh karyawan yang ada, lebih disebabkan
karena biaya produksi yang dinilai mahal, sehingga jika majalah tersebut dicetak
sesuai dengan jumlah karyawan yang ada di kantor direksi, maka hal tersebut
dinilai pemborosan bagi anggaran bidang PR sendiri.
Hasil yang dirasakan dari penerbitan Majalah PT PN X-Mag sebagai
jembatan antar publik (internal dan eksternal), terutama dalam hal engagement
(keterikatan antar karyawan yang satu dengan yang lain) memang belum
diketahui, karena dari PR sendiri belum ada yang melakukan survey untuk itu.
Akan tetapi melalui informasi yang diberikan, setidaknya terjadi penambahan
wawasan informasi antar unit, diantaranya adalah kegiatan yang terjadi antar unit
yang ada di perusahaan.
Kegiatan Employee Relations melalui Surat Tertulis di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero)
Kegiatan employee relations dalam bentuk suarat tertulis juga dilakukan
di PT PN X (persero), hal ini dimaksudkan untuk mencari perkembangan yang
terjadi pada setiap unitnya untuk kemudian informasi ini disebarluaskan melalui
web:
Efek komunikasi melalui surat tertulis ini bergantung pada respon dari
karyawan yang dituju, dan karyawan yang responsif umumnya memberikan feed
back yang positif terhadap surat tertulis yang ditujukan kepadanya. Respon yang
positif itu biasanya ditunjukan melalui konfirmasi atas isi pesan yang disampaikan
dalam surat tertulis itu, sehingga karyawan yang bersangkutan selanjutnya
langsung mem-follow up isi pesan yang dimaksud.
6
Kegiatan Employee Relations melalui Media Lainnya di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero)
Bentuk media lain yang digunakan dalam memngembangkan kegiatan
employee relationship di PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) adalah melalui
majalah dinding atau papan pengumuman serta melalui social media yang
dikembangkan oleh masing-masing divisi yang ada di perusahaan.
Untuk media dalam bentuk majalah dinding atau papan pengumuman,
pada dasarnya perusahaan sudah menyediakan media ini untuk saling berbagi
informasi antar karyawan, akan tetapi isi yang ada dalam media ini justru tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Tidak berfungsinya media majalah dinding atau
papan pengumuman di perusahaan ini lebih disebabkan karena kurang
maksimalnya kerja personil PR di perusahaan dalam memfungsikan media ini,
dan hal tersebut dikarenakan keterbatasan jumlah personil PR di perusahaan
sehingga media yang satu ini sedikit terabaikan.
Sedangkan untuk media lain yang juga berguna untuk membangun
employee relations antar karyawan seperti bulettin, brosur, maupun pamflet, pada
dasarnya media ini juga belum digunakan secara menyeluruh pada semua divisi.
Media ini belum sepenuhnya difungsikan karena informasi yang disampaikan
lebih sering dilakukan melalui media online:
Perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi juga dimanfaatkan
oleh humas untuk mengembangkan employee relations di perusahaan, di
antaranya melalui jejaring sosial sepeti Facebook dan BBM (Blackberry
Messenger). Pemanfaatan jenis media sosial ini selain dianggap mengikuti trend
juga dapat menghemat waktu dan biaya. Informasi yang disampaikan melalui
jenis media ini pun umumnya sama dengan media lainnya, diantaranya informasi
mengenai kursus atau pelatihan. Bahkan bisa dikatakan informasi yang
disampaikan melalui media ini dianggap mendahului informasi yang disampaikan
secara resmi melalui surat tertulis.
Hal lain yang bisa diperoleh melalui penggunaan jenis media sosial ini
selain penghematan waktu dan biaya adalah penyebaran informasi sesama
karyawan baik dalam satu divisi maupun dalam divisi yang berbeda tentang
7
kegiatan yang terjadi di perusahaan, bahkan lebih jauh lagi informasi tersebut bisa
juga diketahui pihak eksternal.
Kegiatan Employee Relations melalui Tatap Muka di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero) Surabaya
Media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak. Beberapa pakar psikologis memandang
bahwa dalam komunikasi antar manusia atau yang bersifat tatap, maka media
yang paling dominan adalah panca indera selanjutnya informasi yang disampaikan
dalam komunikasi ini diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Dalam aktivitas komunikasi dengan setting tatap muka yang melibatkan khalayak
lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah
media kelompok, misalnya, rapat, seminar dan lain-lain. Kegiatan melalui
komunikasi dalam setting komunikasi tatap muka di Kantor Direksi PT.
