BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan PT. Asuransi Jasindo Syariah berawal dari peningkatan peran serta ASURANSI JASINDO dalam Pengembangan bisnis Asuransi khususnya yang berbasis Syariah, yang selanjutnya mendirikan Unit Asuransi Syariah. Untuk merealisasikannya, ASURANSI JASINDO membentuk Tim Persiapan Pendirian Unit Asuransi Syariah melalui Surat Keputusan (SK) Direktur Utama No. SK.409/DMA.115/XII/2002 pada tanggal 31 Desember 2002. Kemudian pada tanggal 21 April 2003 Menteri Keuangan mengeluarkan izin pendirian kantor cabang dengan prinsip syariah melalui SK Menteri Keuangan No. KEP 142/KM.6/2003. Pada perkembangannya selanjutnya pada tanggal 10 November 2008, sesuai SK. No. 023/DMA.115/XI/2008 dibentuklah Unit Usaha Takaful yang berada dibawah supervisi DIrektur Operasi Ritel yang berfungsi sebagai induk PT Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah dengan tugas umum selaku pusat akuntansi, administrasi keuangan (Pendanaan dan Investasi), underwriting dan pemasaran. Kemudian guna memenuhi kewajiban dari UU Perasuransian tahun 2014, Pasal 87 Ayat 1 yang mewajibkan Unit Usaha Takaful ASURANSI JASINDO untuk dipisah menjadi suatu entitas tersendiri paling lambat 10 (sepuluh) tahun sejak UU tersebut diundangkan maka ASURANSI JASINDO melakukan persiapan untuk mendirikan perusahaan asuransi baru berbasiskan Syariah yaitu PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah. Selanjutnya berdasarkan akta Notaris Mala Mukti, SH, LL.M no.119 tanggal 27 Januari 2016 tentang pendirian PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah dan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor: KEP-22 /D.05 /2016 tanggal 30 Maret 2016 tentang Pemberian Ijin Usaha di Bidang Asuransi Umum Dengan Prinsip Syariah Kepada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah, maka sejak tanggal 1 Mei 2016 PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah resmi berdiri dan beroperasi. 1 Gambar 1.1 – Logo Perusahaan Sumber: PT. PT. Asuransi Jasindo Syariah a. Visi dan Misi Perusahaan Visi PT Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah yaitu “Menjadi perusahaan asuransi syariah yang andal”. Sebagai suatu ukuran konkrit, maka visi tersebut didukung dengan parameter bahwa PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah harus: 1. Mampu memberikan proteksi dan pelayanan berkualitas tinggi berdasarkan prinsip syariah yang benar; 2. Berperan aktif dan berdaya saing tinggi dalam pasar domestik syariah; 3. Dikelola secara profesional oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas tinggi serta berorientasi kepada pelayanan untuk kepuasan pelanggan. Dengan memperhatikan latar belakang serta tantangan di masa yang akan datang, telah ditetapkan pula Misi PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah yaitu : “Menyelenggarakan usaha asuransi syariah dengan senantiasa mengoptimalkan dana peserta melalui penerapan pelayanan prima”. b. Nilai Perusahaan Dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, Asuransi Jasindo menerapkan budaya perusahaan yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran perusahaan, yakni budaya “FAST” kepanjangan dari Fathanah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh. 2 1. Fathanah Menselaraskan keunggulan perseroan dengan tetap berinovasi serta menawarkan pelayanan prima melalui sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas. 2. Amanah Menerapkan Good Corporate Governance untuk memastikan layanan yang berkualitas, berintegritas dan transparan. 3. Shiddiq Menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan kaidah-kaidah Islam dengan tetap mempertahankan daya saing yang berkesinambungan. 4. Tabligh Melestarikan hubungan yang erat dengan pelanggan dengan pengembangan corporate communication dan pelayanan ritel yang arif dan proaktif. c. Struktur Organisasi Perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur Utama dengan bantuan seorang Direktur Keuangan & Sumber Daya Manusia dan seorang Direktur Operasi. Terdapat tiga divisi perusahaan yang dipimpin oleh masing-masing kepala divisi, meliputi Divisi Akuntansi & Keuangan, Pemasaran dan Teknik. Serta untuk mendukung kinerja perusahaan, terdapat Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Sekretaris perusahaan sebagai pengurus rumah tangga perusahaan. Divisi Akuntansi dan Keuangan memiliki sub divisi berupa Divisi Keuangan,Investasi & Pajak, Akuntansi, TI & Pelaporan, serta Divisi SDM & Umum. Divisi Pemasaran memiliki sub divisi berupa Divisi Pengembangan Bisnis, Divisi Penjualan, dan Divisi Jaringan. Divisi Teknik memiliki sub divisi berupa Divisi Underwriting 1, Divisi Underwriting 2 dan Divisi Klaim & Treaty. Bagan digambarkan sebagai berikut: 3 Gambar 1.2 Struk Organisasi PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah Sumber: PT. Jasindo Takaful Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dan satuan kerja di bawahnya termasuk posisi unit syariah dalam struktur perusahaan dan struktur di bawah unit syariah, sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris bertugas