Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK

advertisement
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
385
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), UMKM dan Kebijakan Pemerintah
Joubert B Maramis
Dosen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
([email protected] )
Abstrak
KEK dapat memberikan spillover pada ekonomi lokal/ daerah, UMKM, investasi lokal,
keunggulan bersaing dan eksport suatu daerah. Nilai nilai yang tinggi dalam human capital
dan organisasi bagi UMKM yang dapat dikembangkan oleh pemerintah, pengelola KEK,
pemilik UMKM, asosiasi bisnis, akademisi, perbankan dan masyarakat serta stakeholder
lainnya, dapat meningkatkan keunggulan bersaing UMKM di dalam KEK
Kata Kunci:
KEK, UMKM, Kebijakan Pemerintah
Abstract
The Special economic Zones can be deliver local economy spillover, small of medium
enterprises, local investment, local competitivenes and regional export ability. The High
value added in human capital and small medium enterprises organization can be developed
by the government, special economic zones management, small medium enterprises owners,
business association, academition, banking dan society and other stakeholders can be
increasing small medium enterprises to the competitive advantages in special economic
zones.
Keywords: SEZ, SME, government policy
386
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405
dengan
Latar Belakang
KEK (Kawasan ekonomi khusus)
haruslah
mampu
mengembangkan
atau
sungguh
sungguh
dan
berkesinambungan. Saya melihat bahwa
berdampak,
pemerintah
mengangkat
sungguh
masih
kurang
mengembangkan
sungguh
UMKM
di
perekonomian lokal. Kita tahu bersama
Indonesia.
bahwa di Indonesia yang menggerakkan
dilihat dari tidak adanya suatu masterplan
ekonomi lokal didaerah-daerah didominasi
yang kuat dan sinkronisasi program dan
oleh UMKM (usaha mikro, kecil dan
kegiatan antar kementerian dan lembaga
menengah). Di Indonesia untuk tahun
negara dalam mengembangkan UMKM.
2003 saja, UMKM menyerap hampir 99 %
Dilain
(lebih
kerja
UMKM saat ini hanya difokuskan pada
dibandingkan tenaga kerja yang diserap
aspek pemberian pinjaman atau bantuan
oleh industri besar dan dari sisi jumlah
alat atau teknologi tepat guna yang tidak
kelembagaan bisnis di Indonesia, UMKM
didamping
sangat
%.
memadai dan tidak jangka panjang serta
Disamping itu penyebaran UMKM sampai
tidak sistematis. Saya tidak tahu pasti
ke pelosok pelosok desa di Indonesia, beda
mengapa
dengan perusahaan besar yang hanya ada
mengembangkan UMKM di Indonesia
di kota besar atau kawasan kawasan
ini”. Apakah mereka kurang semangat atau
industri saja. Namun kontribusi terhadap
tidak tahu strategi ataukah mereka tidak
PDB,
mau
dari
79
juta)
mendominasi
hanya
sekitar
tenaga
yaitu
56.7
99
%
dan
Ketidaksungguhan ini dapat
pihak
strategi
dan
diberikan
pemerintah
bersungguh
pengembangan
pelatihan
“setengah
sungguh
hati
dalam
kontribusinya pada penerimaan devisa
mengembangkan UMKM di Indonesia,
negara melalui eksport hanya sebesar
saya tidak tahu pasti.
&%.* triliiun rupiah atau 20 % dari total
Mengapa saya katakan demikian ?
nilai eksport. Ini berarti bahwa jika
mari kita bandingkan dengan kebijakan
pemerintah ingin memperkuat ekonomi
pemerintah
lokal maka diperlukan kebijakan terhadap
UMKM di Cina untuk berperan di KEK.
UMKM yang matang dan jauh jauh hari
Kita tahu KEK di Cina dimulai tahun 1979
telah
direncanakan
– 1980, namun apa yang disiapkan
secara matang serta diimplementasikan
sebelum tahun tersebut ? kebijakan apa
dipersiapkan
atau
Cina
terhadap
penyiapan
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
387
yang diambil pemerintah Cina pada tahun
Reformasi moral dan perilaku”. Itu yang
1978
dilakukan pemerintah Cina.
(dua
tahun
sebelum
KEK
di
launching)? Menurut Archibong, et al
Setelah reformasi dalam perilaku
(1989), pada tahun 1978 pemerintah Cina
dan metal berbisnis terbentuk, maka tahap
mempromosikan dua kebijakan utamanya
kedua
yaitu : pertama,
kebijakan pemerintah
pemerintah adalah penciptaan UMKM
pusat (saat itu memiliki paham ekonomi
secara kelembagaan dan adopsi upgrading
komunis)
nilai
teknologi (kebijakan kelembagaan bisnis
bahwa “allowing part of the population to
dan upgrading teknologi UMKM). Pada
get rich first”, yang artinya pemerintah
tahap
pusat
meluncurkan
mempromosikan
mengizinkan
nilai
masyarakat
untuk
kebijakan
kedua
yang
ini
diambil
pemerintah
kebijakan
yang
oleh
Cina
disebut
menjadi kaya. Kita tahu bahwa dalam
“sparking program” (Archibong, et al,
sistem ekonomi komunis (aliran ekonomi
1989). Dalam kebijakan atau program ini,
ekstrim sosialis), berlaku prinsip “sama
pemerintah Cina mengambil langkah-
rata, tidak ada bagian masyarakat yang
langkah
terlalu kaya dan terlalu miskin”.
membentuk,
Pada
sebagai
berikut
:
mendorong,
pertama,
memfasilitasi
aliran ekonomi ekstrim sosialis (komunis)
dan mengembangkan “china’s rural and
semua sumberdaya ekonomi sampai pada
township enterprises” pada level desa dan
kebutuhan barang dan jasa masyarakat,
kecamatan.
disediakan
kelembagaan
oleh
pemerintah
pusat
Kedua,
setelah
UMKM
di
terbentuk
desa
dan
(sentralistik ekonomi). Jadi secara prinsip
kecamatan ini, pemerintah Cina membuat
tidak ada bagian masyarakat yang bisa
dan
kaya sendiri. Namun apa yang terjadi
“comprehensive network”. Kebijakan ini
ketika nilai nilai ini direformasi oleh
bertujuan
pemerintah pusat ? rakyat Cina mulai
mengkaitkan,
timbul
sangat
memadukan bisnis di sektor pertanian,
antusias, khususnya masyarakat pedesaan
perdagangan dengan sektor atau industri
(Archibong, et al, 1989). Jadi tahap
lain seperti pariwisata, listrik, elektronik,
pertama
adalah
kimia, mesin, metallogi, makanan dan
atau
industri bahan bangunan dalam satu
inisiasi
berbisnis
kebijakan
“penguatan
perilaku
dan
reformasi
berbisnis”
mengimplementasikan
untuk
kebijakan
mengsinkronkan,
mengintegrasikan
atau
“mental berbisnis” jadi dapat dikatakan
jaringan
“hal yang utama dan pertama adalah
menguntungkan dan saling terkait. Output
komprehensip
yang
saling
dari kebijakan ini adalah intergrasi bisnis
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405
388
yang kuat antar sektor atau industri, yang
teknologinya, tidak difasilitasi, jadi tidak
menciptakan sinergi serta tumbuh bersama
heran
sama.
