Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KEWIRAUSAHAAN 1
Diskusi Umum
Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
Manajemeni
Tatap Muka
07
Kode MK
Disusun Oleh
90029
Edy Gunawan, S.E.,M.M
Abstract
Kompetensi
Membuat dan presentasikan tugas
kelompok mengenai pengembangan diri
dalam berwirausahaa seperti
pengenalan diri sampai dengan cara
mengembangkan diri
Mampu membuat dan
mempresentasikan tugas mengenai
potensi dan pengembangan diri
mahasiswa
Petunujuk Pelaksanaan
Pembuatan Makalalah. Power Point dan Diskusi Kelompok
1. Terlebih dahulu mahasiswa menulis materi yang telah disampaikan dalam bentuk
makalah dan power ponit..
2. Makalah dan power point disusun perkelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa
sesuai dengan pembagian kelompok pada saat kontrak perkuliahan pada pertemuan
pertama.
3. Setiap kelompok membahas kasus berikut ini:
Kasus ”Pengembangan Diri Dalam
Berwirausaha”.
4. Dalam membahas gunakan teori-teori yang telah disampaikan dosen pada pertemuan 1
(pertama) sampai dengan pertemuan ke 6 (enam)..
5. Kemukakan hasil diskusi kelompok dalam bentuk ringkasan materi/resume/eksekutif
summary dan dituangkan dalam form yang tersedia atau ditentukan.
6. Waktu pembahasan disesuaikan.
7. Makalah dan power point serta ringkasan materi diserahkan kepada dosen sebelum
perkuliahan, dan sebagai prasyarat kuliah
Presentasi Makalah
1. Setelah melakukan diskusi kelompok (dilakukan diluar perkuliahan), maka setiap
kelompok melakukan diskusi panel.
2. Dosen memimpin diskusi panel, setiap kelompok menunjuk salah satu anggota untuk
presentasi.
3. Waktu panel 40 menit.
4. Dosen bertugas mengendalikan pelaksanaan diskusi, membimbing dan memberikan
arahan dalam kesimpulan panel.
5. Hasil diskusi panel ditulis dalam form yang tersedia dan ditandatangani dosen dan
ketua kelompok. Hasil panel disampaikan ke dosen.
6. Ketua kelompok ikut serta menilai aktivitas diskusi anggota kelompok pada form yang
tersedia dan menyerahkan ke dosen.
7. Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir tentang : Kasus ”Pengembangan
Diri Dalam Berwirausaha”.
2012
2
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahan Penyusunan Materi
Pengenalan Diri
Dalam segala hal yang hendak anda capai dimulai dari kesiapan diri anda. Begitu
pula ketika anda ingin menjadi wirausahawan maka anda harus mempunyai sifat dan
karakter yang kuat . Jika anda telah siap maka kerja anda akan lebih mudah dan lebih baik
jika anda tidak siap maka kerja anda akan terasa sulit dan hasilnya juga tidak baik. Kesiapan
diri ini diperoleh dengan cara pengembangan diri yaitu cara mengoptimalkan kemampuan
yang anda miliki yang terdapat dalam diri anda.
Manusia memiliki modal penting yang telah diberikan Tuhan. Manusia mempunyai
tubuh yang sempurna dibanding makhluk lainnya, memiliki ruhani (jiwa) yang memiliki tiga
kelebihan yaitu hati, pikiran, dan nafsu. Jika tubuh ini di jaga dengan nutrisi makanan yang
sehat dan bergizi maka ruhani kita juga memerlukan nutrisi yang baik berupa iman,
pengalaman dan ilmu pengetahuan.
Ada sebuah pepatah yang sangat tidak saya setujui mengenai hubungan tubuh dan
jiwa. Pepatah itu mengatakan "Didalam Tubuh Yang Sehat, Terdapat Jiwa Yang Kuat". Saya
sangat tidak menyetujui pepatah itu karena banyak bukti bahwa di dalam tubuh yang sehat
belum tentu jiwanya juga sehat dan kuat. Kami mengartikan jiwa yang sehat dan kuat adalah
hatinya bersih penuh welas asih, akalnya senatiasa berpikir positif, dan nafsunya penuh
semangat perjuangan memperbaiki diri. Seorang koruptor apakah tubuhnya tidak sehat?
