Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 385 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), UMKM dan Kebijakan Pemerintah Joubert B Maramis Dosen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected] ) Abstrak KEK dapat memberikan spillover pada ekonomi lokal/ daerah, UMKM, investasi lokal, keunggulan bersaing dan eksport suatu daerah. Nilai nilai yang tinggi dalam human capital dan organisasi bagi UMKM yang dapat dikembangkan oleh pemerintah, pengelola KEK, pemilik UMKM, asosiasi bisnis, akademisi, perbankan dan masyarakat serta stakeholder lainnya, dapat meningkatkan keunggulan bersaing UMKM di dalam KEK Kata Kunci: KEK, UMKM, Kebijakan Pemerintah Abstract The Special economic Zones can be deliver local economy spillover, small of medium enterprises, local investment, local competitivenes and regional export ability. The High value added in human capital and small medium enterprises organization can be developed by the government, special economic zones management, small medium enterprises owners, business association, academition, banking dan society and other stakeholders can be increasing small medium enterprises to the competitive advantages in special economic zones. Keywords: SEZ, SME, government policy 386 Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 dengan Latar Belakang KEK (Kawasan ekonomi khusus) haruslah mampu mengembangkan atau sungguh sungguh dan berkesinambungan. Saya melihat bahwa berdampak, pemerintah mengangkat sungguh masih kurang mengembangkan sungguh UMKM di perekonomian lokal. Kita tahu bersama Indonesia. bahwa di Indonesia yang menggerakkan dilihat dari tidak adanya suatu masterplan ekonomi lokal didaerah-daerah didominasi yang kuat dan sinkronisasi program dan oleh UMKM (usaha mikro, kecil dan kegiatan antar kementerian dan lembaga menengah). Di Indonesia untuk tahun negara dalam mengembangkan UMKM. 2003 saja, UMKM menyerap hampir 99 % Dilain (lebih kerja UMKM saat ini hanya difokuskan pada dibandingkan tenaga kerja yang diserap aspek pemberian pinjaman atau bantuan oleh industri besar dan dari sisi jumlah alat atau teknologi tepat guna yang tidak kelembagaan bisnis di Indonesia, UMKM didamping sangat %. memadai dan tidak jangka panjang serta Disamping itu penyebaran UMKM sampai tidak sistematis. Saya tidak tahu pasti ke pelosok pelosok desa di Indonesia, beda mengapa dengan perusahaan besar yang hanya ada mengembangkan UMKM di Indonesia di kota besar atau kawasan kawasan ini”. Apakah mereka kurang semangat atau industri saja. Namun kontribusi terhadap tidak tahu strategi ataukah mereka tidak PDB, mau dari 79 juta) mendominasi hanya sekitar tenaga yaitu 56.7 99 % dan Ketidaksungguhan ini dapat pihak strategi dan diberikan pemerintah bersungguh pengembangan pelatihan “setengah sungguh hati dalam kontribusinya pada penerimaan devisa mengembangkan UMKM di Indonesia, negara melalui eksport hanya sebesar saya tidak tahu pasti. &%.* triliiun rupiah atau 20 % dari total Mengapa saya katakan demikian ? nilai eksport. Ini berarti bahwa jika mari kita bandingkan dengan kebijakan pemerintah ingin memperkuat ekonomi pemerintah lokal maka diperlukan kebijakan terhadap UMKM di Cina untuk berperan di KEK. UMKM yang matang dan jauh jauh hari Kita tahu KEK di Cina dimulai tahun 1979 telah direncanakan – 1980, namun apa yang disiapkan secara matang serta diimplementasikan sebelum tahun tersebut ? kebijakan apa dipersiapkan atau Cina terhadap penyiapan Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 387 yang diambil pemerintah Cina pada tahun Reformasi moral dan perilaku”. Itu yang 1978 dilakukan pemerintah Cina. (dua tahun sebelum KEK di launching)? Menurut Archibong, et al Setelah reformasi dalam perilaku (1989), pada tahun 1978 pemerintah Cina dan metal berbisnis terbentuk, maka tahap mempromosikan dua kebijakan utamanya kedua yaitu : pertama, kebijakan pemerintah pemerintah adalah penciptaan UMKM pusat (saat itu memiliki paham ekonomi secara kelembagaan dan adopsi upgrading komunis) nilai teknologi (kebijakan kelembagaan bisnis bahwa “allowing part of the population to dan upgrading teknologi UMKM). Pada get rich first”, yang artinya pemerintah tahap pusat meluncurkan mempromosikan mengizinkan nilai masyarakat untuk kebijakan kedua yang ini diambil pemerintah kebijakan yang oleh Cina disebut menjadi kaya. Kita tahu bahwa dalam “sparking program” (Archibong, et al, sistem ekonomi komunis (aliran ekonomi 1989). Dalam kebijakan atau program ini, ekstrim sosialis), berlaku prinsip “sama pemerintah Cina mengambil langkah- rata, tidak ada bagian masyarakat yang langkah terlalu kaya dan terlalu miskin”. membentuk, Pada sebagai berikut : mendorong, pertama, memfasilitasi aliran ekonomi ekstrim sosialis (komunis) dan mengembangkan “china’s rural and semua sumberdaya ekonomi sampai pada township enterprises” pada level desa dan kebutuhan barang dan jasa masyarakat, kecamatan. disediakan kelembagaan oleh pemerintah pusat Kedua, setelah UMKM di terbentuk desa dan (sentralistik ekonomi). Jadi secara prinsip kecamatan ini, pemerintah Cina membuat tidak ada bagian masyarakat yang bisa dan kaya sendiri. Namun apa yang terjadi “comprehensive network”. Kebijakan ini ketika nilai nilai ini direformasi oleh bertujuan pemerintah pusat ? rakyat Cina mulai mengkaitkan, timbul sangat memadukan bisnis di sektor pertanian, antusias, khususnya masyarakat pedesaan perdagangan dengan sektor atau industri (Archibong, et al, 1989). Jadi tahap lain seperti pariwisata, listrik, elektronik, pertama adalah kimia, mesin, metallogi, makanan dan atau industri bahan bangunan dalam satu inisiasi berbisnis kebijakan “penguatan perilaku dan reformasi berbisnis” mengimplementasikan untuk kebijakan mengsinkronkan, mengintegrasikan atau “mental berbisnis” jadi dapat dikatakan jaringan “hal yang utama dan pertama adalah menguntungkan dan saling terkait. Output komprehensip yang saling