Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR DENGAN TALULAR (Teaching and Learning Using Locally Available Resources) KEPADA SALAH SATU SD ISLAM DI KOTA JAMBI Nunung Fajaryani, Failasofah, Mukhlash Abrar, Masbirorotni Staf Pengajar FKIP Universitas Jambi RINGKASAN Anak-anak mempunyai kemampuan yang baik dalam belajar bahasa namun mereka masih harus dibimbing dengan cermat karena anak-anak memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pembelajar dewasa. Mereka membutuhkan guru yang baik yaitu orang yang kreatif dan inovatif dan mampu memahami karakteristik anak-anak. Selain itu salah satu cara untuk membantu anak-anak belajar bahasa asing lebih mudah adalah dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan topik dan tujuan pembelajaran. Selain itu strategi yang digunakan oleh guru juga sangat berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa asing bagi anakanak. Salah satu konsep untuk pengembangan materi pembelajaran adalah TALULAR (Teaching and Learning Using Locally Available Resource). Talular jika disederhanakan maknanya adalah belajar dan mengajar dengan menggunakan sumber-sumber belajar lokal yang tersedia. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat (1) menumbuhkan persepsi positif kepada guru bahasa inggris di SD terhadap penggunaan sumber belajar yang ada disekitarnya seperti yang dipaparkan dalam konsep Talular, dan (2) menumbuhkan motivasi, kreatifitas dan inovasi guru SD di Kota Jambi dalam mengembangkan sumber belajar dengan Talular dalam pembelajaran bahasa inggris. Kata Kunci: Talular, pembelajaran bahasa inggris, Sekolah Dasar PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar tidak lagi menjadi mata pelajaran pokok semenjak mulai diberlakukannya kurikulum nasional 2013. Bahasa inggris adalah salah satu mata pelajaran yang dihilangkan dari kurikulum pendidikan nasional tersebut. Mata pelajaran ini menjadi mata pelajaran tambahan atau ekstrakurikuler di sekolah. Perubahan ini termaktub dalam Permendikbud No. 67 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum untuk Sekolah Dasar. Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing bisa dipelajari lebih mudah di usia anak-anak. Fakta ini sesuai dengan teori dari Piaget yang menyatakan bahwa seorang anak merupakan pemikir dan pembelajar aktif. Jadi anak-anak akan lebih aktif dalam pembelajaran bahasa inggris daripada orang dewasa dan mereka juga lebih mudah memahami daripada orang dewasa. Oleh sebab itu kita seharusnya mengajarkan bahasa inggris sebagai bahasa asing khususnya kepada anak-anak yang berusia antara 5 sampai 12 tahun supaya mereka bisa mempelajari bahasa dengan baik. Lenneberg (1967 dalam Sujana 2011) menyatakan bahwa anak-anak yang berusia 2-13 tahun adalah dalam masa periode penting (critical period). Periode ini adalah periode penting untuk belajar bahasa karena orang yang telah melewati periode ini akan mengalami kesulitan dalam belajar bahasa. Meskipun anak-anak mempunyai kemampuan yang baik dalam belajar bahasa, mereka masih harus dibimbing dengan cermat karena anak-anak memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan pembelajar dewasa. Anak-anak membutuhkan guru yang baik yaitu orang yang kreatif dan inovatif dan mampu memahami karakteristik anak-anak. Selain itu salah satu cara untuk membantu anakanak belajar bahasa asing lebih mudah adalah dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan topik dan tujuan pembelajaran. Selain itu strategi yang digunakan oleh guru juga sangat berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 42 Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 asing bagi anak-anak. Peran seorang guru antara lain yaitu sebagai pengajar, pendidik, motivator, fasilitator, evaluator, dan yang juga penting guru sebagai pengembang materi (material developer). Guru sebagai pengembang materi (material developer) merupakan salah satu tugas guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sesuai mata pelajaran yang diasuhnya. Pengembangan materi ini sebaiknya dilaksanakan pada saat sebelum KBM dimulai, terus berlanjut sampai proses KBM terjadi dan diakhir KBM untuk dievaluasi. Dengan kata lain pengembangan materi merupakan suatu proses berkaitan erat dalam KBM. Untuk mengembangan materi pembelajaran, guru dituntut untuk menjadi kreatif dan inovatif serta menyesuaikan materi tersebut dengan silabus, kebutuhan dan minat anak didiknya. Aspek lain juga yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan materi pembelajaran tersebut dan kemampuan guru untuk memanfaatkan semaksimal mungkin dalam KBM. Dalam era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri semakin mudah dan cepat arus informasi dan perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan secara positif untuk menunjang KBM. Namun lebih bijak jika guru bisa menumbuhkan kreatifitas dan inovasinya untuk mengembangkan materi pembelajaran yang tersedia di sekitarnya. Guru menyesuaikan