BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan ekonomi pemerintah dengan mencanangkan Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ternyata berdampak kepada naiknya jumlah kontraktor yang ada di indonesia. Menurut Soeharsojo selaku Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia, anggaran dari pemerintah untuk infrastruktur melalui Kementrian Pekerjaan Umum meningkat hampir 100 persen dari Rp36 triliun menjadi Rp70 triliun lebih. Ditambah lagi, peningkatan anggaran dari Kementrian Perhubungan. Dari uraian di atas, maka dapat dipastikan industri kontraktor merupakan salah satu industri yang sangat potensial saat ini. Menurut Ervianto (2004) definisi perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan, kontraktor dapat berupa perusahaan perorangan yang berbadan hukum atau atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kontraktor adalah salah satu bidang usaha yang memberikan jasa pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan intruksi yang diberikan kepada kontraktor tersebut. Adapun jenis-jenis dari kontraktor adalah kontraktor bangunan, kontraktor rumah, dan kontraktor event. Dalam penelitian ini fokus diarahkan kepada kontraktor event pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang. PT. Tujuh Pilaar Gemilang adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa yaitu pertambangan, design, dan kontraktor serta kegiatan pertambanganpertambangan. PT. Tujuh Pilaar Gemilang selain bergerak pada batu bara, tetapi juga meliputi minyak, bijih besi, pasir besi dan banyak lainnya. Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan ini tidak hanya mengoperasikan kegiatan tambang tetapi juga mengikuti penjualannya. Sedangkan kegiatan design PT. Tujuh Pilaar Gemilang memulai dengan pembuatan logo serta stationery untuk klien perusahaan. Sedangkan kegiatan kontraktor pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang memfokuskan pada konsep pembuatan dan pemilihan bahan serta design yang sesuai untuk pameran, pengenalan produk, maupun pavilion yang akan dibuat oleh tim kreatif oleh perusahaan. 1 2 Permasalahan yang ditemukan dan akan diselesaikan dalam perusahaan adalah dimana dari hasil wawancara yang dilakukan kepada bapak Lukas Irawan selaku kepala direktur pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang dijelaskan bahwa hingga saat ini, PT. Tujuh Pilaar Gemilang yang memiliki banyak jasa, memang sudah pernah menggunakan sistem e-Marketing, namun dikarenakan pada tahun 2012, PT. Tujuh Pilaar Gemilang menambah jasa baru yaitu jasa desain interior dan desain graphic, perusahaan perlu menambah informasi mengenai jasa tersebut di dalam website. Selanjutnya dikarenakan tepat pada awal tahun 2015, kontrak domain pada website lama sudah habis masa berlaku, maka PT. Tujuh Pilaar Gemilang memutuskan untuk merancang ulang website dengan menon-aktifkan website lama dan merancang website baru. Alasan lain dari penutupan domain lama adalah dikarenakan pihak PT. Tujuh Pilaar Gemilang merasa sistem e-Marketing yang dibuat sebelumnya tidak dilandasi atas analisis pemasaran yang terpadu sehingga tidak mampu menjalankan fungsi e-Marketing dengan baik. Selanjutnya, tujuan dari adanya sistem e-Marketing yang baru ini pastinya untuk menginformasikan jasa desain interior dan desain graphic yang diluncurkan pada tahun 2012. Namun, untuk memastikan kesiapan perancangan website, perlu diobservasi terlebih dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan website. Hal pertama yang ditemukan adalah mengenai pangsa pasar yang akan dicapai dengan perancangan e-marketing pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang. Saat ini, pangsa pasar yang dituju oleh PT. Tujuh Pilaar Gemilang mayoritas adalah perusahaan kontraktor, sedangkan sejak 2 tahun terakhir, perusahaan sudah menyediakan jasa graphic design. Hal ini dapat terlihat dari grafik berikut: 3 Kontraktor Event Design Graphic 33% 67% Gambar 1.1 Persentase Pendapatan PT. Tujuh Pilaar Gemilang Sumber: Data sekunder, PT. Tujuh Pilaar Gemilang Dari gambar di atas, terlihat bahwa hingga saat ini, pendapatan terbesar yang didapatkan oleh PT. Tujuh Pilaar Gemilang adalah dari jasa kontraktor event, sedangkan pendapatan dari desain grafis hanya 20%. Hal ini diduga terjadi karena hingga tahun 2015 awal sebelum masa