dari kebijakan ini adalah intergrasi bisnis Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 388 yang kuat antar sektor atau industri, yang teknologinya, tidak difasilitasi, jadi tidak menciptakan sinergi serta tumbuh bersama heran sama. perusahaan di luar negeri. mereka balik atau dicaplok Tahap ke tiga kebijakan adalah Tahap ke empat kebijakan adalah “adoption of advance technology”. Pada “financing”. Pemerintah Cina membuat tahap ini, kebijakan dari pemerintah Cina kebijakan untuk membantu UMKM didesa adalah turun ke desa desa, melatih atau kecamatan dengan tiga cara utama pengusaha dan teknisi untuk mengadopsi yaitu : pertama, kemudahan mengakses teknologi baru dan maju dalam bisnis sumber pembiayaan. Kedua, mendapat UMKM. Pada tahun itu, terjadi ekskalasi insentif pajak yang besar (bisa 5 tahun besar besaran terhadap pelatihan di desa tidak bayar pajak), untuk UMKM yang desa di Cina. Jadi dapat saya bayangkan, private dan tidak ada kontrak bisnis bagaimana berarti dan pentingnya tenaga dengan training, pelatih / instruktur, ilmuan, diberikan teknolog, guru, dan dosen disaat itu, sama pemerintah, dimana ada sebagian laba dari seperti di Jepang setelah mereka kalah UMKM perang dunia Ke 2. Dan betapa cepatnya pemerintah kemudian diputar kembali ke perkembangan ilmu dan teknologi di Cina UMKM baru lainnya (sejenis dana bergulir saat itu. Hal ini juga menurut saya, di Indonesia, Cuma dana bergulir di Cina, motivasi dari UMKM setor ke Pemerintah pusat dalam pemerintah untuk “menyekolahkan putra bentuk deviden atau prosentase tertentu putri terbaiknya” di universitas universitas dari laba dari proyek pemerintah yang terkemuka di luar negeri. Mereka dibiayai dipotong langsung oleh pemerintah pusat). oleh pemerintah Cina dan setelah selesai Apa konsekuensi dari kebijakan mereka aplikasikan dalam masyarakat dan pemerintah Cina ini ? sejak tahun 1978 pebisnis. Mengapa ini berhasil ? karena sampai 1986 (10 tahun sejak lahirnya menurut saya, mereka “dibutuhkan” dan kebijakan itu), tercipta 40 jenis bisnis diberi “penghargaan dan kompensasi” oleh perdagangan dan industri negara dengan layak karena kepakaran dan terkoneksi dengan banyak sektor di Cina keahlian mereka. Di Indonesia terbalik, yang lulusan luar negeri yang hebat-hebat, kehutanan, setelah selesai, pulang ke Indonesia, tidak namun juga bidang tourism, electric digunakan power, electronics, chemicals, machinery, keluarnya atau kebijakan dihargai ilmu dan pemerintah. Ketiga, UMKM kontrak bisnis dengan tersebut tidak hanya yang bidang peternakan dan disetor baru ke yang pertanian, perikanan Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 389 metallurgy, food and building material Mungkin tidak semua namun saya yakin industry. Di periode yang sama juga lebih sebagian besarnya akan kolaps, contoh dari townships sederhana : mulai berminatnya jaringan enterprises (perusahaan UMKM level desa ritel supermarket kecil seperti alfamart, dan indomart, cycle K, 7 eleven, belum 15 juta kecamatan) rural and yang terbentuk dan mempekerjakan 80 juta orang di Cina. ditambah Bukan main ! itu baru UMKM, belum freshmart di Sulawesi Utara. Ini akan perusahaan besar berskala nasional dan berdampak pada UMKM lokal seperti internasional. Jadi pemerintah Cina telah warung, mereka akan kalah bersaing. “mempersiapkan UMKM nya” sebelum Pengusaha ikan teri akan kalah bersaing “KEK di Cina diluncurkan”. Ini yang saya dengan perusahaan besar pengolahan ikan maksudkan kering yang tentunya mereka (perusahaan dengan kebijakan yang sistematis, massive dan sepenuh hati. Bagaimana dengan dengan ritel lokal seperti besar) akan menghasilkan kualitas produk Indonesia ? yang lebih tinggi (packing yang menarik, Sampai saat ini (tahun 2014),di Indonesia bersih, sehat dan harga yang menarik). telah ada 4 (empat) KEK yang disetujui Menurut saya, pemerintah daerah, yang yaitu KEK Sei Mangkey (sumatera), KEK dalam kawasannya ada KEK, sudah Tanjung Lesung (Banten), KEK Bitung saatnya (Sulawesi Utara), KEK Palu (Sulawesi dengan pemerintah pusat terhadap langkah Tengah), langkah pengembangan UMKM di daerah KEK Tanjung Siapi api (Sumatera), KEK Mandalika (NTB) dan bergerak membuat kebijakan yang terkoneksi dengan KEK. KEK Maloy (Kalimantan Timur). Namun Pada tulisan ini akan difokuskan belum ada kebijakan UMKM seperti yang pada bahasan tentang keterkaitan UMKM dikeluarkan oleh pemerintah Cina di tahun dan KEK yang terkait dengan peran sebelum KEK ditetapkan atau diluncurkan, pemerintah pusat dan daerah. Tulisan ini jadi diperlukan sinkronisasi kebijakan akan membahas tentang pokok pokok sebelum KEK di Indonesia beroperasi pikiran seperti: bagaimana dampak KEK penuh. pada ekonomi lokal? Saya bisa menduga apa yang terjadi keterkaitan KEK dengan kondisi UMKM kita. Mereka akan bagaimana strategi terpinggirkan, kalah dengan perusahaan UMKM besar dalam atau MNC (multinational corporation) yang akan masuk di KEK. dengan kebijakan dan UMKM, peengembangan sehingga dapat KEK? bagaimana berpartisipasi bagaimana pemeriintah arah untuk Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 mendukungan peran UMKM di dalam Pembahasan KEK? KEK dan Ekonomi Local / Domestik . 