perusahaan di luar negeri.
mereka
balik
atau
dicaplok
Tahap ke tiga kebijakan adalah
Tahap ke empat kebijakan adalah
“adoption of advance technology”. Pada
“financing”. Pemerintah Cina membuat
tahap ini, kebijakan dari pemerintah Cina
kebijakan untuk membantu UMKM didesa
adalah turun ke desa desa, melatih
atau kecamatan dengan tiga cara utama
pengusaha dan teknisi untuk mengadopsi
yaitu : pertama, kemudahan mengakses
teknologi baru dan maju dalam bisnis
sumber pembiayaan. Kedua, mendapat
UMKM. Pada tahun itu, terjadi ekskalasi
insentif pajak yang besar (bisa 5 tahun
besar besaran terhadap pelatihan di desa
tidak bayar pajak), untuk UMKM yang
desa di Cina. Jadi dapat saya bayangkan,
private dan tidak ada kontrak bisnis
bagaimana berarti dan pentingnya tenaga
dengan
training, pelatih / instruktur, ilmuan,
diberikan
teknolog, guru, dan dosen disaat itu, sama
pemerintah, dimana ada sebagian laba dari
seperti di Jepang setelah mereka kalah
UMKM
perang dunia Ke 2. Dan betapa cepatnya
pemerintah kemudian diputar kembali ke
perkembangan ilmu dan teknologi di Cina
UMKM baru lainnya (sejenis dana bergulir
saat itu. Hal ini juga menurut saya,
di Indonesia, Cuma dana bergulir di Cina,
motivasi
dari
UMKM setor ke Pemerintah pusat dalam
pemerintah untuk “menyekolahkan putra
bentuk deviden atau prosentase tertentu
putri terbaiknya” di universitas universitas
dari laba dari proyek pemerintah yang
terkemuka di luar negeri. Mereka dibiayai
dipotong langsung oleh pemerintah pusat).
oleh pemerintah Cina dan setelah selesai
Apa konsekuensi dari kebijakan
mereka aplikasikan dalam masyarakat dan
pemerintah Cina ini ? sejak tahun 1978
pebisnis. Mengapa ini berhasil ? karena
sampai 1986 (10 tahun sejak lahirnya
menurut saya, mereka “dibutuhkan” dan
kebijakan itu), tercipta 40 jenis bisnis
diberi “penghargaan dan kompensasi” oleh
perdagangan dan industri
negara dengan layak karena kepakaran dan
terkoneksi dengan banyak sektor di Cina
keahlian mereka. Di Indonesia terbalik,
yang
lulusan luar negeri yang hebat-hebat,
kehutanan,
setelah selesai, pulang ke Indonesia, tidak
namun juga bidang tourism, electric
digunakan
power, electronics, chemicals, machinery,
keluarnya
atau
kebijakan
dihargai
ilmu
dan
pemerintah.
Ketiga,
UMKM
kontrak
bisnis
dengan
tersebut
tidak
hanya
yang
bidang
peternakan
dan
disetor
baru
ke
yang
pertanian,
perikanan
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
389
metallurgy, food and building material
Mungkin tidak semua namun saya yakin
industry. Di periode yang sama juga lebih
sebagian besarnya akan kolaps, contoh
dari
townships
sederhana : mulai berminatnya jaringan
enterprises (perusahaan UMKM level desa
ritel supermarket kecil seperti alfamart,
dan
indomart, cycle K, 7 eleven, belum
15
juta
kecamatan)
rural
and
yang
terbentuk
dan
mempekerjakan 80 juta orang di Cina.
ditambah
Bukan main ! itu baru UMKM, belum
freshmart di Sulawesi Utara. Ini akan
perusahaan besar berskala nasional dan
berdampak pada UMKM lokal seperti
internasional. Jadi pemerintah Cina telah
warung, mereka akan kalah bersaing.
“mempersiapkan UMKM nya” sebelum
Pengusaha ikan teri akan kalah bersaing
“KEK di Cina diluncurkan”. Ini yang saya
dengan perusahaan besar pengolahan ikan
maksudkan
kering yang tentunya mereka (perusahaan
dengan
kebijakan
yang
sistematis, massive dan sepenuh hati.
Bagaimana dengan
dengan
ritel
lokal
seperti
besar) akan menghasilkan kualitas produk
Indonesia ?
yang lebih tinggi (packing yang menarik,
Sampai saat ini (tahun 2014),di Indonesia
bersih, sehat dan harga yang menarik).
telah ada 4 (empat) KEK yang disetujui
Menurut saya, pemerintah daerah, yang
yaitu KEK Sei Mangkey (sumatera), KEK
dalam kawasannya ada KEK, sudah
Tanjung Lesung (Banten), KEK Bitung
saatnya
(Sulawesi Utara), KEK Palu (Sulawesi
dengan pemerintah pusat terhadap langkah
Tengah),
langkah pengembangan UMKM di daerah
KEK
Tanjung
Siapi
api
(Sumatera), KEK Mandalika (NTB) dan
bergerak
membuat
kebijakan
yang terkoneksi dengan KEK.
KEK Maloy (Kalimantan Timur). Namun
Pada tulisan ini akan difokuskan
belum ada kebijakan UMKM seperti yang
pada bahasan tentang keterkaitan UMKM
dikeluarkan oleh pemerintah Cina di tahun
dan KEK yang terkait dengan peran
sebelum KEK ditetapkan atau diluncurkan,
pemerintah pusat dan daerah. Tulisan ini
jadi diperlukan sinkronisasi kebijakan
akan membahas tentang pokok pokok
sebelum KEK di Indonesia beroperasi
pikiran seperti: bagaimana dampak KEK
penuh.
pada
ekonomi
lokal?
Saya bisa menduga apa yang terjadi
keterkaitan
KEK
dengan kondisi UMKM kita. Mereka akan
bagaimana
strategi
terpinggirkan, kalah dengan perusahaan
UMKM
besar
dalam
atau
MNC
(multinational
corporation) yang akan masuk di KEK.
dengan
kebijakan
dan
UMKM,
peengembangan
sehingga dapat
KEK?
bagaimana
berpartisipasi
bagaimana
pemeriintah
arah
untuk
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405
mendukungan peran UMKM di dalam
Pembahasan
KEK?
KEK dan Ekonomi Local / Domestik
.
390
Salah satu tujuan dari keberadaan
KEK adalah berdampak pada ekonomi
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Artikel ini dikembangkan dengan
lokal atau domestik. Menurut Zeng (2011)
berbasis pada dua hal yaitu teoritis dan
bahwa KEK dibuat dengan tujuan untuk
kondisi UMKM dan KEK di Indonesia.
menarik teknologi dan investasi asing,
mempromosikan eksport, menghasilkan
Kajian Teoritik dan Empiris
lapangan
pekerjaan
Konsep KEK
spillover
pada
Special Economic Zone (Kawasan
dan
ekonomi
memberikan
lokal.
