MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN Disiapkan oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A. MOTIVASI DEFINISI MOTIVASI • Motivasi adalah proses-proses psikologis yang membangun dan mengarahkan perilaku seseorang dalam rangka mencapai tujuan organisasi. TEORI MOTIVASI Teori Klasik Teori Perilaku Teori Motivasi Kontemporer 1. Teori Klasik • Teori Klasik menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena uang. • Apabila pekerja termotivasi oleh uang, maka pekerja dibayar lebih banyak dan mendorong mereka berproduksi lebih banyak. 2. Teori Perilaku • Teori Perilaku menyatakan bahwa karyawan akan termotivasi atau produktivitasnya meningkat apabila diberi perhatian dan tidak semata-mata karena gaji. 3. Teori Kontemporer • Teori Motivasi Kontemporer menyatakan bahwa pentingnya hubungan manusia dalam memotivasi kinerja karyawan. • Teori ini mencakup Teori X dan Y, hierarki kebutuhan Maslow, Teori Dua Faktor, Teori Pengharapan (Expectancy) dan Teori Kesetaraan (Equity) Teori X dan Y • Teori X: teori motivasi yang menyatakan bahwa orangorang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja sama. • Teori Y: teori motivasi yang menyatakan bahwa orangorang sesungguhnya enerjik, berorientasi ke perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif. • McGregor menyatakan manajer yang menganut teori Y, kemungkinan besar mempunyai karyawan yang puas dan termotivasi. Teori X dan Y Teori X Teori Y Malas Enerjik Tidak punya ambisi dan tidak suka tanggung jawan Berambisi dan mencari tanggung jawab Mementingkan diri sendiri Tidak mementingkan diri sendiri Menentang Perubahan Menyumbang ke pertumbuhan dan perubahan bisnis Mudah dihasut dan tidak pintar Teguh pendirian dan pintar Hierarki Kebutuhan Maslow • Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow yang menyatakan bahwa orang-orang mempunyai sejumlah kebutuhan yang berbeda-beda yang mereka coba penuhi dari pekerjaan mereka. • Teori motivasi yang menjabarkan lima tingkat kebutuhan manusia dan berargumen bahwa kebutuhan dasar harus lebih dahulu dipenuhi sebelum berusaha memuaskan tingkat kebutuhan lebih tinggi. Hierarki Kebutuhan Maslow Aktualisasi Diri Harga Diri Sosial Keamanan Psikologis Teori Dua Faktor • Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg. • Teori dua faktor merupakan teori motivasi yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berganting dari dua macam faktor, yaitu higienis dan motivitasi. • Faktor higienis seperti kondisi di tempat kerja. • Faktor motivasi seperti pengakuan atas pekerjaan yang telah diselesaikan. Teori Dua Faktor Motivasi Higienis Tanggung Jawab Kebijakan Perusahaan Pekerjaan itu sendiri Gaji dan keamanan Pengakuan Kondisi kerja Pencapaian Supervisor Teori Pengharapan • Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang lebih menekankan pada hasil (outcome) daripada kebutuhan (needs). • Teori Pengharapan (Expectancy) menyatakan bahwa orang-orang termotivasi untuk bekerja guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka mengarah pada pencapaian tujuan. • Teori pengharapan mengidentifikasi 3 faktor utama yang menentukan motivasi: Expectancy, Instrumentality, Valence. Teori Pengharapan Expectancy • Persepsi mengenai usaha yang dilakukan akan menyebabkan kinerja yang diharapkan Instrumentality • Persepsi mengenai usaha atau kinerja akan menyebabkan hasil dan penghargaan Valence • Hasil seberapa banyak hasil/pencapaian dan imbalan yang diinginkan. Teori Kesetaraan (Ekuitas) • Teori kesetaraan (equity) menyatakan bahwa prangorang mengevaluasi perlakuan atasan/organisasi terhadap karyawan dibandingkan dengan karyawan lainnya. • Teori kesetaraan membandingkan antara input (apa yang karyawan berikan kepada organisasi seperti waktu, usaha, pendidikan, pengalaman) dan output (apa yang karyawan dapatkan dari organisasi seperti gaji, fasilitas, pengakuan, keamanan). Teori Kesetaraan (Ekuitas) Kondisi Karyawan Karyawan Lain Equity Output/Input Output/Input UnderpaymentEquity Output/Input Output/Input OverpaymentEquity Output/Input Output/Input Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja Reinforcement Manajemen berdasarkan tujuan Manajemen Tim Manajemen Partisipatif Memperluas dan Memperkaya Pekerjaan Reinforcement • Reinforcement menyatakan bahwa perilaku dapat didorong atau dikurangi dengan cara memberikan sarana berupa imbalan (reward) atau hukuman (punishment). • Positive Reinforcement: Upaya memberikan stimulus dengan cara memberikan reward apabila berhasil mengubah perilaku menjadi lebih baik. • Negative Reinforcement: dirancang untuk mengubah perilaku dengan cara memberikan akibat tidak menyenangkan apabila orang-orang gagal mengubah perilakunya menjadi perilaku yang diinginkan. Manajemen Berdasarkan Tujuan • Manajemen berdasarkan tujuan (Management by objectives) /MBO merupakan sistem penetapan sasaran (goals) secara bersama-sama dari atasan sampai bawahan. • Implikasi MBO ketika karyawan duduk bersama dengan para manajer untuk membahas atau menetapkan sasaran perusahaan, karyawan akan belajar lebih banyak mengenai sasaran keseluruhan perusahaan dan merasa bahwa mereka merupakan bagian penting dari tim karena terlibat lebih mendalam terhadap organisasi. Manajemen Partisipatif dan Pemberdayaan • Manajemen partisipatif dan pemberdayaan (participative and empowerment management) merupakan metode peningkatan dengan cara memberi pilihan kepada karyawan mengenai cara mereka melakukan pekerjaan mereka dan cara perusahaan dikelola, serta mereka diberdayakan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas kinerja mereka sendiri. • Dengan kata lain, perusahaan memberikan otonomi kepada karyawan. • Contoh: Karyawan GE dulu perlu minta persetujuan ketika mengeluarkan dana $50.000, sekarang mereka tidak perlu lagi. Merancang Ulang Pekerjaan (Job Redesign) • Job redesign merupakan metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara merancang kecocokan yang lebih memuaskan antara pekerja dan pekerjaannya. • Teknik job redesign seperti job rotation, job enrichment, dan job enlargement. • Job rotation adalah perpindahan karyawan dalam satu divisi atau antar divisi atau antar cabang. Job Enrichment dan Job Enlargement Job Enrichment Job Enlargement • Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara menambah tanggung jawab pekerjaan. • Contoh: Mahasiswa diberi tugas menjadi asisten dosen. • Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara memperluas tugas atau pekerjaannya. • Contoh: Satpam di Bank tidak hanya bertugas sebagai keamanan tetapi juga membukakan pintu dan mengarahkan nasabah. Modifikasi Jadwal Pekerjaan • Modifikasi jadwal pekerjaan meliputi program berbagi pekerjaan (job sharing) atau program waktu kerja yang fleksibel. • Job sharing merupakan metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan dua orang atau lebih berbagi pekerjaan. • Program waktu fleksibel merupakan metode peningkatan kepuasan bekerja dengan mengijinkan para pekerja menyesuaikan jadwal kerjanya sendiri. KEPEMIMPINAN Kepemimpinan • Kepemimpinan merupakan proses memotivasi orang lain untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan tertentu. Unsur-unsur Dalam Kepemimpinan Tujuan Bersama Tanggung Jawab Pengikut Pengaruh Kepemimpinan Perubahan Gaya Kepemimpinan • Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang diperlihatkan pemimpin dalam menghadapi bawahanbawahannya. • Gaya kepemimpinan ada 3: gaya otokratis, gaya demokratis, gaya wewenang penuh. Tipe Gaya Kepemimpinan Otokratis • Pemimpin yang biasanya memberikan perintah dan mengharapkan karyawan mematuhi tanpa pertanyaan. Demokratis • Pemimpin yang biasanya meminta masukan dari bawahan-bawahannya sebelum membuat keputuusan tetapi tetap memegang kekuatan akhir pembuatan kepiutusan. Wewenang Penuh • Gaya kepemimpinan dimana pemimpin biasanya berperan sebagai penasehat terhadap bawahan yang diperbolehkan membuat keputusan. Teori Kepemimpinan Teori Sifat Teori Perilaku Teori Situasional Teori Transformasional 1. Pendekatan Sifat • Pendekatan ini menyatakan bahwa keberhasilan pemimpin ditentukan oleh sifat atau karakteristik yang dimiliki untuk membedakan dengan para bawahannya. • Kunci dari kepemimpinan