PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR BAHASA INGGRIS Suwartono Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia Pos-el: [email protected] Dewi Puji Rahadiyanti SMK Bina Teknologi Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak: Partisipasi siswa merupakan aspek penting dalam pembelajaran, tidak terkecuali pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah partisipasi siswa dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris dengan menggunakan media lagu. Dengan nada, otentisitas dan lirik, lagu memberikan efek rasa senang, motivasi, sekaligus contoh struktur bahasa dalam pemakaian (language in use). Penelitian dilakukan pada kelas X Teknik Jaringan Komputer (TJK) 2, SMK Bina Teknologi Purwokerto. Data dikumpulkan melalui pengamatan, angket, dan tes/uji. Berdasarkan pengamatan awal sejumlah masalah teridentifikasi, di antaranya siswa terlihat pasif dan kurang memperhatikan pembelajaran struktur bahasa Inggris. Tim peneliti sepakat bahwa akar permasalahan adalah pembelajaran yang cenderung bersifat deduktif, yaitu siswa tidak diberikan contoh nyata yang cukup. Sebaliknya, guru lebih banyak menyuapi siswa dengan rumus-rumus. Tim peneliti mencapai kata sepakat dalam cara mengatasi persoalan, yaitu mengimplementasikan pembelajaran struktur bahasa Inggris dengan menggunakan media lagu. Pada pertemuan pertama telah ada kemajuan atas apa yang menjadi keprihatinan bersama tim PTK ini. Meskipun masih terdapat kekurangan, kinerja guru meningkat. Partisipasi siswa secara umum juga meningkat, kecuali sebagian kecil aspek seperti belum adanya pertanyaan yang diajukan siswa. Kemajuan yang telah diraih pada pertemuan pertama dapat dipertahankan pada pertemuan kedua. Sejumlah kemajuan cenderung meningkat intensitasnya. Hasil pra-pascauji pertemuan kedua ini bahkan meningkatan cukup tajam. Evaluasi keseluruhan akhir siklus termasuk memperhitungkan respon siswa melalui angket menunjukkan keberhasilan PTK ini secara umum. Dengan mempertimbangkan waktu yang tersisa, diputuskan PTK ini diakhiri. Kata kunci: partisipasi, struktur bahasa Inggris, lagu THE USE OF SONGS FOR PROMOTING STUDENT PARTICIPATION IN THE TEACHING OF ENGLISH STRUCTURE Abstract: Student participation is an important aspect in learning, including the learning of the grammar of English. This is a paper that presents the result of a study aimed at solving students’ participation problem in learning the structure of English by using songs as media. With rythm, authenticity, and lyric, songs give joy, motivation, as well as sample of language structure in use. The study was conducted in a tenth-grade class, at Bina Teknologi Vocational School, in the town of Purwokerto, Central Java, Indonesia. Data were collected through observation, questionnaires, and tests. Based on pre-observation, students looked passive and less attentive when they were taught the structure of English. The research team agreed that the problem was rooted in deductive teaching, i.e. the students were not given enough sample of real use. On the other hand, the teacher spoonfed the students with structural formulae. The team agreed upon the way to handle the problem – the learning of the structure of English by using songs as media. Session one seemed to indicate a good progress in the concern of the team. In spite of a few weaknesses, there was a noticeable improvement in teaching performance. The students’ participation seemed to improve as well, except for no questions raised. The progress achieved in the session one remained in the session two. Several progress even tended to increase in intensity. Result of the tests adminstered right before and after the sessions showed a sharp rise. Overall final evaluation which took questionnaire