Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional PENINGKATAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN TNI AD GUNA MENJAGA LEGITIMASI DI DUNIA INTERNASIONAL BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Pesatnya perkembangan lingkungan strategis pada era global telah mengarah kepada perubahan yang sangat dinamis dan sulit diprediksi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berpengaruh terhadap peru-bahan dunia kearah mul-tipolar dimana perkembangan dunia baik dibidang teknologi, ekonomi, sosial, politik dan budaya tidak terpusat di satu wilayah namun cenderung mengarahkan semua negara untuk selalu bekerjasama dalam menghadapi ataupun menyelesaikan suatu permasalahan di semua bidang dengan negara dikawasan. Sesuai dengan amanat didalam pembukaan UUD RI 19451, Indonesia selalu berperan aktif dalam percaturan dunia internasional, sehingga dengan berkembangnya lingkungan strategis Indonesia harus lebih terbuka dengan menjalin hubungan dan bekerjasama dengan negara luar sesuai tujuan dan kepentingan negara masingmasing. TNI sebagai bagian dari komponen Bangsa, telah 1 Naskah Pembukaan UUD 1945, Alinea ke 4 Kajian Triwulan I 1 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional menjalin hubungan dan kerjasama dengan negara lain sejak awal proklamasi kemerdekaan, oleh karenanya para pendahulu TNI pada saat itu telah memprediksi tentang perkembangan masa depan TNI. Perkembangan struktur organisasi TNI yang dirancang dalam postur TNI merupakan tuntutan yang sejalan dengan era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Militer. Salah satu Postur TNI yang dikembangkan adalah dibidang kemampuan dan peningkatan SDM prajurit. Pada awal pembentukan TNI banyak perwira yang kemudian menduduki jabatan strategis merupakan lulusan dari lembaga pendidikan militer diluar negeri. Seiring dengan perkembangan situasi politik pada awal era reformasi berdampak terhadap hubungan dan kerjasama dengan negara lain dalam hal pendidikan Militer dengan adanya masalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh TNI juga berpengaruh terhadap kredibilitas lembaga pendidikan militer dan peluang bagi personel TNI untuk mengikuti pendidikan diluar negeri serta menurunnya jumlah perwira dari negara lain yang mengikuti pendidikan di Indonesia. Disisi lain banyak hal positif diperoleh dari perwira TNI yang mengikuti pendidikan di luar negeri telah banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan dan peningkatan mutu lembaga pendidikan dalam negeri. b. Pada kurun waktu tahun 1950 sampai dengan 1980 Indonesia dikenal dengan sebutan Macan Asia, negara-negara luar kagum akan kemampuan dan kondisi alutsista yang dimiliki TNI pada saat itu, secara teknis pun kemampuan prajuritnya juga sering mendapat pujian dari sikap militansi dan ikatan dengan rakyatnya yang terkenal sehingga membuat Kajian Triwulan I 2 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional ketertarikan Negara-negara luar untuk mempelajari hal tersebut, hal ini terlihat dari keikutsertaan TNI dalam rangka ikut serta memelihara perdamaian dunia, “Dalam menghadapi ancaman militer menempatkan TNI sebagai komponen utama dan dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. TNI bertugas menjalankan kebijakan pertahanan negara untuk mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa, serta juga bertugas menjalankan operasi militer selain perang dan ikut secara aktif dalam tugas-tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. 2” Realisasi dari TNI adalah mulai sejak tangal 8 Januari 1957 kontingen Garuda I berangkat ke mesir dalam rangka misi perdamaian PBB, dan dilanjutkan dengan misi garuda lainnya sampai saat ini, sanjungan dan pujian terhadap kiprah prajurit TNI AD dalam pelaksanaan tugas dari berbagai pasukan Negara lainnya seperti ketahanan fisik yang sanggup berada dalam medan operasi lebih dari 6 bulan, daya juang yang tinggi dan tidak mudah menyerah dengan situasi dan kondisi yang dihadapi di medan tugas, kemampuan komunikasi sosialnya sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang bisa diterima semua pihak. Menindaklanjuti kondisi tersebut kemampuan personel TNI AD sebagai abdi Negara yang bertanggung jawab dalam pertahanan kedaulatan Republik Indonesia harus dipelihara dan ditingkatkan, salah satu metode dan cara untuk memelihara, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan tersebut adalah melalui pendidikan. Dihadapkan dengan tuntutan dan tantangan 2 Mabesad, Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi, No KEP / 23/ IV/2007, Hal 7 Kajian Triwulan I 3 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional tugas di masa depan yang semakin berat dan komplek, mengakibatkan tuntutan akan kelulusan lembaga pendidikan yang bermutu akan semakin berat. Kondisi lembaga pendidikan TNI AD sendiri saat ini secara umum ditinjau dari 10 komponen pendidikan masih belum ideal, apalagi dikaitkan dengan tuntutan perkembangan zaman. c. Seskoad sebagai lembaga pendidikan tertinggi TNI AD dalam menjaga legitimasi lembaga pendidikan TNI AD didunia Internasional sesuai dengan fungsi dan perannya sebagai lembaga kajian strategis TNI AD memandang perlu membuat kajian tentang peran lembaga TNI AD dengan pendekatan prioritas terhadap 5 dari 10 komponen pendidikan diantaranya kurikulum, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta pendidikan dan fasilitas pendidikan guna mendukung peran serta TNI AD yang tertuang dalam salah satu alinea yang terdapat pada pembukaan undang-undang dasar 1945 yaitu “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Untuk memberikan gambaran kepada Pimpinan TNI AD tentang hasil Kajian Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Kajian Triwulan I 4 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional Dunia Internasional dengan memperhatikan unsur-unsur yang terkandung didalamnya. b. Tujuan. Sebagai bahan pertimbangan Pimpinan TNI AD tentang hasil kajian Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional serta saran masukan yang tepat dan obyektif dalam menetapkan kebijaksanaan untuk melaksanakan pembinaan Lembaga Pendidikan TNI AD di masa yang akan datang. 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup kajian ini meliputi latar belakang pemikiran, data dan fakta serta analisa Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional, yang disusun dengan tata urut sebagai berikut : a. Pendahuluan. b. Latar Belakang Pemikiran. c. Data dan Fakta. d. Analisa. e. Penutup. 4. Metode dan Pendekatan. a. Metode. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan menganalisa semua data dan fakta yang ada dihadapkan pada Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional. b. Pendekatan. Menggunakan pendekatan deduktif dan induktif. 5. Pengertian. (Terlampir). Kajian Triwulan I 5 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional BAB II LATAR BELAKANG PEMIKIRAN 6. Umum. a. Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 diperoleh melalui perjuangan yang panjang dengan pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan dalam mengusir penjajah Belanda maupun Jepang. Perjuangan yang dilaksanakan dalam kurun waktu cukup lama tidak terlepas dari peran dan dukungan rakyat Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan perubahan dinamika para pemimpin militer TNI saat itu memandang perlu berdirinya sebuah lembaga pendidikan militer yang difungsikan untuk mencetak kader pemimpin militer di Indonesia di masa mendatang, seperti Akademi Militer (Akmil) bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland. Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu, seiring dengan perkembangannya akhirnya Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGI AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi Kajian Triwulan I 6 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung. Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.3 b. Berangkat dari kondisi lembaga pendidikan TNI AD yang sudah ada, terdapat beberapa masalah yang belum dapat menjawab tantangan yang harus dihadapi khususnya di era global seperti sekarang ini, perkembangan kebutuhan keilmuan, situasi dan kondisi yang terjadi dalam dunia internasional dan lainnya, mengharuskan lembaga pendidikan TNI AD berpacu dengan kebutuhan tersebut dan tidak cukup mempelajari apa yang sudah menjadi ketentuan atau doktrin yang sudah ada. Tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan TNI AD yang berwawasan luas, kemampuan analisis yang tinggi, responsif dan profesional semakin mendesak karena semakin komplek tantangan tugas yang harus dihadapi. Salah satu implikasi globalisasi dalam pendidikan yaitu adanya regulasi yang membuka peluang lembaga pendidikan untuk 3 www.akmil.ac.id/index.php , sejarah Akmil. Kajian Triwulan I 7 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional saling bertukar siswa maupun instruktur dengan negara asing dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitasnya. Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang semakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi lembaga pendidikan TNI AD untuk mengupayakan segala cara agar meningkatkan daya saing lulusan serta produkproduk akademik lainnya yang antara lain dicapai melalui peningkatan mutu pendidikan yang dapat dihasilkan dari peningkatan peran lembaga pendidikan TNI AD. 7. Landasan. a. Landasan Idiil. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan sumber dari segala sumber hukum yang mengandung nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara4, begitupun dengan lembaga pendidikan dapat diaplikasikan sebagai media untuk pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan tanah air, komponen yang terdapat didalamnya pun harus mengandung nilai moral yang berjiwa Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI serta merasa turut bertanggung jawab terwujudnya citacita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. b. Landasan Visional. Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian: cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Azas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud 4 Ibid Hal 17 Kajian Triwulan I 8 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan bersama. Azas Wawasan Nusantara terdiri dari : Kepentingan, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, kesetiaan terhadap kesepakatan. Dalam operasional sebuah lembaga pendidikan mencakup tentang Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara, yaitu : Implementasi dalam kehidupan Politik, Ekonomi, Budaya dan Pertahanan Keamanan.5 c. Landasan Konsepsional. Ketahanan Nasional (Tannas), merupakan konsepsi Nasional dalam Pencapaian Tujuan Nasional, yang pada intinya tercapainya Keamanan dan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintahan Negara. Suatu rumusan Tujuan Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD RI 1945, adalah membentuk suatu ”Pemerintahan Negara” yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.6 d. Landasan Operasional. 