Uploaded by User123108

MAKALAH AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

advertisement
MAKALAH
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun untuk memenuhi tugas besar 1
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu
:Muhamad Ekhsan, S.Kom, MM
Disusun Oleh :
-
Zain Taufiq U.
11119109
PROGRAM STUDY MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
JAKARTA
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Audit
Sumber Daya Manusia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
besar 1pada mata kuliah Manajemen SDM. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Audit SDM bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhamad Ekhsan, S.Kom,
MMselakudosen pembimbing Manajemen SDM yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 31 Oktober 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar isi .............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Definisi dan Tujuan Audit Sumber Daya Manusia ................................. 3
B. Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia ........................................ 4
C. Manfaat Pelaksanaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia ........... 6
D. Pendekatan dan Peralatan Audit SDM .................................................... 6
E. Tahap – Tahap Pelaksanaan Audit ........................................................ 10
F. Laporan Audit ....................................................................................... 12
BAB III : PENUTUP ........................................................................................ 15
A. Kesimpulan ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama dalam suatu
organisasi. Sebagus apapun tujuan, visi, misi, dan strategi sebuah organisasi, tidak
akan berguna apabila sumber daya manusianya tidak diperhatikan dan dikelola
dengan baik, apapun bentuk dan tujuannya. Organisasi dibuat berdasarkan visi
untuk kepentingan manusia, dan pada implementasinya dikelola oleh manusia,
oleh karena itu, SDM perlu dikelola dengan baik dan profesional agar dapat
tercipta keseimbangan antara kebutuhan SDM dengan tuntutan serta kemajuan
bisnis perusahaan.
Audit SDM adalah salah satu cara untuk memeriksa fungsi-fungsi
operasional dari perencanaan, penerimaan, seleksi, pelatihan dan pengembangan,
penilaian kinerja, kompensasi, hubungan karyawan dengan organisasi sudah
berjalan sebagaimana mestinya. Audit sumber daya manusia sebagai suatu analisis
dari semua faktor yang menyangkut administrasi personalia diikuti dengan
rekomendasi untuk memperbaiki setiap penyimpangan dari standar yang
diinginkan. Dengan dilakukannya audit SDM dapat memberikan sumbangan
penting dalam pemeliharaan hubungan antara bagian SDM dengan bagian lain
diperusahaan.
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Definisi, Tujuan, Manfaat, Ruang Lingkup, Pendekatan dan
Peralatan Audit SDM serta Tahap-Tahap dan Pelaporan Audit SDM ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Definisi, Tujuan, Manfaat, Ruang Lingkup, Pendekatan dan
Peralatan Audit SDM serta Tahap-Tahap dan Pelaporan Audit SDM.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi dan Tujuan Audit Sumber Daya Manusia
Audit SDM merupakan bagian dari Audit Operasional. Audit sumber daya
manusia adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara
menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti
mengevaluasi
kegiatan-kegiatan
SDM
dalam
suatu
perusahaan
dengan
menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan.Audit sumber daya manusia
menekankan penilaian terhadap berbagai aktivitas sumber daya manusia yang
terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas tersebut telah
berjalan secara ekonomis, efisien dan efektiv dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi
pada aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program atau
aktivitas tersebut.
Tujuan Audit SDM adalah mengendalikan kegiatan organisasi melalui
fungsi pemeriksaan dan penilaian terhadap permasalahan organisasi (ketaatan,
efektivitas dan efesiensi) yang disoroti dari dimensi SDM agar sasaran-sasaran
fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan dapat dipastikan tercapai.
Tujuan audit SDM adalah mengevaluasi kegiatan SDM dengan maksud untuk:
1.
Menilai efektivitas dari fungsi SDM.
2.
Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis,
efektif dan efisien.
3.
Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan
hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
4.
Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap
aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
5.
Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.”
3
4
B.
Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia
Tujuan personalia adalah mengevaluasi kegiatan personalia dengan maksud
untuk menilai efektivitas, mengenali aspek yang masih dapat diperbaiki,
mempelajari
aspek-aspek
tersebut
secara
mendalam
dan
menunjukan
kemungkinan perbaikan dan membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikanperbaikan tersebut. Pelaksanaan audit hendaknya mencakup evaluasi terhadap
fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur personalia oleh manajer,
dan dampak kegiatan-kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran dan kepuasan
karyawan.
