1.1 Latar Belakang Berangkat dari adanya sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yang salah satunya berisikan perlu adanya peningkatan layanan terhadap masyarakat dalam hal ini adalah layanan sanitasi, maka pengembangan layanan sanitasi terhadap masyarakat perlu direncanakan dalam pembangunan sanitasi jangka menengah yang sifatnya berkelanjutan dan strategis. Rencana pembangunan jangka menengah yang telah disusun dan tertuang dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) perlu penjabaran lebih lanjut kedalam rencana implementasi sehingga nantinya dapat dijadikan dasar atau tolak ukur dalam pelayanan sanitasi secara makro (umum) dan bersifat menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Timur telah disusun pada tahun 2010 yang melibatkan Kelompok Kerja (Pokja) Kabupaten, Fasilitator Kabupaten dan pihak-pihak pelaku pembangunan sanitasi. Dan dalam penyusunan dokumen SSK tersebut telah ada review SSK Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2011 untuk penyempurnaan strategi terhadap kebijakan sanitasi Kabupaten Aceh Timur. Kelanjutan dari SSK adalah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) yang berisikan gambaran atau potret tentang kebijakan prosedur, pemprograman, dan penganggaran untuk implementasi pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur yang dimulai pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) merupakan terminal seluruh program dan kegiatan pembangunan sektor sanitasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten, yang pendanaannya berasal dari berbagai sumber antara lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK), Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), APBN, Bantuan Luar Negeri (hibah & pinjaman), swasta, dan masyarakat. Dalam penyusunan MPSS ini difasilitasi oleh tim Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) dari konsultan Urban Sanitation Development Program (USDP) Kementerian Pekerjaan Umum. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 1 Setelah adanya kesepakatan, selanjutnya MPSS akan dituangkan dan diterjemahkan kedalam Rencana Tindak Tahunan (Annual Action Plan), yang berisi informasi yang lebih terperinci mengenai berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi Kabupaten yang disusun sesuai dengan tahun perencanaan pelaksanaannya. Pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur diharapkan dan diupayakan terlaksana secara terpadu dengan dukungan dari semua pihak baik itu Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Pusat, Provinsi, Sektor Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pendonor baik dalam negeri dan luar negeri. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) memiliki beberapa karakteristik utama yang tercermin didalam proses maupun produknya yaitu dari dan oleh Kabupaten, skala Kabupaten (intersektor dan terintegrasi), perpaduan pendekatan “Top down” dan “Bottom up”, dan yang terakhir adalah berdasarkan data empiris. 1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Memorandum Program Adapun maksud dari penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi ini adalah sebagai berikut : a. Tersusunnya dokumen rencana starategis dan komitmen pendanaan oleh pemerintah Kabupaten dan pihak terkait stakeholder untuk implementasi pembangunan sektor sanitasi Kabupaten jangka menengah dalam rangka pelaksanaan pembangunan sanitasi yang komprehensif pada tingkat Kabupaten. b. Mendorong para stakeholder melaksanakan kebijakan pengembangan sanitasi yang lebih efektif, partisipatif, dan berkelanjutan. Tujuan penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi adalah : Sebagai dasar pedoman bagi semua pihak (Instansi Pemerintahan, masyarakat dan pihak swasta) yang akan turut serta melibatkan diri untuk berpartisipasi dan mendukung dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur. Untuk menghasilkan dokumen yang digunakan sebagai pedoman penganggaran pendanaan dalam rangka implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi tahun 2010 sampai 2014 baik pendanaan yang dialokasikan dari APBK, APBA, Pemerintah Pusat, maupun non pemerintah. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 2 1.3 Landasan Hukum Di dalam penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) ada beberapa peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku ditingkat Nasional/Pusat, Provinsi maupun Kabupaten Aceh Timur. Perundang-undangan tersebut antara lain : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygine. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang sungai. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang jenis Usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 3 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Bahan Baku Mutu Air Limbah Domestik. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2028. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2012. 1.4 Kedudukan Memorandum Program Memorandum Program Sektor Sanitasi merupakan hasil dari konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait dengan sektor sanitasi dari berbagai kementerian/lembaga, secara struktural juga merupakan terminal “Expenditure plan” dari seluruh instansi terkait dalam penganggaran pendanaan, baik di tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi, Pusat, maupun dari sumber pendanaan lainnya (Non Pemerintah). Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) adalah implementasi pembangunan seluruh dokumen perencanaan pembangunan Jangka Menengah sektor sanitasi ditingkat Kabupaten yang meliputi Sub-sektor Air Limbah, Sub-sektor Persampahan, Sub-sektor Drainase, Sektor Air Minum dan Aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Memorandum Program Sektor Sanitasi disusun oleh pemerintah Kabupaten dengan mengacu pada permasalahan dan kondisi yang ada, tidak hanya berdasarkan dokumen Strategi Sanitasi Kota tetapi juga rangkuman dari dokumen seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang keciptakaryaan dan dokumen perencanaan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang nantinya diharapkan akan menjadi dasar bagi pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan strategi pembangunan sektor sanitasi Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 4 1.5 Metode Penyusunan Dalam penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi perlu adanya sinkronisasi, konsolidasi dan integrasi dari semua dokumen perencanaan yang ada, yang terkait dengan program dan kegiatan sanitasi. Beberapa tahapan yang dilakukan antara lain : 1. Konsolidasi dan integrasi untuk program usulan terkait sektor sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulan yang tercantum dalam rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), dokumen perencanaan dari kementerian/lembaga lain dengan rencana kerja pada masing masing SKPD terkait sektor sanitasi (RPIJM/PU, RKA Kementerian / Lembaga) 2. Melakukan review daftar usulan program dan kegiatan SSK dari hasil konsolidasi dan integrasi dengan K/L terkait dengan penyusunan prioritas program. 3. Merumuskan strategi pendanaan untuk pembiayaan implementasi program dan kegiatan pembangunan sanitasi Kabupaten/Kota jangka menengah (5 Tahunan). 4. Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Kepala SKPD atau tim anggaran kabupaten untuk estimasi alokasi dana APBK yang memungkinkan untuk dianggarkan dalam percepatan program sektor sanitasi. 5. Menilai kesenjangan antara ketersediaan alokasi pendanaan yang dimungkinkan dari APBK dengan kebutuhan pembiayaan umtuk program percepatan sanitasi. 6. Seleksi dan penyiapan proposal pendanaan untuk program-program kegiatan yang diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber diluar APBK. 7. Penandatanganan nota kesepakatan sebagai komitmen untuk pendanaan implementasi dari semua usulan program dan kegiatan sanitasi jangka menengah. Bagan alur metode dan mekanisme penyusunan memorandum program diilustrasikan sebagai berikut: Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 5 Bagan 1 Bagan Alur Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) 1.6 Sistematika Dokumen Dokumen ini terdiri dari 8 (delapan) Bab, yaitu : Bab 1. Pendahuluan Menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan MPSS, landasan hukum, kedudukan memorandum program, metode penyusunan dan sistematika penyusunan. Bab 2. Kerangka kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum Kabupaten Aceh Timur dalam pembangunan sanitasi kabupaten untuk masing-masing sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase, sektor air minum dan aspek PHBS. Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan Dalam bab ini diuraikan tentang metode konsolidasi, proses dan hasil konsolidasi, program prioritas Kabupaten Aceh Timur. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 6 Bab 4. Studi dan Desain Dalam bab ini berisi uraian dan kegiatan kebutuhan studi dan desain lanjutin yang diperlukan sehubungan dengan pencapaian sasaran dan target pembangunan sanitasi kabupaten yang dapat disediakan dalam bentuk Master Plan, Studi Kelayakan, Detailed Engineering Design (DED) serta Perlindungan Sosial dan Lingkungan. Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah Dalam bab ini berisikan uraian program/kegiatan jangka menengah, tabel-tabel mengenai program/kegiatan Jangka Menengah (5 tahunan) dan dilengkapi dengan uraian mengenai rencana jadwal pelaksanaan (skedul), rencana pendanaan dan sumbernya serta manajemen dan organisasi pelaksana. Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan Dalam bab ini berisi Program/kegiatan tahunan, penyusunan rencana tahunan dan rencana implementasi serta uraian dan tabel-tabel mengenai rencana implementasi tahunan masingmasing sub sektor air limbah, persampahan, drainase, air minum dan aspek PHBS Bab7. Rencana Pengelolaan Program Dalam bab ini menjelaskan tentang pengelolaan program air limbah, persampahan, drainase, air minum dan aspek PHBS serta kesimpulan. Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut Dalam bab ini berisikan rekomendasi dan tindak lanjut dari yang akan dilakukan Kabupaten Aceh Timur dalam rangka pencapaian target yang diharapkan dalam pembangunan sanitasi. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 7 2.1. Gambaran Umum Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Timur merupakan bagian dari Provinsi Aceh. Dalam perjalanan sejarah kepemerintahannya Kabupaten Aceh Timur telah berlangsung sejak masa-masa kejayaan Kerajaan Islam di Aceh, masa kolonial Belanda, masa fasisme Jepang, dan masa kemerdekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang di berlakukan di Indonesia dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999, yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Kabupaten Aceh Timur sejak tahun 2001 sebagai daerah induk telah dimekarkan menjadi sebuah kabupaten dan sebuah kota baru, dengan terbitnya UndangUndang Nomor 3 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Langsa, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tamiang. Sehingga Kabupaten Aceh Timur sebagai daerah induk telah dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota yaitu : 1. Kabupaten Aceh Timur dengan ibukotanya Idi. 2. Kota Langsa dengan ibukotanya Langsa. 3. Kabupaten Aceh Tamiang dengan ibukotanya Karang Baru. Dengan demikian pasca pemekaran wilayah Kabupaten Aceh Timur, maka Kabupaten Aceh Timur yang semula memiliki luas wilayah 8.242,73 Km2 kini menjadi 6.040,60 Km2 (BPS Aceh Timur, 2008). Dalam penataan kelembagaan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Timur ke depan, akan dilakukan penambahan atau pemekaran beberapa wilayah kecamatan dan gampong disesuaikan dengan situasi dan kondisi perkembangan daerah. Kabupaten Aceh Timur merupakan bagian dari 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dan merupakan kabupaten penghubung antara Ibukota Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Aceh Timur berada pada koordinat 4o 09’ 21,08” – 5o 06’ 02,16” Lintang Utara dan 97o 15’ 22,07” – 97o 34’ 47,22” Bujur Timur. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 8 Topografi Kabupaten Aceh Timur dapat digolongkan atas : Lereng 0-2 derajat merupakan dataran rendah dan landai, daerah ini meliputi 34,14% dari luas Kabupaten Aceh Timur, Lereng 2-15 derajat merupakan daerah landai sampai agak miring, luas daerah ini 13,66 % dari luas Kabupaten Aceh Timur, Lereng 15,40 derajat merupakan daerah yang agak miring sampai curam dan pada umumnya tidak terdapat ,Perkampungan/pemukiman, luas daerah ini 26,56 % dari Kabupaten Aceh Timur, Lereng yang lebih dari 40 derajat merupakan lereng yang curam sekali, luasnya 25,64 % dari luas daerah Kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Aceh Timur merupakan daerah berbukit, dengan ketinggian wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai dengan 308 m dpl dan kemiringan antara 1 sampai dengan 5 derajat. Kondisi geologi Kabupaten Aceh Timur terdiri dari beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen dengan lapisan horizontal, yang luasnya 490.882 Ha Kabupaten Aceh Timur memiliki luas wilayah 6.040,60 Km2 atau 10,53% dari luas Provinsi Aceh terdiri dari 24 Kecamatan, 512 Desa meliputi 45 Mukim yang terdiri dari 1526 Dusun (BPS Aceh Timur : 2008). dengan batas wilayahnya sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Selat Malaka. - Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Melaka, Kota Langsa dan Aceh Tamiang. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Penduduk di Kabupaten Aceh Timur sampai dengan akhir tahun 2010 berjumlah 359.280 jiwa, Kepadatan penduduk Rata-rata tahun 2010 adalah 2705 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Idi Rayeuk 413 jiwa/km2, dan kepadatan terendah berada di Kecamatan Serbajadi 3 jiwa/km2. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 9 Gambar 2.1 Rencana Peta Pola Ruang Eksisting Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Timur 2011-2031 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 10 Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Tahun 2010 Di Kabupaten Aceh Timur No Kecamatan 1 2 1 Serbajadi 2 Simpang Jernih 3 Peunaron 4 Luas 2010 Wilayah Penduduk Jumlah Kepadatan Penduduk Penduduk (km2 ) Pria Wanita (jiwa) (jiwa/km²) 3 4 5 6 7 2.165,66 2.825 2.880 5.705 844,63 1.579 1.532 3.111 4 79,74 4.265 3.979 8.244 103 Birem Bayeun 253,68 12.961 12.181 25.142 99 5 Rantau Selamat 159,80 5.634 5.435 11.069 60 6 Sungai Raya 189,00 5.494 5.211 10.705 57 7 Peureulak 318,02 19.734 19.800 39.534 124 8 Peureulak Timur 182,70 6.285 6.306 12.591 69 9 Peureulak Barat 92,30 6.785 7.008 13.793 143 10 Rantau Peureulak 3 129,00 11.086 10.824 21.910 170 11 Idi Rayeuk 79,60 16.356 16.514 32.870 413 12 Peudawa 78,90 5.147 5.026 10.173 129 13 Banda Alam 90,95 3.875 3.650 7.525 83 14 Idi Tunong 74,70 4.345 4.391 8.736 117 15 Darul Ihsan 54,50 2.732 2.688 5.420 99 16 Idi Timur 55,15 2.522 2.623 5.145 93 17 Darul Aman 131,50 8.651 8.887 17.538 133 18 Nurussalam 137,07 7.526 7.757 15.283 111 42,40 1.429 1.469 2.898 68 234,36 11.745 12.025 23.770 101 19 Darul Falah 20 Julok 21 Indra Makmu 89,05 8.002 7.610 15.612 175 22 Pante Bidari 233,25 10.513 10.765 21.278 91 23 Simpang Ulim 123,80 8.933 9.120 18.053 145 24 Madat 200,84 11.258 11.917 23.175 115 6.040,60 179.682 179.598 359.280 2.705 Jumlah/Total Sumber : BPS - Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 11 Gambar 2.2. Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Timur berdasarkan Area Urban, Peri Urban dan Rural Urban Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006 Keterangan Warna: = Area Rural Urban (Kepadatan kurang dari 25 orang/Ha) = Area Peri Urban (Kepadatan 25-125 orang/Ha) = Area Urban (kepadatan lebih dari 125 orang/Ha) Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 12 2..1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kondisi perkembangan ekonomi suatu wilayah dapat ditinjau dari beberapa indikator ekonomi makro antara lain adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diukur melalui persentase perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahunnya yang mencakup sembilan sektor atau lapangan usaha yaitu : pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan telekomunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa. Tabel 2.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Timur dan Pertumbuhan (Tanpa Minyak dan Gas) Tahun 2005-2008 Tahun ADHB (Juta rupiah) Pertumbuhan (%) 2005 1.387.827,70 4,98 2006 1.432.710,54 3,23 2007 1.516.635,56 5,86 2008 1.574.567,89 3,82 Rata-rata 4,47 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Timur tanpa minyak dan gas selama empat tahun terakhir (periode 2005 – 2008) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) jika pengaruh inflasi dieliminir, nilai PDRB Kabupaten Aceh Timur Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2005 sebesar Rp.1.387.827,70 milyar dan terus tumbuh sampai dengan tahun 2008 sebesar Rp.1.574.567,89 milyar. Secara rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 4,47 persen dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Pertumbuhan Atas Harga Konstan (AHDK), setiap tahun mengalami pertumbuhan yang positif, walaupun mengalami perlambatan. Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 5,86 persen sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 3,23 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh Timur periode 2005-2008 tanpa migas setiap tahun mengalami pertumbuhan yang positif dapat dilihat pada gambar berikut ini : Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 13 Gambar 2.3 Laju Pertumbuhan PDRB Tanpa Migas Tahun 2005-2008 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur Dari perbedaan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menggambarkan adanya tingkat inflasi yang signifikan terjadi di Kabupaten Aceh Timur untuk periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 14 2.1.2 Kesehatan Lingkungan Dari segi kesehatan lingkungan, penyakit yang ditimbulkan akibat sanitasi yang buruk dapat dilihat pada tebel berikut. Tabel 2.3. Kasus Penyakit Menular yang Diamati Menurut Kecamatan Jumlah Kasus Kecamatan Kusta PB MB 2 3 1 Diare Disentri Tifoid Pneumonia 4 946 5 6 7 1 1 Serbajadi 2 3 Simpang Jernih Birem Bayeun 4 Rantau Selamat 262 5 6 Sungai Raya Peureulak 276 544 21 29 7 8 Peureulak Timur Peureulak Barat 328 79 9 Ranto Peureulak 381 13 10 11 Idi Rayeuk Peudawa 12 Banda Alam 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Idi Tunong Darul Ihsan Darul Aman Nurussalam Julok Indra Makmur Pante Bidari Simpang Ulim Madat Peunaron 23 Idi Timur 4 366 5 1 9 679 235 3 280 1 1 1 136 4 4 1 465 502 629 322 700 130 700 396 3 1 2 2 24 Darul Falah Jumlah Total 2008 6 28 8277 2007 6 26 8650 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009 2 8 161 348 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 15 2.1.3 Visi dan Misi Pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur diharapkan dapat memberikan masukan dalam pencapaian visi dan misi Kabupaten dan visi misi sanitasi yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Kabupaten Tahun 2008-2012 dan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten (2010-2014) sebagai berikut : Tabel 2.4 Visi Misi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2012 dan Visi Misi Sanitasi (20102014) Visi Misi Kabupaten Aceh Timur Visi Misi Sanitasi Visi: Visi: “Memperkuat tatanan ”Terwujudnya Lingkungan yang sehat dan terbentuknya masyarakat Aceh Timur yang adil, Damai, sanitasi yang berkualitas Sejahtera, Dan bebas dari korupsi dengan berkesinambungan menghormati dan di serta kabupaten Aceh Hak-hak Timur” melindungi Asasi manusia melalui penyelenggaraan Pemerintahan yang menganut Nilai-nilai Demokratis, professional, Efektif, Efisien, Transparan dan akuntabel Serta partisipatif” Misi: Misi: 1. Memperkuat Kapasitas Dan Dan Meningkatkan 1. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Yang Berlandaskan Pada Prinsip Yang Demokratis, Efektif, Transparan, Efisien, Dan Partisipatif. 2. Memperkuat masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); Akuntabel, 2. Meningkatkan Distributif kesadaran melalui partisipasi masyarakat penjaringan aspirasi, pemberdayaan, kesetaraan gender dan Kapasitas Dan Meningkatkan Peran Pemerintahan Desa kebersamaan dalam pembangunan sanitasi; derajat kesehatan Sebagai Ujung Tombak Pemerintahan 3. Meningkatkan masyarakat melalui peningkatan kualitas Daerah. pelayanan publik sektor sanitasi dan 3. Memperbaiki Dan Membangun membudayakan perilaku hidup bersih dan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 16 Infrastruktur Dasar Pembangunan Daerah Dengan Berdasarkan Pada Prioritas 4. Meningkatkan Kebutuhan Pembangunan 4. Memastikan Pemenuhan sehat; keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sarana pengolahan Hak Dasar Masyarakat Di Sektor Pelayanan Publik. air limbah dalam skala komunitas; 5. Pemenuhan masyarakat terhadap akses pada sarana sanitasi yang seluas-luasnya; 5. Memastikan Proses Rehabilitasi Dan Reparasi Hak – Hak Masyarakat Korban Konflik dan Eks – Kombatan GAM. 6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana sanitasi melalui rencana induk sistem sanitasi; 6. Menjaga Keberlangsungan Perdamaian 7. Mewujudkan keterpaduan perencanaan Sebagai Modal Dasar Pelaksanaan pembangunan drainase kota dengan Pembangunan Yang Berkelanjutan. perencanaan penataan ruang kota; kualitas lingkungan 7. Mendorong Investasi Asing dalam upaya 8. Meningkatkan melalui pembangunan sarana prasarana air pengembangan potensi perekonomian Daerah dengan kepentingan tetap perekonomian melindungi minum, masyarakat persampahan kecil. 8. Meningkatkan kemandirian pemerintahan Kabupaten dalam pengelolaan sumber daya daerah. air limbah, secara drainase dan terintegrasi dan berlanjutan; 9. Menggalang dan meningkatkan dukungan dari berbagai pihak baik swasta maupun pemerintah di berbagai tingkatan dalam percepatan Pembangunan Sanitasi 10. Meningkatkan aktivitas pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan. Catatan: Misi Kabupaten nomor 3 dan 4 terkait dengan komitmen pembangunan sanitasi sebagaimana yang ada dalam visi misi sanitasi. 2.2 Sub Sektor Air limbah Masyarakat di Kabupaten Aceh Timur pada umumnya belum memberikan perhatian terhadap pembuangan air limbah. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat yang membuang air limbah ke saluran umum/drainase/sungai. Hal yang sama juga dilakukan oleh para pelaku usaha saat pembuangan limbah yang dihasilkan. Secara umum sarana pengelolaan air limbah di Kabupaten Aceh Timur masih menjadi masalah, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas tangki septik maupun Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 17 saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur tahun 2009, keluarga yang memiliki SPAL hanya sebesar 27.463 KK (30,4%) dari 12.300 KK yang diperiksa sedangkan yang memenuhi syarat kesehatan hanya sebesar 12% atau hanya sebanyak 1.419 KK yang diperiksa. Penanganan air limbah di Kabupaten Aceh Timur didominasi oleh septik tank dan lubang tanah, masingmasing sebesar 23% dan 18,1%, dan masih banyak masyarakat yang tidak mengelola air limbah. Cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 25,30% dan telah menjangkau sebanyak 19.922 KK dari keseluruhan 78.729 KK yang diperiksa dan cakupan kepemilikan sarana pengelolaan air limbah keluarga (SPAL) adalah sebesar 30,4%. Pemetaan kondisi dan profil sanitasi (sanitation mapping) dilakukan untuk menetapkan zona sanitasi prioritas yang penetapannya berdasarkan urutan potensi resiko kesehatan lingkungan (priority setting). Area yang memiliki tingkat resiko kesehatan lingkungan yang tinggi, mendapatkan prioritas yang tinggi pula dalam program pembangunan dan pengembangan sanitasi. Berdasarkan pemilihan sistem dan penentuan prioritas maka aplikasi sistem adalah sebagai berikut: 1. Sistem on site berbasis rumah tangga di seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur. 2. Sistem Jangka Menengah di Kecamatan Birem Bayeun (telah dibangun IPLT). 3. Sistem Jangka Panjang di Kecamatan Idi Rayeuk. Berdasarkan pemilihan sistem dan penentuan prioritas maka menghasilkan zona dan pilihan sistem air limbah seperti gambar di bawah ini. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 18 Gambar 2.4. Zona Sub Sektor Air Limbah Kabupaten Aceh Timur Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006 Keterangan Warna : = = Pembangunan dan pengembangan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Sistem On site Berbasis Rumah Tangga = Pembangunan dan pengembangan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Sistem Jangka Panjang dan Menengah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 19 Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan mendasar bagi daerah khususnya untuk penampungan pengolahan akhir limbah di kawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Aceh Timur belum maksimal dalam pengolahan air limbah pada pusat-pusat pelayanan masyarakat belum tertata dengan baik, hal ini disebabkan masih belum adanya tempat penampungan dan pengolahan limbah yang permanen, baik di instansi pemerintah, LSM maupun swadaya masyarakat. Permasalahan umum pengelolaan limbah Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Aceh Timur dalam pengelolaan air limbah adalah: - Belum difungsikan secara maksimal fasilitas Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) khususnya untuk pengolahan limbah tinja masyarakat perkotaan. - Secara umum masyarakat belum memiliki IPAL dan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan dan belum dianggap sebagai kebutuhan/prioritas. - Kurangnya perawatan sarana yang telah dibangun melalui proyek pemerintah. - Terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan IPAL dan SPAL. - Terbatasnya alokasi dana untuk kegiatan sanitasi. - Pada pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) tidak disertai dengan Drainase Dan Laboratorium. - Akses Kesarana IPLT kurang memadai - Kurangnya SDM terkait untuk pengolahan lumpur tinja. Permasalahan Khusus pengelolaan limbah Kabupaten Aceh Timur sejak awal 2010 sudah memiliki bangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang berlokasi di kecamatan Birem Bayeun. Sarana IPLT ini dibangun dari Dana Otonomi Khusus (Dana Otsus) dan pembangunannya dibawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya. Namun, hingga kini bangunan tersebut belum difungsikan. Berdasarkan penuturan pihak Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran (BLHKPK) yang seharusnya mengelola dan mengoperasikan sarana tersebut, pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur belum menyerahterimakan sarana pengolahan lumpur tinja tersebut. Pihak BLHKPK telah menempuh beberapa usaha secara formal dengan menyurati dan menghubungi beberapa pihak terkait dari level provinsi hingga kabupaten namun belum ada kemajuan yang berarti. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 20 Sasaran Dan Target Pada Tahun 2014 : 1. Tersedia Sistem jaringan dan pengelolaan air limbah skala lingkungan/komunitas Serta sarana Dan Prasarana IPLT Pada Tahun 2014. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 21 Tabel 2.5 Kerangka Logis Sub-Sektor Air Limbah Kabupaten Aceh Timur No Isu/Permasalahan Tujuan/Sasaran 1 2 3 1. Belum Difungsikannya Difungsikannya IPLT Di Wilayah Birem Bayeun karna Belum Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program 5 6 4 Koordinasi Dengan Ruang Lingkup Output/ outcome Kegiatan 7 Performance Indikator 8 Asumsi dan Resiko 9 Prioritasasi Penyelesaian Difungsikannya Adanya Serah terima Sarana Dan Prasarana Pihak PU penyelesaian IPLT IPLT Birem IPLT dari Pihak PU ke fungsikan sarana dan tidak Difungsikan Mengakibatkan IPLT Serah bayeun dinas Lingkungan Hidup,prasarananya sarana prasarana yang telah ada Kebersihan Dan PMK jika tidak dipelihara akan rusak. Serah terima Dari PU Terima IPLT IPLT dapat di 10 Jika tidak ada serah Terima dan Kabupaten Aceh Timur Kepada Pihak badan Lingkungan Hidup, kebersihan Dan PMK 2. Peningkatan IPLT Birem Adanya Sarana Dan Penyiapan Sarana Dan Prioritasi a.Pembangunan Pengadaan Bayeun Praasarana Tambahan Prasarana IPLT sarana Dan laboratorium Pembangunan IPLT Prasarana IPLT laboratorium Pembangunan Tersedianya Jika Tidak terlaksana akan laboratorium IPLT Laboratorium IPLT mengakibatkan pengolahan Lumpur tinja terkendala dan IPLT terhambat. b.Pembangunan Pengadaan Pengaspalan Pembangunan Pengaspalan Akses Adanya Jalan Masuk masuk IPLT yang sudah Di Aspal Akses Masuk Aspal Akses masuk IPLT IPLT c.Pembangunan Pengadaan Drainase IPLT Pembangunan Drainase IPLT Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ke IPLT Drainase IPLT Terbangunnya Drainase IPLT Birem bayeun 22 d.Pembangunan Pengadaan Sumur Bor Pembangunan Adanya Sumur Bor Berfungsinya Sumur Di IPLT Bor Sumur Bor 3. Kurangnya SDM dalam Tersedianya SDM pengolahan Lumpur Tinja Penyiapan tenaga teknis Adanya .Pelatihan Penyusunan Terbentuknya SDM Adanya tenaga Jika Tidak Terlaksana Maka Akan yang profesional Prioritas Teknis Tenaga teknis pengolahan Lumpur Terampil Dan menghambat Pekerjaan dan dalam pengolahan Lumpur Tinja Dan pengolahan Pengolahan Tinja profesional Dalam Pelaksanaan IPLT karna Anggaran Lumpur Tinja Lumpur Tinja Pengolahan Lumpur keterbatasan SDM yang ada dalam Tersedianya Penyiapan Prasarana Air Limbah tenaga teknis Tinja Komunal 4. Pengembangan Prasarana Peningkatan sarana Koordinasi Adanya Pengembangan Adanya Terjadinya Peningkatan Pengembangan Makin Memperparah Kondisi Air Limbah Komunal dan prasarana Air Pengembangan Prioritas Prasarana Air Pengembangan Prasarana Air Prasarana Air Air Limbah di Kabupaten. (SANIMAS) Limbah Komunal Prasarana Air Limbah Dan Limbah Prasarana Air Limbah(SANIMAS) Limbah terwujud (Sanimas) Komunal Anggaran Komunal Limbah (SANIMAS) dan terjadi penningkatan Prasarana Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 23 2.3. Sub Sektor Persampahan Jumlah penduduk kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 sebesar 359.280 (Sumber : BPS Tahun 2010) kepadatan penduduk rata-rata tahun 2010 adalah 2705 jiwa per km2.. Berdasarkan data Tahun 2009 Jumlah Sampah yang tertimbun sebesar 45.886,5 m3/tahun. Dan yang ditangani sebesar 44.493,9 m3/tahun. Jumlah sampah yang dihasilkan di seluruh kabupaten adalah Sekitar 125,37 m3/hari. Gambar 2.5 Zona Sub Sektor Persampahan Kabupaten Aceh Timur Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006 Keterangan Warna : = Kabupaten Aceh Timur = Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 24 Pengelolaan Sampah Saat ini a. Tingkat dan Area Pelayanan Sampah Perkiraan jumlah timbunan sampah domestik sekitar 125,37 m3/hari. Jumlah sampah yang terangkut adalah sekitar 121,57 m3/hari. Area Pelayanan Baru mencapai 41 desa dari 512 desa yang ada di seluruh Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur. b. Pengurangan Sampah dari sumbernya Pengumpulan sampah oleh kelompok masyarakat (dimana memanfaatkan sampahsampah organik) yang kemudian difermentasikan yang pengolahannya masih secara tradisonal menggunakan tangan dan kaki pada sebuah wadah yang akhirnya menjadi pupuk organik. Dengan cara ditimbun dan dibakar oleh masyarakat, dan ada juga yang dibuang ke sungai. c. Pewadahan Pewadahan sampah dari sumber dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Pewadahan di tempat umum disediakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran. d. Pengumpulan Pengumpulan sampah yang dihasilkan warga dikumpulkan oleh keluarga masingmasing, petugas desa, petugas pasar, penyapu jalan. Pengumpulan dilakukan dengan cara menggunakan sapu lidi, sekop, keranjang sampah,truck sampah, amp roll/kontainer,bak sampah, tong sampah. Pemerintah saat ini memiliki 1.082 unit sapu lidi, 180 unit sekop, 612 unit keranjang sampah, 8 unit truck sampah, 2 unit amp roll/kontainer, 12 unit bak sampah, 200 unit tong sampah. e. Pengangkutan Pengangkutan dilakukan oleh petugas Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran. Jumlah sampah yang terangkut sekitar 121,57 m3/hari oleh petugas Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran dilakukan dengan menggunakan truk sampah dan amp roll/kontainer. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 25 Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sampai dengan tahun 2010 memliki 8 unit truk sampah, 2 unit amp roll/kontainer dengan kapasitas 3 m3. Pengangkutan sampah sudah menangani 41 desa dari 512 desa yang ada di Kabupaten Aceh Timur. f. Pengolahan Sampah Pemerintah Kabupaten Aceh Timur memiliki 1 unit bangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah berikut sarana pendukung seperti : Hidran Umum, Hanggar mesin Pengolahan sampah, Tower Air, Pos Jaga dan KM yang berlokasi di desa Merbau Dua Kecamatan Birem Bayeun dengan sistem penanganan akhir sampah masih menggunakan Open Dumping. Sesuai dengan amanat UU No. 18 Tahun 2008, maka sistem yang dipilih adalah Sanitary Landfill. Maka Pemerintah Kabupaten Aceh Timur memprioritaskan pembangunan TPA baru (Sanitary Landfill) yang akan dibangun pada tahun 2012. Oleh karena keterbatasan TPA yang akan dibangun maka pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan melakukan koordinasi untuk Pembangunan TPA Regional dan akan mengajukan usulan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk dapat memfasilitasi proses pembangunan TPA Regional. Persoalan Dan Permasalahan Utama Timbunan Sampah Jumlah penduduk meningkat menyebabkan bertambahnya volume timbunan sampah tetapi tidak diikuti dengan tingkat kesadaran untuk menangani sampah dari sumbernya. Komposisi sampah selalu berubah dengan kecenderungan komponen sampah basah relatif berkurang, sedangkan kertas, kaca, plastik, logam, dan berbagai macam benda lain bertambah. Sampah yang tidak dipisahkan dari sumbernya. Produksi dan penggunaan kompos sampah secara tradisional telah banyak berkurang. Membuang sampah sembarangan. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 26 Pengelolaan Sampah Permasalahan a. Pewadahan dan Pengumpulan Sudah menjadi kebiasaan warga kota dan desa membuang sampah di luar atau bahkan di halaman rumahnya dengan tanpa berfikir bagaimana sampah tersebut akan dipindahkan/diangkut. Banyak warga kota dan desa yang membuang sampah ke saluran air dengan harapan akan terhanyutkan. Pengumpulan sampah hanya dilakukan pada wilayah kota yang padat penduduk, sedangkan pada wilayah yang jarang penduduknya, pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing keluarga menurut kehendak sendiri. Perencanaan dan operasi sistem pengelolaan sampah yang ada telah gagal mencapai target-target pekerjaan yang diharapkan. Dengan cepatnya pertambahan penduduk dan semakin rapatnya bangunan, maka tidak banyak tersedia ruang untuk fasilitas umum persampahan, seperti tempat container, tempat pembuangan sementara (TPS). Pengumpulan sampah yang tidak teratur waktunya menyebabkan rumah tangga membuang sampah di sebarang tempat, akibatnya dalam jangka panjang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. b. Pengangkutan Jumlah armada pengangkutan sampah dari sumber, tempat pembuangan sementara (TPS), ke tempat pembuangan sampah tidak mencukupi. Pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir masih menggunakan kendaraan yang belum memperhatikan pencemaran lingkungan di sepanjang perjalanan. Pengangkutan sampah organik dan anorganik masih masih bercampur. c. Pembuangan Sampah Pembuangan sampah dengan cara menggunakan sampah sebagai bahan untuk pengurugan dan perataan lahan tanpa pengkajian secara menyeluruh dan metoda pengurugan yang memadai dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Sistem yang digunakan adalah open dumping sehingga air lindi masih mencemari lingkungan (air permukaan dan air tanah) dan sampah berceceran. Terbatasnya alat berat untuk operasional. Masih terjadi pembakaran sampah di daerah perkotaan. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 27 Pembakaran sampah dengan incinerator yang ada tidak memenuhi syarat dan biaya operasionalnya sangat tinggi, sehingga diperlukan pembangunan TPA baru. d. Sampah Sebagai Sumberdaya Secara tradisional sampah rumah tangga dibuat kompos, tetapi saat ini sampah banyak mengandung plastik, kaca, dan bahan kimia yang menyebakan pembuatan kompos menjadi sulit. Petani sekarang lebih banyak menggunakan pupuk kimia. Pasar untuk sampah yang dapat didaur ulang seperti kaca, kertas, kain, logam, dan plastik sudah ada tetapi belum berkembang. Sistem daur ulang (Recycling) dan penggunaaan kembali (Reuse) yang efektif tidak dapat berkembang sebab penduduk tidak memilah sampah di rumah sebelum dibuang, dan mereka sangat resistan terhadap ide sampah sebagai sumberdaya potensial. Kurang berusaha untuk mengurangi sampah dengan mengurangi kemasan dan mendaur ulang limbah padat B3 rumah tangga seperti batu baterai dan obat-obatan kedaluwarsa. e. Perencanaan Pengelolaan Sampah Personil pengumpulan dan pembuangan sampah kurang memperhatikan keselamatan kerja (K3). Secara umum, kualitas dan jumlah sarana dan prasarana pengelolaan sampah belum memadai. Belum berkembangnya mekanisme insentif dan disentif. Pengelolaan sampah masih mengandalkan siklus kumpul-angkut-buang, kurang memperhatikan prinsip 3R. Upaya pengelolaan sampah belum terintegrasi sebagai bagian dari upaya pengendalian pencemaran. Pengelolaan masih pada skala kecil dan belum terfasilitasi secara memadai. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 28 Sasaran dan Target Sasaran dan target yang hendak dicapai sampai tahun 2014: Tingkat pelayanan persampahan Kabupaten Aceh Timur diharapkan dapat menjangkau seluruh kecamatan yang ada. Penambahan sarana dan prasarana persampahan Kabupaten Aceh Timur. Penyediaan lahan dan pembangunan TPA Sanitary Landfill seluas 10 Ha. Studi dan DED TPA Regional. Adanya tenaga profesional dalam pengolahan sampah. Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu. Sosialisasi 3R kepada masyarakat Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 29 Tabel 2.6 Kerangka Logis Sub-Sektor Persampahan Kabupaten Aceh Timur Pendekatan/ No Isu/Permasalahan Tujuan/Sasaran Strategi Ruang Kebijakan Program Pembangunan 1 1. 2 3 4 Lingkup Output/ outcome Performance Indikator Asumsi dan Resiko 8 9 10 Kegiatan 5 6 7 Belum memiliki a. Tersedianya a.Penyiapan Pembangunan TPA Pengadaan Tanah a.Penyusunan Pembangunan TPA Terbangunnya TPA a.Tidak memiliki TPA Lahan TPA Sanitary Pembangunan TPA lahan dan merupakan prioritas TPA Sanitary Study Sanitary Land Fill Sanitary Land Fill Kabupaten Aceh Timur Land Fill Sanitary Land Fill Di Pembangunan land Fill Kelayakan Dengan segala Dengan segala Fasilitas b. Kesulitan Lahan Untuk Kabupaten Aceh TPA pada tahun Kabupaten Aceh TPA Fasilitas Timur. 2012 Timur TPA b.Penyusunan UKL/UPL c.Pembangunan Minim 2. TPA MinimnyaSarana a. Tersedia Alat berat a.Penyiapan Prioritas Sarana Alat Berat Untuk yang memadai dan Sarana Pengolahan Sampah Truck Sampah Pengangkutan Sempurna Angkutan Sampah Di TPA a.Pengadaan DumpPengadaan Alat Compector 3 m3 Sampah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Peralatan Fasilitas Peralatan Fasilitas Tidak ada alat berat untuk Berat Untuk Pengolahan Pengolahan sampah pengolahan sampah TPA Sampah Tersedia dan bisa digunakan 30 b.Tercipta Prioritasi Sarana b.Pengadaan dukungan pengolahan Sampah Excavator pengolahan Pengadaan Alat Peralatan Fasilitas Peralatan Fasilitas Berat Untuk Pengolahan Pengolahan Sampah TPA Sampah tersedia dan bisa Sampah TPA 3. digunakan Belum ada tenaga a.Tersedianya Tenaga Penyiapan Menjalin Kegiatan Pelatihan teknis Penyusunan Terorganisasi Adanya tenaga Dalam Pengolahan Sampah professional dibidang yang terlatih dan Diklat pengelolaan tenaga Teknis Tenaga kerja yang Terampil Dan terkendala tenaga Profesional Pengolahan Sampah profesional sampah Pengolahan sempurna profesional Dalam Sehingga Menghambat Pengolahan Sampah Pengolahan Sampah Itu Sendiri tenaga Teknis TPA Sampah TPA TPA 4 Belum Adanya Tersedianya Tempat Penyiapan Prioritas Program Pembangunan tempat Pengolahan Pengolahan Sampah Tempat Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu terpadu (3R) Pengolahan Tempat Sampah Sampah terpadu Sampah terpadu Terpadu (3R) Pengadaan Tersedianya Tempat Bangunan Fisik ada dan Pembangunan pengolahan Sampah Tempat dapat digunakan terpadu Bila Tidak Dibangun akan memperparah masalah persampahan Pengolahan Sampah Terpadu 5 Masyarakat Belum Masyarakat Paham memahami apa itu 3R dan mengerti apa itu 3R Sosialisasi Prioritas program Pelatihan dan masalah 3R sub sektor advokasi 3R kepada Persampahan Masyarakat Sosialisasi Terbangunnya Diharapkan sampah yang Masalah persampahan tidak pentingnya 3R kesadaran masyarakat ada bisa dimanfaatkan dapat ditangani dan membusuk bagi sehingga tidak dapat masyarakat akan pentingnya 3R dimanfaatkan karena kurangnya pemahaman masyarakat akan apa itu 3R Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 31 2.4. Sub Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur banyak aliran sungai yang tersebar dari hulu hingga ke muara Selat Malaka. Penyebaran aliran sungai di Kabupaten Aceh Timur dapat terlihat pada gambar berikut: Gambar 2.6 Peta Hidrologi Aliran Sungai Kabupaten Aceh Timur Sumber : Dinas PU Kabupaten Aceh Timur Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 32 Tabel 2.7. Sungai di Kabupaten Aceh Timur No Daerah Aliran Sungai (DAS) 1 2 Cacthment Area Satuan 3 4 2 1 Krueng Arakundo 2 Krueng Arakundo 5.595 146 km km2 3 Krueng Peureulak 1.260 km2 4 5 6 7 365 210 99 4.683 km km2 km2 km2 Krueng Bayeun Krueng Langsa Krueng Sikajang / Paya Ketenggar Krueng Serbajadi / Krueng Tamiang 2 Sumber : Dinas PU Kabupaten Aceh Timur Kondisi Sistem Drainase Secara umum jaringan drainase di Kabupaten Aceh Timur merupakan sistim drainase tercampur, drainase limpasan air hujan dan drainase alam. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk pada kawasan terbangun menimbulkan tekanan dalam lingkungan. Kelebihan air hujan akan membuat ketinggian muka air dan mengakibatkan daya tampung drainase tidak mencukupi, sehingga terjadi banjir. Sistem drainase tersier sangat memengaruhi pelayanan perbaikan sanitasi. Ini terjadi karena ternyata drainase tersier punya fungsi ganda, yaitu sebagai tempat pembuangan dan pengaliran grey water dan bahkan black water sepanjang tahun; dan sebagai penyaluran air hujan/limpasan saat musim hujan tiba. Berdasarkan pemilihan sistem dan penentuan prioritas maka menghasilkan zona dan pilihan sistem drainase seperti pada gambar berikut ini. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 33 Gambar 2.7 Zona Sub Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006 Keterangan Warna : = Kabupaten Aceh Timur = Kawasan Saluran Drainase Fungsi Ganda di Aceh Timur Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 34 Identifikasi Permasalahan Secara umum, permasalahan utama dalam subsektor drainase adalah drainase yang tidak memenuhi syarat, tidak berfungsi bahkan beberapa lokasi yang seharusnya dibangun drainase malah tidak ada drainase. Hal ini tentu saja berdampak terhadap timbulnya genangan air di sebagian besar lokasi di Aceh Timur. Kondisi drainase khususnya di lingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan di beberapa kawasan pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat. Oleh karenanya Dinas Pekerjaan Umum merencanakan pembangunan saluran drainase di 24 Kecamatan. Pemetaan secara umum lingkungan/kawasan khususnya di perkotaan termasuk ibu kota kecamatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 2.8. Kondisi Kawasan Saat Hujan di Kabupaten Aceh Timur No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Kecamatan Serba Jadi Simpang jernih Peunaron Birem Bayeun Rantau Selamat Sungai Raya Peureulak Peureulak Timur Peureulak Barat Rantau Peureulak Idi Rayeuk Peudawa Banda Alam Idi Tunong Darul Ikhsan Idi Timur Darul Aman Nurussalam Darul Falah Julok Indra makmur Pante Bidari Simpang ulim Madat Tidak Tergenang - Kadang Tergenang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - Tergenang √ √ √ √ √ √ Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2010 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 35 Tabel 2.9. Kerangka Logis Sub-Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur Pendekatan/ No. Isu/Permasalahan Tujuan/Sasaran Strategi Kebijakan Program 5 6 Pembangunan 1 1 2 Saluran Dainase Di kabupaten Aceh timur 3 Tersedianya Pembangunan 4 Penyiapan Lokasi Tidak memenuhi Saluran drainase Syarat, Tidak Primer, sekunder Saluran Berfungsi Pembangunan Drainase Pembangunan saluran Ruang Lingkup Output/ Performance Kegiatan outcome Indikator 7 8 9 10 Terbangunnya Bila Tidak Dibangun Akan saluran saluran Mengakibatkan Kerusakan semakin parah dan aliran air terhambat, dan Bila Hujan Program Pengurangan Pembangunan Genangan dan saluran Drainase - Kapasitas Merupakan Peningkatan Kinerja drainase drainase sesuai Prioritas dan dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan. penganggaran Jaringan Drainase kebutuhan di 24 kecamatan Asumsi dan Resiko akan tergenang dan menyebabkan banjir 2. Perlunya Perlunya Penyiapan Supervisi/Penga Supervisi/Pengawasan Supervisi Pembangunan Pembangunan Apabila tidak ada Supervisi/Pengawasan Pengawasan Supervisi/Peng wasan harus Pembangunan Saluran Saluran supervise/pengawasan Pelaksanaan Pelaksanaan awasan Dilaksanakan saluran drainase Drainase Drainase ditakutkan tidak sesuai Pembangunan Pembangunan Sesuai dengan Drainase Saluran drainase spesifikasi Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ dengan perencanaan 36 3. Tersedianya Penyiapan Adanya Plot Program Pengurangan Penyusunan Plan, DED untuk Master Plan Dan Master Plan penganggaran Genangan dan master Plan Dan Jangka pendek, master Plan Dan pembangunan drainase Saluran Drainase DED Dan DED untuk Peningkatan Kinerja DED menengah dan DED pembuatan dan pengembangan panjang yang Master Plan Jaringan Drainase teritegrasi dan dan DED -Perencanaan - Tidak diketahui arah Belum Adanya master Tersedianya berkelanjutan -Penyediaan data kondisi - Tidak dapat dilakukan konstruksi. eksisting dan permasalahan drainase skala kota Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 37 2.5 Sektor Air Minum 2.5.1. Kondisi Eksisting Penyediaan air minum untuk wilayah Kabupaten Aceh Timur dapat memanfaatkan aliran sungai yang tersebar di seluruh wilayah perencanaan. Aliran sungai yang dapat dimanfaatakan sebagai air baku diantaranya: Krueng Peureulak dengan debit air dapat melayani air minum untuk Kecamatan Peureulak dan sekitarnya termasuk Kecamatan Pereulak Barat dan Peureulak Timur. Krueng Sungai Raya, melayani Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Rantau Selamat. Krueng Bayeun, melayani Kecamatan Rantau Selamat dan Birem Bayeun. Krueng Peudawa Rayeuk melayani kebutuhan air minum di Kecamatan Peudawa Krueng Idi Rayeuk melayani kebutuhan air minum di Kecamatan Idi Rayeuk, Idi Timur dan Kecamatan Darul Ihsan Krueng Idi dapat melayani air minum untuk Kecamatan Banda Alam, Idi Tunong, Krueng Bugeng dapat melayani air minum di Kecamatan Nurussalam, Darul Falah dan Kecamatan Indra Makmur Krueng Arakundo melayani air minum di Kecamatan Julok dan Kecamatan Simpang Ulim. Krueng Jambo Aye melayani air minum untuk Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Madat. Selain aliran sungai sebagai sumber air minum, juga terdapat mata air yang terdapat di kawasan ekosistem Leuser yaitu di Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Peunaron, Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Indra Makmur, dan Kecamatan Pante Bidari. Layanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dilaksanakan atas prakarsa masyarakat, PDAM dan program-program terkait antara lain Unicef, PNPM, serta program rutin dari dinas terkait melalui DAK. Program pembangunan sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain melalui proyek pembangunan sarana dan prasarana air minum pedesaan. Sampai saat ini layanan/akses masyarakat terhadap air minum yang layak baru mencapai sekitar 13 %. Karakteristik layanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dapat digambarkan sebagai berikut: Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 38 Tabel 2.10. Karakteristik Layanan Air Minum Cakupan Air Minum Perdesaan Persentase Penggunaan sumur gali 74,67 Penggunaan Ledeng (PDAM) 13,00 Sumur Bor 12,02 Penampungan Air Hujan (PAH) 0,31 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Terlihat dari tabel di atas, penggunaan sumur gali merupakan terbanyak yang digunakan keluarga di Kabupaten Aceh Timur. Gambaran keseluruhan cakupan layanan air minum dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.11. Cakupan Layanan Air Minum di Kabupaten Aceh Timur No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Puskesmas Lokop Simpang Jernih Birem Bayeun Rantau Selamat Sungai Raya Peureulak Peureulak Timur Peureulak Barat Rantau Peureulak Idi Rayeuk Peudawa Keude Geurubak Idi Tunong Darul Ihsan Darul Aman Nurussalam Julok Alue Ie Mirah Alue Ie Itam Pante Bidari Matang Pudeng Simpang Ulim Madat Peunaron Idi Timur Darul Falah Jumlah Kecamatan Serbajadi Simpang Jernih Birem Bayeun Rantau Selamat Sungai Raya Peureulak Peureulak Timur Peureulak Barat Rantau Peureulak Idi Rayeuk Peudawa Banda Alam Idi Tunong Darul Ihsan Darul Aman Nurussalam Julok Indra Makmur Indra Makmur Pante Bidari Pante Bidari Simpang Ulim Madat Peunaron Idi Timur Darul Falah Kepemilikan Sarana Air Minum Jumlah KK Jumlah KK Diperiksa Jlh KK % Kepemilikan 1.448 767 5.593 2.448 2.276 8.214 2.521 3.142 4.926 7.344 2.107 1.524 2.170 1.089 3.633 3.529 5.286 3.193 4.738 3.845 5.224 1.863 1.116 724 78.729 76 2.345 1.765 891 3.151 1.261 1.342 2.134 2.991 1.298 1.042 1.121 1.091 2.241 1.415 1.054 1.431 2.435 1.371 2.623 987 34.065 76 3.987 1.765 1.897 7.134 2.165 2.562 3.200 6.931 1.798 1.332 1.896 3.111 3.243 3.415 2.054 1.582 3.435 2.371 3.623 1.230 58.807 5,25 71,29 72,10 83,35 86,85 85,88 81,54 64,96 94,38 85,33 87,40 87,37 85,63 91,90 64,60 64,33 72,50 61,66 69,35 66,02 74,69 Sumber : PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 39 Pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dilayani oleh PT. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusada yang menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat Kabupaten Aceh Timur. Cakupan pelayanan tahun 2009 baru mencapai 13 % dari jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur sebanyak 332.915 jiwa. Sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Kabupaten Aceh Timur yang dikelola oleh PDAM Tirta Persada dengan kapasitas produksi total sebesar 130 liter/detik. Berikut ini Instalasi Pengolah air yang sudah difungsikan oleh PDAM Tirta Peusada : 1. Instalasi Pengolah Air (IPA) Lhok Nibong Q = melayani sebagian Kecamatan Pante Bidari, Madat, Simpang Ulim, Julok, Nurusallam, Darul Aman dan Idi dengan jumlah 3514 SR. 2. IPA Peureulak Q = 20 e/dat melayani sebagian Kecamatan Peureulak dengan jumlah 1677 SR 2. IPA Ranto Peureulak, melayani 514 SR 3. IPA Rantau Selamat, rencana melayani 300 SR 4. IPA Birem Bayeun, rencana melayani 200 SR Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 40 Gambar 2.8 Peta Analisis Air Minum Kabupaten Aceh Timur Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 41 2.5.2 Permasalahan Permasalahan Pelayanan Air Minum : a. Kemampuan pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur sekarang hanya 6.205 SR sehingga sangat kurang untuk melayani penduduk yang berjumlah 66.970 KK. Sedangkan jam operasi rata-rata 20 jam/hari b. Tingkat kehilangan air dengan berbagai sebab (bocor, kerusakan atau pencurian) adalah : 171.959 – 98.524 = 73.435 atau jika dipersentasekan tingkat kehilangan sebesar 42,7%. c. PDAM Tirta Peusada belum mampu meningkatkan kapasitas pengolahan air minum untuk memenuhi standar kebutuhan optimal bagi masyarakat karena biaya operasional PDAM melonjak tinggi sementara harga jual produk (air bersih) tetap. d. PDAM belum mampu memperluas jaringan perpipaan, karena keterbatasan biaya, selama ini hanya difokuskan pada perawatan/ pergantian jaringan yang ada sehingga relatif kecil sekali pada penambahan jaringan. e. Belum adanya pemetaan yang konprehensif tentang sistem air bersih di Aceh Timur, sehingga tidak optimal dalam menentukan strategi pengembangan pelayanan air bersih untuk masyarakat. f. Tidak/belum adanya investasi yang besar secara langsung dalam bidang infrastruktur air bersih. g. Master Plan Air Minum belum ada. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 42 Tabel 2.12 Kerangka Logis Sektor Air Minum Kabupaten Aceh Timur No. Isu/Permasalahan Tujuan/Sasaran 1 2 3 1 Pembangunan 4 Kebijakan Program 5 6 Ruang Lingkup Output/ Performance kegiatan outcome Indikator 7 8 9 mengembangkan peningkatan Program kebocoran air 40 % prasarana sumber kualitas dan Pengurangan Induk Pada Pipa pada tahun 2014 daya air; jangkauan Kebocoran pelayanan Air Kehilangan air Kehilangan akibat akibat kebocoran air mencapai mengembangkan 42,7% Terjadinya Pemasangan water Pengurangan kebocoran Rehabilitasi dan Pengurangan sarana dan pemanfataan produksi kebocoran dan air bersih prasarana air peningkatan lingkungan Pembuatan sumur pelayanan permukiman dalam (pompa motor Penambahan beberapa sarana resapan air untuk dan prasarana air menjaga ketersediaan minum sumberdaya air - Berkurangnya tingkat kebocoran dan prasarana pengolahan melestarikan kawasan kerusakan pada 2. Pendekatan/ Strategi Asumsi dan Resiko 10 - Berkurangnya tingkat pelayanan peningkatan pelayanan - Peningkatan - Berkurangnya tingkat pelayanan produksi ai sumur dalam Pengguna air bersih Tersedianya Mengembangkan sarana Peningkatan Program Pengembangan Peningkatan melalui PDAM Peningkatan dan dan prasarana PDAM Layanan dan Peningkatan jaringan pipa kualititas jumlah masih kecil penambahan sarana kapasitas Pelayanan distribusi pelayanan sambungan dibandingkan dan prasarana serta jumlah Sambungan pemanfaatan air jumlah pelanggan pengguna Rumah (SR) tanah melalui PDAM PDAM Penambahan rumah (SR) -Produksi air tidak dimanfaatkan secara optimal - Berkurangnya tingkat pelayanan sumur pribadi Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 43 3. Kurangnya Adanya Investor melakukan pendekatan Membuat Pengajuan Investasi dalam /pemberi dana dengan pihak investor Proposal Dana Dalam Semenarik Mungkin Pengembangan dalam hal Adanya Plot Rangka untuk menarik Minat mau PDAM penambahan modal anggaran Pengembangan Investor PDAM bagi Adanya Proposal untuk Adanya Proposal Menyebabkan pelayanan dan Pengajuan dana pengembangan disetujui oleh PDAMTerhambat karna menanamkan investor dan keterbatasan Dana modalnya adanya anggaran Investor yang pengembangan untuk PDAM PDAM 4 Tersedianya Master Penyiapan pembuatan Pembuatan master Plan air Plan master plan Master Plan air Jangka pendek, plan air minum minum menengah dan minum Penyusunan master plan Perencanaan Tersedianya Master - Tidak diketahui arah Belum adanya pengembangan air minum panjang yang Tidak dapat dilakukan teritegrasi dan konstruksi berkelanjutan -Penyediaan data kondisi eksisting dan permasalahan air minum skala kota Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 44 2.6. Aspek PHBS 2.6.1. Kondisi eksisting Kesehatan masyarakat adalah hal utama yang sampai saat ini menjadi perhatian serius baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Pengetahuan masyarakat yang relatif masih rendah akan pentingnya sanitasi, mengakibatkan kesadaran untuk menerapkan sanitasi yang sehat juga menjadi rendah. Ditambah lagi kurangnya fasilitas medis seperti alat incenerator dan tempat sampah medis (yang berguna bagi pembakaran dan pembuangan limbah baik itu Rumah Sakit ataupun puskesmas). Belum ada kebijakan yang tertuang dalam peraturan untuk mengatur PHBS khususnya dalam bidang sanitasi secara spesifik. Berikut ini kegiatan PHBS di Kabupaten Aceh Timur melalui : 1. Rumah Tangga Ber PHBS Di Kabupaten Aceh Timur terdapat 63.618 unit rumah, namun yang termasuk kategori sehat sejumlah 10.908 unit atau 21,74%. Hal ini masih sangat jauh dari target, sehingga diperlukan upaya lebih serius dalam mengatasi hal ini. Tabel 2.13 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009 Rumah Tangga No. Kecamatan 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2 Simpang Ulim Madat Pante Bidari Julok Indra Makmur Darul Falah Nurussalam Darul Aman Peudawa Idi Rayeuk Idi Tunong Darul Ihsan Banda Alam Peureulak Peureulak Barat Peureulak Timur Ranto Peureulak Peunaron Simpang Jernih Serbajadi Sungai Raya Rantau Selamat Birem Bayeun Idi Timur Jumlah Jumlah Seluruhnya Jumlah Diperiksa % Diperiksa Jumlah Sehat 3 4 5 6 % Sehat 3.361 4.223 3.049 4.718 1.170 1.852 3.729 3.067 1.801 7.258 1.296 2.371 3.623 3.435 3.415 2.054 1.582 3.243 3.111 1.798 2.931 1.896 71 86 113 72 176 85 87 101 100 40 146 650 990 780 990 432 230 1.020 1.321 457 376 340 7 27,41 27,33 22,71 28,99 21,03 14,54 31,45 42,46 25,42 12,83 17,93 1.134 7.246 2.276 1.993 3.297 2.155 1.332 2.134 2.562 2.165 3.200 1.230 117 29 113 109 97 57 145 240 780 420 650 121 10,89 11,25 30,44 19,40 20,31 9,84 2.308 1.652 1.706 4.322 450 1.897 1.765 3.987 19 115 103 92 19 211 176 560 4,22 11,12 9,97 14,05 63.618 50.181 79 10.908 21,74 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 45 2. Advokasi, pembinaan lingkungan sehat, kampanye kesehatan baik melalui Posyandu, radio, baliho dan lainnya. Desentralisasi di bidang kesehatan bertujuan untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan, menghimpun dan mengoptimalkan potensi daerah dan nasional. Gambar 2.9 Peta Area Beresiko Berdasarkan Data Sekunder Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006 Keterangan Warna: : resiko sangat tinggi : resiko tinggi : resiko rendah : resiko sangat rendah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 46 2.6.2 Permasalahan Permasalahan umum kesehatan di Kabupaten Aceh Timur adalah : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. 