1) UUD 1945 BAB XIII pasal 31 tentang Pendidikan, yang berisi : 5 6 www.akmil.ac.id/index.php , sejarah Akmil. Ibid hal 8. Kajian Triwulan I 9 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional a) Tiap-tiap pengajaran. warga negara berhak mendapat b) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional.7 2) UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.8 3) UU Republik Indonesia tentang Guru dan Dosen.9 Nomor 14 tahun 2005 4) Peraturan Kasad Nomor Perkasad/14-1/IV/2 tentang Buku Petunjuk Induk Tentang Pendidikan yang menyebutkan dengan jelas dan detail tentang tujuan dan sasaran pendidikan di lingkungan TNI AD serta pola pendidikan di lingkungan TNI AD.10 5) Nota kesepahaman kerjasama militer dengan negara sahabat terkait pendidikan dan latihan. (MOU Kermamil di Kemhan atau Mabesad) e. Landasan Teori. 1) Pengertian Peningkatan Peran lembaga pendidikan TNI AD. Menggabungkan pengertian dari kamus besar bahasa Indonesia yang berarti suatu proses perubahan yang di perlukan oleh seperangkat sistem pada sebuah organisasi berbasis pendidikan yang tujuannya melaksanakan kegiatan mendewasakan manusia dalam hal ini perwira Ibid Hal 6 UU RI No. 20 Tahun 2003, ttg Sisdiknas, tgl 26 Maret 2003, Penerbit CV. Tamita Utama. 9 www.Sa.Hb.ac.id/ketentuan lain/UUno142005 (guru & dosen) Pdf 10 . Mabesad,Bujuk Induk tentang Pendidikan Nomor Perkasad/14-1/IV/2011 7 8 Kajian Triwulan I 10 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional siswa sesuai strata melalui metoda pengajaran dan pelatihan di lingkungan TNI AD. 2) Tujuan peningkatan peran lembaga pendidikan TNI AD. Sesuai Peraturan Kasad Nomor Perkasad/14-1/IV/ 2011 tentang Bujukin tentang Pendidikan, Tujuan pendidikan TNI AD adalah untuk membentuk dan membekali peserta didik seutuhnya sebagai prajurit pejuang yang profesional yang memiliki sikap dan perilaku prajurit sesuai dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani yang samapta untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan sadar akan tanggung jawab serta kewajibannya. 3) Menjaga legitimasi di mata dunia internasional. Seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia terdapat beberapa tahapan proses pembangunan yang sudah dilalui dengan kondisi yang berubah-ubah namun tetap bermuara pada tujuan akhir yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan.11 8. Dasar Pemikiran. Peningkatan sebuah peran lembaga pendidikan TNI AD dalam rangka membentuk satuan yang tangguh sebagai salah satu langkah yang diambil dalam rangka menjaga citra bangsa Indonesia di mata dunia internasional adalah membentuk satuan TNI yang tangguh kuat dan disegani melalui proses yang bertahap, berjenjang dan berlanjut dengan 11 Ibid Alinea 3 Kajian Triwulan I 11 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional media bahan pengajaran, pendidikan dan pelatihan yang terdapat pada lembaga pendidikan TNI AD yang terhormat dan berwibawa mulai dari pendidikan pembentukan sampai dengan pendidikan pengembangan. Dengan demikian maka keluaran pendidikannya dapat melaksanakan tugas pokok sesuai level masing-masing, dapat berkarya secara profesional baik secara nasional lewat penugasan intern dalam negeri maupun pada level internasional melalui penugasan luar negeri sehingga akan terbentuk kembali opini yang positif dari dunia internasional dan perbaikan integritas tentang jati diri TNI yang sebelumnya sempat terpuruk karena permasalahan nasional seperti masalah dwifungsi ABRI dan masalah pelanggaran HAM pada masa lalu yang dianggap anti demokratisasi. Dihadapkan dengan arus globalisasi yang semakin dinamis, potensi ancaman pun semakin meningkat dan kompleks. Negara tetangga Indonesia, di antaranya seperti Singapura, dan Australia yang telah berhasil mengembangkan kekuatan militernya, Timor Timur yang pernah menjadi bagian dari Indonesia, Papua Nugini, Malaysia dan Filiphina yang berbatasan darat maupun laut dengan negara Indonesia; berdasarkan teori Realisme dalam Hubungan Internasional negara yang berbatasan tersebut tetap merupakan rival bagi Indonesia yang sewaktu-waktu bisa menjadi sumber ancaman. Belum lagi kondisi di dalam negeri, dengan terbuka lebarnya pintu-pintu demokrasi, semakin memperbesar potensi ancaman terhadap keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa Indonesia. Perubahan lingkungan strategis ini hendaknya menjadi referensi bagi TNI AD sebagai penangkal ancaman matra darat untuk Kajian Triwulan I 12 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional menanamkan pameo “Berubah atau Mati” yang identik dengan pameo “Merdeka atau Mati” pada masa Perang Kemerdekaan.12 Tuntutan terhadap peningkatan peran lembaga pendidikan TNI AD guna menghasilkan lulusan sesuai kebutuhan personel TNI AD yang mempunyai kemampuan sebagai abdi Negara yang bertanggung jawab dalam mempertahankan setiap jengkal wilayah Negara kedaulatan republik Indonesia merupakan hal yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan kedepan yang semakin kompleks. Peran lembaga pendidikan TNI AD diharapkan dapat mendekati kondisi ideal mengacu kepada 10 komponen pendidikan yang sudah di standarisasi sesuai dengan tuntutan dan tantangan yang harus dihadapi. Sehingga landasan dasar dalam rangka pengembangan kemampuan postur TNI akan dapat direalisasikan. Dalam perkembangannya sebuah pengakuan dari dunia luar merupakan sesuatu yang dibutuhkan bagi sebuah lembaga pendidikan TNI AD karena akan berkaitan langsung dengan pencitraan sebuah bangsa, untuk itu dalam kajian ini penulis membatasi 5 dari 10 komponen pendidikan yang dianggap paling dominan dalam rangka peningkatan mutu atau kualitas sebuah lembaga pendidikan TNI AD diantaranya kurikulum, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan fasilitas pendidikan dengan harapan citra dari dunia luar akan tetap terjaga seiring dengan peningkatan dari sebuah lembaga pendidikan TNI AD dan Perlunya saran- saran konstruktif yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam rangka menjaga legitimasi guna mendukung peningkatan peran lembaga pendidikan TNI AD yang hanya didapatkan melalui kajian peran lembaga pendidikan TNI AD. Syarifudin Tippe, Strategi Pengembangan TNI AD 25 Tahun ke Depan: Ditinjau dari Perspektif Pendidikan hal 2 12 Kajian Triwulan I 13 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional BAB III DATA DAN FAKTA 10. Umum. Sistem dan penyelenggaraan pendidikan Perwira TNI AD selama ini telah diselenggarakan sesuai dengan kebijakan Pimpinan TNI AD. Tetapi untuk kondisi lembaga pendidikan TNI AD secara umum masih terdapat perbedaan antara satu lembaga dengan lainnya, hal ini disebabkan kemampuan dan kebutuhan dari tiap lembaga pendidikan berbeda-beda untuk itu 10 komponen pendidikan yang tercantum dalam bujuk induk pendidikan sesuai Peraturan Kasad Nomor Perkasad/141/IV/2011 dijadikan dasar dalam rangka operasional lembaga pendidikan. Menurut UU RI No.34 tahun 2004 pasal 15 yang dimaksud dengan perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara, antara lain perencanaan untuk “memberikan kemampuan melalui pendidikan dan latihan agar dapat melaksanakan tugas pertahanan negara” tergambar bahwa negara berkewajiban memberikan dukungan fasilitas pendidikan kepada prajuritnya apalagi kondisi terkini tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak karena semakin beratnya tantangan tugas yang harus dihadapi. Salah satu implikasi globalisasi dalam pendidikan yaitu adanya regulasi yang membuka peluang lembaga pendidikan militer tiap negara melakukan kerjasama (termasuk siswa dan instruktur mancanegara). Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang semakin kompleks, tiada jalan lain bagi lembaga pendidikan untuk meningkatkan daya saing Kajian Triwulan I 14 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional lulusan serta produk-produk peningkatan mutu pendidikan. akademik lainnya melalui Dalam rangka pengembangan lembaga pendidikan untuk disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan perubahan situasi secara global sehingga memberikan kesan bahwa lembaga pendidikan selalu menyesuaikan dengan kondisi terkini. Mengacu pada Doktrin Kartika Eka Paksi tertulis pembinaan kemampuan yang dilaksanakan melalui siklus pendidikan, latihan, dan penugasan harus memenuhi prinsip utama apa yang dilaksanakan (dalam penugasan) itulah yang dilatihkan (dalam latihan). Apa yang dilatihkan itulah yang diajarkan (dalam pendidikan)13. Selain itu harus diperhatikan prinsip-prinsip khusus dalam rangka prinsip penyelenggaraan latihan diantaranya: Pertama, Setiap jenjang dan jenis pendidikan karier harus dapat mendukung pencapaian sasaran organisasi, pengisian struktur organisasi dan sistem senjata yang digunakan serta pengisian klasifikasi pekerjaan.maksudnya adalah dalam organisasi TNI dapat tergambarkan seperti sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen-komponen kecil yang saling berkaitan satu sama lain, dalam proses pembinaan dan pelatihannya pun berbeda-beda meskipun tujuannya adalah untuk mendukung pelaksanaan sistem tersebut, untuk itu dalam pelaksanaan pembinaan pada lembaga pendidikan menyesuaikan dengan jenjang dan jenis pendidikan secara bertingkat bertahap dan berlanjut. 13 Ibid Hal 67 Kajian Triwulan I 15 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional Kedua, Sumber daya harus dialokasikan secara maksimal untuk mencapai tujuan/sasaran pendidikan. Berkaitan dengan personel mengacu kepada penempatan personel yang cocok pada posisi yang tepat, untuk itu dalam rangka mengikuti pendidikan dilakukan terlebih dahulu sebuah tes dalam rangka pendidikan untuk mengukur kemampuan calon peserta didik yang paling memenuhi syarat dalam rangka mengikuti pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditentukan. Ketiga, Karier dan kesejahteraan penyelenggara pendidikan (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) harus diperhatikan dan dikembangkan sebaik-baiknya, karena merupakan personel-personel yang terpilih karena tugas pokoknya di lembaga pendidikan akan memberikan pengajaran dan pelatihan kepada para peserta didik untuk itu sangat wajar seandainya dalam pengembangan kesejahteraan dan karir pada khususnya mendapatkan kelebihan dibanding personel lain yang berada diluar lembaga pendidikan. Keempat, Kesempatan mengikuti pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik, tetapi juga harus bermanfaat bagi satuan. Seiring datangnya sebuah kesempatan dalam rangka mengikuti pendidikan akan datang sebuah pengorbanan berupa kewajiban yang sementara waktu ditinggalkan karena mengikuti pendidikan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan, untuk itu peserta didik harus dapat menyerap ilmu sebaik mungkin agar ilmu yang nantinya didapat bisa diaplikasikan dalam kedinasan sehari-hari guna mendukung pelaksanaan dan kelancaran tugas pokok dalam satuan. Kajian Triwulan I 16 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional 11. Kondisi Lembaga Pendidikan TNI AD. Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI AD dan sekaligus menjamin kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lembaga pendidikan yang mampu mengikuti perkembangan zaman akan menghasilkan Perwira TNI AD yang peka terhadap perkembangan situasi. Untuk memahami kondisi lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD kita perlu menyinggung satu demi satu dari 10 komponen pendidikan diantaranya adalah : a. Pada Komponen kurikulum. Pertama, Tujuan penyusunan kurikulum pendidikan masih menitikberatkan kepada perwujudan pencapaian hasil didik yang mampu menjawab tuntutan standar kualifikasi personel sesuai jabatan yang akan didudukinya. Sehingga apabila tuntutan tugas dan tanggung jawab yang akan diemban setelah selesai pendidikan tidak berubah, kurikulum pun relatif tidak berubah. Kedua, Masih banyaknya pengulangan materi ajaran pada program-program pendidikan yang berbeda strata dan jenjangnya tanpa disertai perbedaan bobot materi ajaran. Hal ini berakibat kepada kurang efektifnya program pendidikan khususnya dilihat dari lamanya waktu pendidikan hendaknya mengacu kepada tujuan pendidikan TNI AD. Dalam penyusunan kurikulum masih ada yang perlu ditingkatkan agar tujuan dari sebuah pendidikan di TNI AD yang seharusnya mengacu pada Tujuan pendidikan TNI AD untuk membentuk dan membekali peserta didik seutuhnya Kajian Triwulan I 17 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional sebagai prajurit pejuang yang profesional, yang memiliki sikap dan perilaku prajurit sesuai dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani yang samapta untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan sadar akan tanggung jawab serta kewajibannya. b. Pada Komponen Paket Instruksi. Pertama, Meskipun telah sering dilaksanakan revisi terhadap paket instruksi di setiap lembaga pendidikan, masih banyak di antara paket instruksi tersebut yang materinya kurang sesuai dengan kurikulum pendidikan. Kedua, Di beberapa lembaga pendidikan, paket instruksi tersebut masih terbatas jumlahnya sehingga kurang dapat diakses secara leluasa oleh peserta didik yang membutuhkan referensi baik selama maupun setelah selesai mengikuti program pendidikan. c. Pada Komponen Tenaga Pendidik (Gadik) dan Tenaga Kependidikan (Gapendik). Pertama, Masih ada kesan bahwa lembaga pendidikan adalah satuan yang tidak ‘bergengsi’ di lingkungan TNI AD. Senada dengan marjinalisasi ini, personel gadik dan gapendik pun dianggap sebagai personel yang biasa saja didalam organisasi, dan bahkan sering muncul anggapan tidak diperhitungkan karena personel di lembaga pendidikan dalam pembinaan kariernya sering terabaikan. Kedua, Pembinaan profesionalisme gadik dan gapendik masih relatif rendah karena pada saat penerimaan atau pemilihan personel yang akan mengawaki lembaga Kajian Triwulan I 18 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional pendidikan tidak disertai dengan uji kompetensi terlebih dahulu sehingga mendapatkan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang belum memenuhi syarat kualifikasi terutama psikologi, akademik maupun pengalaman tugas. d. Pada Komponen Alat Instruksi (Alins/Alongins). Secara umum kondisi alins dan alongins di lembaga pendidikan TNI AD masih ada yang kurang baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga kurang bisa mendukung terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang optimal. e. Pada Metode Pengajaran. Metode pengajaran yang diterapkan relatif masih menggunakan teacher centered learning system sehingga kurang mengoptimalkan peran peserta didik untuk lebih aktif selama proses belajar. f. Pada Komponen Peserta Didik. Secara umum motivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar secara aktif masih kurang optimal. Hal ini disebabkan seleksi untuk suatu pendidikan, khususnya pengembangan umum dibatasi kuota akibat faktor program dan anggaran yang menggunakan sistim alokasi. Secara psikologis perjuangan atau tuntutan pada peserta didik adalah bagaimana bisa melewati suatu seleksi namun motivasi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan selama masa pendidikan berkurang. Pada jangka pendek terlihat dari banyaknya keluhan satuan operasional terhadap masih minimnya penguasaan materi mantan peserta didik yang masuk satuan operasional dan pada jangka panjang semua pengetahuan dan keterampilan mantan peserta didik tidak digunakan secara optimal untuk pengembangan diri maupun organisasi. Kajian Triwulan I 19 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional g. Pada Komponen Evaluasi Pendidikan. Evaluasi pendidikan khususnya bidang akademik hanya menitikberatkan kepada hasil ujian akhir bukan berorientasi tentang kedalaman daya serap dan pemahaman dari peserta didik terhadap ilmu pengetahuan maupun keterampilan yang diberikan di lembaga pendidikan. h. Pada Komponen Anggaran Pendidikan. Masih sangat terbatas dan belum bisa mewadahi kepentingan dari lembaga pendidikan untuk membekali peserta didik kemampuan dalam penelitian baik untuk kepentingan peserta didik guna penyerapan ilmu pengetahuan yang lebih maksimal maupun guna kepentingan lembaga pendidikan untuk mengembangkan kedalaman dan validitas materi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada peserta didiknya. i. Pada Komponen Fasilitas Pendidikan. Secara umum fasilitas pendidikan masih terbatas baik secara kualitas maupun kuantitas serta pemanfaatannya. Selain itu lingkungan di lembaga pendidikan masih kurang kondusif bagi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar, khususnya belajar mandiri.14 12. Pandangan Dunia internasional Terhadap Peran Lembaga Pendidikan TNI AD. Perjalanan bangsa Indonesia dalam rangka merebut kemerdekaan pada masa penjajahan sampai dengan sekarang telah melahirkan sebuah sejarah perjalanan TNI yang panjang, karena dalam sebuah perjalanan Andy Pranoto, Upaya peningkatan 10 komponen pendidikan, http://andy0012.wordpress.com/my-unit 14 Kajian Triwulan I 20 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional lahirnya sebuah bangsa tidak akan pernah terlepas dari peran angkatan bersenjatanya termasuk TNI yang saat itu merupakan penggabungan kekuatan bersenjata yang berasal dari para tokoh pejuang bersenjata, baik dari hasil didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), maupun mereka yang berasal dari laskar rakyat. Hasil penggabungan ini adalah sebuah lembaga yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setelah kemerdekaan era mempertahankan kemerdekaan dimulai oleh TNI dimana Bangsa Indonesia menghadapi Sekutu/ Belanda yang berusaha menjajah kembali bangsa Indonesia. Kedatangan kembali Sekutu/Belanda mendapat perlawanan kekuatan TNI bersama rakyat. Perlawanan tersebut menimbulkan pertempuran yang terjadi di mana-mana, seperti di Semarang (1945), Ambarawa (1945), Surabaya (1945), Bandung Lautan Api (1946), Medan Area (1947), Palembang (1947), Margarana (1946), Menado (1946), Sanga-Sanga (1947), Agresi Militer Belanda I (1947), Agresi Militer Belanda II (1948), dan Serangan Umum 1 Maret 1949. Akibat dari perlawanan tersebut akhirnya bangsa Indonesia mampu mendapatkan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949. Perjuangan ini berhasil berkat adanya kepercayaan diri yang kuat, semangat pantang menyerah, berjuang tanpa pamrih dengan tekad merdeka atau mati. Seiring dengan perjalanan sejarah TNI kembali mendapatkan tantangan dengan kondisi beberapa daerah di wilayah kesatuan Republik Indonesia yang bergejolak akibat separatisme seperti Kajian Triwulan I 21 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional PKI di Madiun, DI/TII di Jawa Barat, OPM di Irian Jaya, RMS di Maluku dan dibeberapa wilayah lainnya yang dapat mengancam keutuhan bangsa, tetapi dengan tekad dan keyakinan yang kuat TNI serta kedekatan dengan rakyatnya pada masa itu mampu menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi dengan sukses, selanjutnya perjalanan sejarah juga mencatat bangsa Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka menjalankan misi PBB, kembali peran TNI mendapatkan ujian di mata dunia internasional dimana penunjukan untuk menjalankan misi perdamaian tersebut merupakan sebuah penghargaan dunia internasional terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh TNI dan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan pada saat zaman perjuangan juga menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia pada saat setelah kemerdekaan, hingga pada akhirnya TNI mampu memerankan posisi tersebut dengan baik yang berimbas muncul sebuah kepercayaan lanjutan dari badan PBB berupa penunjukanpenunjukan berikutnya dalam rangka misi perdamaian sekaligus sebagai pengejewantahan dari pembukaan UUD 1945 alinea ke 3 “ikut aktif dalam rangka menjaga ketertiban dunia perdamaian abadi”. Tetapi dalam perjalanan dari waktu kewaktu, masih banyak terjadi permasalahan terutama didalam negeri seperti masih terdapat oknum-oknum anggota TNI yang mengakibatkan terjadinya bentrokan antara rakyat dan TNI, TNI dengan aparat kepolisian seperti kejadian di Ambon, Gorontalo dan yang terakhir di Baturaja, Palembang. Peristiwa ini menunjukkan masih ada beberapa oknum TNI yang bermental mengedepankan arogansi dalam penyelesaian masalah sehingga mengakibatkan Kajian Triwulan I 22 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional kritikan dan hujatan tak pernah berhenti untuk TNI meskipun reformasi di tubuh TNI yang sudah berjalan diapresiasi dengan baik oleh komponen bangsa yang lain. Berbagai kasus selalu menjadi sorotan publik, seperti sikap arogansi TNI yang disebut masih mewarnai wajah aparat keamanan di negeri ini. Arogansi itu ditunjukkan dengan perilaku melanggar hukum dan melakukan kekerasan di area publik. Perilaku ini menjadi bukti reformasi kultural di lingkungan TNI memang belum sepenuhnya berhasil, ditambah lagi sesuatu yang dianggap dosa masa lalu TNI saat menyelesaikan kasus keamanan di daerah konflik seperti Aceh, Ambon atau Papua yang selalu menjadi acuan, selanjutnya terlepas dari soal valid tidaknya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat, sepanjang tahun 2010 terjadi 56 perilaku arogan yang dilakukan oknum TNI, bila berkelanjutan maka sedikit demi sedikit kepercayaan rakyat terhadap TNI akan pudar lagi, begitupun dengan persepsi di dunia internasional terjadi degradasi kewibawaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh negara tetangga, perlahan negara Malaysia sudah mulai berani membuka konflik dengan mengklaim budaya asli nasional kita mulai dari Tarian Pendet, Reog Ponorogo dan Batik. Selanjutnya Singapura sebuah Negara kecil pun berani mengurangi batas teritorial Indonesia. Pasir yang digunakan oleh Singapura untuk mengadakan reklamasi adalah pasir yang diambil dari pulau-pulau kecil yang merupakan batas terluar negara Indonesia sehingga membuat luas wilayah teritorial Indonesia semakin berkurang. Hal yang lain adalah tentang para TKI yang dilecehkan oleh Negara tempat mereka mengadu nasib. Di satu sisi Indonesia banyak mengirimkan TKI yang tidak/ Kajian Triwulan I 23 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional kurang terampil sehingga hanya menjadi pekerja kelas rendah, disisi lain masih banyaknya TKI illegal menjadi penghambat moratorium yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah. Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi adalah karena posisi tawar Indonesia terhadap negara lain menurun akibat kemampuan TNI sebagai garda terdepan dari sistem pertahanan negara Indonesia dianggap terjadi penurunan kemampuan ditinjau dari kualitas dan kuantitas Alutsistanya ditambah lagi dengan situasi politik dalam negeri yang masih labil, hal ini pun berimbas terhadap kerjasama antar negara yang sudah terjalin tidak terkecuali dalam bidang militer termasuk didalamnya bidang pendidikan berkurang secara kuantitas dikarenakan negara kita dianggap sedang bermasalah yang berdampak nilai kepercayaan terhadap negara kita menurun. Salah satu komponen yang berpengaruh terhadap pengembalian kemampuan TNI adalah peningkatan mutu lembaga pendidikan TNI yang mampu menjawab tantangan tugas masa kini dan masa depan sehingga akan dapat menghasilkan lulusan yang memang mempunyai kapabilitas dibidangnya masing-masing dan dapat menerima tongkat estafet kepemimpinan dalam rangka mengangkat kembali wibawa dan nama baik bangsa juga TNI pada khususnya. Sehingga kredibilitas negara RI akan kembali terangkat di mata dunia internasional. Tidak sedikit kalangan yang mengakui bahwa reformasi TNI sudah berjalan lebih baik bahkan mendapat pengakuan dunia internasional, hal ini terlihat dari beberapa kerjasama militer beberapa Negara di dunia yang mulai berdatangan seperti Korea selatan, China dan lainnya pun sudah mulai tertarik, tercatat sebagai bentuk kerjasama militernya seperti pelatihan personel Kajian Triwulan I 24 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional pilot pesawat tempur, penyediaan Alutsista, latihan bersama antar pasukan khusus 2 (dua) negara, pembentukan berbagai dialog dan konsultasi ditandai dengan ditandatanganinya MOU kerjasama industri strategis dan pertahanan mencerminkan tingginya bobot hubungan militer kedua negara. Persepsi positif yang diberikan terhadap lembaga pendidikan Seskoad sudah mulai banyak berdatangan selain dari Letnan Jenderal Neo Kian Hong yang beberapa waktu lalu sempat datang berkunjung ke lembaga pendidikan Seskoad dan menyatakan ”Indonesian Army, patriotic at heart, wisdom in the mind ready and determinated to overcome”, selanjutnya Australia yang dulu selalu dingin dengan Indonesia kini punya pandangan lain terhadap TNI. Australia mengajak kerjasama militer, karena Australia memandang Indonesia sangat penting di kawasan Asia Pasifik. Selain letaknya yang strategis, militer Indonesia memiliki profesionalisme, yang telah dibuktikan di berbagai daerah konflik di dunia, seperti pernyataan dari Panglima Divisi 1 Angkatan Darat Australia Mayor Jenderal Stuart Smith yang menyampaikan “Dalam pandangan kami tentang Seskoad bahwa tentara Australia menganggap Seskoad adalah suatu lembaga pendidikan yang dipandang sangat strategis bagi tentara Australia baik dilihat dari tradisi, sejarah dan doktrinnya maupun dilihat dari kualitas out putnya yang sudah terbukti secara lokal/domestik dalam negeri maupun dalam penugasan di luar negeri/PBB, betapa satuan/tentara Indonesia begitu dekat dengan rakyat (Binter) yang tentunya mewujudkan kualitas kepemimpinan perwiranya”. ditambah pernyataan dari Mayor Jenderal Paul Symon Deputy Chief Of Australian Army yang berharap program pertukaran instruktur dari negaranya di lembaga Seskoad sebagai sebuah Kajian Triwulan I 25 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional bentuk kerjasama militer dalam bidang pendidikan tetap dilanjutkan. Demikian pula pendapat Atase pertahanan Inggris untuk Indonesia Col Philip Thorpe tentara Inggris memandang lembaga pendidikan TNI AD, baik Lemhannas, Sesko TNI maupun Seskoad adalah “EQUAL” (setara) dengan lembaga pendidikan di USA dan Australia sehingga selalu berharap mendapatkan Perwira Siswa dari Indonesia, namun untuk dua dekade terakhir ini angkatan bersenjata Inggris membuat prioritas bagi Perwira muda mereka dengan penugasan bukan pendidikan. Pernyataan dari Mayor Michael Spake Staf Atase darat kedubes Amerika menyatakan ”saya menghargai kesempatan ini mengunjungi Seskoad, marilah kita langsung kerjasama berhasil” dari pernyataan tersebut terkandung maksud bahwa harapan kerjasama bilateral dalam bidang pendidikan militer antara sesko angkatan negara lain terhadap seskoad sangat tinggi, demikian juga pendapat dari Colonel Ng Wai Kit Commandant GKS CSC menyatakan ”It’s my great pleasure to be here” yang berarti sesuatu kebanggaan mengunjungi lembaga pendidikan Seskoad, dan yang terakhir dari Ltg Muzamil Hursain, HI.(M) menyatakan “Sangat bangga dan bahagia sebagai salah satu lulusan Seskoad Dikreg XXXII dan bisa kembali melihat lembaga pendidikan Seskoad yang prestisius dan dibanggakan. Bagi Angkatan Bersenjata Pakistan Seskoad sangat strategis, sehingga selalu mengirimkan perwira terbaiknya ke Seskoad, lulusan Seskoad sangat berperan di Angkatan Bersenjata Pakistan karena ilmu yang didapat di Seskoad sangat tepat diterapkan di Pakistan terutama sistem Pembinaan Teritorial dan Sosial Politik. Realisasi dari pernyataan beberapa pimpinan militer negara luar diantaranya tercatat tidak kurang puluhan negara setiap Kajian Triwulan I 26 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional tahunnya telah melaksanakan kerjasama militer dengan negara Indonesia dalam bidang pertahanan termasuk dalam bidang pembinaan personel diantaranya melalui pendidikan militer yang dilaksanakan di tiap negara dengan cara melakukan pertukaran perwira siswa dalam pendidikan di berbagai level mulai perwira pertama sampai dengan perwira tinggi seperti terlihat pada tabel, pada kajian ini penulis berkesempatan mengambil data dari Perwira Siswa Dikreg LI berupa kuis/angket yang bertujuan untuk menilai persepsi dari para Perwira Siswa Mancanegara tentang lembaga pendidikan Seskoad meliputi sistem pendidikan dengan penekanan kepada 5 (lima) komponen pendidikan yang dianggap dominan dalam penyelenggaraan pendidikan, dari hasil angket yang diberikan didapat data sebagai berikut: a) Pada komponen kurikulum, meskipun ada beberapa yang menyarankan memberikan penekanan lebih terhadap materi tentang kepemimpinan, ilmu militer umum dan operasi tingkat Kodam/Divisi tetapi secara umum menyatakan bahwa kurikulum yang diajarkan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan sebagai bekal yang akan diaplikasikan untuk melaksanakan tugas di negaranya masing-masing. b) Pada komponen tenaga pendidik, menyatakan kualitas dari Dosen/Patun yang ada di lembaga pendidikan Seskoad sudah mumpuni baik dari sisi akademik dalam rangka mengantarkan materi yang diberikan kepada Perwira Siswanya ditambah kemampuan lainnya yang rata-rata mempunyai kemampuan kesegaran jasmani yang baik dan bisa dijadikan contoh positif bagi peserta didik. c) Pada komponen tenaga kependidikan, menyatakan kepuasannya atas keramahan dan kinerja dari tenaga kependidikan yang terdapat di lembaga pendidikan Seskoad. d) Pada komponen peserta didik meskipun masih terdapat beberapa keterbatasan keilmuan karena latar Kajian Triwulan I 27 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional belakang kecabangan, secara umum peserta didik yang saat ini sedang belajar di Seskoad mempunyai tingkat kepedulian, motivasi, disiplin, kerjasama yang tinggi dan mempunyai keinginan yang kuat untuk berbuat yang terbaik. e) Pada komponen fasilitas pendidikan menyatakan kepuasannya akan fasilitas yang terdapat pada lembaga pendidikan Seskoad mulai dari ruang kelas, mess, ruang olahraga dan ruang makan, meskipun masih terdapat kekurangan pada fasilitas WIFI sebagai penunjang kegiatan peserta didik dalam menyelesaikan penugasan. Masih menurut Perwira Siswa Mancanegara rata-rata menyampaikan bahwa lembaga pendidikan Seskoad merupakan lembaga pendidikan yang cukup diperhitungkan di negara masing-masing untuk itu dalam pemilihan personel yang akan diberangkatkan dari negaranya merupakan personel pilihan yang dianggap menonjol dibanding rekan-rekannya, begitupun untuk lulusan lembaga pendidikan Seskoad dianggap sebagai perwira berkualitas secara akademik maupun kemampuan jasmaninya dan layak untuk menjabat posisi tinggi dimasa depan. a. Data Pasis Mancanegara di Seskoad NO TAHUN 1 2002 JUMLAH NEGARA 6 2 2003 8 3 2004 7 4 2005 8 5 2006 9 6 2007 9 Kajian Triwulan I KET Malaysia, Singapura, Korea Selatan, USA, Pakistan, Australia Malaysia, Singapura, USA, Pakistan, Australia, Bruneidarussalam, India, Vietnam. Filpina, Australia, Pakistan, Malaysia, Singapura, Laos, USA Australia, USA, India, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand USA, Australia, India, Kamboja, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand. Thailand, Malaysia, China, Suriname, Pakistan, Singapura, USA. 28 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional 7 2008 9 8 2009 7 9 2010 8 10 2011 10 11 2012 9 12 2013 7 Laos, Thailand, Pakistan, Malaysia, Australia, Singapura, USA, Korea Selatan, Brunei. Thailand, Australia, Brunei, USA, Malaysia, Pakistan, Singapura USA, Australia, India, Malaysia, Papua nugini, Filiphina, Pakistan, Singapura. Singapura, Brunei D, Filiphina, Malaysia, USA, Australia, Pakistan, China, Korea S, Thailand. Malaysia, India, USA, China, Laos, Pakistan, Thailand, Singapura, Australia. Thailand, Srilangka, Malaysia, Australia, Pakistan, Singapura, India. b. Data Abit Pendidikan Setingkat Seskoad di Luar Negeri Kajian Triwulan I 29 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional GRAFIK DATA ABIT DIK LN SETINGKAT DIKREG 15 10 2012-… 2010-… 2008-… 2006-… 2002-… 2004-… 1998-… 2000-… 1996-… 1992-… 1994-… 1988-… JML 1990-… 0 1984-… 5 1986-… JML PASIS 20 TAHUN Kajian Triwulan I 30 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional BAB IV ANALISA 13. Umum. Peningkatan kemampuan prajurit TNI AD tidak terlepas dari unsur pembinaan yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikannya, karena lembaga pendidikan merupakan cikal dari sebuah proses pembinaan jangka panjang dalam rangka menjalankan amanah bangsa Indonesia sesuai dalam pembukaan UUD 1945, Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dari kalimat diatas tergambarkan TNI selain sebagai komponen utama pertahanan, TNI juga dapat berperan sebagai alat dalam rangka ikut menyelenggarakan ketertiban dunia dimana peluang dalam rangka mendapatkan citra positif dimata dunia internasional akan terbuka lebar dengan catatan personel yang dilibatkan dalam satuan tugas yang dibentuk merupakan prajurit pilihan yang telah di didik dengan metoda pengajaran dan pelatihan bermutu melalui lembaga pendidikan TNI yang ideal. 