1.
Audit Fungsi Personalia
Audit secara logis menelaah pekerjaan departemen sumber daya manusia. Misi
departemen sumber daya manusia adalah seluruh tujuan dan maksud sumber daya
manusia dalam organisasi.
2.
Audit Pelaksana Manajerial
Audit juga meriview pelaksanaan berbagai kebijaksanaan dan prosedur personalia
oleh para manajer. Bila para manajer mengabaikan kebijaksanaan-kebijaksanaan
personalia atau pelanggar hukum hubungan perburuhan, audit hendaknya
mengemukakan kesalahan-kesalahan tersebut agar tindakan koreksi dapat dimulai.
3.
Audit Kepuasan Karyawan
Departemen personalia yang efektif memenuhi baik kebutuhan organisasi maupun
karyawan. Untuk mempelajari pemenuhan ini, tim audit memperoleh data dari
karyawan. Tim mengumpulkan informasi tentang gaji, banefits, praktek-praktek
pengendalian, bantuan perencanaan karier dan umpan balik yang diterima
karyawan tentang prestasi kerja mereka.
Lingkup audit SDM sama dengan luasnya manajemen SDM itu sendiri.
Artinya semua aspek manajemen SDM mulai dari strategi, kebijakan, filosofi,
prinsip-prinsip, sampai fungsi-fungsi spesifik manajemen sumber daya manusia
bisa mencapai target audit. Ruang lingkup audit sumber daya manusia, cara,
sistem, metode penilaian, dan penilaian harus diinformasikan secara jelas kepada
5
karyawan supaya mereka mengetahuinya. Ruang lingkup audit SDM tersebut
yakni what, why,where, when who, and how atau disingkat 5W+1H.
1.
What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran,
kerja sama, kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan dating, sifat, dan
hasil kerjanya
2.
Why (mengapa) dinilai, yaitu untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
kepentingan, pengembangan, dan lain-lain.
3.
Where (di mana) dinilai, yaitu didalam atau diluar pekerjaan
4.
When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) dan secara terus-menerus
(informal)
5.
Who (siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan
langsungnya, dan atau suatu tim yang dibentuk di perusahaan
6.
How (bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode
modern.
Ruang lingkup audit SDM juga dibagi ke dalam tiga kelompok, sesuai
dengan administrasi aset tetap pada umumnya, yaitu perolehan, penggunaan, dan
penghentian penggunaan sebagai berikut:
1.
Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan
kebutuhan SDM hingga proses seleksi dan penempatan.
2.
Pengelolaan SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada di
perusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian
kinerja karyawan.
3.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun
pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan.
6
C.
Manfaat Pelaksanaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Teori tentang audit manajemen sumber daya manusia dan pengalaman para
praktisi menunjukan bahwa terdapat paling sedikit sepuluh jenis manfaat yang
dapat dipetik oleh suatu perusahaan apabila audit dalam bidang fungsional yang
sangat strategik ini diselenggarakan dengan baik.Audit SDM mengevaluasi
aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan
pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu
perusahaan. Manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu:
1.
Mengidentifikasi kontribusi dari SDM terhadap organisasi.
2.
Meningkatkan citra profesional dari SDM.
3.
Mendorong tanggung jawab dan profesionalisime karyawan
4.
Memperjelas tugas - tugas dan tanggung jawab karyawan.
5.
Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktek – praktek SDM
6.
Menenukan masalah - masalah yang berkaitan dengan SDM
7.
Memastikan ketaatan hukum dan peraturan dalam praktek SDM
8.
Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
9.
Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
D.
Pendekatan dan Peralatan Audit SDM
1.
Pendekatan Audit SDM
Tidak akan ada yang menyanggah benarnya pendapat bahwa pelaksanaan
audit harus menghasilkan informasi yang akurat tentang kebijaksanaan, praktek
dan hasil pekerjaan manajemen sumber daya manusia. Teori audit manajemen
sumber daya manusia dan pengalaman banyak orang yang sudah menerapkannya
menunjukan bahwa ada 5 pendekatan pelaksanaan audit yang bisa digunakan,
yaitu :
a.
