BAB 1 PENGENDALIAN INTEREN SIA DALAM SISTEM PENGENDALIAN INTEREN Aktivitas Interen Organisasi: Siklus Pendanaan Siklus Pengeluaran Siklus Produksi Siklus SDM/Penggajian Siklus Pendapatan Siklus Investasi Salah satu fungsi SIA, mengendalikan aktivitas interen organisasi. Sasaran: Seluruh aktivitas dilaksanakan secara efektif, efisien, dan terkendali. Sistem Pengendalian Interen Sistem pengendalian interen adalah sistem untuk mengendalikan kegiatan interen organiasi, dalam bentuk: perencanaan, kebijakan, prosedur dan metode yang dirancang untuk menjamin: 1. Keandalan laporan: lap. manajerial dan lap. Keuangan 2. Keamanan kekayaan (aset) organisasi 3. Efektifitas dan efisiensi operasi 4. Kepatuhan terhadap kebijakan manajemen, komimen terhadap fihak ketiga, peraturan pemerintah dan undang-undang. Konsep-Konsep PI Struktur Pengendalian Interen (Internal Control Structure) Adalah adalah sistem pengendalian interen yang dirancang untuk menjamin pencapaian tujuan sub bagian organisasi tertentu, untuk memastikan pencapian tujuan organisasi secara keseluruhan. Struktur pengendalian interen memiliki tiga elemen, yaitu: lingkungan pengendalian (control environment), sistem akuntansi (accounting system), dan prosedur pengendalian (control procedures). Konsep-Konsep PI Pengendalian Manajemen (Management Control) Adalah sistem pengendalian yang diracang untuk menjamin pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan, yaitu dalam bentuk sistem koordinasi pencapaian seluruh sub bagian organisasi. Peran Sistem Pengendalian Interen Mencegah ancaman, kerugian, dan risiko (threats, exposures, and risks) atas berbagai hal berikut ini: 1. Penggunaan sumber daya secara tidak efisien. 2. Kesalahan keputusan manajemen. 3. Kesalahan pencatatan dan pemrosesan data, disengaja maupun tidak. 4. Kerusakan sistem, hardware atau software. 5. Keteledoran atau kecurangan pegawai. Peran Sistem Pengendalian Interen 6. Pelanggaran terhadap kebijakan manajemen atau peraturan pemerintah. 7. Perubahan SIA atau bagian dari SIA tanpa otorisasi. 8. Embezzlement, atau pencurian dengan pemalsuan dokumen dan catatan. 9. Tindakan ilegal karyawan, misalnya menerima suap. 10. Denda atau kerugian lain karena penyimpangan terhadap peraturan atau perjanjian kontrak. SIA adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan sistem pengendalian tersebut di atas. Peran Akuntan Dalam Sistem Pengendalian Interen 1. Merancang SIA untuk mencegah atau meminimumkan risiko dan kerugian karena lemahnya sistem pengendalian. 2. Mengamankan SIA dari berbagai ancaman dan risiko SIA. 3. Memperbaiki dan atau memodifikasi SIA jika ancaman benar-benar terjadi. Klasifikasi Pengendalian Interen 1. Pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi a. Pengendalian administrasi (administrative controls), untuk menjamin efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. b. Pengendalian akuntansi (accounting controls), untuk mengamankan aset dan menjamin keandalan informasi akuntansi. Klasifikasi Pengendalian Interen 2. Preventive, Detective, dan Corrective Controls. Preventive controls untuk mencegah kemungkinan munculnya masalah dalam sistem Detective controls untuk menemukan penyebab munculnya dalam sistem dengan cepat Corrective controls untuk memperbaiki masalah dalam sistem yang ditemukan oleh corrective control. \ Klasifikasi Pengendalian Interen Corrective controls mencakup prosedur sebagai berikut: a. Identifikasi penyebab masalah b. Koreksi penyebab masalah, dan c. Modifikasi sistem untuk meminimumkan kemungkinan munculnya masalah yang sama di waktu yang akan datang. Klasifikasi Pengendalian Interen 3. Feedback dan Feedforward Controls Feedback controls adalah sistem yang berfungi untuk memberikan umpan balik atas peristiwa yang telah terjadi. Feedback control merupakan salah satu bentuk dari detective controls. Feedforward controls adalah sistem yang berfungsi untuk mengendalikan peristiwa yang akan terjadi. Feedforward control adalah salah satu bentuk dari preventive controls. Klasifikasi Pengendalian Interen 4. General dan Application Controls. a. General controls adalah sistem pengendalian untuk menjamin stabilitas dan terkendalinya lingkungan pengendalian secara umum untuk mendukung efektifitas pengendalian aplikasi (application controls). b. Application controls adalah sistem pengendalian untuk mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan baik kesalahan yang tidak disengaja (errors) maupun kesalahan yang disengaja (irregularities) pada proses pengolahan data transaksi. Klasifikasi Pengendalian Interen 5. Input, processing, dan Output Controls. 5. Input conctrols adalah untuk menjamin bahwa hanya data yang akurat, valid, dan diotorisasi yang bisa masuk dan diproses oleh sistem. a. Processing controls untuk menjamin bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat dan lengkap, seluruh file dan record dimutakhirkan secara tepat (properly updated). b. Output controls adalah untuk menjamin bahwa output dikendalikan atau diawasi secara tepat. KOMPONEN SPI - COSO COSO (Committee of Sponsoring Organization) adalah suatu organisasi di US yang anggotanya terdiri dari AAA (the American Accounting Association), AICPA, IIA (the Institute of Internal Auditors), IMA (the Institute of Management Accountants), dan FEI (the Financial Executives Institute). Komponen SPI Versi COSO 1. Lingkungan Pengendalian (control environment) 2. Aktivitas pengendalian (control activities) 3. Pengukuran risiko (risk assessment) 4. Sistem informasi dan komunikasi (information and communication system) 5. Pemantauan (monitoring) KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN • Aspek terpenting atau fondasi utama dalam setiap organisasi adalah SDM, yang mencakup integritas, pemahaman etika, dan tingkat kompetensinya. Sikap mental dan prilaku SDM sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, yang terdiri dari beberapa faktor sbb.: 1. Komitmen terhadap integritas dan etika profesional 2. Filosofi manajemen dan gaya operasi organisasi 3. Struktur ogranisasi, untuk mempertegas garis otoritas dan tanggungjawab, memberikan pedoman untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasi. KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN 4. Efektifitas peran dewan komisaris dan komite audit. Komite audit bertanggungjawab mengawasi struktur pengendalian interen perusahaan, proses pelaporan keuangan, serta kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang, peraturan, serta berbagai ketentuan yang berlaku. 5. Metode penetapan otoritas dan tanggungjawab 6. Kebijakan dalam bidang sumber daya manusia (SDM) 7. Pengaruh eksteren. KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN (CONTROL ACTIVITIES) 1. Ketepatan otorisasi transaksi. Klasifikasi otorisasi: a. Otorisasi khusus (specific authorization), otorisasi yang diberikan secara terbatas untuk melaksanakan transaksi atau aktivitas yang bersifat khusus dan tidak terjadi secara rutin. b. Otorisasi umum (general authorization), yaitu otorisasi yang diberikan secara penuh tanpa diperlukan persetujuan khusus untuk melaksanakan transaksi atau kegiatan rutin. KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN (CONTROL ACTIVITIES) 2. Pemisahan fungsi, mencakup fungsi: a. Otorisasi b. Pencatatan (recording) c. Penyimpanan (custody) Catatan: Dengan teknologi, dimungkinkan beberapa fungsi penting digabung dan kemudian dikendalikan dengan teknologi. KOMPONEN SPI - COSO Jenis Transaksi Order penjualan Pembelian Produksi SDM/Penggajian Penerimaan kas Pengeluaran