Tabel 2.8. Kondisi Kawasan Saat Hujan di Kabupaten

advertisement
1.1
Latar Belakang
Berangkat dari adanya sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yang salah
satunya berisikan perlu adanya peningkatan layanan terhadap masyarakat dalam hal ini
adalah layanan sanitasi, maka pengembangan layanan sanitasi terhadap masyarakat perlu
direncanakan dalam pembangunan sanitasi jangka menengah yang sifatnya berkelanjutan dan
strategis. Rencana pembangunan jangka menengah yang telah disusun dan tertuang dalam
dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) perlu penjabaran lebih lanjut kedalam rencana
implementasi sehingga nantinya dapat dijadikan dasar atau tolak ukur dalam pelayanan
sanitasi secara makro (umum) dan bersifat menyeluruh.
Strategi Sanitasi Kabupaten Aceh Timur telah disusun pada tahun 2010 yang
melibatkan Kelompok Kerja (Pokja) Kabupaten, Fasilitator Kabupaten dan pihak-pihak
pelaku pembangunan sanitasi. Dan dalam penyusunan dokumen SSK tersebut telah ada
review SSK Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2011 untuk penyempurnaan strategi terhadap
kebijakan sanitasi Kabupaten Aceh Timur.
Kelanjutan dari SSK adalah Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) yang
berisikan gambaran atau potret tentang kebijakan prosedur, pemprograman, dan
penganggaran untuk implementasi pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur yang
dimulai pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) merupakan terminal seluruh program
dan kegiatan pembangunan sektor sanitasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten,
yang pendanaannya berasal dari berbagai sumber antara lain Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kabupaten (APBK), Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), APBN,
Bantuan Luar Negeri (hibah & pinjaman), swasta, dan masyarakat. Dalam penyusunan
MPSS ini difasilitasi oleh tim Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) dari
konsultan Urban Sanitation Development Program (USDP) Kementerian Pekerjaan Umum.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
1
Setelah adanya kesepakatan, selanjutnya MPSS akan dituangkan dan diterjemahkan
kedalam Rencana Tindak Tahunan (Annual Action Plan), yang berisi informasi yang lebih
terperinci mengenai berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan
sanitasi Kabupaten yang disusun sesuai dengan tahun perencanaan pelaksanaannya.
Pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur diharapkan dan diupayakan terlaksana
secara terpadu dengan dukungan dari semua pihak baik itu Pemerintah Kabupaten,
Pemerintah Pusat, Provinsi, Sektor Swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pendonor baik
dalam negeri dan luar negeri. Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) memiliki
beberapa karakteristik utama yang tercermin didalam proses maupun produknya yaitu dari
dan oleh Kabupaten, skala Kabupaten (intersektor dan terintegrasi), perpaduan pendekatan
“Top down” dan “Bottom up”, dan yang terakhir adalah berdasarkan data empiris.
1.2
Maksud dan Tujuan Penyusunan Memorandum Program
Adapun maksud dari penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi ini adalah
sebagai berikut :
a. Tersusunnya dokumen rencana starategis dan komitmen pendanaan oleh pemerintah
Kabupaten dan pihak terkait stakeholder untuk implementasi pembangunan sektor
sanitasi Kabupaten jangka menengah dalam rangka pelaksanaan pembangunan sanitasi
yang komprehensif pada tingkat Kabupaten.
b. Mendorong para stakeholder melaksanakan kebijakan pengembangan sanitasi yang lebih
efektif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Tujuan penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi adalah :

Sebagai dasar pedoman bagi semua pihak (Instansi Pemerintahan, masyarakat dan pihak
swasta) yang akan turut serta melibatkan diri untuk berpartisipasi dan mendukung dalam
pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur.

Untuk menghasilkan dokumen yang digunakan sebagai pedoman penganggaran
pendanaan dalam rangka implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi tahun 2010
sampai 2014 baik pendanaan yang dialokasikan dari APBK, APBA, Pemerintah Pusat,
maupun non pemerintah.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
2
1.3
Landasan Hukum
Di dalam penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) ada beberapa
peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku ditingkat Nasional/Pusat, Provinsi maupun
Kabupaten Aceh Timur. Perundang-undangan tersebut antara lain :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygine.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang sungai.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995
tentang Program Kali Bersih.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001
tentang jenis Usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
3

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003
tentang Bahan Baku Mutu Air Limbah Domestik.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004
tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/VII/2002 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2028.

Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2012.
1.4
Kedudukan Memorandum Program
Memorandum Program Sektor Sanitasi merupakan hasil dari konsolidasi dan integrasi
dari berbagai dokumen perencanaan terkait dengan sektor sanitasi dari berbagai
kementerian/lembaga, secara struktural juga merupakan terminal “Expenditure plan” dari
seluruh instansi terkait dalam penganggaran pendanaan, baik di tingkat Kota/Kabupaten,
Provinsi, Pusat, maupun dari sumber pendanaan lainnya (Non Pemerintah).
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) adalah implementasi pembangunan
seluruh dokumen perencanaan pembangunan Jangka Menengah sektor sanitasi ditingkat
Kabupaten yang meliputi Sub-sektor Air Limbah, Sub-sektor Persampahan, Sub-sektor
Drainase, Sektor Air Minum dan Aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Memorandum Program Sektor Sanitasi disusun oleh pemerintah Kabupaten dengan mengacu
pada permasalahan dan kondisi yang ada, tidak hanya berdasarkan dokumen Strategi Sanitasi
Kota tetapi juga rangkuman dari dokumen seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM), Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang keciptakaryaan dan
dokumen perencanaan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang nantinya
diharapkan akan menjadi dasar bagi pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan strategi
pembangunan sektor sanitasi
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
4
1.5
Metode Penyusunan
Dalam penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi perlu adanya sinkronisasi,
konsolidasi dan integrasi dari semua dokumen perencanaan yang ada, yang terkait dengan
program dan kegiatan sanitasi. Beberapa tahapan yang dilakukan antara lain :
1. Konsolidasi dan integrasi untuk program usulan terkait sektor sanitasi, tidak hanya yang
tercantum dalam SSK tetapi juga usulan yang tercantum dalam rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM), dokumen perencanaan dari kementerian/lembaga
lain dengan rencana kerja pada masing masing SKPD terkait sektor sanitasi (RPIJM/PU,
RKA Kementerian / Lembaga)
2. Melakukan review daftar usulan program dan kegiatan SSK dari hasil konsolidasi dan
integrasi dengan K/L terkait dengan penyusunan prioritas program.
3. Merumuskan strategi pendanaan untuk pembiayaan implementasi program dan kegiatan
pembangunan sanitasi Kabupaten/Kota jangka menengah (5 Tahunan).
4. Melakukan konsolidasi dan integrasi dengan Kepala SKPD atau tim anggaran kabupaten
untuk estimasi alokasi dana APBK yang memungkinkan untuk dianggarkan dalam
percepatan program sektor sanitasi.
5. Menilai kesenjangan antara ketersediaan alokasi pendanaan yang dimungkinkan dari
APBK dengan kebutuhan pembiayaan umtuk program percepatan sanitasi.
6. Seleksi dan penyiapan proposal pendanaan untuk program-program kegiatan yang
diharapkan dapat didanai dari sumber-sumber diluar APBK.
7. Penandatanganan nota kesepakatan sebagai komitmen untuk pendanaan implementasi
dari semua usulan program dan kegiatan sanitasi jangka menengah.
Bagan alur metode dan mekanisme penyusunan memorandum program diilustrasikan
sebagai berikut:
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
5
Bagan 1
Bagan Alur Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS)
1.6
Sistematika Dokumen
Dokumen ini terdiri dari 8 (delapan) Bab, yaitu :
Bab 1. Pendahuluan
Menggambarkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan MPSS, landasan
hukum, kedudukan memorandum program, metode penyusunan dan sistematika penyusunan.
Bab 2. Kerangka kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur
Dalam bab ini diuraikan tentang gambaran umum Kabupaten Aceh Timur dalam
pembangunan sanitasi kabupaten untuk masing-masing sub sektor air limbah, sub sektor
persampahan, sub sektor drainase, sektor air minum dan aspek PHBS.
Bab 3. Konsolidasi Program dan Kegiatan
Dalam bab ini diuraikan tentang metode konsolidasi, proses dan hasil konsolidasi, program
prioritas Kabupaten Aceh Timur.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
6
Bab 4. Studi dan Desain
Dalam bab ini berisi uraian dan kegiatan kebutuhan studi dan desain lanjutin yang
diperlukan sehubungan dengan pencapaian sasaran dan target pembangunan sanitasi
kabupaten yang dapat disediakan dalam bentuk Master Plan, Studi Kelayakan, Detailed
Engineering Design (DED) serta Perlindungan Sosial dan Lingkungan.
Bab 5. Rencana Implementasi Jangka Menengah
Dalam bab ini berisikan uraian program/kegiatan jangka menengah, tabel-tabel mengenai
program/kegiatan Jangka Menengah (5 tahunan) dan dilengkapi dengan uraian mengenai
rencana jadwal pelaksanaan (skedul), rencana pendanaan dan sumbernya serta manajemen
dan organisasi pelaksana.
Bab 6. Rencana Implementasi Tahunan
Dalam bab ini berisi Program/kegiatan tahunan, penyusunan rencana tahunan dan rencana
implementasi serta uraian dan tabel-tabel mengenai rencana implementasi tahunan masingmasing sub sektor air limbah, persampahan, drainase, air minum dan aspek PHBS
Bab7. Rencana Pengelolaan Program
Dalam bab ini menjelaskan tentang pengelolaan program air limbah, persampahan, drainase,
air minum dan aspek PHBS serta kesimpulan.
Bab 8. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Dalam bab ini berisikan rekomendasi dan tindak lanjut dari yang akan dilakukan Kabupaten
Aceh Timur dalam rangka pencapaian target yang diharapkan dalam pembangunan sanitasi.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
7
2.1.
Gambaran Umum Kabupaten Aceh Timur
Kabupaten Aceh Timur merupakan bagian dari Provinsi Aceh. Dalam perjalanan
sejarah kepemerintahannya Kabupaten Aceh Timur telah berlangsung sejak masa-masa
kejayaan Kerajaan Islam di Aceh, masa kolonial Belanda, masa fasisme Jepang, dan masa
kemerdekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah yang di berlakukan di Indonesia dengan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999, yang telah disempurnakan dengan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004. Kabupaten Aceh Timur sejak tahun 2001 sebagai daerah induk telah
dimekarkan menjadi sebuah kabupaten dan sebuah kota baru, dengan terbitnya UndangUndang Nomor 3 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Langsa, dan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tamiang. Sehingga Kabupaten
Aceh Timur sebagai daerah induk telah dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah Pemerintah
Daerah Kabupaten / Kota yaitu :
1. Kabupaten Aceh Timur dengan ibukotanya Idi.
2. Kota Langsa dengan ibukotanya Langsa.
3. Kabupaten Aceh Tamiang dengan ibukotanya Karang Baru.
Dengan demikian pasca pemekaran wilayah Kabupaten Aceh Timur, maka
Kabupaten Aceh Timur yang semula memiliki luas wilayah 8.242,73 Km2 kini menjadi
6.040,60 Km2 (BPS Aceh Timur, 2008). Dalam penataan kelembagaan Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Timur ke depan, akan dilakukan penambahan atau pemekaran beberapa
wilayah kecamatan dan gampong disesuaikan dengan situasi dan kondisi perkembangan
daerah.
Kabupaten Aceh Timur merupakan bagian dari 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh
dan merupakan kabupaten penghubung antara Ibukota Provinsi Aceh dengan Provinsi
Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Aceh Timur berada pada koordinat 4o 09’
21,08” – 5o 06’ 02,16” Lintang Utara dan 97o 15’ 22,07” – 97o 34’ 47,22” Bujur Timur.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
8
Topografi Kabupaten Aceh Timur dapat digolongkan atas : Lereng 0-2 derajat merupakan
dataran rendah dan landai, daerah ini meliputi 34,14% dari luas Kabupaten Aceh Timur,
Lereng 2-15 derajat merupakan daerah landai sampai agak miring, luas daerah ini 13,66 %
dari luas Kabupaten Aceh Timur, Lereng 15,40 derajat merupakan daerah yang agak miring
sampai curam dan pada umumnya tidak terdapat ,Perkampungan/pemukiman, luas daerah ini
26,56 % dari Kabupaten Aceh Timur, Lereng yang lebih dari 40 derajat merupakan lereng
yang curam sekali, luasnya 25,64 % dari luas daerah Kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan
kondisi fisiknya, Kabupaten Aceh Timur merupakan daerah berbukit, dengan ketinggian
wilayah yang cukup beragam berkisar antara 0 sampai dengan 308 m dpl dan kemiringan
antara 1 sampai dengan 5 derajat. Kondisi geologi Kabupaten Aceh Timur terdiri dari
beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen dengan lapisan
horizontal, yang luasnya 490.882 Ha
Kabupaten Aceh Timur memiliki luas wilayah 6.040,60 Km2 atau 10,53% dari luas
Provinsi Aceh terdiri dari 24 Kecamatan, 512 Desa meliputi 45 Mukim yang terdiri dari
1526 Dusun (BPS Aceh Timur : 2008). dengan batas wilayahnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Selat Malaka.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Melaka, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Penduduk di Kabupaten Aceh Timur sampai dengan akhir tahun 2010 berjumlah
359.280 jiwa, Kepadatan penduduk Rata-rata tahun 2010 adalah 2705 jiwa per km2.
Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Idi Rayeuk 413 jiwa/km2, dan kepadatan terendah
berada di Kecamatan Serbajadi 3 jiwa/km2.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
9
Gambar 2.1 Rencana Peta Pola Ruang Eksisting Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011
Sumber : RTRW Kabupaten Aceh Timur 2011-2031
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
10
Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Tahun 2010
Di Kabupaten Aceh Timur
No
Kecamatan
1
2
1
Serbajadi
2
Simpang Jernih
3
Peunaron
4
Luas
2010
Wilayah
Penduduk
Jumlah
Kepadatan
Penduduk Penduduk
(km2 )
Pria
Wanita
(jiwa)
(jiwa/km²)
3
4
5
6
7
2.165,66
2.825
2.880
5.705
844,63
1.579
1.532
3.111
4
79,74
4.265
3.979
8.244
103
Birem Bayeun
253,68
12.961
12.181
25.142
99
5
Rantau Selamat
159,80
5.634
5.435
11.069
60
6
Sungai Raya
189,00
5.494
5.211
10.705
57
7
Peureulak
318,02
19.734
19.800
39.534
124
8
Peureulak Timur
182,70
6.285
6.306
12.591
69
9
Peureulak Barat
92,30
6.785
7.008
13.793
143
10 Rantau Peureulak
3
129,00
11.086
10.824
21.910
170
11 Idi Rayeuk
79,60
16.356
16.514
32.870
413
12 Peudawa
78,90
5.147
5.026
10.173
129
13 Banda Alam
90,95
3.875
3.650
7.525
83
14 Idi Tunong
74,70
4.345
4.391
8.736
117
15 Darul Ihsan
54,50
2.732
2.688
5.420
99
16 Idi Timur
55,15
2.522
2.623
5.145
93
17 Darul Aman
131,50
8.651
8.887
17.538
133
18 Nurussalam
137,07
7.526
7.757
15.283
111
42,40
1.429
1.469
2.898
68
234,36
11.745
12.025
23.770
101
19 Darul Falah
20 Julok
21 Indra Makmu
89,05
8.002
7.610
15.612
175
22 Pante Bidari
233,25
10.513
10.765
21.278
91
23 Simpang Ulim
123,80
8.933
9.120
18.053
145
24 Madat
200,84
11.258
11.917
23.175
115
6.040,60
179.682
179.598
359.280
2.705
Jumlah/Total
Sumber : BPS - Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
11
Gambar 2.2. Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Timur berdasarkan Area
Urban, Peri Urban dan Rural Urban
Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006
Keterangan Warna:
= Area Rural Urban (Kepadatan kurang dari 25 orang/Ha)
= Area Peri Urban (Kepadatan 25-125 orang/Ha)
= Area Urban (kepadatan lebih dari 125 orang/Ha)
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
12
2..1.1 Pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perkembangan ekonomi suatu wilayah dapat ditinjau dari beberapa indikator
ekonomi makro antara lain adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diukur
melalui persentase perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke
tahunnya yang mencakup sembilan sektor atau lapangan usaha yaitu : pertanian,
pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik dan air minum, bangunan,
perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan telekomunikasi, keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan serta jasa-jasa.
Tabel 2.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Aceh Timur dan
Pertumbuhan (Tanpa Minyak dan Gas) Tahun 2005-2008
Tahun
ADHB
(Juta rupiah)
Pertumbuhan (%)
2005
1.387.827,70
4,98
2006
1.432.710,54
3,23
2007
1.516.635,56
5,86
2008
1.574.567,89
3,82
Rata-rata
4,47
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Aceh Timur tanpa minyak dan gas selama empat tahun terakhir (periode 2005 – 2008) Atas
Dasar Harga Berlaku (ADHB) jika pengaruh inflasi dieliminir, nilai PDRB Kabupaten Aceh
Timur Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2005 sebesar Rp.1.387.827,70 milyar dan
terus tumbuh sampai dengan tahun 2008 sebesar Rp.1.574.567,89 milyar. Secara rata-rata
mengalami pertumbuhan sebesar 4,47 persen dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.
Pertumbuhan Atas Harga Konstan (AHDK), setiap tahun mengalami pertumbuhan yang
positif, walaupun mengalami perlambatan. Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada
tahun 2007 yaitu sebesar 5,86 persen sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun
2006 yaitu sebesar 3,23 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh Timur periode 2005-2008 tanpa
migas setiap tahun mengalami pertumbuhan yang positif dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
13
Gambar 2.3 Laju Pertumbuhan PDRB Tanpa Migas Tahun 2005-2008
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Timur
Dari perbedaan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menggambarkan
adanya tingkat inflasi yang signifikan terjadi di Kabupaten Aceh Timur untuk periode tahun
2005 sampai dengan tahun 2008.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
14
2.1.2 Kesehatan Lingkungan
Dari segi kesehatan lingkungan, penyakit yang ditimbulkan akibat sanitasi yang
buruk dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel 2.3. Kasus Penyakit Menular yang Diamati Menurut Kecamatan
Jumlah Kasus
Kecamatan
Kusta
PB
MB
2
3
1
Diare
Disentri
Tifoid
Pneumonia
4
946
5
6
7
1
1
Serbajadi
2
3
Simpang Jernih
Birem Bayeun
4
Rantau Selamat
262
5
6
Sungai Raya
Peureulak
276
544
21
29
7
8
Peureulak Timur
Peureulak Barat
328
79
9
Ranto Peureulak
381
13
10
11
Idi Rayeuk
Peudawa
12
Banda Alam
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Idi Tunong
Darul Ihsan
Darul Aman
Nurussalam
Julok
Indra Makmur
Pante Bidari
Simpang Ulim
Madat
Peunaron
23
Idi Timur
4
366
5
1
9
679
235
3
280
1
1
1
136
4
4
1
465
502
629
322
700
130
700
396
3
1
2
2
24 Darul Falah
Jumlah Total 2008
6
28
8277
2007
6
26
8650
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009
2
8
161
348
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
15
2.1.3 Visi dan Misi
Pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur diharapkan dapat memberikan masukan
dalam pencapaian visi dan misi Kabupaten dan visi misi sanitasi yang telah disusun oleh
Pemerintah Kabupaten Kabupaten Tahun 2008-2012 dan Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi
Kabupaten (2010-2014) sebagai berikut :
Tabel 2.4 Visi Misi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2012 dan Visi Misi Sanitasi (20102014)
Visi Misi Kabupaten Aceh Timur
Visi Misi Sanitasi
Visi:
Visi:
“Memperkuat
tatanan ”Terwujudnya Lingkungan yang sehat dan
terbentuknya
masyarakat Aceh Timur yang adil, Damai, sanitasi
yang
berkualitas
Sejahtera, Dan bebas dari korupsi dengan berkesinambungan
menghormati
dan
di
serta
kabupaten
Aceh
Hak-hak Timur”
melindungi
Asasi manusia melalui penyelenggaraan
Pemerintahan yang menganut Nilai-nilai
Demokratis, professional, Efektif, Efisien,
Transparan
dan
akuntabel
Serta
partisipatif”
Misi:
Misi:
1. Memperkuat
Kapasitas
Dan
Dan
Meningkatkan 1. Meningkatkan
Kinerja
Pemerintahan
Yang Berlandaskan Pada Prinsip Yang
Demokratis,
Efektif,
Transparan,
Efisien,
Dan
Partisipatif.
2. Memperkuat
masyarakat
dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS);
Akuntabel, 2. Meningkatkan
Distributif
kesadaran
melalui
partisipasi
masyarakat
penjaringan
aspirasi,
pemberdayaan, kesetaraan gender dan
Kapasitas
Dan
Meningkatkan Peran Pemerintahan Desa
kebersamaan
dalam
pembangunan
sanitasi;
derajat
kesehatan
Sebagai Ujung Tombak Pemerintahan 3. Meningkatkan
masyarakat melalui peningkatan kualitas
Daerah.
pelayanan publik sektor sanitasi dan
3. Memperbaiki
Dan
Membangun
membudayakan perilaku hidup bersih dan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
16
Infrastruktur Dasar Pembangunan Daerah
Dengan
Berdasarkan
Pada
Prioritas 4. Meningkatkan
Kebutuhan Pembangunan
4. Memastikan
Pemenuhan
sehat;
keterlibatan
masyarakat
dalam pembangunan sarana pengolahan
Hak
Dasar
Masyarakat Di Sektor Pelayanan Publik.
air limbah dalam skala komunitas;
5. Pemenuhan masyarakat terhadap akses
pada sarana sanitasi yang seluas-luasnya;
5. Memastikan
Proses
Rehabilitasi
Dan
Reparasi Hak – Hak Masyarakat Korban
Konflik dan Eks – Kombatan GAM.
6. Meningkatkan
kuantitas
dan
kualitas
sarana sanitasi melalui rencana induk
sistem sanitasi;
6. Menjaga Keberlangsungan Perdamaian 7. Mewujudkan keterpaduan perencanaan
Sebagai Modal Dasar Pelaksanaan
pembangunan drainase kota dengan
Pembangunan Yang Berkelanjutan.
perencanaan penataan ruang kota;
kualitas
lingkungan
7. Mendorong Investasi Asing dalam upaya 8. Meningkatkan
melalui pembangunan sarana prasarana air
pengembangan potensi perekonomian
Daerah
dengan
kepentingan
tetap
perekonomian
melindungi
minum,
masyarakat
persampahan
kecil.
8. Meningkatkan kemandirian pemerintahan
Kabupaten dalam pengelolaan sumber
daya daerah.
air
limbah,
secara
drainase
dan
terintegrasi
dan
berlanjutan;
9. Menggalang dan meningkatkan dukungan
dari berbagai pihak baik swasta maupun
pemerintah di berbagai tingkatan dalam
percepatan Pembangunan Sanitasi
10. Meningkatkan aktivitas pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan.
Catatan: Misi Kabupaten nomor 3 dan 4 terkait dengan komitmen pembangunan sanitasi
sebagaimana yang ada dalam visi misi sanitasi.
2.2 Sub Sektor Air limbah
Masyarakat di Kabupaten Aceh Timur pada umumnya belum memberikan perhatian
terhadap pembuangan air limbah. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat yang
membuang air limbah ke saluran umum/drainase/sungai. Hal yang sama juga dilakukan oleh
para pelaku usaha saat pembuangan limbah yang dihasilkan. Secara umum sarana
pengelolaan air limbah di Kabupaten Aceh Timur masih menjadi masalah, hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas tangki septik maupun
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
17
saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Timur tahun 2009, keluarga yang memiliki SPAL hanya sebesar
27.463 KK (30,4%) dari 12.300 KK yang diperiksa sedangkan yang memenuhi syarat
kesehatan hanya sebesar 12% atau hanya sebanyak 1.419 KK yang diperiksa. Penanganan
air limbah di Kabupaten Aceh Timur didominasi oleh septik tank dan lubang tanah, masingmasing sebesar 23% dan 18,1%, dan masih banyak masyarakat yang tidak mengelola air
limbah. Cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 25,30% dan telah
menjangkau sebanyak 19.922 KK dari keseluruhan 78.729 KK yang diperiksa dan cakupan
kepemilikan sarana pengelolaan air limbah keluarga (SPAL) adalah sebesar 30,4%.
Pemetaan kondisi dan profil sanitasi (sanitation mapping) dilakukan untuk
menetapkan zona sanitasi prioritas yang penetapannya berdasarkan urutan potensi resiko
kesehatan lingkungan (priority setting). Area yang memiliki tingkat resiko kesehatan
lingkungan yang tinggi, mendapatkan prioritas yang tinggi pula dalam program
pembangunan dan pengembangan sanitasi.
Berdasarkan pemilihan sistem dan penentuan prioritas maka aplikasi sistem adalah
sebagai berikut:
1.
Sistem on site berbasis rumah tangga di seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Aceh
Timur.
2.
Sistem Jangka Menengah di Kecamatan Birem Bayeun (telah dibangun IPLT).
3.
Sistem Jangka Panjang di Kecamatan Idi Rayeuk.
Berdasarkan pemilihan sistem dan penentuan prioritas maka menghasilkan zona dan
pilihan sistem air limbah seperti gambar di bawah ini.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
18
Gambar 2.4. Zona Sub Sektor Air Limbah Kabupaten Aceh Timur
Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006
Keterangan Warna :
=
= Pembangunan dan pengembangan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Sistem
On site Berbasis Rumah Tangga
= Pembangunan dan pengembangan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Sistem
Jangka Panjang dan Menengah
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
19
Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan mendasar bagi
daerah khususnya untuk penampungan pengolahan akhir limbah di kawasan perkotaan.
Sampai saat ini Kabupaten Aceh Timur belum maksimal dalam pengolahan air limbah pada
pusat-pusat pelayanan masyarakat belum tertata dengan baik, hal ini disebabkan masih
belum adanya tempat penampungan dan pengolahan limbah yang permanen, baik di instansi
pemerintah, LSM maupun swadaya masyarakat.
Permasalahan umum pengelolaan limbah
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Aceh Timur dalam pengelolaan air
limbah adalah:
-
Belum difungsikan secara maksimal fasilitas Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
khususnya untuk pengolahan limbah tinja masyarakat perkotaan.
-
Secara umum masyarakat belum memiliki IPAL dan SPAL yang memenuhi syarat
kesehatan dan belum dianggap sebagai kebutuhan/prioritas.
-
Kurangnya perawatan sarana yang telah dibangun melalui proyek pemerintah.
-
Terbatasnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan IPAL dan SPAL.
-
Terbatasnya alokasi dana untuk kegiatan sanitasi.
-
Pada pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) tidak disertai dengan
Drainase Dan Laboratorium.
-
Akses Kesarana IPLT kurang memadai
-
Kurangnya SDM terkait untuk pengolahan lumpur tinja.
Permasalahan Khusus pengelolaan limbah
Kabupaten Aceh Timur sejak awal 2010 sudah memiliki bangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang berlokasi di kecamatan Birem Bayeun. Sarana IPLT
ini dibangun dari Dana Otonomi Khusus (Dana Otsus) dan pembangunannya dibawah
pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya. Namun, hingga kini bangunan
tersebut belum difungsikan. Berdasarkan penuturan pihak Badan Lingkungan Hidup,
Kebersihan dan Pemadam Kebakaran (BLHKPK) yang seharusnya mengelola dan
mengoperasikan sarana tersebut, pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur
belum menyerahterimakan sarana pengolahan lumpur tinja tersebut.
Pihak BLHKPK telah menempuh beberapa usaha secara formal dengan menyurati
dan menghubungi beberapa pihak terkait dari level provinsi hingga kabupaten namun belum
ada kemajuan yang berarti.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
20
Sasaran Dan Target Pada Tahun 2014 :
1. Tersedia Sistem jaringan dan pengelolaan air limbah skala lingkungan/komunitas Serta
sarana Dan Prasarana IPLT Pada Tahun 2014.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
21
Tabel 2.5 Kerangka Logis Sub-Sektor Air Limbah Kabupaten Aceh Timur
No
Isu/Permasalahan
Tujuan/Sasaran
1
2
3
1.
Belum Difungsikannya
Difungsikannya
IPLT Di Wilayah Birem
Bayeun karna Belum
Pendekatan/ Strategi
Pembangunan
Kebijakan
Program
5
6
4
Koordinasi Dengan
Ruang Lingkup
Output/ outcome
Kegiatan
7
Performance
Indikator
8
Asumsi dan Resiko
9
Prioritasasi
Penyelesaian
Difungsikannya Adanya Serah terima
Sarana Dan Prasarana Pihak PU
penyelesaian
IPLT
IPLT Birem
IPLT dari Pihak PU ke fungsikan sarana dan
tidak Difungsikan Mengakibatkan
IPLT
Serah
bayeun
dinas Lingkungan Hidup,prasarananya
sarana prasarana yang telah ada
Kebersihan Dan PMK
jika tidak dipelihara akan rusak.
Serah terima Dari PU
Terima IPLT
IPLT dapat di
10
Jika tidak ada serah Terima dan
Kabupaten Aceh Timur
Kepada Pihak badan
Lingkungan Hidup,
kebersihan Dan PMK
2.
Peningkatan IPLT Birem
Adanya Sarana Dan
Penyiapan Sarana Dan
Prioritasi
a.Pembangunan Pengadaan
Bayeun
Praasarana Tambahan Prasarana IPLT
sarana Dan
laboratorium
Pembangunan
IPLT
Prasarana
IPLT
laboratorium
Pembangunan
Tersedianya
Jika Tidak terlaksana akan
laboratorium IPLT
Laboratorium IPLT
mengakibatkan pengolahan
Lumpur tinja terkendala dan
IPLT
terhambat.
b.Pembangunan Pengadaan
Pengaspalan
Pembangunan
Pengaspalan Akses
Adanya Jalan Masuk
masuk IPLT
yang sudah Di Aspal
Akses Masuk Aspal Akses masuk
IPLT
IPLT
c.Pembangunan Pengadaan
Drainase IPLT Pembangunan
Drainase IPLT
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ke IPLT
Drainase IPLT
Terbangunnya
Drainase IPLT Birem
bayeun
22
d.Pembangunan Pengadaan
Sumur Bor
Pembangunan
Adanya Sumur Bor
Berfungsinya Sumur
Di IPLT
Bor
Sumur Bor
3.
Kurangnya SDM dalam
Tersedianya SDM
pengolahan Lumpur
Tinja
Penyiapan tenaga teknis
Adanya
.Pelatihan
Penyusunan
Terbentuknya SDM
Adanya tenaga
Jika Tidak Terlaksana Maka Akan
yang profesional
Prioritas
Teknis
Tenaga teknis
pengolahan Lumpur
Terampil Dan
menghambat Pekerjaan dan
dalam pengolahan
Lumpur Tinja
Dan
pengolahan
Pengolahan
Tinja
profesional Dalam
Pelaksanaan IPLT karna
Anggaran
Lumpur Tinja Lumpur Tinja
Pengolahan Lumpur
keterbatasan SDM yang ada
dalam
Tersedianya
Penyiapan
Prasarana Air Limbah
tenaga teknis
Tinja
Komunal
4.
Pengembangan Prasarana Peningkatan sarana
Koordinasi
Adanya
Pengembangan Adanya
Terjadinya Peningkatan Pengembangan
Makin Memperparah Kondisi
Air Limbah Komunal
dan prasarana Air
Pengembangan
Prioritas
Prasarana Air
Pengembangan
Prasarana Air
Prasarana Air
Air Limbah di Kabupaten.
(SANIMAS)
Limbah Komunal
Prasarana Air Limbah
Dan
Limbah
Prasarana Air
Limbah(SANIMAS)
Limbah terwujud
(Sanimas)
Komunal
Anggaran
Komunal
Limbah
(SANIMAS)
dan terjadi
penningkatan
Prasarana
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
23
2.3. Sub Sektor Persampahan
Jumlah penduduk kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 sebesar 359.280 (Sumber : BPS
Tahun 2010) kepadatan penduduk rata-rata tahun 2010 adalah 2705 jiwa per km2..
Berdasarkan data Tahun 2009 Jumlah Sampah yang tertimbun sebesar 45.886,5 m3/tahun.
Dan yang ditangani sebesar 44.493,9 m3/tahun. Jumlah sampah yang dihasilkan di seluruh
kabupaten adalah Sekitar 125,37 m3/hari.
Gambar 2.5 Zona Sub Sektor Persampahan Kabupaten Aceh Timur
Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006
Keterangan Warna :
= Kabupaten Aceh Timur
= Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
24
Pengelolaan Sampah Saat ini
a.
Tingkat dan Area Pelayanan Sampah