Tapi yang pasti jiwanya tidak sehat. Seorang preman jalanan apakah tubuhnya tidak kuat?
Tapi pasti kalau jiwa mereka juga tidak sehat. Walaupun tubuh dan jiwa adalah satu
kesatuan utuh namun untuk menjaga kesehatan keduanya tidak dalam nutrisi yang sama.
Tubuh kita dapat diisi dengan nutrisi makanan empat sehat lima sempurna, dan makanan
bergizi lannya sedangkan jiwa diisi dengan nutrisi ilmu, pengalaman, dan pengetahuan
tentang agama. Kedua-dua unsur manusia tersebut baik jasmani dan rohani harus sehat.
Manusia seutuhnya adalah yang berjiwa sehat dan bertubuh sehat. Keduanya harus sejalan
dan saling melengkapi. Dan tidak otomatis jikalau tubuhnya sehat maka jiwanya sehat atau
sebaliknya.
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk lebih
baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal
dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya,
2012
3
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan
keunikan lain yang ada pada dirinya.
Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk lebih
baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal
dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya,
mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan
keunikan lain yang ada pada dirinya.
Pengenalan
diri
sangat
penting
untuk
memahami
konsep
diri
seseorang
wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu memperbaiki diri
dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan
tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun
kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara
tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang
positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif.
Pengenalan diri dimaksudkan agar seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk
memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta
terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang
lebih baik. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau
mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain.
Dengan mengenal dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat membentuk sikap dan
perilaku sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan. Seseorang wirausahawan yang
mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya sendiri dalam menjalankan peranan bisnis dan
kontribusi yang dapat dia berikan baik dari sisi profit orientait dan social orientait kepada
para konsumennya dan masyarakat pada umumnya
Konsep diri lahir dan berkembang melalui proses penginderaan (sensation) dan
perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini
terhadap rasa senang, disenangi, sakit,atau disakiti membentuk dasar bagi perkembangan
konsep diri. Interaksi sosial merupakan faktor yang paling berperan dalam pembentukan
konsep diri seseorang, diawali interaksi dengan orang tua dan keluarga, guru, teman
sepermainan, masyarakat sekitar
Konsep diri merupakan produk “pembelajaran“ yang diserap dari lingkungan
keluarga sekolah dan masyarakat. Keberhasilan pembentukan konsep diri seseorang
banyak dipengaruhi proses pembelajaran yang diterima semenjak kecil. Penanaman nilainilai kehidupan berupa pandangan tentang baik dan buruk atau benar dan salah, cara-cara
penyelesaian permasalahan, pendampingan orang tua dalam memperoleh umpan balik dari
2012
4
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan dan dialaminya akan mempengaruhi proses
pembentukan konsep diri seseorang. Permasalahan-permasalahan yang menimbulkan
trauma, kesalahan penanaman nilai dan umpan balik dapat mengganggu perkembangan
konsep diri.
Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah
pada konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan memiliki konsep diri
negatif, apabila :
1. Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami
siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya.
2. Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu
tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya,
sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’.
3. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada
aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki.
Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila :
1.
Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan
kelemahan dirinya
2. Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan
apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa
3. Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya
yang dianggap merugikan.
Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri
sendiri, harapan-harapan yang tidak realistis dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan
terhadap diri sendiri. Sedangkan ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang
cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistis dan harga diri yang tinggi
atau penghargaan diri yang sehat.
Pengembangan/perubahan diri seseorang dipengaruhi oleh kemampuan penilaian
terhadap diri sendiri, yang dihasilkan dari perbandingan antara pengetahuan dan harapan.
Pengetahuan dimaksud adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup: identitas
formal, kualitas pribadi, perbandingan diri dengan orang lain dan ekspresi verbal tentang
dirinya, Saya adalah …, Harapan adalah idealisme, karakteristik dan tujuan yang
membentuk jati diri seseorang dan ekspresi verbalnya, Saya akan menjadi …
Penilaian diri merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat
ini’ dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Semakin besar perbedaan antara
‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan
2012
5
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terhadap dirinya. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapanharapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi
penghargaan terhadap diri sendiri.