14. Kondisi Lembaga Pendidikan TNI AD. Reformasi internal TNI pada umumnya dan TNI AD pada khususnya merupakan respon terhadap perubahan iklim demokrasi di Indonesia pada tahun 1998 yang telah sedang dan akan terus digulirkan sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Proses reformasi ini bertujuan untuk senantiasa menjadikan TNI AD Kajian Triwulan I 31 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional sebagai organisasi profesional, efektif, efisien, dan modern sesuai amanat Undang- Undang. TNI, yang berfungsi sebagai “penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, dituntut untuk senantiasa peka dan waspada terhadap berbagai kemungkinan timbulnya ancaman tersebut di atas. Sementara itu, perubahan secara terencana, terarah, terprogram, terus-menerus dan berkesinambungan hanya dapat terwujud melalui pendidikan yang berkualitas. Dengan kata lain, lembaga pendidikan memainkan peranan yang sangat penting dalam upaya mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI AD dan sekaligus menjamin kelangsungan NKRI seperti tertuang dalam perkasad Nomor Perkasad/14-1/IV/2011 tentang hakekat pendidikan TNI AD yaitu usaha secara sadar untuk membentuk dan mengembangkan personel TNI AD agar memiliki jiwa kejuangan yang tangguh dan kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas TNI AD. Untuk itu upaya pendidikan di lingkungan TNI AD harus senantiasa mengarah kepada terwujudnya keseimbangan antara jiwa juang dengan kemampuan profesi. Kegiatan menanamkan jiwa kejuangan yang tangguh dan kemampuan yang tinggi dalam rangka melaksanakan tugas-tugas TNI AD harus dilaksanakan secara terus menerus dengan mengadopsi pola-pola pembinaan dalam lembaga pendidikan salah satunya adalah keteraturan dan disiplin tinggi sehingga akan memunculkan kebiasaan positif dalam rangka melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kinerja sehari hari diiringi dengan peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas. Sistem pendidikan yang mampu Kajian Triwulan I 32 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional mengikuti perkembangan zaman akan menghasilkan Perwira TNI AD yang peka terhadap perkembangan situasi dengan harapan kepercayaan dunia akan kembali kita dapatkan sehingga secara otomatis akan mengangkat kembali harkat dan martabat bangsa Indonesia. Dalam menjalankan operasional pendidikan tidak lepas dari 10 komponen pendidikan diantaranya : kurikulum, paket instruksi, tenaga pendidik, Tenaga kependidikan, alat instruksi, metode pengajaran, peserta didik, evaluasi pendidikan, anggaran pendidikan dan fasilitas pendidikan dan berkaitan dengan kondisinya sudah dijelaskan pada bab diatas. Faktor yang berpengaruh dengan pengembangan lembaga pendidikan TNI diantaranya adalah; a. Eksternal. Pembangunan institusi militer di suatu negara, tidak dapat dipisahkan dari peran serta pemerintah dan kalangan sipil lainnya. Di lingkup nasional, perubahan iklim demokrasi sejak tahun 1998 memberikan andil yang cukup besar terhadap pembangunan opini publik yang negatif terhadap citra TNI AD. Penyimpangan-penyimpangan terhadap penerapan Dwi Fungsi ABRI di masa lalu menjadi materi pembahasan yang lebih menarik di kalangan sipil dibandingkan dengan diskusi mengenai bagaimana membangun TNI AD yang profesional, efektif, efisien dan modern. Sementara itu secara global, prinsip-prinsip realisme yang mengedepankan unsur-unsur power telah berangsurangsur memudar dalam hubungan internasional khususnya di level ASEAN. Penyelesaian ketegangan dan permasalahan antarnegara pasca perang dingin semakin mengarah kepada cara-cara diplomasi dengan tanpa melibatkan kekuatan Kajian Triwulan I 33 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional militer. Hal ini secara tidak langsung mengakibatkan menurunnya pembinaan bidang kemiliteran di bandingkan bidang-bidang kehidupan lainnya baik dalam penentuan prioritas alokasi anggaran maupun pembinaan doktrin, khususnya bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal-hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kondisi 10 komponen pendidikan di lingkungan TNI AD hingga seperti sekarang ini. b. Internal. Sekecil apapun perubahan membawa konsekuensi logis bagi setiap personel untuk segera menyesuaikan diri agar tetap dapat diterima dan memiliki peran di dalam suatu organisasi. Sebaliknya, kondisi yang statis sangat mudah untuk diikuti dan menguntungkan bagi personel lama untuk semakin mengokohkan peranannya dalam organisasi tersebut. Hal ini juga terjadi di lingkungan TNI AD sehingga sulitnya menerima perubahan menjadi budaya yang cukup kuat hampir di semua level kepangkatan. Personel yang memiliki ide-ide perubahan sering tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan kerja, terlebih lagi manakala ide-ide yang dihasilkan tersebut dipandang akan menimbulkan efek negatif kepada beberapa personel lainnya. Meskipun harus diakui juga bahwa tidak semua pencetus ideide baru tersebut dapat mengemas pemikirannya secara persuasif sehingga dapat diterima dengan baik oleh lingkungannya. Hal ini semakin diperburuk dengan terbatasnya anggaran yang dialokasikan kepada TNI AD. Akumulasi dari permasalahan ini adalah perubahan menjadi sesuatu yang mahal harganya. Kajian Triwulan I 34 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional Berdasarkan dari faktor diatas diperlukan upaya-upaya yang harus dilakukan agar peningkatan dari sebuah lembaga pendidikan yang diinginkan dapat tercapai dengan tetap mengacu kepada 10 komponen pendidikan sebagai parameter dalam pencapaian tujuan yang diharapkan, dengan memberikan penekanan khusus pada point yang dianggap paling dominan dalam rangka peningkatan peran lembaga pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut. a. Pada komponen Kurikulum. Pertama dalam penyusunan kurikulum pendidikan hendaknya juga bertujuan untuk membangun pola pikir dan kemampuan analisa peserta didik dengan senantiasa mengacu kepada perkembangan situasi baik di tingkat nasional, regional maupun global tetapi tetap mengandung makna ilmu kepemimpinan yang terdiri dari 11 asas kepemimpinan diantaranya: 1) Takwa, yang berarti bahwa seorang pemimpin harus berkeTuhanan atau beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat beribadah; 2) Ing Ngarsa Sung Tulada, memberi suri tauladan dihadapan anak buah kita; 3) Ing Madya Mangun Karsa, ikut bergiat serta menggugah semangat ditengah anak buah kita; 4) Tut wuri handayani, mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah; 5) Waspada Purba Wisesa, selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan memberikan koreksi kepada anak buah; 6) Ambeg Parama Arta, dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan; 7) Prasaja, tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebihan; 8) Satya, sikap loyal yang timbal balik, dari atasan terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap atasan dan kesamping; 9) Gemi Nastiti, Kesadaran dan kemampuan untuk membatasi Kajian Triwulan I 35 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan; 10) Belaka, Kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakantindakannya. dan 11) Legawa, Kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya. Selanjutnya dalam penyusunan kurikulum dalam lembaga pendidikan TNI AD harus mempunyai nilai-nilai kejuangan yang tidak boleh luntur dengan harapan tetap tidak mengenyampingkan nilai-nilai kearifan lokal budaya bangsa yang positif dan sudah menjadi identitas bangsa kita seperti gotong royong dan saling tolong menolong yang mencerminkan nilai kebersamaan dan persatuan. Hal ini akan bermuara kepada pembentukan perwira TNI AD yang senantiasa tanggap dan peka terhadap perubahan, serta mampu mengikuti perkembangan situasi di tempat tugas dimana dan kapanpun, ditambah lagi nilai kejuangan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia khususnya TNI AD sangat dikagumi oleh negara luar sehingga mengundang ketertarikan dari negara-negara sahabat untuk mencari tahu dan mengadopsi pola dan sistematika pendidikan militer di Indonesia sehingga dapat menghasilkan lulusan yang tangguh tanggon dan trengginas juga memiliki militansi dan daya juang yang tinggi, salah satu contoh yang terbaru adalah dialami oleh Letnan Jenderal Neo Kian Hong yang juga merupakan lulusan Sekolah Komando dan Staf TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat tentara Singapura, begitu terkesan dengan pola pendidikan yang sudah dialaminya saat belajar di Seskoad Kajian Triwulan I 36 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional termasuk tentang nilai-nilai kejuangan dan militansi TNI sehingga pada tanggal 7 maret 2013 merasa perlu untuk mengunjungi kembali Seskoad di akhir masa karirnya hanya untuk mengenang masa masa saat menimba ilmu di lembaga pendidikan Seskoad beberapa waktu yang lalu. Dalam penyusunan kurikulum pendidikan dilakukan dengan azas singkat dan padat serta bertahap, bertingkat dan berlanjut. Hal ini akan menjamin efektifitas baik dari segi waktu, tenaga dan anggaran juga ditujukan kepada spesialis atasi jabatan yang akan diemban oleh lulusannya sesuai dengan strata pendidikannya, seperti kurikulum Sarcab untuk menyiapkan Calon Danton, Diklapa I untuk menyiapkan staf atau Komandan Kompi, Diklapa II untuk menyiapan Calon Wadanyon atau Pamen Gol VI, kurikulum Seskoad untuk menyiapkan seorang Komandan Batalyon atau Pamen Golongan V dan seterusnya, lebih detail dibahas dalam buku Perkasad tentang azas-azas pendidikan TNI AD diantaranya: 1) Penyelenggaraan pendidikan TNI AD, selalu berpegang teguh kepada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi dalam rangka melaksanakan tugas. Dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan disesuaikan kebutuhan tuntutan tugas dan jabatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan jumlah alokasi yang tersedia dengan kata lain sebuah penyelengaraan pendidikan harus dibuat sedemikian rupa untuk menjawab kebutuhan organisasi dalam rangka melaksanakan dan menunjang tugas pokok. 2) Kejuangan dan Profesionalisme. Pendidikan TNI AD memberikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Kajian Triwulan I 37 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional tetap menjamin keseimbangan pengembangan dan pemantapan semangat kejuangan. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diterapkan dalam lembaga pendidikan militer harus menyeimbangkan dengan nilai semangat untuk berbuat, hal ini diperlukan untuk menyelaraskan antara kemampuan keterampilan yang dimiliki dengan kualitas mental yang seimbang mengingat sebagus apapun kualitas kemampuan yang dimiliki personel tetapi seandainya tidak diiringi kemauan untuk berbuat atau dengan kata tidak mempunyai semangat atau nilai kejuangan yang tinggi tidak akan menghasilkan sebuah kinerja yang optimal dalam rangka melaksanakan suatu tugas. 3) Daya Guna. Pengerahan semua sumber daya secara serasi dan seimbang untuk menyelenggarakan pendidikan sehingga mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang optimal. Dalam rangka penyelenggaraan proses pendidikan pada lembaga pendidikan semua unsur yang berkaitan dengan kelancaran proses belajar mengajar dalam rangka transfer ilmu pengetahuan dipadukan menjadi satu kesatuan sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran, pengerahan kemampuan harus diseimbangkan dengan kebutuhan dan proporsi yang jelas dengan kata lain faktor keseimbangan lebih diutamakan. 