Penggunaan Teknologi komunikasi Dalam Penerapan

advertisement
Jurnal Kajian Ilmu Pemerintahan
Journal of Government, Social and Politics
,jkp
Volume 2, Nomor 2
September 2013
Penggunaan Teknologi komunikasi Dalam Penerapan Good Governance
Muhd Ar Imam Riauan
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru, 28284
[email protected]
Abstrak
Good Governance menjadi harapan seluruh warga negara di seluruh negara. Karna dengan
hadirnya good governance maka semua warga negara akan mendapatkan hak dan kewajiban
sesuai dengan aturan yang sudah berlaku. Demikian halnya dengan peraturan-peraturan yang
ditetapkan dan diaplikasikan dalam sebuah pemerintahan akan berlaku bagi seluruh warga
negara tanpa memandang status sosial individu yang artinya semua warga negara menjadi
setara di mata hukum. Dalam penggunaan teknologi komunikasi peneliti menemukan bahwa,
tiap penggunaan teknologi harus memenuhi tiga aspek penting yaitu desirable impact, direct
impact, dan anticipated impact. Tiap teknologi komunikasi yang di adopsi harus dapat
berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan dari sumber daya manusia yang
menggunakan teknologi, kemudian sumber daya manusia harus dipersiapkan untuk mampu
menggunakan teknologi komunikasi baru. dan selanjutnya teknologi komunikasi tersebut
harus dapat mengantisipasi
Key word: Good Governance & Teknologi Komunikasi
dijalankan dengan efekif dan efisien,
bangsa Indonesia tidak bisa berkembang
tanpa menggadopsi teknoligi dalam
kehidupan pemerintahannya. Untuk dapat
bersaing di dunia global dengan negaranegara lain, teknologi yang dipilihpun harus
merupakan teknologi yang tepat guna dan
bermanfaat bagi perjalanan pemerintah
untuk mendukung sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya yang ada di
negara Indonesia.
Pada saat ini memasuki tahun 2013,
perkembangan
teknologi
menjadikan
saluran komunikasi menjadi semakin
mudah digunakan dalam setiap aktivitas
komunikasi.
Teknologi
komunikasi
menciptakan efisiensi dalam proses
pengiriman pesan dari satu wilayah ke
wilayah lain di dalam negeri maupun dalam
dunia internasional. Dengan menggunakan
teknologi komunikasi pemerintah dalam
mencapai tujuan-tujuan negara melalui
koordinasi dan komunikasi dengan berbagai
pemerintah daerah tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu.
Tidak bisa dipungkiri dalam
menjalankan pemerintahan dibutuhkan
A. Pendahuluan
Indonesia berada pada masa perkembangan
teknologi komunikasi. Saat ini masyarakat
indonesia bisa melakukan akses informasi
dari berbagai saluran informasi. Negara
yang terdiri dari ribuan pulau dari sabang
sampai merouke secara geografis memiliki
jarak yang tidak bisa di jangkau dengan
waktu
yang singkat
melalui
alat
transportasi.
Hal
ini
menyebabkan
indonesia sulit untuk berkomunikasi antara
pusat pemerintahan dengan pemerintahan
yang ada di daerah tanpa menggunakan
teknologi komunikasi.
Tanpa
memiliki
teknologi
komunikasi negara indonesia tidak mudah
untuk melakukan komunikasi mengingat
jarak yang harus ditempuh di dalam negeri.
Menurut situs resmi pemerintah Republik
Indonesia, www.indonesia.go.id Negara
Indonesia memiliki luas sebesar 1.904.569
km². Dengan luas negara sebesar itu akan
membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk bisa melakukan komunikasi ke
berbagai daerah.
Demikian halnya dihadapkan pada
perkembangan
pemerintahan.
Agar
102
Jurnal Kajian Ilmu Pemerintahan
Journal of Government, Social and Politics
,jkp
Volume 2, Nomor 2
September 2013
komunikasi yang dapat menyebarkan
komunikasi dari sumber kepada sasarannya
secara efektif. Hal tersebut berarti
komunikasi yang disampaikan dari seorang
kommunikator
harus dapat dipahami
maknanya dengan baik oleh khalayak yang
menerima informasi sesuai dengan apa
yang dimaksud oleh orang yang
menyampaikan pesan tersebut.
