37 DAFTAR PUSTAKA Adinugroho, W. C., I N. N. Suryadiputra, B. H.

advertisement
DAFTAR PUSTAKA
Adinugroho, W. C., I N. N. Suryadiputra, B. H. Saharjo dan L. Siboro. 2005.
Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut. Wetland
International-IP Katalog dalam Terbitan (KDT). Bogor. 163 hal.
Alwi, M. 2006. Perubahan Kemasaman Tanah Gambut Dangkal Akibat
Pemberian Bahan Amelioran. Jurnal Tanah Tropikal, 12(2): 77-83.
Akbar, A., Sumardi, R. Hadi, Purwanto dan M.S. Sabarudin. 2011. Studi sumber
penyebab terjadinya kebakaran dan respon masyarakat dalam rangka
pengendalian kebakaran hutan gambut di areal Mawas Kalimantan
Tengah. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 8 (5) : 287-300.
Anwar, K., S. Sabiham, B. Sumawinata, A. Sapei, dan T. Alihamsyah. 2006.
Pengaruh Kompos Jerami terhadap Kualitas Tanah, Kelarutan Fe2+ dan
SO42- serta Produksi Padi pada Tanah Sulfat Masam. Jurnal tanah dan
iklim, 24 (1) : 29-39.
Armanto, M. E. dan E. Wildayana. 1998. Analisis permasalahan kebakaran hutan
dan lahan dalam pembangunan pertanian dalam arti luas. Lingkungan dan
Pembangunan, 18 (4): 304-318.
Bahri, S. 2002. Kajian penyebab kabut asap kebakaran hutan dan lahan di wilayah
Sumatera Bagian Utara dan kemungkinan mengatasinya dengan TMC.
Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, 3(2): 99-104
Baso, M.S.G.,U. Hasanah, A. Monde. 2014. Variabilitas sifat fisika tanah dan corganik pada lahan hutan dan perkebunan kakao (Theobroma cacao L.) di
Desa Sejahtera Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. e-J. Agrotekbis, 2(6):
565-572.
Candra, A. 2013. Perubahan sifat fisika tanah gambut akibat pemanfaatan menjadi
perkebunan kelapa sawit di kabupaten kampar. Skripsi. Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim. Riau.
Darmawan J, Bharsjah J. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Fisiologi Tanaman. Jakarta:
Erlangga. 107 hal.
Darwiati, W. dan M. Nurhaedaj. 2010. Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan
Terhadap sifat fisik tanah. Jurnal Mitra Hutan Tanaman, 5(1): 27-37.
Daryono, A. 2001. Potensi permasalahan dan kebijakan yang diperlukan dalam
pengelolaan hutan dan lahan rawa gambut secara lestari. Jurnal Analisis
Kebijakan Kehutanan, 6(20): 71-101.
37
Depari, E.K., A. Tampang, A.B. Restu, Surnayanti, W.C. Adinugroho dan R.
Stepanus. 2009. Dampak kebakaran hutan terhadap fungsi hidrologi.
Laporan Penelitian. Mayor Silvikultur Tropika. Institut Pertanian Bogor.
Didi, Muhammad. 2011. Metode Analisis Kimia. PT.Central Plantation Sevice.
Pekanbaru. 34-37 Hal.
Driessen, P.M. and Soepraptohardjo 1974.Organic soil.In: Soil for Agricultural
expansion in Indonesia. ATA 106 Bulettin. Soil Reseach Institute Bogor.
Hanafiah, K. A. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 139-165 hal.
Hasibuan, M.S. 2011. Pemetaan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara. Skripsi, Program Studi
Manajemen Hutan Departeman Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatra Utara.
Hatta, Muhammad. 2008. Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sifat-Sifat Tanah
di Kecamatan Besitdang Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan: USU.
Hartatik, W., I. GM. Subiksa, dan Al Dariah. 2011. Sifat Kimia dan Fisik Tanah
Gambut. In: Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian
Tanah. Bogor. 103 hal.