Seseorang dapat mengembangkan/merubah konsep dirinya dengan yang baru atau
yang lebih baik dan menyenangkan dengan cara melakukan perubahan linier (tahap demi
tahap), yaitu:
1. mengubah penilaian terhadap dirinya sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan
(+) yang akan dicapai ;
2.
tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-nilai dan cara-cara menjalani
kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep diri ( - ) menjadi konsep diri ( + ) ;
3. perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri dan perbaiki cara berbicara terhadap diri
sendiri, dan ;
4. dapatkan umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara
pertama.
Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik setelah
seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta
menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini
seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif.
Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri.
Kepercayaan diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan
perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan
perasaan begitu juga orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti
perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan
namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masingmasing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk
merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak
menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk
kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri : lebih baik
bertindak meski pun kemungkinan salah, daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat
diusahakan untuk diperbaiki dan dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya
.
2012
6
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Potensi Diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang
telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan
secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan,
kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha..
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya
tangkap.
2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap
tekanan.
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan
seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara
khas di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai
berikut:
1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan
maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan,
editor, dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan
bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan
benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat.
Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi
kinestetik-badani,
kemampuan
menggunakan
gerak
tubuh
untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari,
pemahat, atlet dan ahli bedah.
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan
menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu
dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka
terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki
oleh seseorang motivator dan fasilitator.
7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri.
Kemampuan
ini
berkaitan
dengan
kemampuan
keseimbangan diri.
2012
7
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berefleksi
(merenung)
dan
8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna
dengan baik.
9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab
persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa
manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
Meningkatkan Potensi Diri
Kekuatan keyakinan yang dimiliki oleh setiap orang menjadi dasar untuk melakukan
segala aktivitas sehari-hari. Keyakinan mempunyai peranan penting dalam mengerjakan
sesuatu. Dengan memiliki keyakinan maka setiap orang mempunyai rasa percaya diri dalam
berwirausaha. Kekuatan keyakinan dan rasa percaya diri dapat meningkatkan potensi
terhadap diri setiap orang. Potensi yang dimiliki akan memudah dalam berwirausaha, seperti
dapat menciptakan produk-produk baru, mengelola, serta memasarkannya, sehingga usaha
dapat tumbuh dan berkemba
Seorang wirausaha perlu memiliki keyakinan karena dapat meningkatkan potensi
diri. Dalam berwirausaha rasa percaya diri dan keyakinan harus dikembangkan, karena hal
ini dapat meningkatkan potensi yang dimiliki. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat,
maka
dapat
mempunyai
berwirausaha
dengan
baik
dan
mendapatkan kesuksesan.
rasa kepercaya diri dan memiliki keyakinan
Dengan
seorang wirausaha akan
mengetahui potensi diri yang dimiliki. Dengan mengenali potensi diri maka dapat
menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya. Potensi diri
yang dimiliki dapat memudahkan seorang wirausaha dalam hal menciptakan produk-produk
baru sehingga usaha yang dijalankan dapat meningkat. Keyakinan serta rasa percaya diri
yang dimiliki seorang wirausaha dapat meningkatkan potensi diri dan memacu untuk terus
menggali potensi yang ada dalam diri untuk mengembangkan usahanya. Dalam
berwirausaha potensi perlu dimiliki dan dikembangkan, karena potensi sangat berperan
penting dalam berwirausaha. Potensi dapat ditingkatkan melalui pengembangan Keyakinan.
Seorang dalam menjalankan atau membuka usaha dalam berwirausaha tentunya
memiliki suatu keyakinan bahwa usaha yang dijalankan akan berhasil atau mendapatkan
kesuksesan. Kekuatan keyakinan yang dimiliki harus dikembangkan, karena hal ini akan
membawa manfaat yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan percaya rasa
percaya diri potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Dalam berwirausaha apabila
potensi yang dimiliki dapat meningkat dan berkembang maka akan memudahkan setiap
orang dalam menjalankan usahanya.
2012
8
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berwirausaha setiap orang harus mengembangkan keyakinan karena hal ini dapat
meningkat potensi yang dimiliki. Potensi harus dikembangkan dalam berwirausaha. Potensi
yang ada dalam diri sendiri sangat menentukan setiap orang menuju keberhasilan. Dengan
memperkuat dan mengembangkan keyakinan yang dimiliki maka potensi yang dimiliki dapat
meningkat. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat, potensi akan terus digali sehingga
dapat
meningkatkan usaha
yang
dijalankan.
