BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAYONG UTARA 3.1

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAYONG UTARA
3.1. Geografi
3.1.1. Letak Wilayah
Menurut Undang-undang RI No 6 Tahun 2007 dan Surat Mendagri No.
135/439/SJ Tanggal 27 Februari 2007, luas wilayah Kabupaten Kayong Utara
adalah 4.568,26 km2. Luas wilayah ini relative kecil jika dibandingkan wilayah
Kabupaten / Kota di Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten Kayong
Utara berada di sisi selatan Provinsi Kalimantan Barat atau berada pada posisi 0
43’ 5,15” Lintang Selatan sampai dengan 1 46’ 35,21” Lintang Selatan dan 108
40’ 58,88” Bujur Timur sampai dengan 110 24’ 30,50” Bujur Timur.
Gambar 3.1a Peta Administrasi Kabupaten kayong Utara
Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah
sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya, kabupaten
Ketapang, dan Selat Karimata
11 | P a g e

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Karimata dan Kabupaten
Ketapang

Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Karimata

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Ketapang
Wilayah Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 Kecamatan. Di Mana kecamatan
– kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan laut. Sedangkan Kecamatan
Sukadana terletak pada 1 08’ 00” LS – 1 20’ 00” LS dan 109 52’ 24” BT – 110 09’
48” BT dan Kecamatan Simpang Hilir terletak pada 0 50’ 00” LS – 1 17’ 12” LS
dan 109 44” 48” BT – 110 23’ 12” BT.
3.1.2. Luas Wilayah
Kabupaten Kayong Utara merupakan kabupaten paling kecil di Provinsi
Kalimantan Barat, dengan luas wilayah mencapai 4.568,26 km2. Luas wilayah
Sukadana yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Kayong Utara mencapai
1.027,07 km2 atau 22,48 persen dari luas wilayah Kabupaten Kayong Utara.
Sedangkan Kecamatan Simpang Hilir merupakan Kecamatan yang memiliki
wilayah terluas 1.538,99 km2 atau 33,69 persen dari luas wilayah Kabupaten
Kayong Utara.
Tabel 3.1.2a Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan
3.1.3. Jenis Tanah
Sebagian besar daerah Kabupaten Kayong Utara terdiri atas tanah kuarter (
322.040 Hectar atau 76,30 persen ), intrusif dan plutonik asam ( 68.145 Hectar
12 | P a g e
atau 16,14 persen ), efusif tak dibagi ( 24.825 Hectar atau 5,88 persen ), intrusif
dan plutonik basa menengah ( 6.325 Hectar atau 1,50 persen ), yang terhampar
di sebagian besar setiap Kecamatan.
Formasi Geologi Kecamatan Sukadana memiliki tanah kuarter sebesar 50.120
Ha, 2.250 Ha Intrusif dan Plutonik Basa menengah, 7800 Ha Efusif Tak Dibagi dan
Intrusif & Plutonik Asam. sedangkan Kecamatan Simpang Hilir memiliki Formasi
Geologi 167.705 Ha tanah Kuarter dan 755 Ha tanah Trias, 4.075 Ha Intrusif dan
Plutonik Basa Menengah, 17.025 Efusif tak dibagi, 27.720 Ha Intrusif dan
Plutonik Asam.
Kayong Utara menurut Kelas Lereng ( Ha ) khususnya Kecamatan Sukadana < 2 %
sebesar 37.690 Ha, kelas Lereng 2 – 14 % 35.818 Ha, Kelas Lereng > 40 % 21.412
Ha dengan Jumlah total sebesar 94 920 Ha. Untuk Kecamatan Simpang Hilir
untuk Kelas Lereng < 2 % sebesar 112.653 Ha, Kelas Lereng 2 – 14 % sebesar
87.949 Ha, Kelas Lereng 15 – 40 % sebesar 625 Ha, Kelas Lereng > 40 % sebesar
16.508 Ha dengan jumlah Total 217.280 Ha.
3.2. Iklim
3.2.1. Musim
Wilayah Kabupaten Kayong Utara dan umumnya di Indonesia, hanya dikenal dua
musim, yaitu musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi
pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Sedangkan musim penghujan
biasa terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini
berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan
April – Mei dan Oktober – November.
3.2.2. Temperatur
Temperatur udara di suatu daerah antara lain dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut dan iklim daerah tersebut. Kabupaten Kayong Utara sebagai
salah satu wilayah Indonesia yang beriklim tropis, salah satu cirinya adalah
mempunyai temperature udara yang relatif tinggi dan panas. Letak Kabupaten
Kayong Utara yang relatif dekat dengan garis Khatulistiwa semakin memperkuat
temperature yang relatif tinggi sehingga udaranya menjadi lebih panas.
13 | P a g e
3.2.3. Curah Hujan dan Angin
Curah Hujan di pengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah iklim,
keadaan geografi dan perputaran / pertemuan arus udara. Pada tahun 2010 di
Kabupaten Kayong Utara rata – rata curah hujan berkisar 321.75 mm atau lebih
