PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Tahun 1986 – 1994, Kanwil Departemen Sosial Provinsi NTB bekerja sama dengan Yayasan Amal Saleh pimpinan DANE RAHIL mendirikan Liposos (Lindungan Pondok Sosial) diatas areal Tanah milik yayasan yang berlokasi didaerah wisata Loang Gali, Desa Lenek Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Tahun 1995, berdasarkan SK. Dirjen Bina Rehsos No. 40/Kep/DRS/XI/1995. Liposos ditingkatkan statusnya menjadi PSBK (Panti Sosial Bina Karya). Seluruh fasilitasnya dibangun baru diluar area tanah yayasan dengan dukungan dana dari pemerintah pusat (Kemensos RI). Tahun 2011, dengan Perda Provinsi NTB No.13 tahun 2001, PSBK ditetapkan sebagai salah satu UPTD Dinas Sospencapil Provinsi NTB. Adapun struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, terakhir diatur dengan Pergup. NTB No. 23 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja UPTD, pada Dinas Daerah dan Unit Pelaksanaan Teknis Badan (UPTD) pada Inspektorat Bappeda dan Lembaga Tekhnis Daerah provinsi Nusa Tenggara Barat. Panti Sosial Bina Karya “Aikmel” Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berlokasi di Lenek Ramban Biak Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur salah satu unit pelaksana tehnis Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keberadaan PSBK sebagai salah satu lembaga yang memberikan pelayanan bagi gelandangan dan pengemis secara resmi berdiri tahun 1995 sesuai dengan surat Keputusan Dirjen Bina Rehabilitasi Sosial nomor. 40/Kep/BRS/XI/1995 tanggal 21 Desember 1995 tentang pergantian nama Lingkungan Pondok Sosial (LIPOSOS) menjadi Panti Sosial Bina Karya (PSBK). Pada tahun 2016, dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53 Tahun 2016 tentang Pembentukan, kedudukan,susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada dinas – dinas daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan pada Badan-badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Maka Panti Sosial Bina Karya (PSBK) “Aikmel” berubah menjadi Balai Sosial Bina Karya (BSBK) “Madani”. Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk gelandangan dan pengemis dalam balai merupakan suatu proses layanan dan rehabilitasi sosial didalam lembaga/kesatuan kerja kesejahteraan sosial yang diselenggarakan secara profesional berdasarkan profesi pekerjaan sosial dengan melibatkan profesi terkait demi peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemberdayaan penyandang masalah gelandangan dan pengemis sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosialnya baik bagi diri sendiri keluarga dan masyarakat. Dalam perkembangannya BSBK mengalami peningkatan status menjadi Eselon III/b berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat nomor 53 tahun 2016 tentang pembentukan , kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tatakerja unit pelaksana teknis Dinas pana dinas-dinas daerah dan Unit Pelaksana teknis Badan Pada badan-badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Program kerja BSBK “Madani” Provinsi NTB disusun dalam pelaksana tehnis Daerah (UPTD ) dilingkungan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat. Program kerja BSBK “Madani” Provinsi NTB disusun dalam pelaksanaan visi, misi, tajuan dan sasaran serta cara pencapaian tujuan dengan bertitik tolak dari tugas pokok dan fungsi BSKB. BSBK “Madani” membina 50 (lima puluh) KK dalam setahun yang terbagi dalam 2 (dua) angkatan, para klayan tinggal dalam asrama selama 6 (enam) bulan per angkatan (data klayan terlampir). Kedudukan Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53 tahun 2016 tentang Pembentukan, kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dilingkungan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tugas Pokok Dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunanan perangkat daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat nomor 53 tahun 2016 tentang pembentukan, kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksanaan Tehnis Dinas pada Dinas-dinas daerah dan Unit Pelaksanaan Teknis Badan pada Badanbadan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, BSBK “Madani” mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: A. Tugas UPTD Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi NTB mempunya tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial provinsi Nusa Tenggara Barat dibidang rehabilitasi sosial yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan tingkah laku, pelatihan keterampilan dan rasionalisasi serta pembinaan lanjut bagi para gelandangan, pengemis dan orang terlantar agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. B. Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana maksud pada ayat (1), UPTD Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana pelayanan kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial. b. Pengkajian dan analisis teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial. c. Pengujian dan penerapan pelayanana rehabilitasi sosial. d. Pelaksanaan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial. e. Pelaksanaan mitivasi, observasi, identifikasi, dan penerimaan calon Klayan. f. Pelaksanaan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah. g. Penampungan, pengasramaan dan perawatan. h. Pembinaan dan bimbingan fisik, mental, sosial, dan keterampilan kerja usaha. i. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan. C. Fungsi Penunjang - Menyelenggarakan pengadministrasian dan ketatausahaan. D. Struktur Organisasi PERDA NOMOR PERGUB NOMOR :11 TAHUN 2016 : 23 TAHUN 2016 KEPALAUPTD/ KEPALA BALAI KELOMPOK JAFUNG KASI. BIMBINGAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN KASA. BAG. TATA USAHA KASI. PENYANTUNAN DAN PENYALURAN E. Sumber Daya Manusia/SDM 1. Kepala Balai…………………………………………... Akhiruddin, S.AP 2. Ka. Sub.Bag. TU…………………………………….... Abdul haris, SST 3. Kasi Bimbingan Sosial dan Keterampilan……………. H. Suardi, S.Sos 4. Kasi Penyantunan dan Penyaluran……………………. Masharudin, SE 5. Jabatan Fungsional ( Jafung ) : - Peksos……………………………………………...Rahmat, S.AP - Tenaga Perawat Kesehatan……………………….. Niken Fatma Surya Andini 6. Staf Pelaksana………………………………………… 11 orang 7. Tenaga Cleaning Service…………………………….. 4 orang 8. Tenaga Penjaga ………………………………………. 5 orang F. Lingkungan strategis yang berpengaruh 1. Kekuatan Pendorong a. SDM Sumber daya manusia / pegawai Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 27 orang yang meliputi: - 1 orang Kepala Balai - 1 orang Ka. Sub. Bag. TU - 1 Orang Kasi Bimbingan Sosial dan Keterampilan - 1 Orang Kasi Penyantunan dan Penyaluran - 1 Orang Peksos Fungsional (Jafung) : - 1 Orang Perawat - 12 Staf - 4 Orang Tenanga Cleaning Service - 5 Orang Tenaga Penjaga Malam a. Sarana dan Prasaran Sarana dan Prasarana dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial terdiri dari : - Luas areal Balai……………………………………………1,63 H - Gedung Kantor……………………………………………. 1 Unit - Rumah Dinas……………………………………………… 3 Unit - Aula……………………………………………………….. 1 Unit - Ruang Praktek…………………………………………….. 1 Unit - Ruang konsultasi dan pelayanan keseha.…………………. 1 Unit - Asrama klayan………………………….…………………. 7 Unit - musholla………………………………………………….. 1 Unit - Sarana bermain anak klayan……………… ….………… 1 Unit - Sarana olarahraga………………………………………….. voli dan pimpong - Kendaraan roda 4………………………….…………….. 2 Unit Kendaraan roda 2…………………….………………….. 5 Unit G. Pelaksanaan program Pelaksanaan Program Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi NTB berasal dari APBD. Tahun Anggaran 2017 diberikan dan sebesar Rp. 2.050,743,750,00 H. Koordinasi Koordinasi mempunyai arti yang sangat penting terutama kelancaran pelaksanaan program kegiatan Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi NTB Koordinasi yang dilakukan antara lain : 1. Instansi Pemerintah - Dinas Kabupaten / Kota se Nusa Tenggara Barat, dalam rangka penjajakan motivasi dan seleksi calon Klayan. - Dinas Kesehatan Lombok Timur / Puskesmas Kalibambang/ Aikmel - Polsek/ Koramil Aikmel 2. Swasta - LSM, Pengusaha / Sentara Industri I. Kekuatan Penghambat - - - Jumlah pegawai tidak seimbang dengan jumlah