MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 Diskusi Umum Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemeni Tatap Muka 07 Kode MK Disusun Oleh 90029 Edy Gunawan, S.E.,M.M Abstract Kompetensi Membuat dan presentasikan tugas kelompok mengenai pengembangan diri dalam berwirausahaa seperti pengenalan diri sampai dengan cara mengembangkan diri Mampu membuat dan mempresentasikan tugas mengenai potensi dan pengembangan diri mahasiswa Petunujuk Pelaksanaan Pembuatan Makalalah. Power Point dan Diskusi Kelompok 1. Terlebih dahulu mahasiswa menulis materi yang telah disampaikan dalam bentuk makalah dan power ponit.. 2. Makalah dan power point disusun perkelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa sesuai dengan pembagian kelompok pada saat kontrak perkuliahan pada pertemuan pertama. 3. Setiap kelompok membahas kasus berikut ini: Kasus ”Pengembangan Diri Dalam Berwirausaha”. 4. Dalam membahas gunakan teori-teori yang telah disampaikan dosen pada pertemuan 1 (pertama) sampai dengan pertemuan ke 6 (enam).. 5. Kemukakan hasil diskusi kelompok dalam bentuk ringkasan materi/resume/eksekutif summary dan dituangkan dalam form yang tersedia atau ditentukan. 6. Waktu pembahasan disesuaikan. 7. Makalah dan power point serta ringkasan materi diserahkan kepada dosen sebelum perkuliahan, dan sebagai prasyarat kuliah Presentasi Makalah 1. Setelah melakukan diskusi kelompok (dilakukan diluar perkuliahan), maka setiap kelompok melakukan diskusi panel. 2. Dosen memimpin diskusi panel, setiap kelompok menunjuk salah satu anggota untuk presentasi. 3. Waktu panel 40 menit. 4. Dosen bertugas mengendalikan pelaksanaan diskusi, membimbing dan memberikan arahan dalam kesimpulan panel. 5. Hasil diskusi panel ditulis dalam form yang tersedia dan ditandatangani dosen dan ketua kelompok. Hasil panel disampaikan ke dosen. 6. Ketua kelompok ikut serta menilai aktivitas diskusi anggota kelompok pada form yang tersedia dan menyerahkan ke dosen. 7. Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir tentang : Kasus ”Pengembangan Diri Dalam Berwirausaha”. 2012 2 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bahan Penyusunan Materi Pengenalan Diri Dalam segala hal yang hendak anda capai dimulai dari kesiapan diri anda. Begitu pula ketika anda ingin menjadi wirausahawan maka anda harus mempunyai sifat dan karakter yang kuat . Jika anda telah siap maka kerja anda akan lebih mudah dan lebih baik jika anda tidak siap maka kerja anda akan terasa sulit dan hasilnya juga tidak baik. Kesiapan diri ini diperoleh dengan cara pengembangan diri yaitu cara mengoptimalkan kemampuan yang anda miliki yang terdapat dalam diri anda. Manusia memiliki modal penting yang telah diberikan Tuhan. Manusia mempunyai tubuh yang sempurna dibanding makhluk lainnya, memiliki ruhani (jiwa) yang memiliki tiga kelebihan yaitu hati, pikiran, dan nafsu. Jika tubuh ini di jaga dengan nutrisi makanan yang sehat dan bergizi maka ruhani kita juga memerlukan nutrisi yang baik berupa iman, pengalaman dan ilmu pengetahuan. Ada sebuah pepatah yang sangat tidak saya setujui mengenai hubungan tubuh dan jiwa. Pepatah itu mengatakan "Didalam Tubuh Yang Sehat, Terdapat Jiwa Yang Kuat". Saya sangat tidak menyetujui pepatah itu karena banyak bukti bahwa di dalam tubuh yang sehat belum tentu jiwanya juga sehat dan kuat. Kami mengartikan jiwa yang sehat dan kuat adalah hatinya bersih penuh welas asih, akalnya senatiasa berpikir positif, dan nafsunya penuh semangat perjuangan memperbaiki diri. Seorang koruptor apakah tubuhnya tidak sehat? Tapi yang pasti jiwanya tidak sehat. Seorang preman jalanan apakah tubuhnya tidak kuat? Tapi pasti kalau jiwa mereka juga tidak sehat. Walaupun tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan utuh namun untuk menjaga kesehatan keduanya tidak dalam nutrisi yang sama. Tubuh kita dapat diisi dengan nutrisi makanan empat sehat lima sempurna, dan makanan bergizi lannya sedangkan jiwa diisi dengan nutrisi ilmu, pengalaman, dan pengetahuan tentang agama. Kedua-dua unsur manusia tersebut baik jasmani dan rohani harus sehat. Manusia seutuhnya adalah yang berjiwa sehat dan bertubuh sehat. Keduanya harus sejalan dan saling melengkapi. Dan tidak otomatis jikalau tubuhnya sehat maka jiwanya sehat atau sebaliknya. Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, 2012 3 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya. Setiap wirausahawan secara sadar akan selalu mengembangkan dirinya untuk lebih baik. Hal terpenting dalam mengembangkan diri, seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri, mengetahui karakternya sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui kapasitas pengetahuan dan keterampilan, kemampuan terpendam dan keunikan lain yang ada pada dirinya. Pengenalan diri sangat penting untuk memahami konsep diri seseorang wirausahawan dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu memperbaiki diri dan belajar agar lebih baik lagi. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang negatif. Pengenalan diri dimaksudkan agar seorang wirausahawan memiliki kesadaran untuk memahami dan mengenali dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya serta terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup menuju kehidupan yang lebih baik. Sikap dan perilaku percaya diri adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain. Dengan mengenal dirinya seorang wirausahawan diharapkan dapat membentuk sikap dan perilaku sesuai prinsip dan tujuan hidup yang diinginkan. Seseorang wirausahawan yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya sendiri dalam menjalankan peranan bisnis dan kontribusi yang dapat dia berikan baik dari sisi profit orientait dan social orientait kepada para konsumennya dan masyarakat pada umumnya Konsep diri lahir dan berkembang melalui proses penginderaan (sensation) dan perasaan (feelings) yang datang dari dalam diri atau dari lingkungan. Pengalaman dini terhadap rasa senang, disenangi, sakit,atau disakiti membentuk dasar bagi perkembangan konsep diri. Interaksi sosial merupakan faktor yang paling berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang, diawali interaksi dengan orang tua dan keluarga, guru, teman sepermainan, masyarakat sekitar Konsep diri merupakan produk “pembelajaran“ yang diserap dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat. Keberhasilan pembentukan konsep diri seseorang banyak dipengaruhi proses pembelajaran yang diterima semenjak kecil. Penanaman nilainilai kehidupan berupa pandangan tentang baik dan buruk atau benar dan salah, cara-cara penyelesaian permasalahan, pendampingan orang tua dalam memperoleh umpan balik dari 2012 4 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan dan dialaminya akan mempengaruhi proses pembentukan konsep diri seseorang. Permasalahan-permasalahan yang menimbulkan trauma, kesalahan penanaman nilai dan umpan balik dapat mengganggu perkembangan konsep diri. Dengan mengetahui posisinya, seseorang dapat menilai konsep dirinya mengarah pada konsep diri negatif atau konsep diri positif. Seseorang dikatakan memiliki konsep diri negatif, apabila : 1. Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya, ia kurang memahami siapa dirinya, apa kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. 2. Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu kaku (tidak dapat berubah) atau terlalu tinggi/berlebihan. Menolak informasi yang baru (terutama yang negatif) tentang dirinya, sehingga orang tersebut sulit untuk mengubah konsep diri yang sudah dianggap ‘betul’. 3. Lebih banyak melihat aspek-aspek kekurangan/kelemahannya dalam dirinya daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang ia miliki. Sedangkan seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep diri positif apabila : 1. Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan dirinya 2. Menerima diri apa adanya, apabila ia mempunyai kelebihan ia tidak sombong dan apabila ia mempunyai kelemahan tidak kecewa 3. Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan. Dengan demikian ciri konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-harapan yang tidak realistis dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri. Sedangkan ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistis dan harga diri yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat. Pengembangan/perubahan diri seseorang dipengaruhi oleh kemampuan penilaian terhadap diri sendiri, yang dihasilkan dari perbandingan antara pengetahuan dan harapan. Pengetahuan dimaksud adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup: identitas formal, kualitas pribadi, perbandingan diri dengan orang lain dan ekspresi verbal tentang dirinya, Saya adalah …, Harapan adalah idealisme, karakteristik dan tujuan yang membentuk jati diri seseorang dan ekspresi verbalnya, Saya akan menjadi … Penilaian diri merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara ‘saya saat ini’ dengan harapan tentang ‘diri saya yang akan datang ‘. Semakin besar perbedaan antara ‘saya saat ini’ dengan ‘saya seharusnya menjadi apa’, berarti semakin rendah penghargaan 2012 5 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id terhadap dirinya. Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapanharapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri. Seseorang dapat mengembangkan/merubah konsep dirinya dengan yang baru atau yang lebih baik dan menyenangkan dengan cara melakukan perubahan linier (tahap demi tahap), yaitu: 1. mengubah penilaian terhadap dirinya sendiri untuk lebih baik dan tetapkan perubahan (+) yang akan dicapai ; 2. tingkatkan pengetahuan (+) dengan penanaman nilai-nilai dan cara-cara menjalani kehidupan yang baik untuk mengubah dari konsep diri ( - ) menjadi konsep diri ( + ) ; 3. perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri dan perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri, dan ; 4. dapatkan umpan balik dari diri sendiri dan orang lain kemudian kembali lakukan cara pertama. Pengembangan/perubahan diri seseorang dapat dilakukan dengan baik setelah seseorang dapat menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan akan sikap dan perilaku/tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Seseorang yang bersikap percaya diri menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan perasaan begitu juga orang lain. Menyadari hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masingmasing. Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri : lebih baik bertindak meski pun kemungkinan salah, daripada diam. Kesalahan yang dilakukan dapat diusahakan untuk diperbaiki dan dapat menjadi pengalaman yang berharga pada dirinya . 2012 6 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Potensi Diri Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha.. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. 2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. 3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar. Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut: 1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis. 2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan. 3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu. 4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah. 5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi. 6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator. 7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan keseimbangan diri. 2012 7 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berefleksi (merenung) dan 8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik. 9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati. Meningkatkan Potensi Diri Kekuatan keyakinan yang dimiliki oleh setiap orang menjadi dasar untuk melakukan segala aktivitas sehari-hari. Keyakinan mempunyai peranan penting dalam mengerjakan sesuatu. Dengan memiliki keyakinan maka setiap orang mempunyai rasa percaya diri dalam berwirausaha. Kekuatan keyakinan dan rasa percaya diri dapat meningkatkan potensi terhadap diri setiap orang. Potensi yang dimiliki akan memudah dalam berwirausaha, seperti dapat menciptakan produk-produk baru, mengelola, serta memasarkannya, sehingga usaha dapat tumbuh dan berkemba Seorang wirausaha perlu memiliki keyakinan karena dapat meningkatkan potensi diri. Dalam berwirausaha rasa percaya diri dan keyakinan harus dikembangkan, karena hal ini dapat meningkatkan potensi yang dimiliki. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat, maka dapat mempunyai berwirausaha dengan baik dan mendapatkan kesuksesan. rasa kepercaya diri dan memiliki keyakinan Dengan seorang wirausaha akan mengetahui potensi diri yang dimiliki. Dengan mengenali potensi diri maka dapat menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya. Potensi diri yang dimiliki dapat memudahkan seorang wirausaha dalam hal menciptakan produk-produk baru sehingga usaha yang dijalankan dapat meningkat. Keyakinan serta rasa percaya diri yang dimiliki seorang wirausaha dapat meningkatkan potensi diri dan memacu untuk terus menggali potensi yang ada dalam diri untuk mengembangkan usahanya. Dalam berwirausaha potensi perlu dimiliki dan dikembangkan, karena potensi sangat berperan penting dalam berwirausaha. Potensi dapat ditingkatkan melalui pengembangan Keyakinan. Seorang dalam menjalankan atau membuka usaha dalam berwirausaha tentunya memiliki suatu keyakinan bahwa usaha yang dijalankan akan berhasil atau mendapatkan kesuksesan. Kekuatan keyakinan yang dimiliki harus dikembangkan, karena hal ini akan membawa manfaat yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan percaya rasa percaya diri potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Dalam berwirausaha apabila potensi yang dimiliki dapat meningkat dan berkembang maka akan memudahkan setiap orang dalam menjalankan usahanya. 2012 8 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berwirausaha setiap orang harus mengembangkan keyakinan karena hal ini dapat meningkat potensi yang dimiliki. Potensi harus dikembangkan dalam berwirausaha. Potensi yang ada dalam diri sendiri sangat menentukan setiap orang menuju keberhasilan. Dengan memperkuat dan mengembangkan keyakinan yang dimiliki maka potensi yang dimiliki dapat meningkat. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat, potensi akan terus digali sehingga dapat meningkatkan usaha yang dijalankan. Dengan demikian wirausaha dapat menciptakan produk-produk serta memasarkannya. Mungkin sebagian orang banyak berpikir, merasa, dan yakin di dalam dirinya tidak adakeunggulan, bakat, atau kelebihan yaitu potensi diri apa pun yang bisa diandalkan. Keyakinan semacam itu kita sadari atau tidak, semakin lamamembentuk kesimpulan di dalam batin, membentuk citra diri,membentuk opini di dalam diri,membentuk definisi diri yang kita ciptakan sendiri tentang diri kita. Kita akhirnya tidak menemukan potensi diri yang kita miliki, bukan karena tidak ada, tetapi karena kita sudah berkesimpulan tidak punya potensi. Sampai pada kesimpulan bahwa tindakan manusia erat kaitannya dengan bagaimana manusia itu mendefinisikan dirinya. Kesimpulan di atas, bila dikembalikan kepada penjelasan dari setiap agama, bahwa manusia diciptakan dengan bentuk yang paling bagus. Tentu ini mengisyaratkan bahwa di dalam diri setiap manusia itu terdapat sekian keunggulan, kekuatan, bakat, dan semacamnya yang tidak bisa dihitung. Kajian para ahli secara dinamis mengungkapkan bahwa manusia itu memiliki banyak kecerdasan/Multiple Intelligence. Kajian tersebut ada dalam bentuk-bentuk kecerdasan seperti : 1. Linguitik (Bahasa) : Kemampuan membahasakan sesuatu, menulis, atau berkomunikasi. 2. Logical dan Matematika (Nalar) : Kemampuan me-nalar-kan atau me-logika-kan sesuatu. 3. Spasial dan Visual (Spatial) : Kemampuan mengkonsep sesuatu di alam pikiran. 4. Kinestetik (Kinetik) : Kemampuan mengolah fisik seperti penari, atlet, dll. 5. Musical (Musik) : Kemampuan yang berhubungan dengan musik seperti komposer, penyanyi dan seterusnya. 6. Interpersonal : Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain (hubungan ke luar) 7. Natural : Kemampuan menyelaraskan diri dengan alam. Menurut kajiannya, hampir sangat amat jarang ada seseorang yang memiliki hanya satu bentuk kecerdasan dari daftar kecerdasan di atas. Bukankah tidak jarang kita 2012 9 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menyaksikan ada orang yang cerdas di olahraga juga cerdas di musik ? Bukankah tidak jarang kita menyaksikan ada orang yang pandai berbahasa dan pandai berseni ? dan lainlain. Laporan terbaru menyatakan bahwa masih ada kurang lebih 25 bentuk kecerdasan yang sedang dikaji. Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa IQ manusia itu bisa ditingkatkan, melalui serangkaian pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan. Dari sisi bakat atau keunggulan alamiah, banyak ahli yang keunggulan (potensi) tertentu. berkesimpulan bahwa manusia memiliki Sebagai contoh, Dr. Thomas bakat atau Amstrong, pakar pendidikan internasional, pernah menulis dalam Parenting Magazine (9/89) sebagian kecil yang bisa dikenali dari indikasi munculnya potensi atau bakat yang kita miliki itu antara lain bisa berbentuk sebagai berikut : 1. Kemampuan menggerakan fisik (acting ability) seperti olahragawan, penari, dst. 2. Keberanian (courege) : seperti juru kamera, petualang, pendekar, dst. 3. Kreativitas (creativity) : seniman, tim kreatif perusahaan periklnana, dst. 4. Kematangan emosi (emotional maturity) : negosiator, customer service, dst. 5. Keunggulan mengingat (excellent memory) : pedagang, keuangan, dst. 6. Ketajaman imajinasi (imagination) : pemimpin partai, konseptor bisnis, pelukis, dst. 7. Pengetahuan terhadap subjek tertentu (knowlege of given subject) : pakar politik, pakar obat-obatan, dst. 8. Kemampuan memimpin (leadership ability) : presiden, direktur, pengusaha, dst. 9. Kemampuan menalar personal (logical ability) : intelijen, ilmuwan, penemu, dst. 10. Kemampaun mekanik/teknik (know-how abilty) : teknisi, praktisi, dst. 11. Keunggulan karakter moral (moral character) : kyai, dosen, da'i, dst. 12. Keunggulan musikal (musical ability) : gitaris, drummer, dst. 13. Keunggulan verbal (verbal) : penyiar, pemandu, interviewer, dst. 14. Kemampuan melucu (sense of humor) : pelawak, komedi, dst. 15. Kematangan spiritual (spiritual maturity) : pemimpin usaha, tokoh masyarakat, dst. Jika manusia makhluk yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik, punya sekian kecerdasan dan punya sekian bakat yang bisa diunggulkan. Keunggulan yang kita bawa dari lahir itu berupa potensi. Potensi artinya bahan baku, benda gaib (abstrak), atau energi potensial (belum energi aktual). Kandungan watt dalam batu baterai adalah energi potensial yang selamanya tidak akan pernah menghasilkan cahaya sebelum diaktifkan. Cahayanya adalah energi aktual yang dihasilkan dari usaha kita untuk mengaktualkan energi potensial. Kandungan emas di lahan tambang emas adalah energi potensial yang selamanya tidak akan memberikan 2012 10 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id manfaat apa-apa sebelum digali, diolah, dan dijual (diaktualkan). Jadi kesimpulannya "Peranan Anda jauh lebih menentukan daripada kecerdasan yang Anda miliki." Untuk mengetahui apa saja yang menghambat langkah kita untuk menggali potensi diri. Kita harus tahu dulu hambatan yang membelenggu diri kita. Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah cara membangun karakter terbaik manusia. Karakter terbaik dihasilkan dari tubuh yang sehat dan ruhani yang sehat, Karakter manusia menghasilkan sikap dan tindakan jika karakternya baik maka sikap dan tindakannya akan baik jika karakternya buruk maka sikap dan tindakannya tidak sempurna. Jika pengembangan diri anda positif maka munculah kesiapan diri untuk bekerja. Kesiapan diri ini penting untuk setiap langkah kerja yang akan anda lakukan. Pertama adalah mengoptimalkan tubuh, kesiapan raga ini dapat anda lakukan dengan cara menjaga tubuh agar dapat melakukan kerja sebaik-baiknya. Menjaga tubuh ini lebih mudah karena telah banyak alat yang dapat mengukur keseimbangan tubuh seperti berat badan, tinggi badan, suhu badan, dan kegesitan maupun kelenturan badan.Namun cara termudah menjaga tubuh ini adalah dengan cara makan makanan bergizi teratur dan berolahraga secara teratur. Kedua adalah mengoptimalkan tiga kelebihan ruhani yang kita miliki yaitu hati, pikiran dan nafsu. Untuk meningkatkannya banyak cara tetapi yang sulit adalah mengukurnya karena sifatnya yang tidak terlihat secara fisik. Namun pengoptimalan elemen ini sama pentingnya dari tubuh kita karena akan mempengaruhi sifat dasar manusia (karakter), tindakan (sikap dan prilaku), dan emosi (senang, sedih, atau acuh). Keduanya sangat penting karena itu sangat baik jika memiliki keselarasan pada keduanya. Kesiapan keduanya memudahkan anda untuk melangkah maju karena dengan keduanya anda akan mempunyai kepercayaan diri. Cara Mengembangkan Diri Namun pada tulisan-tulisan lainnya pengembangan diri kemudian lebih banyak membahas pengembangan karakter, sikap, prilaku dan emosi sedangkan pengoptimalan tubuh tidak tersentuh karena bagi penulis lainnya mungkin meningkatkan dan mengoptimalkan tubuh lebih mudah dan banyak alat ukurnya daripada ruhani yang memerlukan alat ukur ruhani itu sendiri. Berikut adalah yang harus anda miliki sebagai pengembangan diri anda: 2012 11 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Memiliki Prasangka Baik, melihat segala sesuatu dari sisi kebaikan dari setiap masalah yang kita peroleh dan setiap tindakan yang akan kita kerjakan. Prasangka baik ini yang mendasari niat untuk bersikap dan berprilaku baik dalam setiap kondisi dan situasi. Jangan cepat bertindak (reaktif) tanpa berpikir panjang (memilih tindakan yang terbaik). 