MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN MODUL 9 : PERENCANAAN DAN OPERASIONAL USAHA Fakultas Program Studi FASILKOM SISTEM INFORMASI ‘15 1 Tatap Muka 10 Kode MK Disusun Oleh B31183EL MATSANI, S.E. M.M Abstract Kompetensi Mata kuliah menjelaskan mengenai bidang kewirausahaan, entrepreneur. Mengembangkan mental dan pola kerja pribadi seorang wirausahawan, jiwa kepemimpinan, manajemen resiko dan pengawasan serta bagaimana mengindentifikasi peluang dalam usaha baru. Mampu membuat bisnis plan, menentukan bisnis apa yang dipilih dan mendapatkan pengalaman pengelolaan bisnis. Kemudian, Mampu mengendalikan bisnis sederhana, mengetahui dan mengaplikasikan manajemen pemasaran, sumber daya manusia dan manajemen keuangan, mempunyai pandangan akan potensi berwirausaha sebagai pilihan masa depan. KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha Pengantar : Kisah Pisang Goreng Uya Kuya Untuk memulai sebuah usaha baru perlu dibuat perencanaan matang, baik yang menyangkut input, proses, output, maupun rencana pemasarannya. Untuk membuat usaha baru, kita harus benar benar memahami proses bisnis dari A sampai Z tentang usaha yang akan digeluti seperti bidang usaha, lokasi, perizinan, teknologi, pemasaran, dan risiko risikonya. Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab sebelum memulai usaha seperti di mana lokasi yang akan dijadikan tempat usaha? Apa saja fasilitas yang diperlukan? Bagaimana mengelola sumber daya dan penyerahan hasil produksi ke konsumen? Pisang Goreng Mr Banana Uya Kuya (yang berprofesi sebagai penyanyi dan pembawa acara) dalam kapasitasnya sebagai pemilik gerai Pisang Goreng Mr. Banana mengatakan bahwa saat ini ia memiliki delapan gerai pisang goreng di Jakarta. Uya Kuya menyatakan beberapa strateginya dalam mengembangkan bisnis pisang goreng Mr Banana miliknya. Ternyata keberhasila usahanya terletak pada perencanaan yang matang tentang penentuan lokasi, keterlibatan masyarakat, berbisnis dengan sepenuh hati dan menciptakan produk berkualitas. Dalam menentukan lokasi, Uya Kuya memiliki lokasi yang berada di pinggir jalan yang arus lalu lintasnya ramai tetapi jalannya kendaraan cenderung pelan. Lokasi di pinggir jalan namun laju kendaraan kencang tidak akan mendatangkan konsumen yang cukup banyak. Langkah selanjutnya adalah melibatkan masyarakat sekitar. Dengan adanya keterlibatan ini maka akan ada rasa memiliki oleh masyarakat sekitar. Dampaknya dari segi keamanan akan lebih terjamin. Keterlibatan ini dimulai dari perekrutan tenaga kerja dan tenaga keamanan yang mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Jadi, usaha ini dirancang selain menguntungkan juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Pelayanan dengan sepenuh hati. Apa pun kalau dilakukan dengan sepenuh hati hasilnya akan memuaskan. Uya Kuya memandang usaha juga layaknya seperti makhluk hidup, kalau terus diperhatikan , usaha akan memberikan perhatian kepada kita dalam bentuk untung, ‘15 2 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id laba, usaha semakin maju dan lain sebagainya. Begitu pula konsumen apabila konsumen apabila diperhatikan akan menghasilkan kepuasan, loyalitas dan efek promosi dari mulut ke mulut yang berdampak besar pada perkembangan usaha. Produk berkualitas. Menjual produk yang berkualitas bisa menjamin orang-orang yang datang akan puas dan kemungkinan nantinya akan datang dan membeli lagi (repeat buying). Uya Kuya berani menjamin pisang gorengnya enak, karena sebelum menjualnya dia benar-benar telah yakin dulu kalau produk pisang gorengnya berkualitas. Produk berkualitas dengan mengandalkan mutu pisang dan adonan yang khas. Berdasarkan cerita di atas, dapat memberikan gambaran kepada kita bahwa penentuan lokasi, kualitas pelayanan, keberanian untuk mengembangkan bisnis, dan fokus dalam melakukan strategi usaha. Berikut ini akan kita telaah lebih lanjut proses perencanaan dan operasionalisasi sebuah usaha, agar menjadi pedoman bagi kita dalam mewujudkan mimpi menjadi pengusaha sukses. Kaidah Perencanaan Usaha Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang baik. Kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan, tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secara detail. Perencanaan yang detail juga akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi risiko, karena segala sisi dari usaha telah diperhitungkan dengan baik. Bagi para pemula atau wirausahawan baru, perencanaan sangat penting, karena usaha apapun akan menghadapi ketidakpastian dan kurangnya informasi. Apalagi bagi pemula yang belum pernah bekerja pada dunia usaha dan belum mengerti seluk beluk dunia bisnis. Namun demikian apabila suatu usaha telah dipersiapkan dengan matang, tentu segala hambatan dan ketidakpastian yang ada akan dapat dilalui. Perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat menjawab semua pertanyaan yang mungkin timbul di masa datang. Usaha yang telah dilengkai serangkaian keputusan-keputusan ‘15 3 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tentang apa yang hendak dicapai dan bagaimana mengelola semua sumber daya yang dimiliki akan lebih baik dan cenderung akan lebih berhasil dibandingkan dengan suatu usaha yang tidak dilengkapi dengan perencanaan. Perencanaan yang baik untuk sebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berpikir dengan SMART (Specific, Measureable, Achievable, Reality, Trackable), yang dapat diuraikan satu persatu sebagai berikuti : 1. Specific, mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perencanaan tersebut lebih terfokus dan sangat jelas mengenai apa yang diinginkan, ingat pada bab sebelumnya bahwa pikiran bawah sadar tidak akan bisa menjalankan perintah yang tidak jelas. 2. Measurable, perencanaan yang dibuat harus dapat terukur, sehingga kita akan tahu kapan perencanaan tersebut telah tercapai. 3. Achievable, bahwa perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dapat dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil. Bila tidak, pikiran bawah sadar kita akan menolak karena merasa tidak mungkin mencapai tujuan yang telah direncanakan tersebut. 4. Reasonable, di mana perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual dan realistis. 5. Trackable atau Timely, setiap perencanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui setiap kemajuan. Penentuan Lokasi dan Fasilitas Pendukung (Layout) Lokasi sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, tanpa mempertimbangan dengan baik dalam menentukan lokasi, maka akan berakibat pada sepinya pengunjung atau tidak dapatnya perusahaan melakukan perluasan. Untuk memilih lokasi perlu dipertimbangkan sesuai keperluannya, yaitu antara lain : 1. Lokasi kantor, yaitu diperuntukkan sebagai tempat pengendalian kegiatan operasional unit di bawahnya. Semua kegiatan pengaturan yang sifatnya strategis ‘15 4 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dapat dilakukan di kantor ini. Lokasi kantor harus memperhatikan faktor strategis dan keterjangkauan dari seluruh sisi. 2. Lokasi pabrik, yaitu lokasi yang digunakan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa. Pertimbangan yang diperlukan dalam menentukan lokasi ini adalah kedekatan dengan pasar, dengan sumber bahan baku, transportasi serrta fasilitas pendukung lainnya. 3. Lokasi gudang, merupakan tempat tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik barang yang masuk maupun barang keluar. Biasanya untuk mempermudah yang terintegrasi dengan akses jalan umum. 4. Lokasi cabang, yaitu lokasi kegiatan usaha perusahaan dalam melayani konsumennya langsung pada wilayah-wilayah tertentu. Lokasi ini dijadikan tempat penyampaian informasi yang bisa langsung diakses konsumen atau pelanggan, biasanya lokasi ini dekat dengan pasar atau pusat-pusat keramaian. Pemilihan lokasi memiliki seni yang tinggi, bahkan ada wirausahawan yang sudah meramalkan bahwa keberadaannya akan sangat menentukan kesuksesan usaha yang dijalankannya. Namun secara umum, jika lokasi jauh dari konsumen, maka akan menyulitkan konsumen untuk datang dan tersendatnya pasokan bahan baku yang diperlukan sehingga akan muncul ekonomi biaya tinggi yang ujung-ujungnya akan merugikan dan membahayakan keberlangsungan hidup perusahaan. Tapi, selain mempertimbangkan lokasi usaha, tak kalah pentingnya yaitu menentukan layout atau tata letak fasilitas yang dapat menentukan sejumlah efisiensi baik dalam produksi maupun operasi. Perusahaan harus menentukan tujuan yang hendak dicapai dan pertimbangan lainnya dalam penentuan layout, yaitu : 1. Perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik lokasi pabrik, gudang, kantor pusat maupun kantor cabang. 2. Mempertimbangkan urutan produksi dari proses bahan baki, setetngah jadi, sampai barang jadi. 3. Perusahaan dapat menentukan kapasitas atau metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan ‘15 5 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Perusahaan dapat menentukan tata letak (layout) yang sesuai dengan mesin atau teknologi yang digunakan dan dapat menjamin tersedianya lahan untuk pengembangan. 