BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ambon
Ambon adalah ibukota Propinsi Maluku dan merupakan salah satu pulau di
Indonesia. Sejak era perdangangan rempah-rempah, Maluku telah berubah
menjadi pusat perdagangan, tempat pendidikan dan perkantoran yang ramai
(Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi maluku, 2012).
Benteng Nossa Seinhora da Annunciada dahulunya merupakan benteng
milik Portugis. Namun diambil alih oleh belanda pada tahun 1602 dan dinamai
kansteel Victoria. Setelah direnovasi berubah nama menjadi Kasteel Niew victoria
dan Benteng Victoria pada akhirnya. Karena benteng ini memberikan suasana
aman bagi masyarakat untuk bekerja maupun tinggal, maka akhirnya terbentuklah
sebuah pemukiman penduk local mula-mula dan sampai sekarang di ambon.
Ambon telah lama dikenal sebagai “Ambon Manise” Ambon yang indah.
Jumlah penduduk kota Ambon pada pertengahan 2010, berdasarkan hasil
sesus penduduk (SP 2010) berjumlah 331,254 jiwa. Jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk pada tuhan 2009, angka ini meningkat sangat tajam, yaitu
sebesar 16,31%.
Kota Ambon terdiri atas 5 kecematan Sirimau 14 desa, kecematan Nusaniwe
13 desa, kecematan Teluk Ambon 8 desa, kecematan Teluk Ambon 8 Desa,
kecematan Teluk Ambon Baguala 7 Desa, kecematan leitimur Selatan 8 desa.
8
9
10
11
12
East by the territory of Suli village, Sub district of Salahutu, Regency of Central
Maluku) Sebelah Barat, dengan: Petuanan Desa Hatu, Kecamatan Leihitu
Kabupaten Maluku Tengah, (To the West by the territory of Hatu village, Sub
district of Leihitu, Regency of Central Maluku). Sumber: BAPPEKOT
Ambon/City Planning and Development Board, Ambon (Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.1.1.1 Wilayah Kota Ambon
Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan
sejarah
sebagai
wilayah
perdagangan
rempah
terkenal,
membentuk
pengembangan kota sebagai penghubung dan pusat perdagangan, Pendidikan,
Budaya dan pengembangan.Kota Ambon berdiri pada tahun 1500-1600 setelah
Benteng Nossa Seinhorada Annunciada dididrikan oleh bangsa Portugis.
Belanda kemudian mengambil alih pada tahun 1602 dan mengubah menjadi
Benteng Kasteel Victoria dengan melakukan pembangunan kembali dan
perluasan, hingga seperti sekarang. Masyarakat Kepulauan Maluku merasa aman
untuk tinggal dan bekerja di sekitar benteng hingga sekarang kota Ambon, atau
"Ambon Manise" yang berarti " Ambon yang Cantik".Luas Wilayah Daratan
(km2) sebesar 359,45 Km², sedangkan Luas Wilayah Laut (km2) seluas 17,55
Km², dan jumlah penduduk pertengahan tahun 2011 berjumlah 340.427 jiwa
(Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
13
14
Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000
jiwa.
2.1.1.4 Ekonomi (Kondisi Perekonomian Daerah)
Perekonomian Ambon yang awalnya berorientasi pada perdagangan, telah
mengalami perubahan. Tepatnya sejak tahun 1998, saat munculnya kerusuhan di
wilayah ini, kegiatan perekonomian di Ambon didominasi oleh sektor pertanian.
Di tahun itu perdagangan hanya menjadi kontributor kedua dengan sumbangan
21.38% PDRB. Bagi Ambon dominasi sektor pertanian di tahun1998 – 1999
ternyata tak memberi angin segar untuk perekonomiannya. Kondisi topografi yang
bergelombang dan terbentuk dari batu karang dan kapur tak memungkinkan bagi
tumbuhnya tanaman padi-padian
Dari data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun
perekonomian Kota Ambon yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (32,6%),
kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa (28,4%), sektor pertanian (21,7%), sektor
pengangkutan dan komunikasi (14,1%). Sedangkan sektor lainnya meliputi sektor
pertambangan, industri pengolahan dan penggalian, bangunan listrik, dan gas ratarata 2-3%.
Dari sisi penerimaan APBD kota Ambon pada tahun 2002, penerimaan
daerah yang berasal dari Dana Perimbangan merupakan yang terbesar yaitu
sekitar 85% atau sekitar 149,9 milyar dari sekitar 174,5 milyar, sedangkan
penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah menyumbang sekitar 2%
15
atau sekitar 3,7 milyar. Sedangkan penerimaan lain yang cukup besar yaitu
sebesar 18,8 milyar yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu.
Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukan bagi belanja rutin
yaitu hampir sekitar 95% atau sekitar 167,2 milyar, sedangkan untuk belanja
pembangunan, dialokasikan hanya sebesar 17,3 milyar atau sekitar 10%. Untuk
tahun 2002 ini, tedapat angka defisit sebesar 9,9 milyar atau sekitar 5%.
Dengan alokasi dana pembangunan yang cukup kecil dibandingkan dengan
alokasi untuk belanja rutin, salah satu pertimbangan yang dipakai dalam
menentukan kebijakan pengelolaan anggaran belanja seperti sebagai berikut;
Belanja pembangunan difokuskan pada sektor yang bersifat cost recovery.
