doc - ejurnal untag samarinda - Universitas 17 Agustus 1945

advertisement
COTTAGE AND RESORT DI KAWASAN LABUAN CERMIN
Saipul
Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
ABSTRAK
Saipul, Cottage and Resort di Kawasan Labuan Cermin, di bawah bimbingan Arman Efendi,
ST.,MT., selaku Dosen Pembimbing I dan Ir. Faizal Baharuddin, M.Si., selaku Dosen
Pembimbing II, Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus
1945 Samarinda.
Cottage and Resort merupakan sarana akomodasi penginapan dan sarana relaksasi
dan rekreasi keluarga yang lokasinya berada didaerah pinggir pantai Biduk-Biduk yang
masih alami, sehingga resort ini menyatu dengan panorama alam Kalimantan Timur. Dan
dengan menerapkan tema arsitektur lansekap yang dinamis serta mengikuti kondisi alam
merupakan andalan utama bagi kawasan Resort ini.
Menurut kriterianya kawasan Resort ini dapat dikategorikan sebagai Village Cottage
and Resort dikarenakan potensi nuansa alam kalimantan yang masih membentang luas
sebagai daya tarik utamanya. Resort yang direncanakan Termasuk kategori cottage resort
yang berjenis :
 Pleasure yaitu disediakan untuk tamu yang bertujuan untuk rekreasi dan relaksasi.
 Resedential resort yaitu untuk tamu yang berlama-lama menginap.
 Resort Bintang *** (Tiga) atau medium karena kisaran ruangannya berada minimal
30 kamar.
Kata Kunci : Cottage, Resort, Labuan Cermin, Biduk-Biduk, Kabupaten Berau
ABSTRACT
Saipul, Cottages and Resorts in The Region of Labuan Cermin, under the guidance of
Arman Efendi, ST., MT., as a First Supervisor and Ir. Faizal Baharuddin, M.Si., as Second
Supervisor, Department of Architecture, Faculty of engineering, Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda.
Cottages and Resorts is a lodging accommodation facilities and means of relaxation
and family recreational area, the location of the Biduk-Biduk coastal unspoiled, making this
resort blends with the natural scenery of East Kalimantan. And by applying dynamic themes
of landscape architecture and follows the natural conditions are the mainstay for the region
Resort.
According to this criterion Resort area can be categorized as Cottages and Resorts
Villages because of potential natural feel Kalimantan are still vast stretches as the main
attraction. Including planned resort cottage resort type categories:
 Pleasure is provided for guests aiming for recreation and relaxation.
 Resedential resort is for guests who linger stay.
 Star Resort *** (Three) or medium because the range is a minimum of 30 rooms.
Key Words : Cottages, Resorts, Labuan Cermin, Biduk-Biduk, District of Berau
PENDAHULUAN
237
Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah
satu sektor usaha yang sangat potensial
dalam peningkatan devisa negara. Indonesia
yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang
terletak pada posisi silang antara dua benua
(Benua Asia dan Benua Australia),dua
samudera (Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik) serta terletak pada garis khatulistiwa
yang memiliki kekayaan alam yang begitu
indah.
Kecenderungan
wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke nusantara
pun semakin meningkat pada beberapa
tahun terakhir. Selain ada yang mencari hal
dan kebudayaan baru (tradisi kedaerahan),
ada juga yang mencari obyek wisata yang
sesuai dengan kondisi negeri asalnya,
seperti berupa alam pegunungan, daratan,
pantai dan sebagainya.Oleh karena sumber
daya alam Indonesia inilah menjadikan
Sektor Pariwisata ini sangat potensial untuk
dijadikan prioritas utama dalam usaha
menarik para wisatawan lokal maupun
mancanegara.
