ASKEP DIARE

advertisement
1.Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cair atau setengah cair,kandungan tinja
lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau
200 ml/24 jam.Definisi lain memakai criteria
frekuensi,yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali
per hari.Buang air besar tersebut dapat/tanpa di sertai
lender dan darah.
 Sedangkan
Americsn Academy of pediatric
AAP)
mendefinisikan
diare
dengan
karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau
perubahan konsistensi,dapat disertai atau tanpa
gejala dan tanda seperti mual,muntah,demam
atau sakit perut yang berlangsung selama 3-7
hari
2.Etiologi
Etiologi diae dapat di bagi dalam beberapa factor:
1.Faktor infeksi
a.infeksi enteral meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus,
infeksi parasit-protozoa
b.infeksi parenteral meliputi : otitis media akut
(OMA),pneumonia,traveler’s diarrhea: e.coli,giardia
lamblia,shigella,entamoeba histolytica,dll.,
2.Faktor makanan ; intoksikasi makanan, Alergi,
Malabsorbsi/maldigesti
3Faktor psikologis
3.Gejala klinis
Diare akut karena infeksi dapat disertai keadaan
muntah-muntah(muntaber) dan/atau demam,
tenesmus, hematoschezia,nyeri perut atau kejang
perut.
Diare yang berlangsung beberapa waktu tanpa
penanggulangan medis yang adekuat dapat
menyebabkan kematian karena kekurangan cairan
di badan yang mengakibatkn renjatan hipovolemik
atau karena gangguan biokimiawi berupa asidosis
metabolit yang lanjut.
 Karena
kehilangan cairan, seseorang akan
merasa haus, berat badan berkurang, mata
menjadi cekung, lidah kering,tulang pipi
menonjol, turgor kulit menurun serta suara
menjadi serak.keluhan dan gejala ini
disebabkan deplesi air isotonic.
a.Gangguan osmotic
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak
dapat di serap akan menyebabkan tekanan
osmotic di usus meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke
dalam rongga usus dan selanjutnya timbul
diare karena terdapat peningkatan isi
b.Gangguan sirkulasi
Akibat rangsangan tertentu misalnya
toksin pada dinding usus dan selanjutnya
terjadi diare karena peningkatan isi
rongga usus.
c.Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik akan menyebabakan
berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul
diare.Sebaliknya bila peristaltic usus
menurun akan mengakibatkan bakteri
tumbuh berlebihan,sehingga dapat
menimbulkan diare.
5.Klasifikasi diare
a.Berdasarkan ada atau tidaknya infeksi
1.diare infeksi spesifik
2.diare non spesifik
b.Berdasarkan organ yang terinfeksi
1.diare infeksi enteral atau karena infeksi di usus (karena bakteri,virus atau parasit )
2.diare infeksi parenteral atau infeksi di luar usus,misalnya karena bronchitis
c.Berdasarkan lamanya diare
1.diare akut atau diare karena infeksi usus yang mendadak,berlangsung cepat dan berakhir
dalam waktu 3-5 hari.
2.diare kronik.di bagi 3,yaitu:
- diare osmotic
- diare sekretorik
- diare inflamasi
Pemeriksaan Laboratorium
1 Pemeriksaan Tinja
a. Tinja Rutin
b. Tinja Kultur
2 Pemeriksaan Darah
a. Darah Lengkap: Hb, Ht, Leukosit
b. Elektrolit: Na, K, Ca dan Protein serum pada diare yang
disertai kejang.
c. Ph, cadangan alkali dan elektrolit untuk menemukan
gangguan keseimbangan asam basa.




Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
Tata kerja terarah untuk mengidentifikasi penyebab infeksi
Member terapi simtomatik
Memberikan terapi definitive
Asuhan keperawatan terhadap pasien Tn.R dengan diare
I.Pengkajian data dasar
1.Biodata klien
Nama pasien
: Tn.R
Umur
: 11 bulan
Jenis kelamin
: laki-laki
Agama
: islam
No.rekam medik : 02.80.54
Tgl masuk RS
: 23 november 2011
Suku/kebangsaan : jawa/Indonesia
Alamat
: desa paku dusun I B,kecamatan galang
2.Penanggung jawab
Nama
: Tn.S
Umur
: 29 tahun
Jenis kelamin
: laki - laki
Agama
: islam
Suku/kebangsaan : jawa/Indonesia
Alamat
: desa paku dusun I B,kecamatan galang
Pekerjaan
: wiraswasta
Hub.dengan pasien: orang tua/ayah
II.Keluhan utama
Klien BAB encer lebih dari 3 kali sehari,dialami pasien sudah dua hari ini
III.Riwayat penyakit sekarang
Ibu klien mengatakan anaknya mencret di rumah sudah dua hari,BAB encer
lebih 3 kali sehari,ampas ada,anak rewel.
IV.Riwayat kesehatan masa lalu
a.Penyakit yang pernah di alami: ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah
sakit parah,hanya demam,batuk,pilek biasa.
b.Pengobatan/tindakan yang di lakukan : klien di berikan obat-obatan yang di
beli di apotik.
V.Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga saat ini tidak ada sakit yang sama seperti pasien
VI.Riwayat/keadaan psikososial
1.Yang mengasuh : pasien di asuh oleh ibunya
2.Hubungan dengan anggota keluarga : pasien akrab dengan keluarga
3.Hubungan dengan teman sebaya : klien tidak punya teman sebaya di
lingkungannya
4.Pembawaan secara umum : sebelum sakit ibu klien mengatakan anaknya
lincah,suka bermain,setelah sakit anaknya rewel dan suka menangis
VII.Kebutuhan dasar
1.Makanan
- ibu klien mengatakan anaknya menyukai beberapa jenis makanan
-ibu klien mengatakan anaknya tidak cocok dengan susu kaleng cair
-ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya makan 3 kali sehari porsi sedang
-ibu klien mengatakan setelah sakit nafsu makan anaknya menurun (tidak
menghabiskan porsi makannya)
2.Pola tidur
-ibu klien mengatakan biasanya anaknya tidur sekitar pkl: 21.00 wib,bangun
pkl: 08.00 wib
-ibu klien mengatakan anaknya tidur siang sekitar 2 jam setiap hari
-ibu klien mengatakan setelah sakit anaknya sering terbangun saat malam.
3.Mandi : klien di mandikan 2 kali sehari
4.Aktivitas bermain : klien hanya bermain di rumah dengan ibu nya atau
saudara laki lakinya
5.Eliminasi :
-ibu klien mengatakan di rumah klien BAB dua hari sekali,konsistensi
normal,setelah sakit klien BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi
cair.
-pola BAK 4-5 kali sehari
VIII.Keadaan kesehatan saat ini
1.Diagnosa medis
: diare
2.Status cairan : klien minum melalui oral
Pemberian cairan intravena : RL 30
tetes/menit
4.Obat-obatan :
paracetamol drop
: 3x1 cc
Kandistatin
: 3x1 cc
Cotrimoxazol
: 2x1/2 cth
Oralit
: 3x1 bks
Inj.cefotaxim
: 125 mg/8 jam
5.Aktivitas
: klien beraktivitas di tempat tidur
no
Jenis pemeriksaan
hasil
Nilai normal
1
Leokosit
5100
4000-10000
2
Hb
10,8
12,0-16,0 gr/dL
3
Hematokrit
30,2
35,0-50,0 %
4
Trombosit
238
150-450 ribu
5
MCV
68
80-97
6
MCH
24,2
26,5- 33,5 Pg
7
8
ELEKTROLIT :
9
Natrium
138
135-145
10
Kalium
4,4
3,5-5,5
11
Klorida
112
994-111
IX.Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
BB
Kepala
Rambut
Mata
cekung
Hidung
Telinga
kelainan
Mulut
Dada
Abdomen
Anogenital
Ekstremitas
Ekstremitas bawah
Tanda vital
RR
HR
Temp
:Kesadaran composmentis,pasien terlihat lemah
: 9 kg
: tidak ada kelainan
: distribusi merata.tidak ada rontok,bersih
:bentuk mata simetris,anemis (-),ikterik (-),agak
: simetris,septum di medialis
: simetris ka/ki,ukuran normal,bersih,tidak ada
: mulut klien bersih,tidak ada kelainan
: simetris,tidak ada kelainan
: simetris,bising usus 26 kali permenit,turgor elastic
: terlihat kemerahan
: Ekstremitas atas : tidak ada kelainan
: tidak ada kelainan
: 32 kali/menit
: 96 kali/menit
: 37,5⁰C
No
Data senjang
Masalah keperawatan
1
Ds: ibu klien mengatakan anaknya
mencret dengan konsistensi cair,lebih dari
3 kali sehari
Do: mata klien cekung,mukosa bibir
kering,anak tampak lemah,bibir kering
Resiko kerusakan cairan
2
Ds: ibu klien mengatakan anaknya kurang
nafsu makan,porsi makan tidak habis
Do: makanan bersisa
Resiko kerusakan nutrisi
3
Ds: ibu klien mengatakan anaknya sering
terbangun saat malam karena mencret
Do: klien sering menangis,rewel dan
gelisah
Gangguan pola tidur
no
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
intervensi
Rasional
1
Resiko kekurangan
cairan b/d kehilangan
berlebihan melalu
faeces
T: Kekurangan cairan tidak
terjadi.
Kriteria hasil:
-mencret berkurang.
-feses tidak cair.
-mata tidak cekung.
1.kaji keadaan umum
klien.
2.berikan cairan sesuai
program rehidrasi
3.kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
terapi
1.untuk mengetahui
keadaan umum klien
2.sebagai pengganti
cairan yang keluar
3.untuk mencegah agar
tidak terjadi infeksi.
2
Resiko kerusakan nutrisi
T:kerusakan nutrisi tidak
terjadi
Kriteria hasil:
-Menunjukkan berat badan
stabil atau peningkatan
berat badan.
-tidak ada tanda mal nutrisi
1.pantau perubahan berat 1.untuk mengetahui
keefektifan terapi
badan
2.menurunkan
2.pembatasan
aktivitas kebutuhan metabolic
untuk mencegah
selama fase sakit akut
penurunan kalori dan
3.batasi makanan yang simpanan energy
3.mencegah serangan
dapat menyebabkan kram akut/eksaserbasi gejala.
4.agar nutrisi tetap
abdomen
terpenuhi dan
4.anjurkan pada ibu klien penyerapan makanan
untuk pemberian makanan lebih cepat
bergizi dan tidak padat
3
Gangguan pola tidur T: gangguan pola
b/d diare,sering BAB tidur teratasi.
saat malam hari
Kriteria hasil:
-klien bias
beristirahat dengan
baik
-tidur tidak
terganggu terutama
pada malam hari
-Berikan obat
diare.
-ciptakan
lingkungan yang
tenang
Dengan
pemberian obat
diare di
harapkan diare
akan
reda,sehingga
klien tidak
terganggu saat
istirahat.
no
Diagnosa
Implementasi
1
1
-mengkaji keadaan umum klien→ Ku:lemah,compos mentis
Evaluasi
S: ibu klien
mengatakan
Temp: 37,5⁰c,
mencret
anaknya
HR: 96x/menit
sudah
RR:32x/menit
berkurang,BA
-memberikan cairan sesuai program rehidrasi→ menganjurkan pada ibu klien B sudah ada
ampas
agar klien di beri minum banyak,dengan sedikit tapi sering.Memberikan cairan
melalui intravena: infuse RL cor sampai BAK ada,selanjutnya 30 tts/menit
-kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi→