Dengan
demikian wirausaha
dapat
menciptakan produk-produk serta memasarkannya.
Mungkin sebagian orang banyak berpikir, merasa, dan yakin di dalam dirinya tidak
adakeunggulan, bakat, atau kelebihan yaitu potensi diri apa pun yang bisa diandalkan.
Keyakinan semacam itu kita sadari atau tidak, semakin lamamembentuk kesimpulan di
dalam batin, membentuk citra diri,membentuk opini di dalam diri,membentuk definisi
diri yang kita ciptakan sendiri tentang diri kita.
Kita akhirnya tidak menemukan potensi diri yang kita miliki, bukan karena tidak ada,
tetapi karena kita sudah berkesimpulan tidak punya potensi. Sampai pada kesimpulan
bahwa tindakan manusia erat kaitannya dengan bagaimana manusia itu mendefinisikan
dirinya.
Kesimpulan di atas, bila dikembalikan kepada penjelasan dari setiap agama, bahwa
manusia diciptakan dengan bentuk yang paling bagus. Tentu ini mengisyaratkan bahwa di
dalam diri setiap manusia itu terdapat sekian keunggulan, kekuatan, bakat, dan
semacamnya yang tidak bisa dihitung.
Kajian para ahli secara dinamis mengungkapkan bahwa manusia itu memiliki banyak
kecerdasan/Multiple Intelligence. Kajian tersebut ada dalam bentuk-bentuk kecerdasan
seperti :
1. Linguitik (Bahasa)
:
Kemampuan
membahasakan
sesuatu,
menulis,
atau
berkomunikasi.
2. Logical dan Matematika (Nalar) : Kemampuan me-nalar-kan atau me-logika-kan
sesuatu.
3. Spasial dan Visual (Spatial) : Kemampuan mengkonsep sesuatu di alam pikiran.
4. Kinestetik (Kinetik) : Kemampuan mengolah fisik seperti penari, atlet, dll.
5. Musical (Musik) : Kemampuan yang berhubungan dengan musik seperti komposer,
penyanyi dan seterusnya.
6. Interpersonal : Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain (hubungan ke luar)
7. Natural : Kemampuan menyelaraskan diri dengan alam.
Menurut kajiannya, hampir sangat amat jarang ada seseorang yang memiliki hanya
satu bentuk kecerdasan dari daftar kecerdasan di atas. Bukankah tidak jarang kita
2012
9
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyaksikan ada orang yang cerdas di olahraga juga cerdas di musik ? Bukankah tidak
jarang kita menyaksikan ada orang yang pandai berbahasa dan pandai berseni ? dan lainlain. Laporan terbaru menyatakan bahwa masih ada kurang lebih 25 bentuk kecerdasan
yang sedang dikaji.
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa IQ manusia itu bisa ditingkatkan, melalui
serangkaian pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan. Dari sisi bakat atau keunggulan
alamiah, banyak
ahli
yang
keunggulan (potensi) tertentu.
berkesimpulan
bahwa
manusia
memiliki
Sebagai
contoh,
Dr.
Thomas
bakat
atau
Amstrong,
pakar pendidikan internasional, pernah menulis dalam Parenting Magazine (9/89) sebagian
kecil yang bisa dikenali dari indikasi munculnya potensi atau bakat yang kita miliki itu antara
lain bisa berbentuk sebagai berikut :
1. Kemampuan menggerakan fisik (acting ability) seperti olahragawan, penari, dst.
2. Keberanian (courege) : seperti juru kamera, petualang, pendekar, dst.
3. Kreativitas (creativity) : seniman, tim kreatif perusahaan periklnana, dst.
4. Kematangan emosi (emotional maturity) : negosiator, customer service, dst.
5. Keunggulan mengingat (excellent memory) : pedagang, keuangan, dst.
6. Ketajaman imajinasi (imagination) : pemimpin partai, konseptor bisnis, pelukis, dst.
7. Pengetahuan terhadap subjek tertentu (knowlege of given subject) : pakar politik, pakar
obat-obatan, dst.