responses into account revealed that this classroom action research was successful enough. However, in regard with time problem, the team decided not to proceed to another cycle. Key words: participation, the structure of English, songs kita biasa mengatakan rambut panjang, PEDAHULUAN Dalam bahasa rumah mahal, mobil mewah, dan lain istilah sebagainya. Dalam bahasa Inggris kata- ‘struktur’ (structure) yang mengacu pada kata tadi harus dibalik dengan mengatakan susunan atau pola kalimat. Istilah lain yang long hair, expensive house, luxurious car, lebih dikenal adalah gramatika (grammar) dan lain-lain. Inggris pembelajaran kerap yang disebut-sebut cakupannya dibandingkan jauh struktur, lebih luas Dalam pembelajaran bahasa umpamanya Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan berkenaan dengan aturan kala waktu dan (SMK) struktur atau pola kalimat cukup penambahan akhiran pada kata kerja (-s, - mendapatkan tempat. Hal ini dimaksudkan es, -ed) dan kata benda jamak (-s dan -es). guna membantu peserta didik menguasai Namun demikian, kedua istilah ini kerap kecakapan berkomunikasi. Dalam Test of digunakan saling menggantikan. English for International Communication Mempelajari Bahasa (TOEIC), misalnya, penguasaan struktur Inggris bukanlah hal yang mudah bagi cukup berperan dalam meraih sukses sebagian menyelesaikan uji bahasa Inggris. Dalam Banyaknya besar struktur pelajar perbedaan di Indonesia. antara struktur ujian jenis ini penguasaan struktur bahasa bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesai Inggris menjadi salah satu penyebabnya. Misalnya mengenali kesalahan (Error Identification) saja banyaknya jenis tenses dalam Bahasa dan kepekaan mengenali pola-pola yang Inggris, sesuai untuk mengisi bagian rumpang sedangkan dalam bahasa Indonesia kita tidak mengenal hal itu. diujikan dalam kecermatan dalam kalimat (Incomplete Sentences). Contoh lain adalah pembalikan yang Berdasarkan gambaran kondisi di sering harus dilakukan dalam bahasa atas tentunya pembelajaran struktur di Inggris. Misalnya, dalam bahasa Indonesia SMK harus mendapatkan porsi yang dengan terlebih dulu. Sementara itu, sebagaian sebagaimana mestinya. Namun, realitanya pakar menyebutkan bahwa pendekatan tidak demikian. Dari pengamatan kelas X induktif jauh lebih baik untuk digunakan Teknik dalam pengajaran gramatika. Sahib (2007: memadai dan Jaringan berlangsung Komputer (TJK) 2 diketahui bahwa pembelajaran struktur 231-233) yang berlangsung di kelas tersebut masih pembelajaran gramatika melalui strategi- menghadapi sejumlah kendala. strategi Setelah diadakan diskusi berkaitan dengan hasil kesepahaman pengamatan, antara guru dicapai dan para menyebutkan yang induktif bahwa mengantarkan kepada proses dan hasil belajar gramatika yang lebih baik. Dengan pendekatan induktif siswa dibimbing untuk kolaborator yang mengadakan pengamatan menyimpulkan sendiri aturan atau pola tentang kendala-kendala yang dominan. kalimat. Dengan demikian, pendekatan Pertama, induktif membuat siswa berperan aktif pengajaran menggunakan pendekatan deduktif, yaitu guru masih dalam pembelajaran. menyuapi siswa dengan rumus-rumus Pembelajaran Konvensional Kesepahaman lain adalah tidak teman sebangku atau teman yang berada di adanya kegiatan konfirmasi dari guru. depan atau di belakangnya. Guru hanya menyampaikan poin ke poin Selanjutnya, tanpa menanyakan apakah para siswa pemanfaatan sudah paham atau belum. Sejumlah siswa Pemanfaatan terlihat mulai berbicara sendiri dengan belajar. kurangnya media media pembelajaran. membantu Pemanfaatan media siswa juga menunjukkan kesiapan dan komitmen guru dan interaksi kelas dalam melaksanakan pembelajaran. kelompok sosial belum terlihat. Keringnya pembelajaran sebagai miniatur yang Sementara itu, salah satu indikator