Melihat kondisi geografis indonesia
yang terdiri dari ribuan pulau, indonesia
memerlukan teknologi komunikasi untuk
meningkatkan efektivitas pengiriman pesan
dari satu daerah ke daerah lainnya di dalam
negara baik informasi antara aparatur
pemerintahan maupun antara aparatur
pemerintahan kepada masyarakat Indonesia
dari sabang sampai merouke. Komunikasi
yang dilakukan tanpa menggunakan
teknologi komunikasi akan menghadapi
hambatan fisik komunikasi. Seperti jarak
yang jauh akan memakan waktu yang lama
untuk menyampaikan pesan dari provinsi
satu ke provinsi lainnya. Untuk itu negara
Indonesia perlu mengadopsi teknologi
komunikasi yang tepat guna bagi
terwujudnya komunikasi yang efektif.
Makalah
ini
mecoba
untuk
memberikan jawaban atas permasalahan
yang ditimbulkan akibat penggunaan
teknologi komunikasi yang tidak tepat
guna. Penggunaan teknologi yang tidak
tepat guna akan menimbulkan kerugian
negara yang seharusnya tidak perlu
dilakukan. Untuk itu diperlukan model
perencanaan yang baik dalam mengadopsi
teknologi yang berguna dan bisa dipakai
oleh pemerintah.
2004). Konsep Good Govenance dianggap
sebagai obat yang ampuh untuk mengatasi
berbagai jenis masalah dalam menjalankan
kekuasaan
sosial
(Koivisto,
2013).
Kekuasaan sosial dalam pemerintahan
merupakan berbagai
aktivitas
yang
berkaitan dengan kepentingan sosial yang
ada di suatu negara. Setiap negara memiliki
permasalahannya masing-masing. Mulai
dari masalah pengambilan kebijakan, model
pemerintahan, desgin lembaga, keuangan
dan ekonomi, belanja publik hingga ke
aspek hukum.
Konsep Good Governance sendiri
meliputi aspek yang sangat luas sehingga
kita
dibingungkan
oleh
konsep
pemerintahan yang baik. Akan tetapi,
sebuah pemerintahan yang baik hendaknya
memiliki konsep standar yang jelas untuk
menjelaskan bagaimana pemerintahan yang
baik yang ingin di capai dalam
pemerintahan. Sedangkan konsep good
governance di Indonesia harus dilaksanakan
sejalan dengan ideologi Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan sesuai dengan aturan
UUD 1945.
Setidaknya konsep good governance
memungkinkan
bagi
warga
negara
mendapatkan perlindungan hak asasi
manusia dan mendapatkan kepastian hukum
yang jelas dan setara antara individu dan
individu yang lainnya. Karena dengan
demikian, warga negara diwajibkan untuk
melaksanakan
kewajibannya
dan
mendapatkan haknya sebagai warga negara
di negara tempat mereka tinggal.
Definisi tentang good governance
sangat beragam. Banyak pendapat yang
mendefinisikan good governance. Menurut
Dunn; 1986; UNDP, 2000; IMF, 2000;
World Bank, 2000 dalam Matovu (2002)
definisi good governance adalah sebagai
berikut:
a. Dunn (1986) looks at good
governance
in
terms
of
organisational effectiveness. To
him, good government implies a
high level of organisational
effectiveness and does not imply the
B. Pembahasan
1. Good Governance
Konsep Good gorvernance telah memiliki
perhatian yang lebih besar selama beberapa
tahun terakhir di tingkat global. Konsep
good governance juga telah memiliki
konsep yang terlihat dalam kegiatan ilmiah
mulai tahun 1990 dari penelitian aliran
kritis tentang pemerintahan yang baik dan
bagaimana dampaknya (Koskenniemi,
103
Jurnal Kajian Ilmu Pemerintahan
Journal of Government, Social and Politics
,jkp
Volume 2, Nomor 2
September 2013
choice of a particular ideological
model of state organisation. The
conclusion from this is that good
governance, in the sense of
organisational effectiveness, is also
feasible under repressive regimes.
