PERENCANAAN FASILITAS TUJUAN: ; Menunjang Tujuan Organisasi ; ; ; ; Penggunaan Fasilitas secara Efektif Minimisasi Investasi Modal Kemudahan Pemeliharaan Fasilitas Meningkatkan Keselamatan dan Kepuasan Kerja KLASIFIKASI: Perencanaan Lokasi Perencanaan Tata Letak Perencanaan Sistem Material Handling 2 Perencanaan Fasilitas Dilakukan sebelum perusahaan beroperasi, dan bisa juga Dilakukan sesudah perusahaan beroperasi, terutama akibat: Pindahnya pusat kegiatan bisnis Berubahnya adat kebiasaan masyarakat Pindahnya konsentrasi pemukiman Jaringan komunikasi dan transportasi yg lebih baik Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan. 3 Perencanaan Fasilitas Metode Penilaian Lokasi: 4 Factor Rating Analsis Nilai Ideal Analisis Ekonomi Analsisis Volume-Biaya Pendekatan Pusat Graviti Metode Transportasi Perencanaan Fasilitas SIKLUS FASILITAS Fase I Tetapkan Tujuan Fasilitas Fase II Kembangkan Rencana Fasilitas Kembangkan kegiatan utama dan penunjang Tentukan hubungan antar semua kegiatan Kebutuhan ruangan Alternatif rencana fasilitas Evaluasi alternatif Pilih alternatif terbaik 5 Fase III Terapkan Rencana Fasilitas Terapkan rencana fasilitas Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan Perencanaan Fasilitas PERENCANAAN LOKASI Tujuan: Menentukan lokasi secara tepat agar perusahaan (pabrik) dapat beroperasi secara efisien dan memungkinkan perluasan dimasa mendatang. 6 Faktor Yang Perlu Diperhatikan Letak Pasar Letak sumber bahan baku Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan enerji (listrik, air) Lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat Kebijakan pemerintah (lingkungan, ekonomi) Sarana dan prasarana transportasi Kesesuaian daya dukung dan nilai ekonomi lahan Kemungkinan perluasan Keamanan Model Factor Ranting: Langkah-Langkah dalam penetuan lokasi dengan metode Factor Ranting : 1.Mentukan & Mengurutkan Faktor2 yang diangap penting 2.Memberikan bobot sesuai dengan kepentinganya, semakin penting peng aruh faktor maka semakin besar bobot yang harus diberikan, dan bobot ke seluruhan faktor yang diberikan haruslah 100%. 3.Tentukan beberpa lokasi alternatif usaha, untuk perbandingan 4.Lakukan analisis untuk setiap dampak setiap faktor 5.Setelah semua faktor dibandingkan dan semua lokasi memliki nilai, kalika n masing-masing nilai dalam setiap lokasi dengan bobotnya, dan selanjunt ya dijumlahkan ke bawah. Lokasi yang memiliki total nilai tertinggi di pilih menjadi lokasi usaha perusahaan. 7 Perencanaan Fasilitas Contoh pemilihan lokasi berdasarkan metoda factor rating Faktor Pasar Bahan baku Tenaga kerja Tenaga listrik Air Prasarana umum Perluasan Jumlah Bobot (%) 25 20 20 15 10 5 5 100 Keterangan: B x N = bobot x nilai 8 Lokasi I Nilai BxN 100 25 90 100 100 60 80 Lokasi II Nilai BxN 80 20 100 90 80 100 100 100 100 ............. ....... Metode Analisis Nilai Ideal : Secara umum pengunaan metode ini mirip den gan model factor ranting, hanya mengunakan b obot untuk membedakan berbagai alternatif lok asi yang akan dipilih. Lokasi dengan total jumla h bobot yang terbesarlah yang akan dipilih seb agai lokasi usaha. 