Pendekatan Perbandingan
Perbandingan dalam hal ini dapat bersifat eksternal dan internal. Pendekatan
bersifat eksternal apabila yang menjadi sasaran audit adalah perusahan sebagai
keseluruhan yang dirasakan kurang berhasil dibandingkan dengan perusahaan
dengan perusahaan lain yang sejenis atau bergerak dalam sektor industri yang
7
sama dan dipandang meraih keberhasilan. Pendekatan perbandingan bersifat
internal apabila yang dibandingkan adalah satuan kerja atau bidang fungsional
tertentu dalam perusahaan yang dianggap menghadapi masalah dibandingkan
dengan satuan kerja atau bidang fungsional lain dalam lingkungan perusahaan
yang dinilai berhasil.
b.
Pendekatan Penggunaan Konsultan
Para pelaksana audit manajemen sumber daya manusia ada baiknya juga
menggunakan informasi dari para ahli, seperti tenaga spesialis di perusahaan
konsultan. Disamping itu berbagai laporan hasil penelitian yang menyangkut
kinerja MSDM juga tepat untuk digarap terutama dalam penerapan standar
tertentu yang berlaku secara ilmiah dan dalam praktek perusahaan lain. Manfaat
kedua jenis informasi ini adalah untuk mendiagnosa masalah yang mungkin
dihadapi yang diaudit.
c.
Pendekatan Statistikal
Dari catatan yang ada, tim audit menyusun standar-standar secara statistik
dengan mana berbagai kegiatan atau program dievaluasi. Pendekatan ini sangat
bermanfaat terutama untuk menilai banyaknya kesalahan atau kekurangan yang
terjadi.Dikaitkankan dengan audit kepegawaian, misalnya dewasa ini terlalu sukar
bagi suatu organisasi, dan bahkan sering dipandang sebagai suatu keharusan,
untuk memiliki sistem informasi kepegawaian. Berarti tim audit kepegawaian
menggali informasi yang diperlukan dan melakukan analisis yang hasilnya
dinyatakan dalam angka-angka.
d.
Pendekatan Ketaatan
Manajemen harus taat bukan hanya pada ketentuan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi juga kepada berbagai kebijakan tentang
manajemen sumber daya manusia yang ditetapkan sendiri. Melalui pengambilan
sample elemen sistem informasi personalia, tim audit memeriksa pelanggaran
terhadap berbagai hukum atau peraturan dan kebijaksanaan atau prosedur
perusahaan.
e.
Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBO)
8
Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBO) merupakan salah satu bentuk gaya
manajerial dalam melibatkan para anggotanya organisasi dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan pendekatan satu langkah kebawah tujuan dan
sasaran berbagai satuan kerja atau bidang fungsional diangkat dari tujuan dan
sasaran organisasi sebagai keseluruhan dan demikian seterusnya sampai tujuan
dan sasaran individual. Audit dimaksudkan untuk menggali informasi apakah
gaya itu diterapkan atau tidak dan apa hasilnya.
2.
Peralatan Audit SDM
Telah dimaklumi bahwa kegiatan audit kepegawaian diselenggarakan
dengan melakukan kegiatan pengumpulan data. Oleh karena itu, agar sasaran
penelitian benar-benar tercapai dalam arti terkumpulnya sebanyak mungkin
informasi, berbagai teknik perlu digunakan dan hasilnya “diolah” sedemikian rupa
sehingga diperoleh gambaran yang selengkap mungkin tentang kegiatan
manajemen sumber daya manusia dalam organisasi yang memungkinkan
organisasi merumuskan berbagai kebijakan secara lebih tepat. Teknik-teknik yang
biasanya digunakan :
a.
Wawancara
Untuk kepentingan audit kepegawaian, wawancara diselenggarakan oleh tim
peneliti dengan dua pihak, yaitu : Para manajer dan karyawan dalam organisasi,
serta para karyawan yang sudah mengambil keputusan berhenti dan pindah
bekerja ke organisasi lain. Wawancara yang diselenggarakan dengan para manajer
operasional dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan, pandangan dan saran
mereka tentang berbagai aspek pengelolaan sumber daya manusia.
Wawancara dengan mereka yang sudah memutuskan pindah bekerja pun
sangat penting untuk dilaksanakan. Ada 3 maksud penyelenggaraan wawancara
seperti itu, pertama : untuk menggali informasi tentang berbagai alasan mengapa
mereka memutuskan pindah. Kedua : berusaha memperoleh masukan tentang halhal yang menurut mereka perlu diperbaiki. Ketiga : agar para karyawan yang
berhenti tidak bersikap negatif terhadap organisasi yang segera akan ditinggalkan.