Danau Labuan Cermin salah satu
potensi Wisata di Kalimantan Timur, bentuk
danau layaknya seperti cermin raksasa,
itulah alasan mengapa danau ini memiliki
nama Cermin Labuan yang memiliki makna
Pelabuhan Cermin karena air danau ini
begitu kelihatan biru jernih seolah-olah
setiap gambar tercermin di atasnya. Danau
Labuan Cermin seperti harta karun karena
wisatawan tidak banyak yang tahu tempat
ini, tapi keindahan danau ini tidak bisa
dipungkiri.
Danau ini terletak di desa BidukBiduk, Berau, Kalimantan Timur. Untuk
mencapai danau ini, dibutuhkan waktu
sekitar 20-24 jam perjalanan dengan jalan
dari Samarinda atau 6 jam dengan pesawat
dari Bandara Sepinggan,
Balikpapan
Bandara ke Tanjung Redeb. Jika Anda
sudah tahu Exotic Derawan, maka tempat ini
dapat dicapai dalam waktu tiga jam dengan
kapal atau perahu dari Derawan. Hal ini
cukup melelahkan dalam menempuh
perjalanan tapi jangan khawatir rasa jenuh
akan terbayar dengan keindahan danau ini.
Gambar 1. Labuan Cermin Under Water
Keunikan Danau ini yaitu memiliki 2
aliran air dimana bagian atas Danau Labuan
Cermin berisi air tawar seperti danau pada
umumnya. Namun beberapa meter di
bawahnya terdapat aliran air asin. Anehnya,
kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara
kasat mata dapat dilihat bahwa air laut dan
air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa
awan.
Sampai saat ini belum satupun
kalangan Akademisi yang tertarik melakukan
penelitian
di
daerah
ini
sehingga
terbentuknya fenomena ini masih menjadi
misteri. Masih berupa dugaan bahwa
Lapisan keruh berwarna putih itu terjadi
akibat hasil pembusukan organisme dasar
labuhan yang terperangkap dan tak bisa
pergi. Dua jenis air di danau ini juga
menghadirkan organisme dari dua dunia.
Ikan air tawar hidup di permukaan,
sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di
dasar danau.
Air asinnya bisa dijumpai pada
kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan
danau. Rupanya ketebalan lapisan air tawar
dan air asin bisa berubah sesuai dengan
pasang-surut air laut.
Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada
tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya.
Tak mengherankan jika danau ini diberi
nama Labuan Cermin, airnya jernih sekali
sampai orang bisa bercermin di atasnya.
Arus di beberapa tempat cukup kuat dan
mudah menyeret orang yang tak bisa
berenang.
Untuk menuju Danau Labuan Cermin
ini pengunjung harus menumpang sampan
nelayan dan melewati perjalanan selama 15
menit, menembus semak bakau dan hutan.
Hutan itu masih dihuni aneka binatang liar
seperti monyet, bekantan, berang-berang
dan beruang madu.
Karena jaraknya cukup jauh dari
kota, jarang atau hampir tidak ada turis yang
berkunjung ke sini dikarnakan kurangnya
fasilitas yang ada diwilayah kawasan
tersebut seperti tempat menginap atau
disebut cottage atau resort. Tempat ini
hanya dikenal oleh orang-orang lokal dari
238
sekitar daerah itu. Fasilitas dan prasarana
pun masih seadanya.
Gambar 2. Panorama Danau Labuan Cermin
Tempat bermalamnya adalah sebuah
Pusat Informasi Nelayan (PIN) binaan The
Nature Conservancy, lembaga pegiat
pelestarian lingkungan. PIN berbentuk
rumah panggung di tepi muara sebuah
sungai, hanya beberapa ratus meter dari
laut. Rumah itu punya semacam dermaga
kecil tempat menambatkan perahu.
Sungai di depan PIN berair payau.
Kadar
keasinannya
tergantung
pada
pasang-surut air laut. Ketika laut surut,
sungai berubah menjadi sangat jernih
sehingga dasarnya dapat dilihat dengan
jelas. Dari beranda kita bisa melihat ikan
berseliweran. Ada ikan yang banyak durinya,
ada ikan yang menyengat dan ikan yang
bertubuh pipih panjang.