4) Dinamis dan Kenyal. Penyelenggaraan pendidikan TNI AD, harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan sistem senjata serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam perkembangan teknologi yang sudah Kajian Triwulan I 38 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional demikian berkembang dengan beberapa penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan teknologi yang relatif lebih memudahkan system pekerjaan yang sedang dilakukan, penyelenggaraan pendidikan TNI AD harus bisa menyesuaikan dengan kondisi tersebut, untuk itu diperlukan fleksibilitas kurikulum dalam sebuah penyelenggaraan program pendidikan yang dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman terutama berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan perkembangan komputerisasi dan kondisi yang sedang aktual didunia luar seperti penegakan HAM. 5) Keterpaduan. Dalam pembinaan pendidikan TNI AD harus memiliki keterpaduan baik sistem maupun pola, serta keterpaduan antara lembaga pendidikan dengan instansi/satuan penugasan terkait. Kinerja organisasi TNI AD dalam operasionalnya hampir semuanya mengacu kepada sebuah sistem yang berarti meskipun terdiri dari komponen-komponen pendukung kegiatan tetapi semuanya mempunyai arti dalam rangka menjalankan tujuan dari organisasi tersebut, demikian juga pada lembaga pendidikan TNI AD, memiliki komponen pendukung seperti 10 komponen pendidikan yang masingmasing mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai bidang masing-masing tetapi satu tujuan dalam rangka keberhasilan sebuah proses pendidikan. 6) Pengembangan Kepribadian. Pendidikan TNI AD harus mampu mengembangkan kepribadian secara wajar yang diarahkan kepada pembentukan manusia Indonesia Kajian Triwulan I 39 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional seutuhnya. Dalam proses pengembangan kemampuan prajurit selain kemampuan pokok sebagai seorang prajurit dalam pengembangannya tidak melupakan sifat lahiriah yang paling dasar dari manusia itu sendiri yaitu berkepribadian, untuk itu salah satu aspek penting yang tidak boleh dilupakan dalam proses pengembangan pendidikan TNI AD adalah pengembangan kepribadian. b. Pada Komponen Tenaga Pendidik (Gadik). Perlunya pencitraan terhadap lembaga pendidikan sebagai center of excellence yang didukung dengan penempatan personel-personel terpilih yang ditugaskan sebagai tenaga pendidik dengan tetap memperhatikan pembinaan karir dan kesejahteraan personel lembaga pendidikan sehingga memunculkan kesan bahwa lembaga pendidikan merupakan tempatnya personel terbaik dan pilihan. Selain itu muatan utama tujuan penyelenggaraan pendidikan tersebut terletak pada para Gumil dan Pelatih yang terdapat pada lembaga pendidikan. Untuk itu maka perlu diadakan pembekalan secara berkala untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan mereka secara terus menerus disesuaikan dengan dinamika tuntutan kebutuhan dan tantangan tugas yang harus dihadapi. Seperti contoh para gumil dari tiap-tiap lembaga pendidikan idealnya mengambil lulusan terbaik dari masingmasing lulusan, karena logikanya lulusan terbaik tersebut akan dapat dijadikan figur atau contoh positif bagi para peserta siswa yang mengenyam pendidikan tersebut. Sedangkan untuk tenaga pendidik seperti Seskoad dimana strata yang harus ditempuh sudah mulai menghadapi nilai nilai yang strategis untuk itu diharapkan tenaga pendidiknya Kajian Triwulan I 40 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional pun memiliki kompetensi lebih yaitu minimal S2 terapan serta mempunyai kemampuan penguasaan materi sesuai bidang masing-masing dan juga berkemampuan bahasa inggris sebagai pengantar pada saat menyampaikan materi karena Perwira Siswa yang dihadapi besar kemungkinan akan terdapat siswa dari mancanegara dan lembaga Seskoad dalam hal ini dapat membuat sebuah pembelajaran secara tidak langsung kepada Perwira Siswa lokal agar lebih familier dengan bahasa Internasional. Dengan begitu banyaknya persyaratan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang Dosen idealnya pemilihan seorang tenaga pendidik/Dosen terlebih dahulu menjalani serangkaian tes uji kompetensi untuk pengajar di lembaga Seskoad agar pada saat melaksanakan kegiatan teknis belajar mengajar selama pendidikan dapat berperan sesuai fungsi dan tugasnya sebagai sumber ilmu, tempat bertanya para perwira siswa dan juga berperan sebagai pemandu pada saat Perwira siswa butuh jalan keluar yang paling baik dari sebuah permasalahan yang terkait dengan proses pelajaran. Dalam pembinaan profesionalisme tenaga pendidik dilembaga pendidikan dapat ditingkatkan melalui jalur pendidikan, rotasi jabatan di satuan operasional, dan studi banding ataupun pendidikan di luar negeri agar kemampuan para tenaga pendidik dapat terus terpelihara dan ditingkatkan sehingga mampu menjawab apa yang dibutuhkan oleh para peserta didik pada lembaga pendidikan beriringan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan berupa materi dan kemudahan lainnya dalam membantu pelaksanaan kewajiban, hal ini berkaitan dengan moril tenaga pendidik dalam Kajian Triwulan I 41 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. c. Pada Komponen Tenaga Kependidikan. Salah satu komponen penting yang kadang terabaikan pada proses pendidikan adalah tenaga kependidikan, karena fungsi tugas yang hampir kelihatannya tidak nampak namun sebenarnya memiliki kunci yang dominan untuk terselenggaranya proses pendidikan pada lembaga pendidikan. Tuntutan akan profesionalitas tenaga kependidikan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya mulai dari penyiapan perangkat pendidikan saat proses belajar mengajar, maupun penyiapan perangkat lainnya dalam rangka mendukung proses diluar jam kelas. Kendala lain yang mungkin muncul adalah kesiapan tenaga kependidikan menghadapi para Perwira Siswa mancanegara yang mempunyai kultur, budaya dan bahasa yang berbeda, meskipun satu sisi Perwira Siswa mancanegara tersebut harus mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lembaga pendidikan Seskoad tetapi ada hal-hal khusus yang harus dilakukan untuk mempermudah atau membantu pelaksanaan belajar perwira siswa mancanegara. Pada Lembaga pendidikan Seskoad seorang Perwira Siswa Mancanegara didampingi oleh Perwira Siswa lokal yang ditunjuk oleh Staf Korp Siswa dan biasanya Perwira Siswa tersebut dipanggil dengan julukan “Mentor” dan mempunyai kemampuan dalam menggunakan bahasa inggris, akan tetapi kembali hal ini mengandung kelemahan yaitu Perwira Siswa yang dijadikan mentor mungkin tidak akan dapat berperan optimal karena kesibukannya sendiri berkaitan dengan tugas Kajian Triwulan I 42 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional dan kesehariannya juga sebagai Perwira Siswa. Langkah yang mungkin dapat dilakukan adalah menunjuk personel khusus sebagai LO atau pendamping dengan harapan seorang pendamping ini dapat memerankan fungsinya secara optimal tanpa mengganggu sistem yang sudah berjalan dalam rangka operasional pendidikan. d. Pada Komponen Peserta Didik. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti program pendidikan dihasilkan melalui proses rekrutmen ataupun seleksi yang obyektif melalui beberapa tahapan yang jelas dengan harapan akan menghasilkan peserta didik yang benar-benar memenuhi persyaratan pendidikan yang telah ditentukan ditinjau dari segi fisik, mental dan kemampuan akademik, dengan memberlakukan proses pendidikan yang efektif dan efisien, serta sistem penilaian yang merangsang motivasi belajar peserta didik. Langkah tersebut harus dilakukan guna mengantisipasi terjadinya beberapa kasus yang menyebabkan siswa tidak dapat melanjutkan kegiatan pendidikan seperti tertulis dalam laporan Jianbangdik kodiklat TNI AD tahun 2012 diantaranya terdapat 35 orang peserta didik yang gagal karena nilai jas tidak mencapai 65, 6 orang Serdik gagal karena persyaratan kesehatan, Werving 1 orang, THTI 1 orang, Garplin 1 orang, gagal karena aspek sikap perilaku 1 orang dan Hamil 1 orang. Demikian pun dilembaga pendidikan tertinggi AD yaitu Seskoad, pada Dikreg L terjadi 1 orang perwira siswa yang dipulangkan karena pelanggaran disiplin penyalahgunaan dana satuan asal peserta didik, selanjutnya pada Dikreg LI (51) ada calon siswa asing yang di kembalikan kenegara asal Kajian Triwulan I 43 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional oleh lembaga pendidikan Seskoad karena tidak memenuhi persyaratan secara administrasi yaitu calon Perwira Siswa tersebut berpangkat kapten sedangkan ketentuan dari lembaga untuk calon peserta didik minimal berpangkat Mayor. Dalam rangka peningkatan kualitas lulusan di tiap-tiap pendidikan sebisa mungkin dilakukan pula peningkatan kualitas atau standar klasifikasi yang telah ditentukan pada saat seleksi seperti meningkatkan nilai minimal kemampuan bahasa inggris yang menjadi salah satu tuntutan komunikasi dengan dunia luar dan hasil psikotes yang menjadi tolok ukur kondisi psikologis dalam rangka mengikuti pendidikan. Pada saat penerimaan peserta didik seyogyanya mempertimbangkan suatu proses pembelajaran yang efektif dan tepat guna dengan mengedepankan kualitas, bukan dari kemampuan lembaga pendidikan mampu menampung peserta didik tetapi kemampuan lembaga pendidikan menyelenggarakan sebuah sistem pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan hasil lulusan pendidikannya dengan kata lain lembaga pendidikan mempunyai ukuran standarisasi jumlah peserta didik yang akan diterima sesuai kemampuan lembaga pendidikan yang paling ideal tanpa memaksakan jumlah yang terlalu banyak sehingga dapat mengganggu suatu sistem pendidikan yang ideal ditinjau dari Fasdik, Gadik dan Gapendik, hal ini merupakan salah satu kunci penting berhasilnya suatu proses pendidikan, sehingga dengan kondisi tersebut akan memunculkan motivasi lebih terhadap calon peserta didik untuk lebih berbuat yang terbaik menghadapi persaingan saat melaksanakan kegiatan tes karena tuntutan untuk menjadi peserta didik bukan hanya sekedar memenuhi Kajian Triwulan I 44 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional persyaratan tes tetapi melaksanakan tes dengan optimal agar memenuhi kuota yang telah ditentukan oleh sebuah lembaga pendidikan. e. Pada Komponen Fasilitas Pendidikan. Upaya peningkatan kualitas beberapa fasilitas pendidikan mengikuti perkembangan terkini sesuai kebutuhan, khususnya perpustakaan atau yang lebih kita kenal dengan E-Library yang merupakan sumber dari segala sumber informasi, untuk itu diperlukan suatu manajemen yang memudahkan perwira siswa dalam mengakses segala kebutuhan berkaitan dengan buku atau referensi secara cepat. Selanjutnya akses internet yang dapat merangsang perwira siswa untuk berfikir lebih kreatif karena dukungan informasi dari luar yang tidak terbatas melalui media internet, dalam berbagai pendidikan di luar negeri sudah relatif mengedepankan teknologi informatika, keuntungan yang didapat diantaranya adalah 1) mendewasakan cara bertindak perwira siswa dengan selalu memonitor informasi melalui intranet, 2) memudahkan pekerjaan perwira siswa dan tenaga pendidik dalam rangka penyusunan dan pengumpulan produk sekolah baik berupa karya tulis maupun lembar penugasan cukup melalui intranet dengan tidak memerlukan bentuk fisik dalam sebuah tugas sekolah. 