pemberian oralit 3x 1 bks

cotrimoxazol 2x1/2 cth

kandistatin 3x1cc

pct drop 3x1cc

inj cefotaxim 125 mg/8 jam
O: klien
tampak
lemah,mata
agak cekung
A: masalah
teratasi
sebagian
P: intervensi
di lanjutkan
2
2
-memantau perubahan berat badan→BB: 9 kg
-membatasi aktivitas pasien→ mengurangi aktivitas bermain
pasien
-membatasi makanan yang mentebabkan kram abdomen→
menganjurkan pada ibu klien agar klien tidak di beri
makanan/minuman yang pedas,manis.misalnya susu
-menganjurkan ibu klien untuk memberikan makan sedikit tapi
sering
S: ibu klien
mengatakan
anaknya hanya
makan sedikit
O: makanan tidak
habis
A: masalah belum
teratasi
P: intervensi di
lanjutkan
3
3
-memberikan obat diare sesuai terapi
-menciptakan lingkungan yang tenang agar pasien bias
beristirahat
S: ibu klien
mengatakan
anaknya sudah
jarang terbangun
saat malam
O: klien sudah
tidak rewel dan
tidak cengeng
A: masalah
teratasi sebagian
P: intervensi di
lanjutkan.
Sekian &
Terima Kasih
Download