ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN 131/1 JANGGA BARU Oleh: WARTI RESTAULI A1D109162 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014 FKIP Universitas Jambi Page 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN IPS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN 131/1 JANGGA BARU Oleh: WARTI RESTAULI (Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Media gambar merupakan semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar). Dengan adanya proses tersebut akan mempengaruhi hasil belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh penggunaan media pembelajaran berupa media gambar (X) dengan hasil belajar ips materi Membaca peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala sederhana kelas IVA dan IVB SDN 131/1 Jangga Baru (Y) dan disamping itu untuk melihat fungsi media gambar dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional dengan populasi penelitian siswa kelas IVA dan IVB SDN 131/1 Jangga Baru T.A 2014/2015. Dari pembahasan diatas hasil penelitian yang diperoleh, Rata-rata kelas eksperimen 1 (6,85) lebih tinggi dari kelas eksperimen II (6,05). Setelah dianalisis uji normalitas diperoleh LHitung kelas eksperimen dan kelas kontrol = 0,6438 dan 0,8425 < LTabel berarti data hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji hipotesis diperoleh thitung> ttabel (6,100 >2,021) atau H0 ditolak dan Ha diterima. Berasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar dalam pembelajaran pada materi Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana dikelas IV/I Jangga Baru. FKIP Universitas Jambi Page 2 I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan pedoman bagi manusia untuk berkembang menjadi lebih baik lagi, berkembangnya suatu pendidikan didasarkan dengan adanya kemauan manusia untuk maju dan peduli akan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan bertujuan memberi gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah dalam kehidupan. Dengan bermodal pendidikan seorang manusia akan lebih siap dan layak menjalani kehidupan. Namun saat sekarang dapat dilihat Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari masyarakat, peserta lulusan kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Melihat keadaan kualitas pendidikan saat ini sangatlah menyedihkan karena kualitas pendidikan di dunia semakin hari bukan semakin maju melainkan semakin merosot.Oleh karena itu sangat dibutuhkan sekali adanya sebuah usaha dalam memperbaiki kualitas pendidikan yang sudah merosot menjadi lebih baik lagi, salah satu usaha yang perlu dilakukan yaitu pendidikan harus lebih banyak diarahkan pada penggunaan media belajar dan penataan proses belajar secara tepat, dengan harapan dapat mencapai hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan siswa terhadap materi yang sudah diajarkan. Melalui hasil belajar siswa, seorang guru dapat melihat berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukannya. “Hasil belajar merupakan perubahan prilaku siswa akibat belajar” (Purwanto, 2009:34). “Hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, tergantung tujuan pengajarannya” (Purwanto, 2009:44). Hasil belajar diperoleh dari kegiatan belajar yang bisa membawa siswa menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, hasil belajar menjadi pusat perhatian bagi guru dan harus ditingkatkan untuk merubah keadaan suatu bangsa. Setelah diteliti terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan media pembelajaran dengan baik pada siswa serta ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran ips karena dianggap sebagai pelajaran yang sulit sehingga kecendrungan kelas menjadi tegang. Sampai saat ini dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar banyak hal yang menjadi permasalahan baik berkaitan dengan guru maupun dengan peserta didik.”Banyak faktor yang mempengaruhi individu, baik yang bersumber dari dalam dirinya (faktor internal) ataupun yang berasal dari luar dirinya (faktor eksternal)” (Nana Syaodih,2011:44). Penulis pernah melakukan wawancara denganguru yang mengampu mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) di SDN 131/1 Jangga Baru. Dalam perbincangan tersebut dibicarakan bahwa anak-anak tingkat sekolah dasar ini susah untuk mengerti dan menguasai materi pembelajaran IPS, terutama materi yang sifatnya menghapal anak-anak tersebut pasti sangat malas dan kurangnya minat atau kemauan dari dirinya tersendiri, selain itu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah dan media seadanya dalam proses pembelajarannya. Padahal anak-anak seperti tingkat SD ini bila diberi media apalagi bentuknya media gambar pasti sangat suka. Pada dasarnya siswa kelas IV SDN 131/1 Jangga Baru sangat menyukai pelajaran IPS namun pada kenyataannya siswa banyak yang kurang mampu menerima pelajaran dengan maksimal dikarnakan kurang tepatnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut menuntut kreativitas guru agar