kas Contoh fungsi otorisasi Persetujuan: kredit pelanggan, pengiriman barang, retur penjualan. Otorisasi: pesanan barang/jasa, pengeluaran modal, pemilihan pemasok, penerimaan barang. Persetujuan: jenis dan kuantitas produksi, pengeluaran/penggunaan bahan baku, skedul produksi, penyelesaian produk. Rekrutmen karyawan, persetujuan: kenaikan gaji, jam kerja, pemotongan gaji. Pencairan cek, penghapusan piutang tak tertagih. Persetujuan faktur pembelian, pembayaran utang, dan pengisian kas kecil. KOMPONEN SPI - COSO ILUSTRASI PRINSIP PEMISAHAN FUNGSI Mencegah pemalsuan catatan untuk menutupi penyalahgunaan aset FUNGSI PEYIMPANAN Mencegah pemalsuan otorisasi transaksi untuk tujuan penyalahgunaan aset FUNGSI PENCATATAN FUNGSI OTORISASI Mencegah pemalsuan catatan untuk menutupi pemalsuan otorisasi transaksi Catatan: Beberapa fungsi dimungkinkan untuk digabung dengan catatan tersedia teknologi untuk mencegah penyalahgunaan perangkapan fungsi. Contoh: ATM, kartu kredit, dan berbagai teknologi aplikasi pengolahan data. KOMPONEN SPI - COSO 3. Pemberdayaan Dokumen dan Pembukuan Fungsi dokumen: a. Sebagai alat dokumentasi transaksi/kegiatan b. Sebagai alat otorisasi kegiatan c. Sebagai alat perintah pelaksanaan kegiatan Fungsi pembukuan: a. Sebagai alat peringkasan dan klasifikasi dokumen kegiatan b. Sebagai alat pelaporan kegiatan KOMPONEN SPI - COSO 4. Pembatasan akses terjadap aset, catatan, dan informasi. 5. Pengecekan independen, bisa mencakup: a. Rekonsiliasi dua catatan (record) secara independen. b. Audit, untuk pembandingan data/laporan dengan fakta. c. Double-Entry Accounting, debit harus sama dengan kredit. d. Batch totals atau jumlah kelompok, dalam hal data diproses secara kelompok. KOMPONEN SPI - COSO Contoh-contoh batch total: a. Financial total, adalah jumlah rupiah data yang diolah, misalnya jumlah rupiah penjualan atau jumlah penerimaan kas. b. Hash total, adalah elemen data yang diolah, misalnya jumlah rekening pelanggan yang diproses atau jumlah unit dan harga barang yang dijual. KOMPONEN SPI - COSO c. Record count, adalah jumlah data yang diproses dalam sistem, misalnya jumlah order penjualan. d. Line count, adalah jumlah satuan data dalam satu dokumen, misalnya jumlah jenis barang yang dijual. e. Cross-footing balance test, adalah pengujian jumlah baik secara horizontal maupun secara vertikal, untuk menguji kesesuaian angka-angka yang ada di dalam suatu tabel. KOMPONEN SPI - COSO PENGUKURAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) Risiko harus DIANTISIPASI dan DIRANCANG STRATEGI untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikannya. Langkah-langkah pengidentifikasian dan pengendalian risiko antara lain – lihat slide berikutnya: KOMPONEN SPI - COSO 1. Mengidentifikasi ancaman, dalam bentuk: a. Ancaman strategik, seperti melakukan hal yang salah. b. Ancaman operasional, seperti melakukan hal yang benar dengan cara yang salah. c. Ancaman finansial, seperti pemborosan dan hilangnya asset. d. Ancaman informasi, seperti informasi yang salah atau tidak relevan. KOMPONEN SPI - COSO PENGUKURAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) 2. Jika perusahaan menggunakan EDI (electronic data interchange), ancaman atau risiko bisa dalam bentuk: a. Ketidaktepatan pemilihan teknologi. b. Akses sistem tanpa otorisasi c. Gangguan transmisi data d. Gangguan integritas data e. Transaksi tidak terlaksana dengan sempurna f. Kerusakan sistem g. Sistem tidak kompatibel KOMPONEN SPI - COSO PENGUKURAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) 3. Memprakirakan risiko dan kerugian (estimate risk and exposure). 4. Mengidentifikasi alternatif sistem pengendalian. 5. Mempertimbangkan hubungan biaya dan manfaat. 6. Menentukan efektivitas hubungan biayamanfaat. 