Metodologi Penelitian Pertemuan 5

advertisement
DESAIN PENELITIAN
Desain Riset
Setelah hipotesis dikembangkan
selanjutnya merancang riset untuk
dapat menguji hipotesisnya.
 Mendesain riset berarti menentukan
jenis risetnya, menentukan data
yang akan digunakan dan merancang
model empiris untuk menguji
hipotesis secara statistik.
 Desain riset metupakan proses
memikirkan dan mempresiapkan
riset yang akan dilakukan.

Desain Riset

Merupakan rencana dari struktur
riset yang mengarahkan proses dan
hasil riset sedapat mungkin menjadi
valid, obyektif, efisien dan efektif
Hal-Hal perlu diperhatikan dalam desain
Riset (Cooper & Shindler,2001)





Disain riset adalah perencanaan aktivitas
dan waktu
Disain riset selalu didasarkan pada
pertanyaan atau topik riset.
Disain riset mengarahkan ke pemilihan
sumber-sumber daya dan tipe informasi
yang diperlukan.
Disain riset merupakan suatu kerangka
untuk menunjukkan hubungan antara
variabel yang diteliti.
Disain riset menggariskan langkahlangkah untuk setiap aktivitas riset

METODE PEMILIHAN , PENGUMPULAN DAN
ANALISIS DATA DIPENGARUHI OLEH :
- TUJUAN PENELITIAN DAN
- MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN

ASPEK-ASPEK YANG TERKAIT DENGAN TUJUAN
DAN KARAKTERISTIK MASALAH PENELITIAN
ADALAH :
TUJUAN STUDI
TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
LINGKUNGAN ( SETTING ) STUDI
UNIT ANALISIS
HORISON WAKTU
PENGUKURAN CONSTRUCT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
STUDI EKSPLORASI


DILAKUKAN JIKA PENELITI MEMILIKI
KETERBATASAN INFORMASI MENGENAI
MASALAH PENELITIAN TERTENTU….. BELUM
BANYAK YANG MENELITI
INFORMASI MENGENAI :
- LATAR BELAKANG MASALAH UNTUK
MEMAHAMI DAN MERUMUSKAN
MASALAH, PENYUSUNAN KERANGKA
TEORITIS, PENGEMBANGAN HIPOTESIS
DAN PENGUJIANNYA
- PEMECAHAN MASALAH
STUDI EKSPLORASI

UNTUK MEMAHAMI KARAKTERISTIK FENOMENA /
MASALAH YANG DITELITI….. KARENA BELUM
BANYAK LITERATUR HASIL PENELITIAN YANG
MEMBAHAS MASALAH TERSEBUT ATAU MASALAH
SEJENIS

UNTUK MENJAJAKI SIFAT DAN POLA FENOMENA
YANG MENARIK PERHATIAN PENELITI DAN
MERUPAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH
PENGETAHUAN YANG BERMANFAAT UNTUK
PENYUSUNAN KONSTRUKSI TEORI
STUDI EKSPLORASI

MELALUI STUDI EKSPLORASI , PENELITI DAPAT
MENGEMBANGKAN KONSEP /CONSTRUCT YANG
JELAS DAN MENDIFINISIKANVARIABELVARIABEL YANG PENTING

MEMPUNYAI TIGA TUJUAN YANG SALING
TERKAIT:
- MELAKUKAN DIAGNOSA TERHADAP FENOMENA
TERTENTU
- MENYARING ALTERNATIF-ALTERNATIF
- MENEMUKAN IDE-IDE BARU
STUDI EKSPLORASI

DALAM PENELITIAN BISNIS UMUMNYA
DILAKUKAN UNTUK MENGKLASIFIKASI
MASALAH-MASALAH BISNIS YANG
KURANG JELAS ( AMBIGUITAS)

SEBELUM DILAKUKAN PENELITIAN UNTUK
MENEMUKAN SOLUSI MASALAH ,
TERLEBIH DAHULU DILAKUKAN STUDI
EKSPLORASI UNTUK MEMPEROLEH
INFORMASI MENGENAI ESENSI MASALAH
YANG TERJADI
STUDI EKSPLORASI