Tak hanya dikunjungi oleh para
nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul
anak-anak nelayan yang hendak menonton
film tentang kehidupan laut atau membaca
koleksi perpustakaan.
Adapun syarat suatu kawasan dapat
dikatakan
mempunyai
potensi
untuk
berkembang menjadi obyek wisata yang
menarik²⁾ adalah:
a. Something to see, yaitu adanya obyek
menarik yang dapat dilihat dan dinikmati,
sebagai penarik minat wisatawan untuk
berkunjung ke tempat tersebut.
b. Something to do, yaitu adanya suatu
kegiatan rekreasi yang menarik dan tidak
membosankan, dapat dialami dan
dinikmati
serta
wisatawan
dapat
melakukan aktifitas yang berbeda untuk
menghilangkan
kebosanan
rutinitas
sehari-hari.
c. Something to buy, yaitu adanya barangbarang souvenir yang sengaja disediakan
untuk memenuhi hasrat kebutuhan
belanja wisatawan khususnya untuk
dibawa pulang.
Semua hal ini merupakan syarat
potensi
pariwisata
yang
dapat
dikembangkan dengan tujuan agar waktu
tinggal para wisatawan lebih lama, sehingga
dapat
lebih
banyak
pula
dalam
membelanjakan uangnya. Hal ini berakibat
pendapatan perekonomian daerah yang
bersangkutan akan naik pada khususnya,
dan pemasukan devisa negara dari sektor
pariwisata akan meningkat pada umumnya.
Penulis memilih hal ini karena biduk-biduk
memiki pariwisata alam yang penomenal
yaitu labuan cermin. Dengan adanya tempat
peristirahatan baru di kawasan wisata
labuan cermin ini, diharapkan memberi
alternatif wisata baru bagi dunia pariwisata di
Kalimantan Timur. Para wisatawan dapat
menginap di tempat peristirahatan dengan
menikmati pemandangan alam yang indah.
Selain itu dapat melakukan aktifitas relaksasi
seperti makan di restoran, gym, pijat,
ataupun hanya dengan berjemur. Menyadari
akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana
yang dapat menarik serta mendukung sektor
pariwisata di Kalimantan Timur. Pemilihan
judul "Cottage and Resort di Labuan
Cermin" sebagai judul tugas akhir ini
diharapkan
dapat
memberikan
suatu
kontribusi yang akan mendukung sektor
pariwisata bagi semua pihak yang terkait
dan masyarakat luas pada umumnya.
Tujuan
Merencanakan Cottage and Resort
yang terletak pada wilayah Kawasan Wisata
labuan cermin.
Sasaran
Untuk merencanakan cottage and
resort yang sesuai dengan karakter
Kawasan Wisata labuan cermin.
Batasan Perancangan
239
Guna mengoptimalisasi pembahasan
dalam Landasan konsepsional Perancangan
ini,
maka Penulis membatasi kepada
beberapa hal yakni :
1. Perencanaan diutamakan kepada pola
penataan resort yang sesuai dengan pola
aktifitas.
2. Merancang bangunan cottage and resort
yang mempunyai karakter yang sesuai
dengan Karakter Lingkungan Wilayah
Labuan cermin.
TINJAUAN COTTAGE DAN RESORT
Klasifikasi Cottage dan Resort4
Adapun Klas dari sebuah cottage
atau resort ditentukan oleh kriteria dibawah
ini.
a)



Cottage/ Resort ( bintang satu )
Jumlah kamar standar : 15 kamar
Dilengkapi kamar mandi dalam
Luas minimum kamar standar : 20 m²
b) Cottage/ Resort ( Bintang dua )
 Jumlah minimum kamar standar : 20
kamar.
 Dilengkapi kamar mandi dalam.
 Luas minimum kamar standar : 22 m²
 Luas minimum kamar suite : 44 m²
c) Cottage/ Resort ( Bintang tiga )
 Jumlah minimum kamar standar : 30
kamar.
