Modul Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen [TM4].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Technologi
Informasi Dan
Sistem Informasi
Manajemen
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM
SISTEM INFORMASI
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Dan Bisnis
Magister Akuntansi
Abstract
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
55004
Dr. Istianingsih
Kompetensi
Standarisasi Modul
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
A. Memahami Isu Etika dan Sosial yang Terkait dengan Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isuisu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan
teknologi informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas
jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online
menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa
menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi,
menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu
dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas
hidup dalam masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang
kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap
pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik
berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undangundang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam
beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan
semakin maraknya penggunaan internet dan perdagang elektronik. Internet dan teknologi
perusahaan digital
membuat semakin mudah dari sebelumnya untuk menyusun,
menggabungkan, dan mendistribusikan informasi, memberikan perhatian baru tentang
penggunaan informasi pelanggan yang tepat, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan
hak kekayaan intelektual. Orang-orang yang ahli dalam bidang teknologi informasi (orang
yan mempunyai kemampuan khusus) dapat menyalahgunakan sistem informasi dengan
mengganti rekaman telpon, mengalihkan uang, dan sabotase.
Permasalahan etika yang mendesak lain yang disebabkan sistem informasi adalah
menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan
kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang
melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam bisnis pihak manajemen harus dapat memahami dan mengerti isu etika dan
sosial yang terkait dengan sistem informasi. Karena etika merupakan sebuah prinsip yang
‘13
2
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
benar yang harus dilakukan manajemen yang terkait dengan sistem informasi. Teknologi
informasi telah menimbulkan kemungkinan baru dalam berprilaku, yang belum diatur dalam
undang-undang dan aturan tindakan yang berterima. Sistem informasi meninbulkan
pertanyaan etika yang baru baik individu maupun masyarakat karena sistem informasi
menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan juga membayakan
distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Seperti teknologi (mesin uap, listrik,
telepon, dan radioa, teknologi informasi dapat digunakan untuk kemajuan sosial).
I. Model Pemikiran Tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis
Isu etika, sosial, dan politis sangat terkait satu sama lainnya. Dilema etika yang dihadapi
oleh seorang manajer sistem informasi biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik,
pengenalan teknologi
informasi yang baru memiliki dampak yang seperti gelombang,
menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang harus ditangani ditingkat individu, sosial
dan politis. Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup
5(lima) dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau
membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui
teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual
sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau
organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan
mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya.
Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang
membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut
tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi
individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar
tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan
‘13
3
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi
anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti
mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e- mail untuk temannya
yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka , kelalaian
dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak akan fokus
mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak tenaga
mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-teman
bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah kesehatan,
seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada
aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu
kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan
dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer.
Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan
pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan
dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah
sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang
menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
II. Tren Teknologi Utama yang Memunculkan Isu Etika
Isu etika telah lama ada sebelum teknologi informasi ada. Meski demikian teknologi
informasi telah meningkatkan perhatian etika, mempersulit tatanan sosial yang ada, dan
membuat beberapa undang-undang menjadi usang atau bahkan timpang. Sistem dan
teknologi informasi juga menciptakan kesempatan baru bagi perilaku kriminal dan kejahatan.
Kecepatan perhitungan yang menjadi dua kali lebih cepat setiap 18 bulan telah
membuat sebagian organisasi dapat menggunakan sistem informasi pada proses produksi
intinya. Akibat dari ketergantungan pada sistem dan rentannya kita terkena pengaruh dari
kesalahan sistem dan kualitas data yang buruk menjadi meningkat, selain itu sistem
informasi
dapat
meningkatkan
produktivitas
dan
memungkinkan
meningkatkan
penyalahgunaan.
Kemajuan teknik analis data untuk mengelompokkan data dengan jumlah besar
merupakan teknologi lain yang menjadi perhatian etika karena badan pemerintah dan
perusahaan dengan mudah mampu menemukan informasi pribadi individu dengan lebih
terperinci.
‘13
4
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B. ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih.
I. Konsep Dasar : Tanggung Jawab, Akuntabilitas, Dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab
untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya, yaitu :
 Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika,
 Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial, ada
mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan bertanggung jawab.
 Liabilitas (liability) adalah ciri-ciri sistem politis dimana suatu badan hukum
mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian
yang disebabkan oleh pelaku, sistem, organisasi lain.