Hikmatullah dan Al-Jabry, M. 2007. Soil properties of the alluvial plain and its
Potential use for agriculture in donggala region, Central Sulawesi. Jurnal
Agroteknologi, 8(2):67-64
Ikhsanuddin, M. 2006. Penilaian Ekonomi Dampak Kebakaran Hutan Terhadap
Vegetasi dan Tanah (Studi Kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi). Skripsi. Bogor : IPB
Indrasari, A. dan Abdul S. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Unsur
Hara Mikro Terhadap Pertumbuhan Jagung pada Ultisol yang Dikapur.
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 6 (2): 116-123.
Istomo. 2006. Kandungan Fosfor dan Kalsium serta Penyebarannya pada Tanah
dan Tumbuhan Hutan Rawa Gambut. Disertasi S3. Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.
Kementrian Kehutanan. 2014. Statistik Kawasan Hutan 2013. Kementrian
Kehutanan. Jakarta 107 hal.
Kurnain, A. 2010. Klasifikasi Kematangan Gambut Tropis Berdasarkan Sifat
Rapat Optik. Prosiding Standarisasi. Jakarta.
38
Lahuddin. 2007. Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah. In: naskah pidato
pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang ilmu kesuburan tanah.
Universitas Sumatera Utara. Medan: 1-27.
Limin, S.H. 2006. Pemanfaatan Lahan Gambut dan Permasalahannya. In:
Workshop Gambut: Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Pertanian,
Tepatkah?. Centre For International Cooperation In Management Of
Tropical Peatland. Jakarta: 1-21.
Monde, A., N. Sinukaban, K. Murtilaksono dan N. Pandjaitan. 2008. Dinamika
karbon (C) akibat alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian. J.
Agroland, 15 (1) : 22 – 26.
Mulyani, A. dan Noor, M. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk
Pengembangan Pertanian di Lahan Gambut. Balai Penelitian Tanah. Bogor
Munawar, Ali. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB pres: Bogor.
133-157 hal.
Nahdi, Maize Said. 2008. Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati
Hutan Tropis Berbasis Masyarakat. Jurnal Kaunia. 4(2): 159-172.
Noor, Muhammad. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Kanisius. Yogyakarta. 175
hal.
Nugroho, S.P. 2000. Minimalisasi konsentrasi penyebaran asap akibat kebakaran
hutan dan lahan dengan metode modifikasi cuaca. Jurnal Sains dan
Teknologi Modifikasi Cuaca, 1(1):1-8.
Nurida, N. L. Mulyani, A. dan Agus, F. 2011. Pengelolaan Lahan Gambut
Berkelanjutan. Balai Penelitian Tanah. Bogor 110 hal.
Page, S.E., F. Siegert, J.O. Rieley, H-D.V. Boehm, A. Jaya, and S.H. Limin. 2002.
The amount of carbon released from peat and forest fires in Indonesia
during 1997. Nature. 420: 61-65.
Prasetyo, H. P. dan Suharta, N. 2001. Genesis And Properties Of Peat At Toba
Highland Area Of North Sumatra. Jurnal Argoteknolog, 12(1):1-8.
Poerwowidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Bandung:Angkasa. Hal 87.
Rahayu, N. 2011. Kesesuaian lahan bekas kebaakaran hutan sebagai upaya
konservasi lahan di Gunung Panderman RPH Oro-Oro BKPH Pujon KPH
Malang. Gamma, 6(2): 122-128
Rahmasari, E. K. 2011. Komposisi dan Struktur Vegetasi Pada Areal Hutan Bekas
Terbakar (Di Areal UPT Taman Hutan Raya R. Soerjo, Malang). Skripsi.
Bogor : IPB.
39
Rahmayanti, M. 2007. Kontribusi kebakaran lahan gambut terhadap pemanasan
global. Jurnal Kaunia, 3(2): 102-117.
Rianawati,F. 2005. Kajian Faktor penyebab dan upaya pengendalian kebakaran
lahan gambut oleh masyarakat di Desa Salat Makmur Kalimantan Selatan.