3) karena lebih memerankan produk dan penugasan lewat intranet relatif tidak memerlukan kertas dan tinta sehingga relatif lebih murah tanpa mengurangi esensi dari sebuah penugasan. Langkah selanjutnya berkaitan dengan fasilitas pendidikan dilingkungan di lembaga pendidikan disempurnakan sedemikian rupa agar lebih menunjang motivasi dan kenyamanan peserta didik dalam melaksanakan Kajian Triwulan I 45 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional belajar mandiri yang ada kaitannya dengan materi pelajaran maupun sarana lainnya yang menunjang kenyamanan kegiatan diluar jam pelajaran (fasilitas ibadah, olahraga, kantin dan lain-lain). Mencerminkan bahwa lembaga pendidikan telah menyesuaikan dengan kondisi dan keinginan dari sebuah kebutuhan tanpa mengurangi fungsinya sebagai penunjang kegiatan pendidikan. Dari 10 (sepuluh) komponen pendidikan tersebut ada 5 (lima) yang merupakan sesuatu yang paling mendapat prioritas jika sebuah lembaga pendidikan ingin meningkatkan perannya dalam mencetak lulusan yang dapat dijadikan kader yang berkualitas mumpuni sesuai tuntutan zaman. Menurut Slamet Margono (1999) dalam buku Filosofi Mutu dan Penerapan Prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu terdapat empat usaha mendasar yang harus dilakukan dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu : Pertama, menciptakan situasi “menang-menang” (winwin solution) dan bukan situasi “kalahmenang” diantara fihak yang berkepentingan dengan lembaga pendidikan (stakeholders). Dalam hal ini terutama antara pimpinan lembaga dengan staf lembaga harus terjadi kondisi yang saling menguntungkan satu sama lain dalam meraih mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Kedua, perlunya ditumbuh kembangkan adanya motivasi instrinsik pada setiap orang yang terlibat dalam proses meraih mutu. Setiap orang dalam lembaga pendidikan harus tumbuh motivasi bahwa hasil kegiatannya mencapai Kajian Triwulan I 46 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional mutu tertentu yang meningkat terus menerus, terutama sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna/ langganan. Ketiga, setiap pimpinan harus berorientasi pada proses dan hasil jangka panjang. Penerapan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan bukanlah suatu proses perubahan jangka pendek, tetapi usaha jangka panjang yang konsisten dan terus menerus. Keempat, dalam menggerakkan segala kemampuan lembaga pendidikan untuk mencapai mutu yang ditetapkan, harus dikembangkan adanya kerjasama antar unsur-unsur pelaku proses mencapai hasil mutu. Janganlah diantara mereka terjadi persaingan yang mengganggu proses mencapai hasil mutu tersebut15. Keempat unsur diatas merupakan satu kesatuan yang harus bekerjasama dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain untuk menghasilkan mutu sesuai yang diharapkan. Selanjutnya menurut Wirakartakusumah (1998), untuk mencapai terseleng-garanya pendidikan bermutu, dikenal dengan perlunya paradigma baru pendidikan yang difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Keempat pilar manajemen ini diharapkan pada akhirnya mampu menghasilkan pendidikan bermutu, definisi mutu sendiri adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu dapat diartikan sebagai agregat karakteristik dari 15 http://si.uns.ac.id/profil/uploadpublikasi/Kegiatan/195707071981031006ravik_10.pdf , Slamet Margono 1999 peningkatan mutu pendidikan dan lulusan FKIP. Hal 4 Kajian Triwulan I 47 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen/ pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses belajar yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Pelanggan bisa berupa mereka yang langsung menjadi penerima produk dan jasa tersebut atau mereka yang nantinya akan merasakan manfaat produk dan jasa tersebut. Pertama, Otonomi. Pengertian otonomi dalam pendidikan belum sepenuhnya mendapatkan kesepakatan pengertian dan implementasinya. Tetapi paling tidak, dapat dimengerti sebagai bentuk pendelegasian kewenangan seperti dalam penerimaan dan pengelolaan peserta didik dan staf pengajar/staf non akademik, pengembangan kurikulum dan materi ajar, serta penentuan standar akademik. Dalam penerapannya dilembaga pendidikan, misalnya, paling tidak bahwa gumil atau dosen semestinya diberikan hak-hak profesi yang mempunyai otoritas di kelas, dan tak sekedar sebagai bagian kepanjangan tangan birokrasi di atasnya. Kedua, Akuntabilitas. Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan output dan outcome yang memuaskan pelanggan. Akuntabilitas menuntut kesepadanan antara tujuan lembaga pendidikan tersebut dengan kenyataan dalam hal norma, etika dan nilai (values) termasuk semua program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Hal ini memerlukan transparansi (keterbukaan) dari semua pihak yang terlibat dan akuntabilitas untuk penggunaan semua sumberdayanya. Kajian Triwulan I 48 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional Ketiga, Akreditasi. Suatu pengendalian dari luar melalui proses evaluasi tentang pengembangan mutu lembaga pendidikan tersebut. Hasil akreditasi tersebut perlu diketahui oleh masyarakat yang menunjukkan posisi lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam menghasilkan produk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan akreditasi dilakukan oleh suatu badan yang berwenang. Keempat, Evaluasi. Evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi bisa dilakukan secara internal atau eksternal.16 15. Pandangan Dunia Internasional terhadap Peran Lembaga Pendidikan TNI AD. Konflik antara Tentara Nasional Indonesia dan rakyat memperlihatkan bahwa reformasi di dalam tubuh institusi militer itu belum tuntas sepenuhnya. Pendekatan kekerasan, seperti pada masa Orde Baru, masih dipakai oleh jajaran TNI, terutama saat menghadapi masalah, peneliti dari The Indonesian Institute Hanta Yuda, pernah mengatakan konflik yang terjadi antara TNI dan rakyat menjadi bukti bahwa reformasi TNI masih menyisakan sejumlah agenda. Indikasinya, TNI masih saja menggunakan cara-cara kekerasan untuk mengatasi masalah, sebagaimana pada zaman Orde Baru dahulu. 16 Ibis , Hal 3 Kajian Triwulan I 49 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional Hal yang sama juga diutarakan Ahmad Suaedy, Direktur Eksekutif The Wahid Institute. Masih terjadinya bentrokan antara rakyat dan TNI atau aparat kepolisian dengan TNI menunjukkan mental aparat TNI warisan Orde Baru yang menganggap rakyat sebagai musuh, bukan warga negara yang harus diayomi dan dilindungi. Mental ini harus segera diubah, menjadi mental TNI sebagai institusi yang memiliki tugas pokok, antara lain, mengamankan wilayah perbatasan dan ancaman dari luar. Mengembalikan citra TNI bukan merupakan pekerjaan yang mudah apalagi disaat kondisinya masih ada hujatan yang ditujukan kepada TNI meskipun dimata dunia internasional ada perbaikan persepsi untuk TNI terutama sejak mulai kiprahnya dalam keikutsertaan di dewan keamanan PBB. Dimana pujian yang dialamatkan kepada TNI sudah diberikan karena dapat melaksanakan tugas pokok sesuai standar yang memang sudah ditetapkan. Sepanjang reformasi TNI, meski disebut sebagian pihak belum tuntas, namun tidak sedikit kalangan yang mengakui bahwa reformasi TNI sudah berjalan lebih baik bahkan mendapat pengakuan dunia internasional, hal ini terlihat dari beberapa kerjasama militer beberapa Negara di dunia yang mulai berdatangan seperti Korea selatan yang delegasinya sempat datang untuk membahas masalah kerjasama militer , selanjutnya negara besar di asia seperti China pun sudah mulai tertarik tercatat sebagai bentuk kerjasama militernya seperti pelatihan personel pilot pesawat tempur, penyediaan alutsista, latihan bersama antar pasukan khusus dua negara, pembentukan berbagai dialog dan konsultasi ditandai dengan ditandatanganinya MOU kerjasama industri strategis dan Kajian Triwulan I 50 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional pertahanan mencerminkan tingginya bobot hubungan militer kedua negara. Persepsi positif yang diberikan terhadap lembaga pendidikan Seskoad sudah mulai banyak berdatangan selain dari Letnan Jendral Neo Kian Hong yang beberapa waktu lalu sempat datang berkunjung, Australia yang dulu selalu dingin dengan Indonesia kini punya pandangan lain terhadap TNI. Hubungan militer Indonesia dengan Australia mulai mencair, dimana hubungan ini sempat membekas sejak kasus Timor-Timur Australia mengajak kerjasama militer, karena Australia memandang Indonesia sangat penting di kawasan Asia Pasifik. Selain letaknya yang strategis, militer Indonesia memiliki profesionalisme, yang telah dibuktikan di berbagai daerah konflik di dunia. Kiprah TNI sebagai salah satu anggota pasukan pengaman PBB sering mendapat prestasi yang gemilang. Ditambah lagi sejak mencairnya sikap AS terhadap TNI menjadi bukti bahwa TNI sudah memberikan yang terbaik dari yang harus dilakukan demi bangsa dan negara sehingga penilaian dunia luar terhadap TNI menjadi positif terlihat dengan semakin banyaknya negaranegara yang melakukan kerjasama dibidang pertahanan termasuk pendidikan militer sebagai indikator bahwa negara Indonesia khususnya TNI telah kembali pada jalur yang sesuai ketentuan untuk mendapatkan pengakuan tentang kredibilitas TNI termasuk lembaga pendidikannya dari dunia internasional. Tercatat tidak kurang puluhan negara setiap tahunnya telah melaksanakan kerjasama militer dengan negara Indonesia dalam bidang pertahanan termasuk dalam bidang pembinaan personel diantaranya melalui pendidikan militer mulai dari periode 1998 s/d 2012 yang dilaksanakan ditiap negara dengan cara melakukan Kajian Triwulan I 51 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional pertukaran perwira siswa dalam pendidikan di berbagai level mulai perwira pertama sampai dengan perwira tinggi. Mengacu data pada tabel menunjukan bahwa kerjasama militer negara Indonesia dengan negara sahabat sudah mulai dilakukan sejak tahun 1984-1985, meskipun jumlah personel TNI AD yang dikirim saat itu hanya 2 orang tetapi seiring dengan berjalannya waktu juga berkembangnya hubungan bilateral negara Indonesia dengan negara sahabat semakin tahun hampir tidak pernah absen mengirimkan personel untuk mengikuti pendidikan setingkat Seskoad di luar negeri, tercatat sebanyak 21 negara mulai dari USA, Australia, Perancis, Inggris, Jerman, China, Korea dan beberapa negara sahabat lainnya. Puncaknya adalah pada tahun 2011-2012 sebanyak 16 personel TNI AD mengikuti kegiatan pendidikan diluar negeri mulai dari USA dan Korea Selatan masing-masing 2 personel selanjutnya Australia, Jerman, Brunei, Singapura, Malaysia, Philipina, Thailand, Pakistan, China, India, Bangladesh dan Srilangka masing-masing 1 personel. Kegiatan ini dilakukan oleh TNI AD karena menyadari akan kebutuhan sebuah hubungan bilateral menghadapi tantangan di era global dimana permasalahan yang harus dihadapi akan semakin kompleks, disatu sisi