b. According to the UNDP (2000),
good governance encompasses
mechanisms,
processes
and
institutions through which citizens
and groups articulate in terests,
exercise their legal rights, meet
their obligations, and mediate their
differences.
c. The IMF (2000) defines good
governance as the transparent and
accountable management of a
country's resources for its equitable
and sustainable economic and
social development.
d. For the World Bank, good
governance must guarantee human
rights, check corruption, and
promote democratisation, as well as
accountability.
dari baik atau tidaknya pemerintahan yang
sedang berkuasa. Artinya apapun ideologi
atau sistem pemerintahan yang digunakan
bila tidak diikuti dengan efektivitas dalam
tiap penyelenggaraan pemerintahan, maka
good governance tidak akan pernah
terwujud.
Definisi
menurut
UNDP
mengedepankan bagaimana tiap unsur
negara menjalankan kewajiban dan
menerima haknya sesuai dengan aturan
yang sudah dibuat. Semua warga negara
harus dipandang setara antara satu dengan
lainnya. Tidak ada kepentingan individu
atau kelompok yang harus diprioritaskan
dan didahulukan. Sedangkan menurut IMF
good governance harus menggambarkan
sebuah negara yang adil dan berkelanjutan
dalam melakukan pembangunan ekonomi.
Good governance di Indonesia dapat
dikatakan bermula dari adanya rasa
ketakutan sebagian masyarakat terhadap
tindakan pejabat negara atau administrasi
negara untuk bertindak secara bebas
(Arianto, 2006). Kekhawatiran tersebut
terjadi akibat fakta yang di lihat oleh
masyarakat baik secara langsung di
lingkungan masyarakat mupun di media
massa
tentang
banyaknya
pejabat
pemerintahan hinngga kepala pemerintahan
yang terlibat dalam penyalahgunaan
kekuasaan untuk kepentingan pribadi
maupun kepentingan kelompoknya.
Tulisan ini mencoba memberikan
solusi kepada pemerintahan Negara
Indonesia untuk memaksimalkan belanja
negara di bidang teknologi komunikasi agar
menciptakan efisiensi bagi tiap pengadaan
teknologi khususnya pada teknologi
komunikasi.
Belanja
negara
yang
menggunakan uang rakyat harus digunakan
dengan baik sehingga sesuai dengan
tujuannya untuk menjadikan pemerintahan
yang baik dari aspek belanja teknologi
komunikasi.
Dunn menilai good governance
sebagai tata kelola organisasi pemerintahan
yang efektif. Pemerintahan yang baik harus
mengedepankan efektivitas dalam tiap
aktivitas yang dikerjakannya. Tanpa
terciptanya
efektivitas,
maka
good
covernance hanya menjadi wacana tanpa
pencapaian yang pernah dicapai oleh
sebuah pemerintahan. Dalam hal ini
pemerintahan Indonesia dalam menciptakan
good governance harus mengavaluasi diri
dari berbagai aktivitas pemerintahan yang
telah dilaksanakannya. Apabila dalam tiap
aktivitas ditemukan ketidakefektifan dan
pemborosan sumber daya, bahkan banyak
terjadi penggelembungan anggaran yang
tidak sesuai dengan kenyataan, maka
pemerintahan yang baik tidak akan pernah
terwujud.
Berdasarkan definisi Dunn tersebut
juga disebutkan bahwa sistem pemerintahan
yang digunakan tidak menjadi tolak ukur
104
Jurnal Kajian Ilmu Pemerintahan
Journal of Government, Social and Politics
,jkp
Volume 2, Nomor 2
September 2013
kondisi masyarakat, teknologi itu harus
meningkatkan
nilai
tambah
secara
maksimal dan menurunkan penambahan
biaya
seminimal mungking. Sebagai
masyarakat indonesia, kita harus mampu
memilih teknologi yang tepat guna bagi
kehidupan kita sehari dengan biaya yang
seminimal mengkin. Demikian halnya
dalam memilih teknologi komunikasi kita
harus mempertimbangkan teknologi yang
bisa memberikan nilai tambah secara
maksimal dan mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan
dalam
tmiap
aktivitas
komunikasi.
