1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi utama dalam kehidupan masyarakat
umum. Kebutuhan energi listrik selalu mengalami perkembangan dan tidak dapat
dihindari sehingga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan
penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik maupun dengan pengembangan
sistem transmisi dan distribusinya (Laporan Kajian Pembangunan SUTET 500 kV
di Bali, 2011).
Khusus pada wilayah Bali perkembangan bebannya sangat tinggi dari
tahun 2012-2013 naik sebesar 8,9% dan beban puncak Bali pada tahun 2014
mencapai angka 780 MW (PT PLN (Persero) P3B JB-APB Bali). Ini disebabkan
oleh pertambahan penduduk, perekonomian maupun teknologi yang semakin
maju, serta banyaknya even kenegaraan diselenggarakan di Bali seperti APEC
pada bulan Oktober 2013.
Pada bagian pembangkitan selain dari pihak Pemerintah (PLN) pihak
swasta pun ikut menanamkan modal untuk membangun pembangkit sewa, guna
memenuhi permintaan energi listrik yang berkembang pesat. Pembangkit sewa
yang beroperasi di Bali berada di Pesanggaran. Data total kapasitas pembangkitan
Pesanggaran sebesar 337,5 MW, pembangkit milik PLN sebesar 107,5 MW
sedangkan pembangkit sewa 230 MW. Akan tetapi jumlah kapasitas
pembangkitan di wilayah Pesanggaran akan mengalami perubahan dimana
disebabkan oleh berakhirnya kontrak kerja beberapa pembangkit sewa dan
masuknya pembangkit dari PLN. Rencana pembangkit-pembangkit sewa yang
akan keluar diantaranya PLTD APEC, Sewatama, dan Cogindo total sebesar 140
MW pada bulan Desember 2014, serta PLTD BOO 30 MW pada bulan Februari
2015. Sedangkan pembangkit dari pihak PLN yang akan masuk yaitu PLTMG
(Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas) sebesar 200 MW di Pesanggaran secara
bertahap. Tahap pertama 50 MW Desember 2014, dan sisanya 150 MW pada
tahun 2015 (PT Indonesia Power-UBPOH Bali, 2014).
1
2
Peningkatan maupun pengurangan kapasitas pembangkit ke dalam sistem
yang telah ada akan menimbulkan perubahan-perubahan yang signifikan terhadap
aliran daya di dalam sistem seperti : perubahan arus, tegangan, daya, dan faktor
daya. Dengan berubahnya aliran daya maka akan berdampak juga pada rugi-rugi
daya pada saluran transmisi, arus hubung singkat, keandalan, dan juga kestabilan
sistem kelistrikan Bali.
Dalam penelitian ini dibahas tentang studi rugi daya jika, kapasitas
pembangkitan Pesanggaran mengalami perubahan dalam sistem kelistrikan Bali
sesuai skenario 1 s/d 5. Skenario 1 saat kondisi existing 2014, skenario 2 saat
pembangkit pesanggaran mengalami pengurangan kapasitas Desember 2014,
skenario 3 saat pembangkit pesanggaran mengalami penambahan kapasitas tahun
2015 dengan menggunakan beban puncak 2014, skenario 4 yaitu skenario 3
dengan menggunakan beban puncak prediksi tahun 2015 sesuai RUPTL 20132022, dan skenario 5 yaitu skenario 4 dengan asumsi PLTU Celukan Bawang
beroperasi sebesar 130 MW pada tahun 2015. Hasil analisa rugi daya sistem
kelistrikan Bali sebelum dan sesudah perubahan kapasitas pembangkit di
Pesanggaran akan dibandingkan untuk mengetahui seberapa besar beda rugi daya
yang ditimbulkan akibat perubahan pembangkit tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah, yaitu :
1. Berapa besar rugi daya dan energi sistem kelistrikan Bali sebelum
perubahan kapasitas pembangkit di Pesanggaran?
2. Berapa besar rugi daya dan energi sistem kelistrikan Bali setelah
perubahan kapasitas pembangkit di Pesanggaran?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui besar rugi daya dan energi sistem kelistrikan Bali sebelum
perubahan kapasitas pembangkit di Pesanggaran.
3
2. Mengetahui besar rugi daya dan energi sistem kelistrikan Bali setelah
perubahan kapasitas pembangkit di Pesanggaran.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini bagi mahasiswa
adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan untuk
menambah wawasan dibidang analisis suatu sistem kelistrikan, terutama sistem
kelistrikan Bali bila mana ada perubahan baik dari segi pembangkit, transmisi
maupun beban. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan bagi PLN dalam
menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang terjadi akibat permasalahan
tersebut dan sebagai perencanaan ke depan guna meningkatkan pelayanan
ketersedian energi listrik di Bali serta bagi peneliti lain dalam melakukan analisis
aliran daya sistem tenaga listrik.
1.5 Batasan Masalah
Mengingat demikian luasnya ruang lingkup permasalahan, maka dibuat
pembatasan masalah serta asumsi-asumsi yaitu :
1. Pengambilan data sistem kelistrikan bali berupa data pembangkit,
transmisi dan beban diambil sample pada Nopember 2014.
2. Perubahan kapasitas pembangkitan di Pesanggaran pada tahun 2014-2015
sesuai skenario.
3. Studi aliran daya pada sistem pembangkitan Bali menggunakan metode
Newton Raphson dengan bantuan program Powerflow Simulator.
4. Sistem diasumsikan seimbang.
5. Peramalan beban puncak sistem kelistrikan Bali tahun 2015 sesuai RUPTL
2013-2022.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
4
Bagian ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Memuat tentang tinjauan mutakhir dan teori-teori dasar yang
menunjang dalam membahas permasalahan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Berisi tentang sumber data dan jenis data yang digunakan, metode
analisis dan alur analisis.
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan permasalahan yang dibahas yaitu hasil
perhitungan serta analisis rugi daya dan energi sistem kelistrikan
Bali
sesuai
skenario
perubahan
kapasitas
pembangkit
di
Pesanggaran.
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi tentang simpulan dari apa yang telah dibahas dan
saran untuk penelitian selanjutnya.
Download