BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian

advertisement
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1
Gambaran Objek Penelitian
Gambaran objek penelitian yang dalam hal ini merupakan PT TIME
INTERNATIONAL mencakup Sejarah Perusahaan, Logo Perusahaan, Visi dan Misi
Perusahaan, Divisi Perusahaan, Struktur Organisasi, dan Profil Informan.
4.1.1
Sejarah Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT. Time International
Alamat Perusahaan
: Menara Sudirman lantai 12A
Jl. Jendral Sudirman kav. 60, Jakarta 12190
Webstite
: www.timeinternational.co.id
PT Time International merupakan perusahaan bidang retail dan pemegang hak
eksklusif dengan kurang lebih 40 brand ternama didunia. Pada tahun 1960 PT Time
International hanya merupakan sebuah tempat perakitan jam, service center dan
perusahaan distribusi grosir. Akan tetapi pada tahun 1980 PT Time International
memperbaharui perusahaannya menjadi distributor eksklusif dan service centre resmi
jam tangan di Indonesia dengan brand seperti Gucci Timepieces. PT Time
International kemudian menjalin kerjasama kedua dengan merek jam tangan olahraga
terkemuka, TAG Heuer dan mulai memperoleh hak untuk merek-merek mewah
lainnya, seperti Cartier, Rolex, Chanel, Fendi dan Tory Burch.
Pada tahun 1990, PT Time International membuka gerai Cartier pertama di
Indonesia yaitu di mall prestis Plaza Indonesia di Jakarta. Seiring dengan
perkembangan industri retail di Indonesia, PT Time International menyadari bahwa
masih belum ada perusahaan retail barang-barang mewah khususnya di bidang arloji,
sehingga kemudian PT Time International membuka bidang bisnis baru dengan
membuka butik arloji multi-brand pertama yaitu The Time Place di Plaza Senayan,
Jakarta. Setelah butik dengan konsep unik tersebut, The Time Place kemudian
memperluas butiknya ke beberapa lokasi yaitu di Plaza Indonesia, Tujungan Plaza IV
di Surabaya dan yang terbaru di Pacific Place, Jakarta. Sekarang, The Time Place
diakui sebagai pionir industri retail arloji mewah di Indonesia.
Untuk menunjang butik-butik yang telah dibuka, tentu perlu adanya proses
komunikasi antar perusahaan dengan konsumen. Makadari itu PT Time International
juga memperluas after-sales service centre yaitu Time Care yang merupakan salah
satu pusat reparasi arloji terbesar di Indonesia, dengan teknisi yang mendapatkan
pelatihan langsung dari brand yang bersangkutan dan masing-masing toko retail juga
dilengkapi dengan teknisi dan peralatan yang langsung berada di bawah pengawasan
internal perusahaan dengan tujuan melayani kebutuhan customer dengan tepat dan
efisien.
Dengan adanya pelatihan langsung dari setiap brand, hal tersebut akan
meminimalisir kesalahan-kesalahan pada reparasi arloji. Selain itu product knowledge
yang dimiliki oleh setiap teknisi sangat diperhatikan.
Time Care adalah after-sales service centre resmi untuk brand yang berada di
bawah naungan PT Time International. Sejalan dengan suksesnya retail di divisi arloji
mewah, PT Time International juga menguasai industry retail di bidang arloji fashion
seperti brand Fossil, DKNY, Michael Kors, Marc by Marc Jacobs dan Rip Curl. Saat
ini, PT Time International memiliki retailer aktif dengan jumlah yang cukup
signifikan sehingga kemudian didirikanlah beberapa gerai khusus arloji fashion
dengan nama Urban Icon, yang menyajikan pengalaman berbelanja yang
berorientasikan customer sebagai pusat dari kegiatan marketing perusahaan.
Sedangkan untuk customer yang menginginkan harga yang terjangkau dengan nilai
fashion yang tinggi, PT Time International mendirikan WatchTime dengan brand
seperti Emporio Armani, Adidas dan Hamilton.
