INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH

advertisement
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DENGAN
TALULAR (Teaching and Learning Using Locally Available Resources)
KEPADA SALAH SATU SD ISLAM DI KOTA JAMBI
Nunung Fajaryani, Failasofah, Mukhlash Abrar, Masbirorotni
Staf Pengajar FKIP Universitas Jambi
RINGKASAN
Anak-anak mempunyai kemampuan yang baik dalam belajar bahasa namun mereka masih
harus dibimbing dengan cermat karena anak-anak memiliki karakteristik khusus yang berbeda
dengan pembelajar dewasa. Mereka membutuhkan guru yang baik yaitu orang yang kreatif
dan inovatif dan mampu memahami karakteristik anak-anak. Selain itu salah satu cara untuk
membantu anak-anak belajar bahasa asing lebih mudah adalah dengan menggunakan media
atau alat peraga yang sesuai dengan topik dan tujuan pembelajaran. Selain itu strategi yang
digunakan oleh guru juga sangat berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa asing bagi anakanak. Salah satu konsep untuk pengembangan materi pembelajaran adalah TALULAR
(Teaching and Learning Using Locally Available Resource). Talular jika disederhanakan
maknanya adalah belajar dan mengajar dengan menggunakan sumber-sumber belajar lokal
yang tersedia. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat (1) menumbuhkan persepsi positif kepada
guru bahasa inggris di SD terhadap penggunaan sumber belajar yang ada disekitarnya seperti
yang dipaparkan dalam konsep Talular, dan (2) menumbuhkan motivasi, kreatifitas dan
inovasi guru SD di Kota Jambi dalam mengembangkan sumber belajar dengan Talular dalam
pembelajaran bahasa inggris.
Kata Kunci: Talular, pembelajaran bahasa inggris, Sekolah Dasar
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Inggris di
sekolah dasar tidak lagi menjadi mata
pelajaran
pokok
semenjak
mulai
diberlakukannya kurikulum nasional 2013.
Bahasa inggris adalah salah satu mata
pelajaran yang dihilangkan dari kurikulum
pendidikan nasional tersebut. Mata
pelajaran ini menjadi mata pelajaran
tambahan atau ekstrakurikuler di sekolah.
Perubahan
ini
termaktub
dalam
Permendikbud No. 67 2013 tentang
Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum
untuk Sekolah Dasar.
Bahasa Inggris sebagai salah satu
bahasa asing bisa dipelajari lebih mudah di
usia anak-anak. Fakta ini sesuai dengan
teori dari Piaget yang menyatakan bahwa
seorang anak merupakan pemikir dan
pembelajar aktif. Jadi anak-anak akan lebih
aktif dalam pembelajaran bahasa inggris
daripada orang dewasa dan mereka juga
lebih mudah memahami daripada orang
dewasa. Oleh sebab itu kita seharusnya
mengajarkan bahasa inggris sebagai bahasa
asing khususnya kepada anak-anak yang
berusia antara 5 sampai 12 tahun supaya
mereka bisa mempelajari bahasa dengan
baik. Lenneberg (1967 dalam Sujana 2011)
menyatakan bahwa anak-anak yang berusia
2-13 tahun adalah dalam masa periode
penting (critical period). Periode ini adalah
periode penting untuk belajar bahasa
karena orang yang telah melewati periode
ini akan mengalami kesulitan dalam
belajar bahasa.
Meskipun anak-anak mempunyai
kemampuan yang baik dalam belajar
bahasa, mereka masih harus dibimbing
dengan cermat karena anak-anak memiliki
karakteristik khusus yang berbeda dengan
pembelajar
dewasa.
Anak-anak
membutuhkan guru yang baik yaitu orang
yang kreatif dan inovatif dan mampu
memahami karakteristik anak-anak. Selain
itu salah satu cara untuk membantu anakanak belajar bahasa asing lebih mudah
adalah dengan menggunakan media atau
alat peraga yang sesuai dengan topik dan
tujuan pembelajaran. Selain itu strategi
yang digunakan oleh guru juga sangat
berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
42
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
asing bagi anak-anak. Peran seorang guru
antara lain yaitu sebagai pengajar,
pendidik, motivator, fasilitator, evaluator,
dan yang juga penting guru sebagai
pengembang materi (material developer).