390 Salah satu tujuan dari keberadaan KEK adalah berdampak pada ekonomi Argumen Orisinalitas / Kebaruan Artikel ini dikembangkan dengan lokal atau domestik. Menurut Zeng (2011) berbasis pada dua hal yaitu teoritis dan bahwa KEK dibuat dengan tujuan untuk kondisi UMKM dan KEK di Indonesia. menarik teknologi dan investasi asing, mempromosikan eksport, menghasilkan Kajian Teoritik dan Empiris lapangan pekerjaan Konsep KEK spillover pada Special Economic Zone (Kawasan dan ekonomi memberikan lokal. Jadi memberikan spillover pada ekonomi lokal Ekonomi Khusus) Pasal 31, Uu No.25 / merupakan 2007 ( Uu Kek No.39 / 2009 ) Kawasan keberadaan suatu KEK dan merupakan Ekonomi Khusus Yang selanjutnya disebut salah satu syarat dari keberlanjutan atau KEK, adalah kawasan dengan batas-batas kesuksesan KEK di masa depan. Dasar tertentu dalam wilayah hukum Negara logikanya adalah ketika KEK terkait Kesatuan yang dengan ekonomi lokal maka akan tercipta ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi keberlanjutan supply input input produksi perekonomian dan memperoleh fasilitas industri atau perusahaan yang ada di dalam tertentu. (Fahmi Shahab, 2014, Focus KEK seperti bahan baku, modal, teknologi, Group informasi, kewirausahaan, tenaga kerja, Republik Discussion Pengembangan Indonesia (FGD) dan lahan dan dukungan aspek lingkungan dan eksternal lainnya seperti sosial, keamanan, Sekitarnya Jakarta, 3-4 Juli 2014 - Grand politik dan penegakan hukum. Ini berarti Kemang Hotel – Jakarta Selatan). bahwa semakin terkait KEK dengan Sekitarnya Kawasan Kajian Serta Bitung salah satu misi utama dari Kawasan Palu ekonomi lokal maka semakin menyatunya dukungan lingkungan ekonomi dan non Metode Penelitian Artikel ini deskriptif ekonomi terhadap keberadaan KEK itu. analisis dengan mengkaitkan beberapa Banyak kasus di negara negara yang ada konsep penting sebagai dasar pembahasan KEK diluar negeri bahwa ketika KEK untuk hanya menjadi kawasan eksekutif yang menjawab diangkat. bersifat permasalahan yang tidak terkait dengan ekonomi lokal maka timbul kecemburuan dan resistensi dari 391 Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) masyarakat sekitar, yang dapat berwujud lokal mencakup komposisi tenaga kerja mulai dari kerawanan kriminal sampai dan protes penutupan KEK tersebut. menyangkut aspek fiskal. Pendapat ini Masalah mulai timbul ketika KEK ingin kekuasaan pemerintah mengatakan bahwa pusat pemerintah menjadi kawasan tertutup atau eksklusif daerah harusnya memiliki inisiatif untuk atau mengelola murni enklav. Bentuk dari ekonomi lokalnya dengan ketertutupan ini dapat berupa sulitnya memperhatikan aspek tenaga kerja dan masyarakat disekitar KEK untuk bekerja di dapat KEK atau gagalnya KEK melakukan pembiayaan dari pemerintah pusat yang transfer dan dapat berupa insentif pajak pada industri di kepada KEK ataupun penambahan anggaran untuk atau pengetahuan difusi teknologi (know-how) meminta bantuan membiayai And Tang xiaoyang, 2011). infrastruktur penunjang atau inti dalam KEK. masyarakat sebabnya, pemerintah daerah dimana KEK berlokasi. mengapa KEK harus dirancang untuk Dari sisi pemerintah pusat, pilihan memberikan dampak pada ekonomi lokal. kebijakan pengembangan ekonomi lokal, KEK dilihat misalnya dari sisi persaingan antar harusnya forward and Inilah mampu menciptakan backward linkages kota intinya misalnya memicu protes dan sikap resistensi dari lokal. Jadi proyek atau masyarakat lokal (Deborah Bra¨utigam Ini dapat proyek fiskal atau daerah, pada kebijakan inisiatif pajak, (Mansingh et al, 2012), yaitu : keterkaitan pendapatan dan tenaga kerja di bidang dengan ekonomi lokal dalam bentuk manufaktur keterkaitan atau saling membutuhkan atas pemerintah pusat tentunya tidak boleh bahan baku, dan tenaga kerja antara KEK memilih milih daerah mana yang akan dan masyarakat lokal. dibangun berdasarkan penilaian subjektif. Agar keterkaitan 1992). Artinya dengan Setiap keputusan yang diambil haruslah ekonomi lokal berjalan dengan baik maka didasari pada kesamaan hak antar daerah. dibutuhkan campur tangan pemerintah Artinya, ketika KEK ditetapkan dalam pusat dan daerah dalam bentuk kebijakan peraturan yang tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat pemerintah pusat wajib mengalokasikan Mitchneck (1995) bahwa kondisi lokal dan anggaran yang lebih besar khususnya pada kekuasaan dapat aspek infrastruktur dan non infrastruktur pengembangan yang dibutuhkan pemerintah daerah yang pemerintah mempengaruhi inisiatif KEK (Reese, pusat ekonomi dari pemerintah daerah. Kondisi pemerintah ada KEK nya. (PP) maka Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 392 tidak realistik bagi pengembang atau KEK dan Investasi Lokal Salah satu kontribusi KEK terhadap pengelola KEK. Dalam hal ini pemerintah ekonomi lokal adalah masuknya investasi atau pengelola KEK harus membuat lokal ke dalam KEK yang signifikan selain kebijakan yang mengkaitkan UMKM lokal investasi luar negeri (FDI) (Deborah dengan perusahaan besar dalam kek untuk bra¨utigam And Tang xiaoyang, 2011). mencapai keunggulan bersaing, kebijakan Mengapa harus seimbang antara investasi ini dapat berupa cluster-based policies. lokal / domestik dengan investasi luar Pemerintah dan pengelola KEK negeri (FDI) ? karena sifat FDI cenderung haruslah jangka pendek, tidak selamanya (Farole, kebijakan yang memudahkan investor 2011). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lokal masuk kedalam KEK. Itu berarti KEK cenderung membeerikan manfaat dalam zonning KEK harus ada untuk dari FDI dan investor domestik yang besar pengembangan UMKM lokal serta insentif dalam jangka pendek. Ini bukanlah solusi yang lebih baik bagi UMKM lokal. langsung untuk pengembangan UMKM. Dengan demikian KEK dapat berfungsi Hal dalam menciptakan spillover atas investasi ini disebabkan komitmen dan UMKM butuh pengembangan jangka sedapat mungkin membuat lokal. panjang. Untuk itu dibutuhkan investasi lokal yang cenderung jangka panjang sama dengan pengembangan bersifat jangka yang KEK memang dirancang untuk itu mendorong eksport. Untuk itu KEK pemerintah dan memang mendapat banyak insentif yang pengelola KEK untuk menyeimbangkan terkait dengan eksport misalnya : insentif antara perusahaan besar dengan UMKM. Bea Masuk (BM), Bea cukai (BC), pajak panjang. dibutuhkan kebijakan Menurut membenarkan untuk menarik UMKM UMKM, Peluang Eksport, dan KEK Untuk Farole bahwa bisnis KEK besar (2011) dirancang penjualan atas barang mewah (PPnBM) dan PPh Impor serta kemudahan dengan kemudahan eksport lainnya. Disamping infrastruktur kelas dunianya, insentif yang itu, KEK terkoneksi dengan fasilitas besar kepada eksporter daan biaya sewa