Tahun 2008 merupakan batu loncatan yang krusial bagi sejarah perusahaan,
pada tahun tersebut PT Time International membuka butik Chanel pertama di
Indonesia. Merek terkenal dan mewah tersebut menunjuk PT Time International
sebagai retailer eksklusif di Indonesia. PT Time International kemudian memperluas
retail di bidang fashion dengan membuka butik Fendi di mall Plaza Indonesia pada
tahun 2011 dan Plaza Senayan pada tahun 2012. Brand fashion mewah terbaru yang
dibuka oleh PT Time International adalah Tory Burch yang terletak di mall Plaza
Senayan. Selain brand fashion mewah, PT Time International juga membuka butik
Rolex di Singapura pada tahun 2011 yang berlokasi di Marina Bay Sands, yang
kemudian diikuti dengan dibukanya butik Rolex di Plaza Indonesia pada tahun 2012.
PT Time International juga memperkenalkan gerai dengan konsep baru yaitu,
INTime yang merupakan gerai dengan karakterisitik jiwa muda, modern, tetapi tetap
mempertahankan nilai luxurious, konsep ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia akan
gerai retail arloji yang menghembuskan nafas segar bagi customer. Gerai INTime saat
ini terletak di empat mall besar Jakarta yaitu, Plaza Senayan, Grand Indonesia,
Pondok Indah Mall 2, dan Senayan City. Gerai INTime cocok untuk customer yang
menginginkan brand ternama dengan produk yang trendy dan nyaman untuk
digunakan. Pada bulan Juni 2012, gerai INTime untuk pertama kalinya dibuka di luar
Jakarta yaitu di Paris Van Java, Bandung. Penambahan terbaru divisi retail di bidang
arloji dan perhiasan adalah gerai @Time yang ditujukan untuk eksekutif muda dengan
gerai yang berlokasi di Plaza Indonesia.
PT Time International beranggapan bahwa konsumen merupakan prioritas
utama dalam menjalani suatu usaha. Dengan adanya keragaman dari berbagai kelas
sosial sehingga menghasilkan perbedaan-perbedaan pada setiap perilaku konsumen,
PT Time International mengembangkan divisi Marketing Public Relations dengan
membuat divisi Customer Relationship Management. Customer Relationship
Management dibuat guna untuk mempermudah PT Time International dalam
membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
Divisi Customer Relationship Management PT Time International didirikan
pada tahun 2011, hal tersebut dikarenakan PT Time International ingin
mengembangkan hubungan dengan konsumen yang loyal dalam skala yang besar.
Selain itu Customer Relationship Management memiliki tugas untuk melakukan riset
mengenai pangsa pasar, mempersiapkan perkembangan perusahaan dan juga
memfasilitasi proses akuisisi yang terjadi pada PT Time International.
1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT Time International telah mengubah visi dan misi perusahaannya menjadi
satu bagian yang dikenal dengan corporate brand purpose yaitu menjadi Indonesia’s
world-class curator and cultivator of leading brands. Kalimat tersebut memiliki
makna bahwa PT Time International ingin menjadi pencipta atau penanam brand yang
premier.
Maksud dari kata premier adalah menjadikan PT Time International satu
satunya perusahaan ritel yang mengungguli pada penjualan barang-barang mewah
terutama arloji.
1.1.3 Bidang Usaha
PT. Time International adalah perusahaan swasta yang bergerak pada bidang
ritel. Pada awal mula PT Time International hanya sekedar membuka jasa untuk
service arloji mewah. Dengan adanya demand atau permintaan dari konsumen yang
tinggi maka PT Time International memperluas pasarnya tersebut dengan
mengeluarkan beberapa arloji yang dapat dijual di Indonesia
1.1.4 Produk
Seiring dengan perkembangan ritel yang cukup kompetitif, PT Time
International membuat beberapa perubahan yaitu dengan memperluas lingkup
penjualannya yang semula hanya pada penjualan arloji mewah sehingga menjual
merk fashion mewah seperti Chanel, Fendi dan yang paling baru adalah Tory Burch.
PT Time International mengelompokan produk-produk yang dibawanya sesuai
dengan kelas dan target konsumen yang berbeda-beda. Pengelompokan produk
tersebut memiliki 3 kelas yaitu:
1. Watches and Jewelry
Rolex, The Time Place INTime, @Time, Cartier TAG Heuer dan
Wholesale
2. Luxury fashion
Chanel, Fendi dan Tory Burch
3. Lifestyle fashion
Urban Icon, Watchtime, Fossil, Ripcurl, Liebeskind, Watch Station
dan Wholesale
Pengelompokan
produk
tersebut
guna
untuk
mempermudah
proses
pendistribusian barang yang sesuai dengan letak gerai dan tingkat kelas social yang
ada pada setiap wilayah.