Guru sebagai pengembang materi
(material developer) merupakan salah satu
tugas guru untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar sesuai mata pelajaran
yang diasuhnya. Pengembangan materi ini
sebaiknya dilaksanakan pada saat sebelum
KBM dimulai, terus berlanjut sampai
proses KBM terjadi dan diakhir KBM
untuk dievaluasi. Dengan kata lain
pengembangan materi merupakan suatu
proses berkaitan erat dalam KBM. Untuk
mengembangan materi pembelajaran, guru
dituntut untuk menjadi kreatif dan inovatif
serta menyesuaikan materi tersebut dengan
silabus, kebutuhan dan minat anak
didiknya. Aspek lain juga yang perlu
dipertimbangkan
adalah
ketersediaan
materi
pembelajaran
tersebut
dan
kemampuan guru untuk memanfaatkan
semaksimal mungkin dalam KBM.
Dalam era globalisasi ini tidak
dapat dipungkiri semakin mudah dan cepat
arus
informasi
dan
perkembangan
teknologi yang bisa dimanfaatkan secara
positif untuk menunjang KBM. Namun
lebih bijak jika guru bisa menumbuhkan
kreatifitas
dan
inovasinya
untuk
mengembangkan materi pembelajaran
yang tersedia di sekitarnya. Guru
menyesuaikan dan mengolah materi
tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Salah satu konsep untuk pengembangan
materi pembelajaran adalah TALULAR
(Teaching and Learning Using Locally
Available Resource).
Talular
jika
disederhanakan
maknanya adalah belajar dan mengajar
dengan menggunakan sumber-sumber
belajar lokal yang tersedia. Talular ini
dikembangkan oleh seorang pendidik
berkebangsaan Inggris yang berdomisili di
Zambia, Afrika Selatan. Secara konseptual,
Association
for
Educational
Communication and Technology (AECT)
telah mendefinisikan bahwa sumber belajar
(learning resources) adalah segala sesuatu
berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan lingkungan yang digunakan baik
secara terpisah maupun dikombinasikan
untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Definisi tersebut menyiratkan secara jelas
bahwa media atau sumber belajar anak itu
pada dasarnya sangat beragam dan bukan
hanya guru atau buku. Sumber-sumber
belajar tersebut ada dan tersebar di sekitar
kita.
Berdasarkan uraian di atas,
dipandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
khususnya kepada guru yang mengajar
bahasa inggris di salah satu SD Islam Kota
Jambi.
Salah satu tugas seorang guru
adalah
mempersiapkan
materi
pembelajaran untuk KBM di kelas. Di era
globalisasi ini kecanggihan teknologi dan
derasnya informasi bisa memudahkan guru
untuk melakukan salah satu tugasnya.
Namun kreatifitas dan inovasi yang
dimiliki oleh guru itu sendiri perlu
ditumbuhkan dengan keterbatasan sarana
dan prasarana yang tersedia di sekolahnya
masing-masing, mereka bisa mengatasi
semua kendala dan keterbatasan itu.
Konsep Talular (Teaching and Learning
using Locally Available Resource) bisa
menjadi salah satu solusi untuk hal ini.
Berdasarkan uraian di atas dapat
dirumuskan permasalahan dalam kegiatan
Pengabdian Masyarakat yaitu sebagai
berikut: (1) apakah persepsi guru terhadap
penggunaan Talular dalam pembelajaran
bahasa inggris di tingkat SD? (2)
bagaimana respon anak-anak SD setelah
mengalami pembelajaran bahasa inggris
menggunakan talular?