Perkebunan Nusantara X (Persero) Surabaya dalam upaya mengembangkan
employee relations. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan melalui (1) regular meeting
dihadiri oleh jajaran manajemen dan perwakilan dari tiap-tiap divisi sebagai sarana
dalam penyatuan pendapat dan penyaluran aspirasi karyawan , juga coffee morning
yang dilakukan di pabrik gula, (2) seminar dan training, dan (3)
kegiatan-
kegiatan khusus seperti olah raga, outbound, dan rekreasi.
Kegiatan Employee Relations melalui Regular Meeting di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero)
Regular meeting merupakan suatu pertemuan di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero) yang dihadiri oleh jajaran manajemen dan perwakilan dari
tiap-tiap divisi sebagai sarana dalam penyatuan pendapat dan penyaluran aspirasi
karyawan. Kegiatan seperti ini juga dilakukan di pabrik gula dengan nama Coffee
Morning. Untuk regular meeting sendiri diadakan seminggu sekali, sedangkan Coffee
Morning diadakan setiap hari di pabrik gula. Regular meeting di Kantor Direksi
diadakan setiap Hari Selasa yang mana hal ini sudah menjadi ketentuan yang
diambil bersama, dan pengaturan kegiatan yang sifatnya tatap muka melalui
8
regular meeting pada dasarnya dapat dikoordinir oleh semua bidang/divisi yang
ada di perusahaan itu.
Pertemuan-pertemuan semacam ini secara umum mengambil waktu antara
2 hingga 5 jam, dan untuk itu bidang umum menganggarkan budget khusus untuk
mengadakannya. Sedangkan hasil yang diperoleh melalui masing-masing
pertemuan pada dasarnya berbeda, dan tergantung pada isu yang saat itu dibahas
dalam suatu pertemuan.
Kegiatan Employee Relations melalui Seminar dan Training di PT.
Perkebunan Nusantara X (Persero)
Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri oleh
khalayak dengan tujuan untuk membicarakan suatu masalah dengan menampilkan
pembicara, kemudian meminta pendapat atau tanggapan dari peserta seminar yang
biasanya dari kalangan pakar sebagai nara sumber dan pemerhati dalam bidang
itu. Kegiatan dalam bentuk seminar maupun training pun dilakukan oleh PT.
Perkebunan Nusantara X (Persero), sebagai upaya untuk mengembangkan
employee relations yang ada.
Dalam company profile PT. Perkebunan Nusantara X (Persero),
arah
pengembangan organisasi dan Sumber Daya Manusia disebutkan bahwa secara
manajerial,
manajemen
berorientasi
kepada
strategic
excellence
dalam
menentukan arah perusahaan yang lebih jelas dan operational excellence melalui
perbaikan proses bisnis internal yang fokus kepada pelanggan dan dalam hal
pengembangan sumber daya manusia mengarah pada SDM yang mempunyai
kompetensi dan jumlah sesuai dengan perkembangan bisnis yang proporsional
berdasarkan perkembangan organisasi. Oleh karena itu pelaksanaan seminar
maupun training yang dilakukan oleh perusahaan pada dasarnya sejalan dengan
tujuan tersebut.
Selain itu perusahaan juga mengadakan in house training guna
menentukan kompetensi yang akan dikembangkan pada karyawannya. Secara
umum jumlah peserta yang terlibat dalam in house training ini lebih banyak bila
dibandingkan dengan public seminar. Untuk penyelenggaraan in house training
ini, perusahaan mengadakannya di luar kota dan lamanya tergantung
9
penyelenggaraan, akan tetapi biasanya selama 3 hari. Hasil akhir dari seminar
maupun training, maka pihak perusahaan meminta laporan dari atas hasil seminar
maupun training dari karyawan melalui unit-unit yang bersangkutan sambil
mengamati kinerjanya melalui atasan.
Kegiatan Employee Relations melalui Kegiatan Khusus di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero)
Kegiatan khusus yang dimaksud di sini sesuai dengan yang dinyatakan
oleh Ruslan (2005:272) adalah program khusus yang sengaja dirancang di luar
bidang pekerjaan. Kegiatan seperti ini pun dibuat di PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) sebagai upaya dalam mengembangkan employee relations, dan sejauh
ini bentuk-bentuk kegiatan yang ada adalah olah raga, outbound, dan rekreasi:
Untuk kegiatan olah raga, maka perusahaan mengadakannya setiap Hari
Jumat bahkan hari tersebut dicanangkan sebagai hari olah raga bagi perusahaan.