Salah satu merk yang memiliki tingkat loyalitas yang cukup tinggi adalah
Luxury Fashion. Bukti bahwa tingkat loyalitas konsumen tersebut tinggi adalah
dengan adanya renovasi salah satu gerai merk Chanel di Plaza Indonesia, dan juga
pembukaan gerai Tory Burch di Plaza Senayan.
1.1.5
Logo Perusahaan
Di bawah ini adalah logo perusahaan PT TIME INTERNATIONAL
Gambar 4.3 Logo Perusahaan
(Sumber : Arsip data PT TIME INTERNATIONAL)
Berikut adalah logo-logo brand yang berada di bawah PT Time International
Gambar 4.4 Brand PT Time International
(Sumber : Arsip data PT TIME INTERNATIONAL)
1.1.6
Divisi Perusahaan dan Struktur Organisasi
Gambar 4.5 Divisi Perusahaan dan Struktur Organisasi PT Time International
(Sumber: Arsip data PT TIME INTERNATIONAL )
Gambar 4.6 Struktur Kepengurusan TIME Communication
(Sumber: Arsip data PT TIME INTERNATIONAL)
Marketing Public Relations pada PT Time International memiliki beberapa alat
atau instrument dalam melakukan pemasaran, seperti contohnya Advertising, Press
Relation, Creative Design, Events dan juga Visual Merchandising.
Advertising pada marketing Public Relations PT Time International lebih
mengarah kepada iklan-iklan yang diliput oleh majalah.
Press Relation adalah program kerja yang dibuat oleh Public Relations guna
untuk memberikan informasi mengenai perusahaan dan produk melalui press kit yang
berisi press release dan foto-foto produk.
Creative
design
berguna
untuk
memberikan
visualisasi
yang
dapat
menggambarkan PT Time International guna meningkatkan citra yang konsisten
dimata masyarakat.
Dalam suatu proses pemasaran diperlukan adanya penyelenggaraan acara yang
terkait dengan produk. Salah satunya adalah launching brand fashion ternama yaitu
Fendi.
Untuk mendukung semua aspek yang ada maka diperlukan adanya layout store
yang mendukung. Visual merchandising memiliki fungsi yang sangat besar bagi
proses pemasaran. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya visual yang mendukung
dan menarik konsumen maka informasi yang ingin disampaikan oleh marketing
Public Relations akan efektif.
1.1.7 Program Kerja
Dalam mebina hubungan yang baik dengan konsumen PT Time International
memiliki beberapa program kerja atau acara yang dibuat perkala. Program kerja yang
dibuat oleh PT Time International adalah peluncuran suatu produk, pembukaan gerai
dan juga revitalisasi gerai yang sudah dibangun oleh PT Time International.
Gambar 4.7 Pembukaan gerai INTime Grand Indonesia
Selain membangun hubungan dengan konsumen, PT Time International juga
beranggapan bahwa media memiliki peran yang cukup besar bagi proses pemasaran
dan loyalitas. Salah satu contohnya adalah dengan mengadakan Press Trip yang
diperuntukan kepada media yang membantu proses promosi.
1.1.8
Profil Informan
Pada penelitian ini, peneliti memiliki 3 Informan yang dapat
memberikan beberapa informasi mengenai topic penelitian terkait. Data
informan dijabarkan sebagai berikut.
1. Informan 1 (key informan)
Nama
: WS
Jabatan
: Customer Relationship Management data entry
coordinator
Peranan
: Membangun, mengelola dan memperkuat
hubungan baik antara calon pelanggan ataupun pelanggan
lama dengan perusahaan, dengan tujuan untuk membangun
loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Alasan
: WS memiliki database konsumen yang sudah
terbilang loyal dan konsumen yang baru bergabung dengan
PT Time International. Dengan adanya kelengkapan data
tersebut maka akan memudahkan proses e-Customer
Relationship Management.
2. Informan 2
Nama
: SKP
Jabatan
: Customer Relationship Management Executive
Peranan : Untuk memahami pasar dan pesaing sebagai
alat untuk mengembangkan strategi merek dan rencana
pemasaran dengan memahami wawasan pelanggan dan
produk sendiri dan media analisis kompetitif.
Alasan
: Pada dasarnya konsumen memiliki ciri khas
yang berbeda-beda. Dengan adanya bantuan dari divisi
Customer Relationship Management Executive yang
mengetahui pola tingkah laku dasar dari konsumen maka
hal tersebut akan mempermudah Customer Relationship
Management dalam pengelompokan konsumen bedasarkan
kelas socialnya.