Jadi
memberikan spillover pada ekonomi lokal
Ekonomi Khusus) Pasal 31, Uu No.25 /
merupakan
2007 ( Uu Kek No.39 / 2009 ) Kawasan
keberadaan suatu KEK dan merupakan
Ekonomi Khusus Yang selanjutnya disebut
salah satu syarat dari keberlanjutan atau
KEK, adalah kawasan dengan batas-batas
kesuksesan KEK di masa depan. Dasar
tertentu dalam wilayah hukum Negara
logikanya adalah ketika KEK terkait
Kesatuan
yang
dengan ekonomi lokal maka akan tercipta
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
keberlanjutan supply input input produksi
perekonomian dan memperoleh fasilitas
industri atau perusahaan yang ada di dalam
tertentu. (Fahmi Shahab, 2014, Focus
KEK seperti bahan baku, modal, teknologi,
Group
informasi, kewirausahaan, tenaga kerja,
Republik
Discussion
Pengembangan
Indonesia
(FGD)
dan
lahan dan dukungan aspek lingkungan
dan
eksternal lainnya seperti sosial, keamanan,
Sekitarnya Jakarta, 3-4 Juli 2014 - Grand
politik dan penegakan hukum. Ini berarti
Kemang Hotel – Jakarta Selatan).
bahwa semakin terkait KEK dengan
Sekitarnya
Kawasan
Kajian
Serta
Bitung
salah satu misi utama dari
Kawasan
Palu
ekonomi lokal maka semakin menyatunya
dukungan lingkungan ekonomi dan non
Metode Penelitian
Artikel
ini
deskriptif
ekonomi terhadap keberadaan KEK itu.
analisis dengan mengkaitkan beberapa
Banyak kasus di negara negara yang ada
konsep penting sebagai dasar pembahasan
KEK diluar negeri bahwa ketika KEK
untuk
hanya menjadi kawasan eksekutif yang
menjawab
diangkat.
bersifat
permasalahan
yang
tidak terkait dengan ekonomi lokal maka
timbul kecemburuan dan resistensi dari
391
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
masyarakat sekitar, yang dapat berwujud
lokal mencakup komposisi tenaga kerja
mulai dari kerawanan kriminal sampai
dan
protes penutupan KEK tersebut.
menyangkut aspek fiskal. Pendapat ini
Masalah mulai timbul ketika KEK
ingin
kekuasaan
pemerintah
mengatakan
bahwa
pusat
pemerintah
menjadi kawasan tertutup atau eksklusif
daerah harusnya memiliki inisiatif untuk
atau
mengelola
murni
enklav.
Bentuk
dari
ekonomi
lokalnya
dengan
ketertutupan ini dapat berupa sulitnya
memperhatikan aspek tenaga kerja dan
masyarakat disekitar KEK untuk bekerja di
dapat
KEK atau gagalnya KEK melakukan
pembiayaan dari pemerintah pusat yang
transfer
dan
dapat berupa insentif pajak pada industri di
kepada
KEK ataupun penambahan anggaran untuk
atau
pengetahuan
difusi
teknologi
(know-how)
meminta
bantuan
membiayai
And Tang xiaoyang, 2011).
infrastruktur penunjang atau inti dalam
KEK.
masyarakat
sebabnya,
pemerintah daerah dimana KEK berlokasi.
mengapa KEK harus dirancang untuk
Dari sisi pemerintah pusat, pilihan
memberikan dampak pada ekonomi lokal.
kebijakan pengembangan ekonomi lokal,
KEK
dilihat misalnya dari sisi persaingan antar
harusnya
forward
and
Inilah
mampu
menciptakan
backward
linkages
kota
intinya
misalnya
memicu protes dan sikap resistensi dari
lokal.
Jadi
proyek
atau
masyarakat lokal (Deborah Bra¨utigam
Ini dapat
proyek
fiskal
atau
daerah,
pada
kebijakan
inisiatif
pajak,
(Mansingh et al, 2012), yaitu : keterkaitan
pendapatan dan tenaga kerja di bidang
dengan ekonomi lokal dalam bentuk
manufaktur
keterkaitan atau saling membutuhkan atas
pemerintah pusat tentunya tidak boleh
bahan baku, dan tenaga kerja antara KEK
memilih milih daerah mana yang akan
dan masyarakat lokal.
dibangun berdasarkan penilaian subjektif.
Agar
keterkaitan
1992).
Artinya
dengan
Setiap keputusan yang diambil haruslah
ekonomi lokal berjalan dengan baik maka
didasari pada kesamaan hak antar daerah.
dibutuhkan campur tangan pemerintah
Artinya, ketika KEK ditetapkan dalam
pusat dan daerah dalam bentuk kebijakan
peraturan
yang tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat
pemerintah pusat wajib mengalokasikan
Mitchneck (1995) bahwa kondisi lokal dan
anggaran yang lebih besar khususnya pada
kekuasaan
dapat
aspek infrastruktur dan non infrastruktur
pengembangan
yang dibutuhkan pemerintah daerah yang
pemerintah
mempengaruhi
inisiatif
KEK
(Reese,
pusat
ekonomi dari pemerintah daerah. Kondisi
pemerintah
ada KEK nya.
(PP)
maka
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 392
tidak realistik bagi pengembang atau
KEK dan Investasi Lokal
Salah satu kontribusi KEK terhadap
pengelola KEK. Dalam hal ini pemerintah
ekonomi lokal adalah masuknya investasi
atau pengelola KEK harus membuat
lokal ke dalam KEK yang signifikan selain
kebijakan yang mengkaitkan UMKM lokal
investasi luar negeri (FDI) (Deborah
dengan perusahaan besar dalam kek untuk
bra¨utigam And Tang xiaoyang, 2011).
mencapai keunggulan bersaing, kebijakan
Mengapa harus seimbang antara investasi
ini dapat berupa cluster-based policies.
lokal / domestik dengan investasi luar
Pemerintah dan pengelola KEK
negeri (FDI) ? karena sifat FDI cenderung
haruslah
jangka pendek, tidak selamanya (Farole,
kebijakan yang memudahkan investor
2011). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa
lokal masuk kedalam KEK. Itu berarti
KEK cenderung membeerikan manfaat
dalam zonning KEK harus ada untuk
dari FDI dan investor domestik yang besar
pengembangan UMKM lokal serta insentif
dalam jangka pendek. Ini bukanlah solusi
yang lebih baik bagi UMKM lokal.
langsung untuk pengembangan UMKM.
Dengan demikian KEK dapat berfungsi
Hal
dalam menciptakan spillover atas investasi
ini
disebabkan
komitmen
dan
UMKM
butuh
pengembangan
jangka
sedapat
mungkin
membuat
lokal.
panjang. Untuk itu dibutuhkan investasi
lokal yang cenderung jangka panjang sama
dengan
pengembangan
bersifat
jangka
yang
KEK memang dirancang untuk
itu
mendorong eksport. Untuk itu KEK
pemerintah dan
memang mendapat banyak insentif yang
pengelola KEK untuk menyeimbangkan
terkait dengan eksport misalnya : insentif
antara perusahaan besar dengan UMKM.
