HaNd Out KeBuTuHan DaSaR iBu HaMiL

advertisement
HaNd Out KeBuTuHan DaSaR iBu HaMiL
Mata Kuliah
: Asuhan kebidanan I (kehamilan)
Kode MK
: BD. 301
Topik
:
Menjelaskan
kebutuhan
dasar
ibu
hamil
sesuai
dengan
tahap
perkembangannya
Sub Topik
: 1. Ketidak nyamanan dan cara mengatasinya
2. Kunjungan ulang
3. Pekerjaan
4. Tanda bahaya dalam kehamilan
Waktu
: 120 menit
Dosen
: Tri Suwarni, SST
Tujuan
:
Setelah membaca hand out, diharapkan :
Mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai tahap perkembangannya
dengan baik dan benar.
Sumber
1. Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Mitra Media publisher. Hal 171-173
2. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta. Edsa Mahkota. Hal 58, hal 26-28
3. Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. W.B Saunders
Company. United States of America. Hal 133-153
4. ______________ . 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes. Hal 74-88
5. Sulistyawati A, Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan, Salemba Medika, Jakarta,
2009, hal; 117-123

Tidak semua ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan, tetapi dapat
dipastikan hampir sebagian besar ibu hamil mengalami beberapa ketidaknyamanan dalam
kehamilan. Kebanyakan dari keluhan tersebut adalah merupakan hal yang normal dan
merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan.
Walaupun ketidaknyamanan ini tidak mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut
dapat sangat menjemukan dan menyulitkan bagi ibu.
Sebagai seorang Bidan sangat penting untuk dapat mendengarkan, membicarakan
dengan ibu mengenai berbagai macam keluhannya, serta mencari cara untuk mengatasi
keluhan yang dialami oleh ibu, sehingga ibu hamil dapat menikmati kehamilannya dengan
bahagia. Pengetahuan yang diberikan oleh Bidan mengenai ketidaknyamanan tersebut
akan membuat perbedaan yang signifikan mengenai bagaimana ibu hamil
tersebut
memandang serta menjalani kehamilannya dengan lebih baik.
Untuk dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia, Departemen Kesehatan
melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60 % dari keseluruhan
persalinan dilayani oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Strategi ini dilaksanakan untuk
dapat mengenali dan menanggulangi gangguan kehamilan dan persalinan sedini mungkin,
meskipun pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi
masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan atau asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal
dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Itu sebabnya mengapa ibu hamil
memerlukan pemantauan selama kehamilannya. Ingat, wanita hamil seharusnya melakukan
minimal 4 kali kunjungan antenatal selama kehamilan.
Untuk itu, didalam hand out ini akan membahas lebih jelas mengenai kunjungan
ulang selama kehamilan, yang meliputi :
1.
Pengertian kunjungan ulang
2.
Tujuan kunjungan ulang
3.
Jadwal kunjungan ulang
4.
Pengkajian yang dilakukan pada kunjungan ulang
Hal ini penting diketahui untuk praktisi bidan dalam memberikan asuhan kebidanannya
didalam mengidentifikasi tanda bahaya ini pada setiap kunjungan. Jika bidan bidan
menemukan suatu tanda bahaya maka akan mempermudah bidan mendeteksi dini
komplikasi-komplikasi pada kehamilan sehingga mempermudah bidan dalam mrencanakan
penatalaksanaan asuhan yang sesuai, yang pada akhirnya akan dapat mencegah resiko
kematian ibu dan janin.
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA
I.
Ketidaknyamanan pada Kehamilan dan Cara Mengatasinya
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya
membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut
tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis
namun
tetap
perlu
diberikan
suatu
pencegahan
dan
perawatan.
Beberapa
ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut :
Tabel I. Ketidaknyamanan Masa Hamil dan Cara Mengatasinya
No.
Ketidaknyamanan
Sering buang air kecil. 
1.
Trimester I dan III