3. Informan 3
Nama
: WW
Jabatan
: Communication Consultant
Alasan
: WW adalah praktisi Public Relations lulusan
dari City University of New York College di New York saat
ini sedang bekerja di salah satu public relations agency
ternama di Indonesia yaitu Zeno Stratcom (A Daniel J
Edelman
Company).
Dengan
keahliannya
dalam
memasarkan suatu produk atau jasa. WW telah bekerja di
Zeno Stratcom selama 3 tahun. Dengan banyaknya
pencapaian
mendapatkan
yang
didapatkannya
kedudukan
membuat
sebagai
beliau
communication
consultant.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2.1 Hasil Penelitian
4.2.1.1 Latar Belakang Konsumen Luxurious Brand
Setiap perusahaan tentu memiliki pandangannya tersendiri mengenai
konsumen yang telah ditargetkan maka dari itu hal ini dapat menjelaskan beberapa
perspektif mengenai pengertian konsumen bagi PT Time International.
Konsumen adalah sasaran dari setiap kegiatan pemasaran sebuah
produk. Konsumen lah yang menjadi salah satu esensi dari pembentukan
sebuah brand .Jadi menurut saya konsumen sangatlah berpengaruh dalam
menjadikan, membentuk dan membangun sebuah brand untuk dikenal
(Informan 2)
Pada setiap kegiatan pemasaran sebuah produk, konsumen merupakan sebuah
sasaran utama pada setiap perusahaan. Tujuan dari hal tersebut adalah guna untuk
membentuk brand image yang baik dimata masyarakat.
Konsumen adalah Raja. Hanya dan hanya karena mereka lah
perusahaan ini eksis dan tetap beroperasi. Karenanya setiap kegiatan dan
aktifitas yang dilakukan oleh setiap unit kerja dan individu di perusahaan,
seyogyanya dikerjakan dalam rangka melayani sang Raja, yakni Konsumen.
Dengan cukup beragamnya merk yang dikelola oleh Time Saat ini, kelas
konsumennya menjadi begitu heterogen. Dari yang Mass, Mass Affluent,
Affluent hingga High Net Worth Individual. (Informan 1)
Adanya setiap tingkatan selalu berbeda-beda. Kalau untuk Time
International sendiri memiliki konsumen yang berada di kelas menengah
keatas, karena produk-produk yang ada di Time International termasuk
kedalam harga yang mahal. (Informan 2)
Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konsumen memiliki peran
yang sangat penting. Selain itu pada zaman sekarang ini terdapat berbagai macam
jenis konsumen mulai dari Mass, Mass Affluent, Affluent hingga High Net Worth
Individual (HNWI).
Yang dimaksud dengan Mass adalah konsumen dengan jumlah penghasilan
dibawah Rp. 200jt/tahun. Mass Affluent adalah konsumen dengan jumlah penghasilan
Rp. 200jt – 500jt/tahun. Affluent adalah konsumen dengan jumlah penghasilan Rp.
500jt – 2.5milyar/tahun dan HNWI konsumen yang memiliki jumlah penghasilan
diatas Rp. 2.5milyar/tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa target konsumen dari
PT Time International adalah masyarakat yang termasuk dalam klasifikasi konsumen
Mass Affluent hingga HNWI
4.2.1.2 Customer Relationship Management
Kini perusahaan tak hanya memikirkan keuntungan yang diperoleh melainkan
juga memfokuskan pada kepentingan dan kepuasan pelanggan. Kemudian munculah
suatu metode atau ilmu yang disebut CRM (Customer Relationship Management)
yang merupakan salah satu kegiatan marketing mengelola seluruh aspek daur hidup
pelanggan, mulai dari acquisition, fulfillment, hingga retaintion.
di perusahaan ini memiliki divisi yang dapat berhubungan langsung
dengan konsumennya.. nah namanya itu Customer Relationship Program.
Program ini memberikan banyak sekali keuntungan bagi konsumen salah
satunya adalah dengan memberikan beberapa diskon untuk setiap
pembelanjaan. Di perusahaan ini ada program namanya TIMECard. Dengan
TIMECard tersebut bisa kasih additional diskon untuk pembelian, service jam
dan lain sebagainya.. (informan 1)
PT Time International memiliki divisi operasional yang secara langsung
menjalankan fungsi Customer Relationship Mangement. Salah satu program yang
dilaksanakan oleh divisi Customer Relationship Management adalah melaksanakan
operasional Customer Relationship Management dalam bentuk Marketing/Pemasaran
dalam bentuk potongan harga.