pendukung eksport seperti transportasi yang relatif tinggi ketimbang yang ada darat, pelabuhan laut, pelabuhan udara, diluar KEK. Oleh karena itu, menarik sistem administrasi eksport-import satu UMKM lokal dengan skala yang sangat atap, yang membuat perusahaan yang ada besar ke dalam KEK menjadi tujuan yang dalam KEK dipermudah untuk melakukan Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 393 eksport.Banyak peluang yang bisa Masuk di KEK menurunkan KEK. dibandingkan dengan diluar KEK / FTZ di KEK dapat (Shavin berbisnis dapat diperoleh UMKM dengan keberadaan UMKM resiko juga Malhotra UMKM and Nicolas mengembangkan link atau bekerjasama Papadopoulos, 2008). Mengapa resiko dengan perusahaan global atau MNC yang bisnis lebih rendah di dalam ketimbang di ada di KEK luar KEK ? karena banyak kepastian bisnis (Farole, 2011). Ini berarti UMKM bisa mendapatkan akses langsung yang maupun tidak langsung dengan pasar kepastian perijinan, iklim berinvestasi, global. Hal yang penting disini adalah transfer teknologi dan pengetahuan (know informasi dan rekomendasi pada jaringan how), dukungan / bantuan pemerintah, pemasaran global. UMKM sudah pasti perhatian kekurangan informasi terhadap peluang dengan perusahaan global, infrastruktur peluang pasar di luar negeri, dengan yang berkualitas tinggi serta pasar dan bekerjasama perusahaan pembiayaan yang lebih terjamin. Ini multinasional atau perusahaan luar negeri memudahkan UMKM untuk melakukan maka mendapatkan ekspansi bisnisnya (Shavin Malhotra and informasi pasar luar negeri yang lebih Nicolas Papadopoulos, 2008). Kemudahan baik. yang untuk melakukan ekspansi UMKM ini, akan didukung oleh sifat UMKM yang sangat memberikan rekomendasi kepada UMKM fleksibel dan dapat mengadopsi produk partner baru dalam waktu yang relatif pendek dengan UMKM akan Perusahaan menjadi partner dalam internasional juga tentunya melakukan pemasaran bisa diperoleh pengelola KEK, kerjasama (Archibong, karena mengandung unsur trust. Dan hal menunjang aktivitas ekspansi pasar di luar ini akan menguntungkan UMKM dalam negeri, maka UMKM harus menyadari bertransaksi dengan perusahaan atau pasar bahwa di luar negeri. Aktivitas memfasilitasi ini berhubungan dekat dengan kompetensi akan meningkatkan peluang UMKM untuk berbahasa sukses di pasar global (Archibong, et al, competence) baik dari pemilik maupun 1989). Dan menyebabkan UMKM itu karyawan. Hal ini harus dimiliki UMKM masuk untuk masuk dalam pasar global (Ezmale global value chains (Aggarwal Aradhna, 2007) dan (Gereffi , 2005). al, baik global. Rekomendasi ini sangat penting dalam et UMKM, 1989). keberhasilan multi asing and Rimsanen, 2014). eksport Untuk juga (plurilingual Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 394 Berdasarkan argumen diatas maka perusahaan multinasional atau perusahaan terdapat keterkaitan erat antara UMKM, besar internasional yang ada di dalam KEK dan peluang eksport. Ini menjadi KEK keunggulan absolut UMKM untuk kewirausahaan melakukan ekspansi bisnis dengan membuat UMKM di KEK menjadi lebih pada berdaya saing ketimbang yang tidak ada di pengembangan produk berbasis kebutuhan dan keinginan pasar global. ditambah dengan yang sifat global terbentuk, akan dalam KEK. Sifat human capital ini menjadi hal yang penting dalam UMKM, Entrepreneurship, Keunggulan pengembangan UMKM karena merupakan Bersaing dan KEK salah satu sumberdaya produksi di suatu KEK dapat memberikan benefit, perusahaan. antara lain traditional benefit dan dynamic Human capital yang unggul dari benefit. Benefit ini bisa diperoleh jika pemilik, manajer dan karyawan akan pengelolaan KEK berdasarkan standart menyebabkan standart ini keunggulan bersaing yang berkelanjutan. memungkinan KEK untuk meningkatkan Human capital ini merupakan prediktor industrial yang internasional. Benefit competitiveness (Deborah bra¨utigam And Tang xiaoyang, 2011). Salah satu faktor penentu perusahaan cocok memiliki untuk corporate entrepreneurship (Granvand, et al, 2014). Banyak faktor yang menentukan atau kesuksesan UMKM adalah human capital mempengaruhi (modal manusia). Human capital menjadi kewirausahaan hal yang sangat penting karena merupakan organisasi. salah satu komponen faktor produksi kewirausahaan disamping economic capital (Rivas et al, organisasi, 2012), menyebabkan (Granvand, et al, 2014), budaya organisasi, menciptakan, strategi yang perusahaan dapat mampu terbentuknya di perusahaan Untuk memperbaiki dari aspek orang trust organisasi atau dalam (kepercayaan) yang fleksibel, mempertahankan bahkan mengembangkan partisipasi aktif dari karyawan (Chen et al., keunggulan 2005), kompetitifnya. Di KEK, strategi organisasi, keunggulan kompetitif disebabkan oleh semangat sifat dari dynamic benefit. Terutama pada sumberdaya organisasi, budaya organisasi aspek transfer (Furst, teknologi dan keahlian. inovasi 2005), dalam eksistensi organisasi, komunikasi Transfer teknologi dan keahlian kepada organisasi UMKM organisasi, sistem promosi dan reward, akibat bekerjasama dengan (Wong, 2005), dalam struktur Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 395 manajemen dan budaya organisasi (Hill dalam (2003) dalam (Alambeigi et al., 2009: 24), berbahasa multi asing UMKM dalam dan komunikasi bisnis dan (2) membuat, dukungan manajer, independensi mengembangkan kemampuan karyawan, keberadaan social capital dalam memperkenalkan dan organisasi, karyawan yang berkualitas, mengimlementasikan strategi yang disusun konsep organisasi, ketersediaan waktu dan untuk UMKM. Belajar dari KEK Rezekne budaya organisasi (Johanson, 2001). (Eropa), mereka mengembangkan strategi Tingkat kewirausahaan yang unggul agar UMKM di dalam KEK dapat dari UMKM, akan membuatnya memiliki memiliki kemampuan berbahasa multi keunggulan asing. bersaing yang tinggi dibanding pesaing. Untuk itu KEK dengan strategis bisnis memberikan peran yang Strategi diatas, diperkenalkan baik akan karena menurut