2.
3.
Striae gravidarum
Tampak jelas pada bulan
ke 6-7

Hemoroid
Timbul pada Trimester II
dan III





Cara Mengatasi
Penjelasan mengenai sebab terjadinya
Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
Perbanyak minum pada siang hari
Jangan kurangi minum untuk mencegah
nokturia,
kecuali
jika
nokturia
sangat
mengganggu tidur di malam hari
Batasi minum kopi, teh, dan soda
Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih
dengan menjaga posisi tidur, yaitu dengan
berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan
untuk mencegah diuresis
Gunakan emolien topikal atau antipruritik jika
ada indikasinya
Gunakan baju longgar yang dapat menopang
payudara dan abdomen
Hindari konstipasi
Makan makanan yang berserat dan banyak
minum
Gunakan kompres es atau air hangat
Dengan perlahan masukkan kembali anus
setiap selesai BAB
4.
Kelelahan / Fatigue
Pada Trimester I
Yakinkan bahwa ini normal pada
kehamilan
Dorong ibu untuk sering beristirahat
Hindari istirahat yang berlebihan
5.
Keputihan
Terjadi pada Trimester I, II,
atau III



6.
7.
Keringat bertambah
Secara perlahan terus
meningkat sampai akhir
kehamilan
Sembelit
awal
Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari
Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan
mudah diserap
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan
buah dan sayur



Pakailah pakaian yang tipis dan longgar
Tingkatkan asupan cairan
Mandi secara teratur

Tingkatkan diet asupan cairan
Trimester II dan III






8.
Kram pada kaki
Setelah usia kehamilan 24
minggu



9.
Mengidam (pica)
Trimester I


10.
Napas sesak
Trimester II dan III




11.
Nyeri ligamentum
rotundum
Trimester II dan III





12.
13.
14.
Buah prem atau jus prem
Minum cairan dingin atau hangat, terutama
saat perut kosong
Istirahat cukup
Senam hamil
Membiasakan buang air besar secara teratur
Buang air besar segera setelah ada dorongan
Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya
tinggi)
Latihan
dorsofleksi
pada
kaki
dan
meregangkan otot yang terkena
Gunakan penghangat untuk otot
Tidak
perlu
dikhawatirkan
selama
diet
memenuhi kebutuhannya
Jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak
bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam atau
kesukaan menurut kultur
Jelaskan penyebab fisiologisnya
Dorong agar secara sengaja mengatur laju
dan dalamnya pernafasan pada kecepatan
normal yang terjadi
Merentangkan tangan di atas kepala serta
menarik nafas panjang
Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan
pernapasan interkostal
Berikan penjelasan mengenai penyebab nyeri
Tekuk lutut ke arah abdomen
Mandi air hangat
Gunakan bantalan pemanas pada area yang
terasa sakit hanya jika tidak terdapat
kontraindikasi
Gunakan sebuah bantal untuk menopang
uterus dan bantal lainnya letakkan di antara
lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring.
Berdebar- debar (palpitasi
jantung)
Mulai akhir Trimester I
Panas perut (heartburn)
Mulai bertambah sejak
Trimester II dan bertambah
semakin lamanya
kehamilan. Hilang pada
waktu persalinan

Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan







Makan sedikit-sedikit tapi sering
Hindari makan berlemak dan berbumbu tajam
Hindari rokok, asap rokok, alkohol dan cokelat
Hindari berbaring setelah makan
Hindari minum air putih saat makan
Kunyah permen karet
Tidur dengan kaki ditinggikan
Perut kembung
Trimester II dan III




Hindari makan yang mengandung gas
Mengunyah makanan secara sempurna
Lakukan senam secara teratur
Pertahankan saat buang air besar yang teratur
15.
Pusing / sinkop
Trimester II dan III



