ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Oleh : MEI FRANCISKA RRA1A109057 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2013 PENGARUH PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI Mei Franciska, Farida Kohar, Siti Syuhada FKIP Universitas Jambi [email protected], [email protected], siti [email protected] ABSTRAK Rendahnya hasil belajar siswa dalam strategi pembelajaran langsung pada mata pelajaran akuntansi, diantaranya dikarenakan pembelajaran yang dilakukan berpusat pada guru yang bersifat menonton. Strategi pembelajaran langsung adalah salah satu alternatif untuk membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa. Dengan strategi pembelajaran langsung siswa akan saling aktif dalam pembelajaran sehingga setiap siswa dituntun untuk berperan aktif agar saling aktif dalam pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 8 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Control Group Pretest Posttest Desaign. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI yang telah dikelompokan berdasarkan nilai tertinggi sampai terendah. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Jambi pada bulan Febuari 2012. Data yang dikumpulkan melalui ekperimen, diolah dengan menggunakan rumus product moment. Subjek penelitian siswa kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 SMA Negeri 8 Kota Jambi berjumlah 36 orang. Instrumen berupa ekperimen yang terdiri dari 28 item untuk variabel strategi pembelajaran langsung. Hasil uji-t diketahui thitung 33,840 > ttabel 3,978 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima H0 jika –t(1-1/2 α ) < t< t(1-1/2α). Berarti thitung berada diluar interval penerimaan sehingga H0 ditolak, dengan kata lain H1 diterima dengan taraf kepercayaan 8,8 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, terdapat perbedaan strategi pembelajaran langsung terhadap pembelajaran konvensional. Berdasarkan temuan penelitian ini, maka disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi pembelajaran langsung pada proses pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan kiranya perlu diteliti pada mata pelajaran lain. Keywords : Mei franciska Sebagai Dosen, Farida Kohar Sebagai Dosen, Siti Syuhada Sebagai Dosen. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan zaman, hal ini disebabkan minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu yang diperoleh melalui proses pendidikan. Keadaan ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk mempersiapkan peserta didiknya dalam memasuki masa depan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengembang tugas untuk menghasilkan generasi muda bangsa yang unggul dan berdaya saing global, manusia yang lebih berkebudayaan serta manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati oleh guru. Didalam pembelajaran langsung diharapkan guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menjamin terwujudnya keterlibatan siswa agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Banyak guru menggunakan strategi pembelajaran langsung pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara strategi pembelajaran langsung. Permasalahan yang dihadapi siswa ada siswa yang muda menerima pembelajaran ada juga siswa yang tidak muda menerima pembelajaran sehingga hasil belajar tidak baik. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran. Menurut Sanjaya (http://elearningpendidikan.com diakses tanggal 20 agustus 2012) istilah strategi sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Salah satu bagian dari pendidikan adalah proses pembelajaran. Untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan maka pendidikan sangat diperlukan bagi siswa tanpa adanya pendidikan siswa tidak dapat mengetahui ilmu pengetahuan. Pengertian pendidikan disini adalah usaha sadar dan rencana untuk mewujudkan suasana belajar, situasi belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan diri, kepribadian, potensi yang ada pada dirinya, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (media edukasi), bangsa dan negara. Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan jati diri seseorang dan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan seseorang buat kelangsungan hidup maupun bangsa. Pendidikan merupakan salah satu upaya seseorang untuk mengetahui suatu ilmu guna meningkatkan keterampilan dan kecerdasaan bangsa Indonesia sehingga tidak muda untuk ditipu. Pemerintah juga selalu berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas guru, menyempurnakan metode pengajaran, penyempurnaan media pengajaran dan sumber belajar lainnya. Pendidikan sangat diperlukan oleh siswa tanpa pendidikan siswa tidak dapat mengetahui ilmu pengetahuan dan sulit menghadapi perkembangan zaman dan dunia pendidikan. Kemp (dalam Sanjaya, 2006:126) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran langsung adalah suatu kegiatan pemelajaran yang dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Apabila strategi pembelajaran tidak berjalan dengan baik, sesuai apa yang di ingginkan oleh guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, setiap individu yang terlibat menginginkan perolehan hasil belajar yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak faktor yang turut mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua faktor yaitu faktor dalam diri siswa (interen) dan faktor luar diri siswa (ekstern). Mata pelajaran akuntansi adalah salah satu program pengajaran dalam kurikulum Sekolah Menegah Atas (SMA) yang berfungsi dan bertujuan untuk Menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai perencanaan, pengendalian, pertanggung jawaban. Akuntansi bisa diartikan sebagai suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya, laporan keuangan. Akuntansi adalah sebagai salah satu proses mengidentifikasikan, mengukur dan membuat laporan