Negara indonesia dalam mencapai
tujuan-tujuan sebagai sebuah negara
kesatuan harus memperhatikan aktivitas
komunikasi yang mengadopsi teknologiteknologi komunikasi. Demi te rcapainya
tujuan pemerintah. Ketika pemerintah
memiliki program yang telah direncanakan
dengan matang, maka pemerintah harus
segera melakukan sosialisasi kepada warga
negara demi terwujudnya program yang
telah direncanakan.
Dalam upaya untuk menciptakan
Good Governance, maka pemerintah harus
mampu menciptakan koordinasi yang baik
dengan menggunakan komunikasi. Untuk
itu, di era informasi dan perkembangan
teknologi saat ini, sehingga pemerintah
harus mengadopsi teknologi komunikasi.
Adopsi teknologi ini dilakukan untuk
mempermudah
penyebaran
informasi
kepada
warga
negara
diseluruh
wilayahsehingga
dapat
mengurangi
ketidakpastian atas penyampaian pesan
yang dilakukan kepada masyarakat.
Menurut Rogers 1983 dalam
(Noegroho, 2010: 2) teknologi merupakan
seperangkat untuk aktivitas kita dan dapat
mengurangi
ketidakpastian
yang
disebabkan oleh hubungan sebab akibat
yang melingkupi dalam mencapai suatu
tujuan. Dengan demikian berdasarkan
pendapat
Roger
tersebut,
dengan
menggunakan
teknologi
komunikasi
sebagai teknologi, memberikan kepastian
2. Penggunaan Teknologi Komunikasi
untuk Good Governance
Perkembangan teknologi pada saat
ini, telah menjadikan komunikasi berada
pada barisan terdepan dari perkembangan
teknologi
tersebut.
Paisley
dalam
(Noegroho, 2010) menyimpulkan bahwa
komunikasi berada pada lini terdepan pada
revolusi sosial yang diakibatkan oleh
perkembangan teknologi komunikasi. Hal
ini menggambarkan betapa pentingnya
komunikasi bagi revolusi sosial, sehingga
perkembangan tenologi yang terdapan
adalah
perkembangan
teknologi
komunikasi.
Dibandingkan dengan teknologi
lainnya, pada saat ini perkembangan
teknologi komunikasi berkembang sangat
pesat. Tiap produsen berlomba untuk
menciptakan produk komunikasi untuk
membantu manusia dalam berkomunikasi.
Hal ini menyababkan teknologi komunikasi
sangat beragam dengan kecanggihan yang
semakin baik semakin hari.
Teknologi
komunikasi
adalah
peralatan yang digunakan untuk melakukan
aktivitas komunikasi yang berupa tukar
menukar pesan. Menurut Roger (1986)
dalam
(Noegroho,
2010)
teknologi
komunikasi adalah peralatan perangkat
keras, struktur organisasional, dan nilai
sosial, yang mana individu mengumpulkan,
mengolah, dan saling bertukar informasi
dengan individu lainnya. Tukar menukar
informasi
dilakukan
dengan
menggunakanteknologi komunikasi mulai
dari menciptakan pesan yang kemudian
diolah
dengan
perangkat
komputer
sehingga menjadi produk komunikasi visual
maupun tanpa diolah yang kemudian
dikirimkan kepada individu lain.
Teknologi yang digunakan harus
tepat guna bagi tiap aktivitas kehidupan.