Bea Masuk (BM), Bea cukai (BC), pajak
panjang.
dibutuhkan kebijakan
Menurut
membenarkan
untuk
menarik
UMKM
UMKM, Peluang Eksport, dan KEK
Untuk
Farole
bahwa
bisnis
KEK
besar
(2011)
dirancang
penjualan atas barang mewah (PPnBM)
dan
PPh
Impor
serta
kemudahan
dengan
kemudahan eksport lainnya. Disamping
infrastruktur kelas dunianya, insentif yang
itu, KEK terkoneksi dengan fasilitas
besar kepada eksporter daan biaya sewa
pendukung eksport seperti transportasi
yang relatif tinggi ketimbang yang ada
darat, pelabuhan laut, pelabuhan udara,
diluar KEK. Oleh karena itu, menarik
sistem administrasi eksport-import satu
UMKM lokal dengan skala yang sangat
atap, yang membuat perusahaan yang ada
besar ke dalam KEK menjadi tujuan yang
dalam KEK dipermudah untuk melakukan
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 393
eksport.Banyak
peluang
yang
bisa
Masuk
di
KEK
menurunkan
KEK.
dibandingkan dengan diluar KEK / FTZ
di
KEK
dapat
(Shavin
berbisnis
dapat
diperoleh UMKM dengan keberadaan
UMKM
resiko
juga
Malhotra
UMKM
and
Nicolas
mengembangkan link atau bekerjasama
Papadopoulos, 2008). Mengapa resiko
dengan perusahaan global atau MNC yang
bisnis lebih rendah di dalam ketimbang di
ada di KEK
luar KEK ? karena banyak kepastian bisnis
(Farole, 2011). Ini berarti
UMKM bisa mendapatkan akses langsung
yang
maupun tidak langsung dengan pasar
kepastian perijinan, iklim berinvestasi,
global. Hal yang penting disini adalah
transfer teknologi dan pengetahuan (know
informasi dan rekomendasi pada jaringan
how), dukungan / bantuan pemerintah,
pemasaran global. UMKM sudah pasti
perhatian
kekurangan informasi terhadap peluang
dengan perusahaan global, infrastruktur
peluang pasar di luar negeri, dengan
yang berkualitas tinggi serta pasar dan
bekerjasama
perusahaan
pembiayaan yang lebih terjamin. Ini
multinasional atau perusahaan luar negeri
memudahkan UMKM untuk melakukan
maka
mendapatkan
ekspansi bisnisnya (Shavin Malhotra and
informasi pasar luar negeri yang lebih
Nicolas Papadopoulos, 2008). Kemudahan
baik.
yang
untuk melakukan ekspansi UMKM ini,
akan
didukung oleh sifat UMKM yang sangat
memberikan rekomendasi kepada UMKM
fleksibel dan dapat mengadopsi produk
partner
baru dalam waktu yang relatif pendek
dengan
UMKM
akan
Perusahaan
menjadi
partner
dalam
internasional
juga
tentunya
melakukan
pemasaran
bisa
diperoleh
pengelola
KEK,
kerjasama
(Archibong,
karena mengandung unsur trust. Dan hal
menunjang aktivitas ekspansi pasar di luar
ini akan menguntungkan UMKM dalam
negeri, maka UMKM harus menyadari
bertransaksi dengan perusahaan atau pasar
bahwa
di luar negeri. Aktivitas memfasilitasi ini
berhubungan dekat dengan kompetensi
akan meningkatkan peluang UMKM untuk
berbahasa
sukses di pasar global (Archibong, et al,
competence) baik dari pemilik maupun
1989). Dan menyebabkan UMKM itu
karyawan. Hal ini harus dimiliki UMKM
masuk
untuk masuk dalam pasar global (Ezmale
global
value
chains
(Aggarwal Aradhna, 2007) dan (Gereffi ,
2005).
al,
baik
global. Rekomendasi ini sangat penting
dalam
et
UMKM,
1989).
keberhasilan
multi
asing
and Rimsanen, 2014).
eksport
Untuk
juga
(plurilingual
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 394
Berdasarkan argumen diatas maka
perusahaan multinasional atau perusahaan
terdapat keterkaitan erat antara UMKM,
besar internasional yang ada di dalam
KEK dan peluang eksport. Ini menjadi
KEK
keunggulan
absolut
UMKM
untuk
kewirausahaan
melakukan
ekspansi
bisnis
dengan
membuat UMKM di KEK menjadi lebih
pada
berdaya saing ketimbang yang tidak ada di
pengembangan
produk
berbasis
kebutuhan dan keinginan pasar global.
ditambah
dengan
yang
sifat
global
terbentuk,
akan
dalam KEK. Sifat human capital ini
menjadi
hal
yang
penting
dalam
UMKM, Entrepreneurship, Keunggulan
pengembangan UMKM karena merupakan
Bersaing dan KEK
salah satu sumberdaya produksi di suatu
KEK dapat memberikan benefit,
perusahaan.
antara lain traditional benefit dan dynamic
Human capital yang unggul dari
benefit. Benefit ini bisa diperoleh jika
pemilik, manajer dan karyawan akan
pengelolaan KEK berdasarkan standart
menyebabkan
standart
ini
keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
memungkinan KEK untuk meningkatkan
Human capital ini merupakan prediktor
industrial
yang
internasional.
Benefit
competitiveness
(Deborah
bra¨utigam And Tang xiaoyang, 2011).
Salah
satu
faktor
penentu
perusahaan
cocok
memiliki
untuk
corporate
entrepreneurship (Granvand, et al, 2014).
Banyak faktor yang menentukan atau
kesuksesan UMKM adalah human capital
mempengaruhi
(modal manusia). Human capital menjadi
kewirausahaan
hal yang sangat penting karena merupakan
organisasi.
salah satu komponen faktor produksi
kewirausahaan
disamping economic capital (Rivas et al,
organisasi,
2012),
menyebabkan
(Granvand, et al, 2014), budaya organisasi,
menciptakan,
strategi
yang
perusahaan
dapat
mampu
terbentuknya
di
perusahaan
Untuk
memperbaiki
dari
aspek
orang
trust
organisasi
atau
dalam
(kepercayaan)
yang
fleksibel,
mempertahankan bahkan mengembangkan
partisipasi aktif dari karyawan (Chen et al.,
keunggulan
2005),
kompetitifnya.
Di
KEK,
strategi
organisasi,
keunggulan kompetitif disebabkan oleh
semangat
sifat dari dynamic benefit. Terutama pada
sumberdaya organisasi, budaya organisasi
aspek transfer
(Furst,
teknologi dan keahlian.
inovasi
2005),
dalam
eksistensi
organisasi,
komunikasi
Transfer teknologi dan keahlian kepada
organisasi
UMKM
organisasi, sistem promosi dan reward,
akibat
bekerjasama
dengan
(Wong,
2005),
dalam
struktur
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 395
manajemen dan budaya organisasi (Hill
dalam
(2003) dalam (Alambeigi et al., 2009: 24),
berbahasa multi asing UMKM dalam
dan
komunikasi bisnis dan (2) membuat,
dukungan
manajer,
independensi
mengembangkan
kemampuan
karyawan, keberadaan social capital dalam
memperkenalkan
dan
organisasi, karyawan yang berkualitas,
mengimlementasikan strategi yang disusun
konsep organisasi, ketersediaan waktu dan
untuk UMKM. Belajar dari KEK Rezekne
budaya organisasi (Johanson, 2001).
