BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan

advertisement
Dicetak pada tanggal 2017-07-19
Id Doc: 58eb1b6581944d154c4a930a
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu
bangsa, maka untuk menghasilkan sumberdaya manusia sebagai subyek dalam pembangunan
yang baik diperlukan model dari hasil pendidikan itu sendiri. Pendidikan memiliki definisi luas,
mencakup semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan nilai-nilai serta
melimpahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan serta keterampilan kepada generasi
selanjutnya sebagai pemberian pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan agar dapat memenuhi
fungsi hidup merekaa, baik jasmani maupun rohani (Kurniawan 2012:26).
Menurut Murani (2011:25) pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat
menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. “Belajar adalah berubah” berarti belajar
adalah merubah tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu
pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian harga diri,
watak, dan penyesuaian diri.
Berdasarkan pendapat di atas maka pendidikan adalah proses yang terus menerus dialami
oleh manusia sepanjang hayat. Pendidikan mencakup segala aspek keseharian saat seseorang
belajar, mengamati, mendengarkan, membaca, menonton, bekerja dan lain sebagainya. Singkat
kata, semua hal yang terjadi pada tindakan manusia mengandung arti kata pendidikan.
Pentingnya pendidikan secara terus-menerus dibangun dan dikembangkan agar menghasilkan
generasi yang ungul dalam ilmu, iman, dan amal. Pada kenyataanya usaha-usaha yang telah
dilakukan tersebut belum memberikan hasil belajar siswa belajar materi ekonomi siswa masih
rendah.
1
Dicetak pada tanggal 2017-07-19
Id Doc: 58eb1b6581944d154c4a930a
Di dalam suatu pendidikan belajar dan pembelajaran memiliki keterkaitan yang perlu
dipahami, Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik. Selama proses pembelajaran, tugas guru
yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi siswa (E. Mulyasa, 2003:56). Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau siswa.
Untuk dapat terlaksananya proses belajar dan mengajar diperlukan suatu hasil ataupun
evaluasi belajar, menurut Nana Sujana (2009:3) hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang koknitif, afektif,
dan pesikomotorik.
Berdasarkan beberapa batasan di atas, hasil belajar dapat diartikan sebagai kecakapan
nyata yang dapat di ukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi
aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar
untuk mencapai hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 11 Kota Jambi, menurut guru kelas XI pada
materi Ekonomi bahwa masih banyak nilai yang rendah, dikarenakan nilai siswa masih di bawah
KKM 70, rendahnya nilai pelajaran Ekonomi tersebut tampak pada tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1 Data Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
XI SMA N 11 Kota Jambi tahun pelajaran 2016/2017
NO
Kelas
1
2
3
4
XI IPS1
XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPS 4
Jumlah
Siswa
30
29
31
30
Nilai rata-rata
KKM
65
63
61
68
70
70
70
70
Jumlah siswa yang
mencapai KKM
12
10
13
14
Dicetak pada tanggal 2017-07-19
Id Doc: 58eb1b6581944d154c4a930a
Sumber: Guru Ekonomi SMA N 11 Kota Jambi
Menurut dari hasil observasi yang terlihat dalam table 1.1, kendala yang membuat nilai
siswa rendah antara lain yaitu kurangnya kemandirian siswa dalam belajar serta lingkungan
sekolah yang kurang mendukung, sebagai contoh “ketika guru tidak masuk ke kelas siswa tidak
melakukan belajar secara mandiri, sehinga materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat di
serap secara maksimal. Dari contoh ini bahwasanya kemandirian berpengaruh terhadap hasil
belajarnya”. Selanjutnya siswa lebih asik diligkungan sekolah sehingga lupa waktu dalam
mengerjakan tugas. Sebagai contoh “siswa kurang bersemangat dalam melakukan proses belajar
di karenakan guru yang kurang berinovatif dalam mengajar, sarana prasarana kurang memadai,
salah satu contoh kurangnya infokus dalam proses belajar serta kondisi gedung yang juga kurang
bersih sehinga siswa kurang nyaman dalam proses belajar, oleh karena itu lingkungan sekolah
sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar”. Sedangkan hasil belajar merupakan tolak ukur
keberhasilan suatu proses belajar mengajar.
Kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh diri sendiri, kemampuan
Belajar untuk mencapai tujuannya. (Brookfield, 2000:130-133) sedangkan menurut Subiyanto
(2003:114) belajar mandiri adalah proses menggerakkan kekuatan atau dorongan dari dalam diri
individu yang belajar menggerakkan
potensi dirinya mempelajari objek belajar tanpa ada
tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian belajar mandiri lebih menekan
pada pembentukan kemandirian dalam cara-cara belajar. Pentingnya kemandirian belajar pada
penelitian ini berdasarkan pada percaya diri, disiplin, motivasi, inisiatif dan tanggung jawab,
siswa yang memiliki percaya kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan
kemampuan atau kelebihan dirinya dan dapat memenuhi harapan-harapannya.
Dicetak pada tanggal 2017-07-19
Id Doc: 58eb1b6581944d154c4a930a
Kemandirian belajar akan lebih baiknya jika dikaitkan dengan lingkungan belajar yaitu
lingkungan sekolah. Menurut Sukmadinata (2009: 164), “lingkungan sekolah memegang
perananan penting bagi perkembangan belajar para siswanya”. Sekolah merupakan lingkungan
pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat
seperti harus berjenjang dan berkesinambungan sehingga disebut pendidikan formal. Selain itu
sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Lingkungan
sekolah juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu sarana dan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, berbagai kegiatan kurikuler, dan lain sebagainya (Syaodih,2004: 164).
Berdasarkan uraian di atas penulis mencoba menuangkan dalam skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Lingkungan sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata
plajaran Ekonomi Kelas XI Di SMA N 11 Kota Jambi Tahun Ajaran 2016/2017’’
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian adalah :
1) Apakah terdapat pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMA N 11 Kota Jambi ?
2) Apakah terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMA N 11 Kota Jambi ?
3) Apakah terdapat pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 11 Kota Jambi ?
1.3 Batasan Masalah
Dicetak pada tanggal 2017-07-19
Id Doc: 58eb1b6581944d154c4a930a
Adapun pembatasan masalah yang akan di teliti adalah sebagai berikut :
1) Hasil belajar yang diteliti adalah nilai hasil semester siswa.
2) Kemandirian belajar yang diteliti ialah kemandirian belajar siswa pada saat mengikuti proses
belajar mengajar.
3) Lingkungan sekolah yang diteliti adalah lingkungan SMA Negeri 11 Kota jambi seperti guru,
sarana prasarana, kondisi gedung.
4) Kelas yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Kota Jambi
1.4 Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMA N11 Kota Jambi.
2) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMA N Kota Jambi.
3) Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil
belajar mata pelajaran ekonomi di SMA N 11 Kota Jambi.
1.5 Manfaat Penelitian
Apabila tujuan di atas tercapai, maka diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang di harapkan dapat
bermanfaat dalam penelitian lanjutan.
2) Manfaat Praktis
Dicetak pada tanggal 2017-07-19
Id Doc: 58eb1b6581944d154c4a930a
Sebagai masukan bagi para siswa, sehingga siswa bias memiliki kemandirian dalam
belajar serta perhatian mengenai lingkungan sekolah.
1.6 Defenisi Konseptual
1. Hasil belajar itu tampak sebagai perubahan tingkah laku, sikap, dan keterampilan. Perubahan
tersebut diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar
dalam penelitian ini berupa nilai hasil semester.
2. Kemandirian belajar adalah sikap atau perilaku dan mental yang memungkinkan seseorang
untuk bertindak segala sesuatu dengan jujur dan atas dorongan diri sendiri.
3. Lingkunga sekolah yang dimaksud adalah bahwa lingkungan fisik tempat belajar memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar anak. Guru harus dapat menciptakan lingkungan yang
membantu perkembangan pendidikan peserta didik.
1.7 Definisi Oprasional
1. Hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa dalam proses belajar mengajar pada semester
ganjil tahun ajaran 2016/2017 yang berupa nilai rapor.
2. Kemandirian belajar ialah skor yang diperoleh siswa setelah mengisi angket dengan indikator
percaya diri, disiplin, inisiatif, tanggung jawab, dan motivasi.
4. Lingkungan sekolah ialah skor yang diperoleh siswa setelah mengisi angket mengenai
lingkungan sekolah, dengan indikator guru, sarana dan prasarana, kondisi dan gedung.
Download