Baik untuk memenuhi kepentingan pribadi
dalam kehidupan sehari-hari ataupun
teknologi
yang
digunakan
untuk
kepentingan bangsa. Menurut Habibie
dalam Makka (2010: 31), teknologi yang
kita pilih harus tepat guna bagi situasi dan
105
Jurnal Kajian Ilmu Pemerintahan
Journal of Government, Social and Politics
,jkp
Volume 2, Nomor 2
September 2013
kepada kita terhadap keberhasilan dalam
menyampaikan pesan.
Dengan menggunakan teknologi
komunikasi, manusia dipermudah untuk
melakukan berbagai proses komunikasi.
Teknologi komunikasi memperkuat dan
memperbesar fungsi indera yang dimiliki
oleh manusia. Mc Luhan 1965 dalam
Noegroho (2010: 1), seluruh teknologi
komunikasi yang ditemukan mampu
menambah kemampuan fungsi dari panca
indera pancaindera manusia seperti indera
sentuhan, indera penciuman, indera perasa,
indera pendengaran, dan indera penglihatan.
Bahan
teknologi
komunikasi
dapat
membawa seorang individu melintasi ruang
dan waktu dan mendapatkan informasi yang
belum pernah didapatkan pada waktu
sebelumnya.
Penggunaan teknologi komunikasi
dalam mencapai tujuan-tujuan negara tidak
bisa dilepaskan dari 3 hal. Tiga aspek ini
sebagai mata rantai yang tidak terpisahkan
antara satu dengan lainnya. Teknologi
komunikasi tidak bisa dilepaskan dari
kehadiran teknologi baru, adopsi teknologi,
dan perubahan yang terjadi akibat teknologi
komunikasi.
Dalam menggunakan teknologi baru
harus
ada
teknologi
yang
bisa
dimanfaatkan. Wujud riil dari teknologi
harus tercipta dari berbagai produsen. Saat
ini
kita
menyaksikan
bagaimana
perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Produsen teknologi komunikasi berlomba
dalam menciptakan produk baru yang
memudahkan
manusia
dalam
berkomunikasi. Pada saat ini kita diberikan
kemudahan oleh produsen tekonologi
komunikasi yang berkembang sangat pesat
sehingga sangat mudah pada saat ini tahun
2013 untuk memiliki teknologi yang
membantu kita dalam berkomunikasi.
Perkembangan
teknologi
komunikasi berkembang semakin cepat
seiring perkembangan media sosial di
internet. Ketika mayoritas masyarakat
memiliki perhatian yang besar terhadap
media sosial, maka kebutuhan akan
teknologi komunikasi semakin tinggi untuk
mengakses media-media sosial. Kehadiran
facebook, twitter, yahoo massanger
menjadikan masyarakat indonesia mulai
mengakses informasi secara massiv dari
internet. Hal menyebabkan produsen
teknologi komunikasi maupun multimedia
mulai mengembangkan teknologi yang
dapat
memudahkan
manusia
untuk
mengakses internet dan baik akses data
informasi maupun sosial media.
Kehadiran produsen tidak bisa
dilepaskan
oleh
masyarakat
yang
mengadopsi teknologi komunikasi tersebut.
Tanpa ada masyarakat atau konsumen yang
menggunakan teknologi komunikasi, maka
teknologi komunikasi hanya menjadi
barang rongsokan dengan kecanggihan
yang tidak berfungsi untuk membantu
aktivitas komunikasi.
Ketika
masyarakat
sudah
mengadopsi teknologi komunikasi, maka
teknologi komunikasi akan menimbulkan
dampak-dampak tertentu. Baik dampak
positif maupun negatif dari isi pesan
komunikasi yang disebarkan maupun
dampak
yang
ditimbulkan
akibat
penggunaan teknologi komunikasi tersebut.
Tidak hanya bagi masyarakat secara luas,
akan tetapi secara spesifik pemerintah yang
sebagai konsumen yang mengadopsi
teknologi komunikasi untuk membantu
aktivitas pemerintahan.
Roger 1986, memberikan klasifikasi
dampak yang terjadi pada manusia terhadap
teknologi komunikasi dalam konsep
tipologi dampak. Konsep ini menekankan
pada perubahan pada individu atau
penolakan pada sebuah inovasi (Noegroho,
2010). Model tipologi dampak ini dapat
menjadi solusi bagi pemerintah dalam
meningkatkan
efektivitas
penggunaan
teknologi komunikasi untuk mewujudkan
Good governance di Negara Indonesia.
