BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

advertisement
BAB V
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
I.
Persiapan Penerapan
a. Langkah-langkah penerapan SML;
Tahap 1 :
Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan
Tahap 2 :
Perencanaan
Aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait
Persyaratan dan Peraturan perundangan-undangan perusahaan
Tujuan dan Sasaran
Rencana kerja dan program manajemen lingkungan
Tahap 3 :
Penerapan dan operasi
Alokasi sumber daya
Struktur dan tanggung jawab
Kesadaran dan pelatihan
Komunikasi
Dokumentasi SML
Pengendalian operasional; program manajemen yang spesifik
Kesiapan dan respons terhadap keadaan darurat
Tahap 4 :
Evaluasi berkala
Pemantauan
Tindakan koreksi dan pencegahan
Rekaman
Audit SML
Tahap 5 :
Pengkajian SML
Penyempurnaan Berkelanjutan
b. Penyiapan tahap perencanaan
b.1. Persyaratan investasi;
 sumber daya manajemen,
 penyediaan waktu,
 pelatihan, dan
 investasi dana.
b.2. Komitmen manajemen
Mampukah melaksanakan perubahan yang diperlukan
Dapat dilihat dari 7 aspek ;
1. Tujuan bersama : Tujuan, Sasaran
2. Strategi : Rencana Bisnis, Tindakan
3. Struktur : Organisasi, Peran dan tanggungjawab
4. Sistem : Operasi, Kendali
31
5. Personel : Karyawan, Uraian tugas
6. Ketrampilan : Pengetahuan, Sumber daya, Kemampuan
7. Gaya : Lingkungan formal dan informal
b.3 Sistem mutu proyek
Perencanaan mutu proyek mencakup :
1. Tujuan
2. Strategi
3. Ketergantungan
4. Hasil
5. Prosedur
6. Pengukuran
7. Pengendalian perubahan
b.4. Garis besar perencanaan
Proyek harus memiliki kriteria penyelesaian yang jelas, pengukuran sukses
yang jelas, tenggang waktu proyek yang jelas, serta organisasi yang jelas.
Program proyek mempunyai beberapa tahap :
1. Pengkajian dan persetujuan manajemen
2. Perencanaan dan penyusunan
3. Pengkajian awal
4. Kepedulian atau kesadaran lingkungan melalui manajemen struktural
5. Penerapan melalui manajemen struktural
6. Pengkajian proyek
c. Memperoleh komitmen manajemen
Perencanaan proyek ini dilaksanakan dengan pendekatan PDCA ;
Plan
Do
Check
Action
Langkah-langkah yang diperlukan untuk memperoleh komitmen manajemen
adalah :
 Meningkatkan perhatian, kepedulian, dan kesadaran lingkungan
 Melakukan presentasi kepada manajemen
 Menentukan kegiatan proyek
 Menentukan tanggungjawab proyek
 Membentuk tim penyiap
d. Rencana tindakan
d.1. Menyusun rencana tindakan dengan tim proyek
d.2. Teknik penentuan perencanaan proyek: temu karya FKK (faktor
keberhasilan kritis)
e. Pengkajian awal
e.1. Teknik Analisis SWOT
e.2. Pelaksanaan pengkajian awal, biasanya mencakup:
- salinan standar ISO 14001
- daftar peraturan utama yang berlaku
- daftar dampak utama yang disebabkan oleh operasi perusahaan
32
- pengendalian lingkungan yang ada pada saat ini
- kegiatan lainnya yang diperlukan dan bidang yang termasuk
- Perkiraan biaya dan keuntungan atau manfaat yang akan diperoleh.
Laporan pengkajian awal sebaiknya meliputi unsur-unsur :
- Penilaian atas kebijakan dan praktek lingkungan yang ada saat ini
- Penilaian atas kinerja pada saat ini
- Pandangan terhadap isue dan dampak lingkungan
- Analisis SWOT
- Daftar rekomendasi: - tujuan dan sasaran, perencanaan, jadwal
pelaksanaan, keuntungan dan kerugian.
f. Langkah-langkah penerapan SML
Akan berbeda bagi perusahaan yang belum pernah dengan yang pernah
melaksanakan SML sebelumnya. Tergantung komitmen dari pihak-pihak
yang terlibat.
II.
Kebijakan Lingkungan
Standar ISO 14001 berisi persyaratan sistem manajemen, atas dasar proses
siklus yang dinamis dari “merencanakan, menerapkan, memeriksa dan
mengkaji”.
Sistem manajemen ini memungkinkan perusahaan untuk
a. membuat kebijakan lingkungan yang sesuai bagi organisasi
b. mengidentifikasi aspek lingkungan yang timbul dari kegiatan organisasi
untuk menentukan dampak lingkungan yang penting
c. mengidentifikasi persyaratan undang-undang dan peraturan yang relevan
d. mengidentifikasi prioritas dan menentukan tujuan dan sasaran lingkungan
yang sesuai
e. membuat struktur dan program untuk menerapkan kebijakan dan
mencapai tujuan dan sasaran
f. memberi kemudahan bagi perencanaan, pengendalian, pemantauan,
tindakan koreksi, kegiatan audit dan pengkajian untuk menjamin agar
kebijaknnya sesuai dan SML tetap cocok
g. mampu menyesuaikan terhadap situasi yang berubah.
Untuk memudahkan membuat rumusan kebijakan lingkungan dapat dilakukan
tahap-tahap :
1. Tanamkan komitmen
2. Identifikasikan kondisi pada saat ini: “dimana kita sekarang berada?”
3. Buat kebijakan lingkungan, yang merupakan suatu deklarasi yang
ditandatangani Direktur Utama perusahaan dan direktur lainnya.