7. Mengimplementasikan sistem pengendalian untuk melindungi ketiatan dan transaksi dari kemungkinan datangnya ancaman. KOMPONEN SPI - COSO INFORMASI DAN KOMUNIKASI (INFORMATION AND COMMUNICATION) • Sistem informasi dan komunikasi dikembangkan untuk menjamin kualitas pelaksanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan operasional serta untuk mengkomunikasikan berbagai aspek penting dalam organisasi. • Pijakan utama seluruh kegiatan bisnis adalah informasi dan komunikasi. KOMPONEN SPI - COSO INFORMASI DAN KOMUNIKASI (INFORMATION AND COMMUNICATION) Dalam bidang informasi dan komunikasi, akuntan harus memahami: 1. Proses terjadinya transaksi 2. Proses pendokumentasian transaksi melalui berbagai peralatan sistem yang ada atau proses konversi dokumen transaksi ke dalam perangkat perekam transaksi 2. Proses pengaksesan dan pemutakhiran file 3. Proses penyediaan dan penyajian informasi/laporan 4. Proses pelaporan informasi untuk kepentingan interen dan eksteren. KOMPONEN SPI - COSO PEMANTAUAN (MONITORING) • • • Keseluruhan proses harus dimonitor, dimodifikasi bilamana perlu, agar system berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan keadaan. Faktor penting dalam pelaksanaan aktivitas pemantauan adalah audit interen untuk mereview keandalan keseluruhan aspek kegitan operasional perusahaan. COSO – Enterprise Risk Management Framework • Tujuan: membantu mewujudkan sasaran sistem pengendalian, serta membantu organisasi untuk: 1. Memastikan pencapaian sasaran organisasi serta meminimumkan problem operasional bisnis. 2. Memastikan pencapaian target keuangan dan kinerja organisasi COSO – Enterprise Risk Management Framework 3. Mengukur risiko dan mengidentifikasi solusi risiko secara berkelanjutan. 4. Menentukan dan mengukur alokasi sumberdaya untuk minimalisasi risiko. 5. Mencegah publikasi yang berdampak negatif dan merusak reputasi organisasi. Definisi ERM – Enterprise Risk Management ERM adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan seluruh peronel organisasi, diterapkan dalam strategi organisasi serta mencakup seluruh bagian organisasi, untuk mengidentifikasi potensi kejadian yang berpengaruh negatif terhadap organisasi, serta memastikan pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pemikiran Dasar ERM 1. 2. 3. 4. 5. Perusahaan didirikan untuk memberikan manfaat bagi pemiliknya. Manajemen harus mengukur tingkat ketidakpastian yang dapat diterima dalam upaya penciptaan manfaat. Ketidakpastian bisa mendatangkan risiko, yaitu kejadian yang menghambat kemampuan organisasi dalam menciptakan manfaat. Ketidakpasitan, di sisi lain, dapat menghadirkan peluang dalam menciptakan manfaat. Rerangka ERM membantu manajemen dalam mengelola ketidakpastian, risiko, dan peluang. ERM FRAMEWORK Tujuan Organisasi 1. 2. Tujuan strategis Tujuan operasional 3. Tujuan pelaporan 4. Tujuan kepatuhan Risiko dan Komponen Pengendalian 1. 2. 3. 4. Lingkungan interen Perangkat tujuan Identifikasi kejadian Pengukuran risiko 5. 6. 7. 8. Respon risiko Aktivitas pengendalian Informasi dan komunikasi Monitoring Deskripsi ERM-Framework 1. 2. 3. 4. Tujuan strategis, berhubungan dengan puncak tujuan organisasi sesuai dengan misi organisasi. Tujuan operasional, berhubungan dengan efektifitas dan efisiensi operasi, seperti target kinerja, keuntungan, dan pengamanan aset. Tujuan pelaporan, berhubungan dengan keakuratan, kelengkapan, dan keandalan laporan, baik keuangan maupun non keuangan. Tujuan kepatuhan, berhubungan dengan masalah kepatuhan organisasi dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Internal Control Framework VS ERM Framework • IC Framework menggunakan control based • ERM Framework menggunakan risk based • ERM tidak menggantikan IC Framework, tetapi melengkapi IC Framework Terimakasih