ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 18/I DESA TELUK OLEH SITI PATIMAH A1D109200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014 FKIP Universitas Jambi Page 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 18/I DESA TELUK Oleh: SITI PATIMAH (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Keberhasilan belajar siswa tidaklah lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya karena faktor guru maupun faktor siswa. Guru merupakan pengelola belajar atau yang disebut pembelajar. Suprayekti, Dengan kedudukannya, guru mempunyai peran vital dalam kelancaran berlangsungnya proses belajar siswa di madrasah atau sekolah. Selain guru, faktor siswa juga berpengaruh sekali, sebab siswa merupakan subyek belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sodial kelas IV SDN 18/I Desa Teluk. Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN 18/I Desa Teluk pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 2 minggu, Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa. Dari perhitungan hasil analisis data antara motivasi belajar terhadap hasil belajar, diketahui r = 2,431. Kemudian data tersebut di akumulasi terhadap interprestasi dengan x1x2y kategori sangat tinggi, berdasarkan hasil yang didapat t hitung 5.48 dengan 1.7081 dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar yang signifikan. Dari data motivasi belajar didapat data yang berdistribusi normal dengan L Hit (0.05146) < L Tab( 0,173) , data hasil belajar didapat data yang berdistribusi normal dengan L Hit (0.00693) < L Tab (0,173) Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sodial kelas IV SDN 18/I Desa Teluk. FKIP Universitas Jambi Page 2 I. PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. “Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditujukan sebagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar”. (Sudjana, 1996: 5). Setiap orang yang belajar akan tampak dari hasil belajarnya itu setelah dilaksanakan proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar. Sumanto (2003:107) membagi tiga macam hasil belajar, yakni: “a) keterampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelek, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik”. Untuk mencapai tujuan belajar di SDN 18/I Desa Teluk, setiap siswa akan selalu berusaha supaya tujuan belajarnya tercapai yaitu dengan belajar tekun. Motivasi belajar yang di berikan agar siswa dapat belajar dengan nyaman, dengan demikian diharapkan tujuan belajar bisa tercapai dengan baik. Keberhasilan belajar siswa tidaklah lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya karena faktor guru maupun faktor siswa. Guru merupakan pengelola belajar atau yang disebut pembelajar. Suprayekti, Dengan kedudukannya, guru mempunyai peran vital dalam kelancaran berlangsungnya proses belajar siswa di madrasah atau sekolah. Selain guru, faktor siswa juga berpengaruh sekali, sebab siswa merupakan subyek belajar. “Terdapat tiga factor yang bisa mempengaruhi belajar siswa di antaranya faktor internal (faktor dalam siswa), faktor eksternal (faktor dari luar siswa), dan faktor pendekatan belajar”. (Muhibbin, 2002: 132). Menurut Slameto, (2003: 54-71) “faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua yaitu: pertama faktor intern, di antaranya dipengaruhi factor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. Kedua faktor ekstern, di antaranya dipengaruhi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat, factor lingkungan”. Sekolah umumnya memprioritaskan pelajaran pengetahuan sosial yang diujikan secara nasional yang dapat menentukan kelulusan, Namun banyak pula sekolah dasar atau madrasah yang juga mengesampingkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut, terutama sekolah berbasis agama. IPS sebagai suatu mata pelajaran yang merupakan suatu sistem pengetahuan yang mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dalam masyarakat demokratis dalam kehidupan berbangsa dan masyarakat dunia, bersumberkan pengetahuan sejarah, pengetahuan sosial dan humaniora, serta kemampuan sebagai warga negara yang memerlukan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk dapat berperan serta dalam kehidupan demokrasi. Saat ini IPS lebih menekankan pada proses atau keterampilan proses dalam pencapaian hasil belajar. Oleh karena itu, sekarang ini lebih mengembangkan metode pembelajaran yang menekankan pada pendidikan dan berpusat pada siswa. TINJAUAN PUSTAKA Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. “Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu “(Hamzah, 2011:3) FKIP Universitas Jambi Page 3 Kamus besar bahasa Indonesia memberikan motif dan motivasi sebagai berikut. Motif adalah kata benda yang artinya pendorong, sedangkan motivasi adalah kata kerja yang artinya mendorong. Motif dapat diartikan juga sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat di artikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. . Menurut Sudjana, (2003: 22) “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalamannya”. Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran, inilah yang disebut prestasi belajar. Seperti yang dikatakan Winkel, bahwa proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, nilai, sikap dan Keterampilan. Adanya perubahan yang tampak dalam hasil belajar yang dihasilkan siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan guru. Jadi, hasil belajar dalam konteks pembahasan ini sama artinya dengan prestasi belajar. “Prestasi belajar terdiri dari dua kata yang masing-masing mempunyai arti yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestatie”, (Arifin, 1991: 2) yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasi belajar. Belajar bisa diartikan sebagai suatu perubahan di dalam akal pikiran seseorang pelajar yang dihasilkan atas pengalaman masa lalu sehingga terjadilah di dalamnya perubahan yang baru. IPS adalah telaah tentang kehidupan nyata manusia (Suradisastra, dkk, 1992: 4). IPS menggambarkan “kekompleksan masyarakat dan lebih menuntut perkembangan masyarakat yang mendunia (global)”. Dalam kekompleksan masyarakat itu akan timbul cara pandang yang berbeda-beda. Tetapi tujuannya tetap sama yaitu supaya dapat menjelaskan kompleksitas kehidupan dalam masyarakat. Perkembangan yang tidak terduga dapat membawa berbagai dampak yang luas. Masalah sosial sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan manusia dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab sosial. Cakupan sosial tidak lepas dari kehidupan manusia baik di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Menurut Raharjo (2005: 14), “pembelajaran IPS lebih menekankan aspek pendidikan daripada mentransfer konsep, karena dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya”. II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Tempat dan waktu penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN 18/I Desa Teluk pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 3 bulan, pada bulan Mei sampai Juni 2014. 2.2 Instrumen penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala FKIP Universitas Jambi Page 4 deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu hasil belajar siswa 2.3.Populasi dan sampel 2.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 18/1 Desa teluk 2.3.2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Arikunto ( 2006:131 ) mengatakan : sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 siswa. 2.4. Analisis data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Untuk melakukan uji-t populasi harus berdistribusi normal dan bervariansi homogen. Sedangkan menurut, Arikunto, (2006:269) penelitian hipotesis sudah dirumuskan kesimpulan oleh peneliti, sedangkan non-hipotesis belum dirumuskan, sedangkan penelitian non hipotesis peneliti mengadakan komperasi status fenomena dengan standarnya. Oleh karena itu, sebelum memulai penelitian, harus didasarkan bedasarkan landasan. Jadi jelas bahwa penelitian yang dilaksanakn oleh peneliti ialah penelitian Hipotesis dengan menggunakan Uji-t. Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian adalah data kuantitatif yang berupa angka, karena dalam penelitian ini data merupakan nilai suatu test dari data kelompok eksperimen, maka untuk tes signifikan digunakan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians data. 2.4.1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors dengan kriteria data berdistribusi normal apabila Lo (l hitung) < L (nilai kritis liliefors ) α= (0,05). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Lo untuk data test awal dan tes terakhir sampel secara berurutan 0.05146,. 0.00693< 0,173 L ( 0,05 : 27) Maka berdasarkan hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa data motivasi belajar dan hasil belajar berdistribusi normal, hasilnya secara eksplisit dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2. Hasil Analisis Liliefors Sumber Variansi Motivasi Belajar Hasil Belajar FKIP Universitas Jambi Lo 0.05146 0.00693 L 0,173 0,173 Kriteria Normal Normal Page 5 III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, diperoleh t hitung (5,48 > t tabel (1.7081). Ini berarti hipotesis Ho yang diterima dan Ha yang ditolak. diketahui bahwa terdapat hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV SDN 18/I Desa Teluk, hal ini di buktikan dengan hasil uji normallitas yang normal, uji Harley yang hasilnya homogen dan uji T yang hasilnya signifikan dengan T hitung kecil dari T tabel 3.2. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. 2. Mengemas materi dengan sebaik-baiknya agar tidak membosankan, menggunakan metode yang menarik seperti metode bervariasi ceramah-tanya jawab, diskusi-tanya jawab, metode bermain peran dan sosiodrama. Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian dan support dalam belajar. Bagi para orang tua disarankan mau mendengarkan apa yang diminati anak dan apa yang tidak, sehingga orang tua bisa memberikan arahan positif bagi kemajuan anak dalam belajar. FKIP Universitas Jambi Page 6 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sabari,2005. Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching. Badan Standar nasional pendidikan. 2008. Djodjo Suradisastra, dkk. 1992. Pendidikan IPS III. Jakarta: Depdikbud Etin Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara. Hidayati dan Anwar Senen. 2007. Pendidikan Ilmu Pengetahuan di Sekolah Dasar. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Kamus Besar bahasa Indonesia. 2000. Kartono, dkk. (2008). Sekolah Dasar. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon Muhibbin Syah, 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Morgan. 1971. Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Quantum Teaching. Margaret E. 2011. Belajar dan Membelajarkan, Jakarta: Rajawali Press. Purwanto. 2001. Metodologi Penelitian Kuantitatif: untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana, 2003. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensido , 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensido Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta. Suradisastra. 1992. Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV. Rineka cipta. Sartono, M. Umar,1998. Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: Pustaka Setia. Suharsini Arikunto, 2006, 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. , 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. 47 FKIP Universitas Jambi Page 7 Thoha, Chabib, dkk.,1989. Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tu’u, Tulus, 2004. Peran Disipiln pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Gramedia Widiasarana. Toto Ruhimat (2011: 140-141) dalam hatmile.http.prestasibelajarsiswa//.co diakses tanggal 14 Mei 2014 Tuti. I. Ichas Ichas. H. A dan. 2006. Pengembangan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Wasty Sumanto, 2003. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Winkel, WS., 1996. Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Grasindo Zaenal, Arifin, 1991. Evaluasi Intruksional Prinsip teknik Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya. FKIP Universitas Jambi Page 8