Ezmale and Rimsanen signifikan dalam (2014) ada tiga kelemahan utama KEK mencapai kebersaingan UMKM melalui Rezekne perubahan faktor faktor intangible dan karyawan untuk berpindah dari satu bahasa memperkenalkan ukuran ukuran strategi asing ke bahasa asing lainnya dengan cepat lokal, regional maupun nasional (Ezmale (kelemahan ini and Rimsanen, 2014). Disamping KEK penurunan kepasitas peranan program atau promosi dari agensi kehilangan kesempatan ekspansi pasar yang berupa dukungan keuangan dan potensial informasi dapat mengembangkan potensi eksport utama. Kemampuan berbahasa eksport multi dari UMKM (Ezmale and Rimsanen, 2014). yaitu (1) kekurangmampuan dapat menyebabkan eksport pada negera asing dan negara tujuan UMKM tidak hanya dibutuhkan untuk mengstimulus penjualan Peningkatan Keunggulan bersaing dan pemasaran namun juga untuk UMKM dalam konteks pasar global, juga mencapai kelompok target (konsumen) harus memiliki kompetensi berbahasa baru serta mampu untuk membangun multi asing (Ezmale and Rimsanen, 2014). hubungan strategis dengan mereka.) (2) Dan untuk mencapai hal tersebut maka UMKM Ezmale and Rimsanen (2014) berpendapat diperhadapkan bahwa pengelola KEK maupun pemerintah konsumen potensial meminta informasi dapat melakukan hal hal seperti ; (1) tentang produk atau jasa dalam bahasa meningkatkan mereka dukungan otoritas atau pemerintah nasional, regional dan lokal di KEK pada Rezekne selalu situasi dimana (kekurangmampuan karyawan untuk berbicara dalam Clients languange. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 396 Ini akan berdampak pada peningkatan uero. Ini menunjukkan kelemahan dalam biaya untuk translate atau inteprestasi melakukan karena untuk bersaing global menurun), yang secara mendapatkan informasi yang salah karena tidak langsung mempengaruhi kemampuan salah menginterprestasi hasil komunikasi negara (kelemahan dalam negoisasi bisnis karena pengembangan regional dan pertumbuhan karyawan atau pimpinan tidak mampu ekonomi. berbahasa “Languages mean business”. adanya yang ketakutan dikuasai klien). (3) UMKM di KEK Rezekne seringkali menerima mesin, peralatan bisnis global untuk Ini (keunggulan mempromosikan menunjukkan bahwa Disamping kemampuan berbahasa dan multi asing, untuk mencapai kemampuan sumberdaya produksi dari berbagai negara bersaing UMKM dipasar global maka (misalnya: firlandia, Jerman, Itali dll). dibutuhkan kemampuan atau kapasitas Untuk mengoperasikan alat alat tersebut inovasi produk atau jasa dan manajemen maka dibutuhkan keahlian berbahasa multi dari asing agar efektif atau tidak terjadi inovasi dalam UMKM dapat dicapai kesalahan pengoperasian alat tersebut. Apa dengan dampak dari kekurangmampuan UMKM sumberdaya dalam multi bahasa ? Penelitian European lebih banyak keahlian melalui pelatihan Commission yang dikutip oleh dan pendidikan vokasi, dan program Ezmale UMKM. Menurut Zeng memoderinisasi manajemen manusianya, memberikan and Rimsanen (2014) menemukan bahwa program ditahun 2007, UMKM di Eropa kehilangan inovasi di perusahaan. Hal ini dapat kontrak 945.000 dilakukan oleh karena pengusaha atau bisnisnya perusahaan asing kelemahan bahasa dengan per dan tahun khusus (2011) interbudaya. lembaga lainnya. Hampir 40% UMKM tidak mampu bekerja Pengelola tentang membentuk pemerintah, bisnis, KEK dan asosiasi lembaga juga dapat dengan foreign web sites. Ada 37 bisnis meningkatkan keunggulan bersaing dari yang kehilangan kontrak aktual dengan UMKM total kontrak antara 8 -13.5 juta uero. Ada membuat program (yang dibiayai dari hasil 54 bisnis yang kehilangan kontrak aktual atau pendapatan dari kluster UMKM) yang dengan total kontrak antara 16.5 – 25.3 membantu juta uero dan sekurang kurangnya 10 tersebut (kebijakan subsidi: dari dan untuk bisnis yang kehilangan kontrak aktual UMKM). Hal ini seperti yang dilakukan di dengan total kontrak antara > 1 milyard KEK Rezekne yang melakukan kebijakan sebagai tenant dengan pengembangan cara UMKM Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 397 atau program transfer dana dari kluster keunggulan bersaing UMKM di dalam UMKM ke UMKM di KEK Resekne KEK. dalam bentuk : (1) investasi dan modernisasi proses manufacturing (2) KEK dan UMKM : dukungan dan memperbaiki kondisi tenaga kerja (3) Kebijakan Pemerintah (belajar dari menembangkan kebijakan pemerintah Cina) proses manufacturing (Ezmale and Rimsanen, 2014). Untuk Aspek atau faktor lain yang harus membentuk kebijakan pengembangan UMKM yang sistematis, dimiliki oleh UMKM dalam mencapai berkelanjutan keunggulan bersaing global di KEK adalah pertama adalah komitment kuat dari masalah kepercayaan (trust). Kepercayaan pemerintah pusat dan daerah. Komitmen merupakan sifat atau modal dasar dari yang kuat dari pemerintah ini ditunjukkan UMKM untuk bersaing di pasar global dengan (Granvand, et al (2014). Kepercayaan ini reformasi birokrasi serta implementasi bukan hanya digunakan untuk aspek bisnis yang kuat. Pengembangan UMKM lokal saja, nilai dan KEK harus dibutuhkan “restrukturisasi kepercayaan pada aspek sosial, ekonomi, kebijakan pemda” yang berorientasi pada politik dan hubungan organisasional. Trust “entrepenereuship ini juga sangat penting dan sangat terkait “penerapan kebijakan good government”, dengan efektivitas organisasi. Trust sangat atau reformasi birokrasi. Ini merupakan essensial bagi kesuksesan orgranisasi, syarat dasar yaitu high commitment dan keberlanjutan perubahan dalam peran dan keberlanjutan teknologi dan juga pada perencanaan kerja dasar dan tanggungjawab. kewirausahaan namun mencakup nilai Nilai nilai yang tinggi dalam human capital dan organisasi (kemampuan dan unggul ketersedian ini, maka masterplan hal dan government”, (sustainability). dibutuhkan Syarat karena (UMKM) sifat menyangkut aspek resiko sehingga pemerintah harus merealisasikan peran publiknya dalam berbahasa multi asing, inovasi, trust dan mengidentifikasi nilai nilai berbisnis global