…di time international caranya itu dengan adanya time card.. nah itu
untuk customer yang VIP. Biasanya dapat beberapa keuntungan dengan kartu
tersebut... tidak hanya di kartu itu saja, kami pihak Customer Relationship
Management selalu mengundang konsumen ke berbagai event seperti
launching produk terbaru yang di buat untuk konsumen time jadi dengan itu
konsumen akan merasa adanya nilai lebih kalau jadi konsumen Time
international... (informan 2)
Untuk mendukung program e-CRM, maka terdapat beberapa instrumen yang
manfaatkan oleh perusahaan, salah satunya adalah dengan E-mail dan Automated
Response yang berguna untuk membangun korespondensi untuk kepentingan
konsumen guna mengundang konsumen untuk berpartisipasi kedalam event-event
sehingga konsumen dapat merasakan secara langsung nilai dari value-added yang
diusahakan oleh perusahaan.
Gambar 4. 8 TIMECard
Selain itu terdapat instrument yang dapat memberikan nilai lebih kepada
konsumen yaitu TIMECard. Kegunaan dari TIMECard adalah untuk memberikan
potongan harga khusus kepada konsumen yang membeli produk dari PT Time
International secara intensif.
Setuju, seperti yang dinyatakan oleh Informan 1 dan 2 bahwa
dengan adanya TIMECard tersebut bisa memberikan beberapa nilai spesial
bagi konsumen mereka dengan memberikan beberapa potongan harga dan
info-info mengenai perusahaan, produk dan acara yang akan atau sedang
diadakan. (Informan 3)
Dengan latar belakang konsumen yang berbeda-beda maka perlu
pengelolaan yang berbeda pula. Salah satu contoh yang diterapkan adalah dengan
memberikan beberapa nilai spesial bagi beberapan konsumen akan memberikan
nilai lebih bagi konsumen itu tersendiri.
Benar kok adanya, dengan adanya divisi Customer Relationship
Management itu mempermudah dalam proses pengelolaan konsumen
sekarang ini media sosial adalah suatu alat yang terdekat dengan masyarakat,
jadi sangat efektif kalau perusahaan lebih fokus dengan menggunakan direct
mail seperti itu. Semakin banyak cara untuk komunikasi ke customer, semakin
mereka tau dan terekspos akan acara yang akan di lakukan oleh time. Hanya
saja timingnya harus pas dan tidak terkesan bahwa Time membombardir
mereka dengan informasi. (Informan 3)
Gambar 4.9 halaman web kritik dan saran
Sumber : www.timeinternational.co.id
Seperti yang tertera pada gambar diatas, PT Time International memberikan
kolom kepada konsumen guna untuk memberikan kritik serta saran untuk PT Time
International. Selain untuk mendapatkan kritik serta saran dari konsumen, guna dari
kolom tersebut adalah untuk memperluas database yang digunakan untuk melakukan
kegiatan e-customer relationship management.
Pada proses pemasaran, divisi Customer Relationship Management dapat
mempermudah proses tersebut. Hal itu dikarenakan dapat membangun komunikasi
yang lebih detil dari pihak perusahaan kepan konsumen. Salah satu contoh yang dapat
diperlihatkan
adalah
dengan
melakukan
kegiatan
E-Customer
Relationship
Management berupa direct mail kepada konsumen VVIP agar konsumen tersebut
mendapatkan informasi terkini mengenai perusahaan tersebut akan tetapi tetap
memperhatikan interval dalam pengiriman email sehingga konsumen tidak merasa
terganggu.
4.2.1.3 Hambatan dan solusi
Dalam menjalin komunikasi dengan konsumen tentunya ada kendala atau
hambatan-hambatan tertentu yang muncul. Disamping hambatan tersebut, ada solusi
yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya.
... biasanya sulitnya itu untuk bikin konsumen datang ke event-event
beasr kita. Kita pasti akan hubungin konsumen secara personal, kalo blast
email gabisa kita hubungin dengan telfon atau media sosial. Karena kan
mereka konsumen VVIP jadi pasti lebih personal pendekatannya. (Informan 1)
Biasanya sih selalu susah untuk mendatang kan konsumen ke eventevent dalam target jumlah yang banyak... kalau yang berhalangan hadir
biasanya kita selalu buat digital marketing untuk event yang sedang berjalan.
