DAFTAR ISI JUDUL ........................... i LEMBAR

advertisement
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
JUDUL ………………………………………………………………...
LEMBAR PENETAPAN …………………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………..
SURAT PERNYATAAN ……………………………………………..
PRAKATA ………… ………………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………..
DAFTAR TABEL ……………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….............
INTISARI ……………………………………………………………...
ABSTRACT .................................................................................
PENDAHULUAN …………………………………………………….
1.1. Latar Belakang ………………………………………………...
1.2. Tujuan Penelitian ……………………………………………...
1.3. Manfaat Penelitian ………………………………………........
1.4. Keaslian Penelitian ………………………………………..…...
TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………...........
2.1. Luasan dan sebaran gambut di Indonesia ……………….….
2.2. Pembentukan dan Klasifikasi Lahan Gambut Tropika ……..
2.3. Definisi Bahan Sulfidik dan Tanah Sulfat Masam …………..
2.4. Proses Pembentukan Bahan Sulfidik …………...……………
2.5. Proses Oksidasi Pirit dan Dampaknya pada Lingkungan
Tanah dan Lingkungan ………………………….…………….
2.6. Peranan Bahan Organik dan gambut terhadap oksidasi
mineral pirit ……………………………………………………...
2.7. Pengaruh ketebalan gambut dan kondisi hidrologis
Terhadap kimia air gambut dan permukaan …………..........
2.8. Karbon organik terlarut ………………………………………...
2.9. Pengaruh Ketebalan Gambut dan Kondisi Hidrologis
terhadap Dinamika Karbon Organik Terarut di Tanah
dan Lingkungan ……………………………………………..
2.10.Landasan Teori ………………………………………………..
2.11.Hipotesis ………………………………………………………
METODE PENELITIAN ……………………………………………..
3.1. Penetapan Lokasi Penelitian ……………………………......
3.2. Tahapan Penelitian …………………………………………...
3.3. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………
1. Karakterisasi kondisi lahan ……………………………
2. Studi dinamika karakteristik kimia air gambut pada
kondisi hidrologi dan ketebalan gambut yang berbeda ..
3. Penetapan sifat spektral dan asam-asam organik
berberat molekul rendah dalam karbon organik terlarut
…………………………………………………………………
4. Penelitian mobilitas karbon organik dan pengaruhnya
terhadap pelepasan ion-ion toksik dari tanah ……………
HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………..
Kondisi Umum Lokasi Penelitian ……………..…………
4.1.
4.1.1. Iklim dan Hidrologi …………………………………….…..
4.1.2. Geologi dan Topografi …………………………………..
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xv
xvi
xvii
1
1
5
5
5
7
7
8
10
11
12
13
14
17
21
21
22
24
24
26
28
28
29
30
33
35
35
35
39
V.
VI.
VII.
4.1.3. Kematangan gambut, reaktivitas pirit dan klasifikasi
tanah ……………...…………………………………………
4.1.4. Tutupan Lahan di Daerah Penelitian ……………………..
4.2.
Studi Dinamika Kimia Air Gambut Pada Kondisi
Hidrologi dan Ketebalan Gambut yang Berbeda
…………………………………………………………………
4.2.1. Daya hantar listrik …………………………………………..
4.2.2. Potensial redoks (Eh) ………………………………………
4.2.3. Derajat kemasaman (pH) air gambut ……………………
4.2.4. Sulfat terlarut ………………………………………….…...
4.2.5. Amonium …………………………………………………….
4.2.6. Nitrat ………………………………………………………….
4.2.7. Kation-kation basa ….……………………………………...
4.2.8. Kation hara mikro ………….……………………………...
4.2.9. Karbon Organik Terlarut (KOT) ……………………………
4.2.10. Serapan spesifik ultraviolet pada 254 nm (SUVA254) …...
4.3.
Sifat Spektroskopik Karbon Organik Terlarut Dan
Komposisi
Asam-Asam
Organik
Penyusunnya
…………………………………………………………………
4.3.1. Karakteristik spektroskopik serapan ultraviolet …………
4.3.2. Karakterisasi berdasarkan serapan Infrared spektra
(FTIR) ………………….....................................................
4.3.3. Asam-asam organik berberat molekul rendah …………..
Mobilitas Karbon Organik Terlarut dan Pelepasan
4.4.
Ion-ion Toksik dari Tanah ……………………………........
