Pengantar ED PSAK 71 Instrumen Keuangan 17112016

advertisement
ED PSAK 71
INSTRUMEN KEUANGAN
RINGKASAN PERUBAHAN
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Reklasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai
aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
2
Klasifikasi Aset Keuangan
•
Pengaturan pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui model bisnis entitas dalam
mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
– Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi
atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi, entitas dapat
menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada
instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
– Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut
terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam
rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas
yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari
jumlah pokok terutang
3
ReKlasifikasi Aset Keuangan
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika, entitas
mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Perubahan tersebut ditentukan oleh manajemen entitas sebagai
hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan
pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak
eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas
memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang
signifikan terhadap kegiatan operasinya; sebagai contoh, ketika
entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
4
Pengakuan Kerugian Kredit Ekspetasian
•
ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian kredit ekspektasian dalam mengukur
kerugian instrumen keuangan akibat penurunan nilai instrumen keuangan.
•
ED PSAK 71 ini mensyaratkan pengakuan segera atas dampak perubahan kerugian
kredit ekspektasian setelah pengakuan awal aset keuangan.
•
entitas mengukur penyisihan kerugian instrumen keuangan sejumlah kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut
telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
•
Jika pada tanggal pelaporan, risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, entitas mengukur penyisihan kerugian untuk
instrumen keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
•
Kerugian dimaksud merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari
peristiwa gagal bayar instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.
5
Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan
• Entitas mempertimbangkan apakah terdapat kenaikan risiko kredit yang
signifikan (penilaian berdasarkan perubahan pada kemungkinan gagal
bayar yang terjadi) yaitu dengan membandingkan risiko kredit awal
instrumen keuangan dengan risiko kredit pada tanggal pelaporan.
• Jika entitas mengestimasi instrumen keuangan memiliki risiko kredit yang
rendah pada tanggal pelaporan (contohnya, ‘investment grade’), maka
entitas mengasumsikan risiko kredit atas instrumen keuangan tidak
meningkat secara signifikan
• Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa risiko kredit yang
signifikan telah terjadi ketika pembayaran tertunggak lebih dari 30 hari jika
tidak ada lagi informasi spesifik lain tentang peminjam, tersedia tanpa
biaya dan upaya berlebihan, untuk menentukan apakah terdapat kenaikan
risiko kredit yang signifikan.
6
Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian
•
Entitas mengakui penurunan nilai atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan
keuangan.
– Untuk kontrak jaminan keuangan,  mempertimbangkan perubahan risiko bahwa
debitur yang ditetapkan dalam kontrak akan mengalami gagal bayar.
– Untuk komitmen pinjaman,  mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang
terjadi pada pinjaman yang terkait dengan komitmen pinjaman.
•
Untuk komitmen pinjaman yang belum ditarik, kerugian kredit adalah nilai kini dari
selisih antara:
– arus kas kontraktual yang terutang pada entitas jika pemilik komitmen pinjaman
menarik pinjaman; dan
– arus kas yang diharapkan entitas untuk diterima jika pinjaman ditarik.
•
Pengukuran kerugian kredit ekspektasian untuk kontrak jaminan keuangan adalah
pembayaran yang diekspektasi untuk mengganti pemegang jaminan atas kerugian
kredit yang terjadi dikurangi jumlah yang diharapkan entitas untuk diterima dari
pemegang jaminan, debitur, atau pihak lain.
7
Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk
• Entitas mengakui perubahan kumulatif atas kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan awal aset
keuangan sebagai penyisihan kerugian atas aset keuangan
yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk
(purchased or originated credit-impaired financial assets)
pada saat tanggal pelaporan.
8
Pengungkapan
•
Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan menjelaskan:
a) praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:
i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
pengakuan awal;
ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;
iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan kerugian kredit ekspektasian secara
kolektif;
iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit
v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan hapus buku yang masih dapat
ditagihkan;
vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan yang dimodifikasi penerapan
Bagian 5.5 Penuruan Nilai, meliputi:
– input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk menghitung kerugian kredit
ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset keuangan mengalami
penurunan nilai kredit,
– penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan kerugian kredit
ekspektasian,
– perubahan teknik estimasi dan asumsi yang signifikan selama periode laporan dan
alasan perubahan
9
Pengungkapan
b.