Penerimaan PAD kota Ambon perlu ditingkatkan seiring dengan berlakunya UU
tentang Otonomi Daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendanaan yang
selama ini ada, selain berusaha menciptakan sumber-sumber pendanaan baru, baik
dari penerimaan sektor pajak maupun perusahaan daerah. Faktor keamanan
menjadi faktor penting di dalam melakukan pemulihan perekonomian kota pasca
kerusuhan (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
16
17
18
19
2.1.3 Batas dan luas wilayah Pantai Hunimua
Pantai Hunimua secarea administrative terletak di wilayah Desa Liang,
kecematan salahutu, kabupaten Maluku tengah, 32km dari Ambon atau 15km dari
pantai Natsepa. Desa ini terpilih sebagai daerah yang di kembangkan untuk
menjadi daerah wisata karena memiliki pasir putih sepanjang 1km dan lebar 300
meter sehingga para wisatawan dapat leluasa untuk bersenang-senang di
hamparan pasir putih yang bersih. Selain itu, daya tarik wisata wiasata yang lain
adalah adanya pepohonan beringin di hutan yang tumbuh subur di daerah ini
seakan melindungi hamparan pasir yang ada. Untuk mencapai kawasan wisata
yang dibangun sejak 1979 ini, dapat menggunakan kendaraan roda dua atau trayek
angkutan umum.
Batas wilayah Pantai Hunimua, secara administrasi, Desa Liang berbatasan
dengan :
1.
Sebelah utara
: Selat seram
2.
Sebelah Timur
: Selat haruku
3.
Sebelah Barat
: Desa Morela
4.
Sebelah Selatan : Desa Waai
Terletak disebelah timur laut jazirah leihitu berhadapan dengan pulau seram
berpasir putih sepanjang kurang lebih 4km, berjarak 40km dari pusat
kota.Banggai kepulauan dalam angka 2011 berdasarkan pendataan desa pada
tahun 2010 letak geografis sebagian besar desa/kelurahan di kecamatan liang
memiliki letak geografis di pesisir atau tepi laut.
20
Hanya ada 4 desa yang wilayahnya tidak di pesisir dan secara umum
ketinggian wilayah liang sekitar 3 meter dari permukaan laut. kecamatan liang
memiliki 6 sungai yang melintasi beberapa desa/kelurahannya. peta kecamatan
liang, secara administratif luas wilayah kecamatan liang memiliki luas sekitar
176,19 km, merupakan desa/kelurahan yang memiliki wilayah terluas, yaitu
sekitar 18 km2. Sedangkan bajo merupakan desa yang memiliki luas terkecil,
yaitu sekitar 2,19 km 2 Air lautnya bening mengundang setiap pengunjung untuk
terjun ke laut.
Sebuah restoran di laut milik masyarakat setempat menyediakan makanan
khas Maluku, ikan bakar dan colo-colo. Bersebelahan dengan pantai ini terdapat
dermaga Feri untuk penyebrangan ke Pulau Seram, bekas lapangan terbang
Jepang yang di pakai zaman perang dunia II. Di severing pantai Hunimua ini
terletak cagar alam atau taman laut Pulau Pombo sebuah pulau karang atoll
berpasir putih dan dihuni oleh burung-burung Pombo seperti Merpati (Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.1.4 Kondisi Sarana dan Prasarana
1. Jaringan jalan
kondisi sarana dan prasarana jalan menuju ke Pantai Hunimua relatife
Bagus dan sudah diperkeras dengan aspal. Jalan tersebut dapat dilewati
kendaraan roda dua maupun roda empat. Ruas jalan terdekat yang ada
menghubungkan antara dermaga tulehu dengan desa liang sepanjang 13,68km,
21
dengan waktu tempuh ± 10 menit. Status jalan tersebut merupakan jalan
Nasional.
2. Kendaraan Transportasi
lokasi objek wisata Desa liang dapat dicapai dengan jalan darat dari
Ambon, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda
emapat. Waktu tempuh ± 1 jam perjalanan dengan menggunakan mobil, atau
sejauh ± 32km. saat ini transportasi umum menuju desa juga sudah tersedia
cukup banyak. Rute angkutan umum yang dapat di tempuh adalah AmbonGalala-Passo-Tulehu-Liang (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi
Maluku).
2.1.5 Penduduk
Statistik daerah kecamatan liang 2011 berdasarkan data hasil sensus
penduduk 2010, piramida penduduk kecamatan liang berbentuk kerucut dan
didominasi oleh penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun. semakin tua usia
penduduk di kecamatan liang maka semakin kecil jumlah kelompok umur
tersebut. penduduk di kecamatan liang pada tahun 2010 berjumlah 8.768 jiwa,
penduduk laki-laki berjumlah 4.426 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah
4.342 jiwa sehingga rasio penduduk sebesar 101,93 artinya jumlah penduduk lakilaki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Mayoritas
bermata pencaharian sebagai nelayan, petani dan kerajinan tangan (Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
22
2.1.6 Potensi Industri wisata Pantai Hunimua
Potensi dan peluang wisata Pantai Hunimua dari Media Promosi adalah
untuk mengangkat kembali Brand Awarness dan menjadi keuntungan bagi warga
setempat maupun pemerintah dalam membantu mengelola Pantai Hunimua (Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.2 Media
Media adalah Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam
ilmu komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan
ala-alat komunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang
secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar Menurut Grossberg
media merupakan institusi yang difungsikan untuk mengembangkan kebebasan
berpendapat dan menyebarkan informasi ke segala arah, yakni kepada publik dan
institusi lainnya termasuk pemerintah, media di bagi menjadi dua yaitu:
1. Media cetak
Media cetak adalah yang mempergunakan unsur percetakan untuk
penyampaiyan pesannya. Sehingga pesan dapat di lihat atau di baca oleh
massa. Contohnya: surat kabar, buku, majalah, jurnal, leaflet, brosur, stiker,
bulletin, hand out, poster, spanduk, dan lain sebagainya.