4.4.1. Derajat kemasaman (pH) ………………………………….
4.4.2. Daya hantar listrik ………………………………………….
4.4.3 Aluminium terlarut ………………………………………..
4.4.4. Besi terlarut …………………………………………...........
4.4.6. Sulfat terlarut ……………………………………………..
4.4.7. Karbon organik terlarut ……………………………………
PEMBAHASAN UMUM ……………………………………………..
IMPLIKASI PENELITIAN ……………………………………………
6.1.
Pengelolaan lahan untuk budidaya pertanian …………
6.1.1. Pola penggunaan lahan (zonasi) ………………………….
6.1.2. Pengelolaan hidrologi lahan ……………………………….
6.2.
Mitigasi pencemaran lingkungan ………………………….
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….
7.1. Kesimpulan ……………………………………………………
7.2. Saran …………………………………………………………….
RINGKASAN …………………………………………………...........
SUMMARY …………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...........
LAMPIRAN …………………………………………………………...
40
45
46
46
52
60
69
75
81
87
103
118
125
130
130
137
140
146
146
147
149
151
152
154
157
167
167
167
170
172
174
174
174
176
183
190
213
DAFTAR TABEL
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Halaman
Luasan lahan gambut di Indonesia dari berbagai hasil
penelitian………………………………………………………………
Fraksi dan senyawa yang terdapat dalam bahan organik terlarut
(BOT)…………………………………………………………………..
Panjang gelombang terpilih dalam penelitian dan karakteristik
DOC yang berkaitan …………………………………………………
Tingkat dekomposisi gambut pada tapak penelitian berdasarkan
kadar serat gambut dengan Na-Pirofosfat………………………...
Reaktivitas bahan sulfidik yang berada di bawah lapisan
gambut…………………………………………………………………
Berat molekul fraksi organik tanah gambut dari berbagai lokasi
penelitian ………………………………………………………..........
Konsentrasi beberapa asam organik dengan berat molekul
rendah dalam larutan BOT gambut ………………………………..
7
20
32
40
41
135
145
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Halaman
Skema yang menunjukkan beberapa kemungkinan reaksi yang
terjadi selama oksidasi pirit. Sumber : Druschel and Borda
(2006) dalam Murphy dan Strongin (2009)………………………..
Pola aliran air di lahan gambut pada musim hujan dan musim
kemarau (Mitsch dan Gosselink, 2000) ……………………….......
Diagram pie bahan organik terlarut yang menunjukkan distribusi
senyawa-senyawa organik terlarut dari air sungai (Thurman,
1985 cit. McKnight et al., 2003)……………………………………..
Lokasi Penelitian dan posisi pipa pengambilan sampel air pada
ketebalan gambut yang berbeda dan titik pengambilan sampel
air permukaan (G1=gambut tipis; G2=gambut sedang; dan
G3=gambut dalam) …………………………………………………..
Bagian dan tahapan penelitian ……………………………………..
Penampang melintang profil tanah dan titik pengambilan contoh
air gambut pada tiga kedalam lapisan gambut …………………...
Desain percobaan mobilitas karbon organik dan pengaruhnya
terhadap pelepasan unsur toksik ……………………………….....
Curah Hujan Tahunan Stasiun Selat, Kabupaten Kapuas (19832006) ………………………………………………………………….
Curah Hujan Bulanan Rata-rata Stasiun Selat, Kabupaten
Kapuas (1983-2006) ………………………………………………
Jeluk muka air tanah pada lahan gambut sedang dan gambut
dalam. Tanda panah pada gambar menunjukkan waktu
pengambilan contoh air gambut ……………………………………
Penampang melintang profil tanah pada masing-masing loka
pengambilan sampel ………………………………………………...
Kondisi tutupan lahan di lokasi penelitian (Eks UPT-Pangkoh
IX), skala 1 : 90.000 (Sumber : Google Earth tanggal pencitraan
26 Mei 2012) …………………………………………………………
Daya hantar listrik (DHL) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim hujan …………………………………...
Daya hantar listrik (DHL) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
…………………………………………………………………………
Daya hantar listrik (DHL) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim kemarau …………………………….....
Rerata berimbang daya hantar listrik air gambut pada ketebalan
dan musim yang berbeda……………………………………………
Potensial redoks (Eh) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim hujan ………………………………………….
Potensial redoks (Eh) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
………………………………………………………………………….
Potensial redoks (Eh) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim kemarau ……………………………………...
Rerata berimbang potensial redoks air gambut pada ketebalan
dan musim yang berbeda……………………………………………
12
15
18
25
27
29
34
35
36
37
43
44
48
49
50
52
54
55
56
58
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
pH air gambut pada ketebalan gambut yang berbeda saat
musim hujan ………………………………………………………….
pH air gambut pada ketebalan gambut yang berbeda saat
transisi musim hujan dan musim kemarau…..…………………….
pH air gambut pada ketebalan gambut yang berbeda saat
musim kemarau ……………………………………………………...