(Eropa), mereka mengembangkan strategi
Tingkat kewirausahaan yang unggul
agar UMKM di dalam KEK dapat
dari UMKM, akan membuatnya memiliki
memiliki kemampuan berbahasa multi
keunggulan
asing.
bersaing
yang
tinggi
dibanding pesaing. Untuk itu KEK dengan
strategis
bisnis
memberikan
peran
yang
Strategi
diatas,
diperkenalkan
baik
akan
karena menurut Ezmale and Rimsanen
signifikan
dalam
(2014) ada tiga kelemahan utama KEK
mencapai kebersaingan UMKM melalui
Rezekne
perubahan faktor faktor intangible dan
karyawan untuk berpindah dari satu bahasa
memperkenalkan ukuran ukuran strategi
asing ke bahasa asing lainnya dengan cepat
lokal, regional maupun nasional (Ezmale
(kelemahan
ini
and Rimsanen, 2014). Disamping KEK
penurunan
kepasitas
peranan program atau promosi dari agensi
kehilangan kesempatan ekspansi pasar
yang berupa dukungan keuangan dan
potensial
informasi dapat mengembangkan potensi
eksport utama. Kemampuan berbahasa
eksport
multi
dari
UMKM
(Ezmale
and
Rimsanen, 2014).
yaitu
(1)
kekurangmampuan
dapat
menyebabkan
eksport
pada negera
asing
dan
negara tujuan
UMKM
tidak
hanya
dibutuhkan untuk mengstimulus penjualan
Peningkatan Keunggulan bersaing
dan
pemasaran
namun
juga
untuk
UMKM dalam konteks pasar global, juga
mencapai kelompok target (konsumen)
harus memiliki kompetensi berbahasa
baru serta mampu untuk membangun
multi asing (Ezmale and Rimsanen, 2014).
hubungan strategis dengan mereka.) (2)
Dan untuk mencapai hal tersebut maka
UMKM
Ezmale and Rimsanen (2014) berpendapat
diperhadapkan
bahwa pengelola KEK maupun pemerintah
konsumen potensial meminta informasi
dapat melakukan hal hal seperti ; (1)
tentang produk atau jasa dalam bahasa
meningkatkan
mereka
dukungan
otoritas
atau
pemerintah nasional, regional dan lokal
di
KEK
pada
Rezekne
selalu
situasi
dimana
(kekurangmampuan
karyawan
untuk berbicara dalam Clients languange.
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 396
Ini akan berdampak pada peningkatan
uero. Ini menunjukkan kelemahan dalam
biaya untuk translate atau inteprestasi
melakukan
karena
untuk
bersaing global menurun), yang secara
mendapatkan informasi yang salah karena
tidak langsung mempengaruhi kemampuan
salah menginterprestasi hasil komunikasi
negara
(kelemahan dalam negoisasi bisnis karena
pengembangan regional dan pertumbuhan
karyawan atau pimpinan tidak mampu
ekonomi.
berbahasa
“Languages mean business”.
adanya
yang
ketakutan
dikuasai
klien).
(3)
UMKM di KEK Rezekne seringkali
menerima
mesin,
peralatan
bisnis
global
untuk
Ini
(keunggulan
mempromosikan
menunjukkan
bahwa
Disamping kemampuan berbahasa
dan
multi asing, untuk mencapai kemampuan
sumberdaya produksi dari berbagai negara
bersaing UMKM dipasar global maka
(misalnya: firlandia, Jerman, Itali dll).
dibutuhkan kemampuan atau kapasitas
Untuk mengoperasikan alat alat tersebut
inovasi produk atau jasa dan manajemen
maka dibutuhkan keahlian berbahasa multi
dari
asing agar efektif atau tidak terjadi
inovasi dalam UMKM dapat dicapai
kesalahan pengoperasian alat tersebut. Apa
dengan
dampak dari kekurangmampuan UMKM
sumberdaya
dalam multi bahasa ? Penelitian European
lebih banyak keahlian melalui pelatihan
Commission yang dikutip oleh
dan pendidikan vokasi, dan program
Ezmale
UMKM.
Menurut
Zeng
memoderinisasi
manajemen
manusianya,
memberikan
and Rimsanen (2014) menemukan bahwa
program
ditahun 2007, UMKM di Eropa kehilangan
inovasi di perusahaan. Hal ini dapat
kontrak
945.000
dilakukan
oleh
karena
pengusaha
atau
bisnisnya
perusahaan
asing
kelemahan
bahasa
dengan
per
dan
tahun
khusus
(2011)
interbudaya.
lembaga lainnya.
Hampir 40% UMKM tidak mampu bekerja
Pengelola
tentang
membentuk
pemerintah,
bisnis,
KEK
dan
asosiasi
lembaga
juga
dapat
dengan foreign web sites. Ada 37 bisnis
meningkatkan keunggulan bersaing dari
yang kehilangan kontrak aktual dengan
UMKM
total kontrak antara 8 -13.5 juta uero. Ada
membuat program (yang dibiayai dari hasil
54 bisnis yang kehilangan kontrak aktual
atau pendapatan dari kluster UMKM) yang
dengan total kontrak antara 16.5 – 25.3
membantu
juta uero dan sekurang kurangnya 10
tersebut (kebijakan subsidi: dari dan untuk
bisnis yang kehilangan kontrak aktual
UMKM). Hal ini seperti yang dilakukan di
dengan total kontrak antara > 1 milyard
KEK Rezekne yang melakukan kebijakan
sebagai
tenant
dengan
pengembangan
cara
UMKM
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 397
atau program transfer dana dari kluster
keunggulan bersaing UMKM di dalam
UMKM ke UMKM di KEK Resekne
KEK.
dalam
bentuk
:
(1)
investasi
dan
modernisasi proses manufacturing (2)
KEK dan UMKM : dukungan dan
memperbaiki kondisi tenaga kerja (3)
Kebijakan Pemerintah (belajar dari
menembangkan
kebijakan pemerintah Cina)
proses
manufacturing
(Ezmale and Rimsanen, 2014).
Untuk
Aspek atau faktor lain yang harus
membentuk
kebijakan
pengembangan UMKM yang sistematis,
dimiliki oleh UMKM dalam mencapai
berkelanjutan
keunggulan bersaing global di KEK adalah
pertama adalah komitment kuat dari
masalah kepercayaan (trust). Kepercayaan
pemerintah pusat dan daerah. Komitmen
merupakan sifat atau modal dasar dari
yang kuat dari pemerintah ini ditunjukkan
UMKM untuk bersaing di pasar global
dengan
(Granvand, et al (2014). Kepercayaan ini
reformasi birokrasi serta implementasi
bukan hanya digunakan untuk aspek bisnis
yang kuat. Pengembangan UMKM lokal
saja,
nilai
dan KEK harus dibutuhkan “restrukturisasi
kepercayaan pada aspek sosial, ekonomi,
kebijakan pemda” yang berorientasi pada
politik dan hubungan organisasional. Trust
“entrepenereuship
ini juga sangat penting dan sangat terkait
“penerapan kebijakan good government”,
dengan efektivitas organisasi. Trust sangat
atau reformasi birokrasi. Ini merupakan
essensial bagi kesuksesan orgranisasi,
syarat dasar yaitu high commitment dan
keberlanjutan perubahan dalam peran dan
keberlanjutan
teknologi dan juga pada perencanaan kerja
dasar
dan tanggungjawab.
kewirausahaan
namun
mencakup
nilai
Nilai nilai yang tinggi dalam human
capital
dan
organisasi
(kemampuan
dan
unggul
ketersedian
ini,
maka
masterplan
hal
dan
government”,
(sustainability).