melakukan pengawasan serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan perusahaan. Susunan Dewan Komisaris adalah : Komisaris Utama : Soeranto, SH, AAAIK Komisaris : Devi Angga Mulia, ST, MM, ACII Komisaris : Abdul Rochman Dewan Direksi 4 Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan dan mewakili perusahaan sesuai ketentuan anggaran dasar. Susunan Dewan Direksi adalah : Direktur Utama : Ir. Firman Sofyan, MBA Direktur Keuangan dan SDM : Dr. Acu Kusnandar, SE, MM Direktur Operasi : Dedy Syofiar, SE, M.Si, AMII, ACII Adapun satuan-satuan kerja di bawah masing-masing direktur, sebagai berikut : Direktur Utama Direktur Utama mengkoordinir kegiatan dan pelaksanaan tugas direksi serta membawahi satu divisi dan dua unit setingkat subdivisi, yaitu : a. Divisi Pemasaran b. Unit Sekretaris Perusahaan c. Unit Satuan Pengawasan Intern (SPI) Direktur Operasi Direktur Operasi membawahi satu divisi, yaitu Divisi Teknik. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Direktur Keuangan dan Investasi membawahi satu divisi, yaitu Divisi Keuangan dan Akuntansi. d. Produk 1. Asuransi Pengangkutan, jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi resiko kerugian dalam pengangkutan barang baik melalui darat, laut maupun udara. 2. Asuransi Kebakaran, jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi kerugian karena kebakaran. 3. Asuransi Engineering, jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian yang terjadi pada saat pembangunan gedung, pemasangan mesin dan pengoperasiannya. 5 4. Asuransi Rangka Kapal (marine hull), jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi kerugian yang terjadi atas kapal laut. 5. Asuransi Kendaraan Bermotor, jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian yang terjadi atas kendaraan bermotor. 6. Asuransi Aneka, jenis asuransi di luar kelompok terdahulu yang antara lain menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian yang terjadi karena kecelakaan diri dan pengiriman uang. 7. Asuransi Oil & Gas, jenis asuransi yang yang menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian yang terjadi di industri yang bergerak di bidang oil & gas, dalam hal ini masih khusus di Land Rig. e. Aspek Manajemen 1. Aspek Keuangan dan Sumber Daya Aspek keuangan PT. Asuransi Jasindo Syariah diatur berdasarkan prinsip asuransi syariah, dengan dana premi yang harus jelas pembagian nya untuk Ujroh dan Tabaru’. Ujroh merupakan dana fee pengelolaan asuransi syariah dimana nasabah tidak melalukan transfer risk, melainkan sharing risk dengan perusahaan. PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah bertindak sebagai pengelola (operator) dan nasabah sebagai peserta. Masing-masing peserta pada hakekatnya mengikatkan dirinya atau bergabung pada peserta lain yang memiliki risiko sejenis, dimana para peserta tersebut bersepakat untuk memberikan donasi yang sebanding dengan risiko yang dimilikinya untuk dikumpulkan dan digunakan untuk membayar kerugian yang diderita oleh anggota yang bergabung dalam kelompok yang mengalami musibah. Sedangkan dana Tabaru’ dibagi menjadi tabungan dan dana tabaru yang harus dikelolah berupa investasi halal yang ditujukan hanya kepada perusahaan yang berbasis syariah. 6 Fungsi keuangan PT. Asuransi Jasindo Syariah dititik beratkan pada Perbendaharaan, Pajak, Investasi dan Piutang. Perbendaharan meliputi seluruh kegiatan terkait keuangan internal hingga kasir perusahaan. Piutang berfokus pada kegiatan penerimaan premi Nasabah yang dibayarkan sesuai Perjanjian Kerjasama yang sudah disepakati di awal. Investasi merupakan konsekuensi dari konsep syariah, dimana terdapat usur tolong menolong untuk menanggung klaim antar sesama peserta. Sehingga dana perlu di investasikan untuk mendukung kemunginan klaim yang ada. Selain itu, keuangan juga berfungsi untuk menghitung dan bertanggung jawab terhadap pembayaran pajak. Fungsi ini masih mengalami masa transisi yang pada awalnya berpusat pada Jasindo Konvesional, namun mulai dialihkan atau dikelolah secara terpisah oleh PT. Asuransi Jasindo Syariah saat ini. 2. Aspek Pemasaran Pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasindo Syariah memiliki sasaran atau prospek berupa corporate. Sehingga saluran pemasaran berupa Agen Pemasaran dan Account Eksecutive. Agen pemasaran dan Account Eksecutive menjalankan tugas pemasaran dengan cara menghubungi calon nasabah dan menjelaskan mengenai produk dan range tanggungan yang bisa dilakukan oleh PT. Asuransi Jasindo Syariah. Sedangkan fungsi pemasaran ditingkat pusat berfokus pada monitoring terhadapa Kantor Cabang, Menjadi Fasilitator, Planning Marketing, Administratif dan terkait kontrak kerja sama. Monitoring dilakukan perbulan, untuk melihat kinerja pemasaran di setiap cabang. Marketing pusat juga menjadi fasilitator (apa?). Pengimputan data nasabah dilakukan oleh masing-masing cabang, yang kemuadian akan dikelolah oleh marketing pusat, sehingga dapat dilakukan analisis terkait data tersebut. Output yang didapatkan berupa Marketing Plan atau rencana pemasaran berupa target yang harus dicapai hingga 7 potential customers perusahaan. Sedangkan fungsi administratif bertumpu pada pengelolaan data dan Leasing. Marketing juga bertanggung jawab untuk menyusun, meninjau dan menimbang halhal terkait dengan Perjainjian Kerjasama antara perusahaan dan nasabah. 