 Jumlah minimum kamar suite : 2 kamar.
 Dilengkapi kamar kamar mandi dalam.
 Luas minimum kamar standar : 24 m²
 Luas minimum kamar suite : 48 m²
d) Cottage/ Resort ( Bintang empat )
 Jumlah minimum kamar standar : 50
kamar.
 Jumlah minimum kamar suite : 3 kamar.
 Dilengkapi kamar kamar mandi dalam.
 Luas minimum kamar standar : 24 m²
 Luas minimum kamar suite : 48 m²
e) Cottage/ Resort ( Bintang Lima )
 Jumlah minimum kamar standar : 100
kamar.
 Jumlah minimum kamar suite : 4 kamar.
 Dilengkapi kamar kamar mandi dalam.
 Luas minimum kamar standar : 24 m²
 Luas minimum kamar suite : 52 m²
Prinsip Desain Cottage dan Resort
Dalam perencanaan resort dengan
tujuan kenyamanan dan rekreasi yang perlu
ditekankan yaitu adanya kesatuan antara
bangunan dengan lingkungan sekitar,
sehingga dapat tercipta suasana yang
harmonis. Hal yang perlu diperhatikan lagi
yaitu bahwa suatu tempat yang sifatnya
rekreatif memiliki waktu – waktu tertentu
yang banyak dikunjungi wisatawan yaitu
pada hari libur. Oleh karena itu untuk
mempertahankan
kenyamanan
dalam
menginap tetap tinggi, maka perlu
disediakan juga fasilitas yang dapat
digunakan untuk fungsi rekreatif seperti
kolam
renang.
kolam
yang
akan
dikembangkan sebagai salah satu tempat
wisata memiliki karakter yang berbeda, yang
memerlukan pemecahan khusus. Prinsip–
prinsip desain yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan sebuah Cottage dan resort
yaitu:
1. Kebutuhan dan persyaratan individu
dalam melakukan kegiatan wisata :
a. Berinteraksi dengan lingkungan, budaya
baru, dengan standar kenyamanan rumah
sendiri.
b. Suasana yang tenang dan mendukung
untuk beristirahat, selain fasilitas olahraga
dan hiburan.
c. Privasi tetap terjaga tetapi tetap adanya
kesempatan untuk berinteraksi dengan
orang lain, berpartisipasi dalam aktivitas
yang berbeda.
2. Menciptakan suatu citra wisata yang
menarik.
a. Memanfaatkan sumber daya dan potensi
alam serta kekhasan suatu tempat sebaik
mungkin.
b. Pengolahan terhadap fasilitas yang
sesuai dengan tapak dan iklim setempat.
c. Menyesuaikan fisik bangunan terhadap
karakter lingkungan setempat.
d. Adanya kesempatan untuk berkomunikasi
dengan penduduk.
3. Pengalaman unik bagi para wisatawan.
a. Dapat melakukan aktivitas yang berbeda
seperti olahraga dan rekreasi.
b. Pengenalan terhadap budaya dan cara
hidup yang berbeda
c. Ketenangan, perubahan gaya hidup dan
kesempatan untuk berekreasi.
240
d. Kedekatan dengan alam, matahari, laut,
hutan, gunung, danau dan lain – lain.
e. Keakraban dalam hubungan dengan
orang lain diluar lingkungan kerja.
Selain
itu
penekanan
dalam
perencanaan Cottage dan resort yang perlu
dipertimbangkan ,yaitu adanya kontak
dengan alam, bangunan maupun manusia.
Dalam hal ini diusahakan semua fungsi
bangunan diorientasikan kealam, sehingga
didalam pengunjung tetap dapat merasakan
suasana alam.
