generic teaching skill

advertisement
GENERIC TEACHING SKILLS
Whats that????
Yang tengah membaca tulisan ini, masih ingatkah anda dengan guru-guru anda ketika anda
sekolah, guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Dosen? Siapa mereka? Bagaimana perangainya? Tentu
semua guru itu baik budi dan luhurnya ya. Karena mereka adalah cahaya pelita dalam kegelapan
   .
Hal apa yang paling anda suka dari guru anda ketika mengajar? Sabar, perhatian, baik, humoris,
lucu atau lainnya?? Setiap orang pasti mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Dan dari
karakter tersebut bisa saja disukai oleh orang lain, namun ada juga yang tidak disukai oleh orang
lain. Guru dalam pengertian bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan
materi pengetahuan tertentu, akan tetapi juga mendidik anak didiknya agar memiliki perilaku yang
baik dan mampu meraih cita-cita luhur mereka. Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru,
begitulah sebutan bagi guru yang sering kita dengar. Dengan demikian, guru harus mampu menjadi
suri tauladan yang baik bagi murid-murid. Guru dituntut mampu mengelola pelajaran dan
pengajaran yang baik karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid
suatu kelas. Untuk mencampai hal tersebut diatas maka dibutuhkan ketrampilan-ketrampilan dasar
seorang guru dalam mengajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk
menyelesaikan tugas”, selanjutnya mengajar ialah “melatih”. Definisi yang modern di Negaranegara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah
bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Alvin W.Howard (Slameto, 2010:32) berpendapat
bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk
mendapatkan,
mengubah
atau
mengembangkan skill,
attitude,
ideals (cita-
cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah
seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman
seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi,
persepsi
siswa
tentang
keterampilan
mengajar
guru
adalah
penilaian
berupa
tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
Berikut 8 Keterampilan Dasar Mengaar guru yang dimaksud:
1. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut
Guru harus dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik, dapat
memusatkan perhatian siswa, meningkatkan aktivitas belajar siswa dan kemampuan
berpikir tingkat rendah (bertanya dasar) dan tinggat tinggi (bertanya lanjut) serta membantu
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas,
b. Pemberian acuan,
c. Pemusatan perhatian,
d. Pemindahan giliran,
e. Menghindari jawaban serempak dari peserta didik.
2. Keterampilan Memberikan Penguatan
Guru harus bisa meningkatkan perhatian peserta didik, mengarahkan kepada cara berpikir
yang baik dan inisiatif, mampu memotivasi siswa, membuat peserta didik menjadi antusias
dalam mengikuti pelajaran serta mampu memberikan kehangatan kepada perserta didik.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
a. Penguatan verbal,
b. Penguatan gestur,
c. Penguatan mendekati,
d. Penguatan sentuhan,
e. Penguatan kegiatan yang menyenangkan,
f. Penguatan berupa reward tanda dan benda,
g. Penguatan agar tidak jenuh.
3. Keterampilan Membuat Variasi
Guru harus memiliki ketrampilan membuat variasi agar pembelajaran tidak monoton dan
membosankan, mampu memberikan sikap positif terhadap guru dan sekolah serta mampu
mendorong aktivitas belajar.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
a. Variasi gaya mengajar:
1. Suara
2. Pemusatan perhatian
3. Kesenyapan
4. Kontak pandang
5. Gerakan badan dan mimic
6. Perubahan posisi
b. Variasi penggunaan media dan pembelajaran:
1. Audio
2. Visual
3. Audio visual, dll.
c. Variasi pada interaksi dan kegiatan siswa:
1. Individual
2. Kelompok
3. Berpasangan
4. Keterampilan Menjelaskan
Guu harus mampu menyajikan informasi secara terorganisasi, sistematis, mudah dipahami
serta jelas.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
1. Merencanakan: menyesuaikan isi pesan yang akan disampaikan dengan karakteristik
siswa
2. Menyajikan: kejelasan, contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, memberi umpan balik.
5. Keterampilan Membuka dan Menutup
Guru mampu memberikan kesan pertama yang baik agar pembelajaran terlihat menarik,
mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran, mampu mengetahui sejauh mana
pengatahuan awal siswa, menjelaskan gambaran umum materi dan teknis pembelajaran,
menyampaikan tujuan pembelajaran mampu memotivasi, menjelaskan batas tugas,
menjelaskan hubungan materi, memberikan simpulan dari pembelajaran dan menutup
pembelajaran.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
1. Bahasa
2. Penyampaian materi
3. Motivasi
4. Evaluasi
5. Refleksi
6. Keterampilan Diskusi
Diskusi kelompok merupakan salah satu variasi kegiatan pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses KBM. Dalam diskusi kelompok, siswa dalam tiap kelompok kecil
dapat bertukar informasi dan pengalaman, melakukan pengambilan keputusan bersama,
serta belajar melakukan pemecahan masalah (problem solving). Diskusi kelompok
merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan
suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi
sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat
meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di
dalamnya ketrampilan berbahasa.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
2. Memperluas masalah atau urunan pendapat.
3. Menganalisis pandangan siswa
4. Meningkatkan urunan siswa
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6. Menutup diskusi
Hal-hal yang perlu dihindari dalam keterampialn ini:
1. Topik yang tidak relevan
2. Mendominasi diskusi
3. Membiarkan siswa enggan berpartisipasi
4. Membiarkan adanya penyimpangan
5. Membiarkan terjadinya monopoli
6. Tergesa-gesa dan tidak jelas
7. Gagl menutup diskusi secara efektif
7. Keterampilan Mengajar Kelompok Besar dan Kecil
Guru mampu dan memiliki skill untuk mengadakan pendekatan secara pribadi, memberi
kehatan dan peka terhadap siswa, menjadi pendengar yang simpatik pada siswa,
memberikan respon yang positif pada peserta didik antara lain hubungan saling percaya;
kesiapan mmebantu dan menerima perasaan.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
1. Membimbing dan memudahkan belajar dalam belajar
2. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
3. Menyesuaikan media yang akan digunakna
4. Pengkondisian kelas
5. Menentukan sistem pembelajaran yang akan digunakan
8. Keterampilan Mengelola Kelas
Suasa belajar mengajar yang baik sangat menunjang efektifitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Seorang guru harus mampu menjadi manager yang baik dalam sebuah
proses KBM. Hal ini berarti bahwa guru harus terampil menciptakan suasana belajar yang
kondusif serta mampu menjaga dan mengembalikan kondisi belajar yang optimal,
meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama proses KBM, sehingga siswa dapat
fokus pada KBM yang berlangsung. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas,
guru perlu memperhatikan komponen ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan
dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat prefentip seperti: kemampuan
guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran) dan keterampilan yang
bersifat represif, yaitu keterampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Komponen dalam ketrampilan ini antara lain:
1. Menunjukan sikap tanggap
2. Memberi perhatian
3. Memusatkan perhatian kelompok
4. Memberikan petunjuk yang jelas
5. Menegur siswa yang bertingkah laku mengganggu dikelas dengan bijaksana
6. Memberi penguatan
Download