POLA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

advertisement
POLA, ARAH & ALIRAN KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KELOMPOK II
Rodearni Purba
15071087
Ramadhanti Rezky
15071093
M. Edo Asrianure
15071081
Barita Maha Putra Sinaga
15071052
Fahri Reza
14071022
Jimmy Purnama
13071094
POLA KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Dalam polanya komunikasi organisasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Komunikasi formal adalah pola komunikasi dalam suatu organisasi
yang terstruktur dan mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki
wewenang.
2. Komunikasi informal adalah berkomunikasi dengan yang lain tanpa
melihat posisinya dalam organisasi secara gamblang. Informasi informal
biasanya mengalir tidak terencanakan, dan jaringannya digolongkan
sebagai selentingan menurut (grapevine) – (Faules & Wayne, 2013 :
199).
 Sifat-sifat selentingan
Berjalan dari interaksi mulut ke mulut
2. Bebas dari kendala organisasi dan jabatan
3. Informasi tersebar dengan cepat
4. Jaringan kerja selentingan, biasanya : penghubung – penyendiri
atau pengakhir (tidak melanjutkan informasi)
5. Informasi biasanya tidak lengkap dan menghasilkan kesalahan
interpretasi
6. Selentingan bisa berpengaruh negatif atau positif
 Antisipasi terhadap selentingan :
a. Dengan menjaga saluran komunikasi formal tetap terbuka, yang
memberi kesempatan berlangsungnya komunikasi buttom up, top
down, horisontal, dan lintas saluran
b. Hubungan antara atasan dan bawahan penting untuk
mengendalikan informasi selentingan
1.
Pola aliran informasi
 Analisis eksperimental pola komunikasi :
 Pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi
kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang
dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi yang
disediakan oleh anggota organisasi lainnya dan memecahkan
masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya.
 Pola lingkaran memungkinkan semua anggota berkomunikasi
satu dengan yang lainnya hanya melalui sejenis sistem
pengulangan pesan. Tidak seorang anggotapun dapat
berhubungan langsung dengan anggota lainnya dan tidak
memiliki akses langsung terhadap informasi yang diperlukan
PENGARUH DUA POLA KOMUNIKASI DALAM PROSES
KOMUNIKASI ORGANISASI




Komunikasi informal dan formal timbul karena berbagai hal
seperti:
Pemuasan kebutuhan manusiawi
Perlawanan terhadap pengaruh komunikasi yang monoton dan
terstruktur
Keinginan untuk mempengaruhi orang lain
Sumber informasi buat orang – orang dalam organisasi
SIFAT ALIRAN INFORMASI
 Efisiensi dapat bergantung pada aliran informasi, tetapi ini
bukan pertimbangan satu satunya
 Penciptaan, penyampaian dan interpretasi pesan merupakan
proses yang mendistribusikan pesan – pesan ke seluruh
organisasi
 Dalam proses inilah pesan – pesan secara tetap dan
berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan di
interpretasikan.
ARAH ALIRAN INFORMASI
 Arah aliran informasi terdiri dari :
 Komunikasi ke bawah, informasi yang bergerak dari suatu jabatan
yang otoritasnya lebih tinggi kepada yang otoritasnya lebih rendah
 Komunikasi ke atas, informasi mengalir dari otoritasnya lebih rendah
kepada yang otoritasnya lebih tinggi
 Komunikasi horizontal, informasi bergerak diantara orang yang
jabatannya sama tingkat otoritasnya
 Komunikasi lintas saluran, informasi yang bergerak diantara orang
yang jabatannya tidak menjadi atasan atau bawahan dan menempati
fungsional yang berbeda.
 Informasi yang mengalir secara informal bersama dengan selentingan
KOMUNIKASI KE BAWAH
 Katz dan kahn (1966) menguraikan lima jenis informasi yang





dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan :
Informasi mengenai melakukan pekerjaan
Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan
pekerjaan
Informasi mengenai kebijakan dan praktik organisasi
Informasi mengenai kinerja karyawan
Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense
of mission)
PEMILIHAN METODE DAN MEDIA
DALAM KOMUNIKASI KE BAWAH
 Level (1972) menguraikan metode untuk berbagai jenis




komunikasi :
Tulisan saja
Lisan saja
Tulisan diikuti lisan
Lisan diikuti tulisan
 Enam kriteria untuk memilih metode penyampaian informasi
kepada pegawai :
 - Ketersediaan
 - Biaya
 - Pengaruh
- relevansi
- respons
- keahlian
KOMUNIKASI KE ATAS (BOTTOM UP)
 Komunikasi ke Atas (Bottom Up)
a. Memberitahukan prestasi, kemajuan dan rencana di
waktu mendatang
b. Menjelaskan persoalan yang belum terpecahkan
c. Memberikan saran/gagasan untuk perbaikan
d. Mengungkapkan pikiran dan perasaan tentang
pekerjaan, rekan kerja dan organisasi.
 Komunikasi ke Atas memiliki tujuan:
a.
b.
c.
d.
Untuk pembuatan keputusan
Siap menerima informasi seberapa baik bawahan menerima yang dikatakan
pada mereka
Menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran
informasi
Membantu pegawai mengatasi masalah mereka. Memperkuat keterlibatan
mereka dengan pekerjaan.
Empat alasan komunikasi ke atas terlihat sulit
a.
Kecenderungan pegawai menyembunyikan pikiran mereka
b. Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak tertarik pada masalah tertentu
c. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
d. Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak
tanggap pada apa yang disampaikan pegawai
3. Komunikasi Horisontal
a. Komunikasi antar rekan sejawat dalam unit kerja yang sama
4. Komunikasi Lintas Saluran
a. Berbagi informasi melewati batas-batas fungsional dengan
individu yang tidak menduduki posisi atasan / bawahan mereka.
Contoh : bagian teknik, akunting, specialist staff
 Guetzkow menyatakan ada 3 cara terjadinya aliran informasi organisasi





yaitu secara serentak, berurutan atau kombinasi dari keduanya.
1. Penyebaran pesan secara serentak :
Berlangsung diadik.
Hanya melibatkan sumber pesan dan penerima pesan sebagai tujuan
akhir
Pesan sering disebut memo dan dikirim ke sejumlah orang dalam
organisasi
Disebarkan melalui terbitan khusus – majalah atau selebaran
Tatap muka – pada ruang dan waktu yang sama
2. Penyebaran pesan secara berurutan :
 Haney – penyampaian pesan ini adalah bentuk utama komunikasi
organisasi.
 Informasi tiba di tempat dan waktu yang berbeda
 Perluasan bentuk diadik
 Kecermatan / kebenaran informasi akan terganggu, akibat interpretasi
dan reproduksi pesan.
 Jika terjadi keterlambatan penyebaran informasi, maka akan sulit
digunakan untuk mengambil keputusan.
VIDEO TENTANG KOMUNIKASI
ORGANISASI
Download