keinginan untuk mengembangkan sesuatu yang baru melalui sebuah penelitian relatif kurang mendapatkan dukungan karena berbagai kepentingan dengan yang lainnya sehingga dipilihlah alternatif lain sekaligus mencoba mencari perbandingan tentang disiplin ilmu di negara yang sudah dianggap relatif lebih maju dengan mengirimkan personel terbaiknya untuk mengadopsi disiplin ilmu yang lebih baik untuk digunakan demi kemajuan TNI AD. Keuntungan lain dengan mengirimkan personel ke luar negeri Kajian Triwulan I 52 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional dalam rangka kerjasama militer dalam bidang pendidikan adalah untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral kedua negara kearah yang lebih baik bahkan membuka kerjasama dalam bentuk lainnya seperti ekonomi, teknologi, budaya dan lain sebagainya. Bentuk lain dari kerjasama militer yang dilakukan TNI AD adalah menerima respon dari negara luar yang mempunyai keinginan untuk belajar di lembaga pendidikan militer TNI AD, tidak terkecuali Seskoad sebagai lembaga pendidikan militer tertinggi di AD setiap tahunnya telah menerima perwira siswa dari mancanegara, terhitung mulai tahun 2002 hampir tidak pernah terlewatkan para perwira siswa manca negara mengikuti kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan seskoad, hal ini dapat dijadikan sebagai indikator bahwa lembaga pendidikan Seskoad mendapat pengakuan dari beberapa negara sahabat terutama kaitannya dengan salah satu doktrin TNI AD yang dikagumi oleh negara luar yaitu tentang nilai kejuangan yang dimiliki oleh seluruh prajurit TNI AD sehingga memiliki militansi yang lebih dibanding prajurit dari negara luar saat kebetulan sedang samasama melaksanakan misi perdamaian PBB atau kemampuan lain yang dimiliki oleh TNI AD tentang kemampuan pembinaan Teritorial sebagai salah satu media dalam rangka memperlancar atau membantu pelaksanaan tugas pokok dalam suatu operasi, hal ini di perkuat juga oleh beberapa pejabat militer negara sahabat yang mengunjungi lembaga pendidikan Seskoad yang rata-rata menyatakan respon positif tentang situasi dan kondisi tempat belajar para calon pemimpin TNI AD dimasa depan. Pada tahun 2013 Perwira Siswa mancanegara yang ikut serta dalam pelaksanaan Pendidikan Reguler LI sebanyak 7 personel, Kajian Triwulan I 53 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional terdiri dari negara Thailand, Srilangka, malaysia, Australia, India, Pakistan, Singapura. Selanjutnya berdasarkan angket/kuisioner yang telah dikirimkan kepada Perwira Siswa Mancanegara dapat kita ambil beberapa point yang dapat dijadikan tolok ukur tentang legitimasi dunia Luar terhadap lembaga pendidikan Seskoad diantaranya, Kurikulum yang sedang berjalan dianggap sudah cukup bagus meskipun ada beberapa keinginan dari Perwira Siswa Mancanegara untuk lebih memberi penekanan tentang ilmu kepemimpinan, pengetahuan militer umum dan operasi tingkat Divisi/Kodam sebagai modal dasar peserta didik menduduki jabatan yang akan didudukinya, melalui forum diskusi kelompok dan mengurangi kegiatan penugasan melalui LT. Berkaitan dengan Tenaga Pendidik (Dosen/Patun) Perwira Siswa Mancanegara menyatakan secara umum kemampuan Dosen/Patun yang bertugas rata-rata mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menyampaikan materi sehingga relatif dalam transfer keilmuan dapat dilakukan dengan baik dan proses belajar mengajar dapat dilakukan sesuai ketentuan, akan tetapi tantangan bagi Dosen/Patun harus dapat meningkatkan kembali kemampuannya terutama yang berhubungan dengan teknologi komputerisasi karena kedepan dengan semakin bertambah majunya teknologi akan membantu mempermudah dalam penyajian suatu materi yang akan disampaikan, selanjutnya ada harapan dari perwira siswa mancanegara tentang penambahan Dosen yang mempunyai latarbelakang pendidikan luar negeri agar menambah wawasan perwira siswa yang sedang melaksanakan kegiatan pendidikan. Kajian Triwulan I 54 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional Berkaitan dengan tenaga kependidikan, sifat dasar yang positif dari masyarakat Indonesia harus dikedepankan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kependidikan dalam rangka menunjang terlaksananya sebuah kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan Seskoad terutama keramahan dalam menghadapi peserta didik dengan harapan akan tercipta suasana akrab dengan tidak mengabaikan sikap profesional dari tugas pokoknya masing-masing dan tidak menyimpang dari aturan atau ketentuan lembaga pendidikan Seskoad. Persepsi tentang Perwira Siswa Lokal yang saat ini sedang mengikuti kegiatan Dikreg LI pada umumnya menyatakan kagum akan semangat dan kemampuan akademik Perwira Siswa lokal tercermin dari tingkat disiplin, kemampuan bekerjasama, dan mempunyai kemampuan menerima materi pendidikan walaupun di hadapkan pada situasi yang berat dalam melaksanakan kewajibannya sebagai siswa, seperti pada saat mengerjakan LT karena keterbatasan waktu dan kesempatan tetapi tetap tidak mengurangi keinginan atau motivasi untuk berbuat yang terbaik dari apa yang harus dilakukan. Selanjutnya berhubungan dengan fasilitas pendidikan pada umumnya para perwira mancanegara menyatakan kepuasan akan fasilitas yang terdapat di lembaga pendidikan Seskoad ini mulai dari fasilitas ruang kelas, mess tempat istirahat dan belajar diluar jam pelajaran kelas, ruang makan yang kondusif dan bisa dijadikan sebagai tempat untuk ajang silaturahmi dengan perwira siswa lainnya, fasilitas perpustakaan yang menyediakan berbagai referensi, selanjutnya fasilitas olahraga yang lengkap didukung dengan suhu udara kota bandung yang sejuk menambah motivasi tersendiri dalam mendapatkan kenyamanan, meskipun ada Kajian Triwulan I 55 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional keinginan penambahan fasilitas yang saat ini sudah mulai menjadi sebuah kebutuhan yaitu fasilitas WIFI di lingkungan Perwira Siswa ditambah dihadapkan pada situasi pendidikan. Beberapa saran dan pendapat tentang Lembaga Pendidikan Seskoad yang tertulis diantaranya menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan oleh lembaga pendidikan Seskoad terhadap perwira siswa mancanegara sehingga dapat melaksanakan kegiatan Dikreg LI selanjutnya menyatakan bahwa personel Perwira Siswa Mancanegara yang diberangkatkan mengikuti kegiatan pendidikan di Lembaga Pendidikan Seskoad merupakan personel pilihan yang harus memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan Angkatan Bersenjata masing-masing negara, dengan mempertimbangkan sebuah hubungan bilateral yang sudah terjalin antara kedua negara dan juga karena lulusan dari pendidikan Seskoad rata-rata mempunyai kemampuan yang lebih dibanding lulusan dari lembaga pendidikan yang selevel dari negaranya, untuk itu biasanya mendapatkan kesempatan jabatan yang strategis di negara asalnya atau diproyeksikan mendapatkan jabatan yang berhubungan dengan negara Indonesia seperti Atase Pertahanan negara yang bersangkutan untuk Indonesia. Kajian Triwulan I 56 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional BAB V PENUTUP 16. Kesimpulan. Pertama, peningkatan peran lembaga pendidikan TNI AD merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan karena akan mendukung keberhasilan tugas pokok TNI AD dan menjamin kelangsungan NKRI, dengan mengacu kepada sistem pendidikan yang sudah mengikuti perkembangan zaman untuk menciptakan prajurit yang peka terhadap perkembangan situasi yang berlangsung sangat dinamis. Kedua, peningkatan peran lembaga pendidikan TNI AD diperlukan pemahaman tentang sistem pendidikan dan 10 komponen pendidikan dengan beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya faktor eksternal dimana sebuah peningkatan lembaga akan dipengaruhi oleh lingkungan secara nasional regional dan internasional, dan faktor internal dimana sebuah peningkatan ditinjau dari dalam lembaganya sendiri mulai dari personel, kondisi lembaga pendidikan dan transformasi tentang 10 komponen pendidikan diantaranya yang perlu mendapatkan penekanan lebih antara lain: 1) Kurikulum yang dalam penyusunannya ditujukan untuk membangun pola fikir dan kemampuan peserta didik agar lebih modern dengan tidak mengabaikan nilai kepemimpinan, nilai HAM, kejuangan dan kearifan lokal sebagai bentuk identitas asli kita. 2) Tenaga pendidik sebagai motor utama dalam rangka pencitraan lembaga pendidikan sebagai center of excellence yang mempunyai tuntutan lebih dari kemampuan dasar yang dimilikinya dan dapat Kajian Triwulan I 57 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional memberikan contoh aplikatif sesuai bidang tugasnya masingmasing. 3) Tenaga Kependidikan, salah satu kunci sukses dari sebuah proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan dituntut untuk lebih profesional sesuai bidang masing-masing sehingga tidak ada lagi tumpang tindih pelaksanaan tugas pokok dalam rangka penyiapan sarana pendukung pada saat proses belajar mengajar. 4) Peserta didik dihasilkan lewat proses rekruitmen yang ketat dengan mengacu pada kualitas bukan pada kuantitas diiringi dengan peningkatan kualifikasi yang harus dimiliki oleh peserta didik agar siap menerima materi pendidikan yang sudah terukur. 5) Fasilitas pendidikan dibentuk sedemikian rupa dengan meningkatkan kualitas fungsional dari beberapa fasilitas utama dan pendukung guna memudahkan proses belajar mengajar dalam lembaga pendidikan dan di setting dalam kondisi sedemikian rupa agar mendapatkan kondisi yang nyaman pada saat pelajaran dan di luar jam pelajaran. Ketiga, sebuah pengakuan dari dunia luar tentang lembaga pendidikan TNI AD tercermin dari hubungan positif yang telah dilakukan, maka akan semakin mengangkat harkat dan wibawa Negara tersebut, demikian pula dengan lembaga pendidikan TNI AD, seiring dengan perkembangan situasi yang langsung atau tidak langsung melibatkan lembaga TNI AD. 17. Saran. Dari hasil kesimpulan tersebut di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : Pertama, dalam meningkatkan Peran lembaga Pendidikan TNI AD harus dilakukan, guna mendukung keberhasilan tugas pokok TNI AD dan menjamin kelangsungan NKRI, dengan mengacu kepada sistem pendidikan yang sudah mengikuti Kajian Triwulan I 58 Peningkatan Peran Lembaga Pendidikan TNI AD Guna Menjaga Legitimasi di Dunia Internasional perkembangan zaman untuk menciptakan Perwira yang peka terhadap perkembangan situasi yang berlangsung sangat dinamis. Kedua, dalam meningkatkan peran Lembaga Pendidikan TNI AD yang mengacu pada sistem pendidikan dan 10 komponen pendidikan dengan penekanan lebih kepada; 1) Kurikulum, 2) Tenaga Pendidik, 3) Tenaga Kependidikan, 4) Peserta Didik dan 5) Fasilitas Pendidikan. Ketiga, untuk menjaga legitimasi lembaga pendidikan TNI AD dari dunia internasional yaitu dengan memberikan persepsi positif tentang lembaga pendidikan TNI AD dengan cara peningkatan kualitas fungsional dari lembaga dan meningkatkan hubungan dengan negara luar dalam bentuk kerjasama militer dibidang pendidikan. Bandung, Maret 2013 Komandan Seskoad Burhanuddin Siagian Mayor Jenderal TNI Kajian Triwulan I 59