2. Masih kurangnya alat penunjang kesehatan. Sasaran dan Target Pada Tahun 2014 : 1. Terwujudnya Kabupaten Aceh Timur yang bersih dan sehat pada tahun 2014. 2. Adanya penambahan alat penunjang kesehatan yang memadai dan dapat dioperasikan. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 47 Tabel 2.14. Kerangka Logis Aspek PHBS Di Kabupaten Aceh Timur No. Isu/Permasalahan Tujuan/Sasaran 1 2 3 1 Pemahaman dan Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program 5 6 4 Tujuan: Mengoptimalkan Menumbuhkan Program Ruang Lingkup kegiatan Output/ outcome Performance Indikator Asumsi dan Resiko 8 9 10 7 Pembuatan Sosialisasi tentang Meningkatnya tingkat kesadaran akan PHBS kesadaran Mewujudkan program UKBM kesadaran dan Promosi media promosi PHBS masyarakat tentang Kabupaten Aceh untuk kebutuhan kesehatan dan dan informasi sekolah, PHBS Timur yang sehat meningkatkan masyarakat pemberdayaan sadar hidup Tangga,Tempat dengan peran serta akan masyarakat sehat, seperti Umum kurang masih membudayakan masyarakat dalam pentingnyaPHB Perilaku PHBS (program S Hidup Bersih dan Sehat Program Kerjasama di Rumah banner, stiker, dll. Sosialisasi/Peny media informasi informasi yang menarik dengan mass uluhan Apabila Tidak Meningkatkan media masyarakat Dilaksanakan Maka Meningkatknya kuantitas dan Program tentang PHBS Kesadaran Masyarakat cakupan kualitas kader Peningkatan kesehatan peran serta dan peran serta lingkungan dalam kesetaraan masyarakat promosi PHBS jender dalam dalam pembangunan pelestarian Sasaran I : PHBS pada Tahun 2014 Mengoptimalkan Peningkatan Program lingkungan sehat pemerintah dan Promosi “Pengembangan sekolah dalam kesehatan dan kelurahan siaga penerapan PHBS pemberdayaan strata 2” peran instansi masyarakat Program Peningkatan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Akan PHBS tidak akan meningkat. Peningkatan peran serta dan kesetaraan 48 Meningkatkan keberdayaan jender tentang komitmen penentu masyarakat PHBS kebijakan anggaran perdesaan untuk PHBS Program Lokalatih dan penyegaran Pengembangan kader kesehatan Lingkungan lingkungan, Sehat kader Posyandu, Program SKD tentang Peningkatan PHBS dan partisipasi teknik masyarakat komunikasi dalam Pembinaan dan membangun pendampingan desa kader kesehatan lingkungan, kader Posyandu, SKD Mengembangkan Sasaran II: Program Upaya Pertemuan rutin Meningkatnya program promosi Kesehatan dalam memicu peran media PHBS yang menarik Masyarakat kreatifitas dan dalam promosi PHBS dan menjangkau semua lapisan masyarakat Program aktivitas kader Promosi kesehatan kesehatan dan lingkungan pemahaman tentang pemberdayaan Pemasangan PHBS melalui saluran- masyarakat Meningkatkan saluran (media) informasi yang sudah ada spanduk dalam moment tertentu Program Promosi Penyebar luasan informasi kesehatan dan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 49 pemberdayaan tentang PHBS masyarakat melalui media Program Kerjasama cetak dan media elektronik informasi dan media massa Program Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa 2. Kurangnya sarana Tersedianya tempat inpeksius sampah Prioritas Pengadaan Pengadaan Alat Peralatan Penunjang penambahan pengadaan alat tempat sampah penunjang tempat kesehatan medis Infeksius kesehatan sampah Penganggaran inpeksius Tersedianya Akan mengganggu kesehatan Di Rumah Penambahan Tempat kesehatan dan bisa sakit,UPT sampah Medis Infeksius berbahaya pukesmas dan karna fungsi dan tempat sampah medis Infeksius untuk menanggulangi sampah medis Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 50 1.1 Metode Konsolidasi 3.1. Metode Konsolidasi Penyusunan Memorandum Program yang difasilitasi oleh konsultan USDP Kementrian Pekerjaan Umum memiliki tahapan konsolidasi sebagai berikut: 1. Rekapitulasi program kegitan dalam dokumen perencanaan yaitu RPJMD, RPIJM, SSK, Renstra SKPD, dan RKPD. 2. Tatap muka langsung dengan SKPD terkait untuk sinkronisasi program kegiatan dari berbagai dokumen perencanaan yang dihadiri SKPD terkait. 3. Cross check rencana investasi sanitasi dengan SKPD terkait didampingi konsultan dari USDP. 4. Pembahasan, konsolidasi, sinkronisasi dan indikasi sumber pendanaan program dan kegiatan sanitasi dari APBA dan APBN akan difasilitasi oleh POKJA Provinsi Aceh. 3.2 Proses dan Hasil Konsolidasi Proses konsolidasi program dan kegiatan ini dilakukan oleh Tim Sanitasi Kabupaten Aceh Timur yang difasilitasi oleh konsultan USDP yang dimulai sejak bulan Juli 2011 dengan melakukan updating data kondisi eksisting, serta konsolidasi dan sinkronisasi program dan kegiatan dari berbagai sumber dokumen perencanaan. Konsolidasi juga dilakukan antara SKPD terkait pada tataran kabupaten. Hasil konsolidasi dan sinkronisasi program dan kegiatan sanitasi berdasarkan sumber data APBK Tahun 2009, 2010 dan 2011 khususnya sektor sanitasi dan sebagai masukan bagi revisi RPIJM. Hasil konsolidasi dan sinkronisasi tingkat Kabupaten kemudian akan dilakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholder pada tataran Provinsi yang yang difasilitasi oleh Fasilitator PPSP Provinsi Aceh. Hasil konsolidasi dan sinkronisasi untuk pendanaan dari provinsi dan pusat sampai saat ini masih dalam proses. Hasil konsolidasi ini disajikan dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) yang merupakan komitmen pendanaan dari stakeholder dan dilampiri matrik rencana investasi sanitasi Tahun 2010 sampai dengan 2014 Kabupaten Aceh Timur. Dokumen ini nantinya digunakan sebagai pedoman dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam pengalokasian dana pembangunan sanitasi dari tahun 2010-2014. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 51 3.3 Program Prioritas Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan sanitasi sebagaimana terdapat dalam Buku Putih, SSK, dan RPIJM Kabupaten Aceh Timur 2010 - 2014. Program yang menjawab permasalahan sanitasi dituangkan dalam prioritas sanitasi (terdapat dalam SSK dan RPIJM) yang akan menjadi program prioritas pengembangan sanitasi Kabupaten Aceh Timur. Selanjutnya disusun sebagai rencana program untuk tahun 2011-2012 untuk masing-masing kegiatan sedangkan untuk tahun 2013 – 2014 ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan kabupaten untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi kesinambungan program dan kegiatan dalam percepatan pembangunan sanitasi. Kebutuhan yang paling mendesak dan kegiatan yang mendukung tercapainya Visi dan Misi Kabupaten merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan. a. Air Limbah Prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kabupaten Aceh Timur adalah: 1. DED dan Master Plan Air Limbah Skala Kabupaten. 2. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) di Kecamatan Birem Bayeun. 3. Advokasi dan sosialisasi masalah tinja kepada masyarakat. 4. Pengembangan prasarana air limbah komunal (Sanitasi Berbasis Masyarakat) 5. UKL dan UPL untuk IPLT. b. Persampahan Prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan Kabupaten Aceh Timur adalah: 1. Pembuatan Rencana Induk Master Plan 2. Advokasi dan Pelatihan 3R bagi masyarakat, dunia usaha dan tenaga kelembagaan TPA 3. Pembangunan TPA dengan sistem Sanitary Landfill 4. UKL dan UPL persampahan 5. Pengadaan alat berat untuk operasional TPA. c. Drainase Prioritas pembangunan drainase Kabupaten Aceh Timur adalah: 1. Pembangunan saluran drainase primer, dan sekunder Kawasan Aceh timur Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 52 2. Perencanaan detail (DED). 3. Pembuatan Masterplan. 4. Pengawasan pembangunan saluran drainase 5. Identifikasi daerah genangan d. Air Minum Prioritas pembangunan air minum kabupaten Aceh Timur adalah: 1. Peningkatan dan penambahan sarana dan prasarana PDAM 2. Menggali potensi pendanaan dengan mitra kerja (Investor). 3. Supervisi Pengguna Air Minum. 4. Pembuatan Master Plan Air Minum. e. Aspek PHBS Prioritas Pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat Kabupaten Aceh Timur adalah: 1. Advokasi, Pelatihan PHBS bagi masyarakat 2. Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung PHBS. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 53 4.1 Umum Dari daftar program dan kegiatan dapat diidentifikasi kebutuhan studi dan desain lanjutan yang diperlukan sebelum kegiatan implementasi fisik pembangunan sanitasi dapat dilakukan. Studi dan desain lanjutan ini diperlukan untuk dapat menjamin pembangunan yang dilakukan tepat guna memenuhi persyaratan teknis yang berlaku. 4.2 Masterplan Masterplan adalah merupakan rencana jangka panjang skala Kota/Kabupaten setidaknya untuk jangka waktu 20 tahun. Masterplan setidaknya berisi: Penjelasan dan pemetaan tentang kondisi eksisting Tinjauan terhadap aspek kelembagaan, sosial, ekonomi, finansial dan teknis. Prediksi kebutuhan prasarana dan sarana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Pilihan penanganan dari permasalahan yang ada. Pengembangan aspek kelembagaan. Rencana pengembangan, perkiraan biaya serta jadwal inplementasi untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Kebutuhan penyusunan Masterplan untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada Lampiran C. 4.3 Studi Kelayakan Studi kelayakan harus setidaknya berisi: Studi kelayakan yang ditinjau dari aspek teknis, sosial, ekonomi, finansial dan kelembagaan. Studi tentang besaran tarif dan mekanisme pengumpulan untuk kegiatan yang berkaitan dengan retribusi. Kebutuhan Studi Kelayakan untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada Lampiran C. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 54 4.4 Detailed Engineering Design Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) harus dapat dipertanggung jawabkan meliputi: Pengumpulan data Survai topografi. Survai investigasi permasalahan. Pelibatkan masyarakat melalui sosialisasi dan diskusi dengan pengguna khususnya untuk perencanaan yang berbasis masyarakat. Analisa dan perhitungan Pilihan teknologi yang tepat, efisien dan efektif serta mudah dan murah didalam O dan P Perencanaan dan penggambaran detail. Penyusunan manual Operasi dan Pemeliharaan ( O & P ). Perhitungan volume pekerjaan (BOQ). Penyusunan rencana anggaran biaya. Penyusunan dokumen tender Kebutuhan Detail Engineering Design untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada Lampiran C. 4.5 Perlindungan Sosial dan Lingkungan Perlindungan sosial dan lingkungan dimaksudkan untuk meminimalkan dampak- dampak yang akan terjadi baik dampak sosial maupun lingkungan terhadap suatu kegiatan konstruksi. Pendekatan studi yang dilakukan adalah dengan studi AMDAL atau UKL/UPL sesuai dengan kebutuhan. Hal-hal yang perlu dilakukan studi adalah prediksi dampak dan penanganan yang harus dilakukan pada saat sebelum/mulai kegiatan, waktu pelaksanaan dan sesudah (paska) konstruksi. Kebutuhan Studi Perlindungan Sosial dan Lingkungan untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada Lampiran C. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 55 5.1 Program/Kegiatan Jangka Menengah Dalam melaksanakan rencana implementasi program untuk jangka menengah ada beberapa hal meliputi pembahasan tentang rencana program dan kegiatan dalam penanganan air limbah, persampahan, drainase, air minum serta Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Berdasarkan tabel prioritas pembangunan sanitasi yang telah disusun dan dibahas bersama setiap kepala SKPD, Pokja mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan sebagai kegiatan jangka menengah (5 tahunan). Pelaksanaan dari masing-masing kegiatan ini harus mencerminkan urutan, tahapan dan keterkaitan yang logis antar kegiatan implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilaksanakan oleh instansi terkait melalui SKPD sesuai dengan fungsinya masing-masing. Di dalam pelaksanaan akan menjadi hal yang sangat penting bagi seluruh SKPD memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur yang ditetapkan dalam rencana kegiatan jangka menengah. Rencana jangka menengah ini diperlukan sebagai panduan bagi pemerintah daerah dalam memenuhi target-target pembangunan sanitasi sesuai dengan yang telah direncanakan. Agar terjadi kesinambungan dan kesepahaman, rencana jangka menengah tersebut juga harus dikomunikasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan stakeholder lain yang terlibat di dalam program percepatan sektor sanitasi, terutama pemerintah provinsi dan pusat. Tidak dapat dihindarkan, sebagian kegiatan jangka menengah membutuhkan pendanaan baik dari provinsi maupun pemerintah pusat, terlebih di dalam program pembangunan infrastruktur yang berbasis kelembagaan membutuhkan dana cukup besar dan berkesinambungan. Merupakan suatu pilihan bagi Kabupaten Aceh Timur untuk memaksimalkan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) kabupaten dalam upaya memperbaiki kondisi sanitasi. Rencana pengelolaan program selama jangka waktu 5 tahunan juga akan dilaksanakan secara intensif oleh pihak pemerintah dengan melakukan upaya sosialisasi program melalui konsultasi publik, dikarenakan program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk dapat melibatkan masyarakat secara aktif diperlukan upaya-upaya yang sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada di Kabupaten Aceh Timur. Penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya keterlibatan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 56 masyarakat secara aktif perlu dilakukan secara intensif dikarenakan masyarakat belum memiliki kesadaran yang cukup untuk mengelola keadaan lingkungan hidup disekitarnya. Pengelolaan program jangka menengah akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun dimana di dalam pelaksanaannya program yang telah diusulkan akan dapat direview berdasarkan kebutuhan daerah, program yang terdapat di dalam usulan selama 5 tahun juga dapat mengalami perubahan maupun penambahan yang disesuaikan dengan dokumen perencanaan di pemerintah daerah, Dalam Penyusunan program/kegiatan jangka menengah (5 tahunan) masing masing SKPD telah menetapkan program prioritas yang tertuang dalam skedul seperti pada lampiran B. Berikut Uraian Pelaksanaan Implementasi Program Jangka Menengah : Tahap Pertama (2011 – 2012) Pada tahapan ini terdapat beberapa program yang mendesak yang harus dicapai pada tahun 2011 – 2012. Tahap Kedua (2013 - 2014) Sasaran program pada tahap kedua direncanakan dicapai antara tahun 2013 – 2014. Tahap ini bertujuan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJM dan RPIJM Kabupaten Aceh Timur. Sasaran selanjutnya yang harus dicapai antara tahun 2012 – 2015 adalah pemenuhan target dan sasaran dalam MDGs (Millenium Development Goals). Pada tahap ini seluruh sistem pengelolaan sanitasi minimal telah mencapai sekitar 62 % dari program yang ditetapkan. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 57 5.2. Rencana Pelaksanaan Rencana pelaksanaan kegiatan sektor sanitasi mengikuti hirarki yang baku yang dimulai dari perencanaan umum, Studi tambahan yang diperlukan, Perencanaan detail, Pekerjaan konstruksi dan operasi & pemeliharaan. Sedangkan untuk sosialisasi dan kampanye disesuaikan dengan jenis kegiatan yang bersangkutan. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa prioritas utama kegiatan ini adalah kegiatan yang mendesak dan mendukung tercapainya visi dan misi kabupaten. Berikut adalah rencana masing masing sub sektor, Sektor dan Aspek PHBS dalam melaksanakan jadwal yang telah ditetapkan : a. Sub-Sektor Air Limbah Pengembangan prasarana air limbah komunal (SANIMAS) Pada tahun 2012. Pembuatan UKL UPL IPLT dimulai pada awal 2012. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang IPLT direncanakan pada tahun 2012. Pelatihan teknis dan sosialisasi masalah tinja dilakukan secara bertahap setiap tahun dimulai 2012 sampai dengan tahun 2014. Pemeliharaan IPLT dilaksanakan dilaksanakan secara bertahap dan simultan setiap tahun mulai tahun 2012 – 2014. Pembuatan DED IPLT direncanakan tahun 2012. Master Plan air limbah terpusat skala kota direncanakan pada tahun 2012. b. Sub-Sektor Persampahan Pembebasan lahan perluasan rencana pembangunan TPA direncanakan selesai pada awal 2012. Penyusunan UKL UPL dan dokumen lainnya direncanakan selesai awal Tahun 2012. Pembangunan TPA direncanakan dimulai pada tahun 2012. Sarana dan prasarana persampahan direncanakan dimulai pada tahun 2012 TPA Kabupaten direncanakan beroperasi pada Tahun 2012. Pembinaan dan bimbingan teknik pengembangan kelembagaan TPA pada tahun 2012. Pelatihan operasional dan pengolahan sampah TPA dmulai pada tahun 2012. Pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi 3R, dijadwalkan dimulai pada tahun 2012. Masterplan persampahan direncanakan pada Tahun 2012. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 58 c. Sub-Sektor Drainase Pembuatan Masterplan drainase akan dijadwalkan pada tahun 2012 Perencanaan dan pembangunan saluran drainase dilaksanakan secara bertahap dan simultan setiap tahun mulai tahun 2012 – 2013 Supervisi/Pengawasan Dimulai pada Tahun 2012 Identifikasi daerah genangan dimulai tahun 2012 d. Sektor Air Minum Pembangunan SPAM DI PDT direncanakan Awal 2012 Pembangunan/peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana air minum di mulai pada tahun 2013 Studi pelayanan air minum dimulai pada tahun 2013 Pembuatan master plan air minum dimulai awal tahun 2013 Identifikasi pengguna air minum dimulai awal tahun 2013 e. Aspek PHBS Kegiatan-kegiatan yang didanai oleh UNICEF pada tahun 2010 untuk bidang Kesehatan Lingkungan antara lain : Pelatihan Petugas PKM dalam rangka inspeksi sanitasi, Kegiatan Inspeksi Sanitasi, Sosialisasi CLTS bagi kepala desa, Pelatihan AMPL bagi guru sekolah dasar, Pelatihan pengelola depot air minum, Pelatihan kader kesling CLTS, Kegiatan survey rumah sendiri Bagi kader, Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR), dan Sosialisasi AMPL di sekolah dasar Sedangkan kegiatan yang direncanakan Untuk Tahun 2011-2014 : Pengkajian lingkungan sehat, penerapan STBM dan penanggulangan penyakit malaria dan DBD dimulai pada tahun 2011-2014 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 59 Tabel 5.1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Air Limbah Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 Program dan Kegiatan Sub-Sektor Air Limbah I Kegiatan Fisik INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN SISTEM TERPUSAT SKALA KOTA Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan IPLT Peningkatan Kinerja IPLT : 1 Pembangunan Drainase 2 Pembangunan Laboratorium IPLT 3 Pembangunan Sumur Bor 4 Pembangunan jalan Masuk IPLT 5 Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal (SANIMAS) Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 II 2011 2012 2013 2014 Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis 1 Pelatihan Teknis Tim Pengolahan IPLT 2 Sosialisasi Masalah Tinja Kepada Masyarakat 3 Pemeliharaan IPLT 4 DED Prasarana dan Sarana air Limbah Terpusat Skala Kota 5 Master Plan air limbah terpusat skala kota 6 Pembuatan UKL UPL IPLT Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 60 Tabel 5.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Persampahan Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 Program dan Kegiatan Sub-Sektor Persampahan I Kegiatan Fisik 1 INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMPROSESAN AKHIR SAMPAH Pembangunan TPA 2 Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan TPA Sampah Pembangunan Jalan Masuk Ke Lokasi TPA Pengadaan Peralatan 3 Pengadaan Dump Truck 4 Pengadaan Excavator Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/3R Peningkatan/Pembangunan TPST/3R 5 6 Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kec. Julok Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kec. Nurussalam Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 II 2011 2012 2013 2014 Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis Advokasi dan Kampanye 1 Sosialisasi 3R kepada Masyarakat 2 3 Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Bidang Pengembangan PLP Pembinaan dan Bimbingan Teknik Pengembangan Kelembagaan TPA Birem Bayeun Pelatihan Operasional TPA 4 Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat Dan Dunia Usaha Dalam Bidang Pengembangan PLP Pendidikan Pelatihan Pengolahan Sampah Perencanaan Teknis 5 Rencana Induk (Master Plan) 6 UKL UPL Persampahan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 61 Tabel 5.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Drainase Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 Program dan Kegiatan Sub-Sektor Drainase I Kegiatan Fisik Infrastruktur Kawasan Pemukiman Kumuh 2 Pembangunan Saluran Sekunder Kota 3 Pembangunan Saluran Primer Kota Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 Program dan Kegiatan Sub-Sektor Drainase II Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis 1 Identifikasi Daerah Genangan 2 Master Plan Drainase Skala Kota 3 Penyusunan DED Saluran Sekunder Kota 4 Penyusunan DED Saluran Primer Kota Supervisi 5 Supervisi/Pengawasan Drainase Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 62 Tabel 5.4 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sektor Air Minum Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 I 2011 2012 2013 2014 Kegiatan Fisik Pembangunan SPAM Pembangunan SPAM Di Ibukota Kecamatan (IKK) Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Kapasitas 40 I/det Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Kapasitas 40 I/det 1 2 3 Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Dan Distribusi 4 Pembangunan IPA Baru di Lokop Kapasitas 100 I/det Secara Gravitasi Dan Jaringan Pipa Transmisi 5 Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi 7 Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi SPAM Pengadaan Dan Pemasangan Sambungan Rumah 8 Pengadaan Dan Pemasangan Water Meter 9 Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi (Sungai Raya) 6 Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi (Birem Bayeun) Pengadaan Dan Pemasangan Stabilisator Untuk IPA Lhok Nibong (PLN 250 KUA) IPA Peureulak (PLN 120 KUA) Dan IPA Ranto Peureulak (PLN 80 KUA) Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi SPAM Pembangunan IPA Kap. 20 LPD Lengkap Sarana Penunjang 10 11 12 13 Pembangunan SPAM Di Kawasan Perbatasan 14 Pembangunan SPAM Di PDT Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 II 2011 2012 2013 2014 Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis 1 Pembuatan Master Plan/Outplan Air Minum 2 Studi Pelayanan Air Minum 3 Identifikasi Jumlah Masyarakat menggunakan air minum dan sanitasi yang Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 63 Tabel 5.5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aspek PHBS Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 2011 2012 2013 2014 2013 2014 Program dan Kegiatan Aspek PHBS I Kegiatan Fisik 1 Kesehatan Lingkungan Pelatihan Petugas PKM dalam rangka Inspeksi sanitasi 2 Kegiatan Inspeksi sanitasi 3 Sosialisasi CLTS bagi Kepala Desa 4 Pelatihan AMPL Bagi Guru Sekolah Dasar 5 Pelatihan Pengelola Depot Air Minum 6 Pelatihan Kader Kesling CLTS 7 Kegiatan Survey Rumah Sendiri Bagi Kader 8 Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) 9 Sosialisasi AMPL di Sekolah Dasar Pengkajian Lingkungan Sehat 1 Pengadaan Tempat Sampah Medis(Inpeksius) Penerapan STBM 1 Pembuatan Baliho STBM 2 Pembuatan Spanduk STBM Penanggulangan Penyakit Malaria Dan DBD 1 Vogging Fokus kasus DBD 2 Pengadaan Kelambu Insektisida 3 Pengadaan Insektisida Nyamuk Aedes Tahun Pelaksanaan No Program / Kegiatan 2010 II 2012 Kegiatan Non Fisik 2 Pengkajian Lingkungan Sehat Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM Dan Desa Sehat Pemeriksaan Sampel AMIU Berkala 3 Penerapan STBM 4 Pelatihan Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan Bagi Kader Kesling Desa 5 6 Promosi Dan Informasi Sadar Hidup Sehat Melalui Radio Lokal Pemicuan STBM 7 Pelatihan kesling Bagi Bidan Desa 1 2011 ` Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 64 5.3 Rencana Pendanaan dan Sumbernya 5.3.1 Pendanaan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur Sebelum kita bahas pemetaan sumber pendanaan sanitasi, kita dapat melakukan review terhadap pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur pada tahun-tahun terdahulu. Dimana besarnya belanja sanitasi untuk pendanaan sanitasi Kabupaten Tahun 2009-2011 selama kurun 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 5.6 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2009 No. Sumber Kegiatan Volume Dana Pengadaan alat-alat persampahan/Kebersihan 2 3 Dana pendamping pengadaan persampahan/kebersihan Pengadaan gerobak sampah 4 Dana pendamping pengadaan gerobak sampah 5 Pengadaan sapu lidi DAK 1.082 Unit 10.820.000 6 Pengadaan cangkul DAK 240 Unit 10.800.000 7 Pengadaan serok sampah DAK 240 Unit 15.600.000 8 Pengadaan pelengki DAK 540 Unit 8.100.000 9 Pengadaan sekop DAK 180 Unit 7.200.000 10 Pengadaan keranjang sampah DAK 612 Unit 24.480.000 11 Pengadaan selang tinja DAK 100 Meter 1.500.000 12 Pengadaan gunting bunga DAK 30 Unit 1.500.000 13 Pengadaan sarana dan prasarana IPAL untuk mengelola limbah cair Dana pendamping pengadaan sarana dan prasarana IPAL untuk mengelola limbah cair Penggunaan Teknologi Biogas Plastik DAK 1 Kegiatan 45.000.000 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 Paket (Rp) 1 14 DAK Jumlah Dana alat-alat Biaya Penadamping Penggunaan Teknologi Biogas Plastik Pengadaan Pengayak Kompas Mekanis Biaya Pendamping Pengadaan Pengayak Kompos Mekanis Pengadaan Perlengkapan Laboratorium untik Pemantau Kualitas Air Biaya Pendamping Pengadaan Perlengkapan Laboratorium untik Pemantau Kualitas Air Pengadaan Peralatan Pendukung Laboraturium Reflux Biaya Pendamping Pengadaan Peralatan Pendukung Laboraturium Reflux Pengadaan Perlengkapan Mobiler Laboraturium Biaya Pendamping Pengadaan Perlengkapan Mobiler Laboraturium 90.000.000 9.000.000 DAK 1 Paket 45.000.000 4.500.000 4.500.000 DAK 1 Paket 85.000.000 8.500.000 DAK 1 Paket 90.000.000 9.000.000 DAK 1 Unit 45.000.000 4.500.000 DAK 1 Unit 36.000.000 3.600.000 DAK 1 Paket Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 35.000.000 3.500.000 65 25 26 27 28 29 30 31 Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber Daya Air Berupa Sumur Resapan/Biopori Biaya Pendamping Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber Daya Air Berupa Sumur Resapan/Biopori Pembangunan septik tank komunal untuk pengendalian pencemaran air Biaya Pendamping pembangunan septik tank komunal untuk pengendalian pencemaran air Pemantauan Kualitas Air DAK 1 Kegiatan 75.000.000 DAK 1 Paket 20.000.000 Penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Volume Sampah Harian/Bulan DAK 1 Kegiatan 20.000.000 DAK 1 Kegiatan 10.000.000 7.500.000 DAK 1 Kegiatan 45.000.000 4.500.000 Jumlah 780.100.000 Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Tahun 2010 Tabel 5.7 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010 Sumber No. Kegiatan 1 Pengadaan Alat Pengukur Kebisingan (Sound Level Meter) 2 11 Pengadaan Peralatan Laboratorium Microscope Camera Pengadaan Peralatan Desikator, Ice Box Dan Wadah Sampell Pengadaan Alat-alat Gelas laboratorium Untuk Pemantauan kualitas Air Pengadaan Pakaian Laboratorium Dan Pakaian Pengambilan Sampel Pengadaan Perlengkapan Gedung Laboratorium Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber Daya Air Berupa Sumur Resapan/Biopori Penanaman Pohon Disekitar Sumber Mata Air Di Luar Kawasan Hutan Pengadaan Papan Informasi Pelestarian lingkungan Pengadaan Alat-Alat Persampahan (Tong Sampah) Pembangunan Bak-Bak Sampah 12 13 3 4 5 6 7 8 9 10 Dana DAK DAK Jumlah Dana Volume (Rp) 1 Unit 90.000.000 1 Unit 45.000.000 1 Paket 35.000.000 Set 90.000.000 1 DAK 1 Paket 17.000.000 DAK 2 Unit 25.000.000 DAK 1 Paket 75.000.000 DAK 1 Paket 80.000.000 DAK 1 Paket 45.000.000 DAK 1 Paket 90.000.000 DAK 1 Paket 90.000.000 Pembangunan Meja Kerja laboratorium DAK 1 Paket 90.000.000 Pengadaan Laboratorium DAK 1 Paket 35.200.000 Perlengkapan Mobiler Jumlah 807.200.000 Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Tahun 2011 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 66 Tabel 5.8 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2011 Sumber No. Kegiatan 1 Pengadaan Alat Water Quality Meter Aqua Plus With Jumlah Dana Volume Dana DAK 1 Unit 1 Paket (Rp) 67.000.000 GPS 2 Pengadaan Peralatan BOD (Lengkap) 150.000.000 3 Pengadaan Alat Penangas Air (Lengkap) DAK 1 Unit 40.000.000 4 Papan Informasi Lingkungan DAK 1 Paket 40.000.000 5 Pengadaan Perlengkapan Mobiler Laboratorium DAK 1 Paket 35.500.000 6 Pengadaan Alat Pemantau Kualitas Tanah DAK 1 Paket 90.000.000 7 Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber Daya Air DAK 1 Paket 80.000.000 Berupa Sumur resapan/Biopori 8 Pengadaan Papan Informasi Pelestarian lingkungan DAK 1 Paket 45.000.000 9 Pengadaan Tong Sampah (Revisi) DAK 1 Paket 80.000.000 10 Pengadaaan becak motor sampah DAK 3 Unit 80.000.000 11 Pengadaan Tong sampah (Organik dan An Organik) DAK 1 Paket 90.000.000 12 Pembangunan Bak-Bak sampah DAK 1 Paket 80.000.000 13 Pengadaan Gerobak Sampah DAK 1 Paket 50.000.000 Jumlah 882.500.000 Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Tahun 2011 Tabel 5.9 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2009 No. Kegiatan 1 Pembangunan jaringan pipa air minum Desa Sumber Volume Dana DAK Jumlah Dana (Rp) 1 Kegiatan 70.685.455 1 Kegiatan 7.068.454 1 Kegiatan 70.685.455 1 Kegiatan 7.068.454 Tampur Paloh Kec. Simpang Jernih 2 Dana pendamping Pembangunan jaringan pipa air minum Desa Tampur Paloh Kec. Simpang Jernih 3 Pembangunan jaringan pipa air minum Desa DAK Tampur Bor Kec. Simpang Jernih 4 Dana pendamping Pembangunan jaringan pipa air minum Desa Tampur Bor Kec. Simpang Jernih Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 67 5 Lanjutan SPAM Peunaron Kec. Peunaron DAK 1 Kegiatan 179.678.482 6 Dana Pendamping Lanjutan SPAM Peunaron DAK 1 Kegiatan 17.967.818 Kec.Peunaron 7 Lanjutan SPAM Peunaron Kec. Indra Makmu DAK 1 Kegiatan 179.678.482 8 Dana Pendamping Lanjutan SPAM Peunaron DAK 1 Kegiatan 17.967.818 DAK 1 Kegiatan 83.818.182 DAK 1 Kegiatan 8.381.818 DAK 1 Kegiatan 86.395.455 DAK 1 Kegiatan 8.639.545 DAK 1 Kegiatan 86.395.455 1 Kegiatan 8.639.545 1 Kegiatan 60.000.000 Kec. Indra Makmu 9 Perawatan sumur Bor Lokasi (tersebar) Aceh Timur 10 Dana Pendamping Perawatan sumur Bor Lokasi (tersebar) di Kab. Aceh Timur 11 Pembuatan Sumur Bor Desa Keutapang Mameh Kec.Idi Rayeuk 12 Dana Pendamping Pembuatan Sumur Bor Desa Keutapang Mameh Kec.Idi Rayeuk 13 Pembuatan Sumur Bor Desa Kuala Peudawa Puntung (Teupin Jareng) Kec. Idi Rayeuk 14 Dana Pendamping Pembuatan Sumur Bor Desa Kuala Peudawa Puntung (Teupin Jareng) Kec. Idi Rayeuk 15 Pembangunan Saluran Pembuang Desa DAK Matang Seupeng Kec.Simpang Ulim Jumlah 893.070.418 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2010 Tabel 5.10 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010 No. 1. 2. 3. 4. Kegiatan Sumber Dana Penyediaan Perpipaan Sederhana Komunal Desa Bayeun Kec. Rantau Seulamat DAK Dana Pendamping Penyediaan Perpipaan Sederhana Komunal Desa Bayeun Kec. Rantau Seulamat Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Desa Kuala Peudawa Puntong Kec. Idi Rayeuk Dana Pendamping Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Desa Kuala Peudawa Puntong Kec. Idi Rayeuk DAK Volume 1 Jumlah Dana (Rp) Kegiatan 709.877.300 1 Kegiatan 70.987.700 DAK 1 Kegiatan 48.425.500 DAK 1 Kegiatan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 24.842.500 68 5. 6. 7. 8. Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Desa Kuala Geulumpang Kec. Julok Dana Pendamping Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Desa Kuala Geulumpang Kec. Julok DAK Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Desa Kuala Bugak Kec. Peureulak Dana Pendamping Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal Berbasis Masyarakat Desa Kuala Bugak Kec. Peureulak DAK 1 Kegiatan 248.425.500 DAK 1 Kegiatan 24.842.500 1 Kegiatan 248.425.500 DAK 1 Kegiatan 24.842.500 Jumlah 1.600.669.000 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2011 Tabel 5.11 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2011 dari Sumber Dana DAK No. 1. Kegiatan Penyediaan Perpipaan Sumber Dana Sederhana DAK Volume 1 Jumlah Dana (Rp) Kegiatan Komunal Desa Seneubok Aceh Kec. Peureulak 2. Dana 289.994.545 Pendamping Penyediaan DAK 1 Kegiatan Perpipaan Sederhana Komunal Desa Seuneubok Aceh Kec. Peureulak 3. Penyediaan Perpipaan Sederhana 28.999.455 DAK 1 Kegiatan Komunal Desa Keude Bagok Kec. Nurussalam 4. Dana 274.236.364 Pendamping Penyediaan DAK 1 Kegiatan Perpipaan Sederhana Komunal Desa Keude Bagok Kec. Nurussalam 5. Penyediaan Perpipaan Sederhana 27.423.636 DAK 1 Kegiatan Komunal Desa Meunasah Tunong Kec. Pante Bidari 6. Dana Pendamping 289.522.727 Penyediaan DAK 1 Kegiatan Perpipaan Sederhana Komunal Desa Meunasah Tunong Kec. Pante Bidari Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 28.952.273 69 7. Pengembangan Prasarana Air Limbah DAK 1 Kegiatan Komunal Berbasis Masyarakat Desa Seuneubok Kuyun Kec. Idi Timur 8. Dana Pendamping Prasarana Air 280.984.000 Pengembangan Limbah DAK 1 Kegiatan Komunal Berbasis Masyarakat Desa Seuneubok Kuyun Kec. Idi Timur 9. 28.098.400 Pengembangan Prasarana Air Limbah DAK 1 Kegiatan Komunal Berbasis Masyarakat Desa Matang Nibong Kec. Rantau Seulamat 10. Dana Pendamping Prasarana Air Pengembangan Limbah 280.984.000 DAK 1 Kegiatan Komunal Berbasis Masyarakat Desa Matang Nibong Kec. Rantau Seulamat 11. 28.098.400 Pengembangan Prasarana Air Limbah DAK 1 Kegiatan Komunal Berbasis Masyarakat Dusun Setia Keude Birem Kec. Birem Bayeun 12. Dana Pendamping Prasarana Berbasis Air Pengembangan Limbah Masyarakat 280.984.000 DAK 1 Kegiatan Komunal Dusun Setia Keude Birem Kec. Birem Bayeun 13. Penyempurnaan Instalasi Pengolahan 28.098.400 DAK 1 Kegiatan Air Bersih Rantau Seulamat 14. Dana Pendamping Penyempurnaan 18.600.909 DAK 1 Kegiatan Instalasi Pengolahan Air Bersih Rantau Seulamat 1.860.091 Jumlah 1.886.837.200 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2011 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 70 Tabel 5.12 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2011 dari Sumber Dana OTSUS No. Kegiatan Sumber Dana 1. Pembangunan Saluran Drainase Desa OTSUS Volume 1 Jumlah Dana (Rp) Kegiatan Kabu Kec. Peureulak Barat 2. Pembangunan Saluran Drainase Dalam 398.960.000 OTSUS 1 Kegiatan Kota Idi Kec. Idi Rayeuk 3. Pembangunan Saluran Drainase Dusun 900.800.000 OTSUS 1 Kegiatan Setia Keude Birem Kec. Birem Bayeun 4. Pembangunan Saluran Drainase Desa 384.193.000 OTSUS 1 Kegiatan Balng Pauh Sa Kec. Julok 5. Pembangunan Saluran Drainase Desa 497.911.000 OTSUS 1 Kegiatan Labuhan Keude Kec. Peureulak 6. Pembangunan Saluran Drainase Kota 285.000.000 OTSUS 1 Kegiatan Peureulak 7. 643.841.000 Pembangunan Saluran Drainase Desa OTSUS 1 Kegiatan Tanjung Kapai Kec. Idi Rayeuk 8. Pembangunan Saluran Drainase Desa 808.350.000 OTSUS 1 Kegiatan Kemuning Kec. Idi Tunong 9. Pembangunan Saluran Drainase Desa 99.800.000 OTSUS 1 Kegiatan Jurong Mesjid Lhok Seuntang Kec. Julok 10. 