dan mengolah materi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu konsep untuk pengembangan materi pembelajaran adalah TALULAR (Teaching and Learning Using Locally Available Resource). Talular jika disederhanakan maknanya adalah belajar dan mengajar dengan menggunakan sumber-sumber belajar lokal yang tersedia. Talular ini dikembangkan oleh seorang pendidik berkebangsaan Inggris yang berdomisili di Zambia, Afrika Selatan. Secara konseptual, Association for Educational Communication and Technology (AECT) telah mendefinisikan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah segala sesuatu berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang digunakan baik secara terpisah maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Definisi tersebut menyiratkan secara jelas bahwa media atau sumber belajar anak itu pada dasarnya sangat beragam dan bukan hanya guru atau buku. Sumber-sumber belajar tersebut ada dan tersebar di sekitar kita. Berdasarkan uraian di atas, dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya kepada guru yang mengajar bahasa inggris di salah satu SD Islam Kota Jambi. Salah satu tugas seorang guru adalah mempersiapkan materi pembelajaran untuk KBM di kelas. Di era globalisasi ini kecanggihan teknologi dan derasnya informasi bisa memudahkan guru untuk melakukan salah satu tugasnya. Namun kreatifitas dan inovasi yang dimiliki oleh guru itu sendiri perlu ditumbuhkan dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolahnya masing-masing, mereka bisa mengatasi semua kendala dan keterbatasan itu. Konsep Talular (Teaching and Learning using Locally Available Resource) bisa menjadi salah satu solusi untuk hal ini. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat yaitu sebagai berikut: (1) apakah persepsi guru terhadap penggunaan Talular dalam pembelajaran bahasa inggris di tingkat SD? (2) bagaimana respon anak-anak SD setelah mengalami pembelajaran bahasa inggris menggunakan talular? Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah (1) agar guru bahasa inggris SD di salah satu SD Islam Kota Jambi mendapatkan wawasan mengenai salah satu cara mengembangkan sumber belajar dengan Talular, (2) agar guru bahasa inggris SD di salah satu SD Islam Kota Jambi mampu mengembangkan dan memilah sumber belajar dengan Talular untuk mata pelajaran yang diasuhnya. Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 43 Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 Sumber Materi pembelajaran Materi pembelajaran atau materi pembelajaran dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya. a. Buku teks Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Buku teks yang digunakan sebagai sumber materi pembelajaran untuk suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas. b. Laporan hasil penelitian Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber materi pembelajaran yang atual atau mutakhir. c. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah) Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Jurnaljurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya. d. Pakar bidang studi Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau materi pembelajaran, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan sebagainya. e. Profesional Kalangan professional adalah orangorang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu materi pembelajaran yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-orang yang bekerja di perbankan. f. Standar Isi Standar ini penting untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran, karena berdasar itulah SKL, SK, dan KD dapat ditemukan. g. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan Penerbitan berkala seperti Koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan materi pembelajaran suatu matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. h. Internet Materi pembelajaran dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam sumber materi pembelajaran. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi. i. Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio) Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula materi pembelajaran untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi. j. Lingkungan ( alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi) Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber materi pembelajaran. Untuk mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagai sumber. Konsep Talular TALULAR jika disederhanakan maknanya adalah belajar dan mengajar dengan menggunakan sumber-sumber belajar lokal yang tersedia. Talular ini dikembangkan oleh seorang pendidik Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 44 Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 berkebangsaan Inggris yang berdomisili di Zambia, Afrika Selatan. Secara konseptual, Association for Educational Communication and Technology (AECT) telah mendefinisikan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah segala sesuatu berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang digunakan baik secara terpisah maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Definisi tersebut menyiratkan secara jelas bahwa media atau sumber belajar anak itu pada dasarnya sangat beragam dan bukan hanya guru atau buku. Sumber-sumber belajar tersebut ada dan tersebar di sekitar kita. Terlepas dari pandangan bahwa Talular bukan sesuatu yang baru, namun pada prinsipnya model pengembangan/pemilihan media pembelajaran ini menekankan bahwa guru harus secara kreatif mengembangkan dan memilih sumber-sumber belajar atau media yang tersedia di lingkungan sekitar apapun bentuk dan ragamnya. Ranting-ranting pohon, yang berserakan di sekitar kebun sekolah dapat dikreasi menjadi media pembelajaran misalnya untuk membuat model rumah (rumah-rumahan) dan lain sebagainya. Demikian juga dedaunan, kertas bekas, dus bekas, botol bekas dan lain sebagainya. 6) Memperkenalkan berbagai variasi belajar dan mengajar. 7) Membantu mengatasi keterbatasanketerbatasan kelas dengan membuat yang tidak dapat diakses menjadi mudah diakses. 8) Mendorong partisipasi aktif dalam pelajaran, khususnya pada saat mereka mengobservasi, menguji dan memanipulasi sumber-sumber Talular yang tersedia. 9) Mengefisiensikan biaya pengadaan sumber-sumber belajar. 10) Membantu memberi kepuasan terhadap keingintahuan anak. Manfaat Talular Adapun manfaat Talular adalah sebagai berikut: 1) Melengkapi isi atau materi yang terdapat pada buku melalui perluasan dengan sumber-sumber lain seperti manusia, binatang, tanaman, dan sumber-sumber lain berupa benda atau bukan benda yang diperlukan melalui pendekatan yang menyeluruh. 2) Membantu menjelaskan dan menyederhanakan konsep-konsep yang sulit dipahami. 3) Memotivasi belajar anak. 4) Mengembangkan kreatifitas siswa. 5) Menyediakan pengalaman langsung sesuai dengan kenyataan yang ada pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. METODE PELAKSANAAN Dalam kegiatan pendahuluan dilaksanakan pembuatan proposal pengabdian kepada masyarakat yang berisi rancangan tujuan kegiatan, materi presentasi, pendanaan serta waktu dan tempat kegiatan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di ruangan salah satu SD Islam Kota Jambi pada September 2014 (hari dan tanggal pelaksanaaan disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran bahasa Inggris di kelas 4). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode loka karya mengenai TALULAR (Teaching and Learning Using Locally Available Resources) disertai juga dengan presentasi mengenai materi tersebut. Tim pengabdian akan mempresentasikan contoh penggunaan talular dalam pembelajaran bahasa inggris dengan beberapa topik kepada guru dan siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan menggunakan 5 jenis media pembelajaran dan dilaksanakan dalam waktu 2 x 40 menit (2 x jam pelajaran) di salah satu SD Islam yang ada di kota Jambi. Materi atau topik pembelajaran disesuaikan dengan silabus mata pelajaran bahasa inggris yang digunakan di sekolah tersebut. Berikut media yang digunakan oleh instruktur dalam kegiatan pembelajaran bahasa inggris: Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 45 Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 Tabel 1 Media sebagai Talular untuk pembelajaran bahasa inggris Sekolah Dasar Media Aspek yang Diajarkan Lagu Membedakan jenis kata kerja dan maknanya Permainan Berlatih menyimak dan mengikuti direksi yang tepat Kalender Menyebutkan tanggal, bulan dan tahun Kotak kue, botol minuman, Menyatakan kesukaan atau permen, mie instant ketidaksukaan Realia (guru sebagai model) Menyebutkan letak suatu benda Media 1: lagu Dalam kegiatan ini instruktur memberikan lagu berjudul “banana song” kepada siswa. Pertama lagu ditulis di papan tulis, kemudian instruktur menyanyikan lagu tersebut bersama siswa disertai dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini bertujuan untuk memperjelas makna dari kosakata yang disampaikan dalam lagu. Di dalam lagu terdapat beberapa kosa kata berisi kata kerja yang berkaitan dengan proses pengolahan pisang “banana”. Media 2: permainan Instruktur menyajikan permainan dengan topik “Parts of body”. Dalam permainan ini siswa harus menyimak instruksi yang diberikan dan menyentuh dengan tangan bagian anggota tubuh yang disebutkan. Konsentrasi dan fokus siswa dalam menyimak instruksi yang disampaikan sangat dibutuhkan dalam permainan ini. Media 3: Kalender dinding Penggunaan kalender dinding ini sebagai media untuk mengajarkan Days, Date, Months in a Year kepada siswa. Siswa diminta menyebutkan nama-nama bulan menggunakan bahasa inggris dalam satu tahun dan diminta untuk mengeja hurufhuruf dalam kata-kata berbahasa inggris tersebut. Media 4: Kotak kue, botol, minuman dll Benda-banda ini digunakan untuk mengajarkan topik Like and Dislike kepada siswa. Siswa diminta untuk menyatakan pendapatnya menggunakan yes/no Topik Pembelajaran Banana Song Parts of Body Months, Days, Date Like and Dislike Preposition questions dan secara lisan siswa menyimak instruksi dari penyaji. Media 5 : Realia Instruktur berperan sebagai model untuk menyampaikan topik “Preposition” kepada siswa. Siswa melihat posisi instruktur dan menyatakan preposisi yang tepat dalam bahasa inggris. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan menggunakan benda-benda yang tersedia di sekitar contohnya kalender, kotak kue, botol minuman, permen dan sebagainya. Guru dapat memanfaatkan semua sumber belajar yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran di kelas. Sumber belajar ini tidak berarti harus mahal dan rumit atau membutuhkan waktu yang banyak untuk dipersiapkan. Guru hanya perlu menumbuhkan kreatifitas dan inovasi untuk menciptakan media pembelajaran yang mampu menarik minat dan potensi siswa untuk belajar. Sebagai guru bahasa inggris di sekolah dasar mempersiapkan media pembelajaran dan aktifitas yang menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa perlu dilakukan untuk siswa pemula (young learners). Siswa pemula (usia 8-10 tahun) mempunyai karakteristik yang ceria, aktif, rasa ingin tahu yang tinggi, cepat bosan dengan kemonotonan, suka meniru, serta punya daya imajinasi. Guru bahasa inggris harus memfasilitasi pembelajaran yang memperhatikan karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan. Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat ditarik kesimpulan Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 46 Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 bahwa siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran bahasa inggris yang diberikan oleh instruktur. Hal ini terlihat dari respon siswa dalam memberikan jawaban dan menyimak instruksi yang disampaikan. Sebagian besar siswa memberikan saran untuk memperpanjang alokasi waktu dalam pembelajaran bahasa inggris karena siswa begitu menikmati dan asyik mengikutinya. Guru bahasa inggris memberikan komentar positif terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini. Beliau mengatakan bahwa dalam pembelajaran yang dilakukannya juga menggunakan permainan untuk menghidupkan suasana kelas dan memberi motivasi kepada siswa dalam belajar bahasa asing. Menurut beliau permainan sangat relevan dengan dunia anak dan mempercepat penguasaan dan pemahaman anak dalam bahasa asing sehingga bahasa asing diajarkan dalam suasana menyenangkan dan menggairahkan. mengajar di kelas empat memberi persepsi positif terhadap kegiatan pembelajaran bahasa inggris yang disampaikan oleh instruktur dari FKIP Unja. Siswa kelas empat yang menjadi objek dari kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat menikmati pembelajaran dengan Talular. Hal ini dapat dilihat dari respon yang mereka sampaikan dalam angket yang diberikan setelah kegiatan pembelajaran berakhir. Siswa meminta instruktur untuk memperpanjang waktu pembelajaran bahasa inggris dan berinteraksi dengan siswa lebih lama. Guru bahasa inggris maupun guru wali kelas dapat menggunakan Talular sebagai salah satu wahana untuk kegiatan pembelajaran di kelasnya. Dari kegiatan ini guru di sekolah sebaiknya lebih kreatif dalam mengemas kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa inggris untuk anak pemula (young learners). Hal ini disebabkan karena pembelajaran untuk anak pemula berbeda dengan pembelajaran untuk orang dewasa. Siswa sekolah dasar bisa disebut sebagai pemula membutuhkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak-anak, penuh keceriaan, permainan, gerak psikomotorik dan penuh tantangan untuk memancing rasa ingin tahu siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di SD Islam Al-Falah Kota Jambi menunjukkan respon positif dari guru bahasa inggris dan para siswa. Guru bahasa inggris yang Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 47 Jurnal Pengabdian pada Masyarakat DAFTAR PUSTAKA Byers, A. 2001. An Introduction to TALULAR. Domasi, Malawi Institute of Education. Byers, A. 2002. What is TALULAR? Domasi, Malawi Institute of Education. Gwayi, M.S. 2009. Perceptions of Inovation as Predictors of TALULAR Implementation Levels among Secondary School Science Teachers in Malawi: A Diffusion of Innovations Perspective. Diakses melalui http://scholar.lib.ut.edu/theses/avail able//gwayi_dissertation_ETD_Apr il24.pdf tanggal 31 Maret 2014. Volume 30, Nomor 4 Oktober – Desember 2015 Malawi Institute of Education. 2004. TALULAR: A User’s Guide. Domasi Moon, J. 2005. Teaching English to Young Learners: the Challenges and the Benefits. Salinan Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SD-MI. Sujana, M. I. 2011. Article on ELT: Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar: Mau kemana?. Pusat Bahasa dan PBS FKIP Universitas Mataram. Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Dengan Tatular (Teaching and Learning Using dan Locally Available Resourcer) Kepada Salah Satu SD Islam Di Kota Jambi 48