3. Aspek Teknik Teknik dalam PT. Asuransi Jasindo Syariah mencakup fungsi underwriting dan klaim & treaty. Divisi Teknik bertanggung jawab untuk memutuskan menerima atau tidak risiko yang diajukan, menetapkan ruang lingkup perlindungan yang dibutuhkan oleh pemegang polis atau nasabah, serta juga melakukan perhitungan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk memberikan perlindungan kepada pemegang polis, hingga menentukan premi yang harus dibayarkan. 1.2 Lingkup Unit Kerja a. Lokasi Unit Kerja Praktik (Magang) Lokasi Unit Kerja kegiatan magang beralamat di: Jalan Menteng Raya No. 21, Graha MR-21, Lantai 10, Jakarta Pusat. b. Lingkup Penugasan Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah yang berlokasi di Graha MR-21 (Graha Jasindo) Lantai 10. Jalan Menteng Raya No. 21 Jakarta Pusat. Penempatan pelaksanaan kegiatan magang yaitu pada divisi Akuntansi dan Keuangan yang dibimbing oleh Ibu Deisy Oktalisa selaku Kepalau Sub Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum. c. Rencana Penjadwalan Kerja Tabel 1.1 Rencana Kerja Mulai magang pada 23 Mei 2016 8 Selesai magang pada 1 Juli 2016 Tabel 1.2 Penjadwalan Kerja Hari Kerja Senin-Jumat Jam Kerja 08.00 s.d. 17.00 (Selama bulan ramadhan 07.3015.30) BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1Asuransi Syariah (Takaful) Takaful berasal dari bahasa arab yang berarti solidaritas atau tolongmenolong, yang merupakan sebuah sistem dimana para anggotanya memutuskan untuk saling memproteksi satu sama lain dari resiko kehilangan. Sejalan dengan pandangan islam terkait kesejahteraan dan pemberian yang menolong, sistem tersebut mengumpulkan perusahaan yang memungkinkan komunitas untuk menampung sumber daya yang bertujuan untuk membantu para anggotanya pada saat terjadi resiko kehilangan dan kehilangan (casualty). Takaful which literally means ―solidarity,is a system in which members decide to protect each other from loss. In line with Islamic ideals of welfare and charitable giving, the system is a collective enterprise that allows a community to pool together resources in order to assist members of the community in times of need resulting from casualty or loss (Masud, 2011) Professor Tom Baker mencirikan perbedaan teoretis antara asuransi konvensional dan syariah : asuransi konvensional berusaha untuk menghilangkan risiko bagi individu, sedangkan asuransi syariah bertujuan untuk eliminasi resiko dalam suatu kelompok sosial tertentu(characterized the differences in the theoretical underpinnings between conventional and Islamic insurance: conventional insurance seeks to eliminate risk for the individual, whereas Islamic insurance aims for risk elimination within a given social group(sumber)). 9 Pendapat lain yang muncul adalah Takaful dianggap sebagai alternatif Islami untuk asuransi konvensional yang didasarkan pada gagasan solidaritas sosial , kerjasama dan ganti rugi gabungan kerugian dari para anggota . Ini adalah perjanjian antara sekelompok orang yang setuju untuk bersama-sama mengganti kerugian kerugian atau kerusakan yang mungkin ditimbulkan pada salah satu dari mereka keluar dari dana mereka menyumbangkan kolektif (Takaful is the Islamic alternative to conventional insurance which is based on the idea of social solidarity, cooperation and joint indemnification of losses of the members. It is an agreement among a group of persons who agree to jointly indemnify the loss or damage that may inflict upon any of them out of the fund they donate collectively )(Maysami et al., 1997). Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa asuransi syariah merupakan gerakan sosial untuk saling tolong-menolong terhadap kemungkinan resiko kehilangan yang akan dihadapi oleh anggotanya. 2.2Elemen asuransi syariah Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep asuransi berbasis syariah (Masud, 2011), sebagai berikut: a. The concept of mutual guarantee Dalam asuransi syariah dihadirkan konsep saling menjamin, yang merupakan perwujudan dari konsep saling tolong menolong dalam islam. b. Ownership of the fund Kepemilikan dana dalam asuransi syariah jelas, yakni dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk kontribusi merupakan milik peserta (shohibul maal). Perusahaan Asuransi Syariah berperan sebagai pemegang amanah (mudharib) dalam mengelola dana tersebut. c. Eliminating uncertainty Asuransi berbasis syariah, menghilangkan ketidak pastian dalam transaksinya yang disebut gharar. d. Determine how the fund will be managed 10 Menentukan atau membuat kesepakatan mengenai bentuk pengelolaan dana, bisa secara wakalah (perwakilan), Mudharabah (kontrak kerjasama), Waqf (berbasis wakaf) maupun mixed model. e. Kondisi investasi ekonomi yang terjadi juga memainkan peran dalam menentukan cara terbaik untuk struktur takaful tersebut. Investasi dalam asuransi syariah hanya dapat dilakukan kepada perusahaan yang juga berbasis syariah (Sula, 2004). 