Jenis media cetak ini tergolong jenis media murah atau tidak memakai biaya
yang terlalu besar, media cetak dapat di jangkau oleh seluruh kalangan
masyarakat
23
2. Media elektronik
Media ini menggunakan perangkat elektronik untuk alat penyampaiyan
pesan dari sumber kepada konsumen. Pesan dapat di lihat, di dengar, atau
dibaca oleh khalayak karena bentuknya lebih kompleks dari sekedar media
cetak, dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Contohnya: Televisi,
Radio, film. Video recording, computer, electronic board, audio cassette,
internet dan sebagainya.
Pada jaman yang berkembang ini, media internetlah yang paling banyak
diikuti oleh masyarakat luas, karena sangat cepat mendapatkan informasi dan
media elektronik seperti televisi kalah dengan media elektronik sebab media
internet terhubung dengan dunia sedangkan televisi hanya sebagai media
hiburan
2.3 Media Promosi
Perancanaan atau perancangan media merupakan kegitan yang sangat
penting dalam periklanan dan promosi. Sering kali terjadi iklan dan promosi
menjadi kegiatan penghamburan dana namun tidak memberikan hasil yang
diharapkan perancangan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan
komunikasi
yang
efektif
sehingga
pesan
yang
di
sampaikan
akan
mendapatperhatian yang lebih besar dari audiensi sasaran.
Proses perancangan media bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam hal ini
derdapat sejumlah pilihan media, seperti televise, surat kabar, radio, dan majalah
termasuk juga media luar ruang seperti poster, spanduk biiboard, dan sebagainya.
24
Berbagi macam bentuk media pendukung lainnya seperti pemasaran langsung,
media interaktif, media peraga (display) juga harus dalam perancangan media.
Pada umumnya, perusahaan menggunakan lebih dipertimbangkan dari satu media
untuk berpromosi kecuali anggaran media perusahaan bersangkutan sangat kecil.
Apakah perancangan media itu? Menurut George dan Michael Belch
(2001), perancangan media (media planning) adalah the series of decision
involved in delivering the promotional message to the prospective purchasers
and/ or users of the product or brand (serangkaian keputusan yang terlibat dalam
menyampaikan pesan promosi kepada calon pembeli dan/ atau pengguna produk
dan merk). Menurut definisi tersebut perancangan media adalah suatu proses
untuk mengambil sejumlah keputusan. Sebelum membuat perancangan media
maka diperlukan terlebih dahulu perancangan tujuan media (media objectives)
yang spesifik dan strategi media (rencana tindakan) yang spesifik pula yang di
rancang untuk mencapai tujuan (Morrisan, 2010).
Dalam memperkenalkan dan memasarkan potensi suatu daerah atau tempat
yang di tujukan, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah mempromosikan
potensi daerah yang ada, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas atau di
sekitarnya. Promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan potesni suatu produk, agar mendorong
konsumen untuk berkunjung dan membeli suatu produk yang di tawarkan atau
yang di promosikan tersebut.
Dalam mengadakan suatu promosi , setiap perusahaan harus dapat
menentukan dengan depat alat promosi manakah yang bisa dipergunakan untuk
25
mencapai keberhasilan dalam penjualan. Promosi merupakan suatu strategi yang
digunakan untuk mendapatkan suatu yang menarik, memujuk ataupun
mempengaruhi konsumen supaya membeli maupun memakai produk yang
ditawarkan.
Ada beragamnya produk wisata ada yang mengakibatkan ketatnya
persaingan antar produk dipasaran yang mendorong produsen untuk gencar
melakukan promosi, yang dapat menarik perhatian konsumen. Menurut (Pujianto,
2003). Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain, melalui
promosi penjualan, publisitas umum, penjualan pribadi, dan beriklan. (Pujianto,
2003). Menyatakan promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena iklan
mempunyai daya persuasive yang kuat dan dapat memberikan informasi yang
lengkap kepada konsumen.
Dalam kegiatan promosi yang berbentuk iklan diperlukan strategi-strategi
yang tepat agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat mencapai target. Strategi
diperlukan sebagai arah dan pedoman untuk mencapai sasaran secara khusus.
2.4 Strategi media
Di dalam mempromosikan suatu produk harus menggunakan suatu strategi
seperti srataegi media, dalam strategi media banyak pilihan untuk menggunakan
media yang akan di gunakan sebagai media promosi suatu produk maka harus di
tetapkan media apa yang lebih cocok untuk menarik perhatian konsumen untuk
menggunakan atau membeli produk tersebut.sebelum menetapkan media yang
akan di pakai maka harus memiliki pertanyaan seperti berikut:
26
Media apa yang akan digunakan dan berapa banyak?
Bagaimana pembagian antara penggunaan media satu arah dan media dua arah?
Bagaimana proses pembelian oleh target konsumen?Kapan waktu terbaik
Menjangkau konsumen dan prospek?
Bagaimana konsentrasi media diperlukan dalam bauran media?
Bagaimana melakukan penjadwalaan media?
Media apa yang paling tepat dari aspek kreatif?
Lingkungan media seperti apa yang paling sesuai dengan citra produk?
Bagaimana dengan perhitungan biaya iklan? (Morrisan, 2010: 217)
2.5 Strategi Kreatif
Sebuah kreatif harus di dasari dengan proses kreatif dengan melakukan
sejumlah langkah atau pendekatan (approach) yang terorginisasi dengan baik.
Salah satu pendekatan paling populer dalam proses kreatif adalah proses kreatif
yng di kembangkan oleh james Webb Young (Morrisan, 2010: 339)
yang terdiri atas lima langkah, yaitu:
1. Keterlibatan diri (immersion), yaitu upaya melibatkan diri ke dalam masalah
yang ada dengan cara mengumpulkan bahan mentah dan segala informasi
yang di perlukan melalui riset latar belakang (background research) dan
mencerna masalah tersebut (digestion) yang merupakan upaya untuk
memikirkan dan memahami masalah.
2. Proses inkubasi (incubation) yang di artikan james Webb Young sebagai
putting the problem out of your conscious mind and turning the information
27
over the subconscious to do the work (meletakkan masalah di luar pikiran
sadar anda dan mengubah informasi ke dalam pikran bawah sadar untuk
melakukan pekerjaan).
3. Iluminasi, yaitu upaya memunculkan ide atau gagasan.
4.
verifikasi, yaitu kegitan mempelajari ide atau gagasan untuk menentukan
apakah ide atau gagasan itu sudah bagus dan atau mampu menyelesaikan
masalah.
Model proses kreatif yang di kemukakan James Webb Young
(Morrisan, 2010: 339) tersebut mirip dengan pandangan yang sudah ada
sebelumnya dari Graham Walls, seseorang sosiolog Inggris, yang terdiri atas
empat langkah, yaitu:
1.
Persiapan, yaitu kegiatan mengumpulkan informasi latar belakang yang
di perlukan untuk memecahkan masalah melaui riset dan studi.
2.
Inkubasi, yaitu proses mengembangkan ide atau gagasan.
3.
Iluminasi, upaya mencari pemecahan masalah
4.
Verifikasi, yaitu upaya memperbaiki ide atau gagasan dan menentukan
jika ide atau gagasan tersebut merupakan solusi yang tepat
2.6 Pengertian Iklan
Iklan atau dalam bahasa inggris disebut advertising merupakan suatu bentuk
komunikasi
massal
yang
bersifat
komersial
denagan
bertujuan
untuk
mempermosikan pemasaran suatu produk atau jasa. Selain itu juga, iklan juga
28
dapat digunakan untuk mempermosikan pesan dari suatu lembaga, oraganisai,
bahkan pesan dari seorang kandidat dalam suatu kampanye politik
Istilah atau sebutan iklan juga sering di sebutkan yang berbeda, menurut (
arif Poetra yunar blog googling ) mengatakan iklan berasal dari bahasa yunani
yang mempunyai arti, mengiring orang pada gagasan atau dalam bahasa Indonesia
adalah pariwara yaitu mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal
tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang harus di bayar oleh
sebuah sponsor. Periklanan (advertising) adalah penyajian
materi secara
persuasif
tujuan
kepada
publik
melalui
media
massa
dengan
untuk
mempromosikan barang atau jasa. Periklanan(advertising) adalah bisnis ide dan
(Martin Nisenholtz, 2003)
Menggambar hanyalah ekspresi citra yang kita tuangkan sebagai bentuk
konsep ide di dalam pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri, menggambar
lebih merupakan sarana untuk mencapai tujuan.
Proses mengungkapkan ide dalam bentuk gambar penting dalam periklanan,
namun gambar yang bagus dan indah bukan hal yang utama karena kita hanya
dituntut untuk dapat menuangkan ide dalam bentuk citra gambar ( Lwin &
Aitchison. 2005) Jadi, mampu menggambar dengan baik bukan persyaratan di
dunia periklanan. Memiliki naluri dan ide pemasaran yang memungkinkan untuk
memadukan sebuah usulan penjualan dan nilai-nilai komersial sebuah gagasan
jauh lebih penting. Periklanan atau Promosi (Advertising) adalah suatu bentuk
komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau
mendengarnya untuk melakukan sesuatu
29
2.7 Proses Pembuatan Iklan
Ada beragamnya objek wisata yang ada di wilayah Maluku Tengah saat ini,
penentuan pemasangan iklan untuk mempromosikan Pantai Hunimua dilakukan
secara cermat. Menurut (Suhandang, 2005) .Penyusunan iklan hendaknya
dilakukan
melaui
tahap-tahap
berikut:
(1)developing,
perancanaan
dan
pemekaran, (2) Executing (pelaksanaan), dan (3) evaluating, penilaian.
Perancanaan dan pengembangannya dilakukan berdasarkan rumus 4-W, yaitu:
1.
who – siapa saja khalayak sasarannya?
2.
What – apakah:
a.
tujuan pemasangan iklan
b.
ada dana yang bisa di anggarakan untuk membiyayai iklan?
c.
Bentuk naskah iklan yang akan digunakan?
3.
when – kapan iklan yang di maksud akan di publikasikan?
4.
Where – Dimanakah iklan tersebut akan di publikasikan?
Menurut suhandang (2005) agar iklan yang dimaksud dapat dengan tepat
mengenai sasaran dan hasil meraih tujuannya, maka rumus yang digunakan
sabaiknya 5W + 1H + 1S, yaitu:
1.
What - apa tujuan pemasangan iklan tersebut?
2.
Who - siapa sasaran iklan?
3.
When - kapan iklan akan dipublikasikan?
4.
Where- dimana iklan akan dipublikasikan?
5.
Why
- mengapa harus demikian?
6.
How
- bagaimana mengenai pembiayaannya dan bentuk naskah produk
30
yang akan digunakan?
Security -pemasangan iklan sebaiknya terjamin keamanannya, dalam arti aman
bagi semua pihak yang terkait.
2.8 ATL DAN BTL
ATL merupakan singkatan dari Above The Line, BTL sudah pasti bisa anda
tebak kira-kira apa singkatannya ? Yup tebakan anda semua benar, bagi yang
salah BTL merupakan singkatan dari Below The Line. Sedangkan untuk TTL
merupakan singkatan dari Through The Line.
