good governance - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
GOOD GOVERNANCE
Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik
Fakultas
FAKULTAS
www.mercubuana.ac.id
Program Studi
RINA KURNIAWATI, SHI, MH
Pengertian
Istilah good governance lahir sejak berakhirnya Orde Baru dan digantikan
dengan gerakan reformasi. Sejak itu pula sering diangkat menjadi wacana
atau tema pokok dalam setiap kegiatan pemerintahan
• PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE
1. Good governance bermakna tata kepemerintahan yang baik.
2. Good Governance dapat diartikan sebagai tindakan untuk mengarahkan,
mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik. Ranah Good
Governance tidak terbatas pada negara atau birokrasi pemerintahan,
tetapi juga pada ranah masyarakat sipil org non pemerintah & swasta.
3. Pemerintahan yang baik adalah: baik dalam proses maupun hasilnya.
Semua unsur dalam pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak
saling berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat dan lepas dari
gerakan-gerakan anarkis yang bisa menghambat pembangunan.
Prinsip Good Governance
1. Partisipasi (participation) bahwa msyarakat berhak dalam pengambilan keputusan
baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan yang sah untuk mewakili
kepentingan mereka.
2. penegakan hukum sebagaimana karakter penagakan hukum yaitu, a) supremasi
hukum the supremacy of law, b). keputusan hakim legal certaintly. c). hukum yang
responsive. d). penegakan hukum yang konsisten dan non diskriminatif. E)
independensi peradilan.
3. Transparansi (transparency) menurut Gaffar bahwa delapan aspek penyelenggaraan
negara yang harus ditransparansikan, yaitu ; A) penetapan posisi, jabatan atau
kedudukan. B) kekayaan pejabat public. C) pemberian pengharhgaan. D) penetapan
kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan. E) kesehatan. F) moralitas
para pejabat dan aparatur pelayanan public. G) keamanan dan ketertiban. H)
kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.
Lanjutan...
4. responsive (responsiveness) yakni pemerintah harus pekah dan cepat
tanggap terhadap persoalan-persoalan masyarakat.
5. Konsensus (consensus orientation) yakni pengambilan keputusan secara
musyawarah dans emaksimal mungkin berdasarkan kesepakatan bersama.
6. kesetaraan dan keadilan (equity) yaitu kesetaraan dan keadilan baik suku,
agama, ras, etnik, budaya, geopolitik, dan lain sebagainya.
7. efektifitas (effectiveness) dan efesiensi (efficiency) atau tepat guna dan
tepat waktu
8. akuntabilitas (accountability) artinya pertanggung jawaban pejabat public
terhadap masyarakat yang memberikan delegasi atau kewenangan dalam
berbagai urusan untuk kepentinganmereka.
9. visi strategis (strategic vision) adalah pandangan-pandangan strategis untuk
menghadapi masa akan datang
Konsepsi Good Governance
Konsepsi GG:
1. Good governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang
solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga
kesinergisan interaksi yang konstruktif diantara domain-domain negara,
sektor swasta dan masyarakat.
2. ”Kepemerintahan yang mengemban akan dan menerapkan prinsipprinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,
demikrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat diterima
oleh seluruh masyarakat”.
3. Unsur GG: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat
Penerapan Good Governance
•
Sektor Pemerintahan:
1. Perubahan sistem politik kearah yang demokratis, partisipatif & egaliter
2. Reformasi dalam sistem birokrasi militer (TNI)
3. Reformasi dalam bidang administrasi publik perlu diarahkan pada
peningkatan profesionalisme bierokrasi pemerintah
4. Reformasi pemerintahan : perubahan dari pola sentralisasi ke
desentralisasi
5. Menciptakan pemerintah yang bersih (clean goverment) : bersih KKN;
Disiplin penerimaan dan pengeluaran anggaran; akuntabilitas publik
•
1.
2.
3.
4.
5.
Good Governance Pada sektor Swasta (Good Corporate Governance)
Transparasi
Kemandirian
Akuntabilitas
Pertanggungjawaban
Kewajaran (fairness)
yang berpengaruh terhadap clean and good governance, diantaranya:
• Integritas Pelaku Pemerintahan ; Peran pemerintah yang sangat
berpengaruh, maka integritas dari para pelaku pemerintahan cukup tinggi
tidak akan terpengaruh walaupun ada kesempatan untuk melakukan
penyimpangan misalnya korupsi.
• Kondisi Politik dalam Negeri ; Jangan menjadi dianggap lumra setiap
hambatan dan masalah yang dihadirkan oleh politik. Bagi terwujudnya
good governance konsep politik yang tidak/kurang demokratis yang
berimplikasi pada berbagai persoalan di lapangan. Maka tentu harus
segera dilakukan perbaikan.
• Kondisi Ekonomi Masyarakat ; Krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai
masalah sosial yang bila tidak teratasi akan mengganggu kinerja
pemerintahan secara menyeluruh.
Lanjutan...
•
•
Kondisi Sosial Masyarakat ; Masyarakat yang solid dan berpartisipasi aktif
akan sangat menentukan berbagai kebijakan pemerintahan. Khususnya
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang merupakan
perwujudan riil good governance. Masyarakat juga menjalankan fungsi
pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan. Namun jika masyarakat yang belum berdaya di hadapan
negara, dan masih banyak timbul masalah sosial di dalamnya seperti
konflik dan anarkisme kelompok, akan sangat kecil kemungkinan good
governance bisa ditegakkan.
Sistem Hukum ; Menjadi bagian yang tidak terpisahkan disetiap
penyelenggaraan negara. Hukum merupakan faktor penting dalam
penegakan good governance. Kelemahan sistem hukum akan berpengaruh
besar terhadap kinerja pemerintahan secara keseluruhan. Good
governanance tidak akan berjalan dengan baik di atas sistem hukum yang
lemah. Oleh karena itu penguatan sistim hukum atau reformasi hukum
merupakan kebutuhan mutlak bagi terwujudnya good governance
Banyak pihak yang pada dasarnya memiliki peran masing-masing untuk
menjalankan dan menjadi problem solving atas good governance yang
sampai saat ini belum tercapai sepenuhnya. Dalam bidang ekonomi
transparansi setiap anggaran baik daerah maupun nasional sangat
diharapkan oleh masyarakat. Mengembalikan kepercayaan terhadap
perekonomian Indonesia maka harus bisa menunjukkan keadilan,
kemanfaatan, dan kepastian hukum. Jaminan keamanan dan penegakkan
hukum bagi seluruh masyarakat, konsistensi, disiplin dan kejelasan
kebijakan pemerintah, integritas dan profesionalisme birokrat, stabilitas
sosial dan politik, dan adanya kepemimpinan nasional yang kuat adalah
hal-hal penting dalam pemerintahan yang baik. Fungsi dan kinerja Lembaga
Sosial Masyarakat (LSM) juga dimaksimalkan untuk memonitoring
penegakan kebijakan pemerintah. Kemandirian lembaga peradilan juga
tentu harus ditingkatkan demi perbaikan masalah sosial. Oleh karena itu
masyarakat bersama pemerintah harus melakukan tindakan pencegahan
terhadap daerah lain yang menyimpan potensi konflik.
Terima Kasih
RINA KURNIAWATI, SHI, MH
Download