TINJAUAN KECAMATAN BIDUK-BIDUK
Secara geografis Kecamatan Bidukbiduk terletak antara Lintang : 00°52’26”LS 01°08’31”LS Bujur : 116°48’03”BT 117°14’58”BT. Batas wilayah administrasi
Kecamatan Biduk-biduk adalah:
 Sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Batu Putih
 Sebelah selatan berbatasan dengan
Tanjung Mangkaliat
 Sebelah timur berbatasan dengan Selat
Makasar
 Sebelah barat berbatasan dengan Kutai
Timur
Gambar 4. Peta Wisata Kawasan Labuan Cermin
Lokasi Labuan Cermin Resort ini
terletak pada kecamatan biduk-biduk
Kabupaten Berau. Merupakan suatu desa
yang memiliki area pantai lumayan panjang.
Luasnya kurang lebih 12 Ha1. Lokasi ini
memenuhi persyaratan sebagai cottage
resort karena :
1. Indah
2. Aman
3. Mudah diakses dari Kota Kabupaten
Berau, dan daerah lainnya
4. Berada Jauh dari Keramaian kota kurang
lebih 300 km
5. Pencapaiannya mudah
6. Mempunyai Double Visual yang menarik
kearah laut dan hutannya
Memiliki pamandangan Sunrise yang
sangat indah.
Analisa Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang resort diperoleh
dari kegiatan pendekatan dari aktivitas dan
kegiatan yang terjadi.
a.




Kelompok kegiatan umum
Front office
Lobby
Lavatory
Area parkir
b. Kelompok kegiatan makan dan minum
 Coffe shop
Gambar 3. Peta Kabupaten Berau
ANALISA PERANCANGAN
Analisa Lokasi Kawasan Wisata Labuan
Cermin
241
 Restaurant
c.





Kelompok kegiatan hiburan/rekreasi
Kolam renang
Gym
Jogging Track
Massage
Lavatory
d.

-
Kelompok tamu yang menginap
Ruang tidur dengan tipe:
Single room
Family room
Deluxe room
Kamar mandi dan wc
e. Kelompok kegiatan tamu yang tidak
menginap
 Restaurant, coffe shop dan bar
 Lapangan tenis
 Kolam renang berserta penunjangnya
 Gym
 Massage
f.




Kelompok kegiatan pengelola
Ruang manager
Ruang security & Ruang Informasi
Ruang Karyawan
Lavatory
Kelompok kegiatan pelayanan
Housekeeping
Linen room
Ruang laundry
Ruang karyawan
Ruang karyawan, ruang istirahat, ruang
ibadah dan loker
- Lavatory untuk pria dan wanita
N
o
.
Jenis
Bangunan
Luasa
n
Bang
unan
143.5
Unit
Luas
Sementara
1
143.5m2
2 Ruang Pengelola
241
1
241m2
3 Restoran
288
1
288m2
4 Pusat Kebugaran
253.4
1
253.4m2
5 Single Resort
65.5
6
393m2
6 Family Resort
110.5
5
552.5m2
7 Deluxe Resort
262.5
4
1050m2
1 Ruang
Penerima
Tamu
LUASAN TOTAL2
2921.4m2
KONSEP PERANCANGAN
Konsep Orientasi Massa
g.


-
Analisa Luasan Ruang
Gambar
Kondisi Pencerahan
Matahari
Tabel 1.5.Perhitungan
Luasan Bangunan
Eksisting
Cottage dan
Resort Sementara
Berikut merupakan gambaran kondisi
peredaran mataharai pada pagi siang dan
sore hari. Terlihat jelas lokasi ini memiliki
sunrise
sehingga arah pandang utama
diarahkan kepadanya. Dan meletakkan
bangunan pada arah utara dan selatan agar
tidak terkena matahari sore sehingga bentuk
bangunan menjadi menyerong sedikit dan ini
bisa mengakibatkan perputaran udara yang
baik dan segar di kawasan cottage dan
resort ini.
242
zona publik zona service dan zona private
yang akan dibagi-bagi kembali sesuai
dengan macam kegiatannya.