dengan pendekatan sifat: – Kompetensi tugas (kepandaian, pengetahuan, kemampuan memecahkan masalah) – Kompetensi interpersonal (kemampuan untuk berkomunikasi, empati, perhatian terhadap bawahan) – Karakter sifat (konsisten, disiplin, integritas, kejujuran) – Sifat fisik (memiliki energi yang cukup banyak) – Sifat personal (percaya diri, ramah) 2. Teori Perilaku • Kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. • Penelitian dari Ohio menyimpulkan terdapat dua dimensi dari perilaku kepemimpinan. – Consideration: menciptakan perilaku saling menghargai dan percaya dengan bawahan – Strukrtur Inisiasi: Pengelolaan apa yang harus dilakukan oleh anggota organiasi. 3. Teori Situasional • Pendekatan situasional menekankan pada gaya kepemimpinan sebaiknya menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan. • Faktor situasional yang mempengaruhi gaya kepemimpinan: – – – – – – Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan Norma yang dianut Tingkat stres Iklim organiasasi Persepsi, dan sikap 4. Teori Transformasional dan Transaksional • Kepemimpinan Transaksional fokus pada kejelasan peran dan tugas karyawan dan memberikan reward atau punishment berdasarkan kinerja. • Kepemimpinan Transformasional merupakan pemimpin yang menginsipirasi bawahannya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi demi kebaikan kepentingan organisasi dan pemimpin ini memiliki pengaruh yang kuat bagi para bawahannya. 4. Teori Transformasional dan Transaksional Karakteristik Pemimpin Transformasional & Transaksional Trasnformasional Transaksional Memberikan visi, misi, menanamkan kebanggaan, saling menghargai, dan kepercayaan. Meningkatkan kecerdasan, rasionalitas, dan pemecahan masalah yang cermat. Menjalankan pertukaran kontraktual antara penghargaan dan usaha, menjanjikan penghargaan untuk kinerja yang bagus, dan mengakui pencapaian yang diperoleh. Memberikan perhatian, memperlakukan masing-masing karyawan secara individual, melatih karyawan, menyatakan tujuan-tujuan perusahaan secara sederhana. Mengamati dan mencari penyimpangan dari aturan-aturan yang standar serta melakukan tindakan perbaikan. 5. Kepemimpinan pelayanan (Servant Leadership) • Servant-leadership fokus pada peningkatan atau penciptaan lingkungan kerja yang melayani karyawan atau partisipan agar mereka melakukan yang terbaik dalam rangka mencapai tujuan organisasi. • Karakteristik: – Pendengar, Empati, Persuasi – Kesadaran terhadap kekuatan dan kelemahan bawahan – Tinjauan masa depan – Membentuk komunitas diluar organisasi – Komitmen terhadap pertumbuhan karyawan 6. Kepemimpinan Kharismatik • Kemampuan mempengaruhi pengikut bukan berdasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi lebih pada persepsi pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan bakat supernatural dan kekuatan yang luar biasa. • Pemimpin kharismatik memiliki kemampuan yang tinggi dalam merubah organisasi/perusahaan yang lemah menjadi kuat dan sukses. • Ciri-ciri: Percaya diri, memiliki visi dan mampu mengungkapkannya secara jelas, perilaku yang tidak konvensional, memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Perbedaan Pemimpin Wanita dan Pria • Wanita lebih memiliki gaya kepemimpinan demokratis atau partisipatif dibandingkan pria. • Pria biasanya menggunakan gaya kepemimpinan otokrasi dibandingkan wanita. • Pemimpin wanita pada umumnya ketika diberi penilaian oleh rekan kerja, manajer, atau bawahan akan memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan pria pada berbagai kriteria Tips Meningkatkan Efektivitas Kepemimpinan (Peter Drucker) • • • • • • • Menentukan apa yang perlu dilakukan Menentukan hal penting untuk kesejahteraan perusahaan Mengembangkan rencana aksi yang spesifik Bertanggung jawab pada setiap keputusan Fokus pada kesempatan Menjalankan diskusi yang produktif Berpikir “kami” dibandingkan “saya”. Mempertimbangkan kebutuhan dan kesempatan organisasi sebelum memikirkan pribadi. • Mendengarkan dulu, baru berbicara Bagaimana Motivasi dan Kepemimpinan Mempengaruhi Tujuan Perusahaan? Kepemimpinan Motivasi Kinerja Tujuan Perusahaan