Pada hari itu perusahaan mengadakan senam aerobik. Sedangkan kegiatan olah
raga lainnya adalah badminton pada Hari Rabu di luar jam kantor. Untuk lebih
jelasnya pelaksanaan dan hasil akhir dari kegiatan olah raga ini.
Dalam hal penyelenggaraan outbound dan rekreasi terdapat kesamaan
penyelenggaraan, yaitu setahun sekali. Hasil akhir dari kegiatan outbound dan
rekreasi adalah keadaan yang lebih fresh pada karyawan dalam bekerja, dan di sisi
lain kedekatan antar karyawan lebih meningkat. Selain itu kegiatan ini juga
merupakan semacam bentuk balas jasa perusahaan kepada karyawan atas kerjanya
selama satu tahun.
KESIMPULAN
Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut, Public Relations di PT. Perkebunan Nusantara X (persero) menyadari
pentingnya employee relations demi terwujudnya situasi yang kondusif antar
bidang kerja yang ada maupun antar karyawan. Penanganan employee relations
yang baik di perusahaan juga dianggap mampu meredam friksi yang dapat
menimbulkan konflik yang pada. Bahkan pada akhirnya penanganan employee
10
relations dengan benar, dianggap oleh PR mampu menciptakan image perusahaan
menjadi lebih positif.
Dalam hal mengembangkan employee relations di PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero) Surabaya, maka strategi yang dilakukan oleh Public
Relations meliputi, kegiatan-kegiatan komunikasi dengan menggunakan media
yang dianggap efektif dalam mengembangkan employee relations di perusahaan,
seperti: majalah bulanan, surat tertulis, juga media sosial. Kegiatan-kegiatan
komunikasi yang dilakukan dalam setting tatap muka dengan melibatkan banyak
karyawan, seperti: (1) regular meeting yang diselenggarakan seminggu sekali dan
coffee morning yang dilaksanakan setiap hari khusus untuk pabrik gula, (2)
seminar dan training, baik melalui public seminar maupun in house training, (3)
kegiatan-kegiatan tatap muka yang bersifat khusus seperti outbound yang
membawa nilai-nilai tertentu bagi karyawan yang mengikutinya, serta kegiatan
yang sifatnya untuk refresh seperti olah raga dan rekreasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi, 1995, Dasar-dasar Public Relations, Bandung: Alumni
Company Profile PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
Cutlip, Scott M., Allen H. Center, and Glen M. Broom, 2000., Effective Public
Relations, New Jersey: Prentice Hall International
Effendy, Onong Uchjana, 1999, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Faisal, Sanapiah, 1990, Metode Penelitian Kualitatif, Malang: Yayasan A3
Jefkins, Frank, 2004, Public Relations Fifth Editions, Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald, 2003, Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Moleong, Lexy J., 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Muhammad, Arni, 1995, Komunikasi Organisasi, Jakarta : PT. Bumi Aksara
Mulyana, Deddy,
1998, Komunikasi Organisasi, Bandung: PT. Remaja
Rodaskarya
----------------------, 2000, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
----------------------, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, paradigma baru ilmu
komunikasi dan ilmu sosial lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya
Nazir, Moh., 2003, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia
Nawawi, Hadari, 1996, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
11
Newstrom, John W. and Keith Davis, 1996, Organizational Behavior – Human
Behavior at Work (Ninth Edition), New York: MacGraw-Hill Inc.
Oliver, Sandra M. (Ed.), 2004, Handbook of Corporate Communication adn
Public Relations: Pure and Applied, London: Routledge
Pace, R. Wayne and Don F. Faules, 1998, Komunikasi Organisasi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Rachmadi, F., 1992, Public Relations dalam Teori dan Praktek: Aplikasi dalam
Bahasa Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Robbins, Stephen P., 1996, Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi
(Jilid 1), Jakarta: Prenhallindo
-------------------------, 1996, Teori Organisasi : Struktur, Desain, dan Aplikasi,
Jakarta: Penerbit Arcan
Rumanti Sr. Maria Assumpta, 2002, Dasar-dasar Public Relations: Teori dan
Praktik, Jakarta: Grasindo
Ruslan, Rosady, 2010, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
Jakarta: Rajawali Pres
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survey (Edisi
Revisi), Jakarta: LP3ES
Suhandang, Kustadi, 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program dan
Implementasi. Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia
http://www.jakartaconsulting.com/art-11-05.htm, diakses tanggal 3 Oktober 2012
Jls 610, Principles and practice of public relations, National Open University of
Nigeria, www.nou.edu.ng, download tanggal 15 September 2012
International Labour Conference, 95th Session, 2006
The London School of economic and political science
12
Download