1. Zona Hijau (publik) Mewakili
a. Parkiran
b. Receptionis
c. Lobby Resort
Gambar 6. Konsep Orientasi Massa
Konsep Lansekap dan Vegetasi
2. Zona Kuning (Semiprivate)
Mewakili
a. Restoran
b. Kantor Pengelola
c. Lapangan Tennis
d. Gym
e. Massage
3. Zona Merah (Private) Mewakili
a. Single Resort
b. Family Resort
c. Deluxe Resort
Konsep Bangunan
Arsitektur
Gambar 7. Vegetasi Tambahan
Selain
untuk
berusaha
tidak
menebang terlalu banyak pohon yang
berada didalam kawasan wisata ini, penulis
juga berusaha menanamkan vegetasi
tambahan
pada
kawasan
ini
yaitu
beberarapa jenis palem paleman, buahbuahan dan beberapa pohon yang berdaun
indah untuk mencapai keindahan pada
lokasi ini.
Parkit
Batang Kayu
Konsep Penzoningan
Tampak Bangunan
Jerami
Gambar 9. Konsep Bangunan
Gambar 8. Pembagian Zona
Untuk konsep penzoningan penulis
membagi menjadi 3 kelompok besar yaitu
Konsep fasade bangunan pada
kawasan ini sebagian menggunakan konsep
arsitektur modern yang dikombinasikan
243
dengan material alami seperti kayu-kayuan,
batu-batuan, pasir dan lainnya.
Kayu
kayuan bisa dikombinasikan di kisi-kisi
bangunan sebagai pelunak derasnya cahaya
matahari sore pada kawasan ini. Batubatuan bisa dijadikan alas pijak alami yang
baik, selain itu untuk bebatuan jenis tertentu
juga bisa dijadikan sebagai pelapis akhir
dinding yang baik bagi sebuah kawasan
resort.
Struktur
Sistem struktur bangunan yang
digunakan dalam resort ini menggunakan
strukutur rangka. Struktur ini menggunakan
penahan beban juga sebagai pendukung
karakter pada penampilan bangunan modern
kontemporer. Untuk itu sistem struktur yang
digunakan juga mempunyai kekuatan
penyangga beban, dapat memberikan ruang
bagi kegiatan dan ekspresi struktur
mendukung penampilan bangunan yang
modern kontemporer.
Struktur atas bangunan (upper
structure) Resort ini menggunakan atap kayu
dan atap tropis. Struktur dan konstruksi atap
bangunan diperhitungkan dan didesain untuk
mendukung beban media bahan berupa
material kayu dan kaca yang akan di desain
di sekelilingnya.
Konsep Utilitas
Listrik
Jaringan listrik pada bangunan
bangunan resort ini menggunakan sumber
listrik dari PLN sebagai sumber utama untuk
ruang-ruangan tertentu, seperti Receptionis,
ruang informasi, lobby dll. dan menyediakan
generator sebagai energi cadangan apabila
listrik mati, yang secara otomatis akan
menyala apabila listrik dari PLN padam.
Sedangkan dibangunan cottage itu sendiri
menggunakan pencahayaan alami, seperti
obor untuk dimalam hari dan disiang hari
akan
memperbanyak
bukaan
pada
bangunan cottage.
Skema 1. Alur Kelistrikan
Air Bersih
Suatu sistem penyediaan air bersih
untuk keseluruhan komplek bangunan
secara menyeluruh yang cukup. Jaringan air
bersih berasal dari lokasi wisata labuan
cermin. Fungsinya sebagai cadangan
kebakaran, lavatory, minum, pengairan
landscape.Air bersih yang digunakan untuk
resort ini adalah Up feed sistem, air bersih
dari sumber di pompa langsung menuju ke
atas dan disalurkan pada ruang-ruang yang
membutuhkan.
Gambar 10. Sistem Struktur Rangka
Berikut
ini
merupakan
skema
pembebanan sederhana pada bangunan
dalam resort yang mengalirkan seluruh
bebannya melalui beberapa media hingga
sampai ke araah pembebanan yang paling
maksimal yakni ke tanah keras. Kolom pada
resort ini menggunakan bahan kayu. Struktur
bawah pada pondasi (sub structure) yang
akan dapat memenuhi bentuk yang
diinginkan
tersebut
dapat
dengan
menggunakan struktur pondasi pancang,
disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan
tanah setempat.
Gambar 11. Alur Air Bersih
Drainase dan Air Kotor
Jaringan air kotor dialirkan secara
gravitasi menuju sumur resapan setelah
adanya pengolahan air kotor. Air kotor yang
dimaksud disini adalah air bekas cucian,
244
memasak,
maupun
kegiatan
lain.Air
buangan dari dapur, lavatory diteruskan ke
Jaringan Pembuangan.
Jaringan pembuangannya adalah
sebagai berikut :
Gambar 12. Alur Air Kotor
Sampah
Sampah pada bangunan melalui
tempat sampah, kemudian dikumpulkan
ketempat
penampungan
sementara.
Selanjutkan dipilah-pilah sesuai dengan
skema pengolahan resort.
Gambar 13. Pengolahan Sampah
Pemadam Kebakaran
Sistem pemadam kebakaran dimulai
dari sistem deteksi dini terjadinya kebakaran
sehingga segera ada indikasi/sinyal begitu
kebakaran terjadi.
1. Fire hydrant dan alat pencegah
kebakaran lain baik yang berisi air
maupun gas galon.
2. Alat pemadam api ringan di semua
fasilitas.
Penangkal Petir
Pengamanan untuk bangunan dari
bahaya sambaran petir maka perlu dilakukan
dengan memasangan suatu alat penangkal
petir pada puncak bangunan tersebut. Untuk
sistem yang digunakan adalah system
radioaktif
dengan
pertimbangan
luas
bangunan cukup besar sehingga dalam
setiapkawasandiberibeberapapenangkal
petir yang diletak kan di puncak menara
pandang secara tersembunyi agar tidak
menganggu estetika dari kawasan resort ini.
Keamanan
Untuk
memonitor
keamanan
ruangan-ruangan pada edukasi center ini
maka diperlukan CCTV (Closed Circuit
Television) yang berfungsi untuk memonitor
suatu ruangan melalui layer televise/monitor
yang menampilkan gambar dari rekaman
kamera yang dipasang di setiap sudut
ruangan (sebisa mungkin tersembunyi).
Semua kegiatan didalam suatu ruangan
tersebut termonitor di suatu ruangan
security. Selain menggunakan CCTV
tersebut system keamanan pada resort ini
didukung oleh satuan keamanan yang
tersebah di seluruh kawasan.
Komunikasi
Alat komunikasi yang digunakan
dalam kantor kecamatan ini :
1. Privat manual exchange, untuk hubungan
eksternal dan internal dengan memakai
sistem sambungan langsung.
2. Intercom, digunakan untuk menghubungi
setiap ruang.
3. Telefax, untuk hubungan dalam dan luar
negeri.
4. Dilengkapi telepon umum yang dipasang
di tempat yang strategis.
Tata Suara
Sistem tata suara direncanakan
untuk
memberikan
suatu
fasilitas
perlengkapan pada bangunan. Tata suara ini
dapat berupa back ground music dan
annouching system (public address) yang
berfungsi sebagai penghias keheningan
ruangan atau apabila ada pengumumanpengumuman tertentu. Selain itu juga
sebagai system car call. Peletakan speaker
sound preas sure ini diletakkan pada langitlangit ruangan dalam bangunan dalam jarak
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Chuck Y. Gee. Resort Development and
management.
245
Dwi Tangoro. 2004. Utilitas Bangunan;
Jakarta; Universitas Indonesia-Press.
Edward lnskeep. Tourism Planning.
Ernst Neufert. 1995. Data Arsitek, Edisi
kedua, Jilid 1; Erlangga.
Sumber dari Internet:
http://google.com
246
Download