COTTAGE AND RESORT DI KAWASAN LABUAN CERMIN Saipul Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRAK Saipul, Cottage and Resort di Kawasan Labuan Cermin, di bawah bimbingan Arman Efendi, ST.,MT., selaku Dosen Pembimbing I dan Ir. Faizal Baharuddin, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Cottage and Resort merupakan sarana akomodasi penginapan dan sarana relaksasi dan rekreasi keluarga yang lokasinya berada didaerah pinggir pantai Biduk-Biduk yang masih alami, sehingga resort ini menyatu dengan panorama alam Kalimantan Timur. Dan dengan menerapkan tema arsitektur lansekap yang dinamis serta mengikuti kondisi alam merupakan andalan utama bagi kawasan Resort ini. Menurut kriterianya kawasan Resort ini dapat dikategorikan sebagai Village Cottage and Resort dikarenakan potensi nuansa alam kalimantan yang masih membentang luas sebagai daya tarik utamanya. Resort yang direncanakan Termasuk kategori cottage resort yang berjenis : Pleasure yaitu disediakan untuk tamu yang bertujuan untuk rekreasi dan relaksasi. Resedential resort yaitu untuk tamu yang berlama-lama menginap. Resort Bintang *** (Tiga) atau medium karena kisaran ruangannya berada minimal 30 kamar. Kata Kunci : Cottage, Resort, Labuan Cermin, Biduk-Biduk, Kabupaten Berau ABSTRACT Saipul, Cottages and Resorts in The Region of Labuan Cermin, under the guidance of Arman Efendi, ST., MT., as a First Supervisor and Ir. Faizal Baharuddin, M.Si., as Second Supervisor, Department of Architecture, Faculty of engineering, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Cottages and Resorts is a lodging accommodation facilities and means of relaxation and family recreational area, the location of the Biduk-Biduk coastal unspoiled, making this resort blends with the natural scenery of East Kalimantan. And by applying dynamic themes of landscape architecture and follows the natural conditions are the mainstay for the region Resort. According to this criterion Resort area can be categorized as Cottages and Resorts Villages because of potential natural feel Kalimantan are still vast stretches as the main attraction. Including planned resort cottage resort type categories: Pleasure is provided for guests aiming for recreation and relaxation. Resedential resort is for guests who linger stay. Star Resort *** (Three) or medium because the range is a minimum of 30 rooms. Key Words : Cottages, Resorts, Labuan Cermin, Biduk-Biduk, District of Berau PENDAHULUAN 237 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor usaha yang sangat potensial dalam peningkatan devisa negara. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang terletak pada posisi silang antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia),dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) serta terletak pada garis khatulistiwa yang memiliki kekayaan alam yang begitu indah. Kecenderungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke nusantara pun semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir. Selain ada yang mencari hal dan kebudayaan baru (tradisi kedaerahan), ada juga yang mencari obyek wisata yang sesuai dengan kondisi negeri asalnya, seperti berupa alam pegunungan, daratan, pantai dan sebagainya.Oleh karena sumber daya alam Indonesia inilah menjadikan Sektor Pariwisata ini sangat potensial untuk dijadikan prioritas utama dalam usaha menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara. Danau Labuan Cermin salah satu potensi Wisata di Kalimantan Timur, bentuk danau layaknya seperti cermin raksasa, itulah alasan mengapa danau ini memiliki nama Cermin Labuan yang memiliki makna Pelabuhan Cermin karena air danau ini begitu kelihatan biru jernih seolah-olah setiap gambar