9
b.
Kuesioner dan Survey
Departemen personalia dapat melengkapi hasil wawancara dengan
kuesioner dan survey. Melalui survey karyawan, gambaran tentang kegiatan
personalia dapat dikembangkan secara lebih akurat. Demikian juga kuesioner bisa
memberikan jawaban yang lebih bebas dan jujur daripada wawancara “face to
face”. Untuk kepentingan audit kepegawaian pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner dikelompokan ke dalam 3 bagian. Tiga bagian tersebut adalah
Pandangan karyawan terhadap para atasan langsung mereka, Pandangan angggota
perusahaan tentang tugas pekerjaan mereka, dan persepsi mereka tentang efektif
tidaknya MSDM menyelenggarakan fungsi, tanggung jawab dan kegiatannya.
c.
Arsip Kepegawaian (Analisis Historikal)
Salah satu kegiatan penting dari satuan kerja yang menangani sumber daya
manusia ialah pembuatan, klasifikasi tabulasi dan menyimpan seluruh dokumen
yang menyangkut semua orang dalam perusahaan, mulai dari perencanaan,
rekrutmen, seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan, hasil penilaian
kinerja, kemajuan karier, imbalan, mutasi yang terjadi kecelakaan, keluhan,
pemogokan, data pemutusan hubungan kerja dan jumlah karyawan yang sudah
memasuki masa purnabakti. Berbagai informasi itu yang ditelusuri dan dianalisis
para pelaksana audit.
d.
Informasi Eksternal
Merupakan tindakan yang bijaksana apabila tim peneliti tidak membatasi
diri pada pengumpulan informasi hanya dari dalam organisasi saja, informasi dari
luar organisasi pun sangat penting dikumpulkan dan digunakan sebagai
perbandingan. Sumber-sumber utama informasi eksternal yang dapat digali ialah
instansi pemerintah, kamar dagang dan industri dan berbagai asosiasi.
e.
Percobaan Personalia
Peralatan terakhir yang tersedia bagi tim audit dan departemen personalia
adalah percobaan-percobaan lapangan. Percobaan ini memungkinkan departemen
personalia
untuk
membandingkan
kelompok
percobaan
dan
kelompok
pengendalian di bawah kondisi normal. contoh, departemen personalia bisa
mengimplementasikan program latihan keamanan bagi separo penyelian
10
departemen. Separo kelompok ini adalah kelompok percobaan. Kelompok
pengendali terdiri dari para penyelia yang tidak diberi latihan. Kemudian catatan
pelaksanaan keamanan kedua kelompok dibandingkan beberapa bulan setelah
latihan terakhir. Bila kelompok percobaan mempunyai tingkat kecelakaan yang
lebih rendah secara signifikan, maka fakta menunjukan bahwa program latihan
keamanan adalah efektif.
E.
Tahap-Tahap Pelaksanaan Audit
Dalam melaksanakan audit sumber daya manusia harus mencangkup tahaptahap berikut :
1.
Tahap Perencanaan Audit
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang
terhadap objek yang diaudit. Disamping itu, pada audit ini juga dilakukan
penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan
dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah
diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan
pada perusahaan yang diaudit.
2.
Review Pengujian Pengendalian Manajemen
Tahap ini merupakan pengujian secara mendalam dan evaluasi dari program
yang spesifik. Pada tahap ini dikumpulkan dan dianalisa informasi-informasi yang
dapat mendukung dan menyajikan temuan pemeriksaan. Tujuan pada tahap ini
adalah untuk menyelesaikan perencanaan audit dan menggunakan rencana yang
telah ditetapkan sebagai dasar untuk memonitor dan mengawasi kemajuan
pemeriksaan. Auditor harus mengumpulkan, menganalisis, menginterprestasikan,
dan mendokumentasikan informasi-informasi yang diperoleh guna menunjang
hasil-hasil audit.
3.
Audit Lanjutan
Pada tahap ini, auditor bertugas untuk meringkas dan melakukan
pengelompokan terhadap temuan audit. Mengkaji ulang kembali apa saja yang
sudah dilakukan di tahap review pengujian pengendalian manajemen. Dan terus
mengawasi kemajuan pemeriksaan. Pada tahap ini auditor juga melakukan
11
pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan
audit yang ditentukan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan temuan untuk
mencari keterkaitan antara satu temuan dan temuan yang lain dalam menguji
permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
4.