dibutuhkan
Syarat
karena
(UMKM)
sifat
menyangkut
aspek resiko sehingga pemerintah harus
merealisasikan peran publiknya dalam
berbahasa multi asing, inovasi, trust dan
mengidentifikasi
nilai nilai berbisnis global lainnya) bagi
memobilisasi
UMKM yang dapat dikembangkan oleh
ekonomi yang dimilikinya untuk mencapai
pemerintah,
tujuan (Clarke and Gaile, 1989).
pengelola
KEK,
pemilik
UMKM, asosiasi bisnis, perguruan tinggi,
perbankan
dan
masyarakat
serta
stakeholder lainnya, dapat meningkatkan
peluang
sumber
pasar
sumber
dan
daya
Untuk mencapai peran itu maka
perlu
ada
“re-evaluasi
kebijakan
pemerintah terhadap UMKM” dimasa
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 398
depan. Mengapa saya mengatakan hal
dan teknologi canggih maupun bimbingan
tersebut?
kebijakan
teknis dan pasar (inkubator: new business
pemerintah terhadap UMKM saat ini,
dan up scaling) kepada UMKM. Pada awal
masih belum sistematis dan bekerlanjutan
penerapan kebijakan ini pemerintah Cina
serta sungguh sungguh jika dibandingkan
membuat pelatihan bisnis besar besaran di
dengan misalnya : kebijakan pemerintah
pedesaan.
china terhadap UMKM di tahun 1978-
aplikasi teknologi canggih untuk membuat
1979.
antara
produk dan standarisasi standarisasi bisnis
kebijakan pemerintah Indonesia dan China
lainnya. Ini inti mempersiapkan UMKM
khususnya kebijakan untuk meningkatkan
untuk bisa menggunakan fasilitas dan
peran UMKM dalam KEK (lihat di
peluang dari KEK yang akan dibangun.
pendahuluan).
bahwa
Dia pendahuluan, bisa kita lihat betapa
kebijakan pemerintah Indonesia (pusat dan
hebatnya hasil dari program ini (dalam
daerah) hanya bersifat “berikan ikan bukan
waktu 10 tahun), ratusan ribu bisnis baru
pancing : bantuan uang atau peralatan”,
yang terbentuk dan jutaan tenaga kerja
yang lebih parah lagi, pemberian bantuan
yang terserap di UMKM. Itu berarti
uang atau peralatan tersebut tidak didasari
ukuran keberhasilan kebijakan UMKM
pada analisis atau riset yang mendalam
dari pemerintah seharusnya diukur dari :
berbasis individu bisnis UMKM yang akan
pertumbuhan dan perkembangan jumlah
mendapat
banyak
UMKM, jumlah dan kualitas tenaga kerja
bantuan yang menjadi tidak efektif, yaitu
yang diadopsi oleh UMKM, sedikti atau
tidak efektifnya penggunaan bantuan dana
banyaknya
teknologi
dan peralatan yang “disumbangkan” ke
digunakan
dalam
UMKM.
jumlah dan kualitas produk eksport yang
pendapat
Ada
saya,
perbedaan
Saya
bantuan,
besar
melihat
sehingga
Dilain pihak, pemerintah Cina dua
Pemerintah
memfasilitasi
canggih
produksi
yang
UMKM,
dihasilkan UMKM dan jumlah serta
tahun sebelum KEK di Cina beroperasi
kualitas
investasi
telah mengeluarkan “sparking program”
kombinasi dari teknologi, pengetahuan,
yang didahului dengan promosi nilai nilai
fasilitas atau insentif dan non insentif
bisnis yang terorganisasi dengan baik.
khusus dari KEK yang diberikan kepada
Sparking program ini didasari pada 2
UMKM (Mitchneck, 1995), dukungan
kebijakan utama yang komprehensip yaitu
pemerintah yang kontinue dan jangka
: (1) pembebasan atau keringanan pajak
panjang
bagi UMKM (2) transfer pengetahuaan
memberikan
akan
dari
UMKM.
menyebabkan
“spillover
dari
Jadi
UMKM
UMKM”
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 399
dalam perekonomian lokal, regional dan
corporatation) serta anggaran Mitchneck
internasional.
(1995).
Anggaran
penting
untuk
Memang
keberhasilan
pemerintah
kebijakan
terhadap
strategi
menjadi
pemerintah
masalah
daerah
di
Indonesia. Diatas 90 % pemerintah daerah
pengembangan ekonomi lokal dan regional
(lebih
tergantung pada kondisi kondisi dasar di
Indonesia) tidak memiliki kemampuan
suatu negara. Menurut Mitchneck (1995),
keuangan karena PAD (pendapatan asli
kemampuan pemerintah ini tergantung
daerah) masih kebanyakan dibawah 10 %
pada : (1) kondisi atau pemerintah lokal
dari
dan
kabupaten
iklim
yang
mempengaruhinya
khususnya
total
di
belanja
/
kawasan
(level
kota).
Ini
Timur
pemerintah
juga
akan
(misalnya : struktur tenaga kerja regional,
menyulitkan pemerintah daerah untuk
perubahan
lebih fleksibel dalam membuat kebijakan
kondisi
tanggungjawab
fiskal
ekonomi
lokal,
dan
budaya
pengembangan
UMKM
karena
(komposisi suku dan budaya politiknya)
implementasi program atau kegiatan pada
dan sejarah (2) kekuatan pemerintah pusat
pemerintah daerah harus tercermin pada
(kebijakan
mempengaruhi
anggaran yang ada. Namun, sebenarnya,
prioritas ekonomi daerah, institusi institusi
pemerintah daerah juga dapat membantu
kelembangan
(Di
mengembangkan UMKM di daerah tanpa
indonesia adalah kementerian dan lembaga
aktivitas berbasis anggaran, misalnya :
level nasional), lingkungan politik nasional
mempermudah
dan lingkungan ekonomi nasional) (3)
meningkatkan
interaksi antara pemerintah lokal dan
keamanan yang baik didaerah.
pusat
yang
pemerintah
pusat
pusat.
perijinan
iklim
investasi
dan
serta
Salah satu best practice atas peran
Pada level yang lebih rendah dari
atau
kebijakan
pemerintah
terhadap
pemerintah pusat, pemerintah daerah juga
pengembangan UMKM adalah apa yang
sangat berperan dalam pengembangan
dilakukan oleh pemerintah Cina di era
UMKM dan ekonomi lokal dikaitkan
akhir
dengan KEK. Variasi kebijakan dari
kesungguhan hati, perencanaan jangka
pemerintah daerah terhadap pengenbangan
panjang, komitmen penuh dan dengan
UMKM dan Ekonomi lokal tergantung
mengerahkan segala sumberdaya yang ada,
pada variasi perbedaan variasi atas respon
pemerintah Cina melakukan “reformasi
terhadap : kualitas hidup masyarakat dan
kebijakan”.
keberadaan of MNC
(1989),
(multi national
1980.
