motivasi dan kepemimpinan - Data Dosen UTA45 JAKARTA

advertisement
MOTIVASI
DAN
KEPEMIMPINAN
Disiapkan oleh: Ariefka Sari Dewi, M.B.A.
MOTIVASI
DEFINISI MOTIVASI
• Motivasi adalah proses-proses psikologis
yang membangun dan mengarahkan
perilaku seseorang dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
TEORI MOTIVASI
Teori Klasik
Teori Perilaku
Teori Motivasi Kontemporer
1. Teori Klasik
• Teori Klasik menyatakan bahwa pekerja hanya
termotivasi semata-mata karena uang.
• Apabila pekerja termotivasi oleh uang, maka pekerja
dibayar lebih banyak dan mendorong mereka
berproduksi lebih banyak.
2. Teori Perilaku
• Teori Perilaku menyatakan bahwa karyawan akan
termotivasi atau produktivitasnya meningkat apabila
diberi perhatian dan tidak semata-mata karena gaji.
3. Teori Kontemporer
• Teori Motivasi Kontemporer menyatakan bahwa
pentingnya hubungan manusia dalam memotivasi
kinerja karyawan.
• Teori ini mencakup Teori X dan Y, hierarki kebutuhan
Maslow, Teori Dua Faktor, Teori Pengharapan
(Expectancy) dan Teori Kesetaraan (Equity)
Teori X dan Y
• Teori X: teori motivasi yang menyatakan bahwa orangorang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja
sama.
• Teori Y: teori motivasi yang menyatakan bahwa orangorang sesungguhnya enerjik, berorientasi ke
perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik
untuk menjadi produktif.
• McGregor menyatakan manajer yang menganut teori Y,
kemungkinan besar mempunyai karyawan yang puas
dan termotivasi.
Teori X dan Y
Teori X
Teori Y
Malas
Enerjik
Tidak punya ambisi dan tidak
suka tanggung jawan
Berambisi dan mencari
tanggung jawab
Mementingkan diri sendiri
Tidak mementingkan diri
sendiri
Menentang Perubahan
Menyumbang ke
pertumbuhan dan perubahan
bisnis
Mudah dihasut dan tidak
pintar
Teguh pendirian dan pintar
Hierarki Kebutuhan Maslow
• Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow yang
menyatakan bahwa orang-orang mempunyai sejumlah
kebutuhan yang berbeda-beda yang mereka coba
penuhi dari pekerjaan mereka.
• Teori motivasi yang menjabarkan lima tingkat
kebutuhan manusia dan berargumen bahwa kebutuhan
dasar harus lebih dahulu dipenuhi sebelum berusaha
memuaskan tingkat kebutuhan lebih tinggi.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Aktualisasi Diri
Harga Diri
Sosial
Keamanan
Psikologis
Teori Dua Faktor
• Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg.
• Teori dua faktor merupakan teori motivasi yang
menyatakan bahwa kepuasan kerja berganting dari dua
macam faktor, yaitu higienis dan motivitasi.
• Faktor higienis seperti kondisi di tempat kerja.
• Faktor motivasi seperti pengakuan atas pekerjaan yang
telah diselesaikan.
Teori Dua Faktor
Motivasi
Higienis
Tanggung Jawab
Kebijakan
Perusahaan
Pekerjaan itu
sendiri
Gaji dan
keamanan
Pengakuan
Kondisi kerja
Pencapaian
Supervisor
Teori Pengharapan
• Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang lebih
menekankan pada hasil (outcome) daripada kebutuhan
(needs).
• Teori Pengharapan (Expectancy) menyatakan bahwa
orang-orang termotivasi untuk bekerja guna mencapai
tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka
mengarah pada pencapaian tujuan.
• Teori pengharapan mengidentifikasi 3 faktor utama
yang menentukan motivasi: Expectancy, Instrumentality,
Valence.
Teori Pengharapan
Expectancy
• Persepsi mengenai usaha yang
dilakukan akan menyebabkan
kinerja yang diharapkan
Instrumentality
• Persepsi mengenai usaha atau
kinerja akan menyebabkan hasil dan
penghargaan
Valence
• Hasil seberapa banyak
hasil/pencapaian dan imbalan yang
diinginkan.
Teori Kesetaraan (Ekuitas)
• Teori kesetaraan (equity) menyatakan bahwa prangorang mengevaluasi perlakuan atasan/organisasi
terhadap karyawan dibandingkan dengan karyawan
lainnya.
• Teori kesetaraan membandingkan antara input (apa
yang karyawan berikan kepada organisasi seperti
waktu, usaha, pendidikan, pengalaman) dan output (apa
yang karyawan dapatkan dari organisasi seperti gaji,
fasilitas, pengakuan, keamanan).