kontekstual merupakan masalah yang lain keberhasilan dalam sebuah pembelajaran lagi. adalah aspek partisipasi siswa dalam Pembelajaran yang kontekstual bertujuan untuk membuat para siswa proses benar-benar merasakan menyangkut banyak hal, tidak cukup pengalaman belajarnya. manfaat dari Pembelajaran lebih bermakna karena siswa lebih banyak belajar dengan mengajar. hadir di Partisipasi kelas. Di dalam pembelajaran pola kalimat The Simple Present Tense tersebut siswa sebatas belajar dari pengalaman. menerima materi melalui mendengarkan Masalah efektifnya lain format adalah kurang penugasan. Dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan, siswa guru, mencatatnya, dan mengerjakan latihan-latihan yang disajikan oleh guru. Semangat atau gairah belajar tidak terlihat. diarahkan untuk mengerjakan tugas-tugas Dengan kata lain, partisipasi siswa dalam secara individu, tanpa melihat hakikat proses tugas kurang. belajar (learning task) yang diberikan kepada mereka. Ada kalanya tugas tertentu diselesaikan lebih bersama sesuai kelompok pembelajaran sebagai atau guna memperoleh keuntungan optimal (Dusseldorf sebagaimana dikutip oleh atas, guru dan para kolaborator menyoroti pembelajaran diartikan masih aktivitas atau situasi untuk berperan serta Di antara sejumlah persoalan di umum Partisipasi tersebut untuk berpasangan. kesan pembelajaran yang ada berlangsung. yang telah selama Proses berlangsung meliputi guru memberikan penjelasan, siswa duduk diam mendengarkan, menulis atau berbicara sendiri, serta mengerjakan Sukidin, 2002). Berkaitan dengan pembelajaran, lebih lanjut, disebutkan bahwa ada 2 jenis partisipasi, yaitu kontributif dan kontributif meliputi partisipasi mendorong individu untuk pelajaran inisiatif. dengan baik, Partisipasi yang mengikuti baik turut mengerjakan tugas terstruktur di kelas maupun di luar kelas. Sedangkan latihan-latihan tertulis yang umumnya partisipasi dikerjakan secara individual. Dinamika dimaksudkan ke arah aktivitas mandiri, inisiatif bukan tugas terstruktur. cenderung Jenis-jenis Partisipasi Kontributif Melakukan refleksi Memberikan opini Memberikan saran Mengikuti pelajaran dengan perhatian Mengerjakan tugas terstruktur Inisiatif Mengerjakan tugas bukan terstruktur atau secara spontan Meminta tes formatif dan sumatif secara lisan Memperlajari materi pelajaran sebelum diberikan di kelas penuh Membuat ringkasan Pada dasarnya terdapat dua macam siswa. Bentuk partisipasi kontributif dan partisipasi siswa dalam pembelajaran yaitu inisiatif ini akan mampu membentuk siswa partisipasi partispasi menjadi siswa yang aktif dan kreatif dalam inisiatif. Bentuk partisipasi kontributif mengikuti pembelajaran di kelas sehingga tercermin dari beberapa aktivitas yang mereka sadar bahwa ilmu pengetahuan dan dilakukan siswa di kelas seperti fokus teknologi dapat mereka dapatkan melalui dalam usaha dan kerja keras. Mereka juga akan kontributif mengikuti dan pelajaran dan memperhatikan materi yang diajarkan oleh menyadari makna dan arti penting belajar. Kendala-kendala guru. Memberikan pertanyaan, pendapat, yang muncul sanggahan, atau usul atas apa yang dalam sebuah pembelajaran sebagian atau disampaikan oleh teman maupun guru seluruhnya saling berpengaruh. Rendahnya termasuk menyampaikan refleksi kepada partisipasi guru dimungkinkan oleh pendekatan deduktif juga merupakan bentuk dari dalam partisipasi kontributif. pembelajaran pembelajaran di struktur atas bahasa Sedangkan partispasi inisiatif lebih Inggris. Sebenarnya, ada banyak cara yang mengarah pada aktivitas mandiri, seperti dapat ditempuh guru untuk meningkatkan mengerjakan terstruktur, partisipasi siswa dalam pembelajaran. meminta ulangan harian kepada guru, dan Salah satunya melalui pemanfaatan media membuat catatan pribadi