Rerata berimbang pH air gambut pada ketebalan dan musim
yang berbeda…………………………………………………………
Sulfat terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim hujan ………………………………………….
Sulfat terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim kemarau ……………………………………...
Sulfat terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat transisi musim kemarau ke musim hujan …………
Rerata berimbang sulfat terlarut air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda…………………………………………………
Rerata berimbang amonium air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda…………………………………………………
Amonium terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim hujan ………………………………….
Amonium terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat transisi musim kemarau ke musim hujan
………………………………………………………………………….
Amonium terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim kemarau ……………………………...
Rerata berimbang nitrat air gambut pada ketebalan dan musim
yang berbeda…………………………………………………………
Nitrat terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim hujan ………………………………………….
Nitrat terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat transisi musim hujan ke musim kemarau
………………………………………………………………………….
Nitrat terlarut (mg L-1) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim kemarau ……………………………………...
Rerata berimbang kalium air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda. ……………………………………………….
Rerata berimbang kalsium air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda…………………………………………………
Rerata berimbang magnesium air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda…………………………………………………
Rerata berimbang natrium air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda…………………………………………………
Konsentrasi Kalium (K) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim hujan …………………………………...
Konsentrasi Kalium (K) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
………………………………………………………………………….
Konsentrasi Kalium (K) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim kemarau ………………………………
Konsentrasi Kalsium (Ca) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim hujan …………………………………...
61
62
63
64
71
72
73
74
76
78
79
80
81
84
85
86
89
89
90
90
91
92
93
94
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
Konsentrasi Kalsium (Ca) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat transisi musim hujan dan musim ……………
Konsentrasi Kalsium (Ca) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim kemarau …………………………….....
Konsentrasi Magnesium (Mg) air gambut pada ketebalan
gambut yang berbeda saat musim hujan …………………………
Konsentrasi Magnesium (Mg) air gambut pada ketebalan
gambut yang berbeda saat transisi musim hujan dan musim
kemarau ………………………………………………………………
Konsentrasi Magnesium (Mg) air gambut pada ketebalan
gambut yang berbeda saat musim kemarau ……………………..
Konsentrasi Natrium (Na) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim hujan …………………………………...
Konsentrasi Natrium (Na) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
………………………………………………………………………….
Konsentrasi Natrium (Na) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim kemarau ……………………………….
Konsentrasi Besi (Fe) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim hujan ………………………………………….
Konsentrasi Besi (Fe) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
………………………………………………………………………….
Konsentrasi Besi (Fe) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim kemarau ………………………………...……
Rerata berimbang besi air gambut pada ketebalan dan musim
yang berbeda. ………………………………………………………..
Rerata berimbang mangan air gambut pada ketebalan dan
musim yang berbeda…………………………………………………
Konsentrasi Mangan (Mn) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim hujan …………………………………
Konsentrasi Mangan (Mn) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
………………………………………………………………………….
Konsentrasi Mangan (Mn) air gambut pada ketebalan gambut
yang berbeda saat musim kemarau ……………………………..
Konsentrasi Seng (Zn) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim hujan ………………………………………….
Konsentrasi Seng (Zn) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
………...........................................................................................
Konsentrasi Seng (Zn) air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim kemarau ……………………………………...
Rerata berimbang konsentrasi Seng (Zn) air gambut pada
ketebalan dan musim yang berbeda……………………………….
Konsentrasi KOL air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim hujan ……………………………………….
Konsentrasi KOL air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat transisi musim hujan dan musim kemarau
…………………………………………………………………………
95
96
97
98
99
100
101
102
105
106
107
108
109
110
111
112
114
115
116
117
119
120
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
Konsentrasi KOL air gambut pada ketebalan gambut yang
berbeda saat musim kemarau ……………………………………
Rerata berimbang karbon organik terlarut air gambut pada
ketebalan dan musim yang berbeda……………………………….
Serapan spesifik UV panjang gelombang 254 nm air gambut
pada ketebalan gambut yang berbeda saat musim hujan
………………………………………………………………………….
Serapan spesifik UV panjang gelombang 254 nm air gambut
pada ketebalan gambut yang berbeda saat transisi musim
hujan dan musim kemarau …………………………………………
Serapan spesifik UV panjang gelombang 254 nm air gambut
pada ketebalan gambut yang berbeda saat musim kemarau
………………………………………………………………………….