2.3Perbedaan operasional Asuransi Syariah dan Konvensional Berbeda dengan asuransi konvensional, dalam asuransi syariah dana yang terkumpul dari peserta asuransi masih merupakan dana yang dimiliki peserta, sedangkan perusahaan memegang amanah untuk mengelolah dlana tersebut. Berikut perbedaan operasional akuntansi syariah dan konvensional: Tabel 2.1 Sumber: Sula, 2004, Asuransi Syariah Konsep dan Operasional No 1 Prinsip Pengelolaan dana Asuransi Konvensional Tidak ada Asuransi Syariah pemisahan Pada produk saving (life) dana yang mengakibatkan terjadi pemisahan dana, dana hangus yaitu dana tabarru, derma dan dana peserta, sehingga tidak mengenal istilah dana hangus. Sedangkan untuk term insurance (life) general dan insurance semuanya bersifat tabarru juga terdapat refund premi 2 Investasi Bebas investasi melakukan Dapat dalam melakukan batas- investasi sesuai ketentuan 11 batas ketentuan perundang-undangan, perundang-undangan dan sepanjang tidak tidak terbatas pada halal menentang dengan dan haramnya objek atau prinsip-prinsip syariah sistem investasi yang islam. Juga terbebas dari digunakan riba dan tempat-tempat investasi yang terlarang. 3 Kepemilikn dana Dana yang terkumpul dari Dana yang terkumpul premi peserta seluruhnya dari peserta dalam bentuk menjadi milik iuran perusahaan. atau kontribusi Perusahaan merupakan milik peserta bebas menggunakan dan (shohibul maal). Asuransi menginvestasikan ke Syariah hanya sebagai mana saja pemegang amanah (mudharib) dalam mengelola dana tersebut 4 Sumber Sumber pembayaran klaim adalah biaya dari perusahaan, klaim Sumber rekening klaim pembayaran diperoleh sebagai rekening tabarru, dimana konsekuensi penanggung peserta terhadap dari saling tertanggung. menanggung. Jika salah Murni bisnis dan tidak satu ada nuansa spiritual peserta mendapat musibah, maka peserta lainnya ikut menanggung bersama resiko tersebut. 12 5 Keuntungan (profit) Keuntungan diperoleh dari underwriting, yang Keuntungan surplus diperoleh yang dari komisi underwriting, reasuransi dan investasi, reasuransi, seluruhnya surplus komisi dan hasil adalah investasi, bukan semua keuntungan perusahaan menjadi milik perusahaan, tetapi dilakukan bagi (mudharabah) hasil dengan peserta. 2.4 Bisnis model asuransi syariah Perusahaan Asuransi syariah baik yang memiliki produk asuransi umum maupun asuransi jiwa biasanya mengenal 3 atau 4 bisnis model, wakalah (agency), mudharabah (joint-venture partnerships) contracts, Waqf, atau mixed model dari wakalah dan mudharabah. Berikut pemaparan mengenai konsep-konsep tersebut: a. Wakalah Model Model ini umum di negara-negara Timur Tengah kerna telah disetujui oleh ulama mereka. Konsep dasar wakalah adalah operator yang dalam hal ini merupakan perusahaan Asuransi, bertindak sebagai wakil untuk pesrta takaful. Perusahaan asuransi berperan untuk mengelola pool dana kontribusi peserta. Berikut grafik model wakalah: 13 Gambar 2.1 Wakalah Model (Abdul Wahab, 2015) b. Mudharabah Model Model ini merupakan kontrak dengan kesepakatan profit sharing. Dana peserta kontribusi dan pendapatan investasi digunakan untuk membayar klaim, reasuransi syariah biaya / reasuransi dan klaim biaya lain yang terkait dari Takaful. Surplus yang tersisa dalam dana takaful kemudian dibagikan kepada peserta dan Pemegang Saham dalam proporsi yang ditetapkan ( dalam hal ini 60:40). Berikut bagan bisnis model asuransi syariah dengan mudharabah: Gambar 2.1 Mudharabah Model (Abdul Wahab, 2015) 14 operator takaful akan melakukanpembagian dalam hasil dari investasi dari dana takaful menurut pengaturan bagi hasil yang telah ditentukan . Jika tidak ada keuntungan, operator tidak akan menerima kompensasi untuk jasa manajemen c. Waqf atau wakalah bil waqf Model Dana Wakaf pada dasarnya akan menjadi badan hukum yang terpisah dimana Pemegang Saham pada awalnya akan membuat sumbangan untuk membangun Dana Wakaf . Donasi diberikan dalam jumlah yang wajar atau sesuai ketentuan (Syariah ulama dapat menentukan jumlah tersebut. Dana wakaf akan bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta terhadap risiko sesuai dengan aturan dana wakaf. Aliran model berbasis wakaf digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Wakalah bil waqf Model (Abdul Wahab, 2015) d. Mixed Model Model ini merupakan perpaduan dari model wakalah dan mudharabah. Dimana operator takaful akan mendapatkan kompensasi sesuai kontrak wakalah dan akan menerima bagian dari keuntungan, jika ada, di bawah kontrak mudharabah. 15 BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG 3.1 Realisasi Kegiatan Magang Tabel 3.1 Tabel Realisasi Kegiatan Magang Hari Tanggal Ke1 23/5/2016 Jenis Aktivitas Tugas Yang Magang diberikan Pelaporan Pencapaian Tugas - Ket: Pada hari ini peserta magang hanya melakukan proses pelaporan telah dimulainya kegiatan magang. Output yang ada adalah konfirmasi dari pihak perusahaan bahwa kegiatan magang sudah dimulai. 