yang memuat pembelajaran. Pemanfaatan media dapat ringkasan atau kesimpulan dari pelajaran meningkatkan minat, gairah, dan motivasi yang telah disampaikan di kelas. Selain itu siswa untuk belajar. Dengan minat belajar mempelajari materi pelajaran dari berbagai yang meningkat diharapkan partisipasi sumber sebelum guru menjelaskannya di siswa tidak hanya sebatas hadir di kelas; kelas juga merupakan bentuk partisipasi mereka memiliki energi yang cukup untuk inisiatif yang menghindarkan diri dari respon dan ulah tugas bukan perlu dikembangkan oleh negatif. Sebaliknya, mereka akan proaktif Pendapat senada dilontarkan oleh dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran Nurhayati (2009: 278). Ia sangat meyakini struktur bahasa Inggris sikap proaktif bahwa lagu merupakan media serba guna sangatlah penting, sebab struktur bahasa untuk pembelajaran bahasa. Seluruh fitur Inggris terbilang rumit bagi pembelajar yang Indonesia pada umumnya. berlangsungnya pembelajaran. Semua skill Lagu merupakan media alternatif ada pada lagu mendukung berbahasa (listening, reading, writing, dan untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa, speaking) khususnya struktur kalimatnya. Lagu menggunakan lagu. memiliki sejumlah kelebihan. Pakar Berdasarkan penjelasan tersebut di sekaligus praktisi bahasa, atas, dapat dikatakan bahwa lagu dapat Suwartono (2012: 149-151) berpendapat membuat siswa menjadi lebih menikmati bahwa ritme dan otentisitas lagu dapat jalannya pembelajaran sehingga mereka dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa. terdorong untuk berpartisipasi aktif. Selain Ritme rasa itu, lagu juga sangat memungkinkan untuk lagu digunakan dalam pembelajaran gramatika. memotivasi bagi yang mendengarkannya Dalam presentasi makalahnya, Sari (2009: untuk menirukan teks liriknya baik secara 180) menulis “Having entertainment in lengkap atau sebagian. Teks lagu berisikan class ...for a grammar class”. Pemanfaatan contoh nyata pemakaian bahasa (language lagu merupakan hiburan di kelas yang in use), tidak terkecuali pola-pola kalimat. menciptakan suasana belajar mengajar Ambil saja ungkapan “I don’t wanna see yang menyenangkan. Kelebihan-kelebihan you crying”, atau “I’ll never let you go” lagu sebagaimana disebutkan diharapkan sebagai bisa meningkatkan partisipasi siswa dalam senang. dan di nada Sebagai contoh. bidang menghadirkan bahan otentik Dalam konteksnya ungkapan-ungkapan tersebut bisa dibawa dapat Dapat disimpulkan bahwa struktur memperkenalkan pola-pola kalimat yang bahasa menggunakan pembelajar indra (verbs of dengan proses pembelajaran. ke ruang kelas ketika guru bermaksud verba diajarkan Inggris cukup rumit Indonesia. bagi Dalam senses) dan verba khusus seperti kata let, pembelajaran bahasa Inggris, masalah make dan seterusnya. Dengan demikian, partisipasi yang rendah sebagai akibat kelebihan ini bisa dimanfaatkan oleh guru kesulitan dalam memfasilitasi pembelajaran. Di mempelajarinya/menguasainya dalam lagu terkandung sebagian besar sistem gramatika dan pelafalan) dirasakan aspek yang ada pada bahasa lisan. oleh banyak dalam guru bahasa (terutama Inggris. memiliki Para kolaborator dilengkapi dengan kelebihan-kelebihan seperti ritme yang daftar cocok (checklist) selama kegiatan memberikan efek rasa senang dan rileks, pengamatan berlangsung. Daftar cocok otentisitas teks yang bisa membangkitkan yang digunakan terdiri atas 2 jenis: daftar minat belajar, dan kandungan teksnya cocok untuk pengamatan guru dan satunya yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar lagi daftar cocok untuk pengamatan siswa. sangat sesuai untuk diberdayakan dalam Daftar cocok untuk pengamatan guru memfasilitasi dimaksudkan untuk merekam pelaksanaan Sementara itu, lagu, yang pembelajaran bahasa tindakan