kontrak domain website habis, hanya informasi mengenai jasa kontraktor yang disediakan pada website PT. Tujuh Pilaar Gemilang. Hal ini menyebabkan pasar tidak mengetahui bahwa PT. Tujuh Pilaar Gemilang telah memiliki jasa desain grafis, dan hingga saat ini, penyebaran informasi mengenai jasa desain grafis hanya dilakukan melalui sistem word of mouth, oleh karena itu, PT. Tujuh Pilaar Gemilang mengharapkan adanya sebuah sistem e-Marketing baru yang didasari pada analisis mendalam sehingga dapat memasarkan seluruh jasa yang ditawarkan oleh PT. Tujuh Pilaar Gemilang dengan baik. Hal kedua yang ditemukan memiliki keterkaitan dengan perancangan sistem e-Marketing pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang adalah pendapatan perusahaan yang stagnant dan tidak mengalami perkembangan. Hal ini dibuktikan dari grafik omset atau pendapatan perusahaan sebagai berikut: 4 Omset PT. Tujuh Pilaar Gemilang (2009-2014 Dalam Rupiah) 18000000 17000000 Dalam Rupiah 16000000 15000000 14000000 13000000 12000000 11000000 10000000 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Gambar 1.2 Pertumbuhan Pendapatan PT. Tujuh Pilaar Gemilang Sumber: Data sekunder, PT. Tujuh Pilaar Gemilang Dari grafik di atas terlihat bahwa pendapatan perusahaan memang fluktuatif dan secara trend tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, bahkan semenjak tahun 2012, walaupun sudah ada penambahan jasa baru, pendapatan tetap tidak mengalami peningkatan sesuai dengan harapan pihak perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa memang PT. Tujuh Pilaar Gemilang perlu melakukan pemasaran lebih gencar untuk mendapatkan konsumen lebih banyak, dikarenakan ada kecenderungan sistem e-marketing yang dirancang sebelumnya tidak dilandasi atas analisis mendalam sehingga gagal menjalankan fungsinya sebagai media pemasaran berbasis online. Hal ketiga yang mendukung perancangan e-Marketing adalah biaya pemasaran yang terus meningkat. Jika dilihat secara sederhana, memang dengan sistem pemasaran yang masih konvensional dan menggunakan faximile atau word of mouth menggunakan personal selling, biaya pemasaran akan jauh lebih tinggi dibandingkan menggunakan sistem e-Marketing. Hal ini dapat terlihat dari grafik biaya pemasaran dari tahun ke tahun yang terus meningkat sebagai berikut: 5 20000000 18000000 16000000 Biaya 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 0 2011 2012 2013 2014 Sales Person 15402322 17024801 17852400 18242959 Faximile 1200000 1100500 1150000 1300255 Kertas u/ Proposal 500000 550000 550000 600000 Gambar 1.3 Biaya Pemasaran PT. Tujuh Pilaar Gemilang (2011-2014) Sumber: Data sekunder, PT. Tujuh Pilaar Gemilang Dari grafik di atas, terlihat bahwa memang biaya yang dikeluarkan oleh pihak PT. Tujuh Pilaar Gemilang sangat tinggi dan sebenarnya dapat diminimalisasi dengan adanya sistem e-Marketing, sedangkan untuk sales person, diharapkan dengan adanya website, dapat dihilangkan dan akan sangat menurunkan biaya pemasaran. Dari data tersebut, juga terlihat suatu hal yang bertolak belakang dikarenakan biaya yang tinggi tidak sesuai dengan pendapatan perusahaan pada gambar 1.2, oleh karena itu, wawancara dilakukan kepada beberapa calon rekan bisnis PT. Tujuh Pilaar Gemilang yang menjadi calon konsumen PT. Tujuh Pilaar Gemilang dan ditemukan bahwa mayoritas calon konsumen tidak berminat dikarenakan faktor website yang ditampilkan sangat buruk dan apa adanya, sehingga menunjukkan bahwa PT. Tujuh Pilaar Gemilang tidak niat dalam membuat website lama. Untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mencari konsumen baru, meminimalisasi biaya pemasaran dan meningkatkan nilai perusahaan, maka PT. Tujuh Pilaar Gemilang membutuhkan sebuah sistem berbasis website yang disebut e-Marketing. E-Marketing itu sendiri adalah adalah segala upaya yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media elektronik atau Internet. Pada dasarnya, menurut Kotler (2012:75-76), website yang merupakan sistem e-Marketing memiliki fungsi sama seperti strategi pemasaran secara tradisional (traditional marketing), yaitu meliputi 6 penciptaan nilai pelanggan, merebut nilai pelanggan, dan mempertahankan nilai pelanggan. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, eMarketing bisa diterapkan pada seluruh perusahaan tanpa kecuali karena fungsinya sama dan pastinya pemasaran sangat dibutuhkan oleh perusahaan apapun tanpa melihat jenis dan industrinya. Dari uraian tersebut, maka PT. Tujuh Pilaar Gemilang berencana untuk membuat sebuah sistem e-Marketing yang dapat berfungsi sebagai media promosi, saluran informasi serta sebagai penambah nilai perusahaan di mata konsumen, namun PT. Tujuh Pilaar Gemilang belum mengetahui langkah-langkah dan unsurunsur yang harus diteliti guna merancang sebuah website dimana menurut Sivamani (2013), dijelaskan bahwa dalam merancanga sebuah sistem e-Marketing, dibutuhkan tahapan-tahapan terpadu yang disebut 7 Step of e-Marketing Plan. Melihat dari permasalahan mengenai ketidakadaan sistem e-Marketing pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang, sedangkan di sisi lain, konsumen dan perusahaan pun membutuhkan sistem tersebut, maka penelitian ini akan dilanjutkan untuk membantu perusahaan menjalankan tahapan-tahapan untuk dapat merancang website PT. Tujuh Pilaar Gemilang dan penelitain ini akan diberi judul “Perancangan Website Pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang Dengan Pendekatan 7 Steps of E-Marketing” 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perancangan e-Marketing berbasis website yang akan diterapkan oleh PT. Tujuh Pilaar Gemilang dilihat dari pendekatan 7 Steps of eMarketing? 2. Bagaimana perancangan user interface pada website yang akan dirancang untuk PT. Tujuh Pilaar Gemilang dilihat dari pendekatan 8 Golden Rules? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan sistem e-Marketing berbasis website yang bisa diterapkan oleh PT. Tujuh Pilaar Gemilang dilihat dari pendekatan 7 Steps of e-Marketing 7 2. Untuk merancang user interface pada website PT. Tujuh Pilaar Gemilang dilihat dari pendekatan 8 Golden Rules. Selanjutnya, manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Praktis Sebagai media referensi dan rekomendasi terbaik yang harus diterapkan oleh PT. Tujuh Pilaar Gemilang dalam merancang website sehingga nantinya dapat menyelesaikan permasalahan pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang 2. Manfaat Akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah sebagai acuan atau dasar untuk penelitian-penelitian lain yang menggunakan konsep dan dasar penelitian yang sama. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah seluruh kegiatan pemasaran pada PT. Tujuh Pilaar Gemilang yang nantinya akan menjadi dasar perancangan sistem eMarketing berbasis website. Selain itu faktor eksternal yang berkaitan dengan industri kontraktor sebagai dasar analisis juga berada dalam ruang lingkup penelitian ini. 1.5 Metode Penelitian Metode analisis yang digunakan adalah 4 (empat) tahap awal dari 7 (tujuh) tahap perencanaan e-marketing (Strauss dan Frost, 2012:72-80), yaitu : 1. Analisis situasi, menggunakan 5 kekuatan bersaing Porter, analisis SWOT, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks QSPM. 2. Perencanaan strategis e-marketing, menggunakan Analisa peluang pasar, segmentasi, targeting, positioning, dan diferensiasi. 3. Tujuan, dengan mendefinisikan visi & misi perusahaan, tujuan pemasaran, target pemasaran, matriks e-marketing objective-strategy. 4. Strategi e-marketing, menggunakan marketing mix 4P (produk, harga, lokasi, promosi). Sedangkan metode perancangan akan menggunakan 3 tahapan terakhir dari 7 tahapan e-marketing (Strauss dan Frost, 2009:54-56) yang terdiri dari : 8 1. Rencana implementasi, menggunakan 7 elemen perancangan user interface (menggunakan 8 golden rules), rancangan database, dan layout user interface. 2. Anggaran, membuat manfaat tak berwujud, dan biaya e-marketing. 3. Rencana evaluasi 1.6 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Menurut penelitian yang dijalankan oleh Thompson S.H. Teo (2005) dengan judul penelitian “Usage and effectiveness of online marketing tools among Business-to-Consumer (B2C) firms in Singapore” dijelaskan bahwa memang penggunaan system e-Marketing dapat mengurangi biaya dan waktu dalam kegiatan pemasaran. 2. D. K. Gangeshwer (2013) dengan judul penelitiannya yaitu: “E-Commerce or Internet Marketing: A Business Review from Indian Context” menjelaskan bahwa memang e-marketing memiliki dampak yang positif kepada perusahaan, terutama dalam menyebarkan informasi dnegan media yang baru dan lebih cepat.