lainnya) bagi memobilisasi UMKM yang dapat dikembangkan oleh ekonomi yang dimilikinya untuk mencapai pemerintah, tujuan (Clarke and Gaile, 1989). pengelola KEK, pemilik UMKM, asosiasi bisnis, perguruan tinggi, perbankan dan masyarakat serta stakeholder lainnya, dapat meningkatkan peluang sumber pasar sumber dan daya Untuk mencapai peran itu maka perlu ada “re-evaluasi kebijakan pemerintah terhadap UMKM” dimasa Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 398 depan. Mengapa saya mengatakan hal dan teknologi canggih maupun bimbingan tersebut? kebijakan teknis dan pasar (inkubator: new business pemerintah terhadap UMKM saat ini, dan up scaling) kepada UMKM. Pada awal masih belum sistematis dan bekerlanjutan penerapan kebijakan ini pemerintah Cina serta sungguh sungguh jika dibandingkan membuat pelatihan bisnis besar besaran di dengan misalnya : kebijakan pemerintah pedesaan. china terhadap UMKM di tahun 1978- aplikasi teknologi canggih untuk membuat 1979. antara produk dan standarisasi standarisasi bisnis kebijakan pemerintah Indonesia dan China lainnya. Ini inti mempersiapkan UMKM khususnya kebijakan untuk meningkatkan untuk bisa menggunakan fasilitas dan peran UMKM dalam KEK (lihat di peluang dari KEK yang akan dibangun. pendahuluan). bahwa Dia pendahuluan, bisa kita lihat betapa kebijakan pemerintah Indonesia (pusat dan hebatnya hasil dari program ini (dalam daerah) hanya bersifat “berikan ikan bukan waktu 10 tahun), ratusan ribu bisnis baru pancing : bantuan uang atau peralatan”, yang terbentuk dan jutaan tenaga kerja yang lebih parah lagi, pemberian bantuan yang terserap di UMKM. Itu berarti uang atau peralatan tersebut tidak didasari ukuran keberhasilan kebijakan UMKM pada analisis atau riset yang mendalam dari pemerintah seharusnya diukur dari : berbasis individu bisnis UMKM yang akan pertumbuhan dan perkembangan jumlah mendapat banyak UMKM, jumlah dan kualitas tenaga kerja bantuan yang menjadi tidak efektif, yaitu yang diadopsi oleh UMKM, sedikti atau tidak efektifnya penggunaan bantuan dana banyaknya teknologi dan peralatan yang “disumbangkan” ke digunakan dalam UMKM. jumlah dan kualitas produk eksport yang pendapat Ada saya, perbedaan Saya bantuan, besar melihat sehingga Dilain pihak, pemerintah Cina dua Pemerintah memfasilitasi canggih produksi yang UMKM, dihasilkan UMKM dan jumlah serta tahun sebelum KEK di Cina beroperasi kualitas investasi telah mengeluarkan “sparking program” kombinasi dari teknologi, pengetahuan, yang didahului dengan promosi nilai nilai fasilitas atau insentif dan non insentif bisnis yang terorganisasi dengan baik. khusus dari KEK yang diberikan kepada Sparking program ini didasari pada 2 UMKM (Mitchneck, 1995), dukungan kebijakan utama yang komprehensip yaitu pemerintah yang kontinue dan jangka : (1) pembebasan atau keringanan pajak panjang bagi UMKM (2) transfer pengetahuaan memberikan akan dari UMKM. menyebabkan “spillover dari Jadi UMKM UMKM” Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 399 dalam perekonomian lokal, regional dan corporatation) serta anggaran Mitchneck internasional. (1995). Anggaran penting untuk Memang keberhasilan pemerintah kebijakan terhadap strategi menjadi pemerintah masalah daerah di Indonesia. Diatas 90 % pemerintah daerah pengembangan ekonomi lokal dan regional (lebih tergantung pada kondisi kondisi dasar di Indonesia) tidak memiliki kemampuan suatu negara. Menurut Mitchneck (1995), keuangan karena PAD (pendapatan asli kemampuan pemerintah ini tergantung daerah) masih kebanyakan dibawah 10 % pada : (1) kondisi atau pemerintah lokal dari dan kabupaten iklim yang mempengaruhinya khususnya total di belanja / kawasan (level kota). Ini Timur pemerintah juga akan (misalnya : struktur tenaga kerja regional, menyulitkan pemerintah daerah untuk perubahan lebih fleksibel dalam membuat kebijakan kondisi tanggungjawab fiskal ekonomi lokal, dan budaya pengembangan UMKM karena (komposisi suku dan budaya politiknya) implementasi program atau kegiatan pada dan sejarah (2) kekuatan pemerintah pusat pemerintah daerah harus tercermin pada (kebijakan mempengaruhi anggaran yang ada. Namun, sebenarnya, prioritas ekonomi daerah, institusi institusi pemerintah daerah juga dapat membantu kelembangan (Di mengembangkan UMKM di daerah tanpa indonesia adalah kementerian dan lembaga aktivitas berbasis anggaran, misalnya : level nasional), lingkungan politik nasional mempermudah dan lingkungan ekonomi nasional) (3) meningkatkan interaksi antara pemerintah lokal dan keamanan yang baik didaerah. pusat yang pemerintah pusat pusat. perijinan iklim investasi dan serta Salah satu best practice atas peran Pada level yang lebih rendah dari atau kebijakan pemerintah terhadap pemerintah pusat, pemerintah daerah juga pengembangan UMKM adalah apa yang sangat berperan dalam pengembangan dilakukan oleh pemerintah Cina di era UMKM dan ekonomi lokal dikaitkan akhir dengan KEK. Variasi kebijakan dari kesungguhan hati, perencanaan jangka pemerintah daerah terhadap pengenbangan panjang, komitmen penuh dan dengan UMKM dan Ekonomi lokal tergantung mengerahkan segala sumberdaya yang ada, pada variasi perbedaan variasi atas respon pemerintah Cina melakukan “reformasi terhadap : kualitas hidup masyarakat dan kebijakan”. keberadaan of MNC (1989), (multi national 1980. Pada era itu dengan Menurut Archibong, et al pemerintah pusat Cina Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 400 mengusulkan bahwa rural and township teknis adalah pengembangan yang berbasis enterprises (UMKM) direformasi dalam knowledge akan menghasilkan konsep lima area besar yaitu : (1) perubahan dari konsep dan pemahaman yang penting bagi fokus peningkatan investasi ke kemajuan UMKM seperti : inovasi, keberlanjutan, teknis (2) perubahan dari fokus nilai dan eco friendly, teknologi maju, manajemen pertumbuhan output ke kualitas produk, berbasis ilmu dan aspek lainnya. Ini tingkat pengembalian