informasi, serta membantu siswa memahami laporan keuangan dalam menghadapi masalah pembukuan. Selain itu memberikan pemahaman tentang akuntansi. Untuk itulah guru sebagai orang yang sangat berperan dalam proses pembelajaran seharusnya dapat menggunakan metode mengajar yang dapat membangkitkan keaktifan dan perhatian siswa untuk belajar sehingga nantinya diharapkan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 8 Kota Jambi dengan menuangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul:“Pengaruh Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Kota Jambi”. Tujuan : sesuai dengan perumusan masalah diatas tujuan yang inggin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut: untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran langsung dengan pembelajaan konvensional, untuk mengetahui terdapat interaksi pembelajaran. Rumusan masalah, berdasarkan latar belakang perumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah ada perbedaan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Kota Jambi. Batasan masalah, untuk mengindari berkembang permasalahan diatas, penelitian ini maka perlu diberikan batasan masalah berdasarkan masalah dalam penelitian sebagai berikut: Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran langsung dengan pembelajaran konvensional, apakah terdapat interaksi dengan pembelajaran. Teori Landasan teori pembelajaran langsung secara historis ada beberapa aspek model pembelajaran langsung banyak diterapkan dan dikembangkan dalam prosedur pelatihan-pelatihan industri. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh latar belakang teoritik dan empirik tertentu. Teori belajar adalah deskriptif karena bertujuan utamanya memerikan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Teori pembelajaran adalah pendekatan terhadap suatu bidang pengetahuan, suatu cara menganalisis, membicarakan dan meneliti pembelajaran. Masing-masing teori ini dikembangkan oleh para ahli dan kemudian dapat diterapkan pada lembaga pendidikan. Teori Deskriptif dan Teori Preskripti Bruner (dalam Budiningsih, 2012:11) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah penetapkan metode pembelajaran yang optimal, deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. Teori pembelajaran yang deskriptif menetapkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai given, dan memerikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati. Atau kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung. Sedangkan teori pembelajaran yang preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai given, dan metode yang optimal ditempatkan sebagai variabel yang diamati, atau metode pembelajaran sebagai variabel tergantung. Teori preskriptif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan), sedangkan teori deskriptif adalah goal free Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Pengembangan teori-teori pembelajaran deskriptif variabel yang diamati adalah hasil sebagai efek dari interaksi antara metode dan kondisi (Budiningsih, 2012:11). Teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses-proses psikologis dalam diri belajar, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan belajar dengan proses-proses psikologis dalam diri belajar atau, teori belajar mengungkapkan hubungan antara fenomena yang ada dalam diri belajar. Teori pembelajaran harus memasukkan variabel metode pembelajaran. Ini penting sekali sebab banyak terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran, sedangkan teori belajar sama sekali berurusan dengan metode pembelajaran. Teori behavioristik menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Teori behavioristik masih dirasakan manfaatnya dalam kegiatan pembelajaran. Selain teori ini telah mampu memberikan sumbangan dan motivasi bagi lahirnya teori-teori belajar yang baru, juga karena prinsip-prinsipnya terasa masih dapat diaplikasikan secara praktis dalam pembelajaran hingga kini. Teori behavioristik mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. pandangan behavioristik mengakui Pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Penguatan adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respons bila penguatan ditambahkan maka respon akan semakin kuat. Perilaku atau behavior dari peserta didik dan pendidikan merupakan masalah penting dalam psikologi pendidikan. Perilaku peserta didik agar dapat menguasai atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri peserta didik sesuai dengan pengertian bahwa peserta didik adalah proses pendewasaan (dari ketidak dewasaan menjadi dewasa). Metodologi Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Regresi Sederhana dan merupakan jenis penelitian eksprimen semu (quasi ex-perimental). Dalam desain ini subjek tidak dilakukan acak, karena situasi sekolah di mana penelitian tidak mungkin mengubah kelas atau siswa yang telah dikelompokkan berdasarkan kebijakan sekolah, maka peneliti menggunakan kelompok-kelompok itu apa adanya. Pada penelitian ini subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksprimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai pengaruh pelaksanaan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran akuntansi kelas XI SMA Negeri 8 Kota Jambi. Menggunakan pendekatan kuantitatif karena variabel bebas dan variabel terikatnya diukur dalam bentuk soal-soal, dan kemudian dicari ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar mata kuliah akuntansi strategi pembelajan langsung. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran langsung berbeda perolehan hasil belajarnya dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pelaksanaan strategi pembelajaran langsung belum diterapkan secara keseluruhan disekolah-sekolah termasuk SMA Negeri 8 Kota Jambi. Oleh karena itu, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan rujukan bagi guru-guru agar dalam pembelajaran akuntansi. Untuk menciptakan keaktifan, kerjasama yang baik, tanggung jawab belajar dan kemandirian belajar diperlukan kemampuan dan keterampilan guru menciptakan suasana dan kondisi belajar yang menyenangkan bagi siswa. sebelum mengambil keputusan situasi dan pengunaan belajar guru harus mempertimbangkan tujuan yang hendah dicapai serta memperhatikan karakteristik siswa. strategi pembelajaran langsung adalah suatu pembelajaan menjadikan siswa untuk saling ketergantungan yang positif, saling berinteraksi tatap muka, setiap individu bertanggung jawab, adanya komunikasi antara anggota dan evaluasi proses belajar. Keberhasilan hasil belajar sangat tergantung pada usaha tiap siswa, sehingga seluruh siswa diharapkan mampu untuk memberikan peran aktif dalam kegiatan belajar. Untuk menciptakan belajar yang aktif, guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga pada akhirnya seluruh siswa bisa mencapai tujuan mereka. Dalam kegiatan belajar setiap kelompok belajar, harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Dengan menyatakan pendapat akan terbentuk sinergi positif yaitu adanya saling menghargai. Strategi pembelajaran langsung secara garis besar diterapkan dengan pemikiran bahwa anak dituntut untuk berperan aktif dalam belajar. Karena setiap siswa punya tanggung jawab tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga terhadap kelompoknya. Gagasan utamanya adalah untuk memotivasi siswa agar siswa saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kompetensi yang diajarkan guru (Robert E.Salvin, 2008:12). Apabila siswa ingin memperoleh penghargaan belajar ia harus memahami pelajaran dan menguasai materi yang diajakan guru. Mereka bekerja sama setelah guru menyampaikan pelajaran. Mereka boleh membandingkan jawaban masingmasing mendiskusikan ketidaksesuaian, dan saling membantu satu sama lain jika ada yang salah dalam memahami. Meski demikian, siswa tidak boleh bekerja sama dalam belajar. Tiap siswa dituntut untuk menguasai materinya. Tanggung jawab individual ini memberi semangat siswa untuk memberi penjelasan dengan baik satu sama lain. Satu-satunya cara belajar untuk berhasil adalah dengan membuat semua anggota belajar menguasai informasi atau kemampuan yang dijarkan karena belajar berdasarkan pada kemajuan yang dibuat anggotanya dibandingkan dengan skor yang dicapai sebelumnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran langsung dalam pembelajaran akuntansi bermanfaat bagi guru dan siswa yang dapat dipakai untuk faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (intern), yang meliputi : (1) Faktor biologis, meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan pengelihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu akan mempengaruhi hasil belajar. (2) faktor pisikologis, meliputi : intelegensi, strtaegi pembelajaran langsung dan hasil belajar. (3) faktor kelelahan, meliputi : kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar dan haus serta mengantuk. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga strategi pembelajaran langsung dan hasil belajar untuk menghasilkan sesuatu akan hilang (slameto (2010:54). Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor Ekstern, yang meiputi: (1) faktor keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan terutama. Merupakan lembaga pendidikan dalam ukuran kecil tetapi bersifat mennetukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. (2) faktor sekolah, meliputi : metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan disiplin di sekolah. (3) faktor masyarakat, meliputi : bentuk kehidupan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. jka lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa akan terpengaruh dan mendorong untuk giat belajar ( slameto (2010:54). Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan perbedaan antara pengunaan strategi pembelajaran langsung dengan pembelajaran konvensional. Hasil belajar akuntansi antara kelompok siswa yang mengunakan strategi pembelajaran langsung memiliki hasil belajar yang tinggi atau hasil belajarnya meningkat. Sedangkan hasil belajar akuntansi kelompok konvensional hasil belajarnya rendah. Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan: Apakah ada perbedaan strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 8 Kota Jambi. Dilihat dari perhitungan didapat thitung = 33,840 dan ttabel =3,978. berarti thitung berada diluar interval penerimaan sehingga H0 ditolak, dengan kata lain H1 diterima dengan taraf kepercayaan 8,8 %. Terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 8 Kota Jambi. Dilihat dari perhitungan didapat thitung = 33,840 dan ttabel =3,978. berarti thitung berada diluar interval penerimaan sehingga H0 ditolak, dengan kata lain H1 diterima dengan taraf kepercayaan 8,8 %. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk meningkatkan hasil belajar dapat diberikan saran sebagai berikut: Saran untuk siswa: Kepada siswa diharapkan agar dapat menayadari bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan belajar siswa agar hasil belajar siswa dalam belajar lebih meningkat. Saran untuk guru: Guru diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran langsung dalam proses pembelajaran salah satunya dengan pelaksanaan strategi pembelajaran langsung yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Saran untuk penelitian selanjutnya : Untuk meningkatkan strategi pembelajaran langsung, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang turut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Budiningsih. 2012. Pandangan Behavioristik vs Konstruktivistik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Mardiyanto. 2011. Ekonomi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. Nasution. 2011. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.