tercermin di atasnya. Danau Labuan Cermin seperti harta karun karena wisatawan tidak banyak yang tahu tempat ini, tapi keindahan danau ini tidak bisa dipungkiri. Danau ini terletak di desa BidukBiduk, Berau, Kalimantan Timur. Untuk mencapai danau ini, dibutuhkan waktu sekitar 20-24 jam perjalanan dengan jalan dari Samarinda atau 6 jam dengan pesawat dari Bandara Sepinggan, Balikpapan Bandara ke Tanjung Redeb. Jika Anda sudah tahu Exotic Derawan, maka tempat ini dapat dicapai dalam waktu tiga jam dengan kapal atau perahu dari Derawan. Hal ini cukup melelahkan dalam menempuh perjalanan tapi jangan khawatir rasa jenuh akan terbayar dengan keindahan danau ini. Gambar 1. Labuan Cermin Under Water Keunikan Danau ini yaitu memiliki 2 aliran air dimana bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar seperti danau pada umumnya. Namun beberapa meter di bawahnya terdapat aliran air asin. Anehnya, kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara kasat mata dapat dilihat bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa awan. Sampai saat ini belum satupun kalangan Akademisi yang tertarik melakukan penelitian di daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini masih menjadi misteri. Masih berupa dugaan bahwa Lapisan keruh berwarna putih itu terjadi akibat hasil pembusukan organisme dasar labuhan yang terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air di danau ini juga menghadirkan organisme dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau. Air asinnya bisa dijumpai pada kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan danau. Rupanya ketebalan lapisan air tawar dan air asin bisa berubah sesuai dengan pasang-surut air laut. Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya. Tak mengherankan jika danau ini diberi nama Labuan Cermin, airnya jernih sekali sampai orang bisa bercermin di atasnya. Arus di beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang. Untuk menuju Danau Labuan Cermin ini pengunjung harus menumpang sampan nelayan dan melewati perjalanan selama 15 menit, menembus semak bakau dan hutan. Hutan itu masih dihuni aneka binatang liar seperti monyet, bekantan, berang-berang dan beruang madu. Karena jaraknya cukup jauh dari kota, jarang atau hampir tidak ada turis yang berkunjung ke sini dikarnakan kurangnya fasilitas yang ada diwilayah kawasan tersebut seperti tempat menginap atau disebut cottage atau resort. Tempat ini hanya dikenal oleh orang-orang lokal dari 238 sekitar daerah itu. Fasilitas dan prasarana pun masih seadanya. Gambar 2. Panorama Danau Labuan Cermin Tempat bermalamnya adalah sebuah Pusat Informasi Nelayan (PIN) binaan The Nature Conservancy, lembaga pegiat pelestarian lingkungan. PIN berbentuk rumah panggung di tepi muara sebuah sungai, hanya beberapa ratus meter dari laut. Rumah itu punya semacam dermaga kecil tempat menambatkan perahu. Sungai di depan PIN berair payau. Kadar keasinannya tergantung pada pasang-surut air laut. Ketika laut surut, sungai berubah menjadi sangat jernih sehingga dasarnya dapat dilihat dengan jelas. Dari beranda kita bisa melihat ikan berseliweran. Ada ikan yang banyak durinya, ada ikan yang menyengat dan ikan yang bertubuh pipih panjang. Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul anak-anak nelayan yang hendak menonton film tentang kehidupan laut atau membaca koleksi perpustakaan. Adapun syarat suatu kawasan dapat dikatakan mempunyai potensi untuk berkembang menjadi obyek wisata yang menarik²⁾ adalah: a. Something to see, yaitu adanya obyek menarik yang dapat dilihat dan dinikmati, sebagai penarik minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat tersebut. b. Something to do, yaitu adanya suatu kegiatan rekreasi yang menarik dan tidak membosankan, dapat dialami dan dinikmati serta wisatawan dapat melakukan aktifitas yang berbeda untuk menghilangkan kebosanan rutinitas sehari-hari. c. Something to buy, yaitu adanya barangbarang souvenir yang sengaja disediakan untuk memenuhi hasrat kebutuhan belanja wisatawan khususnya untuk dibawa pulang. Semua hal ini merupakan syarat potensi pariwisata yang dapat dikembangkan dengan tujuan agar waktu tinggal para wisatawan lebih lama, sehingga dapat lebih banyak pula dalam membelanjakan uangnya. Hal ini berakibat pendapatan perekonomian daerah yang bersangkutan akan naik pada khususnya, dan pemasukan devisa negara dari sektor pariwisata akan meningkat pada umumnya. Penulis memilih hal ini karena biduk-biduk memiki pariwisata alam yang penomenal yaitu labuan cermin. Dengan adanya tempat peristirahatan baru di kawasan wisata labuan cermin ini, diharapkan memberi alternatif wisata baru bagi dunia pariwisata di Kalimantan Timur. Para wisatawan dapat menginap di tempat peristirahatan dengan menikmati pemandangan alam yang indah. Selain itu dapat melakukan aktifitas relaksasi seperti makan di restoran, gym, pijat, ataupun hanya dengan berjemur. Menyadari akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana yang dapat menarik serta mendukung sektor pariwisata di Kalimantan Timur. Pemilihan judul "Cottage and Resort di Labuan Cermin" sebagai judul tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang akan mendukung sektor pariwisata bagi semua pihak yang terkait dan masyarakat luas pada umumnya. Tujuan Merencanakan Cottage and Resort yang terletak pada wilayah Kawasan Wisata labuan cermin. Sasaran Untuk merencanakan cottage and resort yang sesuai dengan karakter Kawasan Wisata labuan cermin. Batasan Perancangan 239 Guna mengoptimalisasi pembahasan dalam Landasan konsepsional Perancangan ini, maka Penulis membatasi kepada beberapa hal yakni : 1. Perencanaan diutamakan kepada pola penataan resort yang sesuai dengan pola aktifitas. 2. Merancang bangunan cottage and resort yang mempunyai karakter yang sesuai dengan Karakter Lingkungan Wilayah Labuan cermin. TINJAUAN COTTAGE DAN RESORT Klasifikasi Cottage dan Resort4 Adapun Klas dari sebuah cottage atau resort ditentukan oleh kriteria dibawah ini. a) Cottage/ Resort ( bintang satu ) Jumlah kamar standar : 15 kamar Dilengkapi kamar mandi dalam Luas minimum kamar standar : 20 m² b) Cottage/ Resort ( Bintang dua ) Jumlah minimum kamar standar : 20 kamar. Dilengkapi kamar mandi dalam. Luas minimum kamar standar : 22 m² Luas minimum kamar suite : 44 m² c) Cottage/ Resort ( Bintang tiga ) Jumlah minimum kamar standar : 30 kamar. Jumlah minimum kamar suite : 2 kamar. Dilengkapi kamar kamar mandi dalam. Luas minimum kamar standar : 24 m² Luas minimum kamar suite : 48 m² d) Cottage/ Resort ( Bintang empat ) Jumlah minimum kamar standar : 50 kamar. Jumlah minimum kamar suite : 3 kamar. Dilengkapi kamar kamar mandi dalam. Luas minimum kamar standar : 24 m² Luas minimum kamar suite : 48 m² e) Cottage/ Resort ( Bintang Lima ) Jumlah minimum kamar standar : 100 kamar. Jumlah minimum kamar suite : 4 kamar. Dilengkapi kamar kamar mandi dalam. Luas minimum kamar standar : 24 m² Luas minimum kamar suite : 52 m² Prinsip Desain Cottage dan Resort Dalam perencanaan resort dengan tujuan kenyamanan dan rekreasi yang perlu ditekankan yaitu adanya kesatuan antara bangunan dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat tercipta suasana yang harmonis. Hal yang perlu diperhatikan lagi yaitu bahwa suatu tempat yang sifatnya rekreatif memiliki waktu – waktu tertentu yang banyak dikunjungi wisatawan yaitu pada hari libur. Oleh karena itu untuk mempertahankan kenyamanan dalam menginap tetap tinggi, maka perlu disediakan juga fasilitas yang dapat digunakan untuk fungsi rekreatif seperti kolam renang. kolam yang akan dikembangkan sebagai salah satu tempat wisata memiliki karakter yang berbeda, yang memerlukan pemecahan khusus. Prinsip– prinsip desain yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah Cottage dan resort yaitu: 1. Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan wisata : a. Berinteraksi dengan lingkungan, budaya baru, dengan standar kenyamanan rumah sendiri. b. Suasana yang tenang dan mendukung untuk beristirahat, selain fasilitas olahraga dan hiburan. c. Privasi tetap terjaga tetapi tetap adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, berpartisipasi dalam aktivitas yang berbeda. 2. Menciptakan suatu citra wisata yang menarik. a. Memanfaatkan sumber daya dan potensi alam serta kekhasan suatu tempat sebaik mungkin. b. Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim setempat. c. Menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan setempat. d. Adanya kesempatan untuk berkomunikasi dengan penduduk. 3. Pengalaman unik bagi para wisatawan. a. Dapat melakukan aktivitas yang berbeda seperti olahraga dan rekreasi. b. Pengenalan terhadap budaya dan cara hidup yang berbeda c. Ketenangan, perubahan gaya hidup dan kesempatan untuk berekreasi. 240 d. Kedekatan dengan alam, matahari, laut, hutan, gunung, danau dan lain – lain. e. Keakraban dalam hubungan dengan orang lain diluar lingkungan kerja. Selain itu penekanan dalam perencanaan Cottage dan resort yang perlu dipertimbangkan ,yaitu adanya kontak dengan alam, bangunan maupun manusia. Dalam hal ini diusahakan semua fungsi bangunan diorientasikan kealam, sehingga didalam pengunjung tetap dapat merasakan suasana alam. TINJAUAN KECAMATAN BIDUK-BIDUK Secara geografis Kecamatan Bidukbiduk terletak antara Lintang : 00°52’26”LS 01°08’31”LS Bujur : 116°48’03”BT 117°14’58”BT. Batas wilayah administrasi Kecamatan Biduk-biduk adalah: Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batu Putih Sebelah selatan berbatasan dengan Tanjung Mangkaliat Sebelah timur berbatasan dengan Selat Makasar Sebelah barat berbatasan dengan Kutai Timur Gambar 4. Peta Wisata Kawasan Labuan Cermin Lokasi Labuan Cermin Resort ini terletak pada kecamatan biduk-biduk Kabupaten Berau. Merupakan suatu desa yang memiliki area pantai lumayan panjang. Luasnya kurang lebih 12 Ha1. Lokasi ini memenuhi persyaratan sebagai cottage resort karena : 1. Indah 2. Aman 3. Mudah diakses dari Kota Kabupaten Berau, dan daerah lainnya 4. Berada Jauh dari Keramaian kota kurang lebih 300 km 5. Pencapaiannya mudah 6. Mempunyai Double Visual yang menarik kearah laut dan hutannya Memiliki pamandangan Sunrise yang sangat indah. Analisa Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang resort diperoleh dari kegiatan pendekatan dari aktivitas dan kegiatan yang terjadi. a. Kelompok kegiatan umum Front office Lobby Lavatory Area parkir b. Kelompok kegiatan makan dan minum Coffe shop Gambar 3. Peta Kabupaten Berau ANALISA PERANCANGAN Analisa Lokasi Kawasan Wisata Labuan Cermin 241 Restaurant c. Kelompok kegiatan hiburan/rekreasi Kolam renang Gym Jogging Track Massage Lavatory d. - Kelompok tamu yang menginap Ruang tidur dengan tipe: Single room Family room Deluxe room Kamar mandi dan wc e. Kelompok kegiatan tamu yang tidak menginap Restaurant, coffe shop dan bar Lapangan tenis Kolam renang berserta penunjangnya Gym Massage f. Kelompok kegiatan pengelola Ruang manager Ruang security & Ruang Informasi Ruang Karyawan Lavatory Kelompok kegiatan pelayanan Housekeeping Linen room Ruang laundry Ruang karyawan Ruang karyawan, ruang istirahat, ruang ibadah dan loker - Lavatory untuk pria dan wanita N o . Jenis Bangunan Luasa n Bang unan 143.5 Unit Luas Sementara 1 143.5m2 2 Ruang Pengelola 241 1 241m2 3 Restoran 288 1 288m2 4 Pusat Kebugaran 253.4 1 253.4m2 5 Single Resort 65.5 6 393m2 6 Family Resort 110.5 5 552.5m2 7 Deluxe Resort 262.5 4 1050m2 1 Ruang Penerima Tamu LUASAN TOTAL2 2921.4m2 KONSEP PERANCANGAN Konsep Orientasi Massa g. - Analisa Luasan Ruang Gambar Kondisi Pencerahan Matahari Tabel 1.5.Perhitungan Luasan Bangunan Eksisting Cottage dan Resort Sementara Berikut merupakan gambaran kondisi peredaran mataharai pada pagi siang dan sore hari. Terlihat jelas lokasi ini memiliki sunrise sehingga arah pandang utama diarahkan kepadanya. Dan meletakkan bangunan pada arah utara dan selatan agar tidak terkena matahari sore sehingga bentuk bangunan menjadi menyerong sedikit dan ini bisa mengakibatkan perputaran udara yang baik dan segar di kawasan cottage dan resort ini. 242 zona publik zona service dan zona private yang akan dibagi-bagi kembali sesuai dengan macam kegiatannya. 1. Zona Hijau (publik) Mewakili a. Parkiran b. Receptionis c. Lobby Resort Gambar 6. Konsep Orientasi Massa Konsep Lansekap dan Vegetasi 2. Zona Kuning (Semiprivate) Mewakili a. Restoran b. Kantor Pengelola c. Lapangan Tennis d. Gym e. Massage 3. Zona Merah (Private) Mewakili a. Single Resort b. Family Resort c. Deluxe Resort Konsep Bangunan Arsitektur Gambar 7. Vegetasi Tambahan Selain untuk berusaha tidak menebang terlalu banyak pohon yang berada didalam kawasan wisata ini, penulis juga berusaha menanamkan vegetasi tambahan pada kawasan ini yaitu beberarapa jenis palem paleman, buahbuahan dan beberapa pohon yang berdaun indah untuk mencapai keindahan pada lokasi ini. Parkit Batang Kayu Konsep Penzoningan Tampak Bangunan Jerami Gambar 9. Konsep Bangunan Gambar 8. Pembagian Zona Untuk konsep penzoningan penulis membagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Konsep fasade bangunan pada kawasan ini sebagian menggunakan konsep arsitektur modern yang dikombinasikan 243 dengan material alami seperti kayu-kayuan, batu-batuan, pasir dan lainnya. Kayu kayuan bisa dikombinasikan di kisi-kisi bangunan sebagai pelunak derasnya cahaya matahari sore pada kawasan ini. Batubatuan bisa dijadikan alas pijak alami yang baik, selain itu untuk bebatuan jenis tertentu juga bisa dijadikan sebagai pelapis akhir dinding yang baik bagi sebuah kawasan resort. Struktur Sistem struktur bangunan yang digunakan dalam resort ini menggunakan strukutur rangka. Struktur ini menggunakan penahan beban juga sebagai pendukung karakter pada penampilan bangunan modern kontemporer. Untuk itu sistem struktur yang digunakan juga mempunyai kekuatan penyangga beban, dapat memberikan ruang bagi kegiatan dan ekspresi struktur mendukung penampilan bangunan yang modern kontemporer. Struktur atas bangunan (upper structure) Resort ini menggunakan atap kayu dan atap tropis. Struktur dan konstruksi atap bangunan diperhitungkan dan didesain untuk mendukung beban media bahan berupa material kayu dan kaca yang akan di desain di sekelilingnya. Konsep Utilitas Listrik Jaringan listrik pada bangunan bangunan resort ini menggunakan sumber listrik dari PLN sebagai sumber utama untuk ruang-ruangan tertentu, seperti Receptionis, ruang informasi, lobby dll. dan menyediakan generator sebagai energi cadangan apabila listrik mati, yang secara otomatis akan menyala apabila listrik dari PLN padam. Sedangkan dibangunan cottage itu sendiri menggunakan pencahayaan alami, seperti obor untuk dimalam hari dan disiang hari akan memperbanyak bukaan pada bangunan cottage. Skema 1. Alur Kelistrikan Air Bersih Suatu sistem penyediaan air bersih untuk keseluruhan komplek bangunan secara menyeluruh yang cukup. Jaringan air bersih berasal dari lokasi wisata labuan cermin. Fungsinya sebagai cadangan kebakaran, lavatory, minum, pengairan landscape.Air bersih yang digunakan untuk resort ini adalah Up feed sistem, air bersih dari sumber di pompa langsung menuju ke atas dan disalurkan pada ruang-ruang yang membutuhkan. Gambar 10. Sistem Struktur Rangka Berikut ini merupakan skema pembebanan sederhana pada bangunan dalam resort yang mengalirkan seluruh bebannya melalui beberapa media hingga sampai ke araah pembebanan yang paling maksimal yakni ke tanah keras. Kolom pada resort ini menggunakan bahan kayu. Struktur bawah pada pondasi (sub structure) yang akan dapat memenuhi bentuk yang diinginkan tersebut dapat dengan menggunakan struktur pondasi pancang, disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan tanah setempat. Gambar 11. Alur Air Bersih Drainase dan Air Kotor Jaringan air kotor dialirkan secara gravitasi menuju sumur resapan setelah adanya pengolahan air kotor. Air kotor yang dimaksud disini adalah air bekas cucian, 244 memasak, maupun kegiatan lain.Air buangan dari dapur, lavatory diteruskan ke Jaringan Pembuangan. Jaringan pembuangannya adalah sebagai berikut : Gambar 12. Alur Air Kotor Sampah Sampah pada bangunan melalui tempat sampah, kemudian dikumpulkan ketempat penampungan sementara. Selanjutkan dipilah-pilah sesuai dengan skema pengolahan resort. Gambar 13. Pengolahan Sampah Pemadam Kebakaran Sistem pemadam kebakaran dimulai dari sistem deteksi dini terjadinya kebakaran sehingga segera ada indikasi/sinyal begitu kebakaran terjadi. 1. Fire hydrant dan alat pencegah kebakaran lain baik yang berisi air maupun gas galon. 2. Alat pemadam api ringan di semua fasilitas. Penangkal Petir Pengamanan untuk bangunan dari bahaya sambaran petir maka perlu dilakukan dengan memasangan suatu alat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut. Untuk sistem yang digunakan adalah system radioaktif dengan pertimbangan luas bangunan cukup besar sehingga dalam setiapkawasandiberibeberapapenangkal petir yang diletak kan di puncak menara pandang secara tersembunyi agar tidak menganggu estetika dari kawasan resort ini. Keamanan Untuk memonitor keamanan ruangan-ruangan pada edukasi center ini maka diperlukan CCTV (Closed Circuit Television) yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layer televise/monitor yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (sebisa mungkin tersembunyi). Semua kegiatan didalam suatu ruangan tersebut termonitor di suatu ruangan security. Selain menggunakan CCTV tersebut system keamanan pada resort ini didukung oleh satuan keamanan yang tersebah di seluruh kawasan. Komunikasi Alat komunikasi yang digunakan dalam kantor kecamatan ini : 1. Privat manual exchange, untuk hubungan eksternal dan internal dengan memakai sistem sambungan langsung. 2. Intercom, digunakan untuk menghubungi setiap ruang. 3. Telefax, untuk hubungan dalam dan luar negeri. 4. Dilengkapi telepon umum yang dipasang di tempat yang strategis. Tata Suara Sistem tata suara direncanakan untuk memberikan suatu fasilitas perlengkapan pada bangunan. Tata suara ini dapat berupa back ground music dan annouching system (public address) yang berfungsi sebagai penghias keheningan ruangan atau apabila ada pengumumanpengumuman tertentu. Selain itu juga sebagai system car call. Peletakan speaker sound preas sure ini diletakkan pada langitlangit ruangan dalam bangunan dalam jarak tertentu. DAFTAR PUSTAKA Chuck Y. Gee. Resort Development and management. 245 Dwi Tangoro. 2004. Utilitas Bangunan; Jakarta; Universitas Indonesia-Press. Edward lnskeep. Tourism Planning. Ernst Neufert. 1995. Data Arsitek, Edisi kedua, Jilid 1; Erlangga. Sumber dari Internet: http://google.com 246