2 24/5/2016 Pengenalan - Memahami tugas lingkungan kerja dan jabatan sesuai struktur organisasi 3 25/5//2016 Pengenalan perusahaan o Mempelajari seluk o Peserta beluk memahami perusahaan seluk beluk o Memahami perusahaan o Peserta Akuntansi Perbankan Syariah memahami dan Akuntansi 16 Produk-produk Perbankan Takaful. Syariah dan Produk-produk Takaful 4 26/5/2016 Knowledge o Mempelajari o Pemahaman sharing fungsi keuangan mengenai 4 mengenai perusahaan fungsi Keuangan keuangan perusahaan dan menuliskan resume mengenai aspek keuangan Jasindo Takaful 5 27/5/2016 Knowledge o Mempelajari o Mendalami sharing dengan tugas, wewenang bagian Divisi Pemasaran dan pemasaran, terkait strategi baik pusat pemasaran. maupun cabang o Pemahaman mengenai produk yang ditawarkan o Memahami tugas dan wewenang o Mengetahui 17 strategi pemasaran yang digunakan perusahaan 6 30/5/2016 Pengenalan divisi keuangan o Mempelajari o Peserta laporan magang keuangan memahami bulanan laporan perusahaan keuangan apa yang digunakan di PT. Asuransi Jasindo Syariah 7 31/5/2016 Konsul mengenai bisnis o Memahami o Peserta bisnil perusahaan perusahaan, magang mendapatkan gambaran jelas dan pemahaman mengenai bisnis perusahaan asuransi syariah 8 1/6/2016 Studi literatur o Membaca satu o Peserta rangkap laporan magang magang menyelesaikan membaca 18 laporan magang 9 2/6/2016 Studi literatur o Mencari paper terkait konsep o Copy paper terkait takaful takaful 10 3/6/2016 Observasi o Membantu o List NPWP pengurusan pajak pengumpulan PT. Asuransi nomer Jasindo Syariah Karyawan yang baru Karyawan NPWP o Keperluan pembayaran o Membantu pajak telah periode ini mulai mempersiapkan dihandle sendiri keperluan oleh PT. sebalum Asuransi Jasindo membayar pajak terpenuhi Syariah setelah spin off 11 6/6/2016 Bisnis proses o Membuat bagan model o Bagan bisnis perusahan bisnis model PT. (konsul ke pak perusahaan Asuransi ervan) berdasarkan Jasindo prinsip waqalah Syariah bil mudharabah 12 7/6/2016 Baca paper, o Mempelajari o Menyelesaikan mengumpulkan paper terkait isu- beberapa bisnis isu model wakalah syariah baca 2 paper asuransi lain 13 8/6/2016 Menyusun laporan magang o Mencari historis informasi data dan o Data sejarah dan informasi terkait 19 perusahaan 14 9/6/2016 Mempelajari Star perusahaan o Praktik o Berhasil PT. Asuransi penggunaan Star mengoperasika Jasindo Syariah PT. n Star PT. Asuransi Jasindo Syariah Asuransi Jasindo Syariah 15 10/6/2016 Pembukuan ke sistem o Melakukan input Bukti Memo KP o Melakukan input bukti memo K o List memo yang menunggu approval dari keuangan dan kasubdiv 16 13/6/2016 Membuat flow chart Keuangan Membantu o Melakukan o Diagram flow pembuatan fc char keuangan o Melakukan o File yang telah menggandakan penggandaan file file menggunakan digandakan mesin fotocopy 17 14/6/2016 Pembukuan ke sistem Menggandakan file o Melakukan input Bukti Memo KP o Melakukan input bukti memo KC o Penggandaan file menggunakan o List memo yang menunggu approval dari keuangan dan kasubdiv mesin fotocopy 18 15/6/2016 Observasi kerjaan akuntansi o Melihat dan o Peserta memahami alur magang kerja memahami akuntansi staff kerja real 20 karyawan bagiaan akuntansi 19 16/6/2016 Kegiataan o Menyusun Map o Berkas hasil wawancara calon penilaian rekruitas yang karyawan baru wawancara siap dikirimkan o Membuat daftar hadir kepada calon karyawan yang lolos 20 17/6/2016 Backup data o Mempersiapkan memo keg wawancara Rekrutmen karyawan karyawan esok hari baru o Memindahkan data transaksi o File backup data memo o Berkas dan map penilaian untuk esok hari telah rapih memo yang ada di Star kedalam file excel 21 20/6/2016 Pelaksanaan wawancara o Menjadi penerima tamu karyawan baru o Kegiatan wawancara terlaksana dengan baik 22 21/6/2016 Rekrutmen karyawan baru o Melakukan o File rekap hasil rekap hasil wawancara wawancara sementara o Pembukuan ke o List memo Star PT. yang Asuransi menunggu Jasindo Syariah approval dari keuangan dan 21 kasubdiv 23 22/6/2016 Rekrutmen karyawa o Pelaksanaan o File rekap hasil wawancara wawancara o Rekapitulasi sementara hasil wawancara o Persiapan o Berkas dan map penilaian wawancara esok untuk esok hari hari 24 23/6/2016 Rekrutmen Pelaksanaa o File rekap hasil karyawan wawancara wawancara Rekapitulasi hasil wawancara sementara Berkas dan map penilaian untuk esok hari 25 24/6/2016 Rekrutmen karyawan o Pelaksanaa o File rekap hasil wawancara wawancara karyawan sementara o Rekapitulasi Berkas dan hasil map penilaian untuk esok hari 26 27/6/2016 Mengumpulkan o Mencari o Data SOP dan data dari klaim, informasi yang keuangan dan dibutuhkan klaim, akuntamsi untuk keuangan dan Backup data magang memo klaim, keuangan laporan dari dan akuntansi job deskripsi akuntansi o File backup data memo o Memindahkan data transaksi memo yang ada 22 di Star kedalam file exxel 27 28 28/6/2016 29/6/2016 Tugas membuat o Menyusun flow flow chart chart divisi perbendaharaan berdasarkan SOP o Flow chart Keuangan, fungsionaris Membantu di perbendaharaa operator n Rekrutmen o Mengirim email karyawan hasil wawancara o Menelpon calon o Email yang telah dikirimkan karyawan untuk kepada calon mengkonfirmasi karyawan email 