Teori Kesetaraan (Ekuitas)
Kondisi
Karyawan
Karyawan Lain
Equity
Output/Input
Output/Input
UnderpaymentEquity
Output/Input
Output/Input
OverpaymentEquity
Output/Input
Output/Input
Strategi Meningkatkan
Kepuasan Kerja
Reinforcement
Manajemen
berdasarkan
tujuan
Manajemen Tim
Manajemen
Partisipatif
Memperluas
dan
Memperkaya
Pekerjaan
Reinforcement
• Reinforcement menyatakan bahwa perilaku dapat
didorong atau dikurangi dengan cara memberikan sarana
berupa imbalan (reward) atau hukuman (punishment).
• Positive Reinforcement: Upaya memberikan stimulus
dengan cara memberikan reward apabila berhasil
mengubah perilaku menjadi lebih baik.
• Negative Reinforcement: dirancang untuk mengubah
perilaku dengan cara memberikan akibat tidak
menyenangkan apabila orang-orang gagal mengubah
perilakunya menjadi perilaku yang diinginkan.
Manajemen Berdasarkan Tujuan
• Manajemen berdasarkan tujuan (Management by
objectives) /MBO merupakan sistem penetapan sasaran
(goals) secara bersama-sama dari atasan sampai
bawahan.
• Implikasi MBO  ketika karyawan duduk bersama
dengan para manajer untuk membahas atau menetapkan
sasaran perusahaan, karyawan akan belajar lebih
banyak mengenai sasaran keseluruhan perusahaan dan
merasa bahwa mereka merupakan bagian penting dari
tim karena terlibat lebih mendalam terhadap organisasi.
Manajemen Partisipatif dan
Pemberdayaan
• Manajemen partisipatif dan pemberdayaan (participative
and empowerment management) merupakan metode
peningkatan dengan cara memberi pilihan kepada
karyawan mengenai cara mereka melakukan pekerjaan
mereka dan cara perusahaan dikelola, serta mereka
diberdayakan untuk mengambil tanggung jawab yang
lebih besar atas kinerja mereka sendiri.
• Dengan kata lain, perusahaan memberikan otonomi
kepada karyawan.
• Contoh: Karyawan GE dulu perlu minta persetujuan
ketika mengeluarkan dana $50.000, sekarang mereka
tidak perlu lagi.
Merancang Ulang Pekerjaan
(Job Redesign)
• Job redesign merupakan metode peningkatan kepuasan
kerja dengan cara merancang kecocokan yang lebih
memuaskan antara pekerja dan pekerjaannya.
• Teknik job redesign seperti job rotation, job enrichment,
dan job enlargement.
• Job rotation adalah perpindahan karyawan dalam satu
divisi atau antar divisi atau antar cabang.
Job Enrichment dan
Job Enlargement
Job Enrichment
Job Enlargement
• Metode peningkatan
kepuasan kerja dengan
cara menambah
tanggung jawab
pekerjaan.
• Contoh: Mahasiswa diberi
tugas menjadi asisten
dosen.
• Metode peningkatan
kepuasan kerja dengan
cara memperluas tugas
atau pekerjaannya.
• Contoh: Satpam di Bank
tidak hanya bertugas
sebagai keamanan tetapi
juga membukakan pintu
dan mengarahkan
nasabah.
Modifikasi Jadwal Pekerjaan
• Modifikasi jadwal pekerjaan meliputi program berbagi
pekerjaan (job sharing) atau program waktu kerja yang
fleksibel.
• Job sharing merupakan metode peningkatan kepuasan
kerja dengan cara memberi kesempatan dua orang atau
lebih berbagi pekerjaan.
• Program waktu fleksibel merupakan metode peningkatan
kepuasan bekerja dengan mengijinkan para pekerja
menyesuaikan jadwal kerjanya sendiri.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
• Kepemimpinan merupakan proses
memotivasi orang lain untuk berusaha
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Unsur-unsur Dalam
Kepemimpinan
Tujuan
Bersama
Tanggung
Jawab
Pengikut
Pengaruh
Kepemimpinan
Perubahan
Gaya Kepemimpinan
• Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang
diperlihatkan pemimpin dalam menghadapi bawahanbawahannya.
• Gaya kepemimpinan ada 3: gaya otokratis, gaya
demokratis, gaya wewenang penuh.
Tipe Gaya Kepemimpinan
Otokratis
• Pemimpin yang biasanya memberikan
perintah dan mengharapkan karyawan
mematuhi tanpa pertanyaan.
Demokratis
• Pemimpin yang biasanya meminta masukan
dari bawahan-bawahannya sebelum
membuat keputuusan tetapi tetap memegang
kekuatan akhir pembuatan kepiutusan.
Wewenang
Penuh
• Gaya kepemimpinan dimana pemimpin
biasanya berperan sebagai penasehat
terhadap bawahan yang diperbolehkan
membuat keputusan.
Teori Kepemimpinan
Teori Sifat
Teori Perilaku
Teori Situasional
Teori
Transformasional
1. Pendekatan Sifat
• Pendekatan ini menyatakan bahwa keberhasilan
pemimpin ditentukan oleh sifat atau karakteristik yang
dimiliki untuk membedakan dengan para bawahannya.