332.972.000 Pembangunan Saluran Drainase Desa OTSUS 1 Kegiatan Gampong Baro Kec. Julok 11. Pembangunan Saluran Drainase Desa 124.500.000 OTSUS 1 Kegiatan Seuneubok Baro Kec. Ranto Peureulak 12. Pembangunan Saluran Drainase Desa 375.685.000 OTSUS 1 Kegiatan Jambo Leubok Kec. Indra Makmur Jumlah 372.000.000 5.224.012.000 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2011 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 71 Tabel 5.13 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2009 Jumlah Anggaran No I Uraian Kegiatan Sumber Dana Pembangunan Rumah Bagi Penderita Tubercolosis (Dalam Rupiah) P2DTK JUMLAH 150.000.000 Rp 150.000.000 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, 2010 Tabel 5.14 Pembiayaan Kegiatan Sanitasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010 Jumlah Anggaran No Uraian Kegiatan Sumber Dana (Dalam Rupiah) I Pelatihan Petugas PKM dalam rangka Inspeksi sanitasi UNICEF 41.765.000 2 Kegiatan Inspeksi sanitasi UNICEF 31.395.000 3 Sosialisasi CLTS bagi Kepala Desa UNICEF 16.670.000 4 Pelatihan AMPL Bagi Guru Sekolah Dasar UNICEF 132.765.000 5 Pelatihan pengelola Depot Air Minum UNICEF 20.350.000 6 Pelatihan Kader Kesling CLTS UNICEF 32.010.000 7 Kegiatan Survey Rumah Sendiri Bagi Kader UNICEF 125.160.000 8 Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) UNICEF 68.870.000 9 Sosialisasi AMPL di Sekolah Dasar UNICEF 125.160.000 JUMLAH Rp 594.145.000 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, 2011 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 72 Tabel 5.15 Total Pendanaan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009 - 2011 NO. SKPD SUMBER DANA JUMLAH DANA (Rp) 1 Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan DAK Rp.2.469.800.000 DAK & Otsus Rp.9.604.588.618 Pemadam Kebakaran 2 Dinas Pekerjaan Umum 3 Dinas Kesehatan P2DTK & UNICEF Jumlah Sumber : Rp.744.145.000 Rp.12.818.533.618 Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Dari tabel diatas maka kita dapat mengetahui perkembangan pembiayaan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur dari tahun 2009-2011. Pada tahun 2009 dana sanitasi yang terdapat pada tiga SKPD berjumlah Rp 1.823.170.418,- yang terakomodir dalam 47 kegiatan. Pada tahun 2010 dana sanitasi kabupaten sebesar Rp. 3.002.014.000,- terakomodir dalam 30 kegiatan dimana terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp.1.178.843.582. Pada tahun 2011 dana sanitasi kabupaten sebesar Rp. 7.993.349.200 terakomodir dalam 39 kegiatan, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap dana sanitasi yaitu sebesar Rp 4.991.335.200. Artinya terjadi peningkatan sebanyak 20% lebih. Sehingga total keseluruhan dana sanitasi sampai dengan tahun 2011 menjadi Rp 12.818.533.618. dengan rincian kegiatan secara keseluruhan berjumlah 116 Kegiatan. Sumber pembiayaan program sanitasi hampir seluruhnya berasal dari DAK dan Dana Otonomi Khusus (Otsus). Sedangkan pendanaan yang berasal dari donor, baru pada tahun 2009 efektif didapat. Kedepan, terkait rencana pendanaan pembangunan sanitasi, selain diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan baik dalam jumlah nominal, jumlah program dan kegiatan sanitasi, serta peningkatan jumlah sumber pendanaan. Hal ini optimis dapat dilakukan di Kabupaten Aceh Timur mengingat ada beberapa hal yang mendukung : Memiliki SSK yang tidak memerlukan revisi yang berarti, dan telah dikonsolidasikan dengan dokumen perencanaan lainnya (RPIJM, Renja SKPD) Daftar konsolidasi program dan kegiatan. Pemda memiliki SDM yang baik, sehingga dapat menggunakan sumber pendanaan alternatif (selain yang konvensional). Memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan donor. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 73 5.3.2 Gambaran Umum Keuangan Kabupaten Aceh Timur Kebijakan pengelolaan keuangan daerah tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip keadilan, kepatutan, dan manfaat sebagai konsekuensi hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Terbitnya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai pengganti undang-undang Nomor 22 tahun 1999 memberikan warna baru dan landasan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inti perubahan kebijakan dimaksud antara lain mempertajam esensi pengelolaan keuangan daerah dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menyangkut penjabaran terhadap hak dan kewajiban daerah dalam mengelola keuangan publik, meliputi mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan penatausahaan, pengendalian dan pengawasan, serta pertanggungjawaban keuangan daerah. Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance, pengelolaan keuangan daerah disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah serta dilakukan secara profesional mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku, dengan prinsip : 1. Partisipasi masyarakat ; 2. Transparasi dan akuntabilitas anggaran ; 3. Disiplin anggaran ; 4. Keadilan ; 5. Efisiensi dan efektifitas anggaran. Jika Dilihat dari Sisi keuangan,Total pendapatan Kabupaten Aceh Timur selama periode 2009 Rp. 614.989.127.485 pertahun. Pendapatan tersebut masih didominasi oleh sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari dana perimbangan, baik pos bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, DAU maupun DAK serta dari Provinsi diperoleh dari dana perimbangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Juga dari lain-lain pendapatan daerah yang sah (hibah, dana penyesuaian dan otonomi khusus serta bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya). Oleh karena itu upaya untuk menggali perolehan pendapatan secara optimal saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melakukan kegiatan secara sistematis dan terarah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki seoptimal mungkin melalui riset potensi daerah, realisasi pendapatan Kabupaten Aceh Timur. Berikut ini adalah data realisasi Penerimaan keuangan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2009 : Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 74 Tabel 5.16 Realisasi Penerimaan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005 – 2009 No A. Realisasi Uraian Pendapatan 2005 Asli 2006 2007 2008 2009 1.957.088.167,- 5.888.686.993,- 7.151.859.557,- 14.411.181.053,- 7.458.189.357,- a. Pajak Daerah 504.834.256,- 1.367.838.500,- 1.084.191.411,- 1.087.723.441,- 1.853.492.341,- b. Retribusi Daerah 747.919.498,- 1.402.150.728,- 1.122.259.831,- 1.628.125.947,- 1.707.682.341,- c. Hasil Pengelolaan 127.386.460,- 1.695.145.513,- 2.149.018.705,- 1.807.424.361,- 1.808.489.841,- 576.3947.953,- 1.423.552.252,- 2.796.389.610,- 9.887.907.304,- 2.082.524.438,- Dana Perimbangan 299.719.087.168,- 442.494.412.232,- 428.489.965.058,- 486.296.597.287,- 514.333.913.812,- a. Bagi Hasil Pajak 116.175.911.079,- 144.631.740.994,- 107.846.165.058,- 103.004.207.887,- 96.456.680.812,- - - - - - 165.524.000.000,- 244.423.000.000,- 285.679.000.000,- 325.531.389.400,- 366.734.233.000,- 15.990.000.000,- 53.439.671.238,- 34.964.800.000,- 57.761.000.000,- 51.143.000.000,- 2.029.176.089,- - - - - 2.439.636.500,- 4.175.007.342,- 22.654.877.106,- 17.885.794.996,- 93.203.024.316,- Daerah Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah B. b. Bagi Hasil Bukan Pajak c. Dana Alokasi Umum d. Dana Alokasi Khusus e. Dana Perimbangan dari Provinsi C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah a. Hibah 2.439.636.500,- - - - 10.356.975.000,- b. Dana Darurat - - - - - c. Dana Penyesuaian - 2.297.077.342,- - - 49.293.523.100,- - 1.877.930.000,- 17.253.014.660,- 6.454.088.800,- 20.000.000.000,- 51.173.709.742,- 111.268.001.301,- 128.094.251.857,- 28.181.378.955,- 45.841.039.696,- 304.115.811.835,- 452.558.106.567,- 441.470.451.165,- 531.249.726.042,- 614.989.127.485,- dan Otonomi Khusus d. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya D. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) JUMLAH Sumber: DPKKD Kab. Aceh Timur Tahun 2009 Berdasarkan tabel di atas, maka pendapatan daerah tahun 2009 sesuai dengan berbagai sumber pendapatan yang telah dijelaskan di atas adalah sebesar Rp. 614.989.127.485, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 7.458.189.357. Dana perimbangan sebesar Rp. 514.333.913.812, untuk dana lain-lain pendapatan daerah yang sah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 75 diperkirakan sebesar Rp. 93.203.024.316 (Hibah, Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus dan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi atau pemerintah daerah lainnya). Realisasi belanja Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 adalah sebesar Rp.723.339.862.535. Kebijakan belanja Daerah tahun 2009 masih didominasi oleh belanja tidak langsung sebesar Rp. 329.720.647.340 Sedangkan untuk belanja langsung sebesar Rp393.619.215.195 Tabel 5.17 Realisasi Belanja Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009 No. Jenis Belanja Proyeksi TA. 2010 (Rp) 2 3 1 I BELANJA 723.339.862.535 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 329.720.647.340 2.1.1 Belanja Pegawai 296.932.195.100 2.1.2 Belanja Bunga 2.1.3 Belanja Subsidi 2.1.4 Belanja Hibah 8.810.040.000 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 20.248.524.000 Belanja 2.1.6 bagi 729.888.240 0 hasil kepada provinsi/ kabupaten/kabupaten dan pemerintahan desa Belanja bantuan kepada kabupaten dan 0 0 2.1.7 pemerintahan desa 2.1.8 Belanja tidak terduga 2,2 BELANJA LANGSUNG 2.2.1 Belanja Pegawai 2.2.2 Belanja Barang dan jasa 128.289.129.065 2.2.3 Belanja Modal 199.196.883.950 3.000.000.000 393.619.215.195 66.133.202.180 Sumber: DPKKD Kabupaten Aceh Timur, 2009 5.3.3 Rencana Pendanaan Melihat situasi yang ada saat ini, banyak donor yang tertarik terhadap sektor sanitasi. karena itu pemerintah Kabupaten Aceh Timur tidak ingin hanya mengandalkan sumber pendanaan dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Karena harus bersaing dengan sektor prioritas lainnya, maka terlalu berisiko apabila mengandalkan pendanaan konvensional. Sedangkan pengalaman mendapatkan hibah dari donor yang saat sekarang sedang berjalan, akan digunakan kembali terutama dalam melakukan pendekatan pro-aktif terhadap donor-donor lainnya (terutama yang memberikan fasilitas hibah). Namun tentu saja hal ini harus didukung oleh proposal program yang didukung studi-studi multi disiplin. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 76 Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kabupaten Aceh Timur dan Kotakota/Kabupaten lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya, dalam mendanai program dan kegiatan sanitasinya. Hal tersebut berkaitan erat dengan ; Availability sumber pendanaan, Staging (Pentahapan) program, dan Packaging (pemaketan) program, yang perlu dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi pendanaan bagi pelaksanaan MP. Strategi pendanaan dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dengan diestimasikannya kekuatan pendanaan internal Kabupaten, selanjutnya penetapan komitmen pendanaan untuk pengelolaan layanan sanitasi perlu dibentuk. Komitmen yang dimaksud adalah besaran proporsi pendanaan sanitasi terhadap total pendanaan internal Kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan identifikasi program serta besaran kebutuhan pendanaannya, maka selanjutnya Pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan memilah program-program sanitasi yang akan didanai dengan pendanaan internal Kabupaten sendiri. Program-program pembangunan sanitasi yang belum terangkul selanjutnya akan didanai melalui sumber-sumber lainnya. Sebagaimana disebutkan di atas, maka untuk tahap ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan menetapkan program-program pembangunan sanitasi yang tidak mampu didanai dengan pendanaan internal Kabupaten untuk diusulkan dibiayai dengan dana anggaran APBD Provinsi Aceh dan APBN. Program yang dimaksudkan sebagai pentahapan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sebagai berikut : - Melakukan estimasi kekuatan pendanaan internal Kabupaten Aceh Timur untuk sanitasi - Menetapkan komitmen pendanaan untuk pengelolaan sanitasi, termasuk didalamnya upaya untuk meningkatkan pendanaan bagi program-program non fisik - Pemilahan program yang akan didanai dengan anggaran internal Kabupaten Aceh Timur - Memanfaatkan anggaran Pemerintah Pusat dan anggaran Provinsi - Mengidentifikasi program pembangunan infrastruktur sanitasi Kabupaten yang tidak dapat tercukupi oleh pendanaan internal - Membentuk suatu proposal usulan program terpilih kepada Kementrian PU yang terdiri dari proposal administrasi, usulan teknis dan proposal pembiayaan program - Menyampaikan proposal usulan program kepada Kementrian PU dan melakukan pendekatan kepada tim teknis sanitasi pusat - Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh terutama untuk mengidentifikasikan besaran anggaran yang bisa didapatkan untuk membiayai pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 77 - Menyampaikan proposal serta membentuk komitmen pendanaan kepada Provinsi Aceh - Memaksimalkan pendanaan sektor swasta dan masyarakat - Melakukan Identifikasi layanan sanitasi yang masih dapat dilakukan oleh swasta dan masyarakat. - Melakukan kajian terhadap bentuk-bentuk insentif bagi pendanaan sanitasi oleh swasta - Mengidentifikasikan program-program sanitasi skala besar yang belum mampu dibiayai pendanaan internal Kabupaten Hal-hal penting (non teknis) yang Berpengaruh dalam Perencanaan Penganggaran Setelah program dan kegiatan dalam SSK dan yang ada dalam dokumen perencaan lain dikonsolidasikan (kedalam dokumen MPSS), maka hasil konsolidasi tersebut dijadikan masukan dan referensi utama oleh tim anggaran pemerintah daerah dalam penyusunan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) setiap tahunnya . Hal ini dikarenakan hasil konsolidasi telah memperhitungkan sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD beserta indikasi sumber pembiayaannya. Masing-masing SKPD akan menggunakan Prioritas Plafon Anggaran yang harus mengakomodir hasil konsolidasi dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) tahun ke n+1. Namun sebelum usulan program dan kegiatan dalam konsolidasi Memorandum Program diberikan kepada kepala SKPD dan disusun RKA nya, maka harus dilakukan rapat koordinasi antar stakeholder terlebih dahulu agar RKA masing-masing SKPD, sinkron dan harmonis. Setelah PPA disetujui oleh DPRD, maka RKA dapat disiapkan, selanjutnya APBD juga dapat disiapkan. Namun ada hal yang harus diperhatikan, misalnya pada tahun ke n ada suatu program dan kegiatan tidak atau belum dilakukan kegiatannya atau belum dipakai dananya, dan selanjutnya pada tahun ke n+1 tidak dianggarkan, maka dana yang ada dalam APBD tahun ke n akan hangus atau harus dikembalikan kepada sumber dananya. Namun, apabila pada tahun ke n suatu program dan kegiatan sudah dilaksanakan, namun belum selesai dilaksanakan, atau walaupun belum dilaksanakan, namun pada tahun n+1 dianggarkan kembali, maka SKPD yang mengusulkannya harus melaporkan terlebih dahulu kepada TAPD, apabila akan melaksanakannya. Rangkaian tahapan penyusunan anggaran diatas telah dapat dibangun mekanismenya di Kabupaten Aceh Timur dengan baik sehingga merupakan suatu potensi yang akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mengusulkan suatu program dan kegiatan sanitasi dalam konsolidasinya untuk dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS). Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 78 5.3.4 Sumber Pendanaan Kabupaten Aceh Timur memiliki prioritas pendanaan untuk Sub sektor Air limbah, Persampahan, Drainase, Air Minum dan Aspek PHBS. Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2011 menggunakan fasilitas penerusan hibah dari 2 sumber yaitu P2DTK, dan UNICEF. Dimana sebagian besar pendanaan hibah hanya digunakan untuk kesehatan . Untuk sub sektor air limbah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dimana air limbah juga mengakses dana dari APBD Provinsi dan APBN. Sedangkan sub sektor persampahan mengakses dana alokasi khusus (DAK), APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan dana pusat (APBN). Sub sektor drainase juga memanfaatkan DAK, Otsus, APBD kabupaten, APBD Provinsi dan APBN. Di masa mendatang ketersediaan dana hibah harus diantisipasi oleh Pemda dengan cara pro – aktif menghubungi BAPPENAS maupun kementrian terkait untuk difasilitasi dalam mengakses donor, mengingat saat ini cukup banyak tawaran hibah maupun penerusan pinjaman dari donor. Guna mengoptimalkan sumber pendanaan yang terdapat di Kabupaten Aceh Timur, penjajakan untuk mengakses kemungkinan dana di luar sumber-sumber APBK, APBA, dan APBN dilakukan dengan melibatkan kalangan donor, dunia usaha, lembaga sosial kemasyarakatan, masyarakat setempat serta melakukan proses advokasi terhadap pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan usulan kegiatan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui skema kerjasama pemerintah swasta, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Hibah, serta konstribusi masyarakat secara langsung. 5.4 Manajemen dan Organisasi Pelaksana Dalam penanganan sub sektor sanitasi dan Aspek PHBS, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur berperan dalam fungsi pengaturan teknis, pelaksanaan layanan pengelolaan, pemeliharaan sarana dan prasarana, pembinaan, hingga pengawasan dan pengendalian. Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. BAPPEDA akan memberikan peran koordinasi serta leading sector perencanaan makro. Tim pokja sanitasi akan lebih berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian pembangunan sanitasi. Selain itu, tim pokja sanitasi juga memiliki peran dalam pemutakhiran dokumendokumen sanitasi yang dimiliki, yaitu Buku Putih, SSK dan MPSS. Adapun pengelola program sanitasi di Kabupaten Aceh Timur yaitu : 1. Adanya lembaga teknis berupa kantor lingkungan hidup untuk penanganan lingkungan termasuk pengelolaan IPLT. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 79 2. Adanya lembaga teknis berupa Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran untuk penanganan persampahan. 3. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan drainase. 4. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 5. Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai ujung tombak implementasi program sanitasi di masyarakat. 6. Adanya kelompok kerja sanitasi di tingkat Kabupaten untuk mengkoordinasikan upaya pengarusutamaan pembangunan sanitasi. Berikut adalah susunan organisasi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan BAPPEDA : Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 80 BAGAN 2 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN ACEH TIMUR KEPALA DINAS SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN, UMUM KEUANGAN EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG ANALISA KONSERVASI PEMADAM DAMPAK SUMBER DAYA KEBAKARAN LINGKUNGAN BIDANG BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN ALAM UMUM HIDUP SUB BIDANG SUB BIDANG AMDAL DAN PENGELOLAAN SUB BIDANG EVALUASI KEANEKARAGAM OPERASIONAL LINGKUNGAN AN HAYATI DAN SIAGA SUB BIDANG KEBERSIHAN PASAR DAN LINGKUNGAN SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG PENCEMARAN PENGELOLAAN SARANA DAN PERTAMANAN DAN DAN EKOSISTEM PRASANA LAMPU JALAN PENGELOLAAN KAWASAN PEMADAM LIMBAH PESISIR DAN LAUT B3 KEBAKARAAN UPTB Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 81 BAGAN 3 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ACEH TIMUR KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN & DOKUMENTASI SUB BAGIAN SUB BAGIAN KEUANGAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG BINA PROGRAM BIDANG BINA BIDANG CIPTA MARGA KARYA BIDANG BIDANG TATA PENGAIRAN RUANG SEKSI SEKSI DATA SEKSI DAN PEMBANGUNAN INFORMASI JALAN DAN SEKSI SEKSI TATA PEMBANGUNAN BANGUNAN DAN PERENCANAAN TATA RUANG PEMELIHARAAN JEMBATAN SEKSI SEKSI PERENCANAAN PEMELIHARAAN TEKNIS JALAN DAN SEKSI SEKSI SEKSI TATAGUNA AIR PEMANFAATAN BANGUNAN PERUMAHAN JEMBATAN SEKSI PERIZINAN DAN PERALATAN SEKSI SEKSI PENGUJIAN PENYEHATAN TANAH DAN LINGKUNGAN BAHAN SEKSI SEKSI PENGEMBANGAN PEMANTAUAN RAWA SUNGAI DAN DAN PANTAI PENGENDALIAN UPTD Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 82 BAGAN 4 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH TIMUR KEPALA DINAS SEKRETARIS KEL. JABATAN KASUBBAG FUNGSIONAL Pj.KASUBBAG PENYUSUNAN KASUBBAG KEUANGAN DAN TATA USAHA PERLENGKAPAN PROGRAM KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN MASALAH KESEHATAN KASI KASI KASI PERENCANAAN KESEHATAN PENGENDALIAN & DAN PENDAYAGUNAAN DASAR KASI PEMBERANTASAN PENYAKIT KESEHATAN KASI KASI WABAH & PENDIDIKAN DAN BENCANA PELATIHAN KASI KASI KESEHATAN KESEHATAN KHUSUS JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN JAMINAN KASI KESEHATAN RUJUKAN KEPALA BIDANG KASI SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN KASI STAF KELUARGA KEFARMASIAN AKREDITASI UPT Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 83 BAGAN 5 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BAPPEDA KABUPATEN ACEH TIMUR KEPALA SEKRETARIS KEL. JABATAN KASUBBAG FUNGSIONAL KASUBBAG UMUM KASUBBAG PERENCANAAN, KEUANGAN EVALUASI DAN PALAPORAN STAF STAF STAF KABID. KABID. PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PENELITIAN, PERENCANAAN SARANA DAN PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PRASARANA EKONOMI KABID. KABID. DAN KEISTIMEWAAN PENGENDALIAN ACEH DAN SDM KASUBBID. KASUBBID. KASUBBID. KASUBBID. KASUBBID. KASUBBID. KASUBBID. INVESTASI, PENGEMBA PENGEMBANGAN PENGEMBANG KESEHATA DATA DAN PENELITIAN PENGEMBA PENGEMBANGA NGAN SUMBER DAYA, AN KUALITAS N DAN PENGENDALI DAN NGAN N INVESTASI, INFRASTRU PENATAAN SDM, KESEJAHTE AN PENGEMBAN GAN KASUBBID PRODUKSI USAHA DAN KTUR WILAYAH DAN KEISTIMEWAA RAAN PEMBANGUN DAN PEMBIAYAAN ,IPTEK DAN KERJASAMA N ACEH DAN RAKYAT AN PRODUKTIVI PEMBANGUNAN ENERGI PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN TAS STAF STAF STAF STAF STAF STAF STAF STAF AGRE DITAS Sumber : BAPPEDA Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 I Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 84 Keberadaan kelompok kerja sanitasi sebagai lembaga koordinasi sanitasi Kabupaten Aceh Timur saat ini memegang peranan penting dalam koordinasi antar SKPD, Kelompok Kerja (Pokja) ssanitasi Kabupaten Aceh Timur dibentuk berdasarkan keputusan Bupati Aceh Timur Nomor 441/136/2011 tentang pembentukan kelompok kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh Timur tahun 2011. Dalam pelaksanaan tugas pokja sanitasi Kabupaten Aceh Timur bertanggung jawab kepada Bupati Aceh Timur. Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh Timur sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Bupati Nomor 441/136/2011 terdiri dari tim pengarah, tim pelaksana (Pokja) dan staf administrasi. Tim pengarah bertugas sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak PPSP Pusat; b. Melakukan koordinasi dengan SKPD di Kabupaten Aceh Timur guna internalisasi program sanitasi di Aceh Timur; c. Memberikan arahan penyelenggaraan tugas tim pelaksana dalam penyelenggaraan PPSP di Kabupaten Aceh Timur; d. Melaporkan tugasnya secara berkala kepada Bupati Aceh Timur dan Instansi Penanggung jawab. Tim Pelaksana (Pokja) mempunyai tugas : a. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan pihak PPSP Pusat; b. Menyusun buku putih sanitasi Kabupaten Aceh Timur; c. Menyusun rencana strategis pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur; d. Menyusun rencana tindak pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur; e. Menyelenggarakan agenda-agenda kerja PPSP di Kabupaten Aceh Timur. f. Melakukan internalisasi PPSP di Kabupaten Aceh Timur; g. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada tim koordinasi. Staf Administrasi mempunyai tugas : a. Melaksanakan tugas administrasi yang diberikan oleh tim pelaksana (POKJA); b. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh tim koordinasi dan tim pelaksana (POKJA). Secara keseluruhan komposisi anggota POKJA sanitasi Kabupaten Aceh Timur terdiri dari SKPD-SKPD berikut ini: Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 85 Tabel 5.18 Susunan Personalia Kelompok Kerja PPSP dan AMPL Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 No Jabatan Pokok/Nama Jabatan Dalam Tim 1 2 3 A.PENGARAH 1 Bupati Aceh Timur 2 Wakil Bupati Aceh Timur 3 Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur Pengarah Wakil Pengarah Ketua Pokja B.TIM TEKNIS 1 Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Timur 2 Sekretaris Bappeda Kabupaten Aceh Timur 3 Kabid Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Bappeda Ketua Tim Teknis Wakil Ketua Tim Teknis Sekretaris Kabupaten Aceh Timur 4 Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Anggota 5 Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Anggota Kebakaran Kabupaten Aceh Timur C.TIM PELAKSANA BIDANG PERSAMPAHAN (POKJA I) 1 Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam pada Badan Ketua Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur 2 Kabid Kebersihan Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Wakil Ketua Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur 3 Kabid. Analisa Dampak Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup, Anggota Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur 4 Unsur Media Massa Anggota D.TIM PELAKSANA BIDANG DRAINASE (POKJA II) 1 Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Ketua Timur 2 Kasubbid. Pengembangan Infrastruktur Iptek dan Energi pada Bappeda Wakil Ketua Kabupaten Aceh Timur 3 Staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur Anggota 4 Unsur Perguruan Tinggi Anggota Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 86 E.TIM PELAKSANA BIDANG AIR LIMBAH (POKJA III) 1 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ketua Aceh Timur 2 Kasubbid Pengembangan Sumber Daya Penataan Wilayah dan Wakil Ketua Kerjasama Pembangunan pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur 3 Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Anggota 4 Unsur LSM Anggota F. SEKRETARIAT (STAF ADMINISTRASI) 1 Tuti Israyani, SP 2 Muhammad Basirin, SE 3 Indra Juliawan, ST Anggota 4 Rita Puspita Anggota 5 Heryadi Anggota 6 Iskandar Anggota 7 Nurhayani Anggota Koordinator Anggota Sumber : Surat Keputusan Bupati Aceh Timur No 441/136/2011 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 87 6.1 Program/Kegiatan Tahunan Rencana implementasi program tahunan merupakan bagian dari implementasi program jangka menengah, oleh karena itu pembahasan yang diajukan juga meliputi rencana program dan kegiatan dalam penanganan air limbah, persampahan, drainase lingkungan, air minum serta Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Rencana implementasi tahunan sektor sanitasi yang telah disusun merupakan rencana pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya. Rencana tersebut merupakan hasil konsolidasi yang disepakati bersama oleh seluruh SKPD, dan mendapatkan komitmen pendanaan dari proses anggaran di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi dan Pemerintah Pusat. Pelaksanaan dari masing-masing kegiatan tahunan ini harus mencerminkan urutan, tahapan dan keterkaitan yang logis antar kegiatan Implementasi di tahun berikutnya dari kegiatan sanitasi yang diusulkan. Usulan kegiatan prioritas yang dituangkan dalam rencana tahunan Kabupaten Aceh Timur, yaitu usulan program yang sifatnya sangat diprioritaskan, mendesak dan segera. Rencana Kegiatan pada tahun pertama disusun bersamaan dengan proses penyusunan Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi agar program yang telah disusun tersebut dipastikan dapat dilaksanakan pada tahun pertama (n+1). 6.1.1 Penyusunan Rencana Tahunan Identifikasi kegiatan akan dilaksanakan oleh pokja sanitasi Kabupaten Aceh Timur untuk kemudian dimasukkan sebagai kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan segera. Pertimbangan yang digunakan untuk menilai kesiapan kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain: Permasalahan sanitasi yang mendesak Kebutuhan dan kesiapan masyarakat setempat akan program sanitasi Ketersediaan Studi dan Desain Teknis Ketersediaan anggaran Kesiapan lahan (readiness kriteria) Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 88 Kegiatan yang telah diidentifikasi tersebut dituangkan ke dalam rencana implementasi tahunan masing-masing SKPD sebagai kerangka acuan di dalam penetapan kegiatan dan anggaran tahunan. 6.2 Rencana Implementasi 6.2.1 Sub Sektor Air Limbah Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012) Program 1. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup air limbah skala Kabupaten Kegiatan Non Fisik : - Pelatihan teknis bagi tim pengolahan lumpur tinja. - Sosialisasi masalah tinja kepada masyarakat - Pemeliharaan IPLT - UKL UPL IPLT Kegiatan Fisik : - Pengembangan prasarana air limbah komunal (SANIMAS) - Pembangunan drainase - Pembangunan laboratorium IPLT - Pembangunan sumur bor - Pembangunan jalan masuk IPLT Tahap kedua (2013 - 2014) Program 1. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup air limbah skala Kabupaten Kegiatan Non Fisik : - Pelatihan teknis bagi tim pengolahan lumpur tinja. - Sosialisasi masalah tinja - Pemeliharaan IPLT Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 89 6. 2.2 Sub Sektor Persampahan Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012) Program 2. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Kegiatan Non Fisik : - Pembuatan rencana induk Master Plan - UKL UPL persampahan Kegiatan Fisik : - Pembangunan TPA Sanitary Landfill Kegiatan Tahap kedua (2013-2014) Kegiatan non fisik : - Sosialisasi 3R kepada masyarakat - Pembinaan dan bimbingan teknik pengembangan kelembagaan TPA - Pelatihan operasional TPA - Pendidikan pelatihan pengolahan sampah bagi masyarakat dan dunia usaha Kegiatan fisik : - Pembangunan jalan masuk ke TPA - Pengadaan dump truck - Pengadaan excavator - Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (3R) 6. 2.3.Sub Sektor Drainase Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012) Program 3. Pembangunan saluran drainase Kegiatan non fisik : - Identifikasi daerah genangan - Penyusunan DED saluran drainase - Pembuatan Master Plan drainase - Pengawasan/supervisi pembangunan drainase Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 90 Kegiatan Fisik : - Pembangunan/Peningkatan saluran drainase primer dan sekunder Kota Kabupaten dan Kota Kecamatan Kabupaten Aceh Timur Tahap Kedua (2013 - 2014) Kegiatan Fisik : - Pembangunan/Peningkatan saluran drainase primer dan sekunder Kota Kabupaten dan Kota Kecamatan Kabupaten Aceh Timur 6. 2.4. Sektor Air Minum Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012) Program 4. Pembangunan penyediaan sarana dan prasarana air minum di Kabupaten Aceh Timur Kegiatan Fisik : - Pembangunan SPAM Di PDT Kegiatan tahap kedua (2013 – 2014) Kegiatan fisik : - Pembangunan instalasi pengolahan air minum - Pembangunan jaringan pipa transmisi dan distribusi - Pembangunan IPA baru secara gravitasi dan jaringan pipa transmisi - Pengembangan jaringan pipa distribusi - Pengembangan jaringan transmisi/distribusi SPAM - Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah - Pengadaan dan pemasangan water meter - Pengadaan dan pemasangan stabilisator untuk IPA - Pembangunan IPA lengkap sarana penunjang Kegiatan non fisik : - Pembuatan MasterPlan/OutPlan air minum - Studi pelayanan air minum - Identifikasi jumlah masyarakat yang menggunakan air minum dan sanitasi Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 91 6.2.5 Aspek PHBS Kegiatan yang didanai Oleh UNICEF Tahun 2010 Kesehatan lingkungan - Pelatihan petugas PKM dalam rangka inspeksi sanitasi - Kegiatan inspeksi sanitasi - Sosialisasi CLTS bagi kepala desa - Pelatihan AMPL bagi guru sekolah dasar - Pelatihan pengelola depot air minum - Pelatihan kader kesling CLTS - Kegiatan survey rumah sendiri bagi Kader - Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) - Sosialisasi AMPL di sekolah dasar Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012) Program 5. Pengkajian lingkungan sehat Kegiatan non fisik - Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM dan desa sehat - Pemeriksaan sampel AMIU berkala Kegiatan fisik - Pengadaan tempat sampah medis (inpeksius) Penerapan STBM Kegiatan non fisik - Pelatihan sanitasi dan kesehatan lingkungan bagi kader kesling desa - Promosi dan informasi sadar hidup sehat melalui radio lokal - Pemicuan STBM - Pelatihan kesling bagi bidan desa Kegiatan fisik - Pembuatan baliho STBM - Pembuatan spanduk STBM Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 92 Penanggulangan penyakit malaria dan DBD Kegiatan fisik - Fogging fokus kasus DBD - Pengadaan kelambu insektisida - Pengadaan insektisida nyamuk Aedes. Tahap kedua (2013 - 2014) Pengkajian lingkungan sehat Kegiatan non fisik - Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM dan desa sehat - Pemeriksaan sampel AMIU berkala - Pelatihan kesling bagi bidan desa Penerapan STBM Kegiatan non fisik - Pelatihan sanitasi dan kesehatan lingkungan bagi kader kesling desa - Promosi dan informasi sadar hidup sehat melalui radio lokal Kegiatan fisik - Pembuatan baliho STBM - Pembuatan spanduk STBM Penanggulangan Penyakit Malaria Dan DBD Kegiatan fisik - Fogging fokus kasus DBD - Pengadaan kelambu insektisida - Pengadaan insektisida nyamuk Aedes. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 93 Tabel 6.1 Rencana Implementasi Tahunan Sub Sektor Air Limbah Kabupaten Aceh Timur Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No Program / Kegiatan JUMLAH Volume 2010 2011 2012 2013 2014 (Rp. Juta) Program dan Kegiatan Sub-Sektor Air Limbah I Kegiatan Fisik INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN SISTEM TERPUSAT SKALA KOTA Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan IPLT Peningkatan Kinerja IPLT : 1 Pembangunan Drainase 2 Pembangunan Laboratorium IPLT 3 4 500.000 500.000 Paket 1.400.000 1.400.000 Pembangunan Sumur Bor Kedalaman + 100 Meter 1 Unit 300.000 300.000 Pembangunan jalan masuk IPLT 4000m2 600.000 600.000 3 Unit 842.952 842.952 3.642.952 3.642.952 Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal 5 2000 m1 (SANIMAS) Sub Total – Kegiatan Fisik Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 94 Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No Program / Kegiatan volume (Rp. 2010 II JUMLAH 2011 2012 2013 2014 Juta) Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis 1 Pelatihan Teknis Tim Pengolahan IPLT 3 Paket 60.000 30.000 30.000 120.000 2 Sosialisasi Masalah Tinja Kepada Masyarakat 3 Paket 60.000 30.000 30.000 120.000 3 Pemeliharaan IPLT 4 Paket 1.000.000 2.060.000 2.000.000 5.060.000 DED Prasarana dan Sarana air Limbah Terpusat 4 Skala Kota 1 Paket 400.000 400.000 5 Master Plan 1 Paket 500.000 500.000 6 Pembuatan UKL UPL IPLT 1 Paket 100.000 100.000 Sub Total - Kegiatan Non Fisik 2.120.000 2.120.000 2.060.000 6.300.000 5.762.952 2.120.000 2.060.000 9.942.952 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 95 Tabel 6.2 Rencana Implementasi Tahunan Sub Sektor Persampahan Kabupaten Aceh Timur Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No Program / Kegiatan JUMLAH Volume 2010 2011 2012 2013 2014 (Rp. juta) Program dan Kegiatan Sub-Sektor Persampahan I Kegiatan Fisik INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMPROSESAN AKHIR SAMPAH 1 Pembangunan TPA Sanitary Landfill Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan Sampah 2 1 5.000.000 5.000.000 1.200.000 1.200.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 3.000.000 550.000 550.000 550.000 550.000 11.800.000 11.800.000 TPA Pembangunan Jalan Masuk Ke Lokasi TPA 1 Pengadaan Peralatan 3 Pengadaan Dump Truck 1 4 Pengadaan Excavator Infrastruktur Tempat Terpadu/3R 1 5 6 Pengolah Sampah Peningkatan/Pembangunan TPST/3R Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kec. Julok Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kec. Nurussalam 1 1 Sub Total - Kegiatan Fisik Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 96 Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No II Program / Kegiatan Volume 2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH (Rp. juta) Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis Advokasi dan Kampanye 1 2 Sosialisasi 3R kepada Masyarakat Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Bidang Pengembangan PLP Pembinaan dan Bimbingan Teknik Pengembangan Kelembagaan TPA Birem Bayeun Paket 100.000 100.000 Paket 195.000 195.000 3 Pelatihan Operasional TPA Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat Dan Dunia Usaha Dalam Bidang Pengembangan PLP Paket 235.000 235.000 4 Pendidikan Pelatihan Pengolahan Sampah Paket 500.000 500.000 Perencanaan Teknis 5 Rencana Induk (Master Plan) Paket 700.000 700.000 6 UKL UPL Persampahan Paket 100.000 100.000 1. 830.000 1.830.000 13.630.000 13.630.000 Sub Total - Kegiatan Non Fisik Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 97 Tabel 6.3 Rencana Implementasi Tahunan Sub Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No Program / Kegiatan Volume 2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH (Rp. juta) Program Dan Kegiatan Sub-Sektor Drainase Kegiatan Fisik INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN Pembangunan Saluran Drainase Sekunder (23 Kecamatan) 1 1 Pembangunan Saluran Drainase Kota Julok 1 2.000.000 2.000.000 2 Pembangunan Saluran Drainase Kota Pante Bidari 1 2.000.000 2.000.000 3 Pembangunan Saluran Drainase Kota Simpang Ulim 1 3.000.000 3.000.000 4 Pembangunan Saluran Drainase Kota Peureulak 1 3.000.000 3.000.000 5 1 2.000.000 2.000.000 6 Pembangunan Saluran Drainase Kota Madat Pembangunan Saluran Drainase Kota Ranto Peureulak 1 2.000.000 2.000.000 7 Pembangunan Saluran Drainase Kota Indra Makmur 1 2.000.000 2.000.000 8 Pembangunan Saluran Drainase Kota Idi Tunong 1 2.000.000 2.000.000 9 Pembangunan Saluran Drainase Kota Peudawa 1 2.000.000 2.000.000 10 Pembangunan Saluran Drainase Kota Idi Timur 1 2.000.000 2.000.000 I Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 98 11 Pembangunan Saluran Drainase Kota Darul ikhsan 1 2.000.000 2.000.000 12 Pembangunan Saluran Drainase Kota Peunaron 1 2.000.000 2.000.000 13 1 2.000.000 2.000.000 1 2.000.000 2.000.000 15 Pembangunan Saluran Drainase Kota Serba Jadi Pembangunan Saluran Drainase Kota Peureulak Timur Pembangunan Saluran Drainase Kota Peureulak Barat 1 2.000.000 2.000.000 16 Pembangunan Saluran Drainase Kota Darrul Aman 1 2.000.000 2.000.000 17 Pembangunan Saluran Drainase Kota Nurussalam 1 2.000.000 2.000.000 18 Pembangunan Saluran Drainase Kota Darrul Fallah 1 2.000.000 2.000.000 19 Pembangunan Saluran Drainase Kota Banda Alam 1 2.000.000 2.000.000 20 1 2.000.000 2.000.000 21 Pembangunan Saluran Drainase Kota Sungai Raya Pembangunan Saluran Drainase Kota Rantau Seulamat 1 2.000.000 2.000.000 22 Pembangunan Saluran Drainase Kota Birem Bayeun 1 2.000.000 2.000.000 23 Pembangunan Saluran Drainase Kota Simpang Jernih Pembangunan Saluran Drainase Primer (Ibukota kabupaten) 1 2.000.000 2.000.000 24 Pembangunan Saluran Drainase Kota Idi Rayeuk Sub Total - Kegiatan Fisik 1 4.000.000 36.000.000 16.000.000 4.000.000 52.000.000 14 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 99 Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No Program / Kegiatan II Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis 1 2 Identifikasi Daerah Genangan Master Plan Drainase Skala Kota Penyusunan DED Saluran Drainase Sekunder Kota (23 kecamatan) Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Julok Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Pante Bidari Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Simpang Ulim Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Peureulak Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Madat Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Rantau Peureulak Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Indra Makmur Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Idi Tunong Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Peudawa Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Idi Timur Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Darul Ikhsan 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 volume 2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH (Rp. juta) 1 1 250.000 700.000 250.000 700.