29 30/6/2016 Rekrutment o Mengatur karyawan 30 1/7/2016 Rekrutmen file karyawan baru o Mengatur karyawan file karyawan baru o Satu folder file karyawan baru o Satu folder file karyawan baru Perpisahan Kegiatan magang yang dilakukan sangat beragam, mengingat peserta magang ditempatkan dibawa Divisi Keuangan dan Akuntansi yang dapat meliputi berbagai kegiatan keuangan, akuntansi, Teknologi Informatika (TI) hingga kegiatan terkait dengan SDM dan umum. Pada awal dimulainya kegiatan magamg, mahasiswa dibimbing untuk mengenal lingkungan kerja, karyawan atau civitas PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah, hingga memahami keorganisasian perusahaan. Peserta magang kemudian diberikan beberapa referensi berupa laporan akhir atau skripsi dari mahasiswa terdahulu yang sebelumnya telah melakukan penelitian di perusahaan. Dari literatur tersebut mahasiswa 23 diharapkan dapat memahami konsep ke asuransian, terkhusus pada asuransi berbasis syariah. Peserta magang kemudian dikenalkan dengan sistem informasi yang diguakan perusahaan bernama Star PT. Asuransi Jasindo Syariah. Sistem informasi ini digunakan oleh semua divisi perusahaan untuk melakukan input data ke database dan semua kegiatan perusahaan. Peserta magang, mendapatkan tugas untuk melakukan input memo perusahaan baik dari Kantor Pusat maupun memo Kantor Cabang. Kegiatan menginput memo tidak dilakukan setiap hari, melainkan ketika memo sudah terkumpul dalam jumlah yang memadai untuk dimasukkan atau pada saat perusahaan sudah menerima memo masuk dari pihak-pihak yang berkepentingan. Selanjutnya, untuk mengantisipasi sistem Star Jasindo mengalami gangguan (down), peserta magang juga ditugaskan untuk membuat back up data dalam bentuk file berbasis Ms. excel, yang mencakup semua memo yang masuk dan keluar. Selain itu, peserta magang juga turut membantu dalam kegiatan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dilakukan secara kolektif. Juga untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan pajak-pajak perusahaan bersama dengan subdivisi keuangan bagian fungsionaris pajak. Pada periode dilaksanakannya magang, PT. PT. Asuransi Jasindo Syariah sedang melakukan kegiatan rekruitasi karyawanbaru. Kegiatan ini kemudian ditugaskan kepada peserta magang sebagai pelaksana (eksekutor). Dalam kegiatan ini, peserta magang menyiapkan segala berkas yang dibutuhkan, mengirim surat undangan wawancara, mengatur file berupa CV calon karyawan, kemudian menyiapkan map penilaian setiap hari nya, menghubungi calon karyawan yang akan diwawancarai, berkordinasi dengan subdivisi SDM dan umum, berkoordinasi dengan 24 pewawancara dari perusahaan, mengurusi segala keperluan dan registrasi pada saat kegiatan wawancara berlangsung, hingga rekapitulasi hasil wawancara, dan rekapitulasi keseluruhan score tes calon karyawan baru, serta menghubungi dan mengirimkan surat elektronik berisi hasil dari rerkruitasi calaon karyawan baru PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah yang dikirimkan kepada calon karyawan yang turut berpartisipasi dalam kegiatan rekruitasi. Dari penjelasan mengenai rangkaian kegiatan magang diatas, dapat dilihat baha peserta magang turut aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Akuntansi PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah 3.2 Relevansi Teori dan Praktek 1. The concept of mutual guarantee Dalam asuransi syariah dihadirkan konsep saling menjamin, yang merupakan perwujudan dari konsep saling tolong menolong dalam islam. Penerapan pada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah: Dana asuransi pada perusahaan diletakkan dalam satu pool yang bertujuan agar ketika salah satu peserta asuransi mengajukan klaim, maka dapat dibayarkan dari pool dana tabarru’ yang disediakan. 2. Ownership of the fund Kepemilikan dana dalam asuransi syariah jelas, yakni dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk kontribusi merupakan milik peserta (shohibul maal). Perusahaan Asuransi Syariah berperan sebagai pemegang amanah (mudharib) dalam mengelola dana tersebut. Penerapan pada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah: 25 Telah dijelaskan bahwa sesuai prinsip asuransi syariah, dana tabarru’ (diluar dari ujroh) telah disepakati sebagai milik dari peserta. PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah hanya berperan sebagai pengelolah dana tersebut. 3. Eliminating uncertainty Asuransi berbasis syariah, menghilangkan ketidak pastian dalam transaksinya yang disebut gharar. Penerapan pada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah: Untuk menghindari ketidakpastian, maka PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah melakukan pembuatan dan penetapan kontrak diawal bersama nasabah nya. Kontrak ini dibuat sejelas mungkin, bahkan hingga memuat bagaimana proses pemutusan kontrak. 