Kayak contohnya kirim e-invite, sms blast yang isinya ada tentang produk
tersebut dan beberapa promosi yang ada khusus pada event tersebut.
(Informan 2)
Dalam melakukan kegiatan Customer Relationship Management terdapat
beberapa kesulitan, salah satu diantaranya adalah sulit untuk mengundang konsumen
dalam skala besar kedalam suatu event. Solusi yang paling efektif untuk
menyampaikan informasi mengenai produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan
adalah dengan melakukan kegiatan digital marketing mengenai event yang sedang
berjalan seperti contohnya dengan mengirimkan email mengenai event dan produk
tersebut.
Program Customer Relationship Management menjadi solusi yaitu dengan
memanfaatkan e-Customer Relationship Management (e-CRM). Contoh instrumen
dari e-CRM adalah dengan email, telepon dan aplikasi elektronik lainnya yang
mendukung. Agar dapat memberikan hubungan yang lebih personal antara
perusahaan dengan konsumennya.
…tapi selama konsumen tersebut masih memperbolehkan kita untuk
menghubungi mereka seperti mengundang mereka ke acara-acara kita pasti
akan kita undang terus. Bahkan ada konsumen yang jual mahal tapi ketika
kita ngajak ngobrol malah seperti bonding dengan konsumen nanti dia akan
lama lama mencair juga. Kalau dapet konsumen yang bener-bener nolak kita
dan mungkin ada yang ngerugiin kita, kita tidak akan undang mereka
lagi…(Informan 2)
Hambatan kedua adalah kegiatan e-CRM terkadang masih kurang efektif
dalam mengundang konsumen. Dalam pelaksanaan program marketing khususnya
dari divisi Customer Relationship Management dari PT Time International tentunya
dibutuhkan juga komunikasi dalam bentuk interpersonal, sebagai contoh adalah
dengan interaksi tatap muka bahkan menurut informan dapat dikategorikan sebagai
proses bonding antara perusahaan dengan konsumen, hal tersebut menjadi solusi
ampuh untuk menjembatani perusahaan dan konsumen khususnya apabila proses eCRM kurang efektif diterima konsumen.
Untuk brand Liebeskind, kami dari sisi PR konsultannya pernah
mengundang customer untuk datang ke acara yang di selenggarakan di toko
Urban Icon serta acara yang di Bandung. Aku setuju bahwa cukup susah
untuk mengundang mereka karena kita tidak tau umur mereka sehingga
tidak bisa tracking juga acara seperti apa yang mereka tertarik. Diantara 3
event di toko urban icon di Jakarta dan 1 di Bandung, secara total hanya
kurang lebih 10 customer yang datang. Tapi setelah mereka datang dan
berkenalan dengan kita, disitu kita bisa melakukan engagement lebih lanjut,
misalnya menanyakan akun social media mereka agar kita bisa tag mereka
dalam foto dan juga mengetahui interest mereka melalui social media.
Mereka juga senang sekali saat kita undang untuk acara launching toko
Liebeskind di Bandung bersama para media dan blogger. Mereka merasa
special karena diajak. Total 3 orang yang kami ajak dari Jakarta ke
Bandung untuk acara tersebut. Dan menurut aku seharusnya tidak berhenti
di sales person di toko saja, tetapi CRM manager, operations dan bahkan
marketing seharusnya juga memperhatikan kegiatan CRM agar sama-sama
bisa evaluasi dan melanjutkan program tersebut dengan sebaik-baiknya.
(Informan 3)
Dalam hal ini kesulitan yang dihadapi oleh pihak PT. Time International
berupa sulitnya untuk mengundang konsumen untuk datang kedalam beberapa event
yang diadakan. Sebagai contoh, Informan 3 mendeskripsikan hambatan yang mirip
yang dihadapi oleh informan pada saat menangani program public relations, solusi
yang dapat didirikan dalam hambatan ini adalah dengan membangunnya komunikasi
interpesrsonal dengan konsumen dapat mempermudah dalam mengundang konsumen.