Untuk istilah komunikasi ATL dan BTL, kedua-nya sudah umum digunakan
di dunia pemasaran dan periklanan. Akan tetapi TTL (Through The Line)
memang merupakan istilah baru. Sebenarnya istilah LINE (yang berarti garis)
dalam ATL dan BTL itu berawal dari kategorisasi dalam neraca keuangan.
Dalam berbagai tulisan, ATL dan BTL dijelaskan perbedaannya sebagi berikut:
Above the line (ATL)
1.
2.
Target audiens yang luas.
Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide. Tidak ada interaksi
langsung
dengan audiens.
3. Media yang digunakan TV, Radio, Majalah, koran, billboard. Below the line
(BTL)
4 . Target audiens terbatas
5.
Media atau kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan,
menyentuh atau berinteraksi, bahkan
langsung action membeli.
31
6.
Media yang digunakan Event, Sponsorship, Sampling, Point-of-Sale (POS)
materials, Consumer promotion, Trade promotion, dll. (Wijaya, 2009)
2.9 Logo
Asal kata logo bearsal dari bahasa Yunani logos yang berarti kata, pikiran,
pembicaraan, dan akal budi. Pada awal kemunculannya, logo lebih dikenal dengan
istilah logotype, sedangkan logo sendiri sebenarnya merupakan penyingkatan dari
logotype. Berikut ini merupakan penjelasan dari logotype, logo dan logogram.
1.
Logotype
Istilah logotype pertama kali muncul pada tahun 1810 – 1840 dan diartikan
sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan
menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu (Rustan ,
Font dan Tipografi, 2011: 12). Sedangkan menurut (Kusrianto A. , 2007:
232). logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga,
perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk
menggambarkan ciri khas secara komersial. Pada perkembangannya, orang
membuat desain logotype menjadi semakin unik dengan mengolah huruf,
menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu.
Adapun fungsi dari logotype (Rustan , Font dan Tipografi, 2011: 13) adalah:
a.
Sebagai identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik
orang lain.
b.
Sebagai tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik
orang lain.
32
2.
c.
Tanda jaminan kualitas.
d.
Mencegah peniruan/pembajakan.
Logo
Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang
dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau
perusahaan maupun organisasi (Kusrianto A. 2007: 232). Istilah logo pertama
kali muncul pada tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer dibandingkan
istilah logotype. Menurut (Rustan, Surianto, 2011: 13) logo bisa berupa apa
saja, seperti tulisan, gambar, logogram, ilustrasi dan lain-lain. Oleh karena
itu, logo dapat dibedakan dalam empat kelompok sesuai dengan unsur
pembentuknya (Kusrianto A. 2007: 240), antara lain:
a.
Logo dalam bentuk alphabetical
Logo yang terdiri dari bentuk huruf-huruf atau dimaksudkan untuk
menggambarkan bentuk huruf dan kombinasi dari bentuk huruf.
1) Logo dalam bentuk benda konkret
Bentuk konkret, misalnya bentuk manusia (seorang tokoh, wajah,
bentuk tubuh yang menarik), bentuk binatang, tanaman, maupun
benda yang lain.
2) Bentuk abstrak, poligon, spiral, dsb
Logo dalam kelompok ini memiliki elemen-elemen yang
merupakan bentuk abstrak, bentuk geometri, spiral, busur, segitiga,
33
bujur sangkar, poligon, titik-titik, garis, panah, gabungan bentukbentuk lengkung, dan bentuk ekspresi tiga dimensi.
3) Simbol, nomor, dan elemen lain
Bentuk-bentuk yang sudah dikenal untuk menggambarkan
sesuatu seperti hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir, tanda notasi
musik, dsb.
Menurut Carter dalam (Kusrianto A. , 2007: 234) sebuah logo
yang baik harus mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1) Original dan destinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan,
dan daya pembeda yang jelas.
2) Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi
meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang
berbeda-beda.
3) Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan
dimengerti dalam waktu yang relatif singkat.
4) Memorable
atau
cukup
mudah
untuk
diingat,
karena
keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama.
5) Easily assosiated with the company, dimana logo yang baik
akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha
dan citra suatu perusahaan atau organisasi.
6) Easily adaptable for all graphics media. Faktor kemudahan
mengaplikasikan logo baik yang menyangkut bentuk fisik,
warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis
34
perlu diperhitungkan pada saat proses perancangan. Hal ini
untuk menghindari kesulitan-kesulitan dalam penerapannya.
2.
Logogram
Logogram adalah sebuah simbol tulisan yang mewakili sebuah
kata/makna seperti angka-angka dan lambang-lambang matematika. „1‟
mewakili „satu‟, „+‟ mewakili „tambah‟, yang berfungsi untuk mempersingkat
penulisan sebuah kata. Logogram serng juga disebut ideagram (simbol yang
mewakili sebuah ide atau yang di maksud).
2.10 Tagline
Tagline merupakan salah satu atribut dalam sistem identitas, berupa satu
kata atau lebih yang menggambarkan esensi, personality maupun positioning
brand. Menurut Eric Swartz dalam (Rustan, Medisain Logo, 2009: 70) tagline
merupakan susunan kata yang ringkas (biasanya tidak lebih dari tujuh kata),
diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan
kepada audience. Selain slogan, tagline juga dikenal dengan istilah motto.
Usia pemakaian sebuah tagline pada suatu brand tidak selamanya, karena
tagline seringkali diganti untuk menyesuaikan perkembangan pasar dan gaya.