Pelaporan
Setelah melalui tahap audit lanjutan, auditor bertanggung jawab untuk
menyampaikan hasil-hasil pemeriksaannya kepada manajemen atau pihak lain
yang memberikan penugasan melalui suatu laporan hasil audit. Dalam laporannya,
auditor mengarahkan perhatian pada penyampaian temuan-temuan yang penting
dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia.
5.
Tahap Tindak Lanjut Audit
Pada tahap ini auditor harus melakukan tindak lanjut audit untuk
memastikan bahwa tindakan-tindakan perbaikan yang memadai telah dilakukan
sesuai laporan hasil temuan audit. Di sini auditor harus menetapkan bahwa
tindakan perbaikan telah dilakukan dan berhasil dengan baik, atau manajemen
diasumsikan telah mengetahui risiko bila tidak dilakukan tindakan perbaikan
sesuai laporan hasil audit. Secara lebih spesifik tujuan dari tindak lanjut audit
adalah :
a.
Membantu pihak eksekutif (pimpinan organisasi) mengarahkan tindakan yang
akan diambil terkait dengan hasil audit yang diterimanya.
b.
Mendorong pembelajaran dan pengembangan audit. Kegiatan tindak lanjut
diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi perbaikan pelaksanaan program
kerja.
c.
Menjadwalkan
tindak
lanjut.
Penjadwalan
tersebut
bergantung
karakteristik audit, jenis rekomendasi, resiko sosial, dan sebagainya.
pada
12
F.
Laporan Audit
Laporan audit personalia adalah suatu deskriptif komprehensif yang berisi
hasil pengolahan temuan dari kegiatan audit personalia, yang mencakup baik
penghargaan terhadap praktek-praktek efektif maupun rekomendasi bagi pebaikan
praktek-praktek yang tidak efektif. Laporan audit pada umumnya terdiri dari
beberapa bagian. Bagian pertama adalah untuk manajer operasi, bagian kedua
untuk para manajer dalam departemen personalia, dan ketiga untuk manajer
personalia.
1.
Laporan Untuk Manajer Operasi
Laporan audit untuk para manajer operasi meringkas berbagai sasaran dan
tanggung jawab personalia mereka.Tujuan-tujuan mereka bisa menyangkut usaha
untuk mengurangi absensi atau perputaran karyawan melanjutkan pengembangan
karyawan, memperbaiki hubungan manajemen-serikat kerja, atau mencapai
sasaran-sasaran lain. Laporan audit ini juga bisa mengidentifikasikan masalahmasalah
personalia.
Penyelewengan-penyelewengan
terhadap
berbagai
kebijaksanaan personalia dan peraturan hubungan perburuhan dikemukakan.
2.
Laporan Untuk Manajer Dalam Departemen Personalia
Para manajer spesialis yang menangani penarikan dan seleksi latihan,
kompensasi, dan kegiatan-kegiatan personalia lainnya juga memerlukan umpan
balik. Laporan audit yang mereka terima mungkin menyebutkan berbagai bidang
tertentu dengan pelaksanaan kerja jelek atau baik. Sebagai contoh, suatu tim audit
mengamati bahwa banyak pekerjaan tidak dilaksanakan dengan penempatan
karyawan yang baik. Informasi ini diberikan kepada manajer latihan dan
pengembangan sebagai umpan balik dengan rekomendasi bagi perbaikan
program-program selanjutnya.
3.
Laporan Untuk Manajer Personalia
Laporan untuk manajer personalia berisi semua informasi yang diberikan
kepada para manajer lini dan manajer spesiasis dalam departemen personalia. Di
samping itu, manajer personalia memperoleh umpan balik tentang :
a.
Sikap para manajer operasi dan karyawan terhadap pelayanan dan benefits dari
departemen personalia
13
b.
Masalah-masalah sumber daya manusia dan implikasi-implikasinya
c.
Suatu review tentang sasaran-sasaran departemen dan organisasi departemen
untuk mencapai berbagai sasaran tersebut
d.
Berbagai rekomendasi untuk perubahan-perubahan yang diperlakukan.
Dengan informasi yang dicakup dalam laporan audit, manajer personalia
dapat memperoleh pandangan luas tentang fungsi personalia yang dijalankannya.