klayan yang ditangani, yaitu 1 : 10 artinya 1 orang pegawai menangani 10 orang klayan. Sarana dan prasarana yang terbatas, terutama ruang keterampilan / aula, ruang kerja, peralatan keterampilan fasilitas olahraga dan hiburan tidak ada sama sekali. Sarana dan prasarana penampungan klayan belum layak / tidak memenuhi persyaratan standar pelayanan sehingga mengganggu kesehatan penghuni (klayan). Sarana kendaraan Dinas roda empat untuk operasional klayan tidak ada. Ruang kerja pegawai tidak memadai. J. VISI – MISI - Visi : Kesejahteraan oleh dan untuk semua - Misi : 1. Mengembangkan harga diri, kepercayaan diri dan keberfungsian sosial 2. Meningkatkan harkat dan martabat serta kwalitas hidup manusia. 3. Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam penanganan gelandangan , pengemis dan orang terlantar. 4. Mencegah dan mengembalikan serta mengatasi permasalahan sosial gelandangan, pengemis dan orang terlantar. K. PROGRAM LAYANAN Penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial pada BSBK “Madani” Provinsi Nusa Tenggara Barat mengacu pada prinsip-prinsip administrasi pelayanan rehabilitasi dan operasional, meliputi: 1. Administrasi a. Pendekatan awal - Orientasi dan konsultasi - Identifikasi - Motivasi - Seleksi klayan b. Penerimaan klayan - Registrasi - Penelaahan dan pengungkapan masalah klayan - Penelusuran bakat dan minat klayan - Penempatan dalam program pelayanan c. Rehabilitasi Sosial - Bimbingan sosial perorangan - Bimbingan sosial kelompok - Bimbingan sosial masyarakat - Pelayanan penunjang - Bimbingan mental - Bimbingan fisik - Bimbingan keterampilan kerja / usaha d. Penyaluran - Masyarakat dan dunia usaha - Pembinaan lanjut - terminasi 2. Standar Pelyanan Operasional - Kebutuhan permakanan dan minuman - Kebutuhan pakaian kerja dan olah raga - Kesehatan / hygiene - Kegiatan Harian - Pengisian waktu luang / rekreasi 3. Standar Sumber Daya Manusia a. Petugas panti - Pejabat Sruktural - Pejabat Non Struktural - Pejabat Fungsional - Instruktur / Pelatih b. Klayan - Daya tamping - Persyaratan 4. Standar perlengkapan dan bangunan - Perlengkapan asrama dan kantor - Perlengkapan sehari-hari dan perlengkapan peralatan latihan keterampilan - Bangunan 5. Standar Administrasi a. Admistrasi manajemen BSBK - Administrasi pencatatan / Identitas, Klayan, Pembahasan kasus, dll. 6. Pelayanan Operasional - Penyediaan permakanan dan minuman. G. Data Klayan Balai Sosial Bina Karya “Madani” Provinsi NTB. tahun 2010 s/d 2017 DATA KLAYAN BALAI SOSIAL BINA KARYA “MADANI” PROV.NTB TAHUN 2010 S/D 2017 NO ASAL JENIS KELAMIN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 I II I II I II I II I II I II I II I II TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 LOBAR 2 KODYA MATARAM LOTENG 4 LOTIM 5 KLU SUMBAWA 7 DOMPU 10 10 3 5 8 4 28 32 - 14 18 2 2 6 6 12 16 5 11 3 5 - 9 11 6 6 7 5 20 28 2 6 - 2 6 11 21 17 43 - 6 3 5 5 7 13 11 19 21 - 7 5 - 3 PRIA WANITA PRIA WANITA PRIA WANITA PRIA WANITA PRIA WANITA PRIA WANITA PRIA WANITA 4 3 7 11 15 39 - 3 4 9 11 35 8 1 1 - 9 8 1 9 20 27 - 11 19 1 5 26 13 - 10 9 3 2 16 15 10 10 - 17 10 9 5 7 22 - 7 10 5 4 11 20 3 4 6 5 - 11 19 1 5 26 13 - 4 5 10 8 8 15 8 13 3 8 1 2 - 121 142 23 31 84 96 293 359 27 39 18 28 1 2 33 47 2 6 - Jumlah Keseluruhan - 1.264 H. Bentuk – bentik keberhasilan - Dalam Tahun 2015 telah terlaksananya pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi 149 orang klayan atau 50 kk yang terdiri dari suami, istri dan anak - Adanya perubahan sikap mental dan prilaku yang mengarah pada kehidupan yang layak. - Tumbunya rasa percaya diri sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya. - Perubahan kondisi fisik dan sosial, setelah mendapat pelayanan dan rehabilitasi sosial - Tumbuhnya rasa kebersamaan, tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial di kalangan klayan dan lingkungannnya - Terbinanya kehidupan bersih dan sehat - Para klayan memiliki kemampuan dasar dalam bidang pertukaran dan prosesing makanan. - Para klayan memiliki kemampuan menganyam inke (piring dari bahan lidi kelapa)