PENERAPAN ETOS KERJA DI LEMBAGA KEPEMERINTAHAN Oleh : Drs. Nispiansyah, M.Pd Widyaiswara Pusbangtendik Kemdikbud Pekerjaan PNS yang begitu penting karena menyangkut kebutuhan banyak orang dalam rangka mencapai cita-cita negara, menyebabkan PNS harus selalu berkonsentrasi, mengutamakan kualitas, menjunjung tinggi etika dan taat kepada peraturan yang mengikat. Untuk itu seorang PNS wajib memperhatikan dengan cermat dan teliti apa dasar hukum dan kewenangan pekerjaannya, tuntutan standar hasil kerja yang diharapkan, dan sejauh mana tindakan yang diperbolehkan sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjaga eksistensi dan martabat lembaganya. Hal-hal tersebut di atas dibentuk dalam semua aktivitas organisasi di lembaga tempat PNS bekerja. Sistem kepemimpinan dan manajemen yang baik dan sehat diperlukan dalam rangka membentuk etos kerja PNS yang bekerja dalam organisasi kepemerintahan tersebut. Sikap dan Keahlian dalam proses penyelesaian pekerjaan adalah bentuk penampilan Etos Kerja PNS yang diperlihatkan ketika melaksanakan tugas/pekerjaan. Disinilah ciri-ciri PNS yang memiliki etos kerja dapat diukur, yaitu cara bekerja yang menunjukkan profesionalisme, produktivitas, efektif dan efisien melalui penerapan faktor-faktor yang ada di sekelilingnya, yakni : o Penegakan Tata-tertib Organisasi : Misalnya : Mematuhi disiplin jam kerja, Memelihara peralatan kerja, Menjaga kebersihan ruangan, Memperhatikan Keselamatan Kerja, Melakukan penghematan air, listrik, Menjaga ketenangan dan kenyamanan lingkungan kerja, dan lain-lain. o Konsistensi Penerapan Mekanisme Kerja : Mekanisme Kerja adalah sistem koordinasi yang digunakan dalam manajemen pekerjaan. Sistem Koordinasi ini menghendaki terjadinya proses komunikasi dan pelayanan antar unit kerja atau lintas unit kerja. Garis hubungan dalam struktur organisasi harus selalu dipertahankan agar terjalin kerja sama yang saling mendukung dan solid. Misalnya : Seorang PNS yang akan bekerja membutuhkan : ATK (Alat Tulis Kantor), perangkat kerja (komputer, printer, dll), data-data input, alat komunikasi, media dan alat bantu, dan lain-lain. Kebutuhan kerja ini diperoleh melalui hubungan dengan orang lain (sesama PNS) berdasarkan aliran mekanisme kerja organisasi yang mengatur fungsi masing-masing unit kerja. Penerapan Etos Kerja di Lembaga Kepemerintahan 1 o Perkembangan Teknologi dan Informasi : Faktor ini merupakan tantangan bagi seorang PNS yang mengharuskan belajar dan belajar terus agar tidak ketinggalan memanfaatkan teknologi dan informasi yang terbukti mempermudah cara bekerja, lebih akurat dan lebih cepat. Penguasaan di bidang ini dapat membuat seorang PNS memiliki pengetahuan yang lebih luas, lebih cepat memperoleh data, informasi dan referensi yang dibutuhkan. o Peningkatan Visi Organisasi : Jika Organisasi dimana PNS bekerja mengalami kemajuan yang berarti, tentu saja Visi berikutnya akan ditingkatkan lebih maju lagi. Dengan demikian orientasi pekerjaan akan membidik sasaran kualitas yang lebih tinggi. Hal ini menuntut kerja keras dan disiplin kerja yang semakin baik sehingga semua PNS harus lebih berkonsentrasi. o Kritik dan Tuntutan Masyarakat : Tanggapan terhadap kritik dan tuntutan masyarakat dapat memacu organisasi memperbaiki kinerjanya. Jika ini dianggap sebagai ancaman maka organisasi harus meningkatkan segala upayanya secara serius. Manajemen organisasi perlu memperbaiki aspek teknis dan non-teknis untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. SDM dalam hal ini PNS perlu berkorban dan berjuang menyelamatkan organisasi agar memperoleh kembali kepercayaan masyarakat. Tidak ada cara lain kecuali membangkitkan kembali motivasi dan memperbaiki sikap dan perilaku bekerja. o Kejelasan Uraian Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang. PNS yang bekerja harus mengerti dan memahami tugas-tugas apa saja yang menjadi bidang garapan pekerjaannya. Berarti sebatas itulah ruang lingkup tanggung jawabnya yang bisa diberikan penjelasan apakah telah dilaksanakan dengan hasil yang baik dan memenuhi standar kualifikasi atau tidak berhasil karena beberapa hambatan. Kejelasan tugas dan tanggung jawab tersebut diberikan sejalan dengan wewenang untuk menentukan dan