oleh guru. Sedangkan daftar Inggris. cocok untuk dimaksudkan METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara garis besar pengamatan untuk siswa merekam data partisipasi siswa selama implementasi tindakan oleh guru. atas Data hasil pengamatan dicacah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, (tally) dan dipersentase. Proses yang sama dan refleksi (Arikunto, dkk., 2008: 16). dilakukan terhadap data yang terhimpun Langkah-langkah melalui tahapan yang dilalui terdiri pada tahapan angket. Hasil tes berupa nilai perencanaan ditempuh melalui: dianalisis menggunakan 1. Identifikasi masalah deskriptif. 2. Identifikasi penyebab masalah bersama-sama 3. Sejumlah permasalahan teridentifikasi penelitian ini. Analisis dengan data statistik dilakukan seluruh tim Validasi data ditempuh melalui 4. Menimbang-nimbang masalah 5. Pemilihan masalah triangulasi, yaitu triangulasi metode dan 6. Menentukan tindakan untuk mengatasi triangulasi peneliti. Triangulasi metode masalah 7. Tindakan terpilih: menggunakan lagu sebagai media pembelajaran Penelitian ini berlangsung selama ditempuh dengan mengumpulkan data dari sumber beragam. Triangulasi peneliti maksudnya dalam penelitian ini masingmasing anggota tim menyumbangkan kurang lebih 2 bulan, berakhir dalam 1 pandangan (perspektif) dan pertimbangan- siklus dengan 2 kali pertemuan atau pertimbangan pelajaran. Data penelitian dikumpulkan penelitian. melalui menekan subjektivitas dan menjauhkan tes. pengamatan kelas, angket, dan unsur bias. dalam Ini setiap langkah diharapkan mampu Kriteria keberhasilan penelitian tindakan ini telah disepakati sebagai berikut: 1. 2. 3. Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Purwokerto). Kegiatan Terdapat peningkatan partisipasi Universitas pembelajaran dimulai dengan memberikan soal prauji tentang siswa. materi yang akan diberikan yaitu The Hasil belajar meningkat dan tidak Present Continuous Tense. Waktu yang kurang dari 60. diberikan sekitar 10 menit. Setelah siswa Lebih banyak siswa yang merespon selesai mengerjakan soal prauji, guru positif memulai penyampaian pembelajaran yang dilaksanakan. materi dengan memberikan apersepsi melalui gambar. Peningkatan partisipasi dilihat dari hasil Misalnya gambar orang yang sedang pengamatan. Peningkatan hasil belajar bernyanyi dan berenang. Guru bertanya dilihat dari hasil uji. Sedangkan respon “What is he doing?”. Kebanyakan siswa siswa didasarkan pada isian angket yang hanya menjawab dengan kata singing, dikembalikan siswa. swimming, bahkan ada yang menjawab singer. Guru pun meluruskan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN berkata “He is singing” dan “He is Pertemuan 1 swimming”. Pertemuan pertama Tahap Kegiatan selanjutnya adalah Pelaksanaan Tindakan dalam studi ini memutar lagu “Sailing” yang dinyanyikan dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Agustus Rod Stewart sebanyak dua kali. Siswa 2012. Kegiatan belajar mengajar dimulai diminta pukul 08.35. Siswa yang mengikuti melengkapi lirik lagu yang rumpang. pelajaran berjumlah36orang atau 100%. Selesai kegiatan melengkapi teks lagu, Guru yang mengajar adalah Ibu Dewi Puji guru membahas jawaban bersama siswa. Rahadiyanti, S. Pd. Kegiatan pembelajaran Kemudian, guru memberi latihan yang diamati oleh Dr. Suwartono, M. Hum. ditulis pada papantulis. Siswa diminta (dosen Muhammadiyah menjawab dengan maju satu per satu. Purwokerto), Imam Taofik, S. Pd. (guru Selanjutnya adalah pemberian permainan sejawat dari sekolah setempat), Kuat melalui lagu berjudul London Bridge Priyadi, dan Asfi Aniuranti (masing- sampai pelajaran selesai. masing terdaftar sebagai mahasiswa tahap Refleksi Universitas mendengarkan lagu dilaksanakan sambil langsung akhir pada Program Studi Pendidikan setelah proses belajar mengajar selesai. Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Kegiatan refleksi dibuka dengan memberikan kesempatan kepada guru memahami materi ajar.Penggunaan untuk kalimat-kalimat menyampaikan pengalamannya. lepas tanpa ada Terungkap melalui kesempatan tersebut keterangan waktu kurang tepat. Bisa bahwa guru, yaitu Ibu Dewi merasa lebih jadi nyaman dan sangat terbantu dengan pertanyaan dengan benar karena pada Power Point sebagai alat saat itu materinya memang “The penggunaan Sementara dari kolaborator yang masukan berikut: pendidikan jenjang sebelumnya. 4. Latihan yang diberikan tidak/belum Seharusnya siswa diberikan instruksi konstekstual. Penggunaan ungkapan yang jelas terkait berapa kali lagu “The baby is crying” misalnya, tidak akan diputar ketika tugas melengkapi kontekstual. lirik lagu akan berlangsung. Hal ini bijaksana bila digunakan ungkapan- penting, agar siswa lebih serius dalam ungkapan yang berkaitan langsung mengerjakan misalnya saat itu, misalnya “I am laughing” berupaya sekecil mungkin informasi (kebetulan saat itu banyak siswa yang terlepas dari perhatian saat menyimak. tertawa) atau contoh riil, sehingga Cara internalisasi guru tugas, untuk memberikan konfirmasi kurang mengena. Guru 3. menjawab materi serupa telah diberikan pada melakukan pengamatan terlontar sejumlah 2. mampu Present Continuous Tense”. Terlebih bantu mengajar. 1. siswa Barangkali materi lebih berlangsung dengan lebih baik. hanya sekali menanyakan tentang Adapun kemajuan yang dicapai pemahaman siswa dengan bertanya dalam pertemuan ini meliputi hal-hal “Is it clear for you?” Pertanyaan sebagai semacam ini kemungkinan cenderung terlihat begitu antusias ketika lagu diiyakan oleh siswa. Barangkali akan diputar di kelas. Mereka terlihat lebih lebih bijak bila ditanyakan “Which menikmati. Beberapa siswa bahkan part of my explanation is not clear? sampai menggerakan kepala dan kaki atau yang sejenisnya. mengikuti irama lagu. Kesan umum Latihan yang diberikan masih kurang yang teramati adalah pembelajaran kuat menjadi lebih menyenangkan. untuk membantu siswa berikut. Pertama, siswa Keceriaan Tergambar dari Wajah Partisipan Kelas Seluruh siswa penuh dan memberikan perhatian depan kelas, melainkan juga kepada teman mengerjakan yang tengah mengerjakan tugas di depan tugas/latihan ketika diminta oleh guru. kelas atau di tempat duduk masing- Perhatian masing. bergegas penuh ini bukan saja dialamatkan kepada guru ketika berdiri di Perhatian Penuh Siswa Siswa menoleh ke arah belakang bukan mengajar untuk berbicara sendiri dengan teman, Rahadiyanti, S. Pd. Seluruh kolaborator melainkan hadir mengamati jalanya proses belajar- tetap mengikuti jalannya pembahasan kelas. adalah Ibu Dewi Puji mengajar yang tengah berlangsung. Proses belajar mengajar dimulai dengan memberikan tes. Pasca uji tentang Pertemuan 2 dilaksanakan materi The Present Continuous Tense dan pada hari Selasa, 4 September 2012. prauji tentang materi yang akan diberikan. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul Waktu yang disediakan selama 20 menit. 08.56. Usai pasca uji dan prauji dilaksanakan, Pertemuan Siswa kedua yang mengikuti pelajaranberjumlah 36 orang. Guru yang guru memberikan apersepsi melalui beberapa gambar yang ditampilkan lewat kontekstual. power point. Dilanjutkan dengan memutar memanfaatkan hal-hal yang ada di lagu “Nothing to Loose”. Siswa diminta kelas melengkapi lirik lagu/teks rumpang. Guru Misalnya, there are two pictures on memutar lagu sebanyak dua kali. Selesai the wall, there is no fan in the kegiatan melengkapi lirik lagu, guru classroom, membahasnya bersama siswa. contoh-contoh yang tidak kontekstual Kegiatan selanjutnya Guru untuk memberikan dan sangat adalah mestinya lain-lain. dimungkinkan bisa contoh. Dengan