Ketan putih Direndam selama 24 jam Dicuci Dikukus selama 5-10 menit Diaru Dikukus selama 10-15 menit Didinginkan Ragi tape Diinokulasi Dibungkus dengan daun pisang Dimasukkan dalam toples Difermentasi selama 6 hari Tape ketan putih Diperas Air tape ketan putih Ampas starter Dicampur Dikaramelkan Dicetak Didiamkan 5 hari pada suhu kamar Brem padat Resume laporan Brem merupakan salah satu makanan tradisional hasil fermentasi yang enak dan bergizi yang terbuat dari sari ketan yang mempunyai warna putih, tekstur tidak lembek, kering, dan mudah hancur dimulut. Ada 2 macam brem yang kita kenal yaitu brem padat dan brem cair atau brem Bali. Brem padat dapat diperoleh dengan cara mengolah air tape ketan yang terbentuk selama fermentasi dan dilanjutkan dengan proses pemanasan, pengadukan, dan percetakan. Tape ketan dapat dibuat dengan cara memasak beras ketan sampai cukup matang yang kemudian didinginkan dan diinokulasikan dengan ragi. Brem adalah salah satu jenis minuman khas daerah Bali yang dibuat dari beras ketan atau beras ketan hitam atau campuran kedua jenis beras ketan tersebut yang difermentasikan dengan ragi tape. Secara tradisional terutama ditingkat rumah tangga di masyarakat Bali, minuman brem merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan tape, karena produk inilah yang utama dimanfaatkan sebagian sajian dan dimakan. Brem cair merupakan minuman dengan rasa manis agak sedikit asam, berwarna merah, dengan kandungan alcohol 3-10%. Umumnya diproduksi dari hasil fermentasi beras ketan hitam (kadang-kadang juga beras ketan putih). Kadar alcohol dapat dapat berubah selama penyimpanan. Kenaikan kadar alcohol terjadi akibat proses fermentasi yang terus berlangsung selama penyimpanan, sedangkan penurunannya karena proses esterifikasi, oksidasi, dan penguapan. Brem cair dibuat melalui proses fermentasi. Zat pati yang terdapat dalam bahan baku akan dihidrolisis menjadi glukosa oleh enzim amylase yang dikeluarkan oleh kapang tertentu yang terdapat pada ragi tape. Selanjutnya glukosa tersebut akan diubah menjadi alcohol dalam fermentasi yang dilakukan oleh khamir yang terdapat dalam ragi tape. Fungsi karamelan bertujuan untuk mengurangi sebagian air yang ada. Karamelan dilakukan dengan pemanasan sampai didapatkan konsentrasi tertentu. Selama proses karamelan terjadi mailard ( reduksi antara gula reduksi dan asam-asam amino yang distimulasi denga pemanasan) sehingga semakin lama karamelan, maka pembentukan warna coklat semakin sempurna. Proses tersebut menimbulkan favour khas brem. Proses pemekatan dilakukan dengan pemanasan suhu 900°C selama 3 jam. Fungsi fermentasi terdiri dari 2 tahap. Tahap 1 merupakan pemecahan pati menjadi gula sederhana yang menimbulkan rasa manis dan membentuk cairan dimana konversi pati menjadi gula sederhana dilakukan oleh kapang dengan enzim amylase. Tahap berikutnya fermentasi sebagian gula menjadi asam organic alcohol ini melalui proses yang disebut glikolisis dimana gula diubah menjadi etil alcohol. Perbedaan hasil brem antara yang beras ketan putih 1 dengan ketan putih 2 adalah pada air ketan 1 dapat disimpulkan bahwa pembentukkan brem berjalan lambat. Pada fermentasi 2 hari belum terbentuk sama sekali dan fermentasi 4 hari sudah mulai terbentuk tapi tidak sempurna. Sedangkan air ketan 2 pada fermentasi 2 hari sudah mulai terbentuk dan pada hari 4 sudah terbentuk kristal-kristal brem. Hal ini terjadi pada saat pengkaramelan. Jumlah kadar air pada sari ketan masih terlalu banyak sehingga menghambat fermentasi. Selain itu kemungkinan terdapat udara masuk juga berpengaruh terhadap fermentasi karena seharusnya aerob. Perbedaan hasil brem antara waktu fermentasi 2 hari dengan 4 hari adalah pada fermentasi 2 hari baik, tekstur, aroma, dan rasa brem mulai terbentuk aroma sudah berupa brem, tekstur masih kental dan memadat, warna cokelat caramel, dan rasa agak asam. Sedangkan pada fermentasi 4 hari terbentuk brem walau kurang sempurna. Hal ini dikarenakan fermentasi 2 hari belum cukup untuk menghasilkan kandungan alcohol, senyawa organic cita rasa pada brem. Hal ini terbukti dengan rasa manis yang menandakan glukosa yang masih ada belum terfermentasi menjadi senyawa cita rasa brem. Hasil yang terbaik yang didapat air ketan dengan fermentasi 4 hari. Hal ini dikarenakan dengan jumlah bahan yang sama namun sari ketan putih yang didapat air ketan lebih sedikit (pekat) sedangkan ketan 2 encer sehingga saat pengkaramelan dan jumlah kadar air pada ketan lebih sedikit yang akan mempermudah fermentasi. Selain itu waktu fermentasi 4 hari telah membentuk tekstur, aroma, dan rasa brem. Hal ini karena fermentasi telah berjalan sempurna pada 2 hari belum sempurna karena masih manis yang menandakan masih terdapat glukosa yang belum terfermentasi. Factor-faktor yang mempengaruhi pembuatan brem antara lain : Pengkaramelan (berpengaruh terhadap warna dan aroma brem) Suhu fermentasi (suhu yang baik untuk fermentasi adalah suhu normal 28-30°C) Lama fermentasi (cukup lama 2 hari belum terbentuk. 4 hari sudah terbentuk) Oksigen (fermentasi harus dalam keadaan anaerob) Kadar air (kadar air yang terlalu tinggi menyebabkan fermentasi menjadi lambat)