16.
Mual dan muntah
Trimester I











17.
Sakit punggung atas dan
bawah
Trimester II dan III




18.
Varises pada kaki
Trimester II dan III





Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan
yang hangat dan sesak
Hindari berbaring dalam posisi telentang
Hindari bau atau faktor penyebabnya
Makan biskuit kering atau roti bakar sesaat
sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari
Makan sedikit tapi sering
Duduk tegak setiap kali selesai makan
Hindari makanan yang berminyak dan
berbumbu
Makan makanan kering diantara waktu makan
Minum minuman berkarbonat
Bangun dari tidur secara perlahan
Hindari menggosok gigi setelah makan
Minum teh herbal
Istirahat sesuai kebutuhan
Gunakan posisi tubuh yang baik
Gunakan bra yang menopang dengan ukuran
yang tepat
Gunakan kasur yang keras
Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan
punggung
Tinggikan kaki sewaktu berbaring
Jaga agar kaki tidak bersilangan
Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
Senam untuk melancarkan peredaran darah
Hindari pakaian atau korset yang ketat
II. Kunjungan Ulang
1. Pengertian
Kunjungan ulang pada kehamilan yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan
setelah kunjungan antenatal pertama. Sesuai dengan Kebijakan Departemen Kesehatan,
kunjungan minimal selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II, dan 2 kali pada trimester III.
2. Tujuan
Karena banyak dari riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah lengkap selama kunjungan
antenatal pertama, maka tujuan kunjungan ulang difokuskan pada hal-hal berikut, yaitu:
a.
Pendeteksian komplikasi-komplikasi
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat,
masalah atau komplikasi tersebut seperti hipertensi, anemia berat, preeklampsia,
pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih, penyakit kelamin dan kondisi-kondisi
lain yang dapat memburuk selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil dengan masalah
kesehatan atau komplikasi yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi atau kerjasama
penanganan.
b. Mempersiapkan kelahiran dan kegawat-daruratan
Bidan harus memberikan asuhan dan informasi yang jelas kepada ibu hamil dalam
mempersiapkan kelahiran, baik dari segi fisik, mental, materil maupun spritual.
Perencanaan dini jika tidak aman bagi ibu melahirkan dirumah, meliputi:
Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang rencana kelahiran
(terutama suami dan ibu atau ibu mertua)
Persiapan/pengaturan transportasi untuk ke tempat persalinan dengan aman, terutama
pada malam hari atau selama musim hujan.
Rencana pendanaan untuk transport dan perawatan di tempat persalinan yang aman.
Apakah ibu hamil dapat menabung cukup uang, atau dapatkah ia meminta dana
masyarakat.
Persiapan asuhan anak jika dibutuhkan selama persalinan.
c.
Pemeriksaan fisik yang terfokus
Dalam pemeriksaan fisik pada kunjungan ulang lebih ditekankan pada pemeriksaan
tekanan darah, berat badan, edema, masalah dari kunjungan pertama.
d.
Pedidikan kesehatan.
Dalam kunjungan ulang perlu disampaikan informasi tentang pentingnya hidup sehat,
misalnya sehat diri, makanan, minuman, lingkungan, dan
hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi kondisi ibu dan kehamilannya.
3.
Jadwal Kunjungan Ulang
Adapun jadwal kunjungan ulang adalah sebagai berikut :
Kunjungan I (16 minggu), dilakukan untuk :

Penapisan dan pengobatan anemia,

Perencanaan persalinan,

Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk :

Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya,

Penapisan preeklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan, MAP,

Mengulangi perencanaan persalinan.
Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir)

Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III,

Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi,

Memantapkan rencana persalinan,

Mengenali tanda-tanda persalinan.
Pada kehamilan tanpa penyulit jumlah kunjungan dapat lebih sedikit. Sebaliknya, wanita
dengan kehamilan berpenyulit sering memerlukan kunjungan ulang setiap 1 sampai 2
minggu.
4. Pengkajian yang Dilakukan pada Kunjungan Ulang
Asesmen (penentuan diagnosa) yang dilakukan bidan harus meliputi praktek-praktek
dimana riset menunjukkan keuntungan dalam menurunkan kematian ibu dan neonatus atau
praktek yang berdasarkan "evidence based”. Informasi tertentu, yang diperoleh dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik, sangatlah penting.
Elemen-elemen penting dalam riwayat serta pemeriksaan fisik selama kunjungan ulang
antenatal, yaitu :
a.
Riwayat Kehamilan Sekarang :
Gerakan janin (peyulit), Detak Jantung Janin (DJJ), ukuran saat ini dan perubahannya,
jumlah cairan ketuban, bagian terbawah janin dan penurunannya, dan aktivitas janin.
Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya.
Keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan.
Kekhawatiran-khawatiran lain.
Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu
dan keluarganya.
b. Pemeriksaan Fisik :
Tekanan darah saat ini dan besar perubahannya.
Berat badan saat ini dan besar perubahannya.
Gejala, termasuk nyeri kepala, gangguan pengelihatan, nyeri abdomen, mual dan muntah,
perdarahan, cairan dari vagina, disuria.
Pengukuran tinggi fundus dari simfisis dalam cm.
Memastikan bagian terbawah janin.
Penurunan bagian terbawah janin
Palpasi abdomen untuk mendeteksi kehamilan ganda (setelah 28 minggu).
Manuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak (setelah 36 minggu).
Perdarahan dan pecah ketuban.
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara rutin merupakan
sebuah
cara
yang
efektif
untuk
mendeteksi
pre-eklamsia,
suatu
kondisi
yang
membahayakan jiwa. Penelitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat
dimonitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus. Penelitian juga menunjukkan
bahwa palpasi abdomen dan manuver Leopold hanya efektif setelah 28 minggu dan 36
minggu usia kehamilan, secara berturut-turut.
c.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium kunjungan ulang meliputi :
Protein urin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penapisan rutin protein urin merupakan cara efektif
mendeteksi pre-ekiamsia, suatu keadaan yang membahayakan jiwa.
Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin awal diperiksa saat kunjungan antenatal awal, saat kunjungan ulang
perlu dilakukan pemeriksaan hemoglobin ulang. Minimal pemeriksaan Hemoglobin selama
kehamilan dilakukan dua kali yaitu pada trimester pertama dan pada trimester terakhir.
d. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pada kunjungan ulang ultrasonografi hanya dilakukan atas indikasi spesifik.
III. Pekerjaan
Wanita digolongkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka jalani. Pekerjaan
berdiri misalnya sebagai kasir, teller bank atau dokter gigi, yang memerlukan berdiri dalam
posisi yang sama selama lebih dari 3 jam sehari. Pekerjaan aktif misalnya dokter, pelayanan,
dan agen real estate yang mengaharuskan berjalan secara kontinu atau intermiten.
Pekerjaan sedentary misalnya pustakawan, petugas pembukuan atau sopir bis, yang
memerlukan berdiri kurang dari 1 jam perhari. Didapatkan bahwa wanita hamil yang
melakukan pekerjaan yang mengharuskan mereka berdiri lama berisiko lebih besar
mengalami persalinan prematur, namun tidak memiliki efek terhadap pertumbuhan janin.
Adanya peningkatan 20 -60% persalinan prematur, retriksi pertumbuhan janin, atau
hipertensi pada pekerjaan yang menuntut banyak kegiatan fisik. Risiko terpapar zat- zat
teratogenik harus dipertimbangkan selama ibu terpapar dalam lingkungan pekerjaan.
Akal sehat mengatakan bahwa setiap pekerjaan yang menyebabkan wanita hamil
mengalami tekanan fisik hebat harus dihindari. Secara ideal pekerjaan yang menyebabkan
timbulnya kelelahan fisik harus dihentikan. Selama hari kerja harus disediakan periode
istirahat yang memadai.
Wanita yang kehamilan sebelumnya bermasalah yang besar kemungkinannya
berulang, misalnya berat bayi lahir rendah, mungkin harus meminimalkan kerja fisik. Wanita
dengan kehamilan tanpa komplikasi biasanya dapat melanjutkan pekerjaannya sampai
awitan persalinan. Dianjurkan adanya periode istirahat 4-6 minggu sebelum wanita yang
bersangkutan kembali bekerja.
IV.
1.
Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dapat terjadi setiap saat pada masa hamil. Hal ini dapat
disebabkan oleh kondisi yang ringan, seperti implantasi, servisitis atau polip servik, atau
koitus, atau oleh kondisi-kondisi serius yang bahkan mengancam kehidupan, seperti
plasenta previa dan solusio plasenta.
Perdarahan pada masa kehamilan dapat dibagi menjadi 2 :

Perdarahan pada masa kehamilan muda
Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan
kehamilan, dapat berupa:

abortus,

kehamilan mola,

kehamilan ektopik.

Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Yaitu perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum
bayi lahir
Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih
berbahaya. Perdarahan ante partum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan
plasenta, Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut, dua kondisi yang mengancam
jiwa adalah

Plasenta Previa

Solutio Plasenta.
Kelainan lain ialah perdarahan yang bersumber dari kelainan serviks dan vagina.
Kelainan-kelainan yang mungkin tampak ialah erosio porsionis uteri, polip cerviks uteri, varises
vulva dan trauma.
2. Sakit Kepala yang Hebat
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala preeklampsia, suatu penyakit
yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
a. sakit kepala hebat
b. sakit kepala yang menetap dan
c. tidak hilang dengan istirahat.
Kadang–kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
disebabkan karena terjadinya edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak yang
mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
3. Penglihatan Kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda preeklampsi.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa dalah
perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintikbintik (spot) , berkunag-kunag.
Selain itu adanya skotoma, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menunjukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (edema retina dan spasme pembuluh darah). Perubahan
penglihatan ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat
4. Bengkak pada Wajah, Kaki dan Tangan
Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh,
dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka. Edema pretibial yang rigan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis preeklampsia. Hampir separuh
dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Edema yang menghawatirkan ialah edema yang
muncul mendadak dan cenderung meluas.
Edema bisa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara
lain :
Jika muncul pada muka dan tangan
Bengkak tidak hilang setelah beristirahat
Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan
mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklampsia
5. Nyeri Perut yang Hebat
Seorang wanita hamil Keuhan nyeri perut dapat merupakan gejala penyakit atau
komplikasi yang fatal. Keadaan ini dapat terjadi pada kehamilan muda yaitu pada usia
kehamilan kurang 22 minggu ataupun pada kehamilan lanjut yaitu pada usia kehamilan
lebih 22 minggu.
Selama masa hamil nyeri perut hebat dapat menunjukkan:

Kehamilan ektopik

preeklampsi,

persalinan premature,

solution plasenta.