4. Determine how the fund will be managed Menentukan atau membuat kesepakatan mengenai bentuk pengelolaan dana, bisa secara wakalah (perwakilan), Mudharabah (kontrak kerjasama), Waqf (berbasis wakaf) maupun mixed model. Penerapan pada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah: PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah menggunakan mixed model sebagai bisnis modelnya. Dana premi yang dibayarkan oleh peserta, kemudian dibagi menjadi dana tabarru’ dengan persentase 50% dan dana ujroh dengan persentase 50%. Masing-masing dana disimpan kedalam dua rekening bank yang berbeda, untuk mencegah dana tercampur dan mengalami salah perhitungan. 5. Kondisi investasi ekonomi yang terjadi juga memainkan peran dalam menentukan cara terbaik untuk struktur takaful tersebut. 26 Investasi dalam asuransi syariah hanya dapat dilakukan kepada perusahaan yang juga berbasis syariah (Sula, 2004). Penerapan pada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah: PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah selama ini melakukan investasi jangka pendek dibeberapa bank berbasis syariah. Investasi dilakukan apabila terdapat idle fund yag memungkinkan untuk diinvestasikan kembali. Investasi ini menjadi pilihan mengingat rata-rata produk asuransi yang ditawarkan memiliki periode satu tahun. Sehingga dibutuhkan investasi yang bersifat lebih liquid, untuk mengantisipasi jika dana dibutuhkan dalam jangka waktu yang pendek. 3.3 Permasalahan Sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan, PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah membagi Fungsi Keuangan nya kedalam beberapa bagian. Meliputi: 1. Fungsionaris perbendaharaan Fungsionaris perbendaharaan yang dimaksud bertanggung jawab dalam aktivitas / kegiatan operasional Perbendaharaan PT. ASuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah (Pengelolaan Tabarru’) dan Dana Pengelola termasuk administrasi penempatan dana, Pembukaan rekening syariah kantor cabang dan pengiriman biaya-biaya klaim & Ujrah cabang. Untuk saat ini fungsinaris perbendaharaan juga mencakup pembayaran pajak, pengurusan piutang dan menangani pengeluaran kas perusahaan (kasir). 2. Fungsionaris Pajak Fungsionaris pajak yang dimaksud bertanggung jawab dalam aktivitas / kegiatan Administrasi Pendanaan & Investasi khususnya pelaporan serta pembayaran pajak & penyerahan bukti potong pajak. 27 Fungsi ini, mulai aktif per 1 Juni 2016. Sebelumnya kegiatan terkait pajak secara menyeluruh dipusatkan pada Kantor Pusat Asuransi Jasindo (Konvensional). 3. Fungsionaris Investasi Fungsionaris investasi yang dimaksud bertanggung jawab dalam aktivitas / kegiatan operasional Pendanaan & Investasi dan administrasi penempatan dana (Investasi) pada Instrumen Investasi Syariah . 4. Fungsionaris Alokasi dan Surplus Fungsionaris alokasi surplus yang dimaksud bertanggung jawab dalam aktivitas / kegiatan operasional Pendanaan & Investasi khusus pengelolaan tabarru’ dan perhitungan alokasi surplus serta distribusi alokasi surplus ke seluruh kantor cabang penerbit polis Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah. Hingga per 1 Juni 2016, fungsi ini masih digabungkan pada funsi perbendaharaan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan berdiri sendiri pada periode yang akan datang. Jika ditarik lebih dlam lagi, maka salah satu kegiatan keuangan asuransi syariah yang berbeda dengan asuransi konvensional adalah kegiatan pengelolaan dana kontribusi atau premi. Berikut alur kegiatan pengelolaan dana premi jasindo sayriah. Tabel 3.2 Alur Kegiatan Pengelolaan Dana Premi PT. Asuransi Jasindo Syariah 28 BANK Mengirim Nota Kredit (BK ekstern) atau R/K KEUANGAN PT. ASURANSI JASINDO SYARIAH Menerima Nota Kredit (BK ekstern) Entry data pada STAR Prosedur Verifikasi & Posting di STAR 1 2 File 3 Mencetak Report dari STAR Melakukan sortir Melakukan pembagian nisbah tabarru- Kontribusi premi peserta Transfer dana ke Rekening Ujroh Bagan diatas menggambarkan aktifitas pengelolahan dana premi atau kontribusi asuransi syariah. Sesuai dengan prinsip asuransi syariah bahwa 29 harus dilakukan pembagian dana yang jelas antara dana tabarru’ dan ujroh. Tabarru’ merupakan dana peserta, sedangkan Ujroh merupakan dana yang dibayarkan oleh peserta asuransi kepada pengelolah untuk hal-hal terkait dengan administratif. Bank mengirimkan nota kredit, berupa notifikasi yang bisa diakses secara online oleh perusahaan. Perusahaan kemudian menerima nota tersebut yang disebut sebagai BK atau Bank Kredit ekstern. Staf keuangan kemudian melakukan entry data pada Star PT. Asuransi Jasindo Syariah. Selanjutnya dilakukan verifikasi, baik berupa konfirmasi nama pengirim dan jumlah premi yang dibayarkan. Staf keuangan kemudian mengeluarkan BD atau Bank debet. Output BD berupa file. Selain melakukan penyimpanan dalam bentuk file, Staf keuangan juga melakukan percetakan report dari data yang sudah diinput sebelumnya. Dari report tersebut kemudian Staf melakukan sortir penerimaan premi dari peserta asuransi. Setelah proses penyortiran premi selesai, staf kemudian melakukan perhitungan nisbah dana tabarru dan ujroh. Setelah total dana masing-masing telah dihitung, Staf kemudian melakukan transfer dana ujroh yang awalnya semua dana premi disetorkan kedalam rekening dana tabarru’. Perhitungan nisbah dana tabarru dan ujroh berbeda