pembelajaran lebih bervariasi dan menarik dengan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran.”Secara teknis, media pembelajaran FKIP Universitas Jambi Page 3 berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar”tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain” (Munadi, 2008 : 37). Penggunaan media (gambar) yang tepat merupakan suatu alternatif untuk mengatasi rendahnya hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran ips. Penggunakan media pembelajaran yang tepat dalam mengajar, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan media harus mempertimbangkan dari segi kecocokannya terhadap materi yang diajarkan serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan maupun waktu yang dimiliki TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan belajar. “Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional” (Purwanto, 2009:44). Hasil belajar merupakan perubahan prilaku siswa akibat belajar. “Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar” (Purwanto,2009:46). Menurut Winkel dalam Purwanto (2009:39) “Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya. Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap”.“Tujuan pengajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yanmg harus dimilki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur” (Purwanto,2009:45). Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:20) “hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru”. Hasil belahjar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak penting. Kedua dampak itu bermanfaat bagi guru dan siswa. Menurut Sudjana (2009:22) mengemukakan “hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya”. Selanjutnya Munawar (2009) berpendapat “Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang dan akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya, karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.”. 2.1.3 Media Gambar Berdasarkan Kamus Lengkap Bahasa IndonesiaMasa Kini, Gambar adalah tiruan gambar atau bentuk yang dicoretkan pada kertas. Media gambar adalah jenis media dari aspek panca indera yaitu media visual (melihat). Dale (dalam Subana, 2001:322) menjabarkan “bahwa guru dapat menggunakan gambar untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih kongkrit bila diuraikan dengan kata-kata”. Melalui gambar, guru dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, siswa bisa mengerti dari FKIP Universitas Jambi Page 4 gambar yang dilihat. Selanjutnya, dalam materi pelajaran berlangsung, siswa bisa mengkritik atau memuji gambar yang dijadikan media pembelajaran. Sardiman (2002) mengungkapkan ”Bahwa gambar adalah alat yang penting bagi pengajaran dan pendidikan. gambar sebagai media pendidikan akan berhasil dengan efektif, apabila disesuaikan dengan faktor kematangan anak, tujuan yang akan dicapai dan teknik penggunaan dalam situasi belajar”. Sardiman (2002: 29) mengemukakan ”Bahwa gambar adalah media yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana serta gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu”. Suatu gambar dapat dijadikan bahan media dalam melaksanakan pembelajaran. Gambar pada hakikatnya mengekspresikan suatu hal. Bentuk ekspresi tersebut dalam fakta gambar bukan dalam bentuk bahasa. Pesan yang tersirat dalam gambar tersebut dapat dinyatakan kembali dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Penerjemahan pesan dari bentuk visual ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat sangat tergantung pada kemampuan imajinasi siswa. Hasil ekspresi anak yang cerdas akan lebih lengkap dan mungkin mendekati ketepatan, tetapi gambaran anak yang sedang kecerdasannya mungkin hasilnya tidak begitu lengkap, sedangkan pelukisan kembali oleh anak yang kurang cerdas pastilah kurang lengkap dan bahkan mungkin tidak relevan atau menyimpang. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa Semakin tajam daya imajinasi siswa, akan semakin berkembang pula siswa dalam melihat membahasakan sebuah gambar. 2.3 Pentingnya Pembelajaran IPS SD Menurut para ahli pendidikan dasar Indonesia yang dikutip (Supardjo,1993:3) mengatakan “bahwa upaya pembentukan pengertian (konsep)sampai tingkat kematangan adalah suatu pertumbuhan yang agak lambat dalam jiwa anak.Semakin lambat dalam pemahaman konsep yang terdapat dalampemahaman konsep yang terdapat dalam jiwa anak akan menyebabkankesukaran dan kelemahan dalam penguasaan konsep di jenjang berikutnya,sehingga bukannya IPS dipandang sebagai pelajaran yang menarik,sebaliknya membosankan bagi siswa”. Pembelajaran IPS dalam dunia pendidikan dasar perlu dilakukan caraatau metode pembelajaran yang menekankan adanya keterlibatan siswasecara utuh baik aspek baik aspek kognitf, afektif, maupun psikomotorik.Keterlibatan siswa secara suka rela dalam proses pembelajaran akanmenjadikan pembelajaran IPS yang tidak lagi membosankan ,siswa tidakenggan untuk mengikuti pelajaran IPS .Salah satu cara prosespembelajaran IPS yang menyenangkan adalah dengan menggunakanmetode yang inovatif yang disertai dengan penggunaan media yangmenarik pula. Pembelajaran IPS di sekolah dasar perlu menggunakan metodediskusi ,bermain peran, demonstrasi dan sejenisnya. Siswa yang telahmemiliki perasaan senang dan antusias dalam pembelajaran IPS, tidak lagi merasa bahwa dirinya sedang belajar IPS. Dengan gembiranya siswabermain-main dengan teman, bersorak dan kadang melompat kegirangan setelah apa yang diharapkan dapat tercapai oleh kelompoknya. Merekabekerja sama antar anggota kelompoknya,bersaing antar kelompok,berlatih memberi instruksi, konsisten melaksanakan keputusan bersamaanggota kelompoknya dan sebagainya. 