2. Memiliki Motivasi yang kuat, kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang mengubah sikap dan menjadi suatu tindakan yang dinamis. Dalam organisasi motivasi tidak cukup untuk diri sendiri sehingga diperlukan kekuatan untuk memotivasi orang lain. 3. Bersikap dan Berprilaku Baik, sikap dan prilaku baik tidak hanya dalam situasi dan kondisi yang baik tetapi berupaya menjaga sikap dan prilaku walau dalam situasi dan kondisi buruk sekalipun. 4. Kreatif dan Inovatif, selalu berupaya membuat sesuatu lebih baik (kualitas), lebih cepat (waktu), lebih efektif dan lebih efesien. 5. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang baik, ketika berinteraksi dengan orang lain kita harus bisa berkomunikasi dengan baik yaitu untuk dapat menyampaikan ide dan pesan kepada penerima sesuai dengan harapan yang kita inginkan. 6. Menjaga dan Memperluas Silaturahmi, kita adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Mempunyai seorang teman lebih baik daripada memiliki seorang musuh. Menjadi Pribadi yang Berkualitas Menjadi pribadi yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh seseorang jika ingin mencapai kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Tuntutan ini bukanlah merupakan tuntutan zaman atau keadaan, tapi lebih kepada tuntutan hati nurani yang memang selalu mengajarkan kepada manusia untuk mencapai kualitas diri yang lebih baik. Menjadi pribadi yang berkualitas tentu bukanlah hal mudah, dari itulah itu diperlukan sebuah komitmen dan upaya yang tepat untuk mencapai itu semua. Sebelum membahas tentang upaya yang tepat menjadi pribadi yang berkualitas sebelumnya perlu kita pahamai bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dengan berbagai macam potensi diri yang luar biasa. Potensi-potensi inilah yang akan menjadi modal bagi manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Siapa orang yang mampu mengenali dan meningkatkan potensi dirinya secara maksimal maka sudah bisa dipastikan dia akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Demikian sebaliknya, jika seseorang tidak mengenali dan tidak bisa meningkatkan potensi dirinya maka bisa dipastikan dia akan jauh dari kualitas hidup yang baik. Dari keterangan di atas jelas bahwa untuk menjadi pribadi yang berkualitas, maka seseorang harus bisa mengenali dan meningkatkan potensi dirinya secara maksimal. 2012 12 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Potensi apa saja yang perlu kita kenali dan kita tingkatkan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih biak. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang potensi-potensi tersebut. Raja Bambang Sutikno (2010) dalam bukunya yang berjudul The Power Of 4Q menjelaskan bahwa untuk menjadi pribadi yang cemerlang atau berkualitas maka harus menerapkan 4Q dalam kehidupan sehari-harinya secara seimbang. 4Q itu adalah Spiritual Quotients, Physical Quotients, Emotional Quotients, Intellectual Quotients. Masingmasing quotients harus sama-sama di asah atau di crahkan secara comprehensive agar manusia menjadi cemerlng seutuhnya demi meraih kesuksesan sejati. 4Q menjadi kuat mantap karena masing-masing Q saling menunjang secara proporsional. Kalau ada salah satu yang diterlantarkan atau dianggap kurang penting kontribusinya terhadap kesuksesan, yang hadir hanyalah kesuksesan semu dan sesaat untuk keduniaan, bukan kesuseksan sejati for life and after life. Daftar Pustaka 1. Hisrich Robert D; Peters. Michael P; Sheperd. A Dean, Entrepreneurship, Edisi 6, McGrraw Hills, Salemba Empat, 2007 2. Suharyadi; Arissetyanto Nugroho; Purwanto S.K; Maman Faturohman, Kewirausahaan, Universitas Mercu Buana, Salemba Empat, 2007 3. Zimmerer. Thomas W; Scarborough. Norman M, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi Lima, Pearson Education, Salemba Empat, 2009 2012 13 Kewirausahaan 1 Edy Gunawan, S.E.,M.M. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id