Perkiraan jumlah timbunan sampah domestik sekitar 125,37 m3/hari.

Jumlah sampah yang terangkut adalah sekitar 121,57 m3/hari.

Area Pelayanan Baru mencapai 41 desa dari 512 desa yang ada di seluruh Kecamatan
dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur.
b.
Pengurangan Sampah dari sumbernya

Pengumpulan sampah oleh kelompok masyarakat (dimana memanfaatkan sampahsampah organik) yang kemudian difermentasikan yang pengolahannya masih secara
tradisonal menggunakan tangan dan kaki pada sebuah wadah yang akhirnya menjadi
pupuk organik.

Dengan cara ditimbun dan dibakar oleh masyarakat, dan ada juga yang dibuang ke
sungai.
c.
Pewadahan

Pewadahan sampah dari sumber dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

Pewadahan di tempat umum disediakan oleh Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan
dan Pemadam Kebakaran.
d.
Pengumpulan

Pengumpulan sampah yang dihasilkan warga dikumpulkan oleh keluarga masingmasing, petugas desa, petugas pasar, penyapu jalan.

Pengumpulan dilakukan dengan cara menggunakan sapu lidi, sekop, keranjang
sampah,truck sampah, amp roll/kontainer,bak sampah, tong sampah.

Pemerintah saat ini memiliki 1.082 unit sapu lidi, 180 unit sekop, 612 unit keranjang
sampah, 8 unit truck sampah, 2 unit amp roll/kontainer, 12 unit bak sampah, 200 unit
tong sampah.
e.
Pengangkutan

Pengangkutan dilakukan oleh petugas Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Pemadam Kebakaran.

Jumlah sampah yang terangkut sekitar 121,57 m3/hari oleh petugas Badan
Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran dilakukan dengan
menggunakan truk sampah dan amp roll/kontainer.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
25

Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sampai dengan tahun 2010 memliki 8 unit truk
sampah, 2 unit amp roll/kontainer dengan kapasitas 3 m3.

Pengangkutan sampah sudah menangani 41 desa dari 512 desa yang ada di
Kabupaten Aceh Timur.
f.
Pengolahan Sampah
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur memiliki 1 unit bangunan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) sampah berikut sarana pendukung seperti : Hidran Umum, Hanggar mesin
Pengolahan sampah, Tower Air, Pos Jaga dan KM yang berlokasi di desa Merbau Dua
Kecamatan Birem Bayeun dengan sistem penanganan akhir sampah masih menggunakan
Open Dumping. Sesuai dengan amanat UU No. 18 Tahun 2008, maka sistem yang dipilih
adalah Sanitary Landfill. Maka Pemerintah Kabupaten Aceh Timur memprioritaskan
pembangunan TPA baru (Sanitary Landfill) yang akan dibangun pada tahun 2012. Oleh
karena keterbatasan TPA yang akan dibangun maka pemerintah Kabupaten Aceh Timur
akan melakukan koordinasi untuk Pembangunan TPA Regional dan akan mengajukan
usulan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Aceh untuk dapat memfasilitasi proses
pembangunan TPA Regional.
Persoalan Dan Permasalahan Utama
Timbunan Sampah
 Jumlah penduduk meningkat menyebabkan bertambahnya volume timbunan sampah tetapi
tidak diikuti dengan tingkat kesadaran untuk menangani sampah dari sumbernya.
 Komposisi sampah selalu berubah dengan kecenderungan komponen sampah basah relatif
berkurang, sedangkan kertas, kaca, plastik, logam, dan berbagai macam benda lain
bertambah.
 Sampah yang tidak dipisahkan dari sumbernya.
 Produksi dan penggunaan kompos sampah secara tradisional telah banyak berkurang.
 Membuang sampah sembarangan.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
26
Pengelolaan Sampah
Permasalahan
a. Pewadahan dan Pengumpulan
 Sudah menjadi kebiasaan warga kota dan desa membuang sampah di luar atau bahkan
di halaman rumahnya dengan tanpa berfikir bagaimana sampah tersebut akan
dipindahkan/diangkut.
 Banyak warga kota dan desa yang membuang sampah ke saluran air dengan harapan
akan terhanyutkan.
 Pengumpulan sampah hanya dilakukan pada wilayah kota yang padat penduduk,
sedangkan pada wilayah yang jarang penduduknya, pengelolaan sampah dilakukan oleh
masing-masing keluarga menurut kehendak sendiri.
 Perencanaan dan operasi sistem pengelolaan sampah yang ada telah gagal mencapai
target-target pekerjaan yang diharapkan.
 Dengan cepatnya pertambahan penduduk dan semakin rapatnya bangunan, maka tidak
banyak tersedia ruang untuk fasilitas umum persampahan, seperti tempat container,
tempat pembuangan sementara (TPS).
 Pengumpulan sampah yang tidak teratur waktunya menyebabkan rumah tangga
membuang sampah di sebarang tempat, akibatnya dalam jangka panjang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
b. Pengangkutan
 Jumlah armada pengangkutan sampah dari sumber, tempat pembuangan sementara
(TPS), ke tempat pembuangan sampah tidak mencukupi.
 Pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir masih menggunakan kendaraan
yang belum memperhatikan pencemaran lingkungan di sepanjang perjalanan.
 Pengangkutan sampah organik dan anorganik masih masih bercampur.
c. Pembuangan Sampah
 Pembuangan sampah dengan cara menggunakan sampah sebagai bahan untuk
pengurugan dan perataan lahan
tanpa pengkajian secara menyeluruh dan metoda
pengurugan yang memadai dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
 Sistem yang digunakan adalah open dumping sehingga air lindi masih mencemari
lingkungan (air permukaan dan air tanah) dan sampah berceceran.
 Terbatasnya alat berat untuk operasional.
 Masih terjadi pembakaran sampah di daerah perkotaan.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
27
 Pembakaran sampah dengan incinerator yang ada tidak memenuhi syarat dan biaya
operasionalnya sangat tinggi, sehingga diperlukan pembangunan TPA baru.
d. Sampah Sebagai Sumberdaya
 Secara tradisional sampah rumah tangga dibuat kompos, tetapi saat ini sampah banyak
mengandung plastik, kaca, dan bahan kimia yang menyebakan pembuatan kompos
menjadi sulit.
 Petani sekarang lebih banyak menggunakan pupuk kimia.
 Pasar untuk sampah yang dapat didaur ulang seperti kaca, kertas, kain, logam, dan
plastik sudah ada tetapi belum berkembang.
 Sistem daur ulang (Recycling) dan penggunaaan kembali (Reuse) yang efektif tidak
dapat berkembang sebab penduduk tidak memilah sampah di rumah sebelum dibuang,
dan mereka sangat resistan terhadap ide sampah sebagai sumberdaya potensial.
 Kurang berusaha untuk mengurangi sampah dengan mengurangi kemasan dan mendaur
ulang limbah padat B3 rumah tangga seperti batu baterai dan obat-obatan kedaluwarsa.
e. Perencanaan Pengelolaan Sampah
 Personil pengumpulan dan pembuangan sampah kurang memperhatikan keselamatan
kerja (K3).
 Secara umum, kualitas dan jumlah sarana dan prasarana pengelolaan sampah belum
memadai.
 Belum berkembangnya mekanisme insentif dan disentif.
 Pengelolaan sampah masih mengandalkan siklus kumpul-angkut-buang, kurang
memperhatikan prinsip 3R.
 Upaya pengelolaan sampah belum terintegrasi sebagai bagian dari upaya pengendalian
pencemaran.
 Pengelolaan masih pada skala kecil dan belum terfasilitasi secara memadai.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
28
Sasaran dan Target
Sasaran dan target yang hendak dicapai sampai tahun 2014:

Tingkat pelayanan persampahan Kabupaten Aceh Timur diharapkan dapat menjangkau
seluruh kecamatan yang ada.

Penambahan sarana dan prasarana persampahan Kabupaten Aceh Timur.

Penyediaan lahan dan pembangunan TPA Sanitary Landfill seluas 10 Ha.

Studi dan DED TPA Regional.

Adanya tenaga profesional dalam pengolahan sampah.

Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu.

Sosialisasi 3R kepada masyarakat
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
29
Tabel 2.6 Kerangka Logis Sub-Sektor Persampahan Kabupaten Aceh Timur
Pendekatan/
No
Isu/Permasalahan
Tujuan/Sasaran
Strategi
Ruang
Kebijakan
Program
Pembangunan
1
1.
2
3
4
Lingkup
Output/ outcome
Performance Indikator
Asumsi dan Resiko
8
9
10
Kegiatan
5
6
7
Belum memiliki
a. Tersedianya
a.Penyiapan
Pembangunan TPA Pengadaan Tanah a.Penyusunan
Pembangunan TPA
Terbangunnya TPA
a.Tidak memiliki TPA
Lahan TPA Sanitary
Pembangunan TPA
lahan dan
merupakan prioritas TPA Sanitary
Study
Sanitary Land Fill
Sanitary Land Fill
Kabupaten Aceh Timur
Land Fill
Sanitary Land Fill Di
Pembangunan
land Fill
Kelayakan
Dengan segala
Dengan segala Fasilitas
b. Kesulitan Lahan Untuk
Kabupaten Aceh
TPA pada tahun
Kabupaten Aceh
TPA
Fasilitas
Timur.
2012
Timur
TPA
b.Penyusunan
UKL/UPL
c.Pembangunan
Minim
2.
TPA
MinimnyaSarana
a. Tersedia Alat berat a.Penyiapan
Prioritas Sarana
Alat Berat Untuk
yang memadai dan
Sarana
Pengolahan Sampah Truck Sampah
Pengangkutan
Sempurna
Angkutan
Sampah Di TPA
a.Pengadaan DumpPengadaan Alat
Compector 3 m3
Sampah
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Peralatan Fasilitas
Peralatan Fasilitas
Tidak ada alat berat untuk
Berat Untuk
Pengolahan
Pengolahan sampah
pengolahan sampah
TPA
Sampah
Tersedia dan bisa
digunakan
30
b.Tercipta
Prioritasi Sarana
b.Pengadaan
dukungan
pengolahan Sampah Excavator
pengolahan
Pengadaan Alat
Peralatan Fasilitas
Peralatan Fasilitas
Berat Untuk
Pengolahan
Pengolahan Sampah
TPA
Sampah
tersedia dan bisa
Sampah TPA
3.
digunakan
Belum ada tenaga
a.Tersedianya Tenaga Penyiapan
Menjalin Kegiatan
Pelatihan teknis
Penyusunan
Terorganisasi
Adanya tenaga
Dalam Pengolahan Sampah
professional dibidang
yang terlatih dan
Diklat
pengelolaan
tenaga Teknis
Tenaga kerja yang
Terampil Dan
terkendala tenaga Profesional
Pengolahan Sampah
profesional
sampah
Pengolahan
sempurna
profesional Dalam
Sehingga Menghambat
Pengolahan Sampah
Pengolahan Sampah Itu Sendiri
tenaga Teknis
TPA
Sampah TPA
TPA
4
Belum Adanya
Tersedianya Tempat
Penyiapan
Prioritas Program
Pembangunan
tempat Pengolahan
Pengolahan Sampah
Tempat
Pembangunan
Pengolahan
Sampah Terpadu
terpadu (3R)
Pengolahan
Tempat Sampah
Sampah terpadu
Sampah terpadu
Terpadu
(3R)
Pengadaan
Tersedianya Tempat Bangunan Fisik ada dan
Pembangunan pengolahan Sampah
Tempat
dapat digunakan
terpadu
Bila Tidak Dibangun akan
memperparah masalah
persampahan
Pengolahan
Sampah Terpadu
5
Masyarakat Belum
Masyarakat Paham
memahami apa itu 3R dan mengerti apa itu
3R
Sosialisasi
Prioritas program
Pelatihan dan
masalah 3R
sub sektor
advokasi 3R
kepada
Persampahan
Masyarakat
Sosialisasi
Terbangunnya
Diharapkan sampah yang Masalah persampahan tidak
pentingnya 3R kesadaran masyarakat ada bisa dimanfaatkan
dapat ditangani dan membusuk
bagi
sehingga tidak dapat
masyarakat
akan pentingnya 3R
dimanfaatkan karena kurangnya
pemahaman masyarakat akan
apa itu 3R
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
31
2.4. Sub Sektor Drainase
Kabupaten Aceh Timur banyak aliran sungai yang tersebar dari hulu hingga ke muara
Selat Malaka. Penyebaran aliran sungai di Kabupaten Aceh Timur dapat terlihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.6 Peta Hidrologi Aliran Sungai Kabupaten Aceh Timur
Sumber : Dinas PU Kabupaten Aceh Timur
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
32
Tabel 2.7. Sungai di Kabupaten Aceh Timur
No
Daerah Aliran Sungai (DAS)
1
2
Cacthment Area Satuan
3
4
2
1 Krueng Arakundo
2 Krueng Arakundo
5.595
146
km
km2
3 Krueng Peureulak
1.260
km2
4
5
6
7
365
210
99
4.683
km
km2
km2
km2
Krueng Bayeun
Krueng Langsa
Krueng Sikajang / Paya Ketenggar
Krueng Serbajadi / Krueng Tamiang
2
Sumber : Dinas PU Kabupaten Aceh Timur
Kondisi Sistem Drainase
Secara umum jaringan drainase di Kabupaten Aceh Timur merupakan sistim drainase
tercampur, drainase limpasan air hujan dan drainase alam. Pertumbuhan dan kepadatan
penduduk pada kawasan terbangun menimbulkan tekanan dalam lingkungan. Kelebihan air
hujan akan membuat ketinggian muka air dan mengakibatkan daya tampung drainase tidak
mencukupi, sehingga terjadi banjir. Sistem drainase tersier sangat memengaruhi pelayanan
perbaikan sanitasi. Ini terjadi karena ternyata drainase tersier punya fungsi ganda, yaitu
sebagai tempat pembuangan dan pengaliran grey water dan bahkan black water sepanjang
tahun; dan sebagai penyaluran air hujan/limpasan saat musim hujan tiba.
Berdasarkan pemilihan sistem dan penentuan prioritas maka menghasilkan zona dan
pilihan sistem drainase seperti pada gambar berikut ini.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
33
Gambar 2.7 Zona Sub Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur
Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006
Keterangan Warna :
= Kabupaten Aceh Timur
= Kawasan Saluran Drainase Fungsi Ganda di Aceh Timur
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
34
Identifikasi Permasalahan
Secara umum, permasalahan utama dalam subsektor drainase adalah drainase yang
tidak memenuhi syarat, tidak berfungsi bahkan beberapa lokasi yang seharusnya dibangun
drainase malah tidak ada drainase. Hal ini tentu saja berdampak terhadap timbulnya genangan
air di sebagian besar lokasi di Aceh Timur. Kondisi drainase khususnya di lingkungan
perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu
mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan di beberapa kawasan
pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum
memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya
berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat. Oleh karenanya
Dinas Pekerjaan Umum merencanakan pembangunan saluran drainase di 24 Kecamatan.
Pemetaan secara umum lingkungan/kawasan khususnya di perkotaan termasuk ibu kota
kecamatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2.8. Kondisi Kawasan Saat Hujan di Kabupaten Aceh Timur
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kecamatan
Serba Jadi
Simpang jernih
Peunaron
Birem Bayeun
Rantau Selamat
Sungai Raya
Peureulak
Peureulak Timur
Peureulak Barat
Rantau Peureulak
Idi Rayeuk
Peudawa
Banda Alam
Idi Tunong
Darul Ikhsan
Idi Timur
Darul Aman
Nurussalam
Darul Falah
Julok
Indra makmur
Pante Bidari
Simpang ulim
Madat
Tidak
Tergenang
-
Kadang
Tergenang
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
Tergenang
√
√
√
√
√
√
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2010
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
35
Tabel 2.9. Kerangka Logis Sub-Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur
Pendekatan/
No.
Isu/Permasalahan
Tujuan/Sasaran
Strategi
Kebijakan
Program
5
6
Pembangunan
1
1
2
Saluran Dainase Di
kabupaten Aceh timur
3
Tersedianya
Pembangunan
4
Penyiapan
Lokasi
Tidak memenuhi
Saluran drainase
Syarat, Tidak
Primer, sekunder Saluran
Berfungsi
Pembangunan
Drainase
Pembangunan
saluran
Ruang Lingkup
Output/
Performance
Kegiatan
outcome
Indikator
7
8
9
10
Terbangunnya
Bila Tidak Dibangun Akan
saluran
saluran
Mengakibatkan Kerusakan
semakin parah dan aliran air
terhambat, dan Bila Hujan
Program Pengurangan Pembangunan
Genangan dan
saluran Drainase
- Kapasitas
Merupakan
Peningkatan Kinerja
drainase
drainase sesuai
Prioritas dan
dan pengembangan
sesuai dengan
kebutuhan.
penganggaran
Jaringan Drainase
kebutuhan
di 24 kecamatan
Asumsi dan Resiko
akan tergenang dan
menyebabkan banjir
2.
Perlunya
Perlunya
Penyiapan
Supervisi/Penga Supervisi/Pengawasan Supervisi
Pembangunan
Pembangunan
Apabila tidak ada
Supervisi/Pengawasan
Pengawasan
Supervisi/Peng
wasan harus
Pembangunan
Saluran
Saluran
supervise/pengawasan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
awasan
Dilaksanakan
saluran drainase
Drainase
Drainase
ditakutkan tidak sesuai
Pembangunan
Pembangunan
Sesuai dengan
Drainase
Saluran drainase
spesifikasi
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
dengan perencanaan
36
3.
Tersedianya
Penyiapan
Adanya Plot
Program Pengurangan Penyusunan
Plan, DED untuk
Master Plan Dan
Master Plan
penganggaran
Genangan dan
master Plan Dan
Jangka pendek,
master Plan Dan pembangunan drainase
Saluran Drainase
DED
Dan DED
untuk
Peningkatan Kinerja
DED
menengah dan
DED
pembuatan
dan pengembangan
panjang yang
Master Plan
Jaringan Drainase
teritegrasi dan
dan DED
-Perencanaan
- Tidak diketahui arah
Belum Adanya master
Tersedianya
berkelanjutan
-Penyediaan data
kondisi
- Tidak dapat dilakukan
konstruksi.
eksisting dan
permasalahan
drainase skala
kota
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
37
2.5 Sektor Air Minum
2.5.1. Kondisi Eksisting
Penyediaan air minum untuk wilayah Kabupaten Aceh Timur dapat memanfaatkan
aliran sungai yang tersebar di seluruh wilayah perencanaan. Aliran sungai yang dapat
dimanfaatakan sebagai air baku diantaranya:

Krueng Peureulak dengan debit air dapat melayani air minum untuk Kecamatan Peureulak
dan sekitarnya termasuk Kecamatan Pereulak Barat dan Peureulak Timur.

Krueng Sungai Raya, melayani Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Rantau Selamat.

Krueng Bayeun, melayani Kecamatan Rantau Selamat dan Birem Bayeun.

Krueng Peudawa Rayeuk melayani kebutuhan air minum di Kecamatan Peudawa

Krueng Idi Rayeuk melayani kebutuhan air minum di Kecamatan Idi Rayeuk, Idi Timur
dan Kecamatan Darul Ihsan

Krueng Idi dapat melayani air minum untuk Kecamatan Banda Alam, Idi Tunong,

Krueng Bugeng dapat melayani air minum di Kecamatan Nurussalam, Darul Falah dan
Kecamatan Indra Makmur

Krueng Arakundo melayani air minum di Kecamatan Julok dan Kecamatan Simpang
Ulim.

Krueng Jambo Aye melayani air minum untuk Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan
Madat.

Selain aliran sungai sebagai sumber air minum, juga terdapat mata air yang terdapat di
kawasan ekosistem Leuser yaitu di Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Peunaron,
Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Indra Makmur, dan
Kecamatan Pante Bidari.
Layanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dilaksanakan atas prakarsa masyarakat,
PDAM dan program-program terkait antara lain Unicef, PNPM, serta program rutin dari dinas
terkait melalui DAK. Program pembangunan sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah, antara lain melalui proyek pembangunan sarana dan prasarana air minum
pedesaan. Sampai saat ini layanan/akses masyarakat terhadap air minum yang layak baru
mencapai sekitar 13 %. Karakteristik layanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dapat
digambarkan sebagai berikut:
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
38
Tabel 2.10. Karakteristik Layanan Air Minum
Cakupan Air Minum Perdesaan
Persentase
Penggunaan sumur gali
74,67
Penggunaan Ledeng (PDAM)
13,00
Sumur Bor
12,02
Penampungan Air Hujan (PAH)
0,31
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010
Terlihat dari tabel di atas, penggunaan sumur gali merupakan terbanyak yang digunakan
keluarga di Kabupaten Aceh Timur. Gambaran keseluruhan cakupan layanan air minum dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.11. Cakupan Layanan Air Minum di Kabupaten Aceh Timur
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Puskesmas
Lokop
Simpang Jernih
Birem Bayeun
Rantau Selamat
Sungai Raya
Peureulak
Peureulak Timur
Peureulak Barat
Rantau Peureulak
Idi Rayeuk
Peudawa
Keude Geurubak
Idi Tunong
Darul Ihsan
Darul Aman
Nurussalam
Julok
Alue Ie Mirah
Alue Ie Itam
Pante Bidari
Matang Pudeng
Simpang Ulim
Madat
Peunaron
Idi Timur
Darul Falah
Jumlah
Kecamatan
Serbajadi
Simpang Jernih
Birem Bayeun
Rantau Selamat
Sungai Raya
Peureulak
Peureulak Timur
Peureulak Barat
Rantau Peureulak
Idi Rayeuk
Peudawa
Banda Alam
Idi Tunong
Darul Ihsan
Darul Aman
Nurussalam
Julok
Indra Makmur
Indra Makmur
Pante Bidari
Pante Bidari
Simpang Ulim
Madat
Peunaron
Idi Timur
Darul Falah
Kepemilikan Sarana Air
Minum
Jumlah
KK
Jumlah
KK
Diperiksa
Jlh KK
% Kepemilikan
1.448
767
5.593
2.448
2.276
8.214
2.521
3.142
4.926
7.344
2.107
1.524
2.170
1.089
3.633
3.529
5.286
3.193
4.738
3.845
5.224
1.863
1.116
724
78.729
76
2.345
1.765
891
3.151
1.261
1.342
2.134
2.991
1.298
1.042
1.121
1.091
2.241
1.415
1.054
1.431
2.435
1.371
2.623
987
34.065
76
3.987
1.765
1.897
7.134
2.165
2.562
3.200
6.931
1.798
1.332
1.896
3.111
3.243
3.415
2.054
1.582
3.435
2.371
3.623
1.230
58.807
5,25
71,29
72,10
83,35
86,85
85,88
81,54
64,96
94,38
85,33
87,40
87,37
85,63
91,90
64,60
64,33
72,50
61,66
69,35
66,02
74,69
Sumber : PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
39
Pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur dilayani oleh PT. Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Peusada yang menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat
Kabupaten Aceh Timur. Cakupan pelayanan tahun 2009 baru mencapai 13 % dari jumlah
penduduk Kabupaten Aceh Timur sebanyak 332.915 jiwa. Sistem penyediaan dan
pengelolaan air minum di Kabupaten Aceh Timur yang dikelola oleh PDAM Tirta Persada
dengan kapasitas produksi total sebesar 130 liter/detik.
Berikut ini Instalasi Pengolah air yang sudah difungsikan oleh PDAM Tirta Peusada :
1. Instalasi Pengolah Air (IPA) Lhok Nibong Q = melayani sebagian Kecamatan Pante
Bidari, Madat, Simpang Ulim, Julok, Nurusallam, Darul Aman dan Idi dengan jumlah
3514 SR.
2. IPA Peureulak Q = 20 e/dat melayani sebagian Kecamatan Peureulak dengan jumlah 1677
SR
2. IPA Ranto Peureulak, melayani 514 SR
3. IPA Rantau Selamat, rencana melayani 300 SR
4. IPA Birem Bayeun, rencana melayani 200 SR
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
40
Gambar 2.8 Peta Analisis Air Minum Kabupaten Aceh Timur
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
41
2.5.2 Permasalahan
Permasalahan Pelayanan Air Minum :
a.
Kemampuan pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur sekarang hanya 6.205 SR
sehingga sangat kurang untuk melayani penduduk yang berjumlah 66.970 KK.
Sedangkan jam operasi rata-rata 20 jam/hari
b.
Tingkat kehilangan air dengan berbagai sebab (bocor, kerusakan atau pencurian) adalah :
171.959 – 98.524 = 73.435 atau jika dipersentasekan tingkat kehilangan sebesar 42,7%.
c.
PDAM Tirta Peusada belum mampu meningkatkan kapasitas pengolahan air minum
untuk memenuhi standar kebutuhan optimal bagi masyarakat karena biaya operasional
PDAM melonjak tinggi sementara harga jual produk (air bersih) tetap.
d.
PDAM belum mampu memperluas jaringan perpipaan, karena keterbatasan biaya,
selama ini hanya difokuskan pada perawatan/ pergantian jaringan yang ada sehingga
relatif kecil sekali pada penambahan jaringan.
e.
Belum adanya pemetaan yang konprehensif tentang sistem air bersih di Aceh Timur,
sehingga tidak optimal dalam menentukan strategi pengembangan pelayanan air bersih
untuk masyarakat.
f.
Tidak/belum adanya investasi yang besar secara langsung dalam bidang infrastruktur air
bersih.
g.
Master Plan Air Minum belum ada.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
42
Tabel 2.12 Kerangka Logis Sektor Air Minum Kabupaten Aceh Timur
No.
Isu/Permasalahan
Tujuan/Sasaran
1
2
3
1
Pembangunan
4
Kebijakan
Program
5
6
Ruang Lingkup
Output/
Performance
kegiatan
outcome
Indikator
7
8
9
 mengembangkan
peningkatan
Program
kebocoran air 40 %
prasarana sumber
kualitas dan
Pengurangan Induk Pada Pipa
pada tahun 2014
daya air;
jangkauan
Kebocoran
pelayanan
Air
Kehilangan air
Kehilangan akibat
akibat kebocoran
air mencapai
 mengembangkan
42,7%
Terjadinya
Pemasangan water
Pengurangan
kebocoran
Rehabilitasi dan
Pengurangan
sarana dan
pemanfataan produksi kebocoran dan
air bersih
prasarana
air
peningkatan
lingkungan
Pembuatan sumur
pelayanan
permukiman
dalam (pompa motor
Penambahan
beberapa sarana
resapan air untuk
dan prasarana air
menjaga ketersediaan
minum
sumberdaya air
- Berkurangnya
tingkat
kebocoran dan
prasarana pengolahan
 melestarikan kawasan
kerusakan pada
2.
Pendekatan/ Strategi
Asumsi dan Resiko
10
- Berkurangnya tingkat
pelayanan
peningkatan
pelayanan
- Peningkatan
- Berkurangnya tingkat
pelayanan
produksi ai
sumur dalam
Pengguna air bersih
Tersedianya
Mengembangkan sarana
Peningkatan
Program
Pengembangan
Peningkatan
melalui PDAM
Peningkatan dan
dan prasarana PDAM
Layanan dan
Peningkatan
jaringan pipa
kualititas
jumlah
masih kecil
penambahan sarana
kapasitas
Pelayanan
distribusi
pelayanan
sambungan
dibandingkan
dan prasarana serta
jumlah
Sambungan
pemanfaatan air
jumlah pelanggan
pengguna
Rumah (SR)
tanah melalui
PDAM
PDAM
Penambahan
rumah (SR)
-Produksi air tidak
dimanfaatkan secara optimal
- Berkurangnya tingkat
pelayanan
sumur pribadi
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
43
3.
Kurangnya
Adanya Investor
melakukan pendekatan
Membuat
Pengajuan
Investasi dalam
/pemberi dana
dengan pihak investor
Proposal
Dana Dalam
Semenarik Mungkin
Pengembangan
dalam hal
Adanya Plot
Rangka
untuk menarik Minat mau
PDAM
penambahan modal
anggaran
Pengembangan Investor
PDAM
bagi
Adanya Proposal untuk Adanya
Proposal
Menyebabkan pelayanan dan
Pengajuan dana
pengembangan
disetujui oleh
PDAMTerhambat karna
menanamkan
investor dan
keterbatasan Dana
modalnya
adanya anggaran
Investor yang
pengembangan
untuk PDAM
PDAM
4
Tersedianya Master
Penyiapan pembuatan
Pembuatan
master Plan air
Plan
master plan
Master Plan air
Jangka pendek, plan air minum
minum
menengah dan
minum
Penyusunan master plan Perencanaan
Tersedianya Master - Tidak diketahui arah
Belum adanya
pengembangan air minum
panjang yang
Tidak dapat dilakukan
teritegrasi dan
konstruksi
berkelanjutan
-Penyediaan
data kondisi
eksisting dan
permasalahan
air minum skala
kota
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
44
2.6. Aspek PHBS
2.6.1. Kondisi eksisting
Kesehatan masyarakat adalah hal utama yang sampai saat ini menjadi perhatian serius
baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Pengetahuan masyarakat yang relatif
masih rendah akan pentingnya sanitasi, mengakibatkan kesadaran untuk menerapkan sanitasi
yang sehat juga menjadi rendah. Ditambah lagi kurangnya fasilitas medis seperti alat
incenerator dan tempat sampah medis (yang berguna bagi pembakaran dan pembuangan
limbah baik itu Rumah Sakit ataupun puskesmas). Belum ada kebijakan yang tertuang dalam
peraturan untuk mengatur PHBS khususnya dalam bidang sanitasi secara spesifik. Berikut ini
kegiatan PHBS di Kabupaten Aceh Timur melalui :
1. Rumah Tangga Ber PHBS
Di Kabupaten Aceh Timur terdapat 63.618 unit rumah, namun yang termasuk kategori
sehat sejumlah 10.908 unit atau 21,74%. Hal ini masih sangat jauh dari target, sehingga
diperlukan upaya lebih serius dalam mengatasi hal ini.
Tabel 2.13
Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan dalam Kabupaten
Aceh Timur Tahun 2009
Rumah Tangga
No.
Kecamatan
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2
Simpang Ulim
Madat
Pante Bidari
Julok
Indra Makmur
Darul Falah
Nurussalam
Darul Aman
Peudawa
Idi Rayeuk
Idi Tunong
Darul Ihsan
Banda Alam
Peureulak
Peureulak Barat
Peureulak Timur
Ranto Peureulak
Peunaron
Simpang Jernih
Serbajadi
Sungai Raya
Rantau Selamat
Birem Bayeun
Idi Timur
Jumlah
Jumlah
Seluruhnya
Jumlah
Diperiksa
%
Diperiksa
Jumlah
Sehat
3
4
5
6
%
Sehat
3.361
4.223
3.049
4.718
1.170
1.852
3.729
3.067
1.801
7.258
1.296
2.371
3.623
3.435
3.415
2.054
1.582
3.243
3.111
1.798
2.931
1.896
71
86
113
72
176
85
87
101
100
40
146
650
990
780
990
432
230
1.020
1.321
457
376
340
7
27,41
27,33
22,71
28,99
21,03
14,54
31,45
42,46
25,42
12,83
17,93
1.134
7.246
2.276
1.993
3.297
2.155
1.332
2.134
2.562
2.165
3.200
1.230
117
29
113
109
97
57
145
240
780
420
650
121
10,89
11,25
30,44
19,40
20,31
9,84
2.308
1.652
1.706
4.322
450
1.897
1.765
3.987
19
115
103
92
19
211
176
560
4,22
11,12
9,97
14,05
63.618
50.181
79
10.908
21,74
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
45
2.
Advokasi, pembinaan lingkungan sehat, kampanye kesehatan baik melalui Posyandu,
radio, baliho dan lainnya.
Desentralisasi di bidang kesehatan bertujuan untuk mewujudkan peningkatan derajat
kesehatan berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara memberdayakan,
menghimpun dan mengoptimalkan potensi daerah dan nasional.
Gambar 2.9 Peta Area Beresiko Berdasarkan Data Sekunder
Sumber : BRR NAD – Nias Tahun 2006
Keterangan Warna:
: resiko sangat tinggi
: resiko tinggi
: resiko rendah
: resiko sangat rendah
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
46
2.6.2 Permasalahan
Permasalahan umum kesehatan di Kabupaten Aceh Timur adalah :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
2. Masih kurangnya alat penunjang kesehatan.
Sasaran dan Target Pada Tahun 2014 :
1. Terwujudnya Kabupaten Aceh Timur yang bersih dan sehat pada tahun 2014.
2. Adanya penambahan alat penunjang kesehatan yang memadai dan dapat
dioperasikan.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
47
Tabel 2.14. Kerangka Logis Aspek PHBS Di Kabupaten Aceh Timur
No.
Isu/Permasalahan
Tujuan/Sasaran
1
2
3
1
Pemahaman
dan
Pendekatan/ Strategi
Pembangunan
Kebijakan
Program
5
6
4
Tujuan:
 Mengoptimalkan
Menumbuhkan
 Program
Ruang Lingkup
kegiatan
Output/ outcome
Performance Indikator
Asumsi dan Resiko
8
9
10
7
 Pembuatan
Sosialisasi
tentang
Meningkatnya
tingkat
kesadaran akan PHBS
kesadaran
Mewujudkan
program UKBM
kesadaran dan
Promosi
media promosi
PHBS
masyarakat tentang
Kabupaten Aceh
untuk
kebutuhan
kesehatan dan
dan informasi
sekolah,
PHBS
Timur yang sehat
meningkatkan
masyarakat
pemberdayaan
sadar hidup
Tangga,Tempat
dengan
peran serta
akan
masyarakat
sehat, seperti
Umum
kurang
masih
membudayakan
masyarakat dalam
pentingnyaPHB
Perilaku
PHBS (program
S
Hidup
Bersih dan Sehat
 Program
Kerjasama
di
Rumah
banner, stiker,
dll.
 Sosialisasi/Peny
media informasi
informasi
yang menarik
dengan mass
uluhan
Apabila Tidak
 Meningkatkan
media
masyarakat
Dilaksanakan Maka
Meningkatknya
kuantitas dan
 Program
tentang PHBS
Kesadaran Masyarakat
cakupan
kualitas kader
Peningkatan
kesehatan
peran serta dan
peran serta
lingkungan dalam
kesetaraan
masyarakat
promosi PHBS
jender dalam
dalam
pembangunan
pelestarian
Sasaran I :
PHBS
pada Tahun 2014
 Mengoptimalkan
 Peningkatan
 Program
lingkungan sehat
pemerintah dan
Promosi
 “Pengembangan
sekolah dalam
kesehatan dan
kelurahan siaga
penerapan PHBS
pemberdayaan
strata 2”
peran instansi
masyarakat
 Program
Peningkatan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Akan PHBS tidak akan
meningkat.
 Peningkatan
peran serta dan
kesetaraan
48
 Meningkatkan
keberdayaan
jender tentang
komitmen penentu
masyarakat
PHBS
kebijakan anggaran
perdesaan
untuk PHBS
 Program
 Lokalatih dan
penyegaran
Pengembangan
kader kesehatan
Lingkungan
lingkungan,
Sehat
kader Posyandu,
 Program
SKD tentang
Peningkatan
PHBS dan
partisipasi
teknik
masyarakat
komunikasi
dalam
 Pembinaan dan
membangun
pendampingan
desa
kader kesehatan
lingkungan,
kader Posyandu,
SKD
 Mengembangkan
Sasaran II:
 Program Upaya  Pertemuan rutin
Meningkatnya
program promosi
Kesehatan
dalam memicu
peran
media
PHBS yang menarik
Masyarakat
kreatifitas dan
dalam
promosi
PHBS
dan menjangkau semua
lapisan masyarakat
 Program
aktivitas kader
Promosi
kesehatan
kesehatan dan
lingkungan
pemahaman tentang
pemberdayaan
 Pemasangan
PHBS melalui saluran-
masyarakat
 Meningkatkan
saluran (media)
informasi yang sudah
ada
spanduk dalam
moment tertentu
 Program
Promosi
 Penyebar luasan
informasi
kesehatan dan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
49
pemberdayaan
tentang
PHBS
masyarakat
melalui
media
 Program
Kerjasama
cetak dan media
elektronik
informasi dan
media massa
Program
Pengembangan
komunikasi,
informasi dan
media massa
2.
Kurangnya sarana
Tersedianya
tempat
inpeksius
sampah
Prioritas
Pengadaan
Pengadaan
Alat Peralatan Penunjang
penambahan
pengadaan alat
tempat sampah
penunjang
tempat
kesehatan
medis Infeksius
kesehatan
sampah
Penganggaran
inpeksius
Tersedianya
Akan mengganggu
kesehatan Di Rumah
Penambahan Tempat
kesehatan dan bisa
sakit,UPT
sampah Medis Infeksius
berbahaya
pukesmas
dan
karna fungsi dan tempat
sampah medis Infeksius
untuk menanggulangi
sampah medis
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
50
1.1 Metode Konsolidasi
3.1.
Metode Konsolidasi
Penyusunan Memorandum Program yang difasilitasi oleh konsultan USDP
Kementrian Pekerjaan Umum memiliki tahapan konsolidasi sebagai berikut:
1.
Rekapitulasi program kegitan dalam dokumen perencanaan yaitu RPJMD, RPIJM, SSK,
Renstra SKPD, dan RKPD.
2.
Tatap muka langsung dengan SKPD terkait untuk sinkronisasi program kegiatan dari
berbagai dokumen perencanaan yang dihadiri SKPD terkait.
3.
Cross check rencana investasi sanitasi dengan SKPD terkait didampingi konsultan dari
USDP.
4.
Pembahasan, konsolidasi, sinkronisasi dan indikasi sumber pendanaan program dan
kegiatan sanitasi dari APBA dan APBN akan difasilitasi oleh POKJA Provinsi Aceh.
3.2
Proses dan Hasil Konsolidasi
Proses konsolidasi program dan kegiatan ini dilakukan oleh Tim Sanitasi Kabupaten
Aceh Timur yang difasilitasi oleh konsultan USDP yang dimulai sejak bulan Juli 2011 dengan
melakukan updating data kondisi eksisting, serta konsolidasi dan sinkronisasi program dan
kegiatan dari berbagai sumber dokumen perencanaan. Konsolidasi juga dilakukan antara
SKPD terkait pada tataran kabupaten. Hasil konsolidasi dan sinkronisasi program dan
kegiatan sanitasi berdasarkan sumber data APBK Tahun 2009, 2010 dan 2011 khususnya
sektor sanitasi dan sebagai masukan bagi revisi RPIJM.
Hasil konsolidasi dan sinkronisasi tingkat Kabupaten kemudian akan dilakukan
koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholder pada tataran Provinsi yang yang difasilitasi
oleh Fasilitator PPSP Provinsi Aceh. Hasil konsolidasi dan sinkronisasi untuk pendanaan dari
provinsi dan pusat sampai saat ini masih dalam proses.
Hasil konsolidasi ini disajikan dalam dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi
(MPSS) yang merupakan komitmen pendanaan dari stakeholder dan dilampiri matrik rencana
investasi sanitasi Tahun 2010 sampai dengan 2014 Kabupaten Aceh Timur. Dokumen ini
nantinya digunakan sebagai pedoman dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten dalam
pengalokasian dana pembangunan sanitasi dari tahun 2010-2014.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
51
3.3
Program Prioritas
Program prioritas sanitasi disusun berdasarkan kesesuaian prioritas penanganan
sanitasi sebagaimana terdapat dalam Buku Putih, SSK, dan RPIJM Kabupaten Aceh Timur
2010 - 2014. Program yang menjawab permasalahan sanitasi dituangkan dalam prioritas
sanitasi (terdapat dalam SSK dan RPIJM) yang akan menjadi program prioritas
pengembangan sanitasi Kabupaten Aceh Timur. Selanjutnya disusun sebagai rencana program
untuk tahun 2011-2012 untuk masing-masing kegiatan sedangkan untuk tahun 2013 – 2014
ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan kabupaten untuk mendukung kegiatan-kegiatan
yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi kesinambungan program dan
kegiatan dalam percepatan pembangunan sanitasi. Kebutuhan yang paling mendesak dan
kegiatan yang mendukung tercapainya Visi dan Misi Kabupaten merupakan prioritas utama
untuk dilaksanakan.
a. Air Limbah
Prioritas pembangunan dan pengelolaan air limbah Kabupaten Aceh Timur adalah:
1. DED dan Master Plan Air Limbah Skala Kabupaten.
2. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja) di Kecamatan Birem Bayeun.
3. Advokasi dan sosialisasi masalah tinja kepada masyarakat.
4. Pengembangan prasarana air limbah komunal (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
5. UKL dan UPL untuk IPLT.
b. Persampahan
Prioritas pembangunan dan pengelolaan persampahan Kabupaten Aceh Timur adalah:
1. Pembuatan Rencana Induk Master Plan
2. Advokasi dan Pelatihan 3R bagi masyarakat, dunia usaha dan tenaga kelembagaan
TPA
3. Pembangunan TPA dengan sistem Sanitary Landfill
4. UKL dan UPL persampahan
5. Pengadaan alat berat untuk operasional TPA.
c. Drainase
Prioritas pembangunan drainase Kabupaten Aceh Timur adalah:
1. Pembangunan saluran drainase primer, dan sekunder Kawasan Aceh timur
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
52
2. Perencanaan detail (DED).
3. Pembuatan Masterplan.
4. Pengawasan pembangunan saluran drainase
5. Identifikasi daerah genangan
d. Air Minum
Prioritas pembangunan air minum kabupaten Aceh Timur adalah:
1. Peningkatan dan penambahan sarana dan prasarana PDAM
2. Menggali potensi pendanaan dengan mitra kerja (Investor).
3. Supervisi Pengguna Air Minum.
4. Pembuatan Master Plan Air Minum.
e. Aspek PHBS
Prioritas Pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat Kabupaten Aceh Timur adalah:
1. Advokasi, Pelatihan PHBS bagi masyarakat
2. Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung PHBS.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
53
4.1
Umum
Dari daftar program dan kegiatan dapat diidentifikasi kebutuhan studi dan desain
lanjutan yang diperlukan sebelum kegiatan implementasi fisik pembangunan sanitasi dapat
dilakukan. Studi dan desain lanjutan ini diperlukan untuk dapat menjamin pembangunan yang
dilakukan tepat guna memenuhi persyaratan teknis yang berlaku.
4.2
Masterplan
Masterplan adalah merupakan rencana jangka panjang skala Kota/Kabupaten
setidaknya untuk jangka waktu 20 tahun. Masterplan setidaknya berisi:

