Uploaded by User110806

TAS Sistem Informasi Manajemen Caroline Helen Elizabeth-converted

advertisement
TAS Sistem Informasi Manajemen
1. JELASKAN SECARA SINGKAT SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
JAWAB:
Siklus hidup pengembangan sistem informasi merupakan suatu bentuk yang digunakan
untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam
proses pengembangan system, sehingga siklus hidup pengembangan sistem informasi
menyajikan metodologi atau proses yang diorganisasikan guna membangun suatu sistem
informasi. Dengan demikian dalam membangun sistem informasi maka harus ada sejumlah
tugas yang harus diselesaikan.
Siklus hidup sistem informasi dimulai dari fase perencanaan, fase pengembangan (investigasi
atau survey, analisa, desain, pembuatan dan implementasi, pemeliharaan) dan dievaluasi
secara terus-menuerus untuk menetapkasn apakah sistem informasi tersebut masih layak
diaplikasikan, jika tidak, sistem informasi tersebut akan diganti dengan yang baru dan
dimulai dari perencanaan kembali. Ada beberapa tahapan dalam siklus hidup
pengembangan informasi, yaitu:
a. Fase/Tahap Perