PDF - Jurnal UNESA

advertisement
Pengaruh Pemberian Reward and Punishment Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PESERTA DIDIK
( Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Baureno )
Vredi Perdana Kusuma
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,
[email protected]
Junaidi Budi Prihanto
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Belajar adalah perubahan tingkahlaku akibat pengalaman yang pernah dialami makluk hidup, seorang
pendidik harus dapat menghidupkan suasana agar kegiatan pembelajaran efektif dan menyenangkan.
Salah satu cara menghidupkan suasana yaitu dengan pemberian reward and punishment dengan apresiasi
ini diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mencari bukti empiris apakah pemberian reward and punishment dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Baureno, untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Baureno terhadap pendidikan jasmani yang diberikan. Dalam penelitian ini
menggunakan purposive sample, purposive sample dilakukan dengan mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dalam penelitian
ini menggunakan jenis penelitian eksperimen, penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dengan
melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai
adanya eksperimen tersebut. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Baureno dengan pengambilan data dengan menggunakan angket untuk mengumpulkan data. Berdasarkan
hasil penelitian presentase peningkatan pada kelompok eksperimen sebesar 3,576% dan pada kelompok
kontrol sebesar 2,690% selisih antara hasil post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar
0,83 lebih besar kelompok eksperimen. Dari seluruh hasil dan nilai yang muncul, maka disimpulkan tidak
ada pengaruh signifikan dari pengaruh pemberian reward and punishment terhadap peningkatan motivasi
belajar
penjasorkes
karena
Thitung
1.054<Ttabel
2.010.
Kata Kunci: motivasi, pendidikan jasmani, reward and punishment
Abstract
Learning is a change in behavior due to experience of having experienced living beings, an educator must
be able to turn the atmosphere so that the learning activities effective and fun. One way to liven up the
atmosphere that is the provision of reward and punishment to the appreciation is expected students more
active in participating in learning activities. The purpose of this study is to find empirical evidence of
whether the provision of reward and punishment can increase motivation students' at class VIII SMP
Negeri 1 Baureno, increased motivation to learn at class VIII SMP Negeri 1 Baureno given to physical
education. In this study using a purposive sample, purposive sample is done by taking the subject is not
based on the strata, or a random area but based on the existence of a particular purpose. In this research
uses type of research experiments, research experimentation is an research with doing activities of
experiments who aims know the symptoms or influence that arise as the existence of such experiments
are. The population was overall eighth grade students of SMP Negeri 1 Baureno with data retrieval by
using a questionnaire to collect data. Based on the results of the study the percentage increase in the
experimental group was 3.576% and in the control group was 2.690% difference between the post-test
experimental group and a control group of 0.83 larger experimental group. From all the results and the
value appears, it concluded there was no significant effect of the effect of reward and punishment to the
increased motivation for learning physical education 1,054 t <t table 2.010.
Keywords: motivation, physical education, reward and punishment.
PENDAHULUAN
Belajar adalah perubahan tingkah laku akibat
pengalaman yang pernah dialami seseorang. Adapun
pengalaman bisa didapat dari kegiatan formal dan non
formal, pembelajaran pada dasarnya adalah suatu upaya
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik
menjadi sesuatu yang aktual, pengembangan potensi
tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Pada kehidupan nyata, tidak semua
guru pendidikan jasmani menyadari akan pentingnya
mata pelajaran tersebut bagi anak didik. Misalnya, guru
selalu memberikan hukuman yang berlebihan, tapi jarang
sekali memberikan penghargaan kepada anak didik
337
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 337 - 342
apabila dapat menuntaskan belajar dengan baik.
Gambaran yang demikian membuat pendidikan jasmani
dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi
siswa, sehingga potensi yang dimiliki anak didik tidak
akan berkembang. Jika hal tersebut terjadi, maka tujuan
pendidikan tidak tercapai. Dapat diambil kesimpulan
bahwa pengetahuan psikologis mengenai anak didik
merupakan hal penting yang diperlukan oleh setiap
pendidik Pengetahuan tentang psikologi dalam hal ini
terkait dengan psikologi pendidikan, merupakan
kebutuhan penting bagi setiap pendidik pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Mengingat dalam
kegiatan belajar mengajar kondisi siswa itu dinamis,
berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen
lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang
menarik bagi siswa sehingga menunjukan perilaku yang
tidak diharapkan, misalnya siswa terlihat lesu, pendiam,
dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan guru.
Jika kondisi tersebut terjadi maka guru pendidikan
jasmani harus secepat mungkin menyelidiki faktor-faktor
yang menyebabkanya. Penyebab dari kondisi tersebut
biasanya berasal dari beberapa faktor antara lain, karena
siswa merasa takut kepada gurunya, tidak menyukai
materi yang disampaikan, dan lain-lain. Kondisi tersebut
menunjukan bahwa siswa tidak terangsang afeksinya
untuk melakukan kegiatan belajar, sehingga inti dari
pembelajaran tidak tersampaikan secara optimal.
Berhubungan hal tersebut, maka seorang guru diharapkan
mampu menerapkan pola belajar mengajar yang dapat
memotivasi siswa. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa
salah satu tugas penting guru adalah bagaimana
menumbuhkan motivasi pada diri siswanya.Hasil belajar
mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah motivasi. motivasi adalah sesuatu hal sebagai
penggerak atau pendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu yang dianggap penting bagi dirinya
Salah satu cara menghidupkan suasana yaitu dengan
pemberian reward and punishment. Dengan apresiasi ini
diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Memberikan reward and punishment
adalah hal yang tidak terlalu sulit namun dapat
memberikan efek positif dalam kegiatan belajar
mengajar. Ada beberapa problem dalam pembelajaran
pendidikan jasmani di SMPN 1 Baureno beberapa faktor
tersebut disebabkan karena sarana dan prasarana yang
kurang memadai, sehingga siswa kurang tertarik
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu menurut
beberapa siswa, guru jarang memberikan motivasi kepada
mereka pada saat kegiatan belajar berlangsung. Hal ini
membuat siswa cepat bosan dan kurang termotivasi
dalam menerima materi. Berdasar fenomena yang telah
diuraikan diatas, maka timbul pemikiran dan keinginan
untuk
menemukan
formula
bagaimana
cara
338
meningkatkan motivasi untuk penyampaian materi.
Melalui pemberian reward and punishment, diharapkan
dapat menumbuhkan minat siswa untuk lebih memahami
memahami materi yang disampaikan guru dan hasil
belajar akan meningkat.Penelitian ini diharapkan dapat
berguna:Bagi guru penjaskes Hasil penelitian dapat
digunakan sebagai bahan acuan bagi guru penjaskes
tentang pemberian reward and punishment yang
digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Bagi sekola diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dan informasi berupa data yang telah diolah
oleh peneliti tentang pemberian reward and punishment
dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Bagi
Fakultas Ilmu KeolahragaanHasil penelitian dapat
menambah bahan pustaka dan dapat digunakan sebagai
bahan informasi bagi mahasiswa yang ingin mengkaji
lebih dalam tentang penelitian yang sejenis. Kuantitatif
merupakan pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini,
karena dalam pengambilan data menggunakan angka.
Sedangkan Dalam penelitian ini menggunakan jenis
penelitian eksperimen. penelitian eksperimen atau
percobaan adalah suatu penelitian dengan melakukan
kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui
gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari
adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut
(Notoatmojo, 2010:50), Instrumen penelitian merupakan
alat bantu untuk mendapatkan data. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan data
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 151) “angket adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal ia ketahui”. Angket
tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi
penjas peserta didik di SMPN 1 Baureno. Angket yang
di gunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti
sendiri setelah melalui serangkaian uji dosen ahli dan uji
reabilitas.
Metode
Kuantitatif merupakan pendekatan yang dipilih
dalam penelitian ini, karena dalam pengambilan data
menggunakan angka. Dalam penelitian ini menggunakan
jenis penelitian eksperimen, penelitian eksperimen adalah
suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan
yang bertujuan mengetahui gejala atau pengaruh yang
timbul sebagai adanya eksperimen tersebut. Populasi
menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) adalah
keseluruhan subyek penelitian. Maka populasi penelitian
ini adalah keseluruhan siswa
SMP Negeri VIII
Bureno.Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131)
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam
penelitian ini menggunakan purposive sample, purposive
Sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
Pengaruh Pemberian Reward and Punishment Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu Suharsimi
Arikunto (2006: 140). Peneliti menggunakan siswa kelas
VIII karena peneliti berasumsi bahwa semua siswa kelas
VIII telah beradaptasi 1 tahun dengan cara pembelajaran
pendidikan jasmani di SMP Negeri 1 Baureno, Dengan
pertimbangan untuk mendapatkan validitas internal yang
baik jadwal pendidikan jasmani yang dilaksanakan di hari
yang berbeda namun di jam yang sama yaitu jam pertama
jam 07:00 . peneliti mengambil siswa kelas VIII C
sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VIII A
untuk kelompok kontrol untuk dijadikan sampel
penelitian, kelas tersebut adalah kelas yang disarankan
oleh guru penjas SMP Negeri 1 Baureno.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah data penelitian tentang hasil
peningkatan motivasi siswa terkumpul, peneliti
menyusun tabel persiapan penghitungan SPSS 20, yang
akan digunakan untuk melakukan analisa perhitungan
pada hasil penelitian dengan menggunakan penghitungan
statistik.