Penjelasan dan pemetaan tentang kondisi eksisting

Tinjauan terhadap aspek kelembagaan, sosial, ekonomi, finansial dan teknis.

Prediksi kebutuhan prasarana dan sarana jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.

Pilihan penanganan dari permasalahan yang ada.

Pengembangan aspek kelembagaan.

Rencana pengembangan, perkiraan biaya serta jadwal inplementasi untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
Kebutuhan penyusunan Masterplan untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada
Lampiran C.
4.3
Studi Kelayakan
Studi kelayakan harus setidaknya berisi:

Studi kelayakan yang ditinjau dari aspek teknis, sosial, ekonomi, finansial dan
kelembagaan.

Studi tentang besaran tarif dan mekanisme pengumpulan untuk kegiatan yang berkaitan
dengan retribusi.
Kebutuhan Studi Kelayakan untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada Lampiran C.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
54
4.4
Detailed Engineering Design
Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) harus dapat dipertanggung jawabkan
meliputi:

Pengumpulan data

Survai topografi.

Survai investigasi permasalahan.

Pelibatkan masyarakat melalui sosialisasi dan diskusi dengan pengguna khususnya untuk
perencanaan yang berbasis masyarakat.

Analisa dan perhitungan

Pilihan teknologi yang tepat, efisien dan efektif serta mudah dan murah didalam O dan P

Perencanaan dan penggambaran detail.

Penyusunan manual Operasi dan Pemeliharaan ( O & P ).

Perhitungan volume pekerjaan (BOQ).

Penyusunan rencana anggaran biaya.

Penyusunan dokumen tender
Kebutuhan Detail Engineering Design untuk masing-masing sub-sektor dapat dilihat pada
Lampiran C.
4.5
Perlindungan Sosial dan Lingkungan
Perlindungan sosial dan lingkungan dimaksudkan untuk meminimalkan dampak-
dampak yang akan terjadi baik dampak sosial maupun lingkungan terhadap suatu kegiatan
konstruksi. Pendekatan studi yang dilakukan adalah dengan studi AMDAL atau UKL/UPL
sesuai dengan kebutuhan.
Hal-hal yang perlu dilakukan studi adalah prediksi dampak dan penanganan yang
harus dilakukan pada saat sebelum/mulai kegiatan, waktu pelaksanaan dan sesudah (paska)
konstruksi. Kebutuhan Studi Perlindungan Sosial dan Lingkungan untuk masing-masing
sub-sektor dapat dilihat pada Lampiran C.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
55
5.1
Program/Kegiatan Jangka Menengah
Dalam melaksanakan rencana implementasi program untuk jangka menengah ada
beberapa hal meliputi pembahasan tentang rencana program dan kegiatan dalam penanganan
air limbah, persampahan, drainase, air minum serta Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).
Berdasarkan tabel prioritas pembangunan sanitasi yang telah disusun dan dibahas bersama
setiap kepala SKPD, Pokja mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan
sebagai kegiatan jangka menengah (5 tahunan). Pelaksanaan dari masing-masing kegiatan ini
harus mencerminkan urutan, tahapan dan keterkaitan yang logis antar kegiatan implementasi
dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilaksanakan oleh instansi terkait
melalui SKPD sesuai dengan fungsinya masing-masing. Di dalam pelaksanaan akan menjadi
hal yang sangat penting bagi seluruh SKPD memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan
pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur yang ditetapkan dalam rencana kegiatan
jangka menengah. Rencana jangka menengah ini diperlukan sebagai panduan bagi pemerintah
daerah dalam memenuhi target-target pembangunan sanitasi sesuai dengan yang telah
direncanakan. Agar terjadi kesinambungan dan kesepahaman, rencana jangka menengah
tersebut juga harus dikomunikasikan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan stakeholder
lain yang terlibat di dalam program percepatan sektor sanitasi, terutama pemerintah provinsi
dan pusat. Tidak dapat dihindarkan, sebagian kegiatan jangka menengah membutuhkan
pendanaan baik dari provinsi maupun pemerintah pusat, terlebih di dalam program
pembangunan infrastruktur yang berbasis kelembagaan membutuhkan dana cukup besar dan
berkesinambungan. Merupakan suatu pilihan bagi Kabupaten Aceh Timur untuk
memaksimalkan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) kabupaten dalam upaya
memperbaiki kondisi sanitasi.
Rencana pengelolaan program selama jangka waktu 5 tahunan juga akan dilaksanakan
secara intensif oleh pihak pemerintah dengan melakukan upaya sosialisasi program melalui
konsultasi publik, dikarenakan program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah
sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk dapat melibatkan
masyarakat secara aktif diperlukan upaya-upaya yang sesuai dengan kondisi masyarakat yang
ada di Kabupaten Aceh Timur. Penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya keterlibatan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
56
masyarakat secara aktif perlu dilakukan secara intensif dikarenakan masyarakat belum
memiliki kesadaran yang cukup untuk mengelola keadaan lingkungan hidup disekitarnya.
Pengelolaan program jangka menengah akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun
dimana di dalam pelaksanaannya program yang telah diusulkan akan dapat direview
berdasarkan kebutuhan daerah, program yang terdapat di dalam usulan selama 5 tahun juga
dapat mengalami perubahan maupun penambahan yang disesuaikan dengan dokumen
perencanaan di pemerintah daerah,
Dalam Penyusunan program/kegiatan jangka menengah (5 tahunan) masing masing
SKPD telah menetapkan program prioritas yang tertuang dalam skedul seperti pada lampiran
B. Berikut Uraian Pelaksanaan Implementasi Program Jangka Menengah :
Tahap Pertama (2011 – 2012)
Pada tahapan ini terdapat beberapa program yang mendesak yang harus dicapai pada
tahun 2011 – 2012.
Tahap Kedua (2013 - 2014)
Sasaran program pada tahap kedua direncanakan dicapai antara tahun 2013 – 2014.
Tahap ini bertujuan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJM dan RPIJM
Kabupaten Aceh Timur.
Sasaran selanjutnya yang harus dicapai antara tahun 2012 – 2015 adalah pemenuhan
target dan sasaran dalam MDGs (Millenium Development Goals). Pada tahap ini seluruh
sistem pengelolaan sanitasi minimal telah mencapai sekitar 62 % dari program yang
ditetapkan.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
57
5.2. Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan kegiatan
sektor sanitasi mengikuti hirarki yang baku yang
dimulai dari perencanaan umum, Studi tambahan yang diperlukan, Perencanaan detail,
Pekerjaan konstruksi dan operasi & pemeliharaan. Sedangkan untuk sosialisasi dan kampanye
disesuaikan dengan jenis kegiatan yang bersangkutan. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan
bahwa prioritas utama kegiatan ini adalah kegiatan yang mendesak dan mendukung
tercapainya visi dan misi kabupaten. Berikut adalah rencana masing masing sub sektor, Sektor
dan Aspek PHBS dalam melaksanakan jadwal yang telah ditetapkan :
a. Sub-Sektor Air Limbah
 Pengembangan prasarana air limbah komunal (SANIMAS) Pada tahun 2012.
 Pembuatan UKL UPL IPLT dimulai pada awal 2012.
 Pembangunan sarana dan prasarana penunjang IPLT direncanakan pada tahun 2012.
 Pelatihan teknis dan sosialisasi masalah tinja dilakukan secara bertahap setiap tahun
dimulai 2012 sampai dengan tahun 2014.
 Pemeliharaan IPLT dilaksanakan dilaksanakan secara bertahap dan simultan setiap
tahun mulai tahun 2012 – 2014.
 Pembuatan DED IPLT direncanakan tahun 2012.
 Master Plan air limbah terpusat skala kota direncanakan pada tahun 2012.
b. Sub-Sektor Persampahan
 Pembebasan lahan perluasan rencana pembangunan TPA direncanakan selesai pada
awal 2012.
 Penyusunan UKL UPL dan dokumen lainnya direncanakan selesai awal Tahun 2012.
 Pembangunan TPA direncanakan dimulai pada tahun 2012.
 Sarana dan prasarana persampahan direncanakan dimulai pada tahun 2012
 TPA Kabupaten direncanakan beroperasi pada Tahun 2012.
 Pembinaan dan bimbingan teknik pengembangan kelembagaan TPA pada tahun 2012.
 Pelatihan operasional dan pengolahan sampah TPA dmulai pada tahun 2012.
 Pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi 3R, dijadwalkan dimulai pada tahun
2012.
 Masterplan persampahan direncanakan pada Tahun 2012.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
58
c. Sub-Sektor Drainase
 Pembuatan Masterplan drainase akan dijadwalkan pada tahun 2012
 Perencanaan dan pembangunan saluran drainase dilaksanakan secara bertahap dan
simultan setiap tahun mulai tahun 2012 – 2013
 Supervisi/Pengawasan Dimulai pada Tahun 2012
 Identifikasi daerah genangan dimulai tahun 2012
d. Sektor Air Minum
 Pembangunan SPAM DI PDT direncanakan Awal 2012
 Pembangunan/peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana air minum di
mulai pada tahun 2013
 Studi pelayanan air minum dimulai pada tahun 2013
 Pembuatan master plan air minum dimulai awal tahun 2013
 Identifikasi pengguna air minum dimulai awal tahun 2013
e.
Aspek PHBS
Kegiatan-kegiatan yang didanai oleh UNICEF pada tahun 2010 untuk bidang Kesehatan
Lingkungan antara lain :
 Pelatihan Petugas PKM dalam rangka inspeksi sanitasi, Kegiatan Inspeksi Sanitasi,
Sosialisasi CLTS bagi kepala desa, Pelatihan AMPL bagi guru sekolah dasar,
Pelatihan pengelola depot air minum, Pelatihan kader kesling CLTS, Kegiatan survey
rumah sendiri Bagi kader, Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR), dan
Sosialisasi AMPL di sekolah dasar
Sedangkan kegiatan yang direncanakan Untuk Tahun 2011-2014 :
 Pengkajian lingkungan sehat, penerapan STBM dan penanggulangan penyakit malaria
dan DBD dimulai pada tahun 2011-2014
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
59
Tabel 5.1
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Air Limbah
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
2011
2012
2013
2014
Program dan Kegiatan Sub-Sektor Air Limbah
I
Kegiatan Fisik
INFRASTRUKTUR
AIR
LIMBAH
DENGAN
SISTEM
TERPUSAT SKALA KOTA
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan IPLT
Peningkatan Kinerja IPLT :
1
Pembangunan Drainase
2
Pembangunan Laboratorium IPLT
3
Pembangunan Sumur Bor
4
Pembangunan jalan Masuk IPLT
5
Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal (SANIMAS)
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
II
2011
2012
2013
2014
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
1
Pelatihan Teknis Tim Pengolahan IPLT
2
Sosialisasi Masalah Tinja Kepada Masyarakat
3
Pemeliharaan IPLT
4
DED Prasarana dan Sarana air Limbah Terpusat Skala
Kota
5
Master Plan air limbah terpusat skala kota
6
Pembuatan UKL UPL IPLT
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
60
Tabel 5.2
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Persampahan
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
2011
2012
2013
2014
Program dan Kegiatan Sub-Sektor Persampahan
I
Kegiatan Fisik
1
INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMPROSESAN
AKHIR SAMPAH
Pembangunan TPA
2
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan TPA
Sampah
Pembangunan Jalan Masuk Ke Lokasi TPA
Pengadaan Peralatan
3
Pengadaan Dump Truck
4
Pengadaan Excavator
Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah
Terpadu/3R
Peningkatan/Pembangunan TPST/3R
5
6
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Kec. Julok
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Kec. Nurussalam
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
II
2011
2012
2013
2014
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
Advokasi dan Kampanye
1
Sosialisasi 3R kepada Masyarakat
2
3
Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah
Dalam Bidang Pengembangan PLP
Pembinaan dan Bimbingan Teknik Pengembangan
Kelembagaan TPA Birem Bayeun
Pelatihan Operasional TPA
4
Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat Dan
Dunia Usaha Dalam Bidang Pengembangan PLP
Pendidikan Pelatihan Pengolahan Sampah
Perencanaan Teknis
5
Rencana Induk (Master Plan)
6
UKL UPL Persampahan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
61
Tabel 5.3
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Drainase
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
2011
2012
2013
2014
Program dan Kegiatan Sub-Sektor Drainase
I
Kegiatan Fisik
Infrastruktur Kawasan Pemukiman Kumuh
2
Pembangunan Saluran Sekunder Kota
3
Pembangunan Saluran Primer Kota
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
2011
2012
2013
2014
Program dan Kegiatan Sub-Sektor
Drainase
II
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
1
Identifikasi Daerah Genangan
2
Master Plan Drainase Skala Kota
3
Penyusunan DED Saluran Sekunder Kota
4
Penyusunan DED Saluran Primer Kota
Supervisi
5
Supervisi/Pengawasan Drainase
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
62
Tabel 5.4
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sektor Air Minum
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
I
2011
2012
2013
2014
Kegiatan Fisik
Pembangunan SPAM
Pembangunan SPAM Di Ibukota Kecamatan
(IKK)
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum
Kapasitas 40 I/det
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum
Kapasitas 40 I/det
1
2
3
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Dan Distribusi
4
Pembangunan IPA Baru di Lokop Kapasitas 100
I/det Secara Gravitasi Dan Jaringan Pipa
Transmisi
5
Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi
7
Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi
SPAM
Pengadaan Dan Pemasangan Sambungan Rumah
8
Pengadaan Dan Pemasangan Water Meter
9
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi (Sungai
Raya)
6
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi (Birem
Bayeun)
Pengadaan Dan Pemasangan Stabilisator Untuk
IPA Lhok Nibong (PLN 250 KUA) IPA
Peureulak (PLN 120 KUA) Dan IPA Ranto
Peureulak (PLN 80 KUA)
Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi
SPAM
Pembangunan IPA Kap. 20 LPD Lengkap Sarana
Penunjang
10
11
12
13
Pembangunan SPAM Di Kawasan Perbatasan
14
Pembangunan SPAM Di PDT
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
II
2011
2012
2013
2014
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
1
Pembuatan Master Plan/Outplan Air Minum
2
Studi Pelayanan Air Minum
3
Identifikasi
Jumlah
Masyarakat
menggunakan air minum dan sanitasi
yang
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
63
Tabel 5.5
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aspek PHBS
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
2011
2012
2013
2014
2013
2014
Program dan Kegiatan Aspek PHBS
I
Kegiatan Fisik
1
Kesehatan Lingkungan
Pelatihan Petugas PKM dalam rangka Inspeksi
sanitasi
2
Kegiatan Inspeksi sanitasi
3
Sosialisasi CLTS bagi Kepala Desa
4
Pelatihan AMPL Bagi Guru Sekolah Dasar
5
Pelatihan Pengelola Depot Air Minum
6
Pelatihan Kader Kesling CLTS
7
Kegiatan Survey Rumah Sendiri Bagi Kader
8
Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR)
9
Sosialisasi AMPL di Sekolah Dasar
Pengkajian Lingkungan Sehat
1
Pengadaan Tempat Sampah Medis(Inpeksius)
Penerapan STBM
1
Pembuatan Baliho STBM
2
Pembuatan Spanduk STBM
Penanggulangan Penyakit Malaria Dan DBD
1
Vogging Fokus kasus DBD
2
Pengadaan Kelambu Insektisida
3
Pengadaan Insektisida Nyamuk Aedes
Tahun Pelaksanaan
No
Program / Kegiatan
2010
II
2012
Kegiatan Non Fisik
2
Pengkajian Lingkungan Sehat
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM Dan
Desa Sehat
Pemeriksaan Sampel AMIU Berkala
3
Penerapan STBM
4
Pelatihan Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan
Bagi Kader Kesling Desa
5
6
Promosi Dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Melalui Radio Lokal
Pemicuan STBM
7
Pelatihan kesling Bagi Bidan Desa
1
2011
`
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
64
5.3 Rencana Pendanaan dan Sumbernya
5.3.1 Pendanaan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur
Sebelum kita bahas pemetaan sumber pendanaan sanitasi, kita dapat melakukan review
terhadap pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur pada tahun-tahun terdahulu. Dimana
besarnya belanja sanitasi untuk pendanaan sanitasi Kabupaten Tahun 2009-2011 selama
kurun 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 5.6
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2009
No.
Sumber
Kegiatan
Volume
Dana
Pengadaan alat-alat persampahan/Kebersihan
2
3
Dana pendamping pengadaan
persampahan/kebersihan
Pengadaan gerobak sampah
4
Dana pendamping pengadaan gerobak sampah
5
Pengadaan sapu lidi
DAK
1.082
Unit
10.820.000
6
Pengadaan cangkul
DAK
240
Unit
10.800.000
7
Pengadaan serok sampah
DAK
240
Unit
15.600.000
8
Pengadaan pelengki
DAK
540
Unit
8.100.000
9
Pengadaan sekop
DAK
180
Unit
7.200.000
10
Pengadaan keranjang sampah
DAK
612
Unit
24.480.000
11
Pengadaan selang tinja
DAK
100
Meter
1.500.000
12
Pengadaan gunting bunga
DAK
30
Unit
1.500.000
13
Pengadaan sarana dan prasarana IPAL untuk
mengelola limbah cair
Dana pendamping pengadaan sarana dan
prasarana IPAL untuk mengelola limbah cair
Penggunaan Teknologi Biogas Plastik
DAK
1
Kegiatan
45.000.000
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Paket
(Rp)
1
14
DAK
Jumlah Dana
alat-alat
Biaya Penadamping Penggunaan Teknologi
Biogas Plastik
Pengadaan Pengayak Kompas Mekanis
Biaya Pendamping Pengadaan Pengayak
Kompos Mekanis
Pengadaan Perlengkapan Laboratorium untik
Pemantau Kualitas Air
Biaya Pendamping Pengadaan Perlengkapan
Laboratorium untik Pemantau Kualitas Air
Pengadaan Peralatan Pendukung Laboraturium
Reflux
Biaya Pendamping Pengadaan Peralatan
Pendukung Laboraturium Reflux
Pengadaan
Perlengkapan
Mobiler
Laboraturium
Biaya Pendamping Pengadaan Perlengkapan
Mobiler Laboraturium
90.000.000
9.000.000
DAK
1
Paket
45.000.000
4.500.000
4.500.000
DAK
1
Paket
85.000.000
8.500.000
DAK
1
Paket
90.000.000
9.000.000
DAK
1
Unit
45.000.000
4.500.000
DAK
1
Unit
36.000.000
3.600.000
DAK
1
Paket
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
35.000.000
3.500.000
65
25
26
27
28
29
30
31
Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber
Daya Air Berupa Sumur Resapan/Biopori
Biaya Pendamping Pembangunan Sarana
Perlindungan Sumber Daya Air Berupa Sumur
Resapan/Biopori
Pembangunan septik tank komunal untuk
pengendalian pencemaran air
Biaya Pendamping pembangunan septik tank
komunal untuk pengendalian pencemaran air
Pemantauan Kualitas Air
DAK
1
Kegiatan
75.000.000
DAK
1
Paket
20.000.000
Penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD)
Volume Sampah Harian/Bulan
DAK
1
Kegiatan
20.000.000
DAK
1
Kegiatan
10.000.000
7.500.000
DAK
1
Kegiatan
45.000.000
4.500.000
Jumlah
780.100.000
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Tahun 2010
Tabel 5.7
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010
Sumber
No.
Kegiatan
1
Pengadaan Alat Pengukur Kebisingan (Sound
Level Meter)
2
11
Pengadaan
Peralatan
Laboratorium
Microscope Camera
Pengadaan Peralatan Desikator, Ice Box Dan
Wadah Sampell
Pengadaan Alat-alat Gelas laboratorium
Untuk Pemantauan kualitas Air
Pengadaan Pakaian Laboratorium Dan
Pakaian Pengambilan Sampel
Pengadaan
Perlengkapan
Gedung
Laboratorium
Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber
Daya Air Berupa Sumur Resapan/Biopori
Penanaman Pohon Disekitar Sumber Mata
Air Di Luar Kawasan Hutan
Pengadaan Papan Informasi Pelestarian
lingkungan
Pengadaan Alat-Alat Persampahan (Tong
Sampah)
Pembangunan Bak-Bak Sampah
12
13
3
4
5
6
7
8
9
10
Dana
DAK
DAK
Jumlah Dana
Volume
(Rp)
1
Unit
90.000.000
1
Unit
45.000.000
1
Paket
35.000.000
Set
90.000.000
1
DAK
1
Paket
17.000.000
DAK
2
Unit
25.000.000
DAK
1
Paket
75.000.000
DAK
1
Paket
80.000.000
DAK
1
Paket
45.000.000
DAK
1
Paket
90.000.000
DAK
1
Paket
90.000.000
Pembangunan Meja Kerja laboratorium
DAK
1
Paket
90.000.000
Pengadaan
Laboratorium
DAK
1
Paket
35.200.000
Perlengkapan
Mobiler
Jumlah
807.200.000
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Tahun 2011
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
66
Tabel 5.8
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam
Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2011
Sumber
No.
Kegiatan
1
Pengadaan Alat Water Quality Meter Aqua Plus With
Jumlah Dana
Volume
Dana
DAK
1
Unit
1
Paket
(Rp)
67.000.000
GPS
2
Pengadaan Peralatan BOD (Lengkap)
150.000.000
3
Pengadaan Alat Penangas Air (Lengkap)
DAK
1
Unit
40.000.000
4
Papan Informasi Lingkungan
DAK
1
Paket
40.000.000
5
Pengadaan Perlengkapan Mobiler Laboratorium
DAK
1
Paket
35.500.000
6
Pengadaan Alat Pemantau Kualitas Tanah
DAK
1
Paket
90.000.000
7
Pembangunan Sarana Perlindungan Sumber Daya Air
DAK
1
Paket
80.000.000
Berupa Sumur resapan/Biopori
8
Pengadaan Papan Informasi Pelestarian lingkungan
DAK
1
Paket
45.000.000
9
Pengadaan Tong Sampah (Revisi)
DAK
1
Paket
80.000.000
10
Pengadaaan becak motor sampah
DAK
3
Unit
80.000.000
11
Pengadaan Tong sampah (Organik dan An Organik)
DAK
1
Paket
90.000.000
12
Pembangunan Bak-Bak sampah
DAK
1
Paket
80.000.000
13
Pengadaan Gerobak Sampah
DAK
1
Paket
50.000.000
Jumlah
882.500.000
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Tahun 2011
Tabel 5.9
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur
Tahun Anggaran 2009
No.
Kegiatan
1
Pembangunan jaringan pipa air minum Desa
Sumber
Volume
Dana
DAK
Jumlah Dana
(Rp)
1
Kegiatan
70.685.455
1
Kegiatan
7.068.454
1
Kegiatan
70.685.455
1
Kegiatan
7.068.454
Tampur Paloh Kec. Simpang Jernih
2
Dana pendamping Pembangunan jaringan pipa
air minum Desa Tampur Paloh Kec. Simpang
Jernih
3
Pembangunan jaringan pipa air minum Desa
DAK
Tampur Bor Kec. Simpang Jernih
4
Dana pendamping Pembangunan jaringan pipa
air minum Desa Tampur Bor Kec. Simpang
Jernih
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
67
5
Lanjutan SPAM Peunaron Kec. Peunaron
DAK
1
Kegiatan
179.678.482
6
Dana Pendamping Lanjutan SPAM Peunaron
DAK
1
Kegiatan
17.967.818
Kec.Peunaron
7
Lanjutan SPAM Peunaron Kec. Indra Makmu
DAK
1
Kegiatan
179.678.482
8
Dana Pendamping Lanjutan SPAM Peunaron
DAK
1
Kegiatan
17.967.818
DAK
1
Kegiatan
83.818.182
DAK
1
Kegiatan
8.381.818
DAK
1
Kegiatan
86.395.455
DAK
1
Kegiatan
8.639.545
DAK
1
Kegiatan
86.395.455
1
Kegiatan
8.639.545
1
Kegiatan
60.000.000
Kec. Indra Makmu
9
Perawatan sumur Bor Lokasi (tersebar) Aceh
Timur
10
Dana Pendamping Perawatan sumur Bor
Lokasi (tersebar) di Kab. Aceh Timur
11
Pembuatan Sumur Bor Desa Keutapang
Mameh Kec.Idi Rayeuk
12
Dana Pendamping Pembuatan Sumur Bor
Desa Keutapang Mameh Kec.Idi Rayeuk
13
Pembuatan Sumur Bor Desa Kuala Peudawa
Puntung (Teupin Jareng) Kec. Idi Rayeuk
14
Dana Pendamping Pembuatan Sumur Bor
Desa Kuala Peudawa Puntung (Teupin Jareng)
Kec. Idi Rayeuk
15
Pembangunan
Saluran
Pembuang
Desa
DAK
Matang Seupeng Kec.Simpang Ulim
Jumlah
893.070.418
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2010
Tabel 5.10
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi di Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010
No.
1.
2.
3.
4.
Kegiatan
Sumber Dana
Penyediaan Perpipaan Sederhana
Komunal Desa Bayeun Kec. Rantau
Seulamat
DAK
Dana Pendamping Penyediaan
Perpipaan Sederhana Komunal Desa
Bayeun Kec. Rantau Seulamat
Pengembangan Prasarana Air Limbah
Komunal Berbasis Masyarakat Desa
Kuala Peudawa Puntong Kec. Idi
Rayeuk
Dana Pendamping Pengembangan
Prasarana Air Limbah Komunal
Berbasis Masyarakat Desa Kuala
Peudawa Puntong Kec. Idi Rayeuk
DAK
Volume
1
Jumlah Dana (Rp)
Kegiatan
709.877.300
1
Kegiatan
70.987.700
DAK
1
Kegiatan
48.425.500
DAK
1
Kegiatan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
24.842.500
68
5.
6.
7.
8.
Pengembangan Prasarana Air Limbah
Komunal Berbasis Masyarakat Desa
Kuala Geulumpang Kec. Julok
Dana Pendamping Pengembangan
Prasarana Air Limbah Komunal
Berbasis Masyarakat Desa Kuala
Geulumpang Kec. Julok
DAK
Pengembangan Prasarana Air Limbah
Komunal Berbasis Masyarakat Desa
Kuala Bugak Kec. Peureulak
Dana Pendamping Pengembangan
Prasarana Air Limbah Komunal
Berbasis Masyarakat Desa Kuala
Bugak Kec. Peureulak
DAK
1
Kegiatan
248.425.500
DAK
1
Kegiatan
24.842.500
1
Kegiatan
248.425.500
DAK
1
Kegiatan
24.842.500
Jumlah
1.600.669.000
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2011
Tabel 5.11
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2011 dari Sumber Dana DAK
No.
1.
Kegiatan
Penyediaan
Perpipaan
Sumber Dana
Sederhana
DAK
Volume
1
Jumlah Dana (Rp)
Kegiatan
Komunal Desa Seneubok Aceh Kec.
Peureulak
2.
Dana
289.994.545
Pendamping
Penyediaan
DAK
1
Kegiatan
Perpipaan Sederhana Komunal Desa
Seuneubok Aceh Kec. Peureulak
3.
Penyediaan
Perpipaan
Sederhana
28.999.455
DAK
1
Kegiatan
Komunal Desa Keude Bagok Kec.
Nurussalam
4.
Dana
274.236.364
Pendamping
Penyediaan
DAK
1
Kegiatan
Perpipaan Sederhana Komunal Desa
Keude Bagok Kec. Nurussalam
5.
Penyediaan
Perpipaan
Sederhana
27.423.636
DAK
1
Kegiatan
Komunal Desa Meunasah Tunong Kec.
Pante Bidari
6.
Dana
Pendamping
289.522.727
Penyediaan
DAK
1
Kegiatan
Perpipaan Sederhana Komunal Desa
Meunasah Tunong Kec. Pante Bidari
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
28.952.273
69
7.
Pengembangan Prasarana Air Limbah
DAK
1
Kegiatan
Komunal Berbasis Masyarakat Desa
Seuneubok Kuyun Kec. Idi Timur
8.
Dana
Pendamping
Prasarana
Air
280.984.000
Pengembangan
Limbah
DAK
1
Kegiatan
Komunal
Berbasis Masyarakat Desa Seuneubok
Kuyun Kec. Idi Timur
9.
28.098.400
Pengembangan Prasarana Air Limbah
DAK
1
Kegiatan
Komunal Berbasis Masyarakat Desa
Matang Nibong Kec. Rantau Seulamat
10.
Dana
Pendamping
Prasarana
Air
Pengembangan
Limbah
280.984.000
DAK
1
Kegiatan
Komunal
Berbasis Masyarakat Desa Matang
Nibong Kec. Rantau Seulamat
11.
28.098.400
Pengembangan Prasarana Air Limbah
DAK
1
Kegiatan
Komunal Berbasis Masyarakat Dusun
Setia Keude Birem Kec. Birem Bayeun
12.
Dana
Pendamping
Prasarana
Berbasis
Air
Pengembangan
Limbah
Masyarakat
280.984.000
DAK
1
Kegiatan
Komunal
Dusun
Setia
Keude Birem Kec. Birem Bayeun
13.
Penyempurnaan Instalasi Pengolahan
28.098.400
DAK
1
Kegiatan
Air Bersih Rantau Seulamat
14.
Dana
Pendamping
Penyempurnaan
18.600.909
DAK
1
Kegiatan
Instalasi Pengolahan Air Bersih Rantau
Seulamat
1.860.091
Jumlah
1.886.837.200
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2011
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
70
Tabel 5.12
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2011 dari Sumber Dana OTSUS
No.
Kegiatan
Sumber Dana
1.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
OTSUS
Volume
1
Jumlah Dana (Rp)
Kegiatan
Kabu Kec. Peureulak Barat
2.
Pembangunan Saluran Drainase Dalam
398.960.000
OTSUS
1
Kegiatan
Kota Idi Kec. Idi Rayeuk
3.
Pembangunan Saluran Drainase Dusun
900.800.000
OTSUS
1
Kegiatan
Setia Keude Birem Kec. Birem Bayeun
4.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
384.193.000
OTSUS
1
Kegiatan
Balng Pauh Sa Kec. Julok
5.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
497.911.000
OTSUS
1
Kegiatan
Labuhan Keude Kec. Peureulak
6.
Pembangunan Saluran Drainase Kota
285.000.000
OTSUS
1
Kegiatan
Peureulak
7.
643.841.000
Pembangunan Saluran Drainase Desa
OTSUS
1
Kegiatan
Tanjung Kapai Kec. Idi Rayeuk
8.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
808.350.000
OTSUS
1
Kegiatan
Kemuning Kec. Idi Tunong
9.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
99.800.000
OTSUS
1
Kegiatan
Jurong Mesjid Lhok Seuntang Kec.
Julok
10.
332.972.000
Pembangunan Saluran Drainase Desa
OTSUS
1
Kegiatan
Gampong Baro Kec. Julok
11.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
124.500.000
OTSUS
1
Kegiatan
Seuneubok Baro Kec. Ranto Peureulak
12.
Pembangunan Saluran Drainase Desa
375.685.000
OTSUS
1
Kegiatan
Jambo Leubok Kec. Indra Makmur
Jumlah
372.000.000
5.224.012.000
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur 2011
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
71
Tabel 5.13
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2009
Jumlah Anggaran
No
I
Uraian Kegiatan
Sumber Dana
Pembangunan Rumah Bagi Penderita Tubercolosis
(Dalam Rupiah)
P2DTK
JUMLAH
150.000.000
Rp 150.000.000
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, 2010
Tabel 5.14
Pembiayaan Kegiatan Sanitasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2010
Jumlah Anggaran
No
Uraian Kegiatan
Sumber Dana
(Dalam Rupiah)
I
Pelatihan Petugas PKM dalam rangka Inspeksi sanitasi
UNICEF
41.765.000
2
Kegiatan Inspeksi sanitasi
UNICEF
31.395.000
3
Sosialisasi CLTS bagi Kepala Desa
UNICEF
16.670.000
4
Pelatihan AMPL Bagi Guru Sekolah Dasar
UNICEF
132.765.000
5
Pelatihan pengelola Depot Air Minum
UNICEF
20.350.000
6
Pelatihan Kader Kesling CLTS
UNICEF
32.010.000
7
Kegiatan Survey Rumah Sendiri Bagi Kader
UNICEF
125.160.000
8
Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR)
UNICEF
68.870.000
9
Sosialisasi AMPL di Sekolah Dasar
UNICEF
125.160.000
JUMLAH
Rp
594.145.000
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, 2011
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
72
Tabel 5.15
Total Pendanaan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009 - 2011
NO.
SKPD
SUMBER DANA
JUMLAH DANA (Rp)
1
Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
DAK
Rp.2.469.800.000
DAK & Otsus
Rp.9.604.588.618
Pemadam Kebakaran
2
Dinas Pekerjaan Umum
3
Dinas Kesehatan
P2DTK & UNICEF
Jumlah
Sumber :
Rp.744.145.000
Rp.12.818.533.618
Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Timur
Dari tabel diatas maka kita dapat mengetahui perkembangan pembiayaan sanitasi di
Kabupaten Aceh Timur dari tahun 2009-2011. Pada tahun 2009 dana sanitasi yang terdapat
pada tiga SKPD berjumlah Rp 1.823.170.418,- yang terakomodir dalam 47 kegiatan. Pada
tahun 2010 dana sanitasi kabupaten sebesar Rp. 3.002.014.000,- terakomodir dalam 30
kegiatan dimana terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar
Rp.1.178.843.582. Pada tahun 2011 dana sanitasi kabupaten sebesar Rp. 7.993.349.200
terakomodir dalam 39 kegiatan, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap dana sanitasi
yaitu sebesar Rp 4.991.335.200. Artinya terjadi peningkatan sebanyak 20% lebih. Sehingga
total keseluruhan dana sanitasi sampai dengan tahun 2011 menjadi Rp 12.818.533.618.
dengan rincian kegiatan secara keseluruhan berjumlah 116 Kegiatan.
Sumber pembiayaan program sanitasi hampir seluruhnya berasal dari DAK dan Dana
Otonomi Khusus (Otsus). Sedangkan pendanaan yang berasal dari donor, baru pada tahun
2009 efektif didapat. Kedepan, terkait rencana pendanaan pembangunan sanitasi, selain
diharapkan terjadi peningkatan yang signifikan baik dalam jumlah nominal, jumlah program
dan kegiatan sanitasi, serta peningkatan jumlah sumber pendanaan. Hal ini optimis dapat
dilakukan di Kabupaten Aceh Timur mengingat ada beberapa hal yang mendukung :