investasi ekonomi membuat UMKM untuk terpacu belajar dan ekologis (lingkungan). (3) perubahan dan belajar, berusaha dengan knowledge, fokus pada pasar domestik ke baik pasar science dan teknologi serta human capital domestik (4) untuk memproduksi barang dan jasa yang perubahan fokus pada operasi mandiri ke unggul secara global dan sulit untuk aliansi horisontal (contoh : kerjasama disaingi serta berbiaya rendah. Pada manajemen dengan kondisi maupun internasional group perusahaan ini kebutuhan atas upgrade (konglomerat) dan asosiasi perdagangan pendidikan dan teknologi menjadi bagian profesional). (5) perubahan fokus dari dari kehidupan UMKM dan dilain pihak manajemen tradisional ke manajemen akan menimbulkan kebutuhan yang massif ilmiah modern. terhadap ilmu pengetahuan, ilmuan dan Dari kebijakan pemerintah Cina pada UMKM dapat dilihat bahwa teknologi baru. Ini berarti institusi pendidikan akan berjalan dan berkembang kebijakan pengembangan UMKM bukan dengan hanya difokuskan pada aspek teknis / kombinasi ilmu, teknologi dan human teknologi capital akan membuat UMKM memiliki atau infrastruktur atau cara eksponensial. pembiayaan, akan tetapi lebih banyak ke keunggulan bersaing aspek non teknis seperti pengetahuan Seharusnya kebijakan (know how) : manajemen, pasar, produk UMKM di Indonesia mengikuti aliran ini. berkualitas, kerjasama internasional dan domestik lingkungan. global. pengembangan Apa yang terjadi dengan penerapan Jadi kebijakan ini ? sangat hebat, dalam waktu pengembangan UMKM haruslah dari sisi 10 tahun, pemerintah Cina dan UMKM hardware maupun software. Kebalikan di sudah Indonesia yang hanya berfokus pada kebijakan ini. Menurut Archibong, et al hardware bukan know how. Kelebihan (1989), pada berbasis kebijakan ini yaitu (1) terjadi transformasi knowledge dibanding infrastruktur atau pada kota kota sepanjang pantai dari aspek serta secara Memang pengembangan merasakan ada 4 dahsyatnya dampak impact utama dari Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 401 produksi / pemrosesan manual berbasis agama ataupun pemilik UMKM. Artinya tenaga kerja / orang ke produksi / pengembangan ekonomi lokal dan UMKM pemrosesan dengan capital dan teknologi bersifat intensif serta lebih eksport oriented, pada terlibat). barang barang rumahan stakeholders (semua pihak (kerajinan Kepedulian yang tinggi terhadap rumahan). (2) formasi struktur pertanian pengembangan UMKM dan ekonomi lokal mampu memenuhi kebutuhan baik pasar dari pemerintah Cina, diwujudkan dengan domestik maupun luar negeri (produk membentuk chinese research society for produk pertanian menjadi lebih diterima the oleh pasar global) (3) terjadi transformasi (CRSMM). Lembaga ini memiliki tugas teknologi dan peningkatan kualitas produk melakukan sebagai hasil kerjasama bisnis antara rural rekomendasi untuk perbaikan manajemen and trownship enterprises (UMKM di desa ekonomi secara makro dan mikro di tahun dan 1978 kecamatan), kerjasama ini modernization of penelitian (Archibong, et management dan al, membuat 1989). Ini menghasilkan produk yang dapat bersaing menunjukkan betapa seriusnya pemerintah di pasar internasional). (4) mekanisasi Cina untuk pengembangan UMKM dan pertanian ekonomi lokal/ regional. menghasilkan surplus permintaan tenaga kerja di pedesaan. Untuk UMKM banyak sekali Jadi dapat dikatakan bahwa jika kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pemerintah mampu serius dan berpikir Cina, yaitu : pertama, kebijakan “kontrak taktis serta strategis maka pengembangan atau lease aggrement dengan UMKM”, lokal ekonomi dan UMKM bukanlah hal kontrak yang sulit dilakukan. Menurut Mitchneck contract (1995), untuk mencapai itu pemerintah (pemerintah memberikan proyek dengan dapat perencanaan cara kontrak kepada UMKM (Archibong, penggunaan lahan, insentif dan disinsentif et al, 1989). UMKM yang mendapat pajak untuk mempengaruhi pengembangan kontrak ekonomi hanya didukung sepenuhnya oleh pemerintah berkontribusi dengan syarat ada prosentase dari laba terhadap pengembangan ekonomi lokal, UMKM yang dibayar kepada negara dan melainkan bisa berasal dari politikus, akan media lokal, pemilik utilities, perusahaan membayar besar, pemimpin atau tokoh adat atau investment menggunakan pemerintah lokal/daerah. yang bisa Bukan ini disebut “initiative-based responsibility atau kesepakatan digunakan oleh kontraktor, dan system” ini negara akan untuk melakukan program re- program Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 402 kesejahtraan masyarakat (mirip dana mengembangkan UMKM human yang bergulir). Kedua, insentif pajak kepada dikembangkan UMKM. memberikan berbasis pada knowledge dan teknologi, keringanan pajak kepada UMKM di dalam jangan semata mata pada bantuan finansial KEK (di dalam KEK 15% dibanding 33% dan teknologi tampa bimbingan dan jika diluar KEK). Ada juga katergori pengetahuan. UMKM yang masuk dalam kategori “ joint pengembangan UMKM dan KEK maka venture incone tax (JVIT)” mereka lebih diperlukan kerjasama “ABG++” yaitu mendapat banyak insentif pajak yaitu : 1-2 academic, business, government, financing tahun pertama “bebas pajak”, 3 tahun institution and bussines/ trade association. Pemerintah adalah maka Untuk capital mencapai setelahnya “ diskon 50%”. Biasanya UMKM ini bergerak dibidang operasi Kesimpulan dan Rekomendasi yang “rendah profit” seperti pertanian dan Kesimpulan kehutanan atau daerah terpencil (dapat Berdasarkan pembahasan diatas pengurangan pajak 15-30% selama 10 maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Saya tahun) dan bisa mendapat pembebasan melihat bahwa pemerintah masih kurang pajak sungguh 1-5 tahun). Ketiga, kebijakan sungguh mengembangkan “spraking program”. Intinya program ini UMKM di Indonesia. Ketidaksungguhan adalah rencana yang disponsori state ini dapat dilihat dari tidak adanya suatu science and technology commission of the masterplan yang kuat dan sinkronisasi