memutuskan dengan cara apa strategi pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan. Dengan demikian PNS dapat segera mengambil sikap, apa yang harus dilakukan jika tugas-tugas pekerjaan diserahkan kepadanya. o Dokumen SOP dan Latihan Aplikasi Kerja : Efisiensi dan efektifitas kerja dapat terjadi bila urutan langkah-langkah kerja dapat dilaksanakan secara tepat. Hal ini memerlukan pedoman dan petunjuk yang terdokumentasi dalam lembaran Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menghindari Penerapan Etos Kerja di Lembaga Kepemerintahan 2 resiko tidak bertanggung jawab atas kegagalan kerja. PNS memerlukan Latihan Aplikasi Kerja untuk menyesuaikan teknik pelaksanaan pekerjaan dengan ketrampilan dan penguasaan peralatan kerja. Bekerja dengan langkah-langkah yang benar dan tepat termasuk mengambil inisiatif memecahkan persoalan di lapangan pekerjaan dapat membuat seseorang berkembang menjadi professional di bidangnya. o Kebijakan yang mendukung kelancaran bekerja : Pimpinan yang bijaksana segera dapat melihat apa kesulitan yang dihadapi para pegawainya. Kebijakan yang dikeluarkan dalam hal ini adalah memberi solusi bagaimana agar teknis pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan aman. Solusi demikian dapat berupa pengaturan administrasi, pembentukan satuan tugas, pengadaan fasilitas, penunjukan personil pelaksana, dan lain-lain yang bersifat meningkatkan motivasi kerja. Hal ini dapat menumbuhkan budaya kompetitif yang sehat bagi semua PNS di dalam organisasi. Faktor-faktor di atas secara sinergi digambarkan sebagai berikut : Kebijakan yang mendukung kelancaran bekerja Dokumen SOP dan Latihan aplikasi kerja Kejelasan Uraian Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang Penerapan Etos Kerja di Lembaga Kepemerintahan Penegakan Tata-Tertib Organisasi Sikap dan Keahlian dalam proses penyelesaian pekerjaan Konsistensi penerapan mekanisme kerja Perkembang an Teknologi & Informasi Peningkatan Visi & Misi Organisasi Kritik dan Tuntutan Masyarakat ETOS KERJA 3 Ilustrasi di atas, dapat dimulai dari seorang PNS yang sedang mengerjakan tugasnya sehari-hari. Bagaimana PNS tersebut melakukan langkah demi langkah pekerjaannya sudah diketahui dari SOP yang diberikan oleh pihak manajemen beserta ruang lingkup uraian tugas yang menjadi tanggung-jawabnya. Ketika pekerjaan tersebut berlangsung, sang PNS harus selalu patuh kepada tata tertib dan mekanisme kerja yang berlaku dalam organisasinya. Jika ada hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama dan berkaitan dengan pelaksanaan tugas tersebut maka PNS harus berpegang kepada kebijakan yang diambil oleh pimpinan organisasi sebagai konsensus untuk memelihara harmonisasi dan koordinasi hubungan pekerjaan. PNS yang kreatif selalu mencari jalan untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bisa menjawab tantangan eksternal yaitu memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada masyarakat. Dengan demikian PNS seperti gambaran di atas senantiasa mampu mencetak prestasi kerja yang membanggakan. Sikap dan sistematika bekerja seperti itulah yang dapat menumbuhkan etos kerja, baik dengan inisiatip dan motivasi dari individu PNS sendiri maupun melalui dukungan sistem manajemen organisasi yang sehat. REFERENSI : 1. Andreas Viklund, 2009, Etos Kerja : Defenisi, Fungsi dan Cara menumbuhkan Etos Kerja, Jurnal manajemen, Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, http//www.blogger.com, Tgl. 22/07/2012. 2. Al-Qu’ayyid, Ibrahim bin Hamd, 2005, 10 Kebiasaan manusia sukses tanpa batas, Penerjemah : Fatkhurozi, Maghfirah Pustaka, Jakarta. 3. Hakim, Cliff, 2005, Kita semua adalah bos; Kiat memegang kendali atas karier anda, Penerjemah: Sugeng Hariyanto, Kaifa PT Mizan Pustaka, Bandung. 4. Nispiansyah, 2012, Etos Kerja PNS, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Jakarta. PENULIS : Nama Pekerjaan Instansi : Drs. Nispiansyah, M.Pd. : Widyaiswara. : Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Pusbangtendik) Kemdikbud – Jakarta. Alamat Kantor : Jln. Raya Cinangka Km. 19, Bojongsari – Depok. Alamat Rumah : Jln. Depsos X No. 12, Komplek Depsos Bintaro, Jakarta Selatan. Penerapan Etos Kerja di Lembaga Kepemerintahan 4