Selain itu, tagline harus efektif, karena tagline turut berfungsi membentuk brand
image di benak publik, dan bukan hanya sebagai tambahan/pemanis.
Berdasarkan sifatnya, tagline dapat dibedakan menjadi lima macam, antara lain:
35
1.
Descriptive
Menerangkan
produknya/servisnya/janji
brand
kepada
konsumen.
Contohnya: HSBC Bank dunia bertradisi anda, DJARUM SUPER Topnya
kretek filter, dsb.
2.
Specific
Memposisikan dirinya sebagai yang tertinggi di bidangnya. Contohnya:
FROZZ permen dingin menyegarkan, SOSRO ahlinya teh, GRAMEDIA
Penerbit buku utama, dsb.
3.
Superlative
Memposisikan dirinya sebagai yang paling unggul. Contohnya: BAYGON
jaminan mutu, YAMAHA semakin di depan, KAPAL API jelas lebih enak,
dsb.
4.
Imperative
Menyuruh atau menggambarkan suatu aksi, biasanya diawali dengan kata
kerja. Contohnya: Santai, ada SANKEN, Untung pakai ESIA, LA LIGHT
enjoy aja!, dsb.
5.
Provocative
Mengajak atau menantang/memancing logika atau emosi, seringkali berupa
kalimat tanya. Contohnya: Oli anda TOP ONE juga kan?, Orang pintar
minum TOLAK ANGIN, TING-TING GARUDA satu mana cukup?, dsb
36
2.11 Tipografi
Tipografi (pemilihan huruf) mempunyai peran yang penting dalam sebuah
iklan. Meskipun peran utamany bersifat fungsional – menyampaikan kata pesan,
tetapi huruf juga mempunyai peran estetika dan pemilihan huruf memberi
kontribusi pada dampak dan mood pesan (Morianty, 2009: 516). Terdapat
beberapa hal yang harus dipetimbangkan seorang desainer dalam memilih desain
huruf, seperti:
1.
Bentuk huruf atau font
2.
Cara menulis huruf besar, seperti apakah menggunakan huruf besar semua
atau tidak.
3.
Variasi bentuk huruf yang dibuat dari manipulasi bentuknya.
4.
Ujung blok huruf dan lebar kolomnya.
5.
Ukuran tipe huruf (tinggi vertikal).
6.
Legibility, atau seberapa mudah hurufnya dibaca.
2.12 Layout
Menurut Tom Lincy dalam buku (Kusrianto A. , 2007: 277) , prinsip layout
yang baik adalah yang selalu memuat 5 prinsip utama dalam desain, yaitu
proporsi, keseimbangan, kontras, irama dan kesatuan. Dalam penerapan
perancangan ini desain layout menjadi landasan untuk dijadikan acuan dasar
dalam memberikan tuntunan dalam mendesain layout dari perancangan branding
Kampoeng Batik Jetis idoarjo. Untuk mengatur layout, di perlukan pengetahuan
37
akan jenis-jenis layout. Berikut adalah jenis-jenis layout pada media cetak, baik
brosur, majalah, iklan maupun pada buku.
1.
Mondrian Layout
Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian, yaitu
penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk square / landscape /
portait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian
dan memuat gambar / copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu
komposisi yang konseptual.
2.
Multi Panel Layout
Bentuk iklan dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa
tema visual dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya).
3.
Picture Window Layout
Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up.
Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model
(public figure).
4.
Copy Heavy Layout
Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy writing (naskah iklan) atau
dengan kata lain komposisi lay out nya didominasi oleh penyajian teks
(copy).
5.
Frame Layout
Suatu tampilan iklan dimana border/bingkai/frame nya membentuk suatu
naratif (mempunyai cerita).
38
6.
Shilhoutte Layout
Sajian iklan yang berupa gambar ilustrasi atau tehnik fotografi dimana hanya
ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa Text-Rap atau warna
spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya
dengan tehnik fotografi.
7.
Type Specimen Layout
Tata letak iklan yang hanya menekankan pada penampilan jenis huruf dengan
point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.
8.
Sircus Layout
Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku.
Komposisi gambar visualnya, bahkan kadang-kadang teks dan susunannya
tidak beraturan.
9.
Jumble Layout
Penyajian iklan yang merupakan kebalikan dari sircus lay out, yaitu
komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.
10. Grid Layout
Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan
tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam
skala grid.
11. Bleed Layout
39
Sajian iklan dimana sekeliling bidang menggunakan frame (seolah-olah
belum dipotong pinggirnya). Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut
pas cruis (utuh) kalau Trim sudah dipotong.
12. Vertical Panel Layout
Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertical dan membagi lay
out iklan tersebut.
13. Alphabet Inspired Layout
Tata letak iklan yang menekankan pada susunan huruf atau angka yang
berurutan atau membentuk suatu kata dan diimprovisasikan sehingga
menimbulkan kesan narasi (cerita).
14. Angular Layout
Penyajian iklan dengan susunan elemen visualnya membentuk sudut
kemiringan, biasanya membentuk sudut antara 40-70 derajat.
15. Informal Balance Layout
Tata letak iklan yang tampilan elemen visualnya merupakan suatu
perbandingan yang tidak seimbang.
16. Brace Layout
Unsur-unsur dalam tata letak iklan membentuk letter L (L-Shape). Posisi
bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong.
17. Two Mortises Layout
Penyajian bentuk iklan yang penggarapannya menghadirkan dua inset yang
masing-masing
memvisualkan
secara
diskriptif
penggunaan/detail dari produk yang ditawarkan.
mengenai
hasil
40
18. Quadran Layout
Bentuk tampilan iklan yang gambarnya dibagi menjadi empat bagian dengan
volume/isi yang berbeda. Misalnya kotak pertama 45%, kedua 5%, ketiga
12%, dan keempat 38%. (mempunyai perbedaan yang menyolok apabila
dibagi empat sama besar).