people’s republic of china (PRC) untuk program dan kegiatan antar kementerian pengembangan ilmu dan teknologi yang dan lembaga negara serta stakeholders digunakan di pedesaan. Program ini dalam mengembangkan UMKM . (2) melakukan applied Keterkaitan KEK dengan ekonomi lokal science and technology ke pedesaan, akan berjalan dengan baik jika ada campur melalui tangan pemerintah pusat dan daerah dalam transfer small development advanced business projects technological for rural and bentuk kebijakan yang tepat, sungguh township enterprises (lebih jelasnya lihat sungguh, penuh komitmen, jangka di pendahuluan). panjang, berbasis knowledge dan teknologi Kebijakan dari pemerintah Cina serta berwawasan lingkungan. (3) KEK dalam membangun dan mengembangkan dapat memberikan spillover pada ekonomi UMKM perlu dicontoh oleh pemerintah lokal/ daerah, UMKM, investasi lokal, Indonesia. keunggulan bersaing UMKM dan eksport Intinya jika ingin Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 403 suatu daerah. (4) Nilai nilai yang tinggi yang masuk dalam KEK perlu diberikan dalam human capital insentif (kemampuan dan organisasi berbahasa multi asing, baik keuangan maupun non keuangan. inovasi, trust dan nilai nilai berbisnis global lainnya) bagi UMKM yang dapat Daftar Pustaka dikembangkan oleh pemerintah, pengelola Abdalmaleki J., Yousefi afrashteh M., KEK, pemilik UMKM, asosiasi bisnis, Pirmohammadi M., Sabokroo M., perguruan tinggi, and masyarakat serta perbankan stakeholder dan Mohammadi N. (2008). lainnya, Studying the relationship between dapat meningkatkan keunggulan bersaing entrepreneurial skills and corporate UMKM di dalam KEK. (5) Kebijakan dari entrepreneurship (case study: middle pemerintah Cina dalam membangun dan managers of Iran Khodro Co.). mengembangkan UMKM perlu dicontoh entrepreneurship oleh pemerintah Indonesia. Intinya jika journal. 1st year. Number 2. ingin mengembangkan UMKM maka yang dikembangkan adalah human capital development Aggarwal Aradhna, 2007, Impact Of Special Economic Zones On berbasis pada knowledge dan teknologi, Employment, Poverty And Human jangan semata mata pada bantuan finansial Development, Working Paper No. dan teknologi tampa bimbingan dan 194, Indian Council For Research pengetahuan. On Untuk mencapai pengembangan UMKM dan KEK maka International Economic Relations, Pp. 1-53. diperlukan kerjasama “ABG++” yaitu Archibong Anyansi, Chi B Danenburg, academic, business, government, financing William P and Zong Yao Tan, 1989, institution and bussines/ trade association. international note, Small Business in china’s Special economic zones, journal Rekomendasi Berdasarkan hasil analisis maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut : (1) pemerintah Indonesia dan dewan KEK Nasional, dalam of small business management, april, vol 27. No. 2, pp. 56-62. Chen, J., Zhu, Z. & Anquan, W. (2005). A system model for corporate mengembangkan KEK perlu memasukkan entrepreneurship. unsur Journal of Manpower, 26(6), 529- UMKM dalam pengembangan kawasan. (2) bagi pengelola KEK, UMKM 543. International Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 404 Clarke, S. E., and Gaile, G. L. 1989. Moving toward economic entrepreneurial develop-ment Imam Khomeini, Iran , International Journal of Research in policies: Organizational Behavior and Human Opportunities and barriers. Policy Resource Management, Vol. 2, No. Studies Journal 17:574-98. 1, pp. 330-336 Deborah bra¨utigam And Tang xiaoyang, 2011, African Shenzhen:China’s Johansen. K. J. (2001). Organizational Factors and Intrapreneurship, special economic zones in Africa, Retrived 20 Feb 2006, From http :// Journal of Modern African Studies, www .entrepreneur.ir 49, 1 (2011), pp. 27–54 Mansingh Pallavi, Suneetha Eluri and Ezmale Sandra and Inta Rimsane, 2014, Promoting the Sreejesh N P, 2012, Trade Unions plurilingual and Special Economic Zones in awareness in business environment: India, working document, Centre for case of Rezekne Special Economic Education Zone, (CEC), New Delhi for the ILO Procedia - Social and Behavioral Sciences 110 ( 2014 ), Bureau pp. 231 – 240 (ACTRAV Farole Thomas, 2011, Special Economic Zones in Africa Comparing and for Communication Workers’ International Activities Labour Office . pp.1-56 Mitchneck Beth, 1995, An Assessment of Performance and Learning from the Global Experience, The International Development Function of Local Bank Authorities in Russia, Economic for Reconstruction and Development / The World Bank. Furst, R. M. (2005). An exploration of corporate Venturing entrepreneurship: signatures and their underlying dynamics Growing Local Economic Geography, Vol. 71, No. 2 (Apr), pp. 150-170 Reese, L. A. 1992. Explaining the extent of local economic development activity: evidence from Canadian Granvand Atefeh, Somayeh Moradi, Roya cities. Environment and Planning C: Hashemi and Elham Panahi, 2014, Government and Policy 10. Pp.105- Relationship 20 between Intra- Organizational Trust and Social Rivas Lucia Teresa Soberanes, Margarita Capital with Entrepreneurship: A Gonzalez Cano, Flor De Maria Case of Special Economic Zone, Mendoza Austria, 2012, Need For Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) Developing Human Capital Management In Smes, Article / Part Of Book, Universidad Autonoma Del Estado De Hidalgo, Mexico. Pp. 225-230 Shavin Malhotra and Nicolas Papadopoulos, 2008, A Comparative Analysis Of Investment Climate At Free Trade Zones And Host Country Mainland, working paper, ASAC Halifax, NS Wong, K. Y. (2005). Critical success factors for implementing knowledge managementin small and medium enterprises, Industrial Management & Data Systems, 105(3). Zeng Douglas Zhihua, 2011, How Do Special Economic Zones and Industrial Clusters Drive China’s Rapid Development? Policy Research Working Paper, WPS5583, The World Bank Africa Region Finance & Private Development , pp. 1-53 Sectors 405