5. Kemudahan dalam perawatan dan fleksibilitas, dan lain lain . Pilihan layout harus dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan alur kerja, efisisensi dan suasana dinamis. Apabila kita keliru menentukan lokasi dan fasilitas pendukug lainnya, maka kita akan mengalami kerugian dan inefisiensi, di samping terbuang-buangnya investasi, juga terbuangnya kesempatan atau waktu untuk mendapatkan keuntungan dari keberadaan lokasi dan tata letak fasilitas yang kita investasikan. Pengorganisasian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Mengapa sebuah usaha membutuhkan organisasi? Dan mengapa harus juga memperhatikan aspek aspek pengelolaan sumber daya manusia? Jawaban dari pertanyaan tersebut, adalah karena faktor manusia merupakan pelaku usaha. Yang menjalankan usaha adalah manusia, semua faktor produksi berupa tanah, mesin, dan bangunan tidak akan berarti tanpa adanya manusia. Oleh sebab itu, unsur manusia menjadi paling penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan usaha. Dalam organisasi, manusia bekerjasama dengan manusia yang lain. Untuk dapat saling bekerjasama, maka harus ada kesamaan dalam tujuan dan cara kerja antara satu orang dengan orang lain. Kesamaan tujuan dan hubungan kerja ini yang menghantarkan perlunya ada organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara satu orang dengan orang lain sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan dengan efisien. Struktur organisasi diperlukan seiring dengan berkembangnya suatu usaha. Usaha yang menjadi besar membutuhkan semakin banyak bahan baku, proses produksi dan pemasaran. Semakin banyaknya orang yang terlibat semakin kita membutuhkan organisasi. Bagaimana struktur organisasi dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan? Ada tiga aspek yang harus diperhatikan , yaitu : 1. Struktur organisasi harus mendukung tercapainya keberhasilan implementasi atau operasionalisasi rencana dengan mengalokasikan sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Struktur organisasi tersebut sekaligus harus memberikan siste atau mekanisme ‘15 6 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id koordinasi dalam bentuk bagan organisasi, pengurus, uraian pekerjaan, kelompok kerja, tim dan tugas-tugas khusus (task force) 2. Struktur organisasi harus memberikan kejelasan pada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka. Misal, tingkat kualitas produk yang harus dicapai. Karena itu, diperlukan operationg procedures untuk melaksanakan setiap pekerjaan, demikian juga dengan control procedures, balas jasa, sanksi, dan sistem penilaian lainnya. 3. Struktur organisasi harus membantu dalam proses pengambilan keputusan dan memproses informasi yang dibutuhkan. Struktur organisasi dapat membimbing para pengambil keputusan untuk memperoleh berbeagai informasi yang relevan, baik sumber, waktu, dan keakuratannya. Bentuk organisasi, jika mengacu pada banyak literatur akan sangat banyak sekali macam dan jenisnya. Sebagai gambaran saja untuk pembahasan ini, bentuk organisasi ada yang membedakan menjadi dua jenis, yaitu unitary (U-form) dan multidivisional (M-form). Struktur organisasi berbentuk unitary membagi perusahaan berdasarkan fungsi-fungsi usaha, di antaranya produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Tanggung jawab tertinggi dalam penciptaan laba terletak di satu orang, yaitu direktur utama. Sementara departemen yang ada di bawahnya bertanggung jawab atas kinerja bagian masing-masing. Struktur ini banyak ditemukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur atau pabrikasi. Struktur Organisasi U-Form Direktur Utama Direktur Keuangan Bagian Akuntan ‘15 7 Bagian Audit KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Direktur Produksi Bagian Produksi Bagian Gudang Direktur Pemasaran Bagian Penjualan Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bagian Promosi Direktur SDM Rekrutm en dan Seleksi Pelatiha n dan Pengem bangan Sedangkan struktur organisasi berbentuk multidivisional membagi kegiatan ke dalam beberapa divisi, seperti divisi makanan, divisi perdagangan, divisi agrobisnis, dan lainnya. Masing-masing divisi tersebut berfungsi sebagai profit center yang bertanggung jawab atas kinerjanya masing masing. Direktur utama bertindak sebagai koordinator divisi-divisi dan berkoordinasi dengan kantor pusat. Struktur Organisasi M-Form Direktur Utama Direktur Makanan Direktur Keuangan Direktur Agribisnis Direktur Produksi Direktur Pemasaran Direktur Perdagangan Direktur Otomotif Direktur SDM Dalam penyusunan rencana struktur organisasi dan tugas-tugas yang akan dilaksanakan dapat dibuat perkiraan mengenai kebutuhan tenaga kerja atau karyawan yang harus disediakan. Dalam praktiknya, kebutuhan tenaga kerja atau karyawan tersebut dipenuhi secara bertahap dan disesuaikan dengan perkembangan kegiatan usahanya. Prinsip yang harus selalu diingat oleh seorang pelaku bisnis adalah bagaiaman supaya bisa membuat perusahaan Anda berjalan tanpa kehadiran Anda. Hakekat business owner adalah memiliki bisnis, bukan membuka pekerjaan untuk diri sendiri. Pelaku usaha adalah memiliki bisnis, bukan membuka pekerjaan untuk diri sendiri. Pelaku usaha adalah orang orang yang bebas, bukan pekerja yang diatur jam kerjanya oleh perusahaan. Jadi keahlian untuk mengelola waktu sangat dibutuhkan. ‘15 8 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam pengelolaaan