Memiliki SSK yang tidak memerlukan revisi yang berarti, dan telah dikonsolidasikan
dengan dokumen perencanaan lainnya (RPIJM, Renja SKPD)

Daftar konsolidasi program dan kegiatan.

Pemda memiliki SDM yang baik, sehingga dapat menggunakan sumber pendanaan
alternatif (selain yang konvensional).

Memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan donor.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
73
5.3.2 Gambaran Umum Keuangan Kabupaten Aceh Timur
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi
dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip keadilan, kepatutan,
dan manfaat sebagai konsekuensi hubungan keuangan antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Terbitnya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah sebagai pengganti undang-undang Nomor 22 tahun 1999 memberikan warna baru dan
landasan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Inti perubahan kebijakan dimaksud antara lain mempertajam esensi pengelolaan
keuangan daerah dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menyangkut
penjabaran terhadap hak dan kewajiban daerah dalam mengelola keuangan publik, meliputi
mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan penatausahaan, pengendalian dan pengawasan, serta
pertanggungjawaban keuangan daerah.
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance, pengelolaan keuangan
daerah disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan
pendapatan daerah serta dilakukan secara profesional mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku, dengan prinsip :
1. Partisipasi masyarakat ;
2. Transparasi dan akuntabilitas anggaran ;
3. Disiplin anggaran ;
4. Keadilan ;
5. Efisiensi dan efektifitas anggaran.
Jika Dilihat dari Sisi keuangan,Total pendapatan Kabupaten Aceh Timur selama
periode 2009 Rp. 614.989.127.485 pertahun. Pendapatan tersebut masih didominasi oleh
sumber-sumber pendapatan yang diperoleh dari dana perimbangan, baik pos bagi hasil pajak
dan bagi hasil bukan pajak, DAU maupun DAK serta dari Provinsi diperoleh dari dana
perimbangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Juga dari lain-lain pendapatan daerah yang sah
(hibah, dana penyesuaian dan otonomi khusus serta bantuan keuangan dari provinsi
pemerintah daerah lainnya). Oleh karena itu upaya untuk menggali perolehan pendapatan
secara optimal saat ini Pemerintah Kabupaten Aceh Timur melakukan kegiatan secara
sistematis dan terarah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki seoptimal mungkin
melalui riset potensi daerah, realisasi pendapatan Kabupaten Aceh Timur.
Berikut ini adalah data realisasi Penerimaan keuangan Kabupaten Aceh Timur Tahun
2005 sampai dengan Tahun 2009 :
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
74
Tabel 5.16
Realisasi Penerimaan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005 – 2009
No
A.
Realisasi
Uraian
Pendapatan
2005
Asli
2006
2007
2008
2009
1.957.088.167,-
5.888.686.993,-
7.151.859.557,-
14.411.181.053,-
7.458.189.357,-
a. Pajak Daerah
504.834.256,-
1.367.838.500,-
1.084.191.411,-
1.087.723.441,-
1.853.492.341,-
b. Retribusi Daerah
747.919.498,-
1.402.150.728,-
1.122.259.831,-
1.628.125.947,-
1.707.682.341,-
c. Hasil Pengelolaan
127.386.460,-
1.695.145.513,-
2.149.018.705,-
1.807.424.361,-
1.808.489.841,-
576.3947.953,-
1.423.552.252,-
2.796.389.610,-
9.887.907.304,-
2.082.524.438,-
Dana Perimbangan
299.719.087.168,-
442.494.412.232,-
428.489.965.058,-
486.296.597.287,-
514.333.913.812,-
a. Bagi Hasil Pajak
116.175.911.079,-
144.631.740.994,-
107.846.165.058,-
103.004.207.887,-
96.456.680.812,-
-
-
-
-
-
165.524.000.000,-
244.423.000.000,-
285.679.000.000,-
325.531.389.400,-
366.734.233.000,-
15.990.000.000,-
53.439.671.238,-
34.964.800.000,-
57.761.000.000,-
51.143.000.000,-
2.029.176.089,-
-
-
-
-
2.439.636.500,-
4.175.007.342,-
22.654.877.106,-
17.885.794.996,-
93.203.024.316,-
Daerah
Daerah yang
dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang
sah
B.
b. Bagi Hasil Bukan
Pajak
c. Dana Alokasi
Umum
d. Dana Alokasi
Khusus
e. Dana Perimbangan
dari Provinsi
C.
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
a. Hibah
2.439.636.500,-
-
-
-
10.356.975.000,-
b. Dana Darurat
-
-
-
-
-
c. Dana Penyesuaian
-
2.297.077.342,-
-
-
49.293.523.100,-
-
1.877.930.000,-
17.253.014.660,-
6.454.088.800,-
20.000.000.000,-
51.173.709.742,-
111.268.001.301,-
128.094.251.857,-
28.181.378.955,-
45.841.039.696,-
304.115.811.835,-
452.558.106.567,-
441.470.451.165,-
531.249.726.042,-
614.989.127.485,-
dan Otonomi
Khusus
d. Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah
lainnya
D.
Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran
Tahun Berkenaan
(SILPA)
JUMLAH
Sumber: DPKKD Kab. Aceh Timur Tahun 2009
Berdasarkan tabel di atas, maka pendapatan daerah tahun 2009 sesuai dengan berbagai
sumber pendapatan yang telah dijelaskan di atas adalah sebesar Rp. 614.989.127.485, yang
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 7.458.189.357. Dana
perimbangan sebesar Rp. 514.333.913.812, untuk dana lain-lain pendapatan daerah yang sah
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
75
diperkirakan sebesar Rp. 93.203.024.316 (Hibah, Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus
dan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi atau pemerintah daerah lainnya).
Realisasi
belanja
Kabupaten
Aceh
Timur
tahun
2009
adalah
sebesar
Rp.723.339.862.535. Kebijakan belanja Daerah tahun 2009 masih didominasi oleh belanja
tidak langsung sebesar Rp. 329.720.647.340 Sedangkan untuk belanja langsung sebesar
Rp393.619.215.195
Tabel 5.17
Realisasi Belanja Kabupaten Aceh Timur Tahun 2009
No.
Jenis Belanja
Proyeksi TA. 2010 (Rp)
2
3
1
I
BELANJA
723.339.862.535
2.1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
329.720.647.340
2.1.1
Belanja Pegawai
296.932.195.100
2.1.2
Belanja Bunga
2.1.3
Belanja Subsidi
2.1.4
Belanja Hibah
8.810.040.000
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
20.248.524.000
Belanja
2.1.6
bagi
729.888.240
0
hasil
kepada
provinsi/
kabupaten/kabupaten dan pemerintahan desa
Belanja
bantuan
kepada
kabupaten
dan
0
0
2.1.7
pemerintahan desa
2.1.8
Belanja tidak terduga
2,2
BELANJA LANGSUNG
2.2.1
Belanja Pegawai
2.2.2
Belanja Barang dan jasa
128.289.129.065
2.2.3
Belanja Modal
199.196.883.950
3.000.000.000
393.619.215.195
66.133.202.180
Sumber: DPKKD Kabupaten Aceh Timur, 2009
5.3.3 Rencana Pendanaan
Melihat situasi yang ada saat ini, banyak donor yang tertarik terhadap sektor sanitasi.
karena itu pemerintah Kabupaten Aceh Timur tidak ingin hanya mengandalkan sumber
pendanaan dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Karena harus bersaing
dengan sektor prioritas lainnya, maka terlalu berisiko apabila mengandalkan pendanaan
konvensional. Sedangkan pengalaman mendapatkan hibah dari donor yang saat sekarang
sedang berjalan, akan digunakan kembali terutama dalam melakukan pendekatan pro-aktif
terhadap donor-donor lainnya (terutama yang memberikan fasilitas hibah). Namun tentu saja
hal ini harus didukung oleh proposal program yang didukung studi-studi multi disiplin.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
76
Ada 3 hal yang berkaitan dengan rencana pendanaan Kabupaten Aceh Timur dan Kotakota/Kabupaten lain yang sedang menyusun dokumen MP pada umumnya, dalam mendanai
program dan kegiatan sanitasinya. Hal tersebut berkaitan erat dengan ; Availability sumber
pendanaan, Staging (Pentahapan) program, dan Packaging (pemaketan) program, yang perlu
dipertimbangkan sebagai dasar dari strategi
pendanaan bagi pelaksanaan MP. Strategi
pendanaan dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Dengan diestimasikannya kekuatan pendanaan internal Kabupaten, selanjutnya
penetapan komitmen pendanaan untuk pengelolaan layanan sanitasi perlu dibentuk.
Komitmen yang dimaksud adalah besaran proporsi pendanaan sanitasi terhadap total
pendanaan internal Kabupaten Aceh Timur.
Berdasarkan identifikasi program serta besaran kebutuhan pendanaannya, maka
selanjutnya Pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan memilah program-program sanitasi yang
akan didanai dengan pendanaan internal Kabupaten sendiri. Program-program pembangunan
sanitasi yang belum terangkul selanjutnya akan didanai melalui sumber-sumber lainnya.
Sebagaimana disebutkan di atas, maka untuk tahap ini, Pemerintah Kabupaten Aceh
Timur akan menetapkan program-program pembangunan sanitasi yang tidak mampu didanai
dengan pendanaan internal Kabupaten untuk diusulkan dibiayai dengan dana anggaran APBD
Provinsi Aceh dan APBN.
Program yang dimaksudkan sebagai pentahapan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sebagai berikut :
-
Melakukan estimasi kekuatan pendanaan internal Kabupaten Aceh Timur untuk sanitasi
-
Menetapkan komitmen pendanaan untuk pengelolaan sanitasi, termasuk didalamnya
upaya untuk meningkatkan pendanaan bagi program-program non fisik
-
Pemilahan program yang akan didanai dengan anggaran internal Kabupaten Aceh Timur
-
Memanfaatkan anggaran Pemerintah Pusat dan anggaran Provinsi
-
Mengidentifikasi program pembangunan infrastruktur sanitasi Kabupaten yang tidak
dapat tercukupi oleh pendanaan internal
-
Membentuk suatu proposal usulan program terpilih kepada Kementrian PU yang terdiri
dari proposal administrasi, usulan teknis dan proposal pembiayaan program
-
Menyampaikan proposal usulan program kepada Kementrian PU dan melakukan
pendekatan kepada tim teknis sanitasi pusat
-
Melakukan
koordinasi
dengan
Pemerintah
Provinsi
Aceh
terutama
untuk
mengidentifikasikan besaran anggaran yang bisa didapatkan untuk membiayai
pembangunan sanitasi di Kabupaten Aceh Timur
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
77
-
Menyampaikan proposal serta membentuk komitmen pendanaan kepada Provinsi Aceh
-
Memaksimalkan pendanaan sektor swasta dan masyarakat
-
Melakukan Identifikasi layanan sanitasi yang masih dapat dilakukan oleh swasta dan
masyarakat.
-
Melakukan kajian terhadap bentuk-bentuk insentif bagi pendanaan sanitasi oleh swasta
-
Mengidentifikasikan program-program sanitasi skala besar yang belum mampu dibiayai
pendanaan internal Kabupaten
Hal-hal penting (non teknis) yang Berpengaruh dalam Perencanaan Penganggaran
Setelah program dan kegiatan dalam SSK dan yang ada dalam dokumen perencaan
lain dikonsolidasikan (kedalam dokumen MPSS), maka hasil konsolidasi tersebut dijadikan
masukan dan referensi utama oleh tim anggaran pemerintah daerah dalam penyusunan
Prioritas Plafon Anggaran (PPA) setiap tahunnya . Hal ini dikarenakan hasil konsolidasi telah
memperhitungkan sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD beserta indikasi sumber
pembiayaannya.
Masing-masing SKPD akan menggunakan Prioritas Plafon Anggaran yang harus
mengakomodir hasil konsolidasi dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
tahun ke n+1. Namun sebelum usulan program dan kegiatan dalam konsolidasi Memorandum
Program diberikan kepada kepala SKPD dan disusun RKA nya, maka harus dilakukan rapat
koordinasi antar stakeholder terlebih dahulu agar RKA masing-masing SKPD, sinkron dan
harmonis.
Setelah PPA disetujui oleh DPRD, maka RKA dapat disiapkan, selanjutnya APBD
juga dapat disiapkan. Namun ada hal yang harus diperhatikan, misalnya pada tahun ke n ada
suatu program dan kegiatan tidak atau belum dilakukan kegiatannya atau belum dipakai
dananya, dan selanjutnya pada tahun ke n+1 tidak dianggarkan, maka dana yang ada dalam
APBD tahun ke n akan hangus atau harus dikembalikan kepada sumber dananya. Namun,
apabila pada tahun ke n suatu program dan kegiatan sudah dilaksanakan, namun belum selesai
dilaksanakan, atau walaupun belum dilaksanakan, namun pada tahun n+1 dianggarkan
kembali, maka SKPD yang mengusulkannya harus melaporkan
terlebih dahulu kepada
TAPD, apabila akan melaksanakannya.
Rangkaian tahapan penyusunan anggaran diatas telah dapat dibangun mekanismenya
di Kabupaten Aceh Timur dengan baik sehingga merupakan suatu potensi yang akan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mengusulkan suatu program dan kegiatan sanitasi
dalam konsolidasinya untuk dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS).
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
78
5.3.4 Sumber Pendanaan
Kabupaten Aceh Timur memiliki prioritas pendanaan untuk Sub sektor Air limbah,
Persampahan, Drainase, Air Minum dan Aspek PHBS. Kabupaten Aceh Timur pada tahun
2011 menggunakan fasilitas penerusan hibah dari 2 sumber yaitu P2DTK, dan UNICEF.
Dimana sebagian besar pendanaan hibah hanya digunakan untuk kesehatan . Untuk sub
sektor air limbah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dimana air limbah juga
mengakses dana dari APBD Provinsi dan APBN. Sedangkan sub sektor persampahan
mengakses dana alokasi khusus (DAK), APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan dana pusat
(APBN). Sub sektor drainase juga memanfaatkan DAK, Otsus, APBD kabupaten, APBD
Provinsi dan APBN. Di masa mendatang ketersediaan dana hibah harus diantisipasi oleh
Pemda dengan cara pro – aktif menghubungi BAPPENAS maupun kementrian terkait untuk
difasilitasi dalam mengakses donor, mengingat saat ini cukup banyak tawaran hibah maupun
penerusan pinjaman dari donor.
Guna mengoptimalkan sumber pendanaan yang terdapat di Kabupaten Aceh Timur,
penjajakan untuk mengakses kemungkinan dana di luar sumber-sumber APBK, APBA, dan
APBN dilakukan dengan melibatkan kalangan donor, dunia usaha, lembaga sosial
kemasyarakatan, masyarakat setempat serta melakukan proses advokasi terhadap pihak yang
terlibat di dalam pelaksanaan usulan kegiatan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui skema
kerjasama pemerintah swasta, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Hibah, serta
konstribusi masyarakat secara langsung.
5.4 Manajemen dan Organisasi Pelaksana
Dalam penanganan sub sektor sanitasi dan Aspek PHBS, Pemerintah Kabupaten Aceh
Timur berperan dalam fungsi pengaturan teknis, pelaksanaan layanan pengelolaan,
pemeliharaan sarana dan prasarana, pembinaan, hingga pengawasan dan pengendalian.
Implementasi dari kegiatan sanitasi yang diusulkan sepenuhnya akan dilakukan oleh
SKPD teknis terkait sesuai dengan tupoksinya masing-masing. BAPPEDA akan memberikan
peran koordinasi serta leading sector perencanaan makro. Tim pokja sanitasi akan lebih
berfungsi kepada kegiatan monitoring dan evaluasi umum terhadap capaian pembangunan
sanitasi. Selain itu, tim pokja sanitasi juga memiliki peran dalam pemutakhiran dokumendokumen sanitasi yang dimiliki, yaitu Buku Putih, SSK dan MPSS. Adapun pengelola
program sanitasi di Kabupaten Aceh Timur yaitu :
1. Adanya lembaga teknis berupa kantor lingkungan hidup untuk penanganan lingkungan
termasuk pengelolaan IPLT.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
79
2. Adanya lembaga teknis berupa Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam
Kebakaran untuk penanganan persampahan.
3. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan drainase.
4. Adanya lembaga teknis berupa Dinas Kesehatan untuk penanganan Pola Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
5. Adanya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berperan sebagai ujung tombak
implementasi program sanitasi di masyarakat.
6. Adanya kelompok kerja sanitasi di tingkat Kabupaten untuk mengkoordinasikan upaya
pengarusutamaan pembangunan sanitasi.
Berikut adalah susunan organisasi dan tata kerja Badan Lingkungan Hidup,
Kebersihan dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan
BAPPEDA :
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
80
BAGAN 2
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP,
KEBERSIHAN DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN ACEH TIMUR
KEPALA
DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN,
UMUM
KEUANGAN
EVALUASI DAN PELAPORAN
BIDANG
ANALISA
KONSERVASI
PEMADAM
DAMPAK
SUMBER DAYA
KEBAKARAN
LINGKUNGAN
BIDANG
BIDANG
KEBERSIHAN
DAN
PERTAMANAN
ALAM
UMUM
HIDUP
SUB BIDANG
SUB BIDANG
AMDAL DAN
PENGELOLAAN
SUB BIDANG
EVALUASI
KEANEKARAGAM
OPERASIONAL
LINGKUNGAN
AN HAYATI
DAN SIAGA
SUB BIDANG
KEBERSIHAN PASAR
DAN LINGKUNGAN
SUB BIDANG
SUB BIDANG
SUB BIDANG
SUB BIDANG
PENCEMARAN
PENGELOLAAN
SARANA DAN
PERTAMANAN DAN
DAN
EKOSISTEM
PRASANA
LAMPU JALAN
PENGELOLAAN
KAWASAN
PEMADAM
LIMBAH
PESISIR DAN LAUT
B3
KEBAKARAAN
UPTB
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
81
BAGAN 3
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN ACEH TIMUR
KEPALA
DINAS
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM,
KEPEGAWAIAN &
DOKUMENTASI
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
PERENCANAAN,
EVALUASI DAN
PELAPORAN
BIDANG BINA
PROGRAM
BIDANG BINA
BIDANG CIPTA
MARGA
KARYA
BIDANG
BIDANG TATA
PENGAIRAN
RUANG
SEKSI
SEKSI DATA
SEKSI
DAN
PEMBANGUNAN
INFORMASI
JALAN DAN
SEKSI
SEKSI TATA
PEMBANGUNAN
BANGUNAN
DAN
PERENCANAAN
TATA RUANG
PEMELIHARAAN
JEMBATAN
SEKSI
SEKSI
PERENCANAAN
PEMELIHARAAN
TEKNIS
JALAN DAN
SEKSI
SEKSI
SEKSI
TATAGUNA AIR
PEMANFAATAN
BANGUNAN
PERUMAHAN
JEMBATAN
SEKSI PERIZINAN
DAN PERALATAN
SEKSI
SEKSI
PENGUJIAN
PENYEHATAN
TANAH DAN
LINGKUNGAN
BAHAN
SEKSI
SEKSI
PENGEMBANGAN
PEMANTAUAN
RAWA SUNGAI DAN
DAN
PANTAI
PENGENDALIAN
UPTD
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
82
BAGAN 4
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ACEH TIMUR
KEPALA
DINAS
SEKRETARIS
KEL. JABATAN
KASUBBAG
FUNGSIONAL
Pj.KASUBBAG
PENYUSUNAN
KASUBBAG
KEUANGAN DAN
TATA USAHA
PERLENGKAPAN
PROGRAM
KEPALA BIDANG
PELAYANAN
KESEHATAN
KEPALA BIDANG
KEPALA BIDANG
PENGENDALIAN
PENGEMBANGAN SDM
KESEHATAN
MASALAH KESEHATAN
KASI
KASI
KASI PERENCANAAN
KESEHATAN
PENGENDALIAN &
DAN PENDAYAGUNAAN
DASAR
KASI
PEMBERANTASAN
PENYAKIT
KESEHATAN
KASI
KASI
WABAH &
PENDIDIKAN DAN
BENCANA
PELATIHAN
KASI
KASI
KESEHATAN
KESEHATAN
KHUSUS
JAMINAN DAN
SARANA KESEHATAN
JAMINAN
KASI KESEHATAN
RUJUKAN
KEPALA BIDANG
KASI
SARANA DAN
PERALATAN
KESEHATAN
KASI
STAF
KELUARGA
KEFARMASIAN
AKREDITASI
UPT
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
83
BAGAN 5
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BAPPEDA
KABUPATEN ACEH TIMUR
KEPALA
SEKRETARIS
KEL. JABATAN
KASUBBAG
FUNGSIONAL
KASUBBAG UMUM
KASUBBAG
PERENCANAAN,
KEUANGAN
EVALUASI DAN
PALAPORAN
STAF
STAF
STAF
KABID.
KABID. PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
PENELITIAN,
PERENCANAAN
SARANA DAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
PRASARANA
EKONOMI
KABID.
KABID.
DAN
KEISTIMEWAAN
PENGENDALIAN
ACEH DAN SDM
KASUBBID.
KASUBBID.
KASUBBID.
KASUBBID.
KASUBBID.
KASUBBID.
KASUBBID.
INVESTASI,
PENGEMBA
PENGEMBANGAN
PENGEMBANG
KESEHATA
DATA DAN
PENELITIAN
PENGEMBA
PENGEMBANGA
NGAN
SUMBER DAYA,
AN KUALITAS
N DAN
