GURU HARUS CERDAS MENGELOLA KELAS. Oleh: Kausar ( Terhadap prilaku menyimpang siswa disituasi KBM ) Guru harus cerdas mengelola kelas. Oleh: Kausar ( Terhadap prilaku menyimpang siswa disituasi KBM ) Proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM), tanggung jawabnya yang lebih besar adalah GURU. Apabila seorang guru tidak dapat mengelola situasi belajar dengan baik maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan optimal, khususnya dalam mengelola siswa. Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor penting yang harus terpenuhi, diantaranya adalah guru, siswa, bahan ajar, perangkat pembelajaran, dan sarana prasarana. Apabila salah satu diantara factor tersebut tidak ada maka akan terjadi suatu ketimpangan bahkan proses KBM akan gagal sekaligus tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Guru….. Guru adalah seseorang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap proses pendidikan murid khususnya KBM, baik secara individu ataupun secara klasikal, yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah. Artinya bahwa guru dalam melaksanakan pendidikan baik dilingkungan formal dan non formal dituntut untuk mendidik dan mengajar. Karena keduanya mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan ideal pendidikan. Mengajar lebih cenderung mendidik anak didik menjadi orang yang pandai tentang ilmu pengetahuan saja tetapi jiwa dan watak anak didik tidak dibangun dan dibina, sehingga disini mendidiklah yang berperan untuk membentuk jiwa dan watak anak didik, dengan kata lain mendidik adalah kegiatan transfer of values , memindahkan sejumlah nilai kepada anak didik. Dengan demikian guru itu juga diartikan ditiru dan digugu. Guru juga adalah orang yang dapat memberikan respon positif bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar (PBM), untuk sekarang ini sangatlah diperlukan guru yang mempunyai basic yaitu (kompetensi) sehingga proses belajar mengajar yang berlangsung dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Menjadi guru berdasarkan tuntutan hati nurani, tidaklah semua orang dapat melaksanakannya. Guru dituntut selain memiliki kompetensi juga dituntut mempunyai suatu pengabdian yang dedikasi dan loyalitas, ikhlas sehingga menciptakan anak didik yang dewasa , berakhlak dan berketerampilan. Guru memang menempati kedudukan yang terhormat dimasyarakat, kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati dan diterima. Seorang guru harus memiliki suatu kepribadian dihadapan peserta didik maupun masyarakat, sebagaimana dikatakan oleh Djamarah :”Kepribadian guru merupakan faktor yang menentukan terhadap keberhasilan dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, menurut Meikel Jhon, tidak seorangpun yang dapat menjadi seorang guru yang sejati kecuali bila ia menjadikan dirinya sebagai bagian dari anak didik dan katakatanya.” (Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Renika Cipta, 2002, hal 41). “Sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola bagi anak didik. Guru adalah mitra anak didik dalam kebaikan guru harus dapat memahami tentang kesulitan anak didik dalam hal belajar dan kesulitan lainnya diluar masalah belajar, yang bisa menghambat aktivitas belajar anak didik.”( Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI, IAIN Raden Fatah Press; Palembang, 2004, hal 1718 ). Siswa…….. Siswa atau anak didik atau peserta didik, apapun namanya bahwa mereka termasuk factor penting dalam proses KBM, karena tujuan utamanya proses KBM adalah proses transfer ilmu pengetahuan oleh guru kepada siswa dalam situasi KBM. Situasi KBM akan berpengaruh besar dalam pencapaian tujuan, diantaranya sikap dan prilaku siswa pada saat KBM berlangsung. Dan untuk menjaga situasi KBM yang kondusip diperlukan suatu kecerdasan guru untuk mengelolanya. Karena kalau seorang guru kurang cerdas mengelola situasi KBM khususnya mengendalikan siswa tersebut, maka tujuan pembelajaran akan gagal. Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh anak didik pada situasi KBM biasanya membuat keributan, mengganggu sesama teman, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru yang diluar kontek hanya sekedar membuat situasi ricuh, duduk pindah-pindah, dan keluar masuk kelas. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru agar proses KBM kondusip : - JADIKAN PRIORITAS. Prioritaskan banyak waktu untuk lebih memperhatikan terhadap siswa-siswa yang berprilaku tersebut. Sehingga dia merasa guru sangat memperhatihan aktivitasnya dalam proses KBM tersebut. - BERIKAN TUGAS. Untuk mengurangi aktivitasnya penyimpangannya tersebut coba seorang guru selalu memberikan tugas berupa pertanyaan-pertanyan kepadanya. Dengan demikian siswa tersebut merasa punya tanggung jawab dalam proses KBM. Berikan tugas keperpustakaan dengan merangkum dari berberapa literature dengan minta bantuan pengawasan petugas perpustakaan, dan ada bukti dari pihak perpustakaan bahwa siswa tersebut telah selesai mengerjakan tugas. - BERIKAN PUJIAN. Siswa kadang-kadang kalau selalu diberikan pujian, dia akan merasa diperhatikan dengan sendirinya tumbuh rasa malu dan segan terhadap guru. - BERIKAN HUKUMAN. Ada beberapa kasus siswa yang kadang kala tidak berpengaruh terhadap langkah-langkah diatas, sehingga diberikan hukuman yang sifatnya mendidik. Contohnya ditugaskan maju kedepan untuk menjelaskan materi singkat terhadap kawan-kawannya. Bisanya dia akan bersikap lebih baik diam daripada ditugaskan maju kedepan. Ada beberapa langkah guru dianggap kurang baik dalam menghadapi kasus diatas : - MENYERAHKAN ANAK KEPADA GURU LAIN. Cara ini kurang tepat, karena anak akan tetap berprilaku tersebut dan menganggap guru menyerah, tidak punya kemampuan dan dianggap anak lemah sehingga gampang untuk melakkan kesalahan. Yang dia segani adalh guru yang menyelesaikan tadi. Dan kasus ini akan tetap terulang pada proses KBM berikutnya. DIKELUARKAN DARI KELAS. Untuk saat ini langkah tersebut bukanlah suatu upaya yang baik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa, justru siswa merasa senang kalau dikeluarkan dan tidak ikut pelajaran, bahkan lebih tidak baik lagi mereka mengganggu kelas-kelas lain yang sedang belajar. - BERDIRI DI HADAPAN KELAS. Langkah ini juga kurang baik, kalau diberdirikan tanpa tugas. Tidak akan banyak berpengaruh positip malah saling mengganggu dengan kawan yang sedang belajar. Dan akan menumbuhkan rasa ketidak senangan siswa terhadap guru. Inilah sekelumit berbagi ilmu dan pengalaman, semoga dapat membantu menjalankan tugas kita yang berprofesi sebagai guru, dan memperkecil riak-riak mengganggu proses KBM. Dan saya anggap jauh dari sempurna, dan inspirasi anda akan lebih penyempurna artikel ini.