SDM, selain faktor jumlah yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah keputusan karyawan. Karyawan yang puas akan dapat bekerja dengan baik, sehingga produktivitasnya tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian James L.Heskett (Harvard Business School), tentang the service profit chain untuk menjelaskan kaitan antara pelayanan dan keuntungan perusahaan. Agar suatu usaha mengalami pertumbuhan pendapatan dan laba, harus dimulai dengan meningkatnya kualitas pelayanan internal guna meraih kepuasan karyawan, sekaligus memperkecil jumlah karyawan yang mengundurkan diri. Karyawan akan cenderung meningkatkan produktivitasnya, jika mereka terlebih dahulu memiliki tingkat kepuasan dalam bekerja, dan secara otomatis akhirnya akan meningkatkan nilai pelayanan kepada para pelanggan eksternal. Jika usaha kita ingin berkembang maka sejak awal perlu merekrut karyawan atau partner sesuai dengan kebutuhan. Artinya kita harus memiliki pengetahuan yang cukup agar bisa merekrut karyawan dengan baik. Kemajuan usaha kebanyakan tergantungan pada kemampuan untuk mengelola orang-orang yang direkrut. Umumnya untuk usaha skala kecil selalu mengandalkan tenaganya sendiri. Apabila dibutuhkan, maka dapat mempekerjakan keluarga atau tetangga yang belum dapat pekerjaan. Analisis Pekerjaan Proses ini dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan ternetu. Berbagai informasi tersebut akan menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Dalam uraian jabatan akan digambarkan hal-hal meliputi : identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian jabatan, wewenang, tanggung jawab, hubungan kerja, bahan, alat yang digunakan dan kondisi kerja. Sedangkan pada spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat persyaratan minimal dalam melaksanakan jabatan yang meliputi syarat : pendidikan, pelatihan, pengalaman, psikologi dan persyaratan khusus lainnya. Perencanaan Sumber Daya Manusia ‘15 9 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis memperkirakan kebutuhan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan. Perkiraan ini tidak terlepas dari pertimbangan rencana produksi, rencana investasi, dan rencana strategi lainnya yang akan dijalankan. Perencanaan ini diperlukan dalam mengelola usaha karena : 1. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat adanya pendirian cabang atau usaha baru. 2. Adanya karyawan yang keluar karena pensiun, pemutusan pekerjaan dan hal lainnya. 3. Pertimbangan-pertimbangan seperti relokasi, kerjasama usaha atau aliamsi dan pengembangan usaha lainnya. Langkah selanjutnya adalah pengadaan tenaga kerja yang meliputi rekrutmen atau penarikan karyawan dan seleksi. Karyawan yang lolos seleksi akan mengikuti berbagai orientasi pengenalan budaya perusahaan dan jenis pekerjaan, tergantung pada pengalaman dan kriteria yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Kemudian perusahaan menetukan kompensasi, yang setiap waktunya disesuaikan baik bentuk finansial maupun non finansial. Pengadaan Tenaga Kerja Kegiatan pengadaan tenaga kerja (procurement) adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat. Kegiatan ini meliputi penarikan (recruitment), seleksi (selection) dan penempatan (placement). Proses penarikan karyawaan dapat bersumber dari dalam dan dari luar organisasi, tergantung kepada kebutuhannya. Setelah dilakukan seleksi, dan karyawan dinyatakan lolos seleksi, maka barulah dilakukan penemepatan dengan mencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dijalaninya. Pelaksanaan orientasi atau masa pengenalan diperlukan untuk menyampaikan informasi apa apa saja yang harus dikerjakan, hak dan kewajiban apa saja yang dimiliki serta standar pekerjaan yang mesti diperhatikan. Pelatihan dan Pengembangan ‘15 10 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan keahlian karyawan. Seiring perkembangan teknologi dan berjalannya waktu, maka pengetahuan dan keterampilan perlu ditingkatkan agar proses produksi dapat mengikuti perkembangan terkini dan memuaskan konsumen. Pelaksanaan pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan waktu serta anggaran, bisa saja dilakukan oleh perusahaan sendiri atau melalui berbagai perusahaan luar, outsourcing, atau melalui lembaga pendidikan lainnya. Kompensasi Kompensasi (compensation) merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, jika saja karyawan tidak diberikan balas jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa yang telah mereka berikan pada organisasi, maka organisasi akan kehilangan merek, karena mungkin mereka tidak mau bekerja lagi dan bahkan mungkin pindah ke perusahaan pesaing, sehingga perusahaan bisa saja merugi dan kehilangan banyak waktu untuk mencari penggantinya. Perencanaan Karier Perencanaan karier sebagai suatu sistem yang dapat memberikan akesempatan bagi karyawan untuk melalui dan mendapatkan jenjang jabatan selama di perusahaan. Hal ini pun, tidak akan berhasil jika tidak ada respon dari karyawan itu sendiri. Selain itu, perusahaan dapat melakukan penilaian kinerja terhadap semua karyawan sebagai umpan balik atas pekerjaan yang telah dilakukan dan memperbaiki pekerjaan di kemudian hari. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika perusahaan melaksanakan tindakn-tindakan K3 secara efektif, maka akan lebih sedikit pekerja yang cidera, sakit, stres, atau menderita penyakit lainnya akibat dari pekerjaan tersebut. Pihak manajeman harus selalu berupaya memelihara karyawannya ‘15 11 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan merasa terlindungi serta dihargai dalam organisasi. Pemutusan hubungan kerja Pemutusan hubungan kerja merupakan putusnya hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Putusnya hubungan dapat berasal dari keinginan karyawan sendiri atau keinginan perusahaan. Pemberhentian kerja dapat didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis, atau alasan-alasan pribadi lainnya. Pengusaha melalui manajemen organisasinya harus mencari cara yang terbaik dalam melakukan pemutusan ini sehingga akibat buruk bagi individu pekerja dan perusahaan bisa diminimalisir. Bentuk-bentuk pemutusan hubungan kerja dapat berupa absen temporer atau cuti, pengurangan atau attrisi, pengunduran diri atau layoff, dan pemberhentian karena alasan pensiun, melakukan kesalahan, pensiun dini atau meninggal dunia. Pendekatan Mutu terhadap Proses Operasional Wirausaha Konsep mutu berkembang seiring berkembangnya Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management-TM) yaitu adanya kemauan dari pengusaha untuk melakukan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang excellent dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen. Pengertian TQM selanjutnya dapat dinyatakan sebagai berikut : 1. Pengertian TQM menunjukkan daya strategi organisasional secara menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen serta karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, TQM mencakup tidak hanya pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalis yang mendukung. 2. Pengertian Kualitas bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekanan pada pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspetasi pelanggan bersifat individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi ‘15 12 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seorang pelanggan ,ungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan. 3. Pengertian Manajemen mengandung artibahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbeagai perubahan organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategis, dan berbagai praktik manajemen vital lainnya. Program TQM memiliki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan sofT side of quality. Sisi hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat-alat pengendalian seperti Quality Function Development, Just in Time dan Statistical Control Process, dan perubahan organisasional lainnya (seperti struktur organisasi, budaya organisasi, dan sebagainya), dengan upaya demikian diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas produk yang pada gilirannya nanti dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Penekanan “soft side of quality” lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasan konsumen dan menumbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung, pendekatan sistem pengupahan yang mendukung, struktur kerja. Kepemimpinan Wirausaha Kepemimpinan dalam wirausaha atau dalam bidang apapun, menjadi faktor penting agar dapat memengaruhi kinerja orang lain, memberikan arahan yang jelas demi tercapainya suatu tujuan. Sikap tersebut dapat tercermin pada praktik sehari-hari, seperti seorang kakak yang membimbing adik-adiknya untuk belajar. Jadi, kepemimpinan (leadership) adalah proses memengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya. ‘15 13 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpian wirausaha, antara lain : 1. Pemimpian yang baik harus mampu memengaruhi orang lain dngan memberikan teladan, memberi pandangan masa depan, melakukan bimbingan atau konsultasi dan memberi motivasi. 2. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi karyawan juga harus padai membangun sistem yang mendorong karyawan untuk terus menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan. 3. Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan kepemimpinannya agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain. 4. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaaan, sehingga para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak untuk dan atas nama dia. ‘15 14 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id