Tujuan yang hendak dicapai dari
kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
adalah (1) agar guru bahasa inggris SD di
salah satu SD Islam Kota Jambi
mendapatkan wawasan mengenai salah
satu cara mengembangkan sumber belajar
dengan Talular, (2) agar guru bahasa
inggris SD di salah satu SD Islam Kota
Jambi mampu mengembangkan dan
memilah sumber belajar dengan Talular
untuk mata pelajaran yang diasuhnya.
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
43
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
Sumber Materi pembelajaran
Materi pembelajaran atau materi
pembelajaran dapat kita temukan dari
berbagai sumber seperti buku pelajaran,
majalah, jurnal, koran, internet, media
audiovisual, dan sebagainya.
a. Buku teks
Buku teks yang diterbitkan oleh
berbagai penerbit dapat dipilih untuk
digunakan sebagai sumber materi
pembelajaran.
Buku
teks
yang
digunakan sebagai sumber materi
pembelajaran
untuk
suatu
jenis
matapelajaran tidak harus hanya satu
jenis, apa lagi hanya berasal dari satu
pengarang atau penerbit. Gunakan
sebanyak mungkin buku teks agar dapat
diperoleh wawasan yang luas.
b. Laporan hasil penelitian
Laporan
hasil
penelitian
yang
diterbitkan oleh lembaga penelitian atau
oleh para peneliti sangat berguna untuk
mendapatkan
sumber
materi
pembelajaran yang atual atau mutakhir.
c. Jurnal (penerbitan hasil penelitian
dan pemikiran ilmiah)
Penerbitan berkala yang berisikan hasil
penelitian atau hasil pemikiran sangat
bermanfaat untuk digunakan sebagai
sumber materi pembelajaran. Jurnaljurnal tersebut berisikan berbagai hasil
penelitian dan pendapat dari para ahli di
bidangnya masing-masing yang telah
dikaji kebenarannya.
d. Pakar bidang studi
Pakar atau ahli bidang studi penting
digunakan sebagai sumber materi
pembelajaran. Pakar tadi dapat dimintai
konsultasi mengenai kebenaran materi
atau materi pembelajaran, ruang
lingkup, kedalaman, urutan, dan
sebagainya.
e. Profesional
Kalangan professional adalah orangorang yang bekerja pada bidang
tertentu. Kalangan perbankan misalnya
tentu ahli di bidang ekonomi dan
keuangan. Sehubungan dengan itu
materi pembelajaran yang berkenaan
dengan eknomi dan keuangan dapat
ditanyakan pada orang-orang yang
bekerja di perbankan.
f. Standar Isi
Standar ini penting untuk digunakan
sebagai sumber materi pembelajaran,
karena berdasar itulah SKL, SK, dan
KD dapat ditemukan.
g. Penerbitan berkala seperti harian,
mingguan, dan bulanan
Penerbitan berkala seperti Koran
banyak berisikan informasi yang
berkenaan dengan materi pembelajaran
suatu matapelajaran. Penyajian dalam
koran-koran
atau
mingguan
menggunakan bahasa popular yang
mudah dipahami. Karena itu baik sekali
apa bila penerbitan tersebut digunakan
sebagai sumber materi pembelajaran.
h. Internet
Materi pembelajaran dapat pula
diperoleh melalui jaringan internet. Di
internet kita dapat memperoleh segala
macam sumber materi pembelajaran.
Bahkan satuan pelajaran harian untuk
berbagai matapelajaran dapat kita
peroleh melalui internet. Bahan tersebut
dapat dicetak atau dikopi.
i. Media audiovisual (TV, Video, VCD,
kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual
berisikan pula materi pembelajaran
untuk berbagai jenis mata pelajaran.
Kita dapat mempelajari gunung berapi,
kehidupan di laut, di hutan belantara
melalui siaran televisi.
j. Lingkungan ( alam, sosial, seni
budaya, teknik, industri, ekonomi)
Berbagai lingkungan seperti lingkungan
alam, lingkungan social, lengkungan
seni budaya, teknik, industri, dan
lingkungan ekonomi dapat digunakan
sebgai sumber materi pembelajaran.