tinggi dibanding Kabupaten Ketapang yang berkisar 292.9 mm. Curah hujan
sebesar itu termasuk tinggi dengan intensitas yang cukup, hal ini dipengaruhi
oleh daerah yang memiliki hutan tropis yang lebat dan disertai dengan
kelembaban udara yang tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari
yaitu sebesar 464 mm dan terendah pada bulan April yaitu sebesar 58 mm.
Tabel 3.2.3a Rerata CH Stasiun Meteorologi Kayong Utara
Sedangkan rata – rata hari hujan pada tahun 2010 adalah 14 hari Jumlah hari
hujan terbanyak terjadi pada bulan Agustus, September¸ November dan
Desember. Sedangkan terendah terjadi pada bulan April. Adanya perubahan
iklim global pada beberapa tahun terakhir juga memberi dampak langsung
terhadap perubahan iklim di Kabupaten Kayong Utara. Hal ini terlihat dengan
adanya
pergeseran
pola
curah
hujan
dan
hari
hujan
dicermati
keterbandingannya antar waktu ke waktu dari tahun ke tahun.
14 | P a g e
Dengan tingkat curah hujan yang cukup tinggi di Kayong Utara, biasanya akan
selalu disertai kecepatan angin yang tinggi pula.
3.3. Kependudukan
Berdasarkan sensus penduduk 2010 jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Kayong
Utara pada tahun 2010 sebanyak 95.594 jiwa ( 48.835 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
46.759 jiwa berjenis kelamis perempuan ). Jika dibandingkan dengan luas wilayah
Kabupaten Kayong Utara yaitu 4.568,26 km2, maka kepadatan penduduk hanya sekitar
20 jiwa per Km2 terhitung masih sedikit. Dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten
Kayong Utara, kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan
Simpang HIlir, yaitu sekita 29,55 % dari total penduduk Kabupaten Kayong Utara.
Tabel 3.3a Luas dan Jumlah Penduduk Kecamatan Sukadana Tahun 2010
15 | P a g e
Tabel 3.3b Luas dan Jumlah Penduduk
Kecamatan Simpang Hilir Tahun 2010
3.4. Pendapatan Regional
3.4.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kayong Utara tahun 2010 mengalami
peningkatan di banding tahun lalu yaitu sebesar 5,92 % pada tahun 2010. Sektor
Pertanian adalah sektor yang paling dominan dan mengalami pertumbuhan
sebesar 6,97 persen, disusul sektor industry pengolahan dan perdagangan –
hotel – restoran yang masing – masing sektor tumbuh sekitar 3,24 persen dan
5,45 persen.
Adapun sektor ekonomi yang paling pesat pertumbuhannya adalah sektor listrikgas-air minum yaitu sebesar 12,53 persen pada tahun yang sama. Sektor
pertanian memiliki peranan cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten
Kayong Utara. Lebih dari 45 persen nilai tambah di Kabupaten Kayong Utara
berasal dari sektor ini. Adapun sumbangan terbesar dalam pembentukan nilai
tambah di sektor pertanian dua diantaranya berasal dari sub sektor tanaman
bahan makanan dan sub sektor perikanan yaitu masing-masing 47,99 persen dan
34,94 persen
16 | P a g e
Tabel 3.4.1a Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kayong Utara
Dan Provinsi Kalimantan Barat 2010
Jika dilihat secara sektoral, pertumbuhan ekonomi sektoral Kabupaten Kayong
Utara rata-rata lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi sektoral
Provinsi Kalimantan Barat (tabel 3.2). Hanya terdapat 4 (empat) sektor ekonomi
yang
pertumbuhannya
pertambangan-penggalian,
lebih
rendah
sektor
dibanding
bangunan,
provinsi
sektor
yaitu
sektor
perdagangan-hotel-
restoran, dan sektor pengangkutan telekomunikasi. Relatif lebih pesatnya ratarata pertumbuhan ekonomi sektoral Kabupaten Kayong Utara dibanding Provinsi
mengindikasikan bahwa secara rata-rata pertumbuhan ekonomi sektoral di
Kabupaten Kayong Utara relatif tidak tertinggal dibanding Kabupaten/Kota lain
di Kalimantan Barat.
17 | P a g e
Tabel 3.4.1b Perkembangan PDRB Kayong Utara dalam 5 Tahun
3.4.2. Laju Inflasi
Laju Inflasi atas dasar Harga Produsen Kabupaten Kayong Utara tahun 2010
sebesar 7,13 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan inflasi di
Kabupaten Kayong Utara adalah akibat melambatnya inflasi di sektor bangunan,
sektor industri pengolahan, sektor perdagangan-hotel-restoran, serta sektor
jasa-jasa. Pada tahun 2010 PDRB per Kapita Kabupaten Kayong Utara adalah
sebesar 9,90 juta rupiah. Artinya, rata-rata pendapatan satu orang penduduk
Kabupaten Kayong Utara selama setahun adalah sebesar 9,90 juta rupiah. Nilai
ini meningkat sebesar 9,66 persen dibanding tahun lalu yang sebesar 9,03 juta
rupiah.
18 | P a g e
Download