9 Perencanaan Fasilitas Contoh pemilihan lokasi berdasarkan metoda analisis nilai ideal 10 Faktor Nilai Ideal Lokasi I Lokasi II Pasar Bahan baku Tenaga kerja Tenaga listrik Air Prasarana umum Perluasan 25 20 20 15 10 5 25 18 20 15 6 4 20 20 18 12 10 5 5 5 5 Jumlah 100 93 90 Metode Analisis Ekonomi • Membandingkan besaran beberapa komponen biaya untuk setiap alternatif lokasi usaha. • Memilih Biaya paling murah • Lokasi yang memberikan total biaya paling kecil akan dipilih sebagai lokasi usaha. • Namun tetap harus memperhatikan jenis dan karakteristik usaha masing-masing perusahaan. • Dan bisa saja dikombinasi dengan beberapa penilaian secara kualitatif . 11 Perencanaan Fasilitas Contoh pemilihan lokasi berdasarkan analisis ekonomi Faktor biaya Biaya tenaga kerja Biaya transportasi Biaya umum dan administrasi Biaya bahan bakar dan utiliti Lokasi I 380 98 37 II 397 90 27 III 422 88 33 IV 452 72 32 17 12 11 18 526 554 574 Jumlah biaya 532 Keterangan: biaya dalam jutaan rupiah 12 Perencanaan Fasilitas Contoh pemilihan lokasi berdasarkan analisis ekonomi Lokasi Faktor non-biaya Sikap masyarakat Keaktifan serikat buruh Fasilitas transportasi Fasilitas perumahan Fasilitas kesehatan Fasilitas pendidikan Keamanan lingkungan Sarana sosial Peraturan daerah Sumber air tawar Keterangan: 13 I BS B II BS B III B BS BS B B BS B BS B BS C BS BS B KS BS BS C BS B BS BS BS K B BS 39 46 44 BS = baik sekali (5) B = baik (4) K = kurang (2) C = cukup (3) KS = kurang sekali (1) IV BS K BS B BS B C BS B BS 42 Metode Analisis Volume Biaya • Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap alternatif • Plot garis biaya total untuk setiap alternatif pada grafik yang sama • Pilih alternatif lokasi yang mempunyai biaya total terendah untuk tingkat volume produksi yang dikehendaki. • Tergantung dari besar kecilnya volume produksi yang secara ekonomis, yang berdampak pada biaya produksi variabelnya. 14 TC= FC + (VC x Q) Contoh pemilihan lokasi berdasarkan analisis volume-biaya Perencanaan Fasilitas LOKASI FC I 320000 II 250000 III 200000 Q=5000 TC 395000 VC 15 20 30 Q=10000 Q=14000 TC TC 470000 530000 Cost (juta) III II 600 I 500 400 300 200 Lokasi III Lokasi II Lokasi I 100 2 4 6 8 10 12 14 16 Produksi (00015 unit) Pendekatan Pusat Grafiti Memanfaatkan lokasi geografis dari pasar yang dimiliki Tentukan pasar-pasar yang akan dilayani dan tentukan nilai dari kebutuhan masing-masing pasar. Cari koordinat pasar yang akan dilayani tersebut di peta geografis Masukan data kebutuhan dan koordinat pasar tujuan tadi dalam formulasi di bawah ini untuk mendapatkan koordinasi lokasi usaha 16 Formulasi Koordinasi Lokasi Perusahaan Yang Optimal : Xi.Vi X = –––––– Vi Yi.Vi Y = –––––– Vi Keterangan: Vi = Kebutuhan Produk Disuatu Lokasi Xi = Koorinasi Suatu Tempat pada sumbu X Yi = Koordinasi suatu tempat pada sumbu Y 17 Pemilihan Lokasi Bdsrk Pendekatan Pusat Graviti Memilih lokasi bdsrk jarak atau biaya minimal Y 24 18 12 Misalkan Permintaan agen A, B, C, dan D masing2 20, 30, 15, dan 10 dengan koordinat lokasi spt terlihat pada gambar disebelah. Koordinat lokasi yang dipilih 18 D C Lokasi yg dipilih A B 6 10 18 22 30 Xi.Vi X = –––––– = –––––––––––––––––––––––––––– = Vi Yi.Vi Y = –––––– = –––––––––––––––––––––––––––– = Vi X