siswa penyampaian materi “There is/There are”. tidak/kurang memahami penggunaan Materi disampaikan melalui Power Point. materi dengan baik. Selanjutnya adalah pemberian latihan- 3. Ketika sedang membahas soal guru latihan dan membahasnya secara lisan selalu menunjuk siswa secara urut. sampai kegiatan belajar mengajar berakhir Dengan cara ini sangat dimungkinkan pada hari itu. siswa menyelesaikan latihan yang Diskusi hasil pengamatan (refleksi) gilirannya jatuh pada dirinya saja. yang dilakukan kali ini sekaligus evaluasi Kemajuan yang dicapai dalam keseluruhan (overal evaluation). Dalam pertemuan pertama masih dipertahankan evaluasi beberapa dalam pertemuan ini. Intensitasnya saja masukan dari para kolaborator sebagai yang pada beberapa saat sedikit menurun. berikut. Diperkirakan 1. Pengajaran yang dilakukan masih pertemuan sebelumnya guru berinisiatif terlalu mencobakan tersebut banyak terlontar memakai bahasa disebabkan semacam tengah pelajaran. Indonesia. 2. ini Contoh-contoh soal yang berkaitan dengan materi kurang/tidak Aktivitas Menyimak-Melengkapi Lirik Rumpang permainan pada di Hingga menjelang akhir pertemuan kedua pembelajaran tetap berlangsung terkendali. Secara umum siswa terlihat aktif mengerjakan tugas dan latihan serta melewati dengan sungguh-sungguh setiap kegiatan yang dirancang oleh guru. Perhatian Kelas tetap Terpusat Secara umum kinerja guru sudah baik pada pertemuan kedua. Tim penelitian tindakan ini telah sepakat bahwa Hasil pelajaran prauji-pascauji menunjukkan hasil 2 kali sebagai berikut. dari 13 indikator hanya satu indikator yaitu Pertama, hasil prauji dan pascauji “menjawab pertanyaan siswa” yang belum materi pelajaran “The Present Continuous bisa dipenuhi karena memang belum ada Tense” mencapai nilai rata-rata 41,67 dan siswa 48,89. yang bertanya selama proses pembelajaran. Sedangkan indikator yang Artinya, kemampuan siswa terkait lain umumnya sudah berhasil terpenuhi dengan dengan baik. Hampir seluruh indikator sebelum dan sesudah meningkat sebesar dinilai baik karena diberi penilaian 4 dan 5 17,3%. Lebih jauh, dalam prauji hanya ada Checklist. 3 orang siswa yang mendapatkan nilai di Berdasarkan hasil perhitungan, guru sudah atas 60 (batas terendah yang ditetapkan). mendapat nilai 50 di mana nilai tertinggi Dalam pascauji siswa yang melampaui untuk diberikan predikat ‘Sangat Baik’ nilai tersebut berjumlah 2 kali lipat. adalah hasil Sebaran nilai hasil pra-pascauji pertemuan pengamatan telah menunjukkan perbaikan pertama dapat dilihat pada bagan di bawah kinerja guru dan peningkatan kinerja ini. pada siswa. Lembar 65. Pengamatan Dengan demikian, materi yang diujikan antara Sebaran Nilai Pra- dan Pascauji Pertemuan Pertama Sementara itu, hasil pra-pascauji Kemajuan yang cukup besar bukan saja pertemuan kedua adalah sebagai berikut. dalam capaian rerata. Terlepas dari jenis Pertama, hasil prauji dan pascauji materi materi yang diajar- dan ujikan, dilihat dari pelajaran “There is/ There are” mencapai sebaran nilai hasil pembelajaran pada nilai rata-rata 42,47 dan 67,75. Artinya, pertemuan kedua juga jauh lebih baik. terdapat peningkatan hingga 59,5%. Sebaran Nilai Pra-dan Pascauji Pertemuan Kedua Terjadi pergeseran dalam pemusatan nilai-nilai atas antara sebelum dan setelah pelaksanaan pembelajaran. Dalam prauji, 8 siswa mendapatkan di atas nilai 60. Dalam pascauji, 28 siswa (77,7% dari keseluruhan) melampaui nilai 60. Ini berarti pelaksanaan tindakan, yaitu penggunaan lagu dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris, telah membawa kepada peningkatan besar dalam hasil belajar. Berdasarkan data yang terhimpun lewat angket, ditemukan beberapa hal yang cukup menarik. Pengertian menarik di sini dimaksudkan butir angket telah mendapatkan respon cukup menonjol, yaitu