badan koordinasi penanaman modal

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Korsel dan Spanyol Minati Energi Terbarukan
Jakarta, 23 Desember 2015 -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali
mengidentifikasi minat investasi dari Korea Selatan dan Spanyol di bidang usaha energi
terbarukan di Indonesia. Investor dari Korsel berminat untuk menanamkan modalnya US$ 150
juta (setara dengan Rp 2,02 triliun dengan kurs rupiah Rp 13.500) di pembangkitan listrik
tenaga sampah, sementara investor Spanyol tertarik untuk konstruksi wind turbine di Sidrap,
Samas dan Sukabumi. Minat yang diidentifikasi tersebut menunjukkan bahwa potensi investasi
di bidang usaha energi terbarukan masih menarik bagi investor.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa proyek kelistrikan memang menjadi salah
satu prioritas dalam upaya BKPM untuk mendorong realisasi dari sektor infrastruktur.
“Kelistrikan merupakan aspek mendasar yang masih membutuhkan banyak investasi baik dari
luar maupun dalam negeri,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Rabu (23/12).
Menurut Franky, minat investasi dari dua negara tersebut menambah daftar panjang dari
minat investasi dalam bidang kelistrikan yang telah masuk ke BKPM. “BKPM akan mengawal
minat investasi sektor kelistrikan tersebut hingga dapat segera merealisasikan investasinya dan
dapat berkontribusi positif bagi industri dan masyarakat,” jelasnya .
Dari data rekapitulasi minat BKPM, periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015, minat
investasi di sektor infrastruktur termasuk didalamnya sektor kelistrikan mencapai US$ 37
miliar. Sementara perusahaan yang sudah mengantongi izin prinsip tercatat US$ 18 miliar.
Sebelumnya di Istana Negara, Presiden Joko Widodo mengumpulkan investor-investor sektor
kelistrikan dan PLN. Hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Bidang Promosi Penanaman
Modal BKPM Himawan Hariyoga. Dalam kesempatan tersebut, Presiden kembali menekankan
pentingnya pembangunan infrastruktur di bidang kelistrikan. Jokowi mengapresiasi kinerja PLN
yang mampu mencatatkan perjanjian jual-beli listrik hingga 17.340 MW hingga akhir tahun.
Lebih lanjut Franky menjelaskan, bahwa BKPM telah berupaya untuk mendorong investasi di
sektor kelistrikan. Salah satu langkah yang dipaparkan Franky adalah penyederhanaan
perizinan sektor kelistrikan dari 49 izin dalam waktu 923 hari menjadi 25 izin dalam waktu 256
hari. Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas tax allowance untuk investasi di sektor
kelistrikan, dengan kepastian syarat dan waktu pemrosesan permohonan maksimal 28 hari
kerja melalui PTSP Pusat di BKPM. “Kami akan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait untuk
mengupayakan penyederhanaan kembali, masih ada ruang untuk itu,” ungkapnya.
AnD
Dari data realisasi investasi kuartal ketiga tahun 2015 yang dirilis BKPM, untuk periode
kumulatif Januari-September 2015, sektor listrik gas dan air menyumbang kurang lebih Rp 37,9
triliun atau 9,5% dari total realisasi investasi. Jumlah tersebut diperoleh dari PMDN sebesar Rp
17,4 triliun atau setara dengan 13,1% dari total PMDN dan dari PMA sebesar US$ 1,6 Miliar
atau setara dengan 7,5% dari total PMA.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
AnD
Download