19. Comic Script Layout
Penyajian iklan yang dirancang secara kreatif sehingga merupakan bentuk
media komik, lengkap dengan captions nya.
20. Rebus Layout
Susunan layout iklan yang menampilkan perpaduan gambar dan teks sehingga
membentuk suatu cerita
2.13 Teknik Promosi
Menurut (Rosaldi, 2004) terdapat empat teknik promosi yang biasa
dipergunakan untuk melakukan promosi pariwisata, yaitu advertising, sales
promotion, personal selling, dan public relation. Untuk lebih jelasnya akan
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Advertising
Advertising atau yang sering juga kita kenal dengan istilah „periklanan‟
merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal
communication) yang digunakan oleh perusahaan baik perusahaan barang
maupun jasa.
41
Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun
kesadaran (awarenes) calon pembeli terhadap jasa yang ditawarkan, untuk
menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk
calon pembeli agar mau membeli, mau menggunakan jasa tersebut, dan untuk
membedakan pelayanan dari perusahan satu dengan perusahaan lain
(diferentiate the service).
Setiap kegiatan promosi membutuhkan media dalam penyampaiannya.
Media yang sering digunakan untuk promosi pariwisata adalah media cetak
dan elektronik. Media cetak misalnya surat kabar dan majalah, sedangkan
media elektronik misalnya televisi, radio dan lain sebagainya.
2.
Sales Promotion
Sales promotion adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain periklanan
yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang perantara
dengan menggunakan alat-alat promosi. Alat-alat promosi yang sering
digunakan dalam kegiatan ini antara lain brosur, pameran, dan demonstrasi.
3.
Personal Selling
Personal selling atau sering disebut penjualan tatap muka merupakan
aktifitas komunikasi antar produsen yang diwakili oleh tenaga penjual,
dengan konsumen potensial, yang melibatkan pikiran dan emosi, serta
berhadapan langsung dengan pembeli.
42
4.
Public Relations
Kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat berarti, setiap individu,
kelompok, organisasi dan lain sebagainya, yang mempunyai potensi untuk
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengusaha produk pariwisata.
Sedangkan kata “hubungan” berarti menciptakan atau membuka komunikasi
dua arah yang saling menguntungkan, termasuk hubungan pertukaran dalam
pemasaran produk pariwisata. Oleh karena itu, hubungan masyarakat
bertanggung jawab untuk menentukan dan mempertahankan komunikasi dua
arah secara terbuka dengan semua lapisan masyarakat serta menciptakan
opini masyarakat yang baik tentang produk pariwisata yang ditawarkan.
Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai sejumlah informasi
tentang produk barang dan jasa, organisasi maupun perorangan yang
disebarluaskan ke masyarakat melalui media massa tanpa pengawasan dari
sponsor.
Sifat-sifat yang dimiliki teknik promosi dengan menggunakan teknik
public relation ini sangat mendukung terhadap beberapa tugas pemasaran,
antara lain:
1.
Membangun image (citra) perusahaan.
2.
Mendukung aktifitas komunikasi lainnya.
3.
Mengatasi permasalahan dan isu yang ada.
4.
Memperkuat positioning perusahaan.
5.
Mempengaruhi publik yang spesifik.
43
6.
Mengadakan launching untuk produk atau jasa baru.
Selain tugas-tugas teknik promosi dengan menggunakan teknik public
relation di atas, teknik public relation juga mempunyai beberapa program
yang dijalankan.
Program public relation antara lain adalah:
1.
Publikasi
2.
Event
3.
Hubungan dengan investor
4.
Exhibitions atau pameran
5.
Mensponsori beberapa acara
2.14 Brand Awareness
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori
produk tertentu (Durinto , 2001) . Bagian dari suatu kategori produk perlu
ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk
dengan merek yang dilibatkan. Brand awareness membutuhkan jangkauan
kontinyu dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal
sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk merupakan satu-satunya
merek dalam satu kelompok produk.
Definisi lain mengenai brand awareness adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari Kategori produk tertentu (Aaker A., 1997). Brand Awareness
44
45
Biasanya merek-merek yang disebutkan sesudah top of mind merupakan
brand recall.
3.
Top of mind
Top of mind adalah nama suatu merek (brand) yang pertama kali
disebutkan oleh seseorang, merek yang sudah menjadi top of mind berada
pada posisi yang istimewa dalam benak konsumen, merek tersebut menjadi
pimpinan dibandingkan merek-merek lainnya (Aaker, 1991: 62).
2.15 Brand
Menurut Straub dan Attner (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 111)
“Brand is a name, symbol, design, or combination of them that indentifies the
goods or service of a company”. Brand mengandung nilai kualitas sebuah barang
atau jasa yang diperoleh dari pengalaman penggunaan satu produk atau lebih.
Kualitas produk juga dipengaruhi oleh kemasan, model, dan garansi (Kennedy
dan Soemanagara, 2006: 111).
Straub dan Attner dalam Kennedy dan Soemanagara (2006: 112) membagi
brand menjadi tiga:
1.
Nama (brand name): bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya yang
digunakan untuk memberikan ciri khas. Contoh: Toshiba, Aqua, Kapal Api
dan sebagainya.
2.
Tanda (brand mark): Simbol atau desain yang digunakan untuk memberikan
ciri dan membedakannya. Contoh: huruf H pada mobil Honda, gambar hewan
46
jaguar pada mobil Jaguar, simbol centang pada Nike, dan timbangan pada
Pegadaian.