8. Kemampuan memimpin (leadership ability) : presiden, direktur, pengusaha, dst.
9. Kemampuan menalar personal (logical ability) : intelijen, ilmuwan, penemu, dst.
10. Kemampaun mekanik/teknik (know-how abilty) : teknisi, praktisi, dst.
11. Keunggulan karakter moral (moral character) : kyai, dosen, da'i, dst.
12. Keunggulan musikal (musical ability) : gitaris, drummer, dst.
13. Keunggulan verbal (verbal) : penyiar, pemandu, interviewer, dst.
14. Kemampuan melucu (sense of humor) : pelawak, komedi, dst.
15. Kematangan spiritual (spiritual maturity) : pemimpin usaha, tokoh masyarakat, dst.
Jika manusia makhluk yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik, punya sekian
kecerdasan dan punya sekian bakat yang bisa diunggulkan. Keunggulan yang kita bawa dari
lahir itu berupa potensi. Potensi artinya bahan baku, benda gaib (abstrak), atau energi
potensial (belum energi aktual).
Kandungan watt dalam batu baterai adalah energi potensial yang selamanya tidak
akan pernah menghasilkan cahaya sebelum diaktifkan. Cahayanya adalah energi aktual
yang dihasilkan dari usaha kita untuk mengaktualkan energi potensial. Kandungan emas di
lahan tambang emas adalah energi potensial yang selamanya tidak akan memberikan
2012
10
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
manfaat
apa-apa
sebelum
digali,
diolah,
dan
dijual
(diaktualkan).
Jadi
kesimpulannya "Peranan Anda jauh lebih menentukan daripada kecerdasan yang Anda
miliki." Untuk mengetahui apa saja yang menghambat langkah kita untuk menggali potensi
diri. Kita harus tahu dulu hambatan yang membelenggu diri kita.
Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah cara membangun karakter terbaik manusia. Karakter
terbaik dihasilkan dari tubuh yang sehat dan ruhani yang sehat, Karakter manusia
menghasilkan sikap dan tindakan jika karakternya baik maka sikap dan tindakannya akan
baik jika karakternya buruk maka sikap dan tindakannya tidak sempurna.
Jika pengembangan diri anda positif maka munculah kesiapan diri untuk bekerja.
Kesiapan diri ini penting untuk setiap langkah kerja yang akan anda lakukan. Pertama
adalah mengoptimalkan tubuh, kesiapan raga ini dapat anda lakukan dengan cara menjaga
tubuh agar dapat melakukan kerja sebaik-baiknya. Menjaga tubuh ini lebih mudah karena
telah banyak alat yang dapat mengukur keseimbangan tubuh seperti berat badan, tinggi
badan, suhu badan, dan kegesitan maupun kelenturan badan.Namun cara termudah
menjaga tubuh ini adalah dengan cara makan makanan bergizi teratur dan berolahraga
secara teratur.
Kedua adalah mengoptimalkan tiga kelebihan ruhani yang kita miliki yaitu hati,
pikiran dan nafsu. Untuk meningkatkannya banyak cara tetapi yang sulit adalah
mengukurnya karena sifatnya yang tidak terlihat secara fisik. Namun pengoptimalan elemen
ini sama pentingnya dari tubuh kita karena akan mempengaruhi sifat dasar manusia
(karakter), tindakan (sikap dan prilaku), dan emosi (senang, sedih, atau acuh).
Keduanya sangat penting karena itu sangat baik jika memiliki keselarasan pada
keduanya. Kesiapan keduanya memudahkan anda untuk melangkah maju karena dengan
keduanya anda akan mempunyai kepercayaan diri.
Cara Mengembangkan Diri
Namun pada tulisan-tulisan lainnya pengembangan diri kemudian lebih banyak
membahas pengembangan karakter, sikap, prilaku dan emosi sedangkan pengoptimalan
tubuh
tidak
tersentuh
karena
bagi
penulis
lainnya
mungkin
meningkatkan
dan
mengoptimalkan tubuh lebih mudah dan banyak alat ukurnya daripada ruhani yang
memerlukan alat ukur ruhani itu sendiri. Berikut adalah yang harus anda miliki sebagai
pengembangan diri anda:
2012
11
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Memiliki Prasangka Baik, melihat segala sesuatu dari sisi kebaikan dari setiap masalah
yang kita peroleh dan setiap tindakan yang akan kita kerjakan. Prasangka baik ini yang
mendasari niat untuk bersikap dan berprilaku baik dalam setiap kondisi dan situasi.