Abortus

Ruptura uteri imminens
6. Gerakan Janin Berkurang
Gerak janin pertama inutero yang dapat dirasakan ibu disebut quickening, ini terjadi
pada usia kehamilan 18 – 20 minggu pada wanita yang baru pertama kali hamil dan antara
minggu ke 16 – 18 pada wanita yang mengandung bayi berikutnya.
Salah satu pedoman yang dapat diterima untuk menghitung gerakan janin ialah 10
gerakan dalam periode 12 jam, artinya jika bayi bergerak kurang dari 10 kali dalam 12 jam
ini menunjukkan adanya sesuatu hal yang patologis pada bayi tersebut, dan wanita
hamilharus segera memberi tahu tenaga kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Kadang-kadang bayi bergerak sangat sedikit sehingga ibu menganggap gerakan
bayi hilang. Meskipun kagagalan untuk merasakan gerakan bayi pada waktu tertentu
disebabkan ketidak awasan ibu, laporan penurunan atau tidak adanya gerakan harus
mendapat perhatian serius dan suatu test khusus harus diprogramkan. Karena beberapa
wanita masih berfikir bahwa gerakan bayi didalam rahim yang melambat sebelum
persalinan adalah normal, pastikan untuk memberi ibu penjelasan bahwa hal tersebut tidak
benar.

1.

Ketidaknyamanan pada ibu hamil ada 2 yaitu : Mual dan muntah serta sulit tidur. Penyebab
dari mual dan muntah kemungkinan disebabkan oleh kadar hCG yang meningkat pada
awal kehamilan.
2.
Cara untuk mengatasinya yaitu dengan :
a.
Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah tanpa disertai dengan
tanda-tanda dehidrasi, akan sembuh dengan sendirinya.
b.
Mengatur pola diet.
c.
Vitamin B6 30-75 mg/hari setiap 8 jam, dapat meringankan mual (Murphy, 1998 ; sahakian et
al, 1991 ; Vutyavanich, Wongtra-ngan dan Ruangsri, 1995)
d.
Pengobatan alternatif, seperti pengobatan herbal dan pengobatan akupunktur dapat
meringankan mual dan muntah.
e.
Berikan perhatian, pengertian dan perawatan yang penuh kasih sayang kepada ibu,
sehingga komunikasi dengan ibu dapat terbina dengan baik
3.
Penyebab dari sulit tidur yaitu Pada awal kehamilan gangguan tidur mungkin disebabkan
oleh stress psikologis, sering buang air kecil dan ketidaknyamanan lain. Pada kehamilan
lanjut, ketidaknyamanan fisik, sulit menentukan posisi yang nyaman, pergerakan janin serta
metabolisme tubuh bayi yang terus berlangsung dapat menyebabkan gangguan tidur.
4. Cara untuk mengatasi sulit tidur yaitu Yakinkan ibu bahwa gangguan tidur merupakan hal
yang lazim dalam kehamilan, menganjurkan pada ibu untuk membatasi cairan beberapa
jam sebelum tidur, menggunakan teknik relaksasi, bila bangun tengah malam, lakukan
sesuatu yang bermanfaat.
5.
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama.
6.
Jadwal kunjungan ulang, yaitu :
Kunjungan I (16 minggu),
Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu),
Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir).
7.
Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada:
pendeteksian komplikasi-komplikasi
mempersiapkan kelahiran dan kegawat-daruratan
pemeriksaan fisik yang terfokus
pedidikan kesehatan.
8.
Pengkajian yang dilakukan pada kunjungan ulang antenatal.adalah:
Riwayat Kehamilan Sekarang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Ultrasonografi
9.
Tanda bahaya kehamilan tersebut antara lain:
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala yang hebat
Penglihatan kabur
Bengkak pada wajah, kaki dan jari-jari tangan
Gerak janin berkurang.
Nyeri perut hebat
Download