DESAIN PENELITIAN Desain Riset Setelah hipotesis dikembangkan selanjutnya merancang riset untuk dapat menguji hipotesisnya. Mendesain riset berarti menentukan jenis risetnya, menentukan data yang akan digunakan dan merancang model empiris untuk menguji hipotesis secara statistik. Desain riset metupakan proses memikirkan dan mempresiapkan riset yang akan dilakukan. Desain Riset Merupakan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif Hal-Hal perlu diperhatikan dalam desain Riset (Cooper & Shindler,2001) Disain riset adalah perencanaan aktivitas dan waktu Disain riset selalu didasarkan pada pertanyaan atau topik riset. Disain riset mengarahkan ke pemilihan sumber-sumber daya dan tipe informasi yang diperlukan. Disain riset merupakan suatu kerangka untuk menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti. Disain riset menggariskan langkahlangkah untuk setiap aktivitas riset METODE PEMILIHAN , PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA DIPENGARUHI OLEH : - TUJUAN PENELITIAN DAN - MASALAH/PERTANYAAN PENELITIAN ASPEK-ASPEK YANG TERKAIT DENGAN TUJUAN DAN KARAKTERISTIK MASALAH PENELITIAN ADALAH : TUJUAN STUDI TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL LINGKUNGAN ( SETTING ) STUDI UNIT ANALISIS HORISON WAKTU PENGUKURAN CONSTRUCT 1. 2. 3. 4. 5. 6. STUDI EKSPLORASI DILAKUKAN JIKA PENELITI MEMILIKI KETERBATASAN INFORMASI MENGENAI MASALAH PENELITIAN TERTENTU….. BELUM BANYAK YANG MENELITI INFORMASI MENGENAI : - LATAR BELAKANG MASALAH UNTUK MEMAHAMI DAN MERUMUSKAN MASALAH, PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS, PENGEMBANGAN HIPOTESIS DAN PENGUJIANNYA - PEMECAHAN MASALAH STUDI EKSPLORASI UNTUK MEMAHAMI KARAKTERISTIK FENOMENA / MASALAH YANG DITELITI….. KARENA BELUM BANYAK LITERATUR HASIL PENELITIAN YANG MEMBAHAS MASALAH TERSEBUT ATAU MASALAH SEJENIS UNTUK MENJAJAKI SIFAT DAN POLA FENOMENA YANG MENARIK PERHATIAN PENELITI DAN MERUPAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG BERMANFAAT UNTUK PENYUSUNAN KONSTRUKSI TEORI STUDI EKSPLORASI MELALUI STUDI EKSPLORASI , PENELITI DAPAT MENGEMBANGKAN KONSEP /CONSTRUCT YANG JELAS DAN MENDIFINISIKANVARIABELVARIABEL YANG PENTING MEMPUNYAI TIGA TUJUAN YANG SALING TERKAIT: - MELAKUKAN DIAGNOSA TERHADAP FENOMENA TERTENTU - MENYARING ALTERNATIF-ALTERNATIF - MENEMUKAN IDE-IDE BARU STUDI EKSPLORASI DALAM PENELITIAN BISNIS UMUMNYA DILAKUKAN UNTUK MENGKLASIFIKASI MASALAH-MASALAH BISNIS YANG KURANG JELAS ( AMBIGUITAS) SEBELUM DILAKUKAN PENELITIAN UNTUK MENEMUKAN SOLUSI MASALAH , TERLEBIH DAHULU DILAKUKAN STUDI EKSPLORASI UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI ESENSI MASALAH YANG TERJADI STUDI EKSPLORASI HASIL DARI STUDI EKSPLORASI MEMBERI DUKUNGAN INFORMASI BERUPA KLASIFIKASI MASALAH UNTUK MELAKUKAN PENELITIAN LEBIH LANJUT DATA DIKUMPULKAN MELALUI OBSERVASI DAN WAWANCARA ( TIPE DATANYA KUALITATIF ) HASIL ANALISIS DATA …. PENELITI DAPAT MENGEMBANGKAN TEORI / HIPOTESIS YANG PERLU DIUJI MELALUI PENELITIAN-PENELITIAN BERIKUTNYA STUDI DESKRIPTIF MERUPAKAN PENELITIAN TERHADAP FENOMENA /POPULASI TERTENTU YANG DIPEROLEH PENELITI DARI SUBYEK : INDIVIDU, ORGANISASIONAL, INDUSTRI ATAU PERSPEKTIF LAIN TUJUANNYA UNTUK MENJELASKAN ASPEK-ASPEK YANG RELEVAN DENGAN FENOMENA YANG DIAMATI MEMBANTU PENELITI UNTUK : - MENJELASKAN KARAKTERISTIK SUBYEK YANG DITELITI - MENGKAJI BERBAGAI ASPEK DALAM FENOMENA TERTENTU - MENAWARKAN IDE MASALAH UNTUK PENGUJIAN ATAU PENELITIAN SELANJUTNYA STUDI DESKRIPTIF PERBEDAAN STUDI EKSPLORASI UNTUK MEMAHAMI KARAKTERISTIK FENO MENA / MASALAH YANG DITELITI STUDI DESKRIPTIF UNTUK MENJELASKAN KARAKTERISTIK FENOME NA / MASALAH YANG ADA STUDI DESKRIPTIF MENJELASKAN KARAKTERISTIK SUATU FENOMENA …..DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH BISNIS MESKIPUN PADA DASARNYA TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAHMASALAH BISNIS …. DISEBUT JUGA ANALISIS DIAGNOSIS YANG DATANYA KUALITATIF DAN KUANTITATIF PENGUMPULAN DATA … UNTUK MENGUJI HIPOTESIS ATAU MENJAWAB PERTANYAAN PENELITIAN PENGUJIAN HIPOTESIS UMUMNYA PERUPAKAN PENELITIAN YANG MENJELASKAN FENOMENA DALAM BENTUK HUBUNGAN ANTAR VARIABEL TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL : - HUBUNGAN KORELASIONAL - KOMPARATIF ( PERBANDINGAN) - SEBAB-AKIBAT MERUPAKAN TUJUAN STUDI YANG MEMPUNYAI PENGARUH TERHADAP ELEMEN DISAIN PENELITIAN YANG LAIN TERUTAMA DALAM PEMILIHAN METODE PENGUJIAN DATA TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL TIPE HUBUNGAN ANTAR VARIABEL TIPE HUBUNGAN : KORELASIONAL ASOSIASI ANTARA VARIABEL YANG SATU DENGAN VARIABEL YANG LAIN YANG BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT SEBAB-AKIBAT PERBEDAAN ANATARA KEDUA TIPE HUBUNGAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT DARI KARAKTERISTIK HUBUNGAN ANTAR VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL DEPENDEN LINGKUNGAN ( SETTING ) STUDI LINGKUNGAN ( SETTING ) STUDI - PENELITIAN TERHADAP SUATU FENOMENA DAPAT DILAKUKAN PADA : LINGKUNGAN YANG NATURAL LINGKUNGAN ARTIFISIAL ( BUATAN) FENOMENA YANG ADA PADA LINGKUNGAN PENELITIAN YANG NATURAL MERUPAKAN KEJADIAN-KEJADIAN ALAMIAH YANG BERLANGSUNG SECARA NORMAL LINGKUNGAN PENELITIAN DAPAT SENGAJA DIBUAT OLEH PENELITI UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN EKSPERIMEN YANG MENGUJI HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT …… PENELITI MELAKUKAN MANIPULASI TERHADAP VARIABEL TERTENTU DAN MEMBUAT SETTING PENELITIAN UNTUK MENELITI AKIBAT-AKIBAT YANG DITIMBULKANNYA BERDASARKAN KONDISI LINGKUNGAN PENELITIAN DAN TINGKAT KETERLIBATAN PENELITI SETTING LAMIAH STUDI LAPANGAN EKSPERIMEN LAPANGAN SETTING ARTIFISIAL EKSPERIMEN LABORATORIUM MENGUJI DILAKUKAN PADA MENGUJI HUBUNGAN SEBABHUBUNGAN LINGKUNGAN AKIBAT PADA LINGKUNGAN KORELASIONAL PENELITIAN ALAMIAH YANG ARTIFISIAL ANTAR VARIABEL MANIPULASI KETERLIBATAN PENELITI DENGAN TERHADAP VARIABEL PALING TINGGI KONDISI LINGKUNGAN TERTENTU UNTUK PENELITI TERLIBAT DALAM PENELITIAN MENGETAHUI AKIBAT PEMBUATAN SETTING YANG YANG NATURAL YANG DITIMBULKAN ARTIFISIAL DAN MELAKUKAN DAN KETERLIBATAN MANIPULASI TERHADAP KETERLIBATAN PENELITI LEBIH VARIABEL PENELITI MINIMAL TINGGI STUDI LAPANGAN ( FIELD STUDY) EKSPERIMEN LAPANGAN ( FIELD EXPERIMENT ) EKSPERIMEN LABORATORIUM ( LABORATORY EXPERIMENT ) UNIT ANALISIS MERUPAKAN TINGKAT AGREGASI DATA YANG DIANALISIS DITENTUKAN BERDASARKAN RUMUSAN MASALAH/ PERTANYAAN PENELITIAN MERUPAKAN ELEMEN PENTING DALAM DISAIN PENELITIAN …. MEMPENGARUHI PROSES PEMILIHAN , PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA HORISON WAKTU A. STUDI SATU TAHAP (ONE SHOT STUDY) B. STUDI CROSS SECTIONALSTUDI TIME SERIES C. STUDI BEBERAPA TAHAP ATAU STUDI JANGKA PANJANG (LONGITUDINAL-STUDY) HORISON WAKTU DATA PENELITIAN DAPAT DIKUMPULKAN : - SEKALIGUS PADA PERIODE TERTENTU ( SATU TITIK WAKTU ) - SECARA BERTAHAP DALAM BEBERAPA PERIODE WAKTU YANG RELATIF LEBIH LAMA ( LEBIH DARI 2 TITIK WAKTU ) TERGANTUNG PADA KARAKTERISTIK MASALAH PENELITIAN YANG AKAN DIJAWAB HORISON WAKTU STUDI SATU TAHAP (ONE SHOT STUDY ) DATANYA DIKUMPULKAN SEKALIGUS DATANYA DAPAT BERUPA DATA DARI : - SATU ATAU - BEBERAPA SUBYEK PENELITIAN YANG MENCAKUP SATU ATAU BEBERAPA PERIODE WAKTU : HARI, MINGGU, BULAN ATAU TAHUN LEBIH MENEKANKAN PADA FREKUENSI TAHAP PENGUMPULAN DATA, YAITU : SATU TAHAP ATAU SEKALIGUS MISAL PENELITI MENGUMPULKAN DATA PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SEJUMLAH MERK PRODUK…… PENGUMPULAN DATA DILAKUKAKAN SEKALIGUS MELALUI METODE SURVEY. SETELAH ITU PENELITI TIDAK MELAKUKAN SURVEY LAGI TERHADAP RESPONDEN YANG SAMA HORISON WAKTU CROSS SECTIONAL – STUDI TIME SERIES UNTUK MENGETAHU HUBUNGAN KOMPARATIF BEBERAPA SUBYEK YANG DITELITI UMUMNYA MERUPAKAN TIPE SATU TAHAP YANG DATANYA BEBERAPA SUBYEK PADA WAKTU TERTENTU MISAL : STUDI PERBANDINGAN PROFITABILITAS LIMA PERUSAHAAN PADA TAHUN TERTENTU STUDI TIME SERIES LEBIH MENEKANKAN PADA DATA PENELITIAN BERUPA DATA RENTETAN WAKTU MISAL : PENELITIAN MENGENAI PERKEMBANGAN PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN SELAMA TAHUN 1990 – 1998 STUDI KOMPARATIF YANG LEBIH KOMPLEKS DAPAT BERUPA KOMBINASI ANTAR STUDI CROSS SECTIONAL DENGAN STUDI TIME SERIES HORISON WAKTU STUDI BEBERAPA TAHAP ATAU STUDI JANGKA PANJANG ( LONGITUDINAL STUDY ) PENELITIAN-PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI POLA KECENDERUNGAN , HUBUNGAN KAUSAL KOMPARATIF DAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT UMUMNYA MEMERLUKAN LEBIH DARI SATU TAHAP PENGUMPULAN DATA PADA SAAT ( TITIK WAKTU ) YANG BERBEDA UMUMNYA MEMERLUKAN WAKTU LEBIH LAMA DAN USAHA LEBIH BANYAK DIBANDINGKAN DENGAN TIPE STUDI SATU TAHAP PENGAMATAN YANG DILAKUKAN RELATIF LEBIH INTENSIF DAN LEBIH BAIK DIBANDINGKAN DENGAN OBSERVASI PADA STUDI SATU TAHAP , MESKIPUN MEMERLUKAN WAKTU DAN BIAYA RELATIF LEBIH MAHAL MISAL : PENELITI INGIN MENGETAHUI DAN MENJELASKAN BAGAIMANA PERAN AKUNTANSI DALAM MEMBENTUK BUDAYA PERUSAHAAN TEMPAT AKUNTANSI DIPRAKTIKKAN. PENELITI MELAKUKAN PENGAMATAN INTENSIF TERHADAP REALITAS ( PRAKTIK) AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN TERTENTU DALAM WAKTU RELATIF LAMA PENGUKURAN CONSTRUCT CONSTRUCT MERUPAKAN ABSTRAKSI DARI FENOMENA ATAU DEFINISI OPERASIONAL MERUPAKAN PENJELASAN MENGENAI CARA-CARA TERTENTU YANG DIGUNAKAN OLEH PENELITI UNTUK MENGUKUR ( MENGOPERASIONALISASI ) CONSTRUCT MENJADI VARIABEL YANG DAPAT DIUJI DEFINISI OPERASIONAL MERUPAKAN PEDOMAN ATAU KETENTUAN YANG DAPAT DIGUNAKAN OLEH PENELITI LAIN UNTUK MENGUKUR SUATU CONSTRUCT DENGAN CARA YANG SAMA CONSTRUCT DAPAT DIUKUR DENGAN ANGKA ATAU ATRIBUT REALITAS YANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN HARUS DIOPERASIONALISASIKAN DALAM BENTUK VARIABEL YANG DIUKUR DENGAN BERBAGAI MACAM NILAI YANG MENGGUNAKAN SKALA TERTENTU PENGUKURAN CONSTRUCT 1. 2. 3. 4. SKALA NOMINAL SKALA ORDINAL SKALA INTERVAL SKALA RASIO SKALA NOMINAL (NOMINAL SCALE) ADALAH SKALA PENGUKURAN YANG MENYATAKAN KATEGORI, KELOMPOK ATAU KLASIFIKASI DARI CONSTRUCT YANG DIUKUR DALAM BENTUK VARIABEL MISAL: JENIS KELAMIN MERUPAKAN VARIABEL YANG TERDIRI ATAS DUA KATEGORI : PRIA DAN WANITA SKALA PENGUKURAN JENIS KELAMIN DAPAT DINYATAKAN DENGAN ANGKA: 1 ( PRIA ) DAN 2 ( WANITA ) SKALA NOMINAL (NOMINAL SCALE) VARIABEL JENIS KELAMIN MERUPAKAN KATEGORI YANG BERSIFAT SALING MENIADAKAN ( MUTUALLY EXCLUSIVE ), ARTINYA SEORANG RESPONDEN HANYA MEMILIKI SATU KATEGORI JENIS KELAMIN : PRIA ATAU WANITA SKALA NOMINAL MENYATAKAN KATEGORI YANG BERSIFAT COLLECTIVELY EXHAUSTIVE, YAITU TIDAK ADA KATEGORI YANG LAIN KECUALI YANG DINTAYAKAN DALAM SKALA NOMINAL CONTOH : VARIABEL LAIN YANG BERSIFAT MUTUALLY EXCLUSIVE DAN COLLECTIVELY EXHAUSTIVE ADALAH : STATUS PERKAWINAN DAN AGAMA YANG DIANUT OLEH RESPONDEN NILAI VARIABEL DENGAN SKALA NOMINAL HANYA MENJELASKAN KATEGORI, TETAPI TIDAK MENJELASKAN PERINGKAT, JARAK ATAU PERBANDINGAN SKALA NOMINAL (NOMINAL SCALE) BERIKUT INI CONTOH INSTRUMEN PENELITIAN YANG MENANYAKAN IDENTITAS RESPONDEN DENGAN SKALA NOMINAL 1. JENIS KELAMIN 2. : PRIA WANITA STATUS PERKAWINAN : MENIKAH TIDAK MENIKAH 3. AGAMA : ISLAM BUDHA KATOLIK HINDU 4. DEPARTEMEN : PEMASARAN/PENJUALAN PRODUKSI/OPERASI AKUNTANSI KEUANGAN PERSONALIA/UMUM LAINNYA KRISTEN SKALA ORDINAL ( ORDINAL SCALE ) SKALA PENGUKURAN YANG TIDAK HANYA MENYATAKAN KATEGORI, TETAPI JUGA MENYATAKAN PERINGKAT CONSTRUCT YANG DIUKUR PERINGKAT NILAI MENUNJUKKAN SUATU URUTAN PENILAIAN ATAU TINGKAT PREFERENSI MISAL PENELITI INGIN MENGETAHUI PREFERENSI CALON MAHASISWA TERHADAP LIMA PERGURUAN TINGGI UNGGULAN - RESPONDEN DIMINTA UNTUK MENYUSUN URUTAN PILIHAN TERHADAP MASING-MASING PERGURUAN TINGGI DENGAN MENYATAKAN DALAM BENTUK ANGKA 1 SAMPAI DENGAN 5. - ANGKA 1 MENUNJUKKAN TINGKAT PILIHAN RESPONDEN YANG PERTAMA TERHADAP PT TERSEBUT, DEMIKIAN SETERUSNYA SAMPAI ANGKA 5 YANG MENUNJUKKAN TINGKAT PILIHAN YANG TERAKHIR SKALA ORDINAL MEMPUNYAI KELEBIHAN DIBANDINGKAN DENGAN SKALA NOMINAL , KARENA MENYATAKAN KATEGORI DAN PERINGKAT . MISAL : A LEBIH BERAT DARI B ATAU C LEBIH BAIK DARI D SKALA ORDINAL TIDAK MENUNJUKKAN JARAK ATAU INTERVAL BERAPA SELISIH BERAT ANTARA A DENGAN B ANTARA C DIBANDINGKAN DENGAN D SKALA ORDINAL ( ORDINAL SCALE ) SKALA INTERVAL ( INTERVAL SCALE) MERUPAKAN SKALA PENGUKURAN YANG MENYATAKAN KATEGORI, PERINGKAT DAN JARAK YANG DIUKUR TIDAK HANYA MENGUKUR PERBEDAAN SUBYEK ATAU OBYEK SECARA KUALITATIF MELALUI KATEGORISASI DAN MENYATAKAN URUTAN PREFERENSI, TETAPI JUGA MENGUKUR JARAK ANTARA PILIHAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN SKALA INI DINYATAKAN DENGAN ANGKA 1 SAMPAI DENGAN 5 ATAU 1 SAMPAI DENGAN 7. SKALA INI MENGGUNAKAN KONSEP JARAK ATAU INTERVAL YANG SAMA ( EQUALITY INTERVAL ) KARENA SKALA INI TIDAK MENGGUNAKAN ANGKA 0 ( NOL ) SEBAGAI TITIK AWAL PERHITUNGAN NILAI SKALA INTERVAL BUKAN ANGKA ABSOLUT , MISAL JARAK 1 DENGAN 2 = JARAK ANTARA 3 DENGAN 4 SKALA INTERVAL ( INTERVAL SCALE) SKALA INTERVAL ( INTERVAL SCALE) SKALA RASIO ( RATIO SCALE ) MERUPAKAN SKALA PENGUKURAN YANG MENUNJUKKAN KATEGORI, PERINGKAT, JARAK DAN PERBANDINGAN CONSTRUCT YANG DIUKUR MENGGUNAKAN NILAI ABSOLUT, SEHINGGA MEMPERBAIKI KELEMAHAN SKALA INTERVAL YANG MENGGUNAKAN NILAI RELATIF CONTOH : NILAI UANG ATAU UKURAN BERAT NILAI UANG SEBESAR RP 1 JUTA MERUPAKAN KELIPATAN 10 KALI DARI NILAI UANG Rp 100 .000,JIKA BERAT BADAN SESEORANG ADALAH 70 KG = DUA KALI LIPAT DARI ORANG YANG MEMILIKI BERAT BADAN 35 KG SKALA INI BANYAK DIGUNAKAN DALAM PENELITIANPENELITIAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN KEUANGAN SKALA RASIO ( RATIO SCALE ) TIPE PENGUKURAN SKALA KATEGORI NOMINAL ORDINAL YA YA PERINGKAT TIDAK YA JARAK PERBANDINGAN TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK INTERVAL YA YA YA YA RASIO YA YA YA METODE PENGUKURAN SIKAP (ATTITUDE MEASUREMENT METHODE) KOMPONEN SIKAP DAPAT DIJELASKAN MELALUI TIGA DIMENSI : KOGNITIF MENUNJUKKAN KESADARAN SESEORANG TERHADAP ATAU PENGETAHUAN MENGENAI OBYEK TERTENTU AFEKTIF MEREFLEKSIKAN PERASAAN ATAU EMOSI SESEORANG TERHADAP SUATU OBYEK KOMPONEN-KOMPONEN PERILAKU MENGGAMBARKAN SUATU KEINGINAN-KEINGINAN ATAU KECENDERUNGAN SESEORANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN METODE-METODE YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PENGUKURAN CONSTRUCT SIKAP : 1. 2. 3. 4. 5. 6. SKALA SEDERHANA SKALA KATEGORI SKALA LIKERT SKALA PERBEDAAN SEMANTIS SKALA NUMERIS SKALA GRAFIS SKALA SEDERHANA (SIMPLE ATTITUDE SCALE ) SKALA SEDERHANA (SIMPLE ATTITUDE SCALE ) SKALA KATEGORI (CATEGORY SCALE ) SKALA KATEGORI ( CATEGORY SCALE) SKALA LIKERT ( LIKERT SCALE ) SKALA PERBEDAAN SEMANTIS ( SEMANTIC DIFFERENTIAL SCALE SKALA NUMERIS (NUMERICAL SCALE ) SKALA GRAFIS ( GRAPHIC RATING SCALE )