Jurnal Hutan Tropis Borneo, 1(17):51-59.
Rosmarkam, A. dan Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius:
Yogyakarta. 70-83 hal.
Saharjo, B. H. 1999. Study on Forest Fire Prevention for Fast Growing Tree
Species Acacia mangium Plantation in South Sumatera, Indonesia. Kyoto
University, Graduede School of agriculture. Pp : 32-39.
Sasli, I. 2011. Karakterisasi Gambut dengan Berbagai Bahan Amelioran dan
Pengaruhnya Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Guna Mendukung
Produktivitas Lahan Gambut. Jurnal Agrovigor, 4(1): 42-50.
Soewandita, H. 2008. Studi kesuburan tanah dan analisis kesesuaian lahan untuk
komoditas tanaman perkebunan di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia, 10(2): 128-133.
Suhardjo, H. dan I.P.G. Widjaja-Adhi. 1976. Chemical characteristics of the
upper 30 cms of peat soil from Riau. ATA 106. Bull. 3: 74-92. Siol Res
Inst. Bogor.
Sulaeman, Suparto dan Eviati. 2005. Petunjuk Teknis: Analisis Kimia Tanah,
Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 136 hal.
Suratmo, G., Z. Coto, S. Manan, Endang A. Husaeni., I.N.S. Jaya. 1999.Pedoman
Nasional Perlindungan Hutan Terhadap Kebakaran: Pengendalian
Kebakaran Hutan Terpadu di Indonesia Buku I. ITTO, CFC, IPB, Various.
231 hal.
Susanty, s.c. 2009. Potensi kebakaran hutan di taman nasional gunung gede
pangrango berdasarkan curah hujan dan sumber api. Skripsi. Departemen
silvikultur fakultas kehutanan institut pertanian bogor.
Sutarmi, S. 1985. Botani Umum 2. Angkasa: Bandung. 232 hal.
Syaufina L et al. 2005. Formulasi Sistem Penilaian pada Areal Bekas Terbakar
Untuk Pengelolaan Hutan Berkelanjutan. laporan akhir. Bogor : IPB.
Tacconi, L. 2003. Kebakaran Hutan di Indonesia: Penyebab, Biaya dan Implikasi
Kebijakan. CIFOR. 1-28 hal.
40
Tempo.2014.
Kebakaran
Lahan
Riau
Meluas
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/27/206565979/Kebakaran-LahanRiau-Meluas. Diaskes 2 Mei 2014.
Tim PKA Dep. Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Laporan Survai Kebakaran
Hutan di Beberapa Taman Nasional. Departemen Kehutanan dan
Perkebunan. Jakarta. 183 hal.
Wahyunto dan Heryanto. B. 2005. Sebaran gambut dan Status terkini di Sumatera.
Dalam CCFPI. 2005. Pemanfaatan Lahan Gambut Secara Bijaksana Untuk
Manfaat Berkelanjutan. Prosiding Lokakarya. Indonesia Programe. Bogor
Wibowo Ari. 2009. Peran lahan Gambut Dalam Perubahan Iklim Global. Jurnal
Tekno Hutan Tanaman, 2(1): 19-26.
Widyati, E dan Rostiwati, T. 2010. Memahami Sifat-sifat Tanah Gambut Untuk
Optimasi Pemanfaatan lahan Gambut. Jurnal Mitra Hutan Tanaman, 5(2):
51-68.
Widyasari, E. H. N. A. 2008. Pengaruh sifat fisik dan kimia tanah gambut dua
tahun setelah terbakar dalam mempengaruhi pertumbuhan Acacia
Crassicarpa A. Cunn. Ex Benth di areal IUPHHK-HT PT. Sebangun
Bumi Andalas Wood Industries. Skripsi, Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor.
Zubaidah, Y., Burhanuddin, dan Hafshah. 2009. Pemberian Tanah Mineral pada
Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.).
Jurnal Jerami, 2(1): 25-30
41
Download