II. Analisis Etika
Beberapa cara menganalisis ketika kita dihadapkan pada situasi yang memunculkan
nilai etika, yaitu sebagai berikut :
 Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
 Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
 Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
 Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan.
 Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
III. Prinsip Etika
Ada 6 prinsip etika yang dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan yaitu :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang Anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik
untuk
dilakukan
oleh
siapapun
juga
(Immanuel
Kant
Categorical
Imperative).
3. Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat diambil
(Descartes Rule of Change).
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (Utilitarian
Principle).
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit
(Risk Aversion Principle).
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pertanyaan khusus yang lain (Ethical “No free lunch” Rule). Yaitu seseorang
yang telah membuat suatu hasil yang bermanfaat pasti menginginkan kompensasi.
Dimana prinsip - prinsip tersebut sebaiknya harus digunakan dengan menggabungkan
analisis etika sebagai pedoman dalam membuat keputusan.
‘13
5
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
IV. Kode Perilaku Profesional
Beberapa kelompok manusia mengklaim diri mereka profesional, mereka memiliki
kewajiban dan hak khusus karena klaim khusus mereka atas pendidikan, kebijaksanaan,
dan kehormatan. Kode perilaku profesional disebarluaskan oleh sebuah asosiasi
profesional, seperti American Medical association (AMA), American Bar Association (ABA),
Association in Information Tecnology Profesionals (AITP), dan association of Computting
Machinery (ACM). Kelompo profesional ini memiliki tanggung jawab atas sebagian aturan
dari profesi mereka dengan menentukan kualifikasi dan kopetensi yang dibutuhkan. Kode
etik adalah janji profesi untuk menata diri mereka sendiri dalam masyarakat.
V. Beberapa Dilema Etika Dalam Dunia Nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimana satu kelompok
memiliki kepentingan yang berlawanan dengan lainnya. Sebagai contoh, banyak
perusahaan telepon besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi Informasi untuk
mengurangi jumlah karyawan mereka.
C. DIMENSI MORAL DARI SISTEM INFORMASI
I. Hak Informasi : Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga
terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek pengawasan
elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan sistem informasi
membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi
murah, menguntungkan, dan efisien.
Fair information practice (FIP) adalah sekumpulan prinsip yang mengatur pengumpulan dan
penggunaan informasi tentang individu. Prinsip FIP didasarkan pada kepentingan bersama
yang saling menguntungkan antara yang menyimpan catatan dengan orang-orang yang
informasinya disimpan. Prinsip Fair Information Practice (FIP) :1. Perhatian/ kesadaran2.
Pilihan/ persetujuan3. Akses/ partisipasi4. Keamanan5. Penegakan Safe harbor adalah
sebuah kebijakan pengaturan sendiri yang khusus mekanisme penegakan aturan yang
memenuhi sasaran regulator pemerintah dan perundang-undangan pemerintah tetapi tidak
melibatkan regulasi dan penegakan oleh pemerintah.
Tantangan Internet terhadap PrivasiCookie adalah file kecil yang disimpan pada hard drive
komputer ketika seorang pengguna mengunjungi situs web tertentu. Cookie mengenali
piranti lunak penjelajah web pengunjung dan melacak kunjungan ke situs web tersebut.Web
bug adalah file grafis kecil yang ditempelkan pada alamat e-mail atau halaman web dan
‘13
6
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengirimkan informasi ke komputer lain. Spyware lain dapat menginstal dirinya sendiri
secara rahasia di komputer pengguna internet dengan menumpang pada aplikasi yang lebih
besar. Spyware juga dapat merekam data tentang tombol apa yang ditekan (keystroke)
pengguna dan mengirimkan informasi tersebut ke situs lain di web tanpa sepengatahuan
pengguna.
Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi.
Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati
banyak sisten komputer yang Berbeda sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap
sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan
penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut.
Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta
orang, termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah diakses,
situs web dan halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah
dilihata oleh orang-orang.
Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi privasi
pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat yang membantu
pengguna menentukan jenis data pribadi yang dapat diambil oleh situs-situs Web. Batasan
preferensi Privasi, yang disebut dengan P3P, menentukan komunikasi otomatis kebujakan
privasi antara sebuah situs perdagangan dan pengunjungnya.
II. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual
Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undangundang dan praktik yang ada serta melindungi kekayaan intelektual pribadi.
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang
digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade
secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan
untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia
dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli
tersebut bisa jadi sangat lemah.