PENGENDALI
DAN
NGAN
N INVESTASI,
INFRASTRU
PENATAAN
SDM,
KESEJAHTE
AN
PENGEMBAN
GAN
KASUBBID
PRODUKSI
USAHA DAN
KTUR
WILAYAH DAN
KEISTIMEWAA
RAAN
PEMBANGUN
DAN
PEMBIAYAAN
,IPTEK DAN
KERJASAMA
N ACEH DAN
RAKYAT
AN
PRODUKTIVI
PEMBANGUNAN
ENERGI
PEMBANGUNAN
KEBUDAYAAN
TAS
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
STAF
AGRE
DITAS
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011
I
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
84
Keberadaan kelompok kerja sanitasi sebagai lembaga koordinasi sanitasi Kabupaten
Aceh Timur saat ini memegang peranan penting dalam koordinasi antar SKPD, Kelompok
Kerja (Pokja) ssanitasi Kabupaten Aceh Timur dibentuk berdasarkan keputusan Bupati Aceh
Timur Nomor 441/136/2011 tentang pembentukan kelompok kerja Percepatan Pembangunan
Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh Timur tahun 2011. Dalam pelaksanaan tugas
pokja sanitasi Kabupaten Aceh Timur bertanggung jawab kepada Bupati Aceh Timur.
Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Aceh
Timur sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Bupati Nomor 441/136/2011 terdiri dari tim
pengarah, tim pelaksana (Pokja) dan staf administrasi.
Tim pengarah bertugas sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak PPSP Pusat;
b. Melakukan koordinasi dengan SKPD di Kabupaten Aceh Timur guna internalisasi
program sanitasi di Aceh Timur;
c. Memberikan arahan penyelenggaraan tugas tim pelaksana dalam penyelenggaraan PPSP
di Kabupaten Aceh Timur;
d. Melaporkan tugasnya secara berkala kepada Bupati Aceh Timur dan Instansi Penanggung
jawab.
Tim Pelaksana (Pokja) mempunyai tugas :
a. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan pihak PPSP Pusat;
b. Menyusun buku putih sanitasi Kabupaten Aceh Timur;
c. Menyusun rencana strategis pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur;
d. Menyusun rencana tindak pembangunan sanitasi Kabupaten Aceh Timur;
e. Menyelenggarakan agenda-agenda kerja PPSP di Kabupaten Aceh Timur.
f. Melakukan internalisasi PPSP di Kabupaten Aceh Timur;
g. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada tim koordinasi.
Staf Administrasi mempunyai tugas :
a. Melaksanakan tugas administrasi yang diberikan oleh tim pelaksana (POKJA);
b. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh tim koordinasi dan tim pelaksana
(POKJA).
Secara keseluruhan komposisi anggota POKJA sanitasi Kabupaten Aceh Timur terdiri
dari SKPD-SKPD berikut ini:
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
85
Tabel 5.18
Susunan Personalia Kelompok Kerja PPSP dan AMPL Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011
No
Jabatan Pokok/Nama
Jabatan Dalam Tim
1
2
3
A.PENGARAH
1
Bupati Aceh Timur
2
Wakil Bupati Aceh Timur
3
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur
Pengarah
Wakil Pengarah
Ketua Pokja
B.TIM TEKNIS
1
Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Timur
2
Sekretaris Bappeda Kabupaten Aceh Timur
3
Kabid Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Bappeda
Ketua Tim Teknis
Wakil Ketua Tim Teknis
Sekretaris
Kabupaten Aceh Timur
4
Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan Setdakab
Anggota
5
Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam
Anggota
Kebakaran Kabupaten Aceh Timur
C.TIM PELAKSANA BIDANG PERSAMPAHAN (POKJA I)
1
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam pada Badan
Ketua
Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten
Aceh Timur
2
Kabid Kebersihan Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Wakil Ketua
Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur
3
Kabid. Analisa Dampak Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup,
Anggota
Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Aceh Timur
4
Unsur Media Massa
Anggota
D.TIM PELAKSANA BIDANG DRAINASE (POKJA II)
1
Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh
Ketua
Timur
2
Kasubbid. Pengembangan Infrastruktur Iptek dan Energi pada Bappeda
Wakil Ketua
Kabupaten Aceh Timur
3
Staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Timur
Anggota
4
Unsur Perguruan Tinggi
Anggota
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
86
E.TIM PELAKSANA BIDANG AIR LIMBAH (POKJA III)
1
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Ketua
Aceh Timur
2
Kasubbid Pengembangan Sumber Daya Penataan Wilayah dan
Wakil Ketua
Kerjasama Pembangunan pada Bappeda Kabupaten Aceh Timur
3
Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur
Anggota
4
Unsur LSM
Anggota
F. SEKRETARIAT (STAF ADMINISTRASI)
1
Tuti Israyani, SP
2
Muhammad Basirin, SE
3
Indra Juliawan, ST
Anggota
4
Rita Puspita
Anggota
5
Heryadi
Anggota
6
Iskandar
Anggota
7
Nurhayani
Anggota
Koordinator
Anggota
Sumber : Surat Keputusan Bupati Aceh Timur No 441/136/2011
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
87
6.1 Program/Kegiatan Tahunan
Rencana implementasi program tahunan merupakan bagian dari implementasi
program jangka menengah, oleh karena itu pembahasan yang diajukan juga meliputi rencana
program dan kegiatan dalam penanganan air limbah, persampahan, drainase lingkungan, air
minum serta Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS). Rencana implementasi tahunan sektor sanitasi
yang telah disusun merupakan rencana pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya. Rencana
tersebut merupakan hasil konsolidasi yang disepakati bersama oleh seluruh SKPD, dan
mendapatkan komitmen pendanaan dari proses anggaran di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi
dan Pemerintah Pusat. Pelaksanaan dari masing-masing kegiatan tahunan ini harus
mencerminkan urutan, tahapan dan keterkaitan yang logis antar kegiatan Implementasi di
tahun berikutnya dari kegiatan sanitasi yang diusulkan.
Usulan kegiatan prioritas yang dituangkan dalam rencana tahunan Kabupaten Aceh
Timur, yaitu usulan program yang sifatnya sangat diprioritaskan, mendesak dan segera.
Rencana Kegiatan pada tahun pertama disusun bersamaan dengan proses penyusunan
Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi agar program yang telah disusun tersebut
dipastikan dapat dilaksanakan pada tahun pertama (n+1).
6.1.1 Penyusunan Rencana Tahunan
Identifikasi kegiatan akan dilaksanakan oleh pokja sanitasi Kabupaten Aceh Timur
untuk kemudian dimasukkan sebagai kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan segera.
Pertimbangan yang digunakan untuk menilai kesiapan kegiatan yang akan dilaksanakan
antara lain:
Permasalahan sanitasi yang mendesak
Kebutuhan dan kesiapan masyarakat setempat akan program sanitasi
Ketersediaan Studi dan Desain Teknis
Ketersediaan anggaran
Kesiapan lahan (readiness kriteria)
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
88
Kegiatan yang telah diidentifikasi tersebut dituangkan ke dalam rencana implementasi
tahunan masing-masing SKPD sebagai kerangka acuan di dalam penetapan kegiatan dan
anggaran tahunan.
6.2 Rencana Implementasi
6.2.1 Sub Sektor Air Limbah
Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012)
Program 1.
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup air limbah
skala Kabupaten
Kegiatan Non Fisik :
-
Pelatihan teknis bagi tim pengolahan lumpur tinja.
-
Sosialisasi masalah tinja kepada masyarakat
-
Pemeliharaan IPLT
-
UKL UPL IPLT
Kegiatan Fisik :
-
Pengembangan prasarana air limbah komunal (SANIMAS)
-
Pembangunan drainase
-
Pembangunan laboratorium IPLT
-
Pembangunan sumur bor
-
Pembangunan jalan masuk IPLT
Tahap kedua (2013 - 2014)
Program 1.
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup air limbah
skala Kabupaten
Kegiatan Non Fisik :
-
Pelatihan teknis bagi tim pengolahan lumpur tinja.
-
Sosialisasi masalah tinja
-
Pemeliharaan IPLT
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
89
6. 2.2 Sub Sektor Persampahan
Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012)
Program 2. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Kegiatan Non Fisik :
-
Pembuatan rencana induk Master Plan
-
UKL UPL persampahan
Kegiatan Fisik :
-
Pembangunan TPA Sanitary Landfill
Kegiatan Tahap kedua (2013-2014)
Kegiatan non fisik :
-
Sosialisasi 3R kepada masyarakat
-
Pembinaan dan bimbingan teknik pengembangan kelembagaan TPA
-
Pelatihan operasional TPA
-
Pendidikan pelatihan pengolahan sampah bagi masyarakat dan dunia usaha
Kegiatan fisik :
-
Pembangunan jalan masuk ke TPA
-
Pengadaan dump truck
-
Pengadaan excavator
-
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (3R)
6. 2.3.Sub Sektor Drainase
Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012)
Program 3. Pembangunan saluran drainase
Kegiatan non fisik :
-
Identifikasi daerah genangan
-
Penyusunan DED saluran drainase
-
Pembuatan Master Plan drainase
-
Pengawasan/supervisi pembangunan drainase
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
90
Kegiatan Fisik :
- Pembangunan/Peningkatan saluran drainase primer dan sekunder Kota Kabupaten dan
Kota Kecamatan Kabupaten Aceh Timur
Tahap Kedua (2013 - 2014)
Kegiatan Fisik :
-
Pembangunan/Peningkatan saluran drainase primer dan sekunder Kota Kabupaten dan
Kota Kecamatan Kabupaten Aceh Timur
6. 2.4. Sektor Air Minum
Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012)
Program 4. Pembangunan penyediaan sarana dan prasarana air minum di Kabupaten
Aceh Timur
Kegiatan Fisik :
-
Pembangunan SPAM Di PDT
Kegiatan tahap kedua (2013 – 2014)
Kegiatan fisik :
-
Pembangunan instalasi pengolahan air minum
-
Pembangunan jaringan pipa transmisi dan distribusi
-
Pembangunan IPA baru secara gravitasi dan jaringan pipa transmisi
-
Pengembangan jaringan pipa distribusi
-
Pengembangan jaringan transmisi/distribusi SPAM
-
Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah
-
Pengadaan dan pemasangan water meter
-
Pengadaan dan pemasangan stabilisator untuk IPA
-
Pembangunan IPA lengkap sarana penunjang
Kegiatan non fisik :
-
Pembuatan MasterPlan/OutPlan air minum
-
Studi pelayanan air minum
-
Identifikasi jumlah masyarakat yang menggunakan air minum dan sanitasi
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
91
6.2.5 Aspek PHBS
Kegiatan yang didanai Oleh UNICEF Tahun 2010
Kesehatan lingkungan
- Pelatihan petugas PKM dalam rangka inspeksi sanitasi
- Kegiatan inspeksi sanitasi
- Sosialisasi CLTS bagi kepala desa
- Pelatihan AMPL bagi guru sekolah dasar
- Pelatihan pengelola depot air minum
- Pelatihan kader kesling CLTS
- Kegiatan survey rumah sendiri bagi Kader
- Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR)
- Sosialisasi AMPL di sekolah dasar
Kegiatan tahap pertama (2011 – 2012)
Program 5. Pengkajian lingkungan sehat
Kegiatan non fisik
-
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM dan desa sehat
-
Pemeriksaan sampel AMIU berkala
Kegiatan fisik
-
Pengadaan tempat sampah medis (inpeksius)
Penerapan STBM
Kegiatan non fisik
-
Pelatihan sanitasi dan kesehatan lingkungan bagi kader kesling desa
-
Promosi dan informasi sadar hidup sehat melalui radio lokal
-
Pemicuan STBM
-
Pelatihan kesling bagi bidan desa
Kegiatan fisik
-
Pembuatan baliho STBM
-
Pembuatan spanduk STBM
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
92
Penanggulangan penyakit malaria dan DBD
Kegiatan fisik
-
Fogging fokus kasus DBD
-
Pengadaan kelambu insektisida
-
Pengadaan insektisida nyamuk Aedes.
Tahap kedua (2013 - 2014)
Pengkajian lingkungan sehat
Kegiatan non fisik
-
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM dan desa sehat
-
Pemeriksaan sampel AMIU berkala
-
Pelatihan kesling bagi bidan desa
Penerapan STBM
Kegiatan non fisik
-
Pelatihan sanitasi dan kesehatan lingkungan bagi kader kesling desa
-
Promosi dan informasi sadar hidup sehat melalui radio lokal
Kegiatan fisik
-
Pembuatan baliho STBM
-
Pembuatan spanduk STBM
Penanggulangan Penyakit Malaria Dan DBD
Kegiatan fisik
-
Fogging fokus kasus DBD
-
Pengadaan kelambu insektisida
-
Pengadaan insektisida nyamuk Aedes.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
93
Tabel 6.1
Rencana Implementasi Tahunan Sub Sektor Air Limbah Kabupaten Aceh Timur
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
Program / Kegiatan
JUMLAH
Volume
2010
2011
2012
2013
2014
(Rp. Juta)
Program dan Kegiatan Sub-Sektor Air Limbah
I
Kegiatan Fisik
INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH DENGAN
SISTEM TERPUSAT SKALA KOTA
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan IPLT
Peningkatan Kinerja IPLT :
1
Pembangunan Drainase
2
Pembangunan Laboratorium IPLT
3
4
500.000
500.000
Paket
1.400.000
1.400.000
Pembangunan Sumur Bor Kedalaman + 100 Meter
1 Unit
300.000
300.000
Pembangunan jalan masuk IPLT
4000m2
600.000
600.000
3 Unit
842.952
842.952
3.642.952
3.642.952
Pengembangan Prasarana Air Limbah Komunal
5
2000 m1
(SANIMAS)
Sub Total – Kegiatan Fisik
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
94
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
Program / Kegiatan
volume
(Rp.
2010
II
JUMLAH
2011
2012
2013
2014
Juta)
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
1
Pelatihan Teknis Tim Pengolahan IPLT
3 Paket
60.000
30.000
30.000
120.000
2
Sosialisasi Masalah Tinja Kepada Masyarakat
3 Paket
60.000
30.000
30.000
120.000
3
Pemeliharaan IPLT
4 Paket
1.000.000
2.060.000
2.000.000
5.060.000
DED Prasarana dan Sarana air Limbah Terpusat
4
Skala Kota
1 Paket
400.000
400.000
5
Master Plan
1 Paket
500.000
500.000
6
Pembuatan UKL UPL IPLT
1 Paket
100.000
100.000
Sub Total - Kegiatan Non Fisik
2.120.000
2.120.000
2.060.000
6.300.000
5.762.952
2.120.000
2.060.000
9.942.952
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air
Limbah
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
95
Tabel 6.2
Rencana Implementasi Tahunan Sub Sektor Persampahan Kabupaten Aceh Timur
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
Program / Kegiatan
JUMLAH
Volume
2010
2011
2012
2013
2014
(Rp. juta)
Program dan Kegiatan Sub-Sektor Persampahan
I
Kegiatan Fisik
INFRASTRUKTUR TEMPAT PEMPROSESAN
AKHIR SAMPAH
1
Pembangunan TPA Sanitary Landfill
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
Sampah
2
1
5.000.000
5.000.000
1.200.000
1.200.000
1.500.000
1.500.000
3.000.000
3.000.000
550.000
550.000
550.000
550.000
11.800.000
11.800.000
TPA
Pembangunan Jalan Masuk Ke Lokasi TPA
1
Pengadaan Peralatan
3
Pengadaan Dump Truck
1
4
Pengadaan Excavator
Infrastruktur
Tempat
Terpadu/3R
1
5
6
Pengolah
Sampah
Peningkatan/Pembangunan TPST/3R
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Kec. Julok
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
Kec. Nurussalam
1
1
Sub Total - Kegiatan Fisik
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
96
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
II
Program / Kegiatan
Volume
2010
2011
2012
2013
2014
JUMLAH
(Rp. juta)
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
Advokasi dan Kampanye
1
2
Sosialisasi 3R kepada Masyarakat
Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemerintah
Daerah Dalam Bidang Pengembangan PLP
Pembinaan dan Bimbingan Teknik Pengembangan
Kelembagaan TPA Birem Bayeun
Paket
100.000
100.000
Paket
195.000
195.000
3
Pelatihan Operasional TPA
Fasilitasi Penguatan Kapasitas Masyarakat
Dan Dunia Usaha Dalam Bidang
Pengembangan PLP
Paket
235.000
235.000
4
Pendidikan Pelatihan Pengolahan Sampah
Paket
500.000
500.000
Perencanaan Teknis
5
Rencana Induk (Master Plan)
Paket
700.000
700.000
6
UKL UPL Persampahan
Paket
100.000
100.000
1. 830.000
1.830.000
13.630.000
13.630.000
Sub Total - Kegiatan Non Fisik
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor
Persampahan
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
97
Tabel 6.3
Rencana Implementasi Tahunan Sub Sektor Drainase Kabupaten Aceh Timur
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
Program / Kegiatan
Volume
2010
2011
2012
2013
2014
JUMLAH
(Rp. juta)
Program Dan Kegiatan Sub-Sektor Drainase
Kegiatan Fisik
INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN
Pembangunan Saluran Drainase Sekunder (23
Kecamatan)
1
1
Pembangunan Saluran Drainase Kota Julok
1
2.000.000
2.000.000
2
Pembangunan Saluran Drainase Kota Pante Bidari
1
2.000.000
2.000.000
3
Pembangunan Saluran Drainase Kota Simpang Ulim
1
3.000.000
3.000.000
4
Pembangunan Saluran Drainase Kota Peureulak
1
3.000.000
3.000.000
5
1
2.000.000
2.000.000
6
Pembangunan Saluran Drainase Kota Madat
Pembangunan Saluran Drainase Kota Ranto
Peureulak
1
2.000.000
2.000.000
7
Pembangunan Saluran Drainase Kota Indra Makmur
1
2.000.000
2.000.000
8
Pembangunan Saluran Drainase Kota Idi Tunong
1
2.000.000
2.000.000
9
Pembangunan Saluran Drainase Kota Peudawa
1
2.000.000
2.000.000
10
Pembangunan Saluran Drainase Kota Idi Timur
1
2.000.000
2.000.000
I
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
98
11
Pembangunan Saluran Drainase Kota Darul ikhsan
1
2.000.000
2.000.000
12
Pembangunan Saluran Drainase Kota Peunaron
1
2.000.000
2.000.000
13
1
2.000.000
2.000.000
1
2.000.000
2.000.000
15
Pembangunan Saluran Drainase Kota Serba Jadi
Pembangunan Saluran Drainase Kota Peureulak
Timur
Pembangunan Saluran Drainase Kota Peureulak
Barat
1
2.000.000
2.000.000
16
Pembangunan Saluran Drainase Kota Darrul Aman
1
2.000.000
2.000.000
17
Pembangunan Saluran Drainase Kota Nurussalam
1
2.000.000
2.000.000
18
Pembangunan Saluran Drainase Kota Darrul Fallah
1
2.000.000
2.000.000
19
Pembangunan Saluran Drainase Kota Banda Alam
1
2.000.000
2.000.000
20
1
2.000.000
2.000.000
21
Pembangunan Saluran Drainase Kota Sungai Raya
Pembangunan Saluran Drainase Kota Rantau
Seulamat
1
2.000.000
2.000.000
22
Pembangunan Saluran Drainase Kota Birem Bayeun
1
2.000.000
2.000.000
23
Pembangunan Saluran Drainase Kota Simpang Jernih
Pembangunan Saluran Drainase Primer (Ibukota
kabupaten)
1
2.000.000
2.000.000
24
Pembangunan Saluran Drainase Kota Idi Rayeuk
Sub Total - Kegiatan Fisik
1
4.000.000
36.000.000 16.000.000
4.000.000
52.000.000
14
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
99
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
Program / Kegiatan
II
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
1
2
Identifikasi Daerah Genangan
Master Plan Drainase Skala Kota
Penyusunan DED Saluran Drainase
Sekunder Kota (23 kecamatan)
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Julok
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Pante Bidari
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Simpang Ulim
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Peureulak
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Madat
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Rantau Peureulak
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Indra Makmur
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Idi
Tunong
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Peudawa