Rerata berimbang serapan spesifik pada panjang gelombang
254 nm air gambut pada ketebalan dan musim yang berbeda….
Kurva absorbansi bahan organik larut ekestrak H2O dari
lapisan atas tanah gambut …………………………………………
Tingkat aromatik dan Serapan spesifik UV pada panjang
gelombang 254 nm karbon organik larut yang diekstrak dari
lapisan atas tanah gambut ………………………………………
Berat rerata berat molekul dan nisbah E2/E3 karbon organik
larut yang diekstrak dari lapisan atas tanah gambut ……………
Spektra FTIR dari larutan BOL yang diekstrak dari lapisan atas
tanah gambut tipis (G1), gambut sedang (G2) dan gambut tebal
(G3) ……………………………………………………………
Kromatogram HPLC dari lima asam organik standar.
Keterangan: 1=asam oksalat; 2=asam sitrat; 3=asam laktat;
4=asam malat dan 5=asam asetat. ……………………………...
Kromatogram HPLC dari larutan KOL gambut tipis.
Keterangan: 1=asam oksalat; 2=asam sitrat; 3=asam laktat;
4=asam malat dan 5=asam asetat. ……………………………...
Kromatogram HPLC dari larutan KOL gambut sedang.
Keterangan: 1=asam oksalat; 2=asam sitrat; 3=asam laktat;
4=asam malat dan 5=asam asetat. ……………………………...
Kromatogram HPLC dari larutan KOL gambut tebal.
Keterangan: 1=asam oksalat; 2=asam sitrat; 3=asam laktat;
4=asam malat dan 5=asam asetat. ……………………………...
pH air lindi dari kolom tanah dengan ketebalan gambut yang
berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 = kurang dari 50 cm, dan G2
= 50-100 cm) …………………………….......................................
Daya hantar listrik air lindi dari kolom tanah dengan ketebalan
gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 = kurang dari 50
cm, dan G2 = 50-100 cm) ………………………………………
Aluminium terlarut air lindi dari kolom tanah dengan ketebalan
gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 = kurang dari 50
cm, dan G2 = 50-100 cm) ………………………………………
Alumunium terlarut kumulatif dalam air lindi setelah 4 minggu
dengan ketebalan gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut,
G1 = kurang dari 50 cm, dan G2 = 50-100 cm) …………………
121
122
126
127
128
129
131
132
134
139
141
142
143
144
146
148
149
150
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
Besi terlarut air lindi dari kolom tanah dengan ketebalan gambut
yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 = kurang dari 50 cm,
dan G2 = 50-100 cm) ……………………………………………….
Besi terlarut kumulatif dalam air lindi setelah 4 minggu dengan
ketebalan gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 =
kurang dari 50 cm, dan G2 = 50-100 cm) ………………………
Sulfat terlarut air lindi dari kolom tanah dengan ketebalan
gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 = kurang dari 50
cm, dan G2 = 50-100 cm) …………………………………………
Sulfat terlarut kumulatif dalam air lindi setelah 4 minggu dengan
ketebalan gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 =
kurang dari 50 cm, dan G2 = 50-100 cm) ………………………
Karbon organik terlarut air lindi dari kolom tanah dengan
ketebalan gambut yang berbeda (G0 = tanpa gambut, G1 =
kurang dari 50 cm, dan G2 = 50-100 cm) …………………………
Karbon organik terlarut kumulatif dalam air lindi setelah 4
minggu dengan ketebalan gambut yang berbeda (G0 = tanpa
gambut, G1 = kurang dari 50 cm, dan G2 = 50-100 cm)
………………………………………………………………………….
Pola pemanfaatan lahan gambut secara tradisional di
Kalimantan Tengah (Sumber: Limin et al., 2000)…………………
152
152
153
154
155
155
168
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Halaman
Tipe penggunaan lahan (pertanian non-intensif) dan hasil
pemboran gambut tipis ….………………………………………
Tipe penggunaan lahan (Kebun Karet) dan hasil pemboran
gambut sedang ………………………………………………….
Tipe penggunaan lahan (lahan terlantar/suksesi) dan hasil
pemboran gambut dalam ………………………………………..
Alat pengambil cuplikan air gambut …………………………….
Karakteristik kimia air hujan di wilayah penelitian .....……………
Penataan dan pola pemanfaatan lahan yang dianjurkan pada
setiap tipologi lahan dan tipe luapan air di pasang surut………...
213
214
215
216
217
218
Download