Untuk
mempelajari
abrasi
atau
penggerusan pantai, jenis pasir,
gelombang pasang misalnya kita dapat
menggunakan lingkungan alam berupa
pantai sebagai sumber.
Konsep Talular
TALULAR jika disederhanakan
maknanya adalah belajar dan mengajar
dengan menggunakan sumber-sumber
belajar lokal yang tersedia. Talular ini
dikembangkan oleh seorang pendidik
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
44
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
berkebangsaan Inggris yang berdomisili di
Zambia, Afrika Selatan. Secara konseptual,
Association
for
Educational
Communication and Technology (AECT)
telah mendefinisikan bahwa sumber belajar
(learning resources) adalah segala sesuatu
berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan lingkungan yang digunakan baik
secara terpisah maupun dikombinasikan
untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Definisi tersebut menyiratkan secara jelas
bahwa media atau sumber belajar anak itu
pada dasarnya sangat beragam dan bukan
hanya guru atau buku. Sumber-sumber
belajar tersebut ada dan tersebar di sekitar
kita.
Terlepas dari pandangan bahwa
Talular bukan sesuatu yang baru, namun
pada
prinsipnya
model
pengembangan/pemilihan
media
pembelajaran ini menekankan bahwa guru
harus secara kreatif mengembangkan dan
memilih sumber-sumber belajar atau media
yang tersedia di lingkungan sekitar apapun
bentuk dan ragamnya. Ranting-ranting
pohon, yang berserakan di sekitar kebun
sekolah dapat dikreasi menjadi media
pembelajaran misalnya untuk membuat
model rumah (rumah-rumahan) dan lain
sebagainya. Demikian juga dedaunan,
kertas bekas, dus bekas, botol bekas dan
lain sebagainya.
6) Memperkenalkan berbagai variasi
belajar dan mengajar.
7) Membantu mengatasi keterbatasanketerbatasan kelas dengan membuat
yang tidak dapat diakses menjadi
mudah diakses.
8) Mendorong partisipasi aktif dalam
pelajaran, khususnya pada saat mereka
mengobservasi,
menguji
dan
memanipulasi sumber-sumber Talular
yang tersedia.
9) Mengefisiensikan biaya pengadaan
sumber-sumber belajar.
10) Membantu
memberi
kepuasan
terhadap keingintahuan anak.
Manfaat Talular
Adapun manfaat Talular adalah sebagai
berikut:
1) Melengkapi isi atau materi yang
terdapat pada buku melalui perluasan
dengan sumber-sumber lain seperti
manusia, binatang, tanaman, dan
sumber-sumber lain berupa benda atau
bukan benda yang diperlukan melalui
pendekatan yang menyeluruh.
2) Membantu
menjelaskan
dan
menyederhanakan
konsep-konsep
yang sulit dipahami.
3) Memotivasi belajar anak.
4) Mengembangkan kreatifitas siswa.
5) Menyediakan pengalaman langsung
sesuai dengan kenyataan yang ada
pada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial.
METODE PELAKSANAAN
Dalam
kegiatan
pendahuluan
dilaksanakan
pembuatan
proposal
pengabdian kepada masyarakat yang berisi
rancangan
tujuan
kegiatan,
materi
presentasi, pendanaan serta waktu dan
tempat kegiatan. Kegiatan Pengabdian
kepada Masyarakat ini dilaksanakan di
ruangan salah satu SD Islam Kota Jambi
pada September 2014 (hari dan tanggal
pelaksanaaan disesuaikan dengan jadwal
mata pelajaran bahasa Inggris di kelas 4).
Kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
ini
dilakukan
dengan
menggunakan metode loka karya mengenai
TALULAR (Teaching and Learning Using
Locally Available Resources) disertai juga
dengan presentasi mengenai materi
tersebut.
