Pengertian, Konsep, dan Penerapan Skala Ekonomi Tugas Ekonomi Industri Oleh : Sofia Janahtul Isnaini – 160231100130 / C Prodi Ekonomi Pembangunan – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura Skala ekonomi dapat dikatakan sebagai suatu fenomena turunnya biaya produksi per unit (average cost) dari suatu perusahaan yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Skala ekonomi terjadi ketika biaya total rata-rata jangka panjang menurun seiring meningkstnys output. Saat produksi yang semakin tinggi akan menyebabkan suatu perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien. Dalam ilmu mikro ekonomi, skala ekonomi (economies scale) merujuk pada keuntungan biaya rendah yang didapat dari ekspansi aktivitas operasional dalam sebuah perusahaan yang merupakan salah satu cara untuk meraih keunggulan biaya rendah (low cost advantage) demi menciptakan keunggulan bersaing. Skala ekonomi adalah situasi dimana peningkatan kapasitas produksi akan memperkecil biaya rata-ratadengan asumsi bahwa harga input konstan. Skala ekonomi juga bisa diperoleh dari proses pengembangan dan efisiensi kerja dalam aktivitas operasional di semua departemen yang ada di perusahaan. Selain itu, perusahaan dengan beragam ukuran dimana dapat menikmati keuntungan skala ekonomi selama skala produksi ditingkatkan. Keuntungan biaya yang didapat dengan menggunakan skala ekonomi berasal dari penurunan biaya total rata-rata per unit produk atau layanan melalui peningkatan hasil produksi dalam sebuah periode tertentu. Skala ekonomi adalah sebuah konsep praktis yang penting untuk menjelaskan fenomena dunia nyata seperti pola-pola perdagangan internasional, jumlah perusahaan di pasar, dan bagaimana perusahaan bisa terlalu besar untuk gagal. Pemanfaatan skala ekonomi membantu menjelaskan mengapa perusahaan tumbuh besar di beberapa industri. Skala ekonomi juga berperan dalam monopoli alamiah, yang sering didefinisikan sebagai perusahaan menikmati skala ekonomis untuk ukuran perusahaan yang wajar, karena itu selalu lebih efisien bagi perusahaan untuk memperluas daripada mendirikan perusahaan baru. Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Produksi (Return To Scale) Perubahan output karena perubahan skala penggunaan faktor produksi(return to scale) adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor produksi dilipatgandakan. a. Increasing Return to Scale Jika penambahan faktor produksi sebanyak satu unit menyebabkan output meningkat lebih dari satu unit , fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menaik (increasing return to scale). b. Constan Return to Scale Jika penglipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil konstan (constan return to scale). c. Decreasing Return to scale Jika penambahan satu unit faktor produksi menyebabkan output bertambah kurang dari satu unit, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menurun (decreasing return to scale). Contoh Kasus Skala Ekonomi 1. Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale) Yaitu pengembalian skala yang menguntungkan artinya ada peningkatan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi (output). Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat semakin besar. Increasing return to scale merupakan economies of scale (skala ekonomis). Contoh nyatadari Increasing Return to scale pada Pengusaha mie lidi dihitung per bungkus: Q (mie lidi) TC P (harga jual) Return to Scale AC 40 180000 5000 500 4500 55 220000 5000 1000 4000 150 450000 5000 2000 3000 Dapat dilihatdari data diatas bahwa semakin besar per unit yang digunakan untuk produksi, maka keuntungan yang diperoleh (return to scale) juga akan semakin besar. Perusahaan ini memiliki keuntungan yang besar. 2. Skala Hasil Konstan (Constan Return to Scale) Yaitu pengembalian skala yang konstan artinya tidak ada peningkatan maupun peningkatan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi (output). Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat tetap konstan. Tidak ada pengembalian yang signifikan. Contoh nyata dari Constan Return to Scale pada pengusaha tempe Q (tempe) TC P (Harga per Unit) Return to Scale AC 45 360000 5000 2000 8000 55 440000 5000 2000 8000 150 1200000 5000 2000 8000 Dapat dilihat dari data diatas bahwa tidak ada peningkatan keuantungan meskipun biaya yang digunakan untuk proses produksinya besar keuntungannya (Return to Scale) tetap. 3. Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale) Yaitu pengembalian skala yang merugikan artinya penurunan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi (output). Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat semakin kecil. Decreasing return to scale merupakan diseconomies of scale. Contoh nyata dari decreasing return to scale pada pengusaha donat: Q (donat) TC P (harga per unit) Return to Scale AC 45 135000 5000 2000 3000 55 220000 5000 1000 4000 150 675000 5000 500 4500 Dapat dilihat dar data diatas bahwa terjadi penurunan keuntungan akibat penambahan produksi dan jika semakin besar biaya yang dikeluarkan keuntungannya (Return to Scale) semakin kecil dan perusahaan Roti mengalami kerugian.