Hasil Perhitungan Pre-test dan post-test motivasi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Deskripsi
Kelompok
eksperimen
Kelompok kontrol
Pre-test
Post-test
Pretest
Post-test
Rata-rata
32.2
31.0
32.7
31.8
Standar
deviasi
2.40
3.16
3.42
1.87
Nilai
minimum
Nilai
maksimum
didapat jumlah skor rata-rata sebesar 32.17 dengan
standart deviasi 2.406 skor terendah adalah 28 dan skor
tertinggi adalah 37.
Hasil skor pada kelompok eksperimen setelah diberikan
perlakuan dengan pemberian reward and punishment
(post- test) yaitu didapat jumlah skor rata-rata sebesar
31.00 dengan standart deviasi 2.406 skor terendah adalah
26 dan skor tertinggi adalah 37.
Sedangkan untuk kelompok kontrol sebelum diberikan
perlakuan dengan pemberian reward and punishment
(pre-test) yaitu didapat jumlah skor rata-rata sebesar
32.71 dengan standart deviasi 3.420 skor terendah adalah
28 dan skor tertinggi adalah 40.
Hasil skor pada kelompok kontrol sesudah perlakuan
dengan pemberian reward and punishment (post-test)
yaitu didapat jumlah skor rata-rata sebesar 31.83 dengan
standart deviasi 1.875 skor terendah adalah 28 dan skor
tertinggi adalah 36.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas digunakan pada skor awal dari masing-masing
sampel. Untuk mengetahui suatu data berdistribusi
normal atau tidak, peneliti menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, bila hasil uji signifikansi (p value
>0,05) maka data distribusi normal. Hasil perhitungan
untuk normalitas dari kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
di atas baik untuk kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol semua data memiliki harga p value
>0,05, berdasarkan kriteria pengujian maka indikator
motivasi dapat dikatakan berdistribusi normal.
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Indikator Motivasi
28
37
26
37
27
40
Data
p value
Signifi
kansi
Keterangan
Pre-test
kelompok
eksperimen
0,138
0,05
Normal
Post-test
kelompok
eksperimen
0,128
0,05
Normal
Pre-test
kelompok
kontrol
0,124
0,05
Normal
28
36
Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang
dilakukan peneliti terdapat adanya perbedaan antara hasil
pre-test dan post-test pada siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Baureno pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil perhitungan statistik dari hasil penelitian
yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis tabel 4.1 di atas maka telah
tercantum hasil data yang diperoleh mulai dari kelompok
eksperimen sebelum diberikan perlakuan dengan
pemberian reward and punishment (pre-test) yaitu
339
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 337 - 342
Pre-test
Post-test
kelompok
kontrol
0,139
0,05
Normal
Post-test
1)
Uji Beda Rata-Rata (Uji t)
Pada bagian ini akan dikemukakan pengujian
hipotesis berdasarkan dari hasil tabulasi data yang
diperoleh dari tes yang telah diberikan kepada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian hasil
tabulasi data diolah dan dianalisis secara statistik untuk
menguji hipotesis yang sudah diajukan peneliti
sebelumnya.
Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan maka uji
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
beda rata-rata dengan menggunakan analisis uji paired ttest (t-test sampel sejenis) dan uji independent t-test (ttest sampel berbeda). Nilai yang digunakan dalam
perhitungan uji paired t-test adalah nilai pre-test dan
post-test masing-masing kelompok (eksperimen dan
kontrol). Sedangkan nilai yang digunakan dalam
perhitungan uji independent t-test merupakan selisih
(beda) dari nilai pre-test maupun post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Uji t bebas pretest kontrol-eksperimen
Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
N
Mean
SD
T
Sig
Eksperimen
24
32,17
2,40
2.010
0,05
Kontrol
23
32,71
32,70
Variabel
motivasi
test
pre-
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test
dan post-test pada kelompok kontrol.