Tim
pengabdian
akan
mempresentasikan contoh penggunaan
talular dalam pembelajaran bahasa inggris
dengan beberapa topik kepada guru dan
siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan PKM ini dilaksanakan
dengan menggunakan 5 jenis media
pembelajaran dan dilaksanakan dalam
waktu 2 x 40 menit (2 x jam pelajaran) di
salah satu SD Islam yang ada di kota
Jambi. Materi atau topik pembelajaran
disesuaikan dengan silabus mata pelajaran
bahasa inggris yang digunakan di sekolah
tersebut. Berikut media yang digunakan
oleh
instruktur
dalam
kegiatan
pembelajaran bahasa inggris:
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
45
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
Tabel 1 Media sebagai Talular untuk pembelajaran bahasa inggris Sekolah Dasar
Media
Aspek yang Diajarkan
Lagu
Membedakan jenis kata kerja dan
maknanya
Permainan
Berlatih menyimak dan mengikuti
direksi yang tepat
Kalender
Menyebutkan tanggal, bulan dan
tahun
Kotak kue, botol minuman, Menyatakan
kesukaan
atau
permen, mie instant
ketidaksukaan
Realia (guru sebagai model) Menyebutkan letak suatu benda
Media 1: lagu
Dalam kegiatan ini instruktur memberikan
lagu berjudul “banana song” kepada siswa.
Pertama lagu ditulis di papan tulis,
kemudian instruktur menyanyikan lagu
tersebut bersama siswa disertai dengan
gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini
bertujuan untuk memperjelas makna dari
kosakata yang disampaikan dalam lagu. Di
dalam lagu terdapat beberapa kosa kata
berisi kata kerja yang berkaitan dengan
proses pengolahan pisang “banana”.
Media 2: permainan
Instruktur menyajikan permainan dengan
topik “Parts of body”. Dalam permainan
ini siswa harus menyimak instruksi yang
diberikan dan menyentuh dengan tangan
bagian anggota tubuh yang disebutkan.
Konsentrasi dan fokus siswa dalam
menyimak instruksi yang disampaikan
sangat dibutuhkan dalam permainan ini.
Media 3: Kalender dinding
Penggunaan kalender dinding ini sebagai
media untuk mengajarkan Days, Date,
Months in a Year kepada siswa. Siswa
diminta menyebutkan nama-nama bulan
menggunakan bahasa inggris dalam satu
tahun dan diminta untuk mengeja hurufhuruf dalam kata-kata berbahasa inggris
tersebut.
Media 4: Kotak kue, botol, minuman dll
Benda-banda
ini
digunakan
untuk
mengajarkan topik Like and Dislike kepada
siswa. Siswa diminta untuk menyatakan
pendapatnya
menggunakan
yes/no
Topik Pembelajaran
Banana Song
Parts of Body
Months, Days, Date
Like and Dislike
Preposition
questions dan secara lisan siswa menyimak
instruksi dari penyaji.
Media 5 : Realia
Instruktur berperan sebagai model untuk
menyampaikan topik “Preposition” kepada
siswa. Siswa melihat posisi instruktur dan
menyatakan preposisi yang tepat dalam
bahasa inggris.
Kegiatan
pembelajaran
yang
dilakukan menggunakan benda-benda yang
tersedia di sekitar contohnya kalender,
kotak kue, botol minuman, permen dan
sebagainya. Guru dapat memanfaatkan
semua sumber belajar yang tersedia untuk
kegiatan pembelajaran di kelas. Sumber
belajar ini tidak berarti harus mahal dan
rumit atau membutuhkan waktu yang
banyak untuk dipersiapkan. Guru hanya
perlu menumbuhkan kreatifitas dan inovasi
untuk menciptakan media pembelajaran
yang mampu menarik minat dan potensi
siswa untuk belajar.
Sebagai guru bahasa inggris di
sekolah dasar mempersiapkan media
pembelajaran dan aktifitas yang menarik
dan sesuai dengan karakteristik siswa perlu
dilakukan untuk siswa pemula (young
learners). Siswa pemula (usia 8-10 tahun)
mempunyai karakteristik yang ceria, aktif,
rasa ingin tahu yang tinggi, cepat bosan
dengan kemonotonan, suka meniru, serta
punya daya imajinasi. Guru bahasa inggris
harus memfasilitasi pembelajaran yang
memperhatikan karakteristik siswa dan
karakteristik
mata
pelajaran
yang
diajarkan.