Pada
era
itu
dengan
Menurut Archibong, et al
pemerintah
pusat
Cina
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 400
mengusulkan bahwa rural and township
teknis adalah pengembangan yang berbasis
enterprises (UMKM) direformasi dalam
knowledge akan menghasilkan konsep
lima area besar yaitu : (1) perubahan dari
konsep dan pemahaman yang penting bagi
fokus peningkatan investasi ke kemajuan
UMKM seperti : inovasi, keberlanjutan,
teknis (2) perubahan dari fokus nilai dan
eco friendly, teknologi maju, manajemen
pertumbuhan output ke kualitas produk,
berbasis ilmu dan aspek lainnya. Ini
tingkat pengembalian investasi ekonomi
membuat UMKM untuk terpacu belajar
dan ekologis (lingkungan). (3) perubahan
dan belajar, berusaha dengan knowledge,
fokus pada pasar domestik ke baik pasar
science dan teknologi serta human capital
domestik
(4)
untuk memproduksi barang dan jasa yang
perubahan fokus pada operasi mandiri ke
unggul secara global dan sulit untuk
aliansi horisontal (contoh : kerjasama
disaingi serta berbiaya rendah. Pada
manajemen dengan
kondisi
maupun
internasional
group perusahaan
ini
kebutuhan
atas
upgrade
(konglomerat) dan asosiasi perdagangan
pendidikan dan teknologi menjadi bagian
profesional). (5) perubahan fokus dari
dari kehidupan UMKM dan dilain pihak
manajemen tradisional ke manajemen
akan menimbulkan kebutuhan yang massif
ilmiah modern.
terhadap ilmu pengetahuan, ilmuan dan
Dari kebijakan pemerintah Cina
pada
UMKM
dapat
dilihat
bahwa
teknologi
baru.
Ini
berarti
institusi
pendidikan akan berjalan dan berkembang
kebijakan pengembangan UMKM bukan
dengan
hanya difokuskan pada aspek teknis /
kombinasi ilmu, teknologi dan human
teknologi
capital akan membuat UMKM memiliki
atau
infrastruktur
atau
cara
eksponensial.
pembiayaan, akan tetapi lebih banyak ke
keunggulan
bersaing
aspek non teknis seperti pengetahuan
Seharusnya
kebijakan
(know how) : manajemen, pasar, produk
UMKM di Indonesia mengikuti aliran ini.
berkualitas, kerjasama internasional dan
domestik
lingkungan.
global.
pengembangan
Apa yang terjadi dengan penerapan
Jadi
kebijakan ini ? sangat hebat, dalam waktu
pengembangan UMKM haruslah dari sisi
10 tahun, pemerintah Cina dan UMKM
hardware maupun software. Kebalikan di
sudah
Indonesia yang hanya berfokus pada
kebijakan ini. Menurut Archibong, et al
hardware bukan know how. Kelebihan
(1989),
pada
berbasis
kebijakan ini yaitu (1) terjadi transformasi
knowledge dibanding infrastruktur atau
pada kota kota sepanjang pantai dari
aspek
serta
secara
Memang
pengembangan
merasakan
ada
4
dahsyatnya
dampak
impact
utama
dari
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 401
produksi / pemrosesan manual berbasis
agama ataupun pemilik UMKM. Artinya
tenaga kerja / orang ke produksi /
pengembangan ekonomi lokal dan UMKM
pemrosesan dengan capital dan teknologi
bersifat
intensif serta lebih eksport oriented, pada
terlibat).
barang
barang
rumahan
stakeholders
(semua
pihak
(kerajinan
Kepedulian yang tinggi terhadap
rumahan). (2) formasi struktur pertanian
pengembangan UMKM dan ekonomi lokal
mampu memenuhi kebutuhan baik pasar
dari pemerintah Cina, diwujudkan dengan
domestik maupun luar negeri (produk
membentuk chinese research society for
produk pertanian menjadi lebih diterima
the
oleh pasar global) (3) terjadi transformasi
(CRSMM). Lembaga ini memiliki tugas
teknologi dan peningkatan kualitas produk
melakukan
sebagai hasil kerjasama bisnis antara rural
rekomendasi untuk perbaikan manajemen
and trownship enterprises (UMKM di desa
ekonomi secara makro dan mikro di tahun
dan
1978
kecamatan),
kerjasama
ini
modernization
of
penelitian
(Archibong,
et
management
dan
al,
membuat
1989).
Ini
menghasilkan produk yang dapat bersaing
menunjukkan betapa seriusnya pemerintah
di pasar internasional). (4) mekanisasi
Cina untuk pengembangan UMKM dan
pertanian
ekonomi lokal/ regional.
menghasilkan
surplus
permintaan tenaga kerja di pedesaan.
Untuk
UMKM
banyak
sekali
Jadi dapat dikatakan bahwa jika
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
pemerintah mampu serius dan berpikir
Cina, yaitu : pertama, kebijakan “kontrak
taktis serta strategis maka pengembangan
atau lease aggrement dengan UMKM”,
lokal ekonomi dan UMKM bukanlah hal
kontrak
yang sulit dilakukan. Menurut Mitchneck
contract
(1995), untuk mencapai itu pemerintah
(pemerintah memberikan proyek dengan
dapat
perencanaan
cara kontrak kepada UMKM (Archibong,
penggunaan lahan, insentif dan disinsentif
et al, 1989). UMKM yang mendapat
pajak untuk mempengaruhi pengembangan
kontrak
ekonomi
hanya
didukung sepenuhnya oleh pemerintah
berkontribusi
dengan syarat ada prosentase dari laba
terhadap pengembangan ekonomi lokal,
UMKM yang dibayar kepada negara dan
melainkan bisa berasal dari politikus,
akan
media lokal, pemilik utilities, perusahaan
membayar
besar, pemimpin atau tokoh adat atau
investment
menggunakan
pemerintah
lokal/daerah.
yang
bisa
Bukan
ini
disebut
“initiative-based
responsibility
atau
kesepakatan
digunakan
oleh
kontraktor,
dan
system”
ini
negara
akan
untuk
melakukan
program
re-
program
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 402
kesejahtraan
masyarakat
(mirip
dana
mengembangkan
UMKM
human
yang
bergulir). Kedua, insentif pajak kepada
dikembangkan
UMKM.
memberikan
berbasis pada knowledge dan teknologi,
keringanan pajak kepada UMKM di dalam
jangan semata mata pada bantuan finansial
KEK (di dalam KEK 15% dibanding 33%
dan teknologi tampa bimbingan dan
jika diluar KEK). Ada juga katergori
pengetahuan.
UMKM yang masuk dalam kategori “ joint
pengembangan UMKM dan KEK maka
venture incone tax (JVIT)” mereka lebih
diperlukan kerjasama “ABG++” yaitu
mendapat banyak insentif pajak yaitu : 1-2
academic, business, government, financing
tahun pertama “bebas pajak”, 3 tahun
institution and bussines/ trade association.
Pemerintah
adalah
maka
Untuk
capital
mencapai
setelahnya “ diskon 50%”. Biasanya
UMKM ini bergerak dibidang operasi
Kesimpulan dan Rekomendasi
yang “rendah profit” seperti pertanian dan
Kesimpulan
kehutanan atau daerah terpencil (dapat
Berdasarkan
pembahasan
diatas
pengurangan pajak 15-30% selama 10
maka dapat disimpulkan bahwa : (1) Saya
tahun) dan bisa mendapat pembebasan
melihat bahwa pemerintah masih kurang
pajak
sungguh
1-5
tahun).