pada masing-masing perusahaan asuransi syariah. Hal ini yang memengaruhi bisnis model perusahaan. Adapun PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah menggunakan mix model atau yang disebut sebagai wakalah bil ujroh bil mudharabah. Berikut bagan bisnis model PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah 30 UJROH 50% INVESTASI DANA UJROH 50% PENGELOLA SURPLUS UNDERWRITING (BEBAN-BEBAN) LABA 45% 45% KONTRIBUSI PREMI TABARRU’ 50% INVESTASI DANA TABARRU’ KLAIM REASURANSI CADANGAN KLAIM 55% DANA SURPLUS CADANGAN UNDERWRIT 30% TABARRU’ ING 10% PESERTA 25% Gambar 3.1 Bisnis Model PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah Sumber: Olahan Penulis PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah menggunakan model wakalah bil ujroh bil mudharabah dalam bisnisnya dimana bentuk kontrak yang dilakukan adalh kontrak wakalah bahwa perusahan bertindak sebagai pengelola dari dana yang dibayarkan oleh peserta dan perusahan mendapatkan ujroh sebagai dana pengelola. Adapun wujud mudharabah dalam bisnis model ini adalah ketika dilakukan investasi. Investasi dilakukan menggunakan idle dana tabarru’, dimana perusahaan bertindak sebagai pemberi modal berupa manajemen dan peserta sebgai pemberi modal dalam bentuk dana. Hasil dari investasi 31 kemudian dibagikan sebanyak 55% kepada peserta dan 45% kepada PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah. Kontribusi premi dialokasikan menjadi dana ujroh sebanyak 50% dan tabarru sebanyak 50%. Dana Ujroh, hasil investasi dana pengelola dan surplus underriting menjadi Laba bagi perusahaan setelah dikurangi dengan beban-beban. Laba perusahaan juga didapatkan dari keuntungan investasi dana tabarru’ sebesar 45%. Sedangkan dana tabarru’ dialokasikan untuk membayarkan klaim yang diajukan, sebgai beban reasuransi dan sisanya menjadi cadangan klaim. Selisih lebih/kurang dari total kontribusi peserta ke dalam dana tabarru’ setelah dikurangi pembayaran klaim, kontribusi reasuransi, dan cadangan teknis dalam satu periode tertentukemudian menjadi.surplus underwriting. Dana surplus tersebut kemudian menjadi dana cadangan tabarru’ sebanyak 30% dan dikembalikan kepada peserta sebanyak 25%. Model tersebut tidak secara terang-terangan menjelaskan proses pengelolaan dana ujroh yang digunakan untuk investasi. Serta seolah-olah menggambarkan bahwa Laba perusahaan didapatkan dari 50% dana kontribusi untuk ujroh ditambahkan dengan hasil investasi ujroh dan surplus underwriting yang dikurangi dengan beban-beban. Padahal pada penerapannya, investasi dari dana ujroh hanya dapat dilakukan jika terdapat dana sisa dari beban-beban yang harus terlebih dahulu dibayarkan. Surplus underwriting juga tidak sertamerta didapatkan pada awal pengelolaan dana. Melainkan setelah klaim jatuh tempo dan tidak ada pengajuan penanggungan dari peserta asuransi. Selain itu reasuransi, klaim dan cadangan klaim harus nya tidak berada dalam satu pool yang sama. Karena klaim dibayarkan menggunakan cadangan dana claim yang sudah dikurangi dengan beban-beban atau dalam hal ini adalah beban reasuransi. 32 BAB IV REKOMENDASI 50% * UJROH BEBAN2 INVESTASI PERUSAHAN PROFIT 45% 45% KONTRIBUSI 50% 25% ALOKASI UJROH (RA (KLAIM) GENERAL CADANGA N TABARRU’ 30% INVESTASI 55% SURPLUS UNDER G.C WRITING TABARRU’ PESERTA (*) B. Komisi Ujrah Reas B. Umum B. UW lain2 B. Pemasaran B. Pengembangan Gambar 4.1 Rekomendasi Bisnis Model PT. Asuransi Jasindo Syariah Guna memperjelas alur pengolaan dana kontribusi premi, bagan diatas menggambarkan bentuk rekomendasi bisnis model yang dapat diterapkan oleh PT. Asuransi PT. Asuransi Jasindo Syariah. Pada bagan digambarkan bahwa alokasi Ujroh sebanyak 50% kemudian harus digunakan untuk membayar beban-beban dengan rincian Beban komisi, Ujrah Reas, Beban umum dan administrasi, Beban Underwriting lain-lain, Beban Pemasaran dan jika dibutuhkan B. Pengembangan. 33 Kemudian jika terdapat dana sisa hasil menanggungan beban-beban atau yang biasa disebut sebagai idle fund perusahaan dapat melakukan investasi menggunakan dana tersebut. Keuntungan investasi dari sisa dana ujroh tersebut kemudian masuk kedalam pundi perusahaan sebagai profit. Untuk pengolaan dana tabarru’ alokasi dari kontribusi terlebih dahulu harus digunakan untuk membayar Reasuransi. Jika terdapat klaim, maka dana tersebut kemudian digunakan untuk menanggung klaim yang diajukan peserta. Jika pada akhirnya dana tabarru’ yang telah digunakan untuk menanggung semua kebutuhan masih memiliki sisa, maka kontrak kerjasama berlanjut hingga pada tahapan mudharabah. Pada tahapan ini, sisa dana tabarru’ kemudian dijadikan cadangan dana umum yang kemudian di investasikan sesuai persentasi yang digunakan perusahaan. Keuntungan dari investasi kemudian diberikan kepada perusahaan selaku pemberi modal berupa manajemen sebanyak 45%. Jika pada akhirnya cadangan dana umum masih bersisa maka, dana tersebut menjadi surplus underwring, yang diberikan kepada perusahaan sebanyak 45%, dikembalikan kedalam cadangan dana umum sebanyak 30 dan diberikan kepada peserta sebanyak 25%. 34 DAFTAR PUSTAKA 35