Uji Paired T-Test (t-test sampel sejenis) kelompok
eksperimen
2,40
31,00
3,16
2.010
0,05
Merumuskan hipotesis
Ho : μ = 0, berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil pre-test dan post-test pada
kelompok kontrol.
Ha : μ ≠ 0, berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil pre-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
2)
Hasil pengujian
Dengan mengkonsultasikan nilai yang diperoleh
dari penghitungan statistik menggunakan paired
sample test pre-test eksperimen dan post-test
eksperimen didapatkan nilai signifikansi ,000 <
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
dan Ha ditolak. Kesimpulannya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan
post-test pada kelompok eksperimen.
Tidak adanya peningkatan yang signifikan pada
kelompok eksperimen dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1) Hasil belajar dari pre-test, kecenderungan ke dua
kelompok akan belajar dari soal yang dikerjakan saat
tes awal, sehingga pada tes akhir (post-test)
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
memiliki hasil yang lebih baik.
2) Jarak yang berdekatan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Jarak yang terlalu dekat bisa
menyebabkan kelompok kontrol belajar dari apa
yang diterima oleh kelompok eksperimen.
Uji independent t-test (t-test sampel berbeda)
Hasil Perhitungan Uji Independent T-Test post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Variabel
N Mean SD
T
Sig
motivasi posttest
Eksperimen
24 31.00 3,16
2.010 0,05
Kontrol
a)
Hasil Perhitungan Uji-T Berpasangan/sejenis
Kelompok eksperimen
motivasi
N Mean SD
T
Sig
kelompok
eksperimen
340
32,17
24
23
31,79
31,19
Merumuskan hipotesis
Ho : μ = 0, berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil pre-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha : μ ≠ 0, berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil pre-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Pengaruh Pemberian Reward and Punishment Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
b)
Menentukan nilai statistik
Berdasarkan penghitungan menggunakan rumus
independent t-test diperoleh nilai signifikansi
sebesar:
a)
Pre-test :0.540
b)
Post-test: 0,297
Kriteria pengujian:
Ho ditolak dan Ha diterima jika sig < 0,05
Ho diterima dan Ha ditolak jika sig > 0,05
Ho ditolak dan Ha diterima jika Thitung > Ttabel
Ho diterima dan Ha ditolak jika Thitung < Ttabel
Menentukan nilai kritik
Dipilih level of significant: 0,05 (5%)
Derajat bebas pembagi (df) = n1 + n2- 2 = 24 +
25- 2 = 47
Nilai Ttabel = 2.010
c)
Hasil pengujian
Dengan mengkonsultasikan nilai signifikansi maka
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak karena nilai Thitung < Ttabel. Dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara hasil perbandingan rata-rata dari
selisih nilai pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
1.
a.
Peningkatan motivasi belajar pendidikan jasmani
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Untuk mengetahui besar persentase peningkatan
motivasi maka peneliti melakukan perhitungan
sebagai berikut:
Hasil perhitungan peningkatan motivasi belajar
pendidikan jasmani pada kelompok eksperimen.
Peningkatan =
b.
X 100%
= 1,170/32,71 X 100%
= 3.576 %
Hasil perhitungan peningkatan motivasi
belajar pendidikan jasmani pada kelompok
kontrol.
Peningkatan =
motivasi belajar pada mata pelajaran penjasorkes tidak
memiliki pengaruh yang signifikan pada siswa kelas VIII
C SMP Negeri 1 Baureno tahun ajaran 2011/2012
sebagai kelompok eksperimen.
Pembahasan
Pembahasan ini akan membahas tentang hasil
pengembangan keterampilan sosial siswa sebelum dan
sesudah penerapan pemberian reward and punishment
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Baureno.
Dari hasil penelitian dan perhitungan statistik dapat
diketahui kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata
peningkatan motivasi pre-test sebesar 32.17 dengan
standart deviasi 2.406 skor terendah adalah 28 dan skor
tertinggi adalah 37. Hasil nilai rata-rata pada kelompok
eksperimen setelah diberikan perlakuan (post test) yaitu
sebesar 31.00 dengan standart deviasi 3.160 skor
terendah adalah26 dan skor tertinggi adalah 37. Maka
kelompok eksperimen memiliki peningkatan nilai ratarata peningkatan motivasi sebesar 1.170.