Ketiga,
kebijakan
sungguh
mengembangkan
“spraking program”. Intinya program ini
UMKM di Indonesia. Ketidaksungguhan
adalah rencana yang disponsori state
ini dapat dilihat dari tidak adanya suatu
science and technology commission of the
masterplan yang kuat dan sinkronisasi
people’s republic of china (PRC) untuk
program dan kegiatan antar kementerian
pengembangan ilmu dan teknologi yang
dan lembaga negara serta stakeholders
digunakan di pedesaan. Program ini
dalam mengembangkan UMKM . (2)
melakukan
applied
Keterkaitan KEK dengan ekonomi lokal
science and technology ke pedesaan,
akan berjalan dengan baik jika ada campur
melalui
tangan pemerintah pusat dan daerah dalam
transfer
small
development
advanced
business
projects
technological
for
rural
and
bentuk kebijakan yang tepat, sungguh
township enterprises (lebih jelasnya lihat
sungguh,
penuh
komitmen,
jangka
di pendahuluan).
panjang, berbasis knowledge dan teknologi
Kebijakan dari pemerintah Cina
serta berwawasan lingkungan. (3) KEK
dalam membangun dan mengembangkan
dapat memberikan spillover pada ekonomi
UMKM perlu dicontoh oleh pemerintah
lokal/ daerah, UMKM, investasi lokal,
Indonesia.
keunggulan bersaing UMKM dan eksport
Intinya
jika
ingin
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis) 403
suatu daerah. (4) Nilai nilai yang tinggi
yang masuk dalam KEK perlu diberikan
dalam human capital
insentif
(kemampuan
dan organisasi
berbahasa
multi
asing,
baik
keuangan
maupun
non
keuangan.
inovasi, trust dan nilai nilai berbisnis
global lainnya) bagi UMKM yang dapat
Daftar Pustaka
dikembangkan oleh pemerintah, pengelola
Abdalmaleki J., Yousefi afrashteh M.,
KEK, pemilik UMKM, asosiasi bisnis,
Pirmohammadi M., Sabokroo M.,
perguruan
tinggi,
and
masyarakat
serta
perbankan
stakeholder
dan
Mohammadi
N.
(2008).
lainnya,
Studying the relationship between
dapat meningkatkan keunggulan bersaing
entrepreneurial skills and corporate
UMKM di dalam KEK. (5) Kebijakan dari
entrepreneurship (case study: middle
pemerintah Cina dalam membangun dan
managers of Iran Khodro Co.).
mengembangkan UMKM perlu dicontoh
entrepreneurship
oleh pemerintah Indonesia. Intinya jika
journal. 1st year. Number 2.
ingin mengembangkan UMKM maka yang
dikembangkan
adalah
human
capital
development
Aggarwal Aradhna, 2007, Impact Of
Special
Economic
Zones
On
berbasis pada knowledge dan teknologi,
Employment, Poverty And Human
jangan semata mata pada bantuan finansial
Development, Working Paper No.
dan teknologi tampa bimbingan dan
194, Indian Council For Research
pengetahuan.
On
Untuk
mencapai
pengembangan UMKM dan KEK maka
International
Economic
Relations, Pp. 1-53.
diperlukan kerjasama “ABG++” yaitu
Archibong Anyansi, Chi B Danenburg,
academic, business, government, financing
William P and Zong Yao Tan, 1989,
institution and bussines/ trade association.
international note, Small Business in
china’s Special economic zones,
journal
Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis maka
direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut : (1) pemerintah Indonesia dan
dewan
KEK
Nasional,
dalam
of
small
business
management, april, vol 27. No. 2, pp.
56-62.
Chen, J., Zhu, Z. & Anquan, W. (2005). A
system
model
for
corporate
mengembangkan KEK perlu memasukkan
entrepreneurship.
unsur
Journal of Manpower, 26(6), 529-
UMKM
dalam
pengembangan
kawasan. (2) bagi pengelola KEK, UMKM
543.
International
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.4, 2016: 385-405 404
Clarke, S. E., and Gaile, G. L. 1989.
Moving
toward
economic
entrepreneurial
develop-ment
Imam Khomeini, Iran , International
Journal
of
Research
in
policies:
Organizational Behavior and Human
Opportunities and barriers. Policy
Resource Management, Vol. 2, No.
Studies Journal 17:574-98.
1, pp. 330-336
Deborah bra¨utigam And Tang xiaoyang,
2011,
African
Shenzhen:China’s
Johansen. K. J. (2001). Organizational
Factors
and
Intrapreneurship,
special economic zones in Africa,
Retrived 20 Feb 2006, From http ://
Journal of Modern African Studies,
www .entrepreneur.ir
49, 1 (2011), pp. 27–54
Mansingh Pallavi, Suneetha Eluri and
Ezmale Sandra and Inta Rimsane, 2014,
Promoting
the
Sreejesh N P, 2012, Trade Unions
plurilingual
and Special Economic Zones in
awareness in business environment:
India, working document, Centre for
case of Rezekne Special Economic
Education
Zone,
(CEC), New Delhi for the ILO
Procedia
-
Social
and
Behavioral Sciences 110 ( 2014 ),
Bureau
pp. 231 – 240
(ACTRAV
Farole Thomas, 2011, Special Economic
Zones
in
Africa
Comparing
and
for
Communication
Workers’
International
Activities
Labour
Office . pp.1-56
Mitchneck Beth, 1995, An Assessment of
Performance and Learning from
the
Global Experience, The International
Development Function of Local
Bank
Authorities in Russia, Economic
for
Reconstruction
and
Development / The World Bank.
Furst, R. M. (2005). An exploration of
corporate
Venturing
entrepreneurship:
signatures
and
their
underlying dynamics
Growing
Local
Economic
Geography, Vol. 71, No. 2 (Apr), pp.
150-170
Reese, L. A. 1992. Explaining the extent
of
local
economic
development
activity: evidence from Canadian
Granvand Atefeh, Somayeh Moradi, Roya
cities. Environment and Planning C:
Hashemi and Elham Panahi, 2014,
Government and Policy 10. Pp.105-
Relationship
20
between
Intra-
Organizational Trust and Social
Rivas Lucia Teresa Soberanes, Margarita
Capital with Entrepreneurship: A
Gonzalez Cano, Flor De Maria
Case of Special Economic Zone,
Mendoza Austria, 2012, Need For
Kawasan Ekonomi ….. (Maramis)
Developing
Human
Capital
Management In Smes, Article / Part
Of Book, Universidad Autonoma
Del Estado De Hidalgo, Mexico. Pp.
225-230
Shavin
Malhotra
and
Nicolas
Papadopoulos, 2008, A Comparative
Analysis Of Investment Climate At
Free Trade Zones And Host Country
Mainland, working paper, ASAC
Halifax, NS
Wong, K. Y. (2005). Critical success
factors for implementing knowledge
managementin small and medium
enterprises, Industrial Management
& Data Systems, 105(3).
Zeng Douglas Zhihua, 2011, How Do
Special
Economic
Zones
and
Industrial Clusters Drive China’s
Rapid
Development?
Policy
Research Working Paper, WPS5583,
The World Bank Africa Region
Finance
&
Private
Development , pp. 1-53
Sectors
405
Download