Informasi kualitatif dan kuantitatif terkait jumlah yang timbul dari
kerugian kredit ekspektasian, penjelasan meliputi:
i. rekonsiliasi dari saldo awal hingga saldo penutup kerugian penyisihan untuk kredit
ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau
berasal dari aset keuangan memburuk;
ii. penjelasan seberapa signifikan perubahan pada jumlah tercatat bruto instrumen
keuangan selama periode laporan yang berkontribusi pada perubahan penyisihan
kerugian;
iii. penjelasan dampak efek modifikasi pada arus kas kontraktual terhadap kerugian kredit
ekspektasian;
iv. informasi agunan dan perbaikan risiko kredit lainnya yang mempengaruhi jumlah
kerugian kredit ekspektasian; dan
v. jumlah yang dihapusbukukan selama periode laporan yang masih akan ditagihkan.
10
Pengungkapan
c.
Eksposur risiko kredit, bertujuan untuk mempermudah pengguna laporan
keuangan mengakses risiko kredit dan memahami konsentrasi risiko
kredit yang signifikan.
Untuk itu, entitas mengungkapkan per peringkat risiko kredit, jumlah
tercatat bruto aset keuangan dan eksposur risiko kredit dari komitmen
pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.
Pengungkapan masing-masing untuk instrumen keuangan dengan
kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang
umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan
memburuk.
• Pengecualian untuk beberapa persyaratan pengungkapan yang diberikan
untuk piutang dagang dan piutang sewa yang dimana penyisihan
kerugiannya diukur menggunakan pendekatan yang disederhanakan.
11
Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai
• ED PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan
memperkenalkan persyaratan yang lebih umum (principle-based)
menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu:
i.
terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen
lindung nilai;
ii.
pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan
dari hubungan ekonomik tersebut; dan
iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari
hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan
kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk
melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125%.
12
Rebalancing Hubungan Lindung Nilai
• ED PSAK 71 mensyaratkan jika hubungan lindung nilai tidak lagi
memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai terkait dengan rasio
lindung nilai (lihat paragraf 6.4.1(c)(iii)), namun tujuan manajemen risiko
hubungan lindung nilai tersebut ditetapkan sama, entitas menyesuaikan
rasio lindung nilai atas hubungan lindung nilai sehingga memenuhi
kriteria kualifikasian lagi (dalam Pernyatan ini hal ini disebut sebagai
rebalancing).
13
Akuntansi untuk Nilai Waktu dari Opsi untuk Arus Kas dan
Lindung Nilai atas Nilai Wajar
• ED PSAK 71 mensyaratkan entitas untuk membedakan nilai
waktu dari opsi berdasarkan jenis dari item lindung nilai yang
dilindung nilai oleh opsi: transaksi yang berkaitan dengan item
lindung nilai dan periode waktu yang berkaitan dengan item
lindung nilai.
• Ketika suatu entitas memisahkan nilai intrinsik dan nilai waktu
dari suatu kontrak opsi dan menetapkan hanya perubahan
nilai intrinsik dari opsi sebagai instrumen lindung nilai (lihat
paragraf 6.2.4(2)), entitas mencatat nilai waktu dari opsi
sebagai berikut (lihat paragraf PP6.5.29 – PP6.5.33).
14
Lindung Nilai atas Sekelompok Item
• ED PSAK 71 mensyaratkan sekelompok item (termasuk suatu kelompok
item yang merupakan suatu posisi neto; lihat paragraf PP6.6.1-PP6.6.8)
merupakan item lindung nilai yang memenuhi syarat jika:
1. Terdiri dari item (termasuk kelompok item) yang secara tersendiri merupakan
item lindung nilai yang memenuhi syarat;
2. Item dalam kelompok tersebut dikelola secara berkelompok untuk tujuan
manajemen risiko; dan
3. Untuk lindung nilai atas arus kas untuk kelompok item yang variabilitas arus
kasnya diperkirakan tidak proporsional terhadap variabilitas keseluruhan
dalam arus kas kelompok sehingga posisi risiko yang saling hapus timbul.
15
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.
Jika entitas memilih untuk menerapkan dini Pernyataan ini, entitas harus
mengungkapkan fakta tersebut dan menerapkan semua persyaratan dalam
Pernyataan ini pada waktu yang sama.
• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK
25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan
pengakuannya pada tanggal penerapan awal.
• Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama
kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian
kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari ED
PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini dikarenakan
ED PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro hedging.
16
TERIMA KASIH
Dwi Martani
081318227080
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Download