Tipologi dampak yang dimaksud Roger
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Desirable Impact dan Undesirable
Impact
b. Direct Impact dan Undirect Impact
106
Jurnal Kajian Ilmu Pemerintahan
Journal of Government, Social and Politics
,jkp
Volume 2, Nomor 2
September 2013
c. Anticipate Impact dan Unanticipate
Impact
Penelitian ini hanya berfokus
kepada penggunaan teknologi yang efektif
bagi menunjang aktivitas komunikasi dalam
pemeritahan. Dalam hal ini penulis
menyimpulkan bahwa untuk menciptakan
good governance, dalam menggunakan
teknologi komunikasi pemerintah harus
mempertimbangkan aspek keberfungsian
dari teknologi yang digunakan. selain itu
kemampuan dari sumber daya manusia
yang menggunakan teknologi tersebut
sehingga pada akhirnya teknologi yang
digunakan dapat dimanfaatkan sesuai
dengan
tujuan
pemerintah
untuk
mempermudah
akses
komunikasi
pemerintahan.
Desirable
Impact
dampak
mengarahkan pada berfungsinya sebuah
inovasi pada individu atau sistem sosial
sedangkan
Undesirable
Impact
mengarahkan pada ketidakberfungsiannya
sebuah inovasi bagi masyarakat atau sistem
social. Dalam menggunakan teknologi
komunikasi
pemerintah
harus
memperhatikan aspek desirabel dan
undesirabel impact. Sehingga teknologi
yang diadopsi dapat berguna untuk
menunjang aktivitas pemerintahan secara
efektif.
Sebelum
memutuskan
untuk
menggunakan
anggaran
teknologi
komunikasi,
pemerintah
harus
memperhatikan teknologi yang akan dibeli
tersebut. Hal idari
Direct Impact individu atau sistem
sosial merespon dengan segera atau cepat
terhadap inovasi dan Undirect Impact
Terjadi perubahan pada individu
atau sistem sosial setelah terjadi direct
impact.
Anticipate
Impact
merupakan
perubahan yang terjadi dapat diantisipasi
karena inovasi telah diketahui/dikenal
sebelumnya oleh anggota sistem sosial dan
Unanticipated
Impact
merupakan
perubahan yang terjadi tidak dapat
diantisipasi
karena
inovasi
belum
diketahui/dikenal sebelumnya oleh anggota
sistem social.
Daftar Kepustakaan
Makka, Andi Makmur. Jejak Pemikiran B.J.
Habibie (Peradaban untuk Kemandirian
Bangsa). 2010. PT. Mizan Pustaka:
Bandung.
Matovu, George. 2002. Policy Options for
Good Governance and Local Economic
Development in Eastern and Southern
Africa. Urban Forum (Springer: 2002)
Noegroho,
Agoeng.2010.
Teknologi
Komunikasi. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Koivisto, Ida. 2013. Varieties of Good
Governance: A Suggestion of Discursive
Plurality. Springer Science+Business Media
Dordrecht 2013. Int J Semiot Law-DOI
10.1007/s11196-013-9329-6.
C. Kesimpulan
Good
Governance
merupakan
konsep yang sangat kompleks dalam
perjalanan bangsa menuju pemerintahan
yang baik. Good governance dapat
diwujudkan dengan cara menciptakan
efektivitas organisasi pemerintahan mulai
dari penetapan kebijakan, perumusahan
anggaran dan belanja negara sampai dengan
keadilan sosial bagi masyarakat dalam
pembangunan bangsa.
Koskenniemi, M. 2004. Global governance
and public international law.Kritische
Justiz.
Arianto, Henry. 2006. Implementasi
Konsep Good Governance di Indonesia.
(Ejurnal.esaunggul.ac.id, vol.3 No.02 2006)
www.indonesia.go.id
107
Download