2.4 Media Pembelajaran FKIP Universitas Jambi Page 5 Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran ips tentang materi peta. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan “bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah : 1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna, 2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepada anak didik, 3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik, 4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, 5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik. Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah: 1. 2. 3. 4. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, metode mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.” Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah: efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa,variasi metode pembelajaran, dan peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari penjabaran hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar pada pembelajaran IPS terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SDN No.131/I Jangga Baru, diketahui terdapat penggaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar pada taraf kepercayaan 95%, yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil belajar yang menggunakan media gambar lebih tinggi dari pada yang tidak menggunakan media gambar. 5.2 Saran Berdasarkan uraian kesimpualan yang telah didapat maka peneliti memberikan saran kepada : 1. Kepala Sekolah agar senantiasa berusaha menyediakan fasilitas baik itu berupa media pembelajaran maupun buku-buku yang mendukung pelaksanaan pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Dalam setiap pembelajaran, guru hendaknya selalu menggunakan media. 3. Guru dituntut untuk dapat menciptakan / membuat media pembelajaran meskipun sangat sederhana dan murah sehingga dapat meminimalisir verbalisme pada peserta didik 4. Guru harus dapat menggunakan media secara tepat sehingga pemahamanpeserta didik terhadap konsep yang disajikan akan meningkat. 5. Guru harus dapat mengkombinasikan metode pembelajaran dengan mediapembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPS yang selama inidianggap oleh peserta didik sebagai FKIP Universitas Jambi Page 6 mata pelajaran yang membosankan,sehingga menjadi mata pelajaran yang mengasyikkan dan menyenangkan . 6. Guru dalam pembelajaran dituntut untuk menggunakan model pembelajaran inovatif yang harus disertai dengan media sehingga akanmenciptakan pembelajaran yang lebih bermakna demi kemajuan pesertadidik dan tercapainya tujuan Pendidikan Nasional. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Alim Sumarno, 2011.” Prosedur Pemanfaatan Media Pembelajaran”.http://blog.tp.ac.id Admin, 2011. Prinsip-prinsip dan pemilihan media pembelajaran. http://blog.tp.ac.id./2011/07/20/prinsipprinsippenggunaanmediapembelajaran. html (diakses pada tanggal 03 april 2014(online) Admin, 2011.” Prinsip-prinsip Penggunaan MediaPembelajaran”.http://blog.tp.ac.id/Alim Sumarno, 2011.” Prosedur Pemanfaatan Media Pembelajaran”. http://blog.tp.ac.id. (Dapat diakses tanggal 03 april 2014(online) Basyiruddin Usman, 2011.” Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran”. http://id.shvoong.com Djamarah SB dan Aswan 2. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka cipta. Dr.rer.nat.H.Rayandra Asyhar,M.Si. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Munadi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduan. 2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Slameto. 1989. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara. TIM Penyusun. 2011. Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi . Jambi: Universitas Jambi. Sudjana. 2009. Metode Statistik. Bandung: Alfabeta FKIP Universitas Jambi Page 7 Sugiyono. 2009. MetodePenelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif. dan R&D. Bandung: Alfabeta. Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Riduwan dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Zainal, Muhammad. 2012. Pengatahuan Hasil Belajardapat diakses di http://www.masbied.com/2012/02/1/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli/. Diakses 01 oktober 2012(online). FKIP Universitas Jambi Page 8