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota Idi
Timur
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Darul Ikhsan
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
volume
2010
2011
2012
2013
2014
JUMLAH
(Rp. juta)
1
1
250.000
700.000
250.000
700.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
100
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
Peunaron
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
15
Serba Jadi
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
16
Peureulak Timur
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
17
Peureulak Barat
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
18
Darul Aman
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
19
Nurussalam
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
20
Darul Fallah
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
21
Banda Alam
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
22
Sungai Raya
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
23
Rantau Seulamat
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
24
Birem Bayeun
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota
25
simpang Jernih
Penyusunan DED Saluran Drainase
Primer (Ibukota Kabupaten)
Penyusunan DED Saluran Drainase Kota idi
26
Rayeuk
Supervisi
Supervisi/Pengawasan Pembangunan Saluran
27
Drainase Kota
Sub Total - Kegiatan Non Fisik
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub Sektor
Drainase
14
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
300.000
300.000
1
900.000
900.000
1
100.000
8.850.000
100.000
8.850.000
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
44.850.000 16.000.000
60.850.000
101
Tabel 6.4
Rencana Implementasi Tahunan Sektor Air Minum Kabupaten Aceh Timur
Indikasi Biaya (Rp. 100)
No
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Program / Kegiatan
Program dan Kegiatan Sektor Air Minum
Kegiatan Fisik
Pembangunan SPAM
Pembangunan SPAM Di Ibukota Kecamatan
(IKK)
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum
Kapasitas 40 I/det
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum
Kapasitas 40 I/det
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Dan
Distribusi
Pembangunan IPA Baru di Lokop Kapasitas 100
I/det Secara Gravitasi Dan Jaringan Pipa
Transmisi
Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi
Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi
SPAM
Pengadaan Dan Pemasangan Sambungan Rumah
Pengadaan Dan Pemasangan Water Meter
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi
Pengadaan Dan Pemasangan Stabilisator Untuk
IPA Lhok Nibong (PLN 250 KUA) IPA
Peureulak (PLN 120 KUA) Dan IPA Ranto
Peureulak (PLN 80 KUA)
Volume
2010
2011
2012
2013
2014
JUMLAH
(Rp. juta)
1
27.000.000
27.000.000
1
29.700.000
29.700.000
1
4.000.000
4.000.000
1
27.500.000
1
1
5.500.000
3.300.000
27.500.000
5.500.000
1
1
1
1
935.000
5.280.000
4.620.000
3.300.000
4.598.000
935.000
5.280.000
4.620.000
1
660.000
660.000
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
4.598.000
102
12
13
Pengembangan Jaringan Transmisi/Distribusi
SPAM
Pembangunan IPA Kap. 20 LPD Lengkap Sarana
Penunjang
1
3.300.000
3.300.000
1
13.000.000
13.000.000
Pembangunan SPAM Di Kawasan Perbatasan
14
Pembangunan SPAM Di PDT
1
990.050
-
Sub Total - Kegiatan Fisik
-
990.050
990.050
67.595.000
61.798.000 130.383.050
Indikasi Biaya (Rp. 100)
No
Program / Kegiatan
JUMLAH
Volume
2010
II
2011
2012
2013
2014
(Rp. juta)
Kegiatan Non Fisik
Studi Dan Perencanaan Teknis
1
Pembuatan Master Plan/Outplan Air Minum
1
500.000
500.000
2
Studi Pelayanan Air Minum
1
500.000
500.000
1
500.000
500.000
Identifikasi Jumlah Masyarakat Yang
3
Menggunakan Air Minum dan Sanitasi
Sub Total - Kegiatan Non Fisik
-
-
-
1.500.000
-
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor Air Minum
-
-
990.050
69.095.000
61.798.000
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
1.500.000
131.883.050
103
Tabel 6.5
Rencana Implementasi Tahunan Aspek PHBS Kabupaten Aceh Timur
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
Program / Kegiatan
JUMLAH
Volume
2010
2011
2012
2013
2014
(Rp. juta)
Program dan Kegiatan Aspek PHBS
I
Kegiatan Fisik
Pengkajian Lingkungan Sehat
1
Pengadaan Tempat Sampah Medis(Inpeksius)
26 Unit
91.000
91.000
Penerapan STBM
2
Pembuatan Baliho STBM
5 Unit
18.000
18.000
36.000
3
Pembuatan Spanduk STBM
26 Unit
5.200
5.200
10.400
Penanggulangan Penyakit Malaria Dan DBD
4
Vogging Fokus kasus DBD
50 Fokus
37.500
37.500
37.500
112.500
5
Pengadaan Kelambu Insektisida
30 Ribu
131.250
131.250
131.250
393.750
6
Pengadaan Insektisida Nyamuk Aedes
12 Liter
11.400
11.400
22.800
203.350
666.450
Sub Total - Kegiatan Fisik
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
294.350
168.750
104
Indikasi Biaya (Rp. 1.000)
No
II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
Program / Kegiatan
Volume
Kegiatan Non Fisik
Kesehatan Lingkungan
Pelatihan Petugas PKM Dalam Rangka Inspeksi
Sanitasi
1 Paket
Kegiatan Inspeksi Sanitasi
1 Paket
Sosialisasi CLTS Bagi Kepala Desa
1 Paket
Pelatihan AMPL Bagi Guru Sekolah Dasar
1 Paket
Pelatihan Pengelola Depot Air Minum
1 Paket
Pelatihan Kader Kesling CLTS
1 Paket
Kegiatan Survey Rumah Sendiri Bagi Kader
1 Paket
Pelatihan Kelompok Pemakai Air (POKMAIR)
1 Paket
Sosialisasi AMPL Di Sekolah Dasar
1 Paket
Pengkajian Lingkungan Sehat
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi STBM Dan
24
Desa Sehat
Kecamatan
Pemeriksaan Sampel AMIU Berkala
70x4 paket
Penerapan STBM
Pelatihan Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan Bagi
Kader Kesling Desa
234 Desa
Promosi Dan Informasi Sadar Hidup Sehat Melalui
Radio Lokal
1 Paket
Pemicuan STBM
234 Desa
Pelatihan Kesling Bagi Bidan Desa
1 Paket
Sub Total - Kegiatan Non Fisik
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Aspek PHBS
2010
2011
2012
2013
2014
41.765
31.395
16.670
132.765
20.350
32.010
125.160
68.870
125.160
41.765
31.395
16.670
132.765
20.350
32.010
125.160
68.870
125.160
`
21.000
594.145
594.145
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
JUMLAH
(Rp. juta)
21.000
21.000
47.600
21.000
72.800
21.000
72.800
21.000
193.200
84.000
116.040
116.040
116.040
348.120
3.000
3.000
146.250
37.800
37.800
37.800
6.000
146.250
113.400
371.690
666.040
247.640
416.390
250.640
453.990
1.485.115
2.151.565
105
Dalam perencanaan pengelolaan program, Tim pokja sanitasi mempunyai fungsi
monitoring dan evaluasi umum terhadap pencapaian program di dalam percepatan
pembangunan pada sektor sanitasi. Selain itu, peran yang tidak kalah penting juga diemban
oleh tim pokja sanitasi Kabupaten Aceh Timur di dalam pemutakhiran dokumen perencanaan
sanitasi yang dimiliki seperti Buku Putih yang mewakili keadaan Kabupaten, SSK yang
merupakan strategi didalam pelaksanaan program sanitasi serta Memorandum Program Sektor
Sanitasi yang merupakan hasil konsolidasi serta komitmen pemerintah terhadap pendanaan
dan anggaran.
Pengelolaan program sanitasi di Kabupaten Aceh Timur meliputi penanganan air
limbah, penanganan persampahan, penanganan drainase, penanganan air minum, dan
penanganan aspek PHBS .
7.1 Air Limbah
Dalam upaya meningkatkan pelayanan dan penanganan air limbah, diperlukan suatu
upaya yang besar karena saat ini buangan air limbah rumah tangga masih bercampur pada
saluran yang sama dengan drainase/air limpasan. Sistem penanganan air limbah di kabupaten
Aceh Timur menggunakan sistem pembuangan on site.
Sebagaimana yang telah ditargetkan secara nasional, penanganan air limbah diarahkan
untuk dilakukan dengan metode onsite sanitation disposal baik secara individual maupun
secara komunal. Untuk dapat mencapai target nasional tersebut, Kabupaten Aceh Timur telah
melakukan beberapa upaya seperti:
a) Pembangunan IPLT.
b) Pembangunan prasarana air limbah komunal (SANIMAS).
c) Pengembangan rekayasa teknis untuk mendapatkan teknologi tepat guna yang sederhana.
d) Melakukan penyuluhan tentang sistem pengolahan limbah rumah tangga yang sehat dan
ramah lingkungan.
Pembangunan prasarana dan sarana air limbah harus memperhatikan dampak samping
yang mungkin timbul akibat penyebaran wabah melalui pencemaran dan bidang resapan dan
konstruksinya harus benar-benar diperhatikan agar tidak mencemari air tanah.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
106
7.2 Persampahan
Sistem penanganan akhir sampah di Kabupaten Aceh Timur masih menggunakan “open
dumping” dengan TPA yang terletak di Birem Bayeun. Sedangkan untuk membantu
pengumpulan sampah, di rencanakan pengembangan TPS. Sistem pengelolaan sampah di
Kabupaten Aceh Timur saat ini dilakukan dengan pewadahan yang diletakkan sedekat
mungkin jalur truk pengangkut sampah, dan pengumpulan sampah yang dilakukan dengan
sistem pelayanan door to door (dengan truk kecil dikumpulkan ke depo atau langsung
diangkut ke tempat pembuangan akhir) dan sistem pelayanan door to door (dengan gerobak
dan dikumpulkan di depo atau tempat pembuangan sementara yang akan disediakan. Sampah
yang telah terkumpul akan dibawa ke TPA untuk dilakukan proses selanjutnya.
Masalah umum persampahan di Kabupaten Aceh Timur yang mengangkut dengan
metode pengumpulan sampah ini adalah masih belum terlayaninya seluruh wilayah kota
dengan truk pengangkut sampah sehingga masih banyak sampah yang tertumpuk dibeberapa
kawasan yang menimbulkan pemandangan yang kurang sedap. Jumlah armada truk
pengangkut sampah yang terbatas menyebabkan terbatasnya pula kawasan yang dapat
dilayani.
Strategi program pengembangan pengelolaan sistem persampahan dapat diuraikan
sebagai berikut:
a) Strategi Pengumpulan Sampah
-
Mengevaluasi lokasi-lokasi penempatan kontainer sampah/TPS, untuk melihat apakah
perlu dilakukan pemindahan lokasi atau penambahan lokasi kontainer.
-
Mengevaluasi jadwal pengumpulan sampah
-
Memenuhi kebutuhan sarana & prasarana dasar pengumpulan sampah dengan
menambah jumlah armada seperti truk sampah, bin container dan lainnya sesuai
dengan kebutuhan untuk dapat menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Aceh Timur
b) Strategi Pengolahan Sampah.
-
Pengembangan dan peningkatan kinerja TPA sehingga dapat beroperasi optimal
dengan metode pengolahan sampah yang memenuhi standar
-
Mengadakan edukasi dan kampanye PLP serta bantek kelembagaan bidang PLP
-
Melakukan sosialisasi terhadap upaya mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dengan melakukan program 3R
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
107
Selain strategi di atas dapat juga dilakukan beberapa program sebagai berikut:
a. Meningkatkan SDM yang ada, yaitu kemampuan manajerial dan operasional staf institusi
manajemen pengelolaan sampah perlu ditingkatkan secara berlanjut melalui pelatihan dan
kursus-kursus.
b. Penerapan sanksi terhadap pelanggar ketentuan pembuangan sampah perlu ditegakkan,
sehingga pengelolaan sampah secara intensif baik oleh pemerintah maupun masyarakat
dapat terwujud.
c. Melibatkan secara aktif semua elemen yang ada di masyarakat untuk berperan aktif dalam
pengelolaan persampahan
d. Melakukan studi peningkatan kelembagaan retribusi sampah.
7.3 Drainase
Sistem drainase di Kabupaten Aceh Timur saat ini belum memadai karena bila saat
musim hujan masih terjadi genangan dan banjir di beberapa kawasan yang disebabkan oleh
banyak terdapat fungsi saluran drainase yang masih digunakan bersama-sama dengan sistem
penyaluran air limbah baik domestik maupun industri (sistem tercampur) sehingga terjadi
penurunan kapasitas aliran pada saat musim hujan.
Strategi yang akan dikembangkan untuk menangani permasalahan drainase ini akan
dilakukan dengan:
a) Pembuatan Masterplan drainase sehingga dapat diimplementasikan .
b) Melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap saluran drainase yang telah rusak dan
mengkoneksikannya dengan saluran utama reservoir.
c) Membuat saluran drainase yang sesuai dengan kondisi fisik, dimensi yang sesuai dengan
debit air yang akan ditampung dan terkoneksi dengan saluran yang telah ada.
d) Melakukan pembersihan rutin terhadap saluran drainase yang terbuka sehingga tidak
menghambat aliran air.
e) Mengecek secara berkala terhadap tingkat sedimentasi seluruh saluran drainase agar selalu
dapat berfungsi optimal.
f) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah kedalam
saluran drainase.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
108
7.4 Air Minum
Sistem pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur saat ini dikelola oleh
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Peusada yang merupakan perusahaan daerah milik
kabupaten Aceh Timur. Untuk wilayah administrasi Kabupaten Aceh Timur, tingkat
pelayanan PDAM ini masih belum bisa dijangkau oleh seluruh rumah tangga karena
keterbatasan jaringan pipa. Oleh karena itu sebagian masyarakat masih menggunakan air yang
diperoleh dari membeli eceran atau menggunakan sumur gali/sumur dangkal.
Strategi pengembangan sistem penyediaan air minum antara lain:
1. Membangun instalasi pipa distribusi sambungan rumah keseluruh wilayah.
2. Mengurangi kebocoran/kehilangan air.
3. Penyuluhan sadar air minum
4. Eksplorasi sumber-sumber air potensial serta perlindungan daerah sumber air
5. Peningkatan kualitas pelayanan dengan menambah sarana dan prasarana air minum
Peningkatan cakupan pelayanan dicapai melalui peningkatan peran serta seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders), pembenahan kinerja PDAM, regionalisasi pengelolaan
air minum, pembenahan peraturan perundang-undangan. Selain itu juga dilakukan
pembangunan sarana dan prasarana air minum perdesaan yang berbasis partisipasi
masyarakat.
7.5 PHBS
Dalam upaya penerapan kampanye PHBS dilakukan melalui tiga strategi sebagai
berikut :
-
Advokasi kesehatan, yaitu pendekatan pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil
keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan, perlindungan pada upaya
pembangunan kesehatan.
-
Bina suasana, yaitu upaya untuk menciptakan suasana kondusif untuk menunjang
pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong melakukan perilaku hidup bersih
dan sehat.
-
Gerakan masyarakat, yaitu upaya memandirikan masyarakat agar secara proaktif
mempraktikkan hidup bersih dan sehat secara mandiri.
Kampanye PHBS di Kabupaten Aceh Timur diarahkan untuk:
1. Mengembangkan kebijaksanaan guna mewujudkan masyarakat yang sehat.
2. Membina suasana, iklim dan lingkungan yang mendukung.
3. Memperkuat, mendukung, dan mendorong kegiatan masyarakat.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
109
4. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan.
5. Mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan.
7.6 Kesimpulan
1
Kabupaten Aceh Timur memiliki TAPD yang telah terinformasi dengan baik, atau
dengan kata lain telah mendapat masukan yang komprehensif mengenai aspek sanitasi
dari pokja sanitasinya, khususnya dalam menyiapkan usulan program dan kegiatan.
2
Adanya perbedaan antara PPA dan hasil konsolidasi MPSS menunjukkan bahwa hal
positif telah terjadi di Kabupaten. Dimana dengan adanya MPSS, usulan program dan
kegiatan menjadi lebih optimal. Hal ini karena setiap SKPD memiliki forum diskusi
tambahan guna mengkoordinasikan program dan kegiatan sanitasi, disamping forum
penganggaran yang telah baku.
3
Kabupaten Aceh Timur ada faktor lain diluar faktor teknis yang berpengaruh terhadap
diakomodasinya program sanitasi dalam APBD (faktor politis), namun faktor teknis
(proses perencanaan, dan dokumen perencanan)
masih memiliki bobot paling besar
dalam menunjang keberhasilan suatu usulan program untuk diakomodir dalam APBD.
4
Kemampuan keuangan Kabupaten Aceh Masih Terbatas untuk meningkatkan belanja
sanitasinya sampai kepada titik optimal yang dimilikinya. Akan tetapi dengan dukungan
pertumbuhan ekonomi dan data-data ekonomi makro yang mendukung (pertumbuhan
ekonomi, kapasitas fiskal, dll), maka Kabupaten dapat terus konsisten menjalankan
pembangunan sanitasi dari APBD nya dengan dukungan dari provinsi dan pusat.
5
Faktor-faktor penting lainnya yang sangat menunjang proses pengusulan anggaran di
Kabupaten Aceh Timur adalah adanya rapat-rapat koordinasi lintas SKPD sebelum (dan
sesudah) rapat TAPD, dan rapat – rapat kerja dengan komisi di DPRK.
6
Belanja sanitasi Kabupaten Aceh Timur berfluktuasi nilainya dari tahun-ketahun, bahkan
ada peningkatan hampir 2 kali pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010. Namun karena
kesiapan aparat yang terlibat langsung sangat baik, maka risiko tidak terserapnya danadana yang ada telah dimiliki mekanisme antisipasinya. Yaitu dengan terus menerus
meningkatkan kapasitas SDM dan hubungan kerja dengan pihak-pihak penyedia dana.
dan aparat serta masyarakat tidak siap menerima program yang nilainya besar, sehingga
program tidak dapat terselesaikan. Maka pentahapan program menjadi penting dilakukan.
7
Ke depan, apabila melakukan revisi tahunan terhadap hasil konsolidasi, Kabupaten Aceh
Timur akan memperhitungkan 3 hal penting dalam perencanaan pendanaannya yaitu,
availability sumber pendanaan, pentahapan terhadap jumlah program dan besarannya /
jumlah nominal program dan pemaketan program.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
110
8.1 Rekomendasi
Dengan tersusunnya Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2010-2014, dapat diketahui prioritas kegiatan pembangunan sanitasi baik dari
subsektor air limbah, persampahan, drainase, air minum dan aspek PHBS.
merupakan
program
yang
diprioritaskan
oleh
Kabupaten
Aceh
Semua ini
Timur,
dimana
program/kegiatan yang dapat dibiayai baik dari Pusat, Provinsi, Hibah, swasta, atau daerah
sendiri yang dapat langsung diambil dari usulan program dalam Memorandum Program
Sektor Sanitasi ini, hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran daerah yang tidak mungkin
mencakup semua masalah sanitasi atau percepatan pembangunan sanitasi. Kebutuhan biaya
pembangunan Sanitasi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah
Rp.99.168.677. 000.
8.2 Tindak Lanjut
Dari hasil penyusunan MPSS ini kemudian akan dilakukan pendampingan lanjutan
oleh Satker Pengembangan PLP Provinsi Aceh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Cipta Karya / USDP untuk sinkronisasi program/kegiatan dengan Pemerintah
Propinsi dan Pemerintah Pusat guna mendapatkan komitmen pendanaan percepatan
pembangunan sanitasi sesuai dengan program/kegiatan sanitasi di anggaran Pusat dan
Propinsi. Apabila kebutuhan pendanaan tidak dapat dicukupi dari Provinsi dan Pusat
seluruhnya maka akan dicarikan sumber pendanaan lainnya.
Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) Kab. Aceh Timur ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
111
Download