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta
kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun
selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan
untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah penciptaan
pertamanya.
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang
melatar belakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik undangundang hak paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin, perangkat atau
metode yang baru akan menerima upah uang dan lainnya atas usahanya dan masih dapat
‘13
7
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memperluas penggunaan dari penemuan itu dengan gagasan tersebut sesuai lisensi hak
paten. Pemberian hak paten ditentukan oleh Badan Hak Paten AS dan mengandalkan hasil
putusan pengadilan.
III. Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat
perlindungan kekayaan intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh International Data Corporation untuk business software alliance mendapati
bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan
usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya
mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)
D. Akuntabilitas, Liabilitas, dan Pengendalian
I. Masalah Liabilitas Yang Berkaitan Dengan Komputer
Selama akhir pekan 15 Maret 2002, sepuluh ribu nasabah Bank of America di
California, Arizona, dan Nevada tidak dapat menggunakan cek dan pembayaran jaminan
sosial mereka yang telah dimasukkan kedalam tabungan secara elektronik . cek-cek ditolak.
Penarikan diblok karena dananya tidak cukup. Karena adanya kesalahan operasional
dikomputer pusat, sejumlah transaksi deposit langsung tidak dapat diproses. Bank ini tidak
dapat melacak uang yang harus dikreditkan ke rekening nasabah, dan butuh waktu sehari
untuk mengatasinya (Carr dan Gallagher,2002). Kasus ini menunjukkan kesulitan yang
dihadapi oleh para eksekutif informasi sistem yang harus bertanggung jawab penuh atas
kerugian yang ditimbulkan oleh sistem yang dikembangkan oleh staf mereka.
E. Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut :
 Bug dan kesalahan dari peranti lunak .
 Kegagalan fasilitas atau peranti keras yang disebabkan oleh penyebab alami atau
lainnya.
 Kualitas input data yang buruk.
F. Kualitas Hidup : Ekuitas, Akses, dan Batasan
Biaya sosial yang negatif menghadirkan teknologi dan sistem informasi yang baru
mulai meningkat bersamaan dengan semakin majunya teknologi. Komputer dan
teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan
dan masyarakat meskipun disisi lain juga memberikan manfaat.
KESIMPULAN
Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship awareness
(NORA) telah memberikan lebih banyak kapaitas profiling bagi sektor swasta dan
pemerintah. Teknologi NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai
‘13
8
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sumber yang terpisah dan mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi tersembunyi
yang tidak jelas yang mungkin dapat membantu mengidentifikasikan pelaku kejahatan atau
teroris. Teknologi ini mungkin menemukan, misalnya, bahwa seorang calon karyawan di
kasino menghubungi sebuah nomor telepon yang diketahui milik seorang pelaku kriminal
dan mengeluarkan sebuah peringatan kepada manajer yang akan mempekerjakan orang itu.
Teknologi Informasi telah menimbulkan kemungkinan baru dalam berprilaku dan membawa
banyak perubahan yang menciptakan isu – isu etika yang baru untuk diperdebatkan dan
diselesaikan oleh masyarakat
JAWABAN PRAKTIKA SIM
 Dirth bikes harus mengumpulkan data sebanyak mungkin.Informasi yang harus
diperoleh oleh dirth bikes dari pengunjungnya adalah identitas dari pengunjung.
Sangat beharga karena dengan informasi yang didapat dari pengunjung dapat
dijadikan bahan evaluasi perusahaan.
Masalah privasi yang muncul adalah pelanggan tidak lengkap membuat identitas.
 Ya dirt bike harus menggunakan cookie. Jika seseorang mendaftar disebuah situs ,
informasi
tersebut
dapat
digabungkan
dengan
data
dari
cookie
untuk
mengidentifikasikan pengunjung tersebut.
 Ya . karena jika drit bike bergabung dengan TRUSTe maka itu menandakan bahwa
web yang dibuat oleh drit bike telah memenuhi prinsip – prinsip privasi
 Ya . Karena P3P memungkinkan situs web menerjemahkan kebijakan privasinya ke
dalam format standart yang dapat dibaca oleh piranti lunak penjelajah pengguna
web, sehingga privasi dapat terjaga.
 Ya
Daftar Pustaka
Management Information System : Managing The Digital Firm by Kenneth C Laudon and
Jane P. Laudon, 2012
‘13
9
Teknologi Informasi Dan Sistem
Informasi Manajemen
Dr. Istianingsih
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download