• Kunci dari kepemimpinan dengan pendekatan sifat:
– Kompetensi tugas (kepandaian, pengetahuan, kemampuan
memecahkan masalah)
– Kompetensi interpersonal (kemampuan untuk berkomunikasi,
empati, perhatian terhadap bawahan)
– Karakter sifat (konsisten, disiplin, integritas, kejujuran)
– Sifat fisik (memiliki energi yang cukup banyak)
– Sifat personal (percaya diri, ramah)
2. Teori Perilaku
• Kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok
ke arah pencapaian tujuan.
• Penelitian dari Ohio menyimpulkan terdapat dua dimensi
dari perilaku kepemimpinan.
– Consideration: menciptakan perilaku saling menghargai dan
percaya dengan bawahan
– Strukrtur Inisiasi: Pengelolaan apa yang harus dilakukan oleh
anggota organiasi.
3. Teori Situasional
• Pendekatan situasional menekankan pada gaya
kepemimpinan sebaiknya menyesuaikan dengan situasi
yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan.
• Faktor situasional yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan:
–
–
–
–
–
–
Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
Norma yang dianut
Tingkat stres
Iklim organiasasi
Persepsi, dan sikap
4. Teori Transformasional dan
Transaksional
• Kepemimpinan Transaksional fokus pada kejelasan
peran dan tugas karyawan dan memberikan reward atau
punishment berdasarkan kinerja.
• Kepemimpinan Transformasional merupakan pemimpin
yang menginsipirasi bawahannya untuk
mengenyampingkan kepentingan pribadi demi kebaikan
kepentingan organisasi dan pemimpin ini memiliki
pengaruh yang kuat bagi para bawahannya.
4. Teori Transformasional dan
Transaksional
Karakteristik Pemimpin Transformasional & Transaksional
Trasnformasional
Transaksional
Memberikan visi, misi, menanamkan
kebanggaan, saling menghargai, dan
kepercayaan.
Meningkatkan
kecerdasan,
rasionalitas,
dan
pemecahan masalah yang cermat.
Menjalankan pertukaran kontraktual
antara penghargaan dan usaha,
menjanjikan penghargaan untuk kinerja
yang bagus, dan mengakui pencapaian
yang diperoleh.
Memberikan
perhatian,
memperlakukan
masing-masing
karyawan secara individual, melatih
karyawan, menyatakan tujuan-tujuan
perusahaan secara sederhana.
Mengamati
dan
mencari
penyimpangan dari aturan-aturan yang
standar serta melakukan tindakan
perbaikan.
5. Kepemimpinan pelayanan
(Servant Leadership)
• Servant-leadership fokus pada peningkatan atau
penciptaan lingkungan kerja yang melayani karyawan
atau partisipan agar mereka melakukan yang terbaik
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
• Karakteristik:
– Pendengar, Empati, Persuasi
– Kesadaran terhadap kekuatan dan kelemahan
bawahan
– Tinjauan masa depan
– Membentuk komunitas diluar organisasi
– Komitmen terhadap pertumbuhan karyawan
6. Kepemimpinan Kharismatik
• Kemampuan mempengaruhi pengikut bukan
berdasarkan pada tradisi atau otoritas formal tetapi
lebih pada persepsi pengikut bahwa pemimpin
diberkati dengan bakat supernatural dan kekuatan
yang luar biasa.
• Pemimpin kharismatik memiliki kemampuan yang
tinggi dalam merubah organisasi/perusahaan yang
lemah menjadi kuat dan sukses.
• Ciri-ciri: Percaya diri, memiliki visi dan mampu
mengungkapkannya secara jelas, perilaku yang tidak
konvensional, memiliki kemampuan komunikasi yang
baik.
Perbedaan Pemimpin
Wanita dan Pria
• Wanita lebih memiliki gaya kepemimpinan demokratis
atau partisipatif dibandingkan pria.
• Pria biasanya menggunakan gaya kepemimpinan
otokrasi dibandingkan wanita.
• Pemimpin wanita pada umumnya ketika diberi penilaian
oleh rekan kerja, manajer, atau bawahan akan memiliki
skor yang lebih tinggi dibandingkan pria pada berbagai
kriteria
Tips Meningkatkan Efektivitas
Kepemimpinan (Peter Drucker)
•
•
•
•
•
•
•
Menentukan apa yang perlu dilakukan
Menentukan hal penting untuk kesejahteraan perusahaan
Mengembangkan rencana aksi yang spesifik
Bertanggung jawab pada setiap keputusan
Fokus pada kesempatan
Menjalankan diskusi yang produktif
Berpikir “kami” dibandingkan “saya”. Mempertimbangkan
kebutuhan dan kesempatan organisasi sebelum
memikirkan pribadi.
• Mendengarkan dulu, baru berbicara
Bagaimana Motivasi dan
Kepemimpinan Mempengaruhi
Tujuan Perusahaan?
Kepemimpinan
Motivasi
Kinerja
Tujuan
Perusahaan
Download