Kebijakan lingkungan ini bisa bersifat umum ataupun spesifik.
Proses penyempurnaan berkelanjutan diwujudkan dalam SML. Prosesnya
dapat berupa :
- mengidentifikasi daerah peluang untuk penyempurnaan SML
- menentukan akar penyebab atau penyebab ketidaksesuaian
33
-
III.
mengembangkan dan menerapkan rencana tindakan koreksi dan
pencegahannya
memverifikasi keefektifan tindakan koreksi dan pencegahan
mendokumentasi tiap perubahan prosedur yang dihasilkan dari proses
penyempurnaan.
Perencanaan SML
Tujuan tahap perencanaan atau rencana tindakan (action plan) adalah
menciptakan kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan
kegiatannya sesuai dengan kebijakan lingkungan, yang didasarkan pada
informasi yang benar dan usulan internal ataupun harapan perusahaan
tentang kinerja lingkungan.
Perencanaan dalam ISO 14001 mensyaratkan agar perusahaan:
- membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek
lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa
- membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang dilaksanakan oleh
perusahaan
- membuat dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang
terdokumentasi. pada setiap bagian dan tingkat yang relevan dalam
perusahaan
- membuat dan memelihara program lingkungan untuk memenuhi tujuan
dan sasaran lingkungan
Unsur SML yang berkaitan dengan perencanaan mencakup :
- Identifikasi aspek lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan yang
terkait
- persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
- kebijakan lingkungan
- kriteria kinerja internal
- tujuan dan sasaran lingkungan
- perencanaan lingkungan dan program manajemen.
IV.
Penerapan dan Operasi
Bagian yang penting dari SML adalah pelaksanaannya di lapangan. Karena
semua aspek yang tercantum sebagai prosedur maupun dokumen harus
dilaksanakan.
Bisa saja perusahaan mempunyai perencanaan SML yang sangat bagus, namun
mendapat masalah karena sistem penerapan dan operasinya yang belum
memadai.
Dalam ISO 14001, penerapan dan operasi SML perusahaan akan dievaluasi
berdasarkan 7 unsur, yaitu :
- Struktur dan tanggungjawab
- Pelatihan, kepedulian dan kompetensi
- Komunikasi
34
V.
Dokumentasi SML
Pengendalian dokumen
Pengendalian operasional
Kesiagaan dan tanggap darurat.
Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
Setelah penerapan dan operasi, perlu dilakukan pemeriksaan atau verifikasi
terhadap efisiensi kegiatan SML di perusahaan. Kinerja lingkungan terus
dipantau sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilakukan segera
tindakan koreksi.
Adapun hal-hal yang dibahas dalam butir ini dalam ISO 14001 adalah
diantaranya :
- Pemantauan dan pengukuran SML
- Penanganan dan penyelidikan ketidaksesuaian
- Menerapkan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan
- Memelihara rekaman lingkungan
- Memelihara dan menyusun program audit SML
VI.
Pengkajian Manajemen
Manajemen puncak organisasi harus :
- mengkaji SML sesuai dengan jadwal yang ditentukan, untuk menjamin
kesesuaian kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan.
- menjamin dapat mengumpulkan informasi penting untuk dapat dievaluasi
- mendokumentasikan pengkajian ini
- membahas perlunya perubahan kebijakan, tujuan dan unsur lainnya dalam
SML, berdasarkan hasil audit SML, perubahan keadaan dan komitmen
untuk penyempurnaan berkelanjutan.
- termasuk pula, penyediaan sdm, struktur organisasi dan budaya, sumber
keuangan dan teknologi.
VII.
Penerapan ISO 14001 secara menyeluruh
Penerapan SML 14001 memerlukan komitmen yang dilanjutkan dengan
perencanaan serta kemudian pelaksanaan. Tahap berikutnya adalah
pemeriksaan yang selanjutnya diikuti oleh pengkajian manajemen.
Selain itu dipersiapkan juga SML yang siap diaudit, artinya bahwa program
manajemen lingkungan telah didokumentasi dan semua unsur dan prosedur
SML konsisten dengan yang dilakukan perusahaan sehari-hari.
Kemudian ditetapkan apakh perusahaan akan meminta sertifikasi ISO 14001
ataukah tidak, pada dasarnya ada empat pilihan :
- memutuskan untuk tidak memperoleh sertifikasi
- hanya akan mencari sertifikasi sesudah ada keadaan yang memaksa
dan sesudah perusahaan menjalankannya
- memperoleh sertifikasi segera
- menyatakan diri telah menjalankan ISO 14001
VIII.
Sertifikasi SML ISO 14001
35
Sertifikasi jenis I, yaitu sertifikasi yang dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak
berpihak, seperti lembaga sertifikasi internasional yang terakreditasi secara
internasional/nasional. Sistem ini mengaudit secara keseluruhan sesuai
dengan yang tercantum dalam ISO 14001 sehingga mempunyai bobot yang
paling besar.
Sertifikasi jenis II, yaitu yang dikenal juga sebagai pernyataan diri karena
audit dilakukan oleh perusahaan sendiri sehingga mempunyai bobot yang
paling kecil.
Sertifikasi jenis III, yaitu sertifikasi pihak kedua yang dilakukan apabila
melibatkan pemasok yang terkait dengan kontrak. Dalam hal ini audit
dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan produk/jasa pemasok
36
Download