Dengan membangun bonding yang kuat dengan konsumen itu tersendiri akan
membuat konsumen merasa spesial sehingga konsumen bersedia untuk ikut
berpartisipasi kembali dengan acara-acara yang diadakan oleh pihak PT Time
International
4.3
4.3.1
Pembahasan
Latar Belakang Konsumen Luxurious Brand
Perusahaan ritel yang ingin mengembangkan keberadaan dirinya tentu
memiliki strategi – strategi dalam usaha pemasaran. Seperti yang dikemukakan dalam
jurnal Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan
(Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Lawang) oleh Ernani
Hadiyati pada tahun 2010 di Indonesia, suatu perusahaan dalam aktivitasnya menjadi
hal wajib untuk mengelola konsumen dengan baik, sehingga secara prinsip
memerlukan manajemen profesional pada pemasaran, operasi maupun sumber daya
manusia, integrasi unsur-unsur tersebut akan menjadi kunci keberhasilan perusahaan
untuk meningkatkan performansi.
Banyak cara bagi suatu perusahaan untuk meningkatkan performansi dari segi
pemasaran, dalam jurnal Hubungan Relationship Marketing dengan Loyalitas
Pelanggan Ritel oleh Peter Daud Hindarto disebutkan bahwa Perusahaan ritel yang
ingin mengembangkan keberadaan dirinya tentu memiliki strategi - strategi dalam
usaha pemasaran.
Setiap perusahaan yang ada menginginkan agar pelanggan mereka tetap setia,
tidak berpindah, dan melakukan pembelian berulang. Hal itu dapat terjadi pasti
tidak terlepas dari relationship marketing yang merupakan strategi dari perusahaan
untuk menarik minat dari pelanggan untuk datang ke tempat tersebut dan
diharapkan dapat membuat pelanggan itu menjadi loyal.
Dengan loyalitas pelanggan maka perusahaan akan dapat bertahan hingga
jangka waktu yang panjang. Dari sisi pelanggan juga, mereka akan merasa senang
dengan adanya suatu hubungan dengan perusahaan dalam strategi relationship
marketing
konsep
tersebut
dikenal
dengan
istilah
Customer
Relationship
Management seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Dalam rangka meningkatkan performansi perusahaan dan meningkatkan
tingkat kepuasan konsumen, PT Time International menerapkan konsep Customer
Relationship Management sebagai salah satu program dari kegiatan pemasaran.
Customer
Relationship Management
merupakan strategi
komprehensif dari
perusahaan agar tiap proses daur hidup pelanggan itu dapat dimanfaatkan dengan
optimal. Customer Relationship Management dapat pula didefinisikan sebagai
integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi
(Kalakota & Robinson, 2001).
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, tentunya kegiatan
pemasaran melalui konsep Customer Relationship Management juga dapat dilakukan
dengan memanfaatkan media elektornik, hal ini dikenal dengan istilah e-Customer
Relationship Management. e-Customer Relationship Management atau Customer
Relationship Management berbasis web merupakan strategi pemasaran untuk
menciptakan dan mempertahankan suatu hubungan yang baik dengan pelanggan dan
mengurangi kemungkinan pelanggan berpindah ke produk pesaing. Prinsip dasar
Customer Relationship Management yaitu mengambil data input berupa data profile
dari semua pelanggan (customer) dan memberikan informasi yang sesuai kepada klien
berupa informasi tentang customer history, kebutuhan-kebutuhan pasar dan isu-isu
lain seputar perkembangan pasar. Hal ini sesuai dengan teori mengenai operasional
Customer Relationship Management yang dikemukakan oleh Kurniawan (2012) yaitu
salah satu dari lima komponen dari pelaksanaan Customer Relationship Management
adalah penggunaan teknologi dimana software akan menjadi senjata andalan bagi
keempat komponen lainnya.
Implementasi dari e-Customer Relationship Management yang dilaksanakan
oleh PT Time International adalah dalam bentuk penggunaan media internet
khususnya e-Mail dan media sosial. Hal ini berguna untuk membangun korespondensi
untuk kepentingan, selain menggunakan media internet dan media sosial, PT Time
International juga menyelenggarakan program Customer Relationship Management
lainnya yaitu dengan menawarkan value-added untuk konsumen dalam bentuk kartu
membership yang dikenal dengan TIMECard, kartu tersebut ditujukan untuk
konsumen VIP, TIMECard memberikan additional discount untuk pembelian, service
jam dan lain sebagainya. Selain value-added berbentuk manfaat potongan harga
produk dan jasa, PT Time International juga mengundang konsumen untuk
menghadiri event-event launching produk. Kedua program Customer Relationship
Management tersebut dilaksanakan guna mengundang konsumen untuk berpartisipasi
kedalam event-event yang diselenggarakan dan juga mendapatkan manfaat dari
TIMECard sehingga konsumen dapat merasakan secara langsung nilai dari valueadded yang diusahakan oleh perusahaan.