lebih dari separuh jumlah siswa. Respon positif angket yang menggunakan skala nilai (rating scale) 1 sampai 5 tersebut diperhitungkan hanya pada nilai positif (favorable) 4 dan 5. Pertama, 52% lebih siswa menilai bahwa pelajaran struktur bahasa Inggris dengan menggunakan lagu telah memberikan wawasan/pengalaman baru. Selain itu, di atas 55% siswa menyatakan suka atau bahkan sangat suka terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Berikutnya, hampir 75% siswa menyatakan mereka suka dengan media pendukung audiovisual (LCD dan speaker). Temuan yang paling menggembirakan adalah 86% dari jumlah siswa yang ada menyatakan suka terhadap penggunaan lagu sebagai media pembelajaran. Temuan yang terungkap dari angket ini cenderung konsisten atau menguatkan hasil pengamatan, yang menunjukkan siswa terlihat ceria, sedikit lebih aktif, serius, dan atentif selama pelajaran berlangsung. Respon positif diberikan kepada butir angket yang berkaitan langsung dengan media pembelajaran. Demikian pula sebagaimanatersurat dalam beberapa kali ucapan guru kepada para kolaborator baik sesaat setelah meninggalkan ruangan kelas ataupun sebelum mengawali kegiatan refleksi, yang intinya setelah mengimplementasikan tindakan yang dipilih, yaitu mengadakan pembelajaran materi struktur menggunakan lagu, mengajar menjadi terasa lebih nyaman. Dilihat dari segi partisipasi siswa yang membaik, hasil belajar dalam 2 kali pertemuan yang meningkat cukup tajam, serta respon positif peserta terhadap pembelajaran struktur menggunakan media lagu, maka dapat dikatakan bahwa kriteria keberhasilan penelitian telah terlampaui. Oleh sebab itu, tim telah menyepakati bahwa penyelidikan bisa diakhiri. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang menunjukkan kecederungan meningkatnya sikap dan perilaku serta hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan lagu sebagai media untuk pembelajaran struktur bahasa Inggris telah tepat. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil, dan tindakan yang dipilih sangat direkomendasikan untuk dijadikan alternatif penyelesaian bila masalah serupa, yaitu masalah partisipasi siswa dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris, terjadi di dalam konteks yang (hampir) sama. Kekurangan studi tindakan kelas ini adalah masih kurangnya peran aktif guru dalam rangkaian kegiatan penelitian. Meskipun prakarsa penelitian tindakan ini berasal dari pihak guru sendiri, namun kurangnya rasa percaya diri guru menjadi kendala untuk lebih berinisiatif. Sarannya adalah guru mutlak melengkapi diri dengan cara banyak membaca literatur sebelum memprakarsai dilakukannya sebuah penyelidikan. Hal lain yang masih perlu diperbaiki ke depan adalah langkah perencanaan waktu yang sangat matang, guna mengantisipasi masalah keterbatasan waktu. Dengan hanya 1 siklus, PTK ini masih menyimpan peluang terjadinya kebetulan dalam pencapaian proses dan hasilnya. Struktur bahasa Inggris mencakup materi yang cukup luas sehingga PTK ini mestinya dapat dilaksanakan dalam beberapa siklus. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Nurhayati. 2009. “Developing English Skills through Songs and Music”, The 2009 UAD TEFL National Conference (Proceeding). Sahib, H. 2007. “The Effective Strategies in Teaching Grammatical Structures of English”, The 55th TEFLIN International Conference (Program Book). Sari, R. 2009. “Teaching Grammar: Does It Need Extraordinary Teaching?”, The 56th TEFLIN International Conference (Program Book). Sukidin. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lusan Cendikia. Suwartono. 2012. “Songs Helped Them Learn the English Connected Speech”, International Academic and Industrial Research Solution (Proceedings of InternationalConference on English Language and Literature).