3.
Karakter (trade character): simbol yang menunjukkan kualitas manusia.
Contoh: Mr. Ronald Mc Donald untuk produk Mcdonald‟s, Andy pada
produk Molto, Kwik pada produk Smarftren serta Mr. Versace pada pakaian
Versace.
Berikut ini merupakan fungsi utama dari sebuah brand adalah Surya
(2003: 26) :
1.
Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi yang berarti,
menciptakan kecenderungan, dan mampu menjadikan produk „premium’.
2.
Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan.
3.
Sebagai aset yang menambah nilai finansial.
4.
Menandakan perubahan kepada audience.
5.
Menanggapi perubahan audience.
6.
Mengkomunikasikan dan mengkomunikasikan kembali nilai-nilai instansi
atau perusahaan pada masyarakat.
7.
Memerangkati (to set) moral orang-orang didalam lingkungan perusahaan.
8.
Mengabsahkan (to endorse) momentum untuk sebuah pernyataan jangka
panjang.
9.
Menciptakan, mengelola, dan menguasai persepsi masyarakat, baik didalam
organisasi maupun masyarakat umum.
47
2.16 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
Segmentasi merupakan upaya untuk membagi calon konsumen dalam
kelompok kelompok tertentu (Harjanto, 2009). Upaya ini dilakukan untuk
memudahkan usaha penjualan seseorang karena segmentasinya yang dipertajam.
Targeting adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Targeting yang
dimaksdukan disini adalah target market (pasar sasaran), yakni beberapa segmen
pasar yang akan menjadi focus pemasaran (Kasali, 2000)
Positioning merupakan tindakan merancang produk dan bauran pemasaran
agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Dengan kata lain
Positioning adalah bagaimana menempatkan produk kedalam pikiran audience,
sehingga calon konsumen memiliki pemikiran tertentu dan mengidentifikasikan
produknya dengan produk tersebut.
2.17 Mengidentifikasi Pasar (Identifying Market)
Menurut Jain (2001: 105), untuk menentukan segmentasi pasar, yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi pasar terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam
menentukan segmentasi pasar dapat dilihat pada skema di bawah ini.
48
Gambar 2.13 Bagan Indetifying Market
Sumber: Jain, 2001
1.
Customer Need (kebutuhan pelanggan)
Kepuasan pelanggan adalah ujian utama untuk keberhasilan sebuah unit
bisnis. Dengan demikian, strategi pemasaran yang efektif harus bertujuan
untuk melayani kebutuhan pelanggan dan harus selalu melakukan yang
terbaik daripada apa yang dilakukan oleh pesaing. Fokus pada pelanggan
merupakan initi dari strategi pemasaran itu sendiri.
2.
Market Emergence (munculnya pasar)
Kebutuhan pelanggan menimbulkan peluang pasar dan kemunculan
pasar. Untuk mengetahui sebuah nilai pasar, perkiraan mengenai potensi dari
49
pasar itu sangatlah penting. Jika munculnya pasar ini dapat menarik
pelanggan, maka strategi dalam mengambil langkah berikutnya adalah
mengenai batasan pasar. Bagian ini akan membahas mengenai potensi dari
pasar.
Secara sederhana, potensi pasar adalah total permintaan akan produk
oleh pelanggan. Potensi pasar ini diukur agar dapat diketahui unsur-unsur
sebagai berikut: ukuran pasar, pertumbuhan pasar, keuntungan, jenis
keputusan pembelian, serta struktur pasar pelanggan.
3.
Market Boundary Definition (definisi batasan pasar)
Menurut George S. Day and Allan D. Shocker dalam Jain (2001: 111),
Masalah dari mengidentifikasi batasan produk pasar yang kompetitif meliputi
semua tingkatan keputusan pemasaran. Masalah-masalah strategi seperti pada
definisi dasar dari bisnis, penilaian terhadap peluang yang diberikan oleh
kesenjangan di pasar, reaksi terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh
tindakan kompetitif, dan keputusan tentang alokasi sumber daya utama sangat
dipengaruhi oleh luas atau sempitnya definisi batasan kompetitif.
Pentingnya pangsa pasar untuk mengevaluasi kinerja dan untuk
memandu wilayah periklanan, kekuatan penjualan, alokasi anggaran lain serta
angka pertumbuhan dari tuntutan antitrust juga menghimbau agar definisi
batasan pasar dapat dipertahankan. Dalam perancangan ini, untuk
menentukan definisi batasan pasar menggunakan hasil dari SWOT dan studi
eksisting.
50
4.
Served Market (pasar yang dilayani)
Served market atau pasar yang dilayani adalah bagian dari qualified
available market (pasar yang tersedia serta memenuhi syarat) yang ingin
dimasuki oleh perusahaan.
5.
Customer Segmentation (segmentasi pelanggan)
Kriteria segmentasi bervariasi tergantung dari sifat dasar pasar. Dalam
pemasaran barang-barang konsumsi, dapat digunakan variabel yang
sederhana seperti demografis dan sosial ekonomi, kepribadian dan gaya
hidup, atau kejadian dan situasi tertentu (misalnya intensitas penggunaan,
loyalitas merek, dan sikap) sebagai dasar segmentasi. Dalam pemasaran
industri, segmentasi dicapai dengan membentuk segmen penggunaan akhir,
segmen produk, segmen geografis, segmen faktor pembelian umum, dan
segmen ukuran pelanggan. Segmentasi pelanggan ini dikenal dengan sebutan
STP (segmentation, targeting, positioning).
Download