Dalam
program
loyalitas
tersebut,
ritel
memiliki
upaya
mengikat
pelanggannya secara tidak langsung melalui membership dalam wujud kartu loyalitas/
keanggotaan. Kartu loyalitas tersebut dibuat untuk memahami perilaku konsumen
serta berisikan data lengkap konsumen suatu ritel. Dari kartu tersebut, PT Time
International dapat mengetahui dan memberikan pelayanan sesuai karakteristik
konsumen dan implikasi konsumen tersebut terhadap ritel. Setelah mengetahui data
yang berkaitan dengan pelanggannya, ritel dalam tahapan lebih lanjut dapat membina
hubungan baik dengan konsumen untuk terciptanya loyalitas.
Pernyataan tersebut juga dipertegas dengan apa yang disampaikan oleh WW
selaku informan triangulasi yaitu dengan latar belakang konsumen yang berbeda-beda
maka perlu pengelolaan yang berbeda pula. Salah satu contoh yang diterapkan adalah
dengan memberikan beberapa nilai spesial bagi beberapan konsumen akan
memberikan nilai lebih bagi konsumen itu tersendiri, selain itu pada proses
pemasaran, divisi Customer Relationship Management dapat mempermudah proses
pengelolaan konsumen.
Hal itu dikarenakan dapat membangun komunikasi yang lebih detil dari pihak
perusahaan kepan konsumen. Salah satu contoh yang dapat diperlihatkan adalah
dengan melakukan kegiatan E-Customer Relationship Management berupa direct
mail kepada konsumen VVIP agar konsumen tersebut mendapatkan informasi terkini
mengenai perusahaan tersebut akan tetapi tetap memperhatikan interval dalam
pengiriman email sehingga konsumen tidak merasa terganggu.
4.3.2
Hambatan dan Solusi
Dalam menjalin hubungan dengan konsumen melalui program-program
Customer Relationship Management, ditemukan hambatan-hambatan. Hambatan
pertama adalah sulit untuk mengundang konsumen dalam skala besar kedalam suatu
event, hal tersebut memang menjadi kendala karena pada dasarnya keputusan
konsumen untuk menghadiri event dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, misalnya
lokasi, waktu, kesediaan konsumen untuk meluangkan waktunya, dan lain sebagainya.
Hambatan kedua adalah kegiatan e-Customer Relationship Management terkadang
masih kurang efektif dalam menstimulasi korespondensi dari konsumen.
Solusi yang ditempuh oleh PT Time International untuk mengatasi hambatan
pertama adalah dengan menyampaikan informasi mengenai produk yang dihasilkan
dari suatu perusahaan adalah dengan melakukan kegiatan digital marketing mengenai
event yang sedang berjalan seperti contohnya dengan mengirimkan email mengenai
event dan produk tersebut. Kegiatan digital marketing yang dilakukan oleh PT Time
International terdiri dari e-Invite, SMS blast yang isinya ada tentang produk tersebut,
menghubungi melalui media telepon atau media sosial populer dan beberapa promosi
khusus.
Solusi untuk hambatan yang kedua yaitu mengenai keefektifan e-Customer
Relationship Management adalah menyelenggarakan komunikasi dalam bentuk
interpersonal, sebagai contoh adalah dengan interaksi tatap muka bahkan menurut
informan dapat dikategorikan sebagai proses bonding antara perusahaan dengan
konsumen, hal tersebut menjadi solusi ampuh untuk menjembatani perusahaan dan
konsumen.
Solusi yang disampaikan diatas kemudian depertegas oleh informan
triangulasi WW. Sebagai contoh, Informan 3 mendeskripsikan hambatan yang mirip
yang dihadapi oleh informan pada saat menangani program public relations pada
suatu perusahaan ritel, solusi yang dapat didirikan dalam hambatan ini adalah dengan
membangunnya komunikasi interpesrsonal dengan konsumen dapat mempermudah
dalam mengundang konsumen. Dengan membangun bonding yang kuat dengan
konsumen itu tersendiri akan membuat konsumen merasa spesial sehingga konsumen
bersedia untuk ikut berpartisipasi kembali dengan acara-acara yang diadakan oleh
pihak PT Time International.
Download
Study collections