Sedangkan untuk kelompok kontrol sebelum diberikan
perlakuan (pre-test) yaitu didapat jumlah nilai rata-rata
sebesar 32.71 dengan standart deviasi 3.420 skor
terendah adalah 27 dan skor tertinggi adalah 40. Hasil
pada kelompok kontrol sesudah perlakuan (post-test)
yaitu didapat jumlah nilai rata-rata sebesar 31.83 dengan
standart deviasi 1.875 skor terendah adalah 28 dan skor
tertinggi adalah 36. Maka kelompok kontrol memiliki
nilai rata-rata peningkatan motivasi sebesar 0.880.
Untuk mengetahui keberartian nilai uji beda dua rata-rata
antara pre-test dan post-test dilakukan dengan uji-t. Dari
hasil uji-t pada perbandingan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol menunjukkan bahwa nilai signifikansi
yang didapat 0.297 lebih besar dari taraf signifikansi
(0,05) dan juga Thitung 1,054 lebih kecil dari Ttabel
2,010. Dengan demikian maka Ha yang diajukan peneliti
ditolak dan Ho diterima. Jadi, tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengembangan keterampilan sosial
siswa sebelum dan sesudah pemberian reward and
punishment pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Baureno.
X 100%
= 0.880/32.71X 100%
= 2.690%
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat
diketahui bahwa persentase motivasi belajar pendidikan
jasmani untuk kelompok eksperimen saat sebelum dan
sesudah penerapan pemberian reward and punishment
yaitu sebesar 3.576 %. Sedangkan persentase motivasi
belajar pendidikan jasmani pada kelompok kontrol
sebesar 2.690%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
penerapan pemberian reward and punishment terhadap
PENUTUP
Simpulan
Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian
reward and punishment terhadap peningkatan motivasi
belajar penjasorkes dapat disimpulkan yaitu:
341
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 337 - 342
Persentase peningkatan pada kelompok eksperimen
sebesar 3.576% dan pada kelompok kontrol sebesar
2.690%, Selisih antara hasil post-test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,83 lebih
besar pada kelompok eksperimen.
Saran
Berdasarkan keseluruhan dari hasil dan
pembahasan pada penelitian ini, maka ada beberapa saran
yang perlu diungkapkan, harapannya dapat memberikan
manfaat dari hasil penelitian ini. Adapun saran tersebut
antara lain:
1.
Sesuai dengan hasil penelitian bahwa pengaruh
pemberian reward and punishment terhadap
peningkatan motivasi belajar penjasorkes , namun
hal tersebut harus didukung dengan memberikan
waktu yang cukup memadai. Karena pada
dasarnya mengubah sikap seseorang membutuhkan
waktu yang lama dan bertahap.
2.
Proses peningkatan motivasi siswa merupakan
suatu usaha yang tidak dapat dilakukan secara
instan. Sikap dan tingkah laku seseorang
merupakan kondisi yang dinamis dan apabila
dilatih dan diberikan perlakuan – perlakuan yang
menunjang pengembangan keterampilan tersebut
secara terus menerus maka tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Perkembangan sikap seseorang
dapat dipengararuhi oleh faktor internal dan
eksternal, dan pemberian reward and punishment
terhadap peningkatan motivasi belajar penjasorkes
merupakan salah satu faktor eksternal.
3.
Bagi peneliti yang lain jika ingin melakukan
penelitian yang sama diharapkan waktu penelitian
dilaksanakan lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hill, Winfred. 2011. Theories of learning. Jakarta : Nusa
Media
http://azirahma
blogspot.com.reward
dan
punishment.yang diakses dari webside (online) 19
maret 2013.
http:// intannoorrahmasari slideshare.net.konsep-penjas.
yang diakses dari webside (online) 20 maret 2013.
Maksum, Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya
: Unesa.
Maksum, Ali. 2006. Metode Penelitian. Surabaya :
Unesa.
Notoatmojo, Soekijo. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
342
Nurhasan, Dkk. 2005. Petunjuk Praktis Penddikan
Jasmani. Surabaya: Unesa.
Nursalim,Dkk.2007.
Surabaya:Unesa.
Psikologi
Pendidikan.
Slavin, Robert.2009. Psikologi Pendidikan Teori Dan
Praktik. Jakarta: PT Indeks
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian
Skripsi. Surabaya : Unesa Press.
Download