Selain pemecahan masalah-masalah personalia, manajer bisa memusatkan pada
bidang-bidang yang mempunyai potensi terbesar bagi peningkatan kontribusi
departemen kepada perusahaan. Dan barangkali yang paling penting, laporan audit
berfungsi sebagai pedoman untuk usaha-usaha di waktu yang akan datang dan
sebagai referensi untuk pelaksanaan audit berikutnya. Laporan audit pada
umumnya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
a.
Judul
b.
Daftar isi
c.
Ringkasan dan kesimpulan, yang terutama berguna untuk pimpinan eksekutip
puncak.
d.
Masalah-masalah pokok (tujuan audit, analisis, evaluasi dan sebagainya)
e.
Kesimpulan dan saran
f.
Tubuh (berisi data, fakta, pandangan serta alasan yang merupakan dasar
kesimpulan dan saran)
g.
Sumber data
h.
Lampiran yang di anggap penting.
14
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan audit :
a.
Format apapun yang digunakan, laporan harus tersusun secara sistematik
sehingga mudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
b.
Bahasa yang digunakan haruslah sedemikian rupa sehingga tidak mudah
menimbulkan interpretasi yang tidak tepat.
c.
Informasi yang terdapat dalam laporan harus memenuhi persyaratan
kemutakhiran, kelengkapan dan dapat dipercaya.
d.
Laporan audit yang disusun harus bersifat faktual. Artinya dalam laporan bukan
hanya disajikan praktek-praktek MSDM yang positif, akan tetapi juga hal yang
perlu perbaikan dan penyempurnaan.
e.
Laporan audit, meskipun sifatnya “melihat kebelakang” bahan yang terdapat
didalamnya harus dapat digunakan untuk berbagai kepentingan MSDM di masa
depan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Artinya audit SDM mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan
masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi
permasalahan yang tengah dihadapi oleh Departemen. Hasil audit SDM dapat
menjadi masukan berharga untuk referensi dalam membuat keputusan atau
mengambil kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan SDM dapat lebih sesuai
dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
Pentingnya melakukan audit sumber daya manusia dapat dilihat dari
beberapa sudut pandang. Pertama, untuk kepentingan pemenuhan berbagai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat menghasilkan
informasi kegiatan organisasi yang berkaitan dengan ketentuan dalam perundangundangan tersebut. Kedua, penerapan sistem imbalan yang memperhatikan
berbagai prinsip keadilan, prinsip perbandingan, dan prinsip kewajaran. Ketiga,
untuk menjamin aktivitas karyawan sudah berjalan efektif, efisien, dan produktif.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Ma’ruf, Prof. Dr. H. SH., M.M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja
Karyawan, Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, (Jakarta:
Salemba Empat.
Handoko, T. Hani, Dr. M.B.A. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia : Untuk perusahaan dari teori
ke praktek, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siagian, Sondang P. Prof. Dr. MPA. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. Prof. Dr. MPA. 2004. Audit Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara.
Ekhsan, M. (2019). PENGARUH KOMPENSASI, PELATIHAN DAN MOTIVASI
TERHADAP
KINERJA
INDONESIA
FRONTLINER
PADA
(PERSERO),
PT
TBK
BANK
RAKYAT
CABANG
BEKASI. JurnalIlmiahManajemenBisnis, 5(2), 249.
Ekhsan, M. (2020). PengaruhStresKerja, KonflikKerja dan KompensasiTerhadap Kinerja
Karyawan. MASTER: JurnalManajemenStrategikKewirausahaan, 1(01), 11-18.
Ekhsan,
M.,
&Mariyono,
R.
(2020).
Pengaruh
Gaya
KepemimpinanIslami,
BudayaOrganisasiIslami dan InsentifterhadapProduktivitasKerjaKaryawan PT
Yanmar Indonesia. Jesya (JurnalEkonomi&Ekonomi Syariah), 3(2), 265-275.
16
Ekhsan, M., &Nurlita, D. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pelatihan dan
PromosiJabatanTerhadap
Kinerja
Karyawan. JurnalPengembanganWiraswasta, 22(02), 113-120.
Parashakti, R. D., &Ekhsan, M. (2020). The Effect of Discipline and Motivation on
Employee Performance in PT Samsung Elektronik Indonesia. Journal of Research
in Business, Economics, and Education, 2(3), 653-660.
17
Download