BAB 4 ETIKA DAN MASALAH SOSIAL DI SISTEM INFORMASI 4.1

advertisement
BAB 4
ETIKA DAN MASALAH SOSIAL DI SISTEM INFORMASI
4.1 PENGERTIAN ETIKA DAN SOSIAL ISU BERHUBUNGAN DENGAN
SISTEM
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isuisu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan
teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas
jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online
menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa
menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi,
menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan
masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup
dalam masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang
kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap
pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik
berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang
yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar
sesuai dengan tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup
5(lima) dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri
atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data
melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan
dan intelektual
pribadi.
kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu
atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap
kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat
dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya.
Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk
menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar
tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi
anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti
mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya
yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka,
kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak
akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak
tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman
bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan,
seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada
aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu
kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan
dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam
lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan
pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan
dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah
sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang
menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang
bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan
perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar
dan
membahayakan
distribusi
kekuatan,
uang,
dan
kewajiban
yang
ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat
signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber
keuntungan. Satu keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah kemudahan
menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak
orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluangpeluang baru untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain.
Keseimbangan antara kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan
teknologi m-commerce untuk melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak
diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system
informasi kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan social
dari system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah segala
pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi
mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi
pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada
internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang
muncul akibat penggunaan system informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah
penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari system informasi, penetapanr
standar untuk mengamankan kualitas system yang melindungi keamanan individu dan
masyarakat.
Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa digunakan
individu, bertindak sebagai agen-agen moral bebas, utnuk membuat pilihan-pilihan untuk
menuntun perilakunya. Teknologi informasi dan system informasi mengangkat masalahmasalah etika baik untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang
untuk perubahan social yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada, uang,
hak-hak, dan kewajiban. Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik,
telepon, dan radio,teknologi informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan
social, namun bisa juga digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam
nilai-nilai sosial. Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyak keuntungan
sekaligus kerugian
Isu-isu etika, social dan politik saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin anda
hadapi sebagai seorang manajer biasanya tercermin dalam debat social dan politik. Salah satu
cara untuk mempelajari relasi ini ditunjukan pada gambar diatas.
Kita bisa menggunakan model tersebut untuk menggambarkan dinamika yang
menghubungkan isu-isu etika, social, dan politik. Model ini juga berguna untuk
mengidentifikasi dimensi moral utama dari “masyarakat informasi”, yang bisa memotong
beragam level tindakan individu, social, dan politik.
etika berkaitan dengan kebebasan setiap individu untuk memilih. Etika adalah sesuatu hal
tentang pilihan setiap individu, yaitu pada saat dihadapkan pada berbagai alternatif tindakan
atau pekerjaan.
Ada beberapa konsep dasar yang berhubungan dengan etika dan tindakan-tindakan yang
dipilih sebagai keputusan yang dibuat setiap individu. Konsep-konsep dasar tersebut adalah :
1. Tanggung jawab >> menerima potensial biaya, tugas, dan kewjiban untuk keputusankeputusan yang diambilnya.
2. Akuntabilitas >> mekanisme untuk menilai tanggung jawab untuk keputusan yang
dibuat dan tindakan yang diambil.
3. Kewajiban >> adanya peraturan yang memungkinkan setiap individu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh pihak, sistem, atau
organisasi lain.
4. Proses >> suatu proses dimana peraturan dikenal dan dipahami dan terdapatnya
kemampuan untuk menarik otoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa
peraturan diterapkan dengan benar.
Konsep dasar yang diuraikan diatas membentuk tiang fondasi untuk suatu analisa etika atas
sistem informasi, yaitu :

Bahwa teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individu.
Apa pun dampak yang ada dari siste, informasi merupakan hasil dari tindakantindakan dan perilaku yang berkembang setiap individu, organisasi, maupun institusi.

Tanggung jawab untuk konsekuensi teknologi jelas terletak pada setiap individu,
organisasi, dan institusi yang memilih teknologi untuk digunakan. Penggunaan
teknologi informasi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial mengandung
arti bahwa setiap individu bertanggung jawab memenuhi akuntabilitas untuk
konsekuensi atau tindakan-tindakan yang diambil.