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 100 Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Peunaron Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 15 Serba Jadi Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 16 Peureulak Timur Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 17 Peureulak Barat Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 18 Darul Aman Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 19 Nurussalam Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 20 Darul Fallah Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 21 Banda Alam Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 22 Sungai Raya Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 23 Rantau Seulamat Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 24 Birem Bayeun Penyusunan DED Saluran Drainase Kota 25 simpang Jernih Penyusunan DED Saluran Drainase Primer (Ibukota Kabupaten) Penyusunan DED Saluran Drainase Kota idi 26 Rayeuk Supervisi Supervisi/Pengawasan Pembangunan Saluran 27 Drainase Kota Sub Total - Kegiatan Non Fisik Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub Sektor Drainase 14 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 300.000 300.000 1 900.000 900.000 1 100.000 8.850.000 100.000 8.850.000 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 44.850.000 16.000.000 60.850.000 101 Tabel 6.4 Rencana Implementasi Tahunan Sektor Air Minum Kabupaten Aceh Timur Indikasi Biaya (Rp. 100) No I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Program / Kegiatan Program dan Kegiatan Sektor Air Minum Kegiatan Fisik Pembangunan SPAM Pembangunan SPAM Di Ibukota Kecamatan (IKK) Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Kapasitas 40 I/det Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum Kapasitas 40 I/det Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Dan Distribusi Pembangunan IPA Baru di Lokop Kapasitas 100 I/det Secara Gravitasi Dan Jaringan Pipa Transmisi Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi SPAM Pengadaan Dan Pemasangan Sambungan Rumah Pengadaan Dan Pemasangan Water Meter Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Pengadaan Dan Pemasangan Stabilisator Untuk IPA Lhok Nibong (PLN 250 KUA) IPA Peureulak (PLN 120 KUA) Dan IPA Ranto Peureulak (PLN 80 KUA) Volume 2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH (Rp. juta) 1 27.000.000 27.000.000 1 29.700.000 29.700.000 1 4.000.000 4.000.000 1 27.500.000 1 1 5.500.000 3.300.000 27.500.000 5.500.000 1 1 1 1 935.000 5.280.000 4.620.000 3.300.000 4.598.000 935.000 5.280.000 4.620.000 1 660.000 660.000 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 4.598.000 102 12 13 Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi SPAM Pembangunan IPA Kap. 20 LPD Lengkap Sarana Penunjang 1 3.300.000 3.300.000 1 13.000.000 13.000.000 Pembangunan SPAM Di Kawasan Perbatasan 14 Pembangunan SPAM Di PDT 1 990.050 - Sub Total - Kegiatan Fisik - 990.050 990.050 67.595.000 61.798.000 130.383.050 Indikasi Biaya (Rp. 100) No Program / Kegiatan JUMLAH Volume 2010 II 2011 2012 2013 2014 (Rp. juta) Kegiatan Non Fisik Studi Dan Perencanaan Teknis 1 Pembuatan Master Plan/Outplan Air Minum 1 500.000 500.000 2 Studi Pelayanan Air Minum 1 500.000 500.000 1 500.000 500.000 Identifikasi Jumlah Masyarakat Yang 3 Menggunakan Air Minum dan Sanitasi Sub Total - Kegiatan Non Fisik - - - 1.500.000 - Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor Air Minum - - 990.050 69.095.000 61.798.000 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 1.500.000 131.883.050 103 Tabel 6.5 Rencana Implementasi Tahunan Aspek PHBS Kabupaten Aceh Timur Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No Program / Kegiatan JUMLAH Volume 2010 2011 2012 2013 2014 (Rp. juta) Program dan Kegiatan Aspek PHBS I Kegiatan Fisik Pengkajian Lingkungan Sehat 1 Pengadaan Tempat Sampah Medis(Inpeksius) 26 Unit 91.000 91.000 Penerapan STBM 2 Pembuatan Baliho STBM 5 Unit 18.000 18.000 36.000 3 Pembuatan Spanduk STBM 26 Unit 5.200 5.200 10.400 Penanggulangan Penyakit Malaria Dan DBD 4 Vogging Fokus kasus DBD 50 Fokus 37.500 37.500 37.500 112.500 5 Pengadaan Kelambu Insektisida 30 Ribu 131.250 131.250 131.250 393.750 6 Pengadaan Insektisida Nyamuk Aedes 12 Liter 11.400 11.400 22.800 203.350 666.450 Sub Total - Kegiatan Fisik Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 294.350 168.750 104 Indikasi Biaya (Rp. 1.000) No II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 Program / Kegiatan Volume Kegiatan Non Fisik Kesehatan Lingkungan Pelatihan Petugas PKM Dalam Rangka Inspeksi Sanitasi 1 Paket Kegiatan Inspeksi Sanitasi 1 Paket Sosialisasi CLTS Bagi Kepala Desa 1 Paket Pelatihan AMPL Bagi Guru Sekolah Dasar 1 Paket Pelatihan Pengelola Depot Air Minum 1 Paket Pelatihan Kader Kesling CLTS 1 Paket Kegiatan Survey Rumah Sendiri Bagi Kader 1 Paket Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) 1 Paket Sosialisasi AMPL Di Sekolah Dasar 1 Paket Pengkajian Lingkungan Sehat Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM Dan 24 Desa Sehat Kecamatan Pemeriksaan Sampel AMIU Berkala 70x4 paket Penerapan STBM Pelatihan Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan Bagi Kader Kesling Desa 234 Desa Promosi Dan Informasi Sadar Hidup Sehat Melalui Radio Lokal 1 Paket Pemicuan STBM 234 Desa Pelatihan Kesling Bagi Bidan Desa 1 Paket Sub Total - Kegiatan Non Fisik Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Aspek PHBS 2010 2011 2012 2013 2014 41.765 31.395 16.670 132.765 20.350 32.010 125.160 68.870 125.160 41.765 31.395 16.670 132.765 20.350 32.010 125.160 68.870 125.160 ` 21.000 594.145 594.145 Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ JUMLAH (Rp. juta) 21.000 21.000 47.600 21.000 72.800 21.000 72.800 21.000 193.200 84.000 116.040 116.040 116.040 348.120 3.000 3.000 146.250 37.800 37.800 37.800 6.000 146.250 113.400 371.690 666.040 247.640 416.390 250.640 453.990 1.485.115 2.151.565 105 Dalam perencanaan pengelolaan program, Tim pokja sanitasi mempunyai fungsi monitoring dan evaluasi umum terhadap pencapaian program di dalam percepatan pembangunan pada sektor sanitasi. Selain itu, peran yang tidak kalah penting juga diemban oleh tim pokja sanitasi Kabupaten Aceh Timur di dalam pemutakhiran dokumen perencanaan sanitasi yang dimiliki seperti Buku Putih yang mewakili keadaan Kabupaten, SSK yang merupakan strategi didalam pelaksanaan program sanitasi serta Memorandum Program Sektor Sanitasi yang merupakan hasil konsolidasi serta komitmen pemerintah terhadap pendanaan dan anggaran. Pengelolaan program sanitasi di Kabupaten Aceh Timur meliputi penanganan air limbah, penanganan persampahan, penanganan drainase, penanganan air minum, dan penanganan aspek PHBS . 7.1 Air Limbah Dalam upaya meningkatkan pelayanan dan penanganan air limbah, diperlukan suatu upaya yang besar karena saat ini buangan air limbah rumah tangga masih bercampur pada saluran yang sama dengan drainase/air limpasan. Sistem penanganan air limbah di kabupaten Aceh Timur menggunakan sistem pembuangan on site. Sebagaimana yang telah ditargetkan secara nasional, penanganan air limbah diarahkan untuk dilakukan dengan metode onsite sanitation disposal baik secara individual maupun secara komunal. Untuk dapat mencapai target nasional tersebut, Kabupaten Aceh Timur telah melakukan beberapa upaya seperti: a) Pembangunan IPLT. b) Pembangunan prasarana air limbah komunal (SANIMAS). c) Pengembangan rekayasa teknis untuk mendapatkan teknologi tepat guna yang sederhana. d) Melakukan penyuluhan tentang sistem pengolahan limbah rumah tangga yang sehat dan ramah lingkungan. Pembangunan prasarana dan sarana air limbah harus memperhatikan dampak samping yang mungkin timbul akibat penyebaran wabah melalui pencemaran dan bidang resapan dan konstruksinya harus benar-benar diperhatikan agar tidak mencemari air tanah. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 106 7.2 Persampahan Sistem penanganan akhir sampah di Kabupaten Aceh Timur masih menggunakan “open dumping” dengan TPA yang terletak di Birem Bayeun. Sedangkan untuk membantu pengumpulan sampah, di rencanakan pengembangan TPS. Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Aceh Timur saat ini dilakukan dengan pewadahan yang diletakkan sedekat mungkin jalur truk pengangkut sampah, dan pengumpulan sampah yang dilakukan dengan sistem pelayanan door to door (dengan truk kecil dikumpulkan ke depo atau langsung diangkut ke tempat pembuangan akhir) dan sistem pelayanan door to door (dengan gerobak dan dikumpulkan di depo atau tempat pembuangan sementara yang akan disediakan. Sampah yang telah terkumpul akan dibawa ke TPA untuk dilakukan proses selanjutnya. Masalah umum persampahan di Kabupaten Aceh Timur yang mengangkut dengan metode pengumpulan sampah ini adalah masih belum terlayaninya seluruh wilayah kota dengan truk pengangkut sampah sehingga masih banyak sampah yang tertumpuk dibeberapa kawasan yang menimbulkan pemandangan yang kurang sedap. Jumlah armada truk pengangkut sampah yang terbatas menyebabkan terbatasnya pula kawasan yang dapat dilayani. Strategi program pengembangan pengelolaan sistem persampahan dapat diuraikan sebagai berikut: a) Strategi Pengumpulan Sampah - Mengevaluasi lokasi-lokasi penempatan kontainer sampah/TPS, untuk melihat apakah perlu dilakukan pemindahan lokasi atau penambahan lokasi kontainer. - Mengevaluasi jadwal pengumpulan sampah - Memenuhi kebutuhan sarana & prasarana dasar pengumpulan sampah dengan menambah jumlah armada seperti truk sampah, bin container dan lainnya sesuai dengan kebutuhan untuk dapat menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Aceh Timur b) Strategi Pengolahan Sampah. - Pengembangan dan peningkatan kinerja TPA sehingga dapat beroperasi optimal dengan metode pengolahan sampah yang memenuhi standar - Mengadakan edukasi dan kampanye PLP serta bantek kelembagaan bidang PLP - Melakukan sosialisasi terhadap upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan melakukan program 3R Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 107 Selain strategi di atas dapat juga dilakukan beberapa program sebagai berikut: a. Meningkatkan SDM yang ada, yaitu kemampuan manajerial dan operasional staf institusi manajemen pengelolaan sampah perlu ditingkatkan secara berlanjut melalui pelatihan dan kursus-kursus. b. Penerapan sanksi terhadap pelanggar ketentuan pembuangan sampah perlu ditegakkan, sehingga pengelolaan sampah secara intensif baik oleh pemerintah maupun masyarakat dapat terwujud. c. Melibatkan secara aktif semua elemen yang ada di masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan persampahan d. Melakukan studi peningkatan kelembagaan retribusi sampah. 7.3 Drainase Sistem drainase di Kabupaten Aceh Timur saat ini belum memadai karena bila saat musim hujan masih terjadi genangan dan banjir di beberapa kawasan yang disebabkan oleh banyak terdapat fungsi saluran drainase yang masih digunakan bersama-sama dengan sistem penyaluran air limbah baik domestik maupun industri (sistem tercampur) sehingga terjadi penurunan kapasitas aliran pada saat musim hujan. Strategi yang akan dikembangkan untuk menangani permasalahan drainase ini akan dilakukan dengan: a) Pembuatan Masterplan drainase sehingga dapat diimplementasikan . b) Melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap saluran drainase yang telah rusak dan mengkoneksikannya dengan saluran utama reservoir. c) Membuat saluran drainase yang sesuai dengan kondisi fisik, dimensi yang sesuai dengan debit air yang akan ditampung dan terkoneksi dengan saluran yang telah ada. d) Melakukan pembersihan rutin terhadap saluran drainase yang terbuka sehingga tidak menghambat aliran air. e) Mengecek secara berkala terhadap tingkat sedimentasi seluruh saluran drainase agar selalu dapat berfungsi optimal. f) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah kedalam saluran drainase. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 108 7.4 Air Minum Sistem pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur saat ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Peusada yang merupakan perusahaan daerah milik kabupaten Aceh Timur. Untuk wilayah administrasi Kabupaten Aceh Timur, tingkat pelayanan PDAM ini masih belum bisa dijangkau oleh seluruh rumah tangga karena keterbatasan jaringan pipa. Oleh karena itu sebagian masyarakat masih menggunakan air yang diperoleh dari membeli eceran atau menggunakan sumur gali/sumur dangkal. Strategi pengembangan sistem penyediaan air minum antara lain: 1. Membangun instalasi pipa distribusi sambungan rumah keseluruh wilayah. 2. Mengurangi kebocoran/kehilangan air. 3. Penyuluhan sadar air minum 4. Eksplorasi sumber-sumber air potensial serta perlindungan daerah sumber air 5. Peningkatan kualitas pelayanan dengan menambah sarana dan prasarana air minum Peningkatan cakupan pelayanan dicapai melalui peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), pembenahan kinerja PDAM, regionalisasi pengelolaan air minum, pembenahan peraturan perundang-undangan. Selain itu juga dilakukan pembangunan sarana dan prasarana air minum perdesaan yang berbasis partisipasi masyarakat. 7.5 PHBS Dalam upaya penerapan kampanye PHBS dilakukan melalui tiga strategi sebagai berikut : - Advokasi kesehatan, yaitu pendekatan pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan, perlindungan pada upaya pembangunan kesehatan. - Bina suasana, yaitu upaya untuk menciptakan suasana kondusif untuk menunjang pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. - Gerakan masyarakat, yaitu upaya memandirikan masyarakat agar secara proaktif mempraktikkan hidup bersih dan sehat secara mandiri. Kampanye PHBS di Kabupaten Aceh Timur diarahkan untuk: 1. Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat. 2. Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung. 3. Memperkuat, mendukung, dan mendorong kegiatan masyarakat. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 109 4. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan. 5. Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan. 7.6 Kesimpulan 1 Kabupaten Aceh Timur memiliki TAPD yang telah terinformasi dengan baik, atau dengan kata lain telah mendapat masukan yang komprehensif mengenai aspek sanitasi dari pokja sanitasinya, khususnya dalam menyiapkan usulan program dan kegiatan. 2 Adanya perbedaan antara PPA dan hasil konsolidasi MPSS menunjukkan bahwa hal positif telah terjadi di Kabupaten. Dimana dengan adanya MPSS, usulan program dan kegiatan menjadi lebih optimal. Hal ini karena setiap SKPD memiliki forum diskusi tambahan guna mengkoordinasikan program dan kegiatan sanitasi, disamping forum penganggaran yang telah baku. 3 Kabupaten Aceh Timur ada faktor lain diluar faktor teknis yang berpengaruh terhadap diakomodasinya program sanitasi dalam APBD (faktor politis), namun faktor teknis (proses perencanaan, dan dokumen perencanan) masih memiliki bobot paling besar dalam menunjang keberhasilan suatu usulan program untuk diakomodir dalam APBD. 4 Kemampuan keuangan Kabupaten Aceh Masih Terbatas untuk meningkatkan belanja sanitasinya sampai kepada titik optimal yang dimilikinya. Akan tetapi dengan dukungan pertumbuhan ekonomi dan data-data ekonomi makro yang mendukung (pertumbuhan ekonomi, kapasitas fiskal, dll), maka Kabupaten dapat terus konsisten menjalankan pembangunan sanitasi dari APBD nya dengan dukungan dari provinsi dan pusat. 5 Faktor-faktor penting lainnya yang sangat menunjang proses pengusulan anggaran di Kabupaten Aceh Timur adalah adanya rapat-rapat koordinasi lintas SKPD sebelum (dan sesudah) rapat TAPD, dan rapat – rapat kerja dengan komisi di DPRK. 6 Belanja sanitasi Kabupaten Aceh Timur berfluktuasi nilainya dari tahun-ketahun, bahkan ada peningkatan hampir 2 kali pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010. Namun karena kesiapan aparat yang terlibat langsung sangat baik, maka risiko tidak terserapnya danadana yang ada telah dimiliki mekanisme antisipasinya. Yaitu dengan terus menerus meningkatkan kapasitas SDM dan hubungan kerja dengan pihak-pihak penyedia dana. dan aparat serta masyarakat tidak siap menerima program yang nilainya besar, sehingga program tidak dapat terselesaikan. Maka pentahapan program menjadi penting dilakukan. 7 Ke depan, apabila melakukan revisi tahunan terhadap hasil konsolidasi, Kabupaten Aceh Timur akan memperhitungkan 3 hal penting dalam perencanaan pendanaannya yaitu, availability sumber pendanaan, pentahapan terhadap jumlah program dan besarannya / jumlah nominal program dan pemaketan program. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 110 8.1 Rekomendasi Dengan tersusunnya Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010-2014, dapat diketahui prioritas kegiatan pembangunan sanitasi baik dari subsektor air limbah, persampahan, drainase, air minum dan aspek PHBS. merupakan program yang diprioritaskan oleh Kabupaten Aceh Semua ini Timur, dimana program/kegiatan yang dapat dibiayai baik dari Pusat, Provinsi, Hibah, swasta, atau daerah sendiri yang dapat langsung diambil dari usulan program dalam Memorandum Program Sektor Sanitasi ini, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran daerah yang tidak mungkin mencakup semua masalah sanitasi atau percepatan pembangunan sanitasi. Kebutuhan biaya pembangunan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah Rp.99.168.677. 000. 8.2 Tindak Lanjut Dari hasil penyusunan MPSS ini kemudian akan dilakukan pendampingan lanjutan oleh Satker Pengembangan PLP Provinsi Aceh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya / USDP untuk sinkronisasi program/kegiatan dengan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat guna mendapatkan komitmen pendanaan percepatan pembangunan sanitasi sesuai dengan program/kegiatan sanitasi di anggaran Pusat dan Propinsi. Apabila kebutuhan pendanaan tidak dapat dicukupi dari Provinsi dan Pusat seluruhnya maka akan dicarikan sumber pendanaan lainnya. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 111