Jangan cepat bertindak (reaktif) tanpa berpikir panjang (memilih tindakan yang terbaik).
2. Memiliki Motivasi yang kuat, kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang mengubah
sikap dan menjadi suatu tindakan yang dinamis. Dalam organisasi motivasi tidak cukup
untuk diri sendiri sehingga diperlukan kekuatan untuk memotivasi orang lain.
3. Bersikap dan Berprilaku Baik, sikap dan prilaku baik tidak hanya dalam situasi dan
kondisi yang baik tetapi berupaya menjaga sikap dan prilaku walau dalam situasi dan
kondisi buruk sekalipun.
4. Kreatif dan Inovatif, selalu berupaya membuat sesuatu lebih baik (kualitas), lebih cepat
(waktu), lebih efektif dan lebih efesien.
5. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang baik, ketika berinteraksi dengan orang lain kita
harus bisa berkomunikasi dengan baik yaitu untuk dapat menyampaikan ide dan pesan
kepada penerima sesuai dengan harapan yang kita inginkan.
6. Menjaga dan Memperluas Silaturahmi, kita adalah makhluk sosial yang pasti
membutuhkan bantuan orang lain. Mempunyai seorang teman lebih baik daripada
memiliki seorang musuh.
Menjadi Pribadi yang Berkualitas
Menjadi pribadi yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh
seseorang jika ingin mencapai kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Tuntutan ini
bukanlah merupakan tuntutan zaman atau keadaan, tapi lebih kepada tuntutan hati nurani
yang memang selalu mengajarkan kepada manusia untuk mencapai kualitas diri yang lebih
baik. Menjadi pribadi yang berkualitas tentu bukanlah hal mudah, dari itulah itu diperlukan
sebuah komitmen dan upaya yang tepat untuk mencapai itu semua.
Sebelum membahas tentang upaya yang tepat menjadi pribadi yang berkualitas
sebelumnya perlu kita pahamai bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dengan berbagai
macam potensi diri yang luar biasa. Potensi-potensi inilah yang akan menjadi modal bagi
manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Siapa orang yang mampu mengenali dan
meningkatkan potensi dirinya secara maksimal maka sudah bisa dipastikan dia akan
memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Demikian sebaliknya, jika seseorang tidak mengenali
dan tidak bisa meningkatkan potensi dirinya maka bisa dipastikan dia akan jauh dari kualitas
hidup yang baik.
Dari keterangan di atas jelas bahwa untuk menjadi pribadi yang berkualitas, maka
seseorang harus bisa mengenali dan meningkatkan potensi dirinya secara maksimal.
2012
12
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Potensi apa saja yang perlu kita kenali dan kita tingkatkan untuk meningkatkan kualitas
hidup yang lebih biak. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang potensi-potensi
tersebut.
Raja Bambang Sutikno (2010) dalam bukunya yang berjudul The Power Of 4Q
menjelaskan bahwa untuk menjadi pribadi yang cemerlang atau berkualitas maka harus
menerapkan 4Q dalam kehidupan sehari-harinya secara seimbang. 4Q itu adalah Spiritual
Quotients, Physical Quotients, Emotional Quotients, Intellectual Quotients. Masingmasing quotients harus sama-sama di asah atau di crahkan secara comprehensive agar
manusia menjadi cemerlng seutuhnya demi meraih kesuksesan sejati. 4Q menjadi kuat
mantap karena masing-masing Q saling menunjang secara proporsional. Kalau ada salah
satu yang diterlantarkan atau dianggap kurang penting kontribusinya terhadap kesuksesan,
yang hadir hanyalah kesuksesan semu dan sesaat untuk keduniaan, bukan kesuseksan
sejati for life and after life.
Daftar Pustaka
1. Hisrich Robert D; Peters. Michael P; Sheperd. A Dean, Entrepreneurship, Edisi 6,
McGrraw Hills, Salemba Empat, 2007
2. Suharyadi; Arissetyanto Nugroho; Purwanto S.K; Maman Faturohman, Kewirausahaan,
Universitas Mercu Buana, Salemba Empat, 2007
3. Zimmerer. Thomas W; Scarborough. Norman M, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha
Kecil, Edisi Lima, Pearson Education, Salemba Empat, 2009
2012
13
Kewirausahaan 1
Edy Gunawan, S.E.,M.M.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download