Dari hasil angket yang diberikan
kepada siswa dapat ditarik kesimpulan
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
46
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
bahwa siswa sangat antusias mengikuti
pembelajaran
bahasa
inggris
yang
diberikan oleh instruktur. Hal ini terlihat
dari respon siswa dalam memberikan
jawaban dan menyimak instruksi yang
disampaikan. Sebagian besar siswa
memberikan saran untuk memperpanjang
alokasi waktu dalam pembelajaran bahasa
inggris karena siswa begitu menikmati dan
asyik mengikutinya.
Guru bahasa inggris memberikan
komentar positif terhadap kegiatan
pengabdian masyarakat ini. Beliau
mengatakan bahwa dalam pembelajaran
yang dilakukannya juga menggunakan
permainan untuk menghidupkan suasana
kelas dan memberi motivasi kepada siswa
dalam belajar bahasa asing. Menurut beliau
permainan sangat relevan dengan dunia
anak dan mempercepat penguasaan dan
pemahaman anak dalam bahasa asing
sehingga bahasa asing diajarkan dalam
suasana
menyenangkan
dan
menggairahkan.
mengajar di kelas empat memberi persepsi
positif terhadap kegiatan pembelajaran
bahasa inggris yang disampaikan oleh
instruktur dari FKIP Unja. Siswa kelas
empat yang menjadi objek dari kegiatan
pengabdian
masyarakat
ini
sangat
menikmati pembelajaran dengan Talular.
Hal ini dapat dilihat dari respon yang
mereka sampaikan dalam angket yang
diberikan setelah kegiatan pembelajaran
berakhir. Siswa meminta instruktur untuk
memperpanjang
waktu
pembelajaran
bahasa inggris dan berinteraksi dengan
siswa lebih lama.
Guru bahasa inggris maupun guru
wali kelas dapat menggunakan Talular
sebagai salah satu wahana untuk kegiatan
pembelajaran di kelasnya. Dari kegiatan ini
guru di sekolah sebaiknya lebih kreatif
dalam mengemas kegiatan pembelajaran
khususnya pembelajaran bahasa inggris
untuk anak pemula (young learners). Hal
ini disebabkan karena pembelajaran untuk
anak pemula berbeda dengan pembelajaran
untuk orang dewasa. Siswa sekolah dasar
bisa disebut sebagai pemula membutuhkan
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
karakteristik anak-anak, penuh keceriaan,
permainan, gerak psikomotorik dan penuh
tantangan untuk memancing rasa ingin
tahu siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat yang telah dilakukan di SD
Islam Al-Falah Kota Jambi menunjukkan
respon positif dari guru bahasa inggris dan
para siswa. Guru bahasa inggris yang
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
47
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Byers,
A. 2001. An Introduction to
TALULAR.
Domasi,
Malawi
Institute of Education.
Byers, A. 2002. What is TALULAR?
Domasi, Malawi Institute of
Education.
Gwayi, M.S. 2009. Perceptions of
Inovation
as
Predictors
of
TALULAR Implementation Levels
among Secondary School Science
Teachers in Malawi: A Diffusion of
Innovations Perspective. Diakses
melalui
http://scholar.lib.ut.edu/theses/avail
able//gwayi_dissertation_ETD_Apr
il24.pdf tanggal 31 Maret 2014.
Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015
Malawi Institute of Education. 2004.
TALULAR: A User’s Guide.
Domasi
Moon, J. 2005. Teaching English to Young
Learners: the Challenges and the
Benefits.
Salinan Permendikbud No 67 tahun 2013
tentang Kompetensi Dasar dan
Struktur Kurikulum SD-MI.
Sujana, M. I. 2011. Article on ELT:
Bahasa Inggris untuk Sekolah
Dasar: Mau kemana?.
Pusat
Bahasa dan PBS
FKIP
Universitas Mataram.
Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan
Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi
48
Download