HASIL DARI STUDI EKSPLORASI MEMBERI
DUKUNGAN INFORMASI BERUPA KLASIFIKASI
MASALAH UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN
LEBIH LANJUT

DATA DIKUMPULKAN MELALUI OBSERVASI DAN
WAWANCARA ( TIPE DATANYA KUALITATIF )

HASIL ANALISIS DATA …. PENELITI DAPAT
MENGEMBANGKAN TEORI / HIPOTESIS YANG
PERLU DIUJI MELALUI PENELITIAN-PENELITIAN
BERIKUTNYA
STUDI DESKRIPTIF

MERUPAKAN PENELITIAN TERHADAP FENOMENA
/POPULASI TERTENTU YANG DIPEROLEH PENELITI DARI
SUBYEK : INDIVIDU, ORGANISASIONAL, INDUSTRI ATAU
PERSPEKTIF LAIN

TUJUANNYA UNTUK MENJELASKAN ASPEK-ASPEK YANG
RELEVAN DENGAN FENOMENA YANG DIAMATI

MEMBANTU PENELITI UNTUK :
- MENJELASKAN KARAKTERISTIK SUBYEK YANG DITELITI
- MENGKAJI BERBAGAI ASPEK DALAM FENOMENA TERTENTU
- MENAWARKAN IDE MASALAH UNTUK PENGUJIAN ATAU
PENELITIAN SELANJUTNYA
STUDI DESKRIPTIF
PERBEDAAN
STUDI EKSPLORASI
UNTUK MEMAHAMI
KARAKTERISTIK FENO
MENA / MASALAH YANG
DITELITI
STUDI DESKRIPTIF
UNTUK MENJELASKAN
KARAKTERISTIK FENOME
NA / MASALAH YANG
ADA
STUDI DESKRIPTIF

MENJELASKAN KARAKTERISTIK SUATU
FENOMENA …..DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUK
MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH BISNIS

MESKIPUN PADA DASARNYA TIDAK
DIMAKSUDKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAHMASALAH BISNIS …. DISEBUT JUGA ANALISIS
DIAGNOSIS YANG DATANYA KUALITATIF DAN
KUANTITATIF

PENGUMPULAN DATA … UNTUK MENGUJI
HIPOTESIS ATAU MENJAWAB PERTANYAAN
PENELITIAN
PENGUJIAN HIPOTESIS



UMUMNYA PERUPAKAN PENELITIAN YANG
MENJELASKAN FENOMENA DALAM BENTUK
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL :
- HUBUNGAN KORELASIONAL
- KOMPARATIF ( PERBANDINGAN)
- SEBAB-AKIBAT
MERUPAKAN TUJUAN STUDI YANG MEMPUNYAI
PENGARUH TERHADAP ELEMEN DISAIN
PENELITIAN YANG LAIN TERUTAMA DALAM
PEMILIHAN METODE PENGUJIAN DATA
TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
TIPE HUBUNGAN :

KORELASIONAL
ASOSIASI ANTARA VARIABEL YANG SATU
DENGAN VARIABEL YANG LAIN YANG BUKAN
MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

SEBAB-AKIBAT
PERBEDAAN ANATARA KEDUA TIPE HUBUNGAN
TERSEBUT DAPAT DILIHAT DARI KARAKTERISTIK
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL INDEPENDEN
DENGAN VARIABEL DEPENDEN
LINGKUNGAN ( SETTING ) STUDI
LINGKUNGAN ( SETTING ) STUDI

-
PENELITIAN TERHADAP SUATU FENOMENA DAPAT
DILAKUKAN PADA :
LINGKUNGAN YANG NATURAL
LINGKUNGAN ARTIFISIAL ( BUATAN)

FENOMENA YANG ADA PADA LINGKUNGAN PENELITIAN
YANG NATURAL MERUPAKAN KEJADIAN-KEJADIAN
ALAMIAH YANG BERLANGSUNG SECARA NORMAL

LINGKUNGAN PENELITIAN DAPAT SENGAJA DIBUAT OLEH
PENELITI UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN EKSPERIMEN
YANG MENGUJI HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT …… PENELITI
MELAKUKAN MANIPULASI TERHADAP VARIABEL TERTENTU
DAN MEMBUAT SETTING PENELITIAN UNTUK MENELITI
AKIBAT-AKIBAT YANG DITIMBULKANNYA
BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN PENELITIAN DAN
TINGKAT KETERLIBATAN PENELITI
SETTING LAMIAH
STUDI
LAPANGAN
EKSPERIMEN
LAPANGAN
SETTING ARTIFISIAL
EKSPERIMEN
LABORATORIUM
MENGUJI
DILAKUKAN PADA
MENGUJI HUBUNGAN SEBABHUBUNGAN
LINGKUNGAN
AKIBAT PADA LINGKUNGAN
KORELASIONAL
PENELITIAN ALAMIAH YANG ARTIFISIAL
ANTAR VARIABEL
 MANIPULASI
 KETERLIBATAN PENELITI
DENGAN
TERHADAP VARIABEL
PALING TINGGI
KONDISI
LINGKUNGAN
TERTENTU UNTUK
 PENELITI TERLIBAT DALAM
PENELITIAN
MENGETAHUI AKIBAT
PEMBUATAN SETTING YANG
YANG NATURAL
YANG DITIMBULKAN
ARTIFISIAL DAN MELAKUKAN
DAN
 KETERLIBATAN
MANIPULASI TERHADAP
KETERLIBATAN
PENELITI LEBIH
VARIABEL
PENELITI
MINIMAL
TINGGI
STUDI LAPANGAN ( FIELD STUDY)
EKSPERIMEN LAPANGAN
( FIELD EXPERIMENT )
EKSPERIMEN LABORATORIUM
( LABORATORY EXPERIMENT )
UNIT ANALISIS

MERUPAKAN TINGKAT AGREGASI DATA
YANG DIANALISIS

DITENTUKAN BERDASARKAN RUMUSAN
MASALAH/ PERTANYAAN PENELITIAN

MERUPAKAN ELEMEN PENTING DALAM
DISAIN PENELITIAN …. MEMPENGARUHI
PROSES PEMILIHAN , PENGUMPULAN DAN
ANALISIS DATA
HORISON WAKTU
A. STUDI SATU TAHAP (ONE
SHOT STUDY)
B. STUDI CROSS SECTIONALSTUDI TIME SERIES
C. STUDI BEBERAPA TAHAP ATAU
STUDI JANGKA PANJANG
(LONGITUDINAL-STUDY)
HORISON WAKTU

DATA PENELITIAN DAPAT DIKUMPULKAN :
- SEKALIGUS PADA PERIODE TERTENTU
( SATU TITIK WAKTU )
- SECARA BERTAHAP DALAM BEBERAPA
PERIODE WAKTU YANG RELATIF LEBIH
LAMA ( LEBIH DARI 2 TITIK WAKTU )

TERGANTUNG PADA KARAKTERISTIK MASALAH
PENELITIAN YANG AKAN DIJAWAB
HORISON WAKTU
STUDI SATU TAHAP (ONE SHOT STUDY )
 DATANYA DIKUMPULKAN SEKALIGUS
 DATANYA DAPAT BERUPA DATA DARI :
- SATU ATAU
- BEBERAPA SUBYEK PENELITIAN YANG MENCAKUP SATU ATAU
BEBERAPA PERIODE WAKTU : HARI, MINGGU, BULAN ATAU
TAHUN

LEBIH MENEKANKAN PADA FREKUENSI TAHAP PENGUMPULAN
DATA, YAITU : SATU TAHAP ATAU SEKALIGUS

MISAL PENELITI MENGUMPULKAN DATA PENELITIAN UNTUK
MENGETAHUI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SEJUMLAH
MERK PRODUK…… PENGUMPULAN DATA DILAKUKAKAN
SEKALIGUS MELALUI METODE SURVEY. SETELAH ITU PENELITI
TIDAK MELAKUKAN SURVEY LAGI TERHADAP RESPONDEN YANG
SAMA
HORISON WAKTU
CROSS SECTIONAL – STUDI TIME SERIES
UNTUK MENGETAHU HUBUNGAN KOMPARATIF BEBERAPA SUBYEK YANG
DITELITI
 UMUMNYA MERUPAKAN TIPE SATU TAHAP YANG DATANYA BEBERAPA
SUBYEK PADA WAKTU TERTENTU
 MISAL : STUDI PERBANDINGAN PROFITABILITAS LIMA PERUSAHAAN
PADA TAHUN TERTENTU

STUDI TIME SERIES
LEBIH MENEKANKAN PADA DATA PENELITIAN BERUPA DATA RENTETAN
WAKTU
 MISAL : PENELITIAN MENGENAI PERKEMBANGAN PENJUALAN SUATU
PERUSAHAAN SELAMA TAHUN 1990 – 1998
 STUDI KOMPARATIF YANG LEBIH KOMPLEKS DAPAT BERUPA KOMBINASI
ANTAR STUDI CROSS SECTIONAL DENGAN STUDI TIME SERIES

HORISON WAKTU
STUDI BEBERAPA TAHAP ATAU STUDI JANGKA
PANJANG ( LONGITUDINAL STUDY )

PENELITIAN-PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI POLA KECENDERUNGAN , HUBUNGAN
KAUSAL KOMPARATIF DAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT UMUMNYA MEMERLUKAN
LEBIH DARI SATU TAHAP PENGUMPULAN DATA PADA SAAT ( TITIK WAKTU ) YANG
BERBEDA

UMUMNYA MEMERLUKAN WAKTU LEBIH LAMA DAN USAHA LEBIH BANYAK
DIBANDINGKAN DENGAN TIPE STUDI SATU TAHAP

PENGAMATAN YANG DILAKUKAN RELATIF LEBIH INTENSIF DAN LEBIH BAIK
DIBANDINGKAN DENGAN OBSERVASI PADA STUDI SATU TAHAP , MESKIPUN
MEMERLUKAN WAKTU DAN BIAYA RELATIF LEBIH MAHAL

MISAL : PENELITI INGIN MENGETAHUI DAN MENJELASKAN BAGAIMANA PERAN
AKUNTANSI DALAM MEMBENTUK BUDAYA PERUSAHAAN TEMPAT AKUNTANSI
DIPRAKTIKKAN. PENELITI MELAKUKAN PENGAMATAN INTENSIF TERHADAP
REALITAS ( PRAKTIK) AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN TERTENTU DALAM WAKTU
RELATIF LAMA
PENGUKURAN CONSTRUCT

CONSTRUCT MERUPAKAN ABSTRAKSI DARI FENOMENA ATAU

DEFINISI OPERASIONAL MERUPAKAN PENJELASAN MENGENAI
CARA-CARA TERTENTU YANG DIGUNAKAN OLEH PENELITI UNTUK
MENGUKUR ( MENGOPERASIONALISASI ) CONSTRUCT MENJADI
VARIABEL YANG DAPAT DIUJI

DEFINISI OPERASIONAL MERUPAKAN PEDOMAN ATAU
KETENTUAN YANG DAPAT DIGUNAKAN OLEH PENELITI LAIN
UNTUK MENGUKUR SUATU CONSTRUCT DENGAN CARA YANG
SAMA

CONSTRUCT DAPAT DIUKUR DENGAN ANGKA ATAU ATRIBUT
REALITAS YANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN HARUS
DIOPERASIONALISASIKAN DALAM BENTUK VARIABEL YANG
DIUKUR DENGAN BERBAGAI MACAM NILAI
YANG MENGGUNAKAN SKALA TERTENTU
PENGUKURAN CONSTRUCT
1.
2.
3.
4.
SKALA NOMINAL
SKALA ORDINAL
SKALA INTERVAL
SKALA RASIO
SKALA NOMINAL (NOMINAL SCALE)



ADALAH SKALA PENGUKURAN YANG
MENYATAKAN KATEGORI, KELOMPOK ATAU
KLASIFIKASI DARI CONSTRUCT YANG DIUKUR
DALAM BENTUK VARIABEL
MISAL: JENIS KELAMIN
MERUPAKAN VARIABEL YANG TERDIRI ATAS DUA
KATEGORI : PRIA DAN WANITA
SKALA PENGUKURAN JENIS KELAMIN DAPAT
DINYATAKAN DENGAN ANGKA:
1 ( PRIA ) DAN 2 ( WANITA )
SKALA NOMINAL (NOMINAL SCALE)

VARIABEL JENIS KELAMIN MERUPAKAN KATEGORI YANG
BERSIFAT SALING MENIADAKAN ( MUTUALLY EXCLUSIVE ),
ARTINYA SEORANG RESPONDEN HANYA MEMILIKI SATU
KATEGORI JENIS KELAMIN : PRIA ATAU WANITA

SKALA NOMINAL MENYATAKAN KATEGORI YANG BERSIFAT
COLLECTIVELY EXHAUSTIVE, YAITU TIDAK ADA KATEGORI YANG
LAIN KECUALI YANG DINTAYAKAN DALAM SKALA NOMINAL

CONTOH : VARIABEL LAIN YANG BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE
DAN COLLECTIVELY EXHAUSTIVE ADALAH : STATUS PERKAWINAN
DAN AGAMA YANG DIANUT OLEH RESPONDEN

NILAI VARIABEL DENGAN SKALA NOMINAL HANYA MENJELASKAN
KATEGORI, TETAPI TIDAK MENJELASKAN PERINGKAT, JARAK
ATAU PERBANDINGAN
SKALA NOMINAL (NOMINAL SCALE)
BERIKUT INI CONTOH INSTRUMEN PENELITIAN YANG MENANYAKAN
IDENTITAS RESPONDEN DENGAN SKALA NOMINAL
1.
JENIS KELAMIN
2.
:
PRIA
WANITA
STATUS PERKAWINAN :
MENIKAH
TIDAK MENIKAH
3.
AGAMA
:
ISLAM
BUDHA
KATOLIK
HINDU
4.
DEPARTEMEN
:
PEMASARAN/PENJUALAN
PRODUKSI/OPERASI
AKUNTANSI
KEUANGAN
PERSONALIA/UMUM
LAINNYA
KRISTEN
SKALA ORDINAL ( ORDINAL SCALE )

SKALA PENGUKURAN YANG TIDAK HANYA MENYATAKAN KATEGORI, TETAPI JUGA
MENYATAKAN PERINGKAT CONSTRUCT YANG DIUKUR

PERINGKAT NILAI MENUNJUKKAN SUATU URUTAN PENILAIAN ATAU TINGKAT
PREFERENSI

MISAL PENELITI INGIN MENGETAHUI PREFERENSI CALON MAHASISWA TERHADAP
LIMA PERGURUAN TINGGI UNGGULAN
- RESPONDEN DIMINTA UNTUK MENYUSUN URUTAN PILIHAN TERHADAP
MASING-MASING PERGURUAN TINGGI DENGAN MENYATAKAN DALAM
BENTUK ANGKA 1 SAMPAI DENGAN 5.
- ANGKA 1 MENUNJUKKAN TINGKAT PILIHAN RESPONDEN YANG PERTAMA
TERHADAP PT TERSEBUT, DEMIKIAN SETERUSNYA SAMPAI ANGKA 5 YANG
MENUNJUKKAN TINGKAT PILIHAN YANG TERAKHIR

SKALA ORDINAL MEMPUNYAI KELEBIHAN DIBANDINGKAN DENGAN SKALA NOMINAL
, KARENA MENYATAKAN KATEGORI DAN PERINGKAT .
MISAL : A LEBIH BERAT DARI B ATAU C LEBIH BAIK DARI D
SKALA ORDINAL TIDAK MENUNJUKKAN JARAK ATAU INTERVAL BERAPA SELISIH
BERAT ANTARA A DENGAN B ANTARA C DIBANDINGKAN DENGAN D
SKALA ORDINAL ( ORDINAL SCALE )
SKALA INTERVAL ( INTERVAL SCALE)

MERUPAKAN SKALA PENGUKURAN YANG MENYATAKAN
KATEGORI, PERINGKAT DAN JARAK YANG DIUKUR

TIDAK HANYA MENGUKUR PERBEDAAN SUBYEK ATAU OBYEK
SECARA KUALITATIF MELALUI KATEGORISASI DAN MENYATAKAN
URUTAN PREFERENSI, TETAPI JUGA MENGUKUR JARAK ANTARA
PILIHAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN

SKALA INI DINYATAKAN DENGAN ANGKA 1 SAMPAI DENGAN 5
ATAU 1 SAMPAI DENGAN 7.

SKALA INI MENGGUNAKAN KONSEP JARAK ATAU INTERVAL YANG
SAMA ( EQUALITY INTERVAL ) KARENA SKALA INI TIDAK
MENGGUNAKAN ANGKA 0 ( NOL ) SEBAGAI TITIK AWAL
PERHITUNGAN

NILAI SKALA INTERVAL BUKAN ANGKA ABSOLUT , MISAL JARAK 1
DENGAN 2 = JARAK ANTARA 3 DENGAN 4
SKALA INTERVAL ( INTERVAL SCALE)
SKALA INTERVAL ( INTERVAL SCALE)
SKALA RASIO ( RATIO SCALE )

MERUPAKAN SKALA PENGUKURAN YANG MENUNJUKKAN
KATEGORI, PERINGKAT, JARAK DAN PERBANDINGAN CONSTRUCT
YANG DIUKUR

MENGGUNAKAN NILAI ABSOLUT, SEHINGGA MEMPERBAIKI
KELEMAHAN SKALA INTERVAL YANG MENGGUNAKAN NILAI
RELATIF

CONTOH : NILAI UANG ATAU UKURAN BERAT
NILAI UANG SEBESAR RP 1 JUTA MERUPAKAN KELIPATAN 10 KALI
DARI NILAI UANG Rp 100 .000,JIKA BERAT BADAN SESEORANG ADALAH 70 KG = DUA KALI LIPAT
DARI ORANG YANG MEMILIKI BERAT BADAN 35 KG

SKALA INI BANYAK DIGUNAKAN DALAM PENELITIANPENELITIAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN KEUANGAN
SKALA RASIO ( RATIO SCALE )
TIPE PENGUKURAN
SKALA
KATEGORI
NOMINAL
ORDINAL
YA
YA
PERINGKAT
TIDAK
YA
JARAK
PERBANDINGAN
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
INTERVAL
YA
YA
YA
YA
RASIO
YA
YA
YA
METODE PENGUKURAN SIKAP
(ATTITUDE MEASUREMENT METHODE)
KOMPONEN SIKAP DAPAT DIJELASKAN MELALUI TIGA
DIMENSI :

KOGNITIF
MENUNJUKKAN KESADARAN SESEORANG TERHADAP
ATAU PENGETAHUAN MENGENAI OBYEK TERTENTU

AFEKTIF
MEREFLEKSIKAN PERASAAN ATAU EMOSI SESEORANG
TERHADAP SUATU OBYEK

KOMPONEN-KOMPONEN PERILAKU
MENGGAMBARKAN SUATU KEINGINAN-KEINGINAN
ATAU KECENDERUNGAN SESEORANG UNTUK
MELAKUKAN TINDAKAN
METODE-METODE YANG SERING
DIGUNAKAN DALAM PENGUKURAN
CONSTRUCT SIKAP :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SKALA SEDERHANA
SKALA KATEGORI
SKALA LIKERT
SKALA PERBEDAAN SEMANTIS
SKALA NUMERIS
SKALA GRAFIS
SKALA SEDERHANA (SIMPLE ATTITUDE SCALE )
SKALA SEDERHANA (SIMPLE ATTITUDE SCALE )
SKALA KATEGORI (CATEGORY SCALE )
SKALA KATEGORI ( CATEGORY SCALE)
SKALA LIKERT ( LIKERT SCALE )
SKALA PERBEDAAN SEMANTIS
( SEMANTIC DIFFERENTIAL SCALE
SKALA NUMERIS (NUMERICAL SCALE )
SKALA GRAFIS
( GRAPHIC RATING SCALE )
Download