Mengapa Perusahaan Perlu Mengkomunikasikan CSR-nya? Oleh: Adi Susilo Jahja* Kesadaran tentang implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) telah mendunia dan juga mengindonesia. Banyak perusahaan mengklaim telah menjalankan CSR, mereka melaporkan pelaksanaan CSR dalam laporan tahunan, website, maupun media-media lainnya. Di Indonesia, UU PT no. 40 tahun 2007 pasal 66 mewajibkan setiap perusahaan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam penjelasan UU tersebut dikatakan bahwa pengaturan mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi Perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Konsep CSR menyatakan bahwa tanggungjawab perusahaan itu bukan hanya kepada shareholder (pemegang saham), tetapi juga kepada stakeholder (pemangku kepentingan). Perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line berupa keuntungan, tetapi juga pada bottom lines lainnya yaitu aspek sosial dan lingkungan. Ketiga bottom lines tersebut dikenal dengan 3P (people, profit dan planet). Secara filosofis ada semacam "kontrak sosial" antara dunia usaha dengan masyarakat. Masyarakat mempersilakan perusahaan untuk beroperasi, sebagai timbal baliknya masyarakat mengharapkan operasi perusahaan berjalan sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Keberadaan suatu perusahaan diantara para pemangku kepentingan akan memperoleh legitimasi jika perusahaan tersbut dapat memenuhi harapan-harapan para pemangku kepentingan. Oleh karenanya, agar dapat bertahan hidup dalam jangka panjang, perusahaan perlu memastikan bahwa apa yang mereka lakukan memang sesuai dengan harapan masyarakat. Jadi, bila gerak-gerik perusahaan bertentangan dengan harapan masyarakat, legitimasinya dapat terancam, dan dalam jangka panjang, menimbulkan risiko bagi perusahaan! Untuk mempertahankan legitimasi tersebut, perusahaan perlu mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan CSR-nya melalui social responsibility disclosure. Social responsibility disclosure dapat diketahui terutama melalui laporan tahunan dan website perusahaan. Laporan tahunan perusahaan dapat digunakan karena merupakan alat komunikasi utama yang merepresentasikan perusahaan dan sebagai dokumen yang paling penting dalam membentuk image di mata para pemangku kepentingan. Laporan tahunan memiliki tingkat kredibilitas yang paling tinggi dibandingkan dengan media komunikasi yang lain. * Peneliti Institut Perbanas 1 Perusahaan juga dapat menggunakan internet sebagai media komunikasi karena, lebih up to date, lebih interaktif dan biayanya lebih murah. Penggunaan internet memungkinkan perusahaan membidik pada para pemangku kepentingan yang lebih luas dan kemudahan memperoleh umpan balik dari mereka. Lalu, aspek-aspek apa saja yang perlu dikomunikasikan? Branco & Rodrigues menjelaskan bahwa social responsibility disclosures itu terdiri dari dua kelompok yaitu external disclosure (meliputi lingkungan dan keterlibatan dalam komunitas) dan internal disclosure (meliputi sumber daya manusia serta produk dan pelanggan), sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut. Social Responsibility Disclosure Areas Internal Disclosure Human resource disclosure Products and customers disclosure o Employee health and safety o Product quality o Employment of minorities or o Customer complaints/satisfaction women o Provision for disabled customers o Employee training o Employee assistance/benefits o Employee remuneration o Employee profiles o Employee share purchase schemes o Employee morale o Industrial relations External Disclosure Environmental disclosure Community involvement disclosure o Environmental policies or o Charitable donations and activities company concern for the o Support for education environment o Support for the arts and culture o Environmental management, o Support for public health systems and audit o Sponsoring sporting or o Lending and investment policies recreational projects o Conservation of natural resources and recycling activities o Sustainability o Conservation of energy in the conduct of business operations Branco, M. C. & Rodrigues, L. L. (2006),"Communication of corporate social responsibility by Portuguese banks: A legitimacy theory perspective", Corporate Communications: An International Journal, Vol. 11 Iss: 3 pp. 232 - 248. Aspek-aspek tersebutlah yang perlu disampaikan sehingga khalayak tahu kiprah dan kontribusi perusahaan. Semakin besar dan terkenal suatu perusahaan, semakin perlu memperkuat image perusahaan melalui social responsibility information disclosures. Jadi, jika ingin memiliki legitimasi yang kuat di mata para pemangku kepentingan, komunikasikanlah kegiatan CSR perusahaan Anda! 2