Di dalam masyarakat politik dan sosial yang memiliki etika, setiap individu
diharapkan mampu memperbaiki dampak yang terjadi melalui seperangkat peraturan
yang dikarakteristikan didalam suatu proses.
4.2 ETIKA DALAM INFORMASI MASYARAKAT
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi umumnya pada negara-negara berkembang yang
tingkat pertumbuhan ekonominya mencapai angka 6 persen seperti di Indonesia juga ikut
berpengaruh terhadap perkembangan sistem informasi dalam suatu negara. Peranan sistem
informasi merupakan hak absolut dari suatu sistem yang diciptakan. Namun sistem informasi
juga dibatasi oleh etika dan moralitas dalam menggunakan sistem informasi sehingga hakhak privasi orang lain dapat terjaga.
Seringkali para manajer yang melakukan pelanggaran dalam suatu proses bisnis selalu
dihadapakan ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan. Dan
pada kebanyakan kasus semua itu adalah kasus perdata. Karena banyak yang menggunakan
sistem informasi untuk suatu tindak kejahatan. Sehingga diperlukan suatu etika dimana
sistem informasi yang berkembang pesat digunakan untuk jalan kebaikan.
Etika (Ethic) merupakan sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang,
yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan perilakunya. Isu etika mengharuskan individu untuk memilih suatu tindakan
dan seringkali isu-isu etika ini muncul pada saat terjadinya kebingungan dalam menentukan
sikap. Dan isu sosial lahir dari adanya isu etika yang berkembang dalam masyarakat dimana
masyarakat mengharapkan individu melakukan suatu hal yang benar. Dan isu politis menjadi
aspek yang ikut bermain di tengah konflik sosial dan masalah sosial dalam suatu masyarakat
dan juga penggunaan aspek hukum dalam mengambil tindakan yang benar.
Ada lima dimensi moral dalam era informasi sekarang ini yaitu :
1. Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi
dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur
sejauh mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam
memperoleh informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
2. Kepemilikan hak dan kewajiban yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu
maupun organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti
sekarang ini. Seperti perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak
paten dan lain sebagainya. Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam
zaman yang serba canggih ini bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi.
3. Akuntabilitas dan pengendalian yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi
terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam
penggunaan informasi.
4. Kualitas sistem yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi
hak-hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi
masyarakat tetap terjaga.
5. Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus
informasi. Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus
dipertahankan.
Tren perkembangan sistem informasi menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan besar
menggunakan sistem informasi dalam mengetahui pelanggan maupun pelanggan potensial.
Perusahaan menganalisis data-data pelanggan untuk memperbaiki kinerja yang baik dan
mencapai keunggulan kompetitif demi meraih laba yang maksimal. Proses penggabungan
banyak data dari berbagai sumber tentang informasi seseorang sering disebut dengan
Profiling. Seperti informasi pribadi yang ada di google mampu dianalisis oleh orang lain
maupun perusahaan untuk memperoleh data terperinci tentang individu.
Dan menurut pendapat saya, pihak perbankan juga bisa melakukan profiling dalam
memberikan pinjaman kredit atau pihak pemerintahan (Governance) dalam proses tender
yang akan dilakukan. Dengan data dan track record yang diperoleh maka akan ada suatu
keputusan yang baik. Sehingga saya merasa bahwa sistem informasi seperti profiling ini
memberikan data dan profil yang mendetil yang mampu digunakan untuk pembuatan
keputusan (Making Decisions). Malah di negara-negara maju, pemerintah telah menggunakan
Nonobvious relationship awareness (NORA) yang mampu memberi kapasitas dan informasi
yang lebih jelas dari profiling.
NORA mampu mendeteksi catatan telepon, mencatat insiden dan track record dan
juga sistem transaksi pelanggan. NORA menggabbungkan semua itu dan memberikan
analisis tersebut kepada manajer yang berwenang sehingga manajer mampu melakukan
tindakan-tindakan preventif dalam menjaga organisasi maupun pemerintahan.
Ada beberapa konsep dasar tentang etika. Dimana dalam masyarakat informasi etika
harus mampu memiliki Tanggung jawab (Responsibility), akuntabilitas (Accountability) dan
Liabilitas (Liability). Saya hanya akan menjabarkan tentang Liabilitas karena saya yakin anda
sudah sangat familiar dengan akuntabilitas dan tanggung jawab. Liabilitas adalah ciri-ciri
sistem politis dimana suatu badan hukum memberikan suatu keputusan yang memberi izin
kepada individu untuk mengganti kerugian dari informasi baik itu individu maupun sistem.
Ada 6 prinsip etika yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan yaitu :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang Anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak
baik untuk dilakukan oleh siapapun juga (Immanuel Kant Categorical Imperative).
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat
diambil (Descartes Rule of Change).
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
(Utilitarian Principle).
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling
sedikit (Risk Aversion Principle).
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pertanyaan khusus yang lain (Ethical “No free lunch”
Rule). Yaitu seseorang yang telah membuat suatu hasil yang bermanfaat pasti
menginginkan kompensasi.
Prinsip tersebut harus digunakan dengan menggabungkan analisis etika sebagai
pedoman dalam membuat keputusan.
Banyak pihak yang bergerak dalam teknologi mencoba untuk membentuk komunitas
dan peraturan yang menjaga hak-hak orang lain yaitu American Medical Association (AMA),
Association in Information Technology Professionals (AITP). Kelompok mencoba
memprakarsai semua pihak menjaga profesionalitas dalam menggunakan informasi dan juga
menjaga hak-hak orang lain.
Dimensi moral dari informasi di tengah arus global yang semakin berkembang
membuat isu-isu etika menjadi suatu isu yang sangat prinsipil dalam arus teknologi
informasi. Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
intervensi dari pihak lain. Di Amerika Klaim terhadap Privasi dilindungi undang-undang
yang biasa disebut dengan “Fair Information Practices” yaitu kumpulan prinsip yang
mengatur pengumpulan dan penggunaan data individu. Sedangkan di Eropa setiap pihak yang
akan mengakses data orang lain harus mempunyai izin dari pemilik data (Informed Consent).
4.3 DIMENSI MORAL INFORMASI SISTEM
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi umumnya pada negara-negara berkembang yang
tingkat pertumbuhan ekonominya mencapai angka 6 persen seperti di Indonesia juga ikut
berpengaruh terhadap perkembangan sistem informasi dalam suatu negara. Peranan sistem
informasi merupakan hak absolut dari suatu sistem yang diciptakan. Namun sistem informasi
juga dibatasi oleh etika dan moralitas dalam menggunakan sistem informasi sehingga hakhak privasi orang lain dapat terjaga.
Seringkali para manajer yang melakukan pelanggaran dalam suatu proses bisnis selalu
dihadapakan ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan. Dan
pada kebanyakan kasus semua itu adalah kasus perdata. Karena banyak yang menggunakan
sistem informasi untuk suatu tindak kejahatan. Sehingga diperlukan suatu etika dimana
sistem informasi yang berkembang pesat digunakan untuk jalan kebaikan.
Etika (Ethic) merupakan sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang,
yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan perilakunya. Isu etika mengharuskan individu untuk memilih suatu tindakan
dan seringkali isu-isu etika ini muncul pada saat terjadinya kebingungan dalam menentukan
sikap. Dan isu sosial lahir dari adanya isu etika yang berkembang dalam masyarakat dimana
masyarakat mengharapkan individu melakukan suatu hal yang benar. Dan isu politis menjadi
aspek yang ikut bermain di tengah konflik sosial dan masalah sosial dalam suatu masyarakat
dan juga penggunaan aspek hukum dalam mengambil tindakan yang benar.
Ada lima dimensi moral dalam era informasi sekarang ini yaitu :
1. Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi
dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur
sejauh mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam
memperoleh informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
2. Kepemilikan hak dan kewajiban yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu
maupun organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti
sekarang ini. Seperti perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak
paten dan lain sebagainya. Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam
zaman yang serba canggih ini bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi.
3. Akuntabilitas dan pengendalian yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi
terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam
penggunaan informasi.
4. Kualitas sistem yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi
hak-hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi
masyarakat tetap terjaga.
5. Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus
informasi. Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus
dipertahankan.
Tren perkembangan sistem informasi menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan
besar menggunakan sistem informasi dalam mengetahui pelanggan maupun pelanggan
potensial. Perusahaan menganalisis data-data pelanggan untuk memperbaiki kinerja yang
baik dan mencapai keunggulan kompetitif demi meraih laba yang maksimal. Proses
penggabungan banyak data dari berbagai sumber tentang informasi seseorang sering disebut
dengan Profiling. Seperti informasi pribadi yang ada di google mampu dianalisis oleh orang
lain maupun perusahaan untuk memperoleh data terperinci tentang individu.
Dan menurut pendapat saya, pihak perbankan juga bisa melakukan profiling dalam
memberikan pinjaman kredit atau pihak pemerintahan (Governance) dalam proses tender
yang akan dilakukan. Dengan data dan track record yang diperoleh maka akan ada suatu
keputusan yang baik. Sehingga saya merasa bahwa sistem informasi seperti profiling ini
memberikan data dan profil yang mendetil yang mampu digunakan untuk pembuatan
keputusan (Making Decisions). Malah di negara-negara maju, pemerintah telah menggunakan
Nonobvious relationship awareness (NORA) yang mampu memberi kapasitas dan informasi
yang lebih jelas dari profiling.
NORA mampu mendeteksi catatan telepon, mencatat insiden dan track record dan
juga sistem transaksi pelanggan. NORA menggabbungkan semua itu dan memberikan
analisis tersebut kepada manajer yang berwenang sehingga manajer mampu melakukan
tindakan-tindakan preventif dalam menjaga organisasi maupun pemerintahan.
Ada beberapa konsep dasar tentang etika. Dimana dalam masyarakat informasi etika
harus mampu memiliki Tanggung jawab (Responsibility), akuntabilitas (Accountability) dan
Liabilitas (Liability). Saya hanya akan menjabarkan tentang Liabilitas karena saya yakin anda
sudah sangat familiar dengan akuntabilitas dan tanggung jawab. Liabilitas adalah ciri-ciri
sistem politis dimana suatu badan hukum memberikan suatu keputusan yang memberi izin
kepada individu untuk mengganti kerugian dari informasi baik itu individu maupun sistem.
Ada 6 prinsip etika yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan yaitu :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang Anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak
baik untuk dilakukan oleh siapapun juga (Immanuel Kant Categorical Imperative).
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat
diambil (Descartes Rule of Change).
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
(Utilitarian Principle).
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling
sedikit (Risk Aversion Principle).
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pertanyaan khusus yang lain (Ethical “No free lunch”
Rule). Yaitu seseorang yang telah membuat suatu hasil yang bermanfaat pasti
menginginkan kompensasi.
Prinsip tersebut harus digunakan dengan menggabungkan analisis etika sebagai
pedoman dalam membuat keputusan.
Banyak pihak yang bergerak dalam teknologi mencoba untuk membentuk komunitas
dan peraturan yang menjaga hak-hak orang lain yaitu American Medical Association (AMA),
Association in Information Technology Professionals (AITP). Kelompok mencoba
memprakarsai semua pihak menjaga profesionalitas dalam menggunakan informasi dan juga
menjaga hak-hak orang lain.
Dimensi moral dari informasi di tengah arus global yang semakin berkembang
membuat isu-isu etika menjadi suatu isu yang sangat prinsipil dalam arus teknologi
informasi. Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
intervensi dari pihak lain. Di Amerika Klaim terhadap Privasi dilindungi undang-undang
yang biasa disebut dengan “Fair Information Practices” yaitu kumpulan prinsip yang
mengatur pengumpulan dan penggunaan data individu. Sedangkan di Eropa setiap pihak yang
akan mengakses data orang lain harus mempunyai izin dari pemilik data (Informed Consent).
Teknologi internet yang semakin berkembang juga memberikan dampak terhadap
klaim privasi dimana sistem jaringan tersebut membuat setiap orang dengan mudah dapat
menganalis dan mengetahui tentang data orang lain. Cookie misalnya adalah salah satu file
kecil dimana mampu menyimpan data pengunjung suatu web. Ada juga Web Bug yang
merupakan file grafis dalam suatu email yang mendeteksi perilaku online. Ada juga Spyware
yang tersimpan dalam komputer pengguna dan mampu memberikan informasi tentang apa
yang dilakukan oleh pengguna.
Sumber : Sistem Informasi Manajemen Loudon P Jane and Loudon C Kenneth (2012).
Chapter 3: Information System and Strategy. Loudon P Jane and Loudon C Kenneth.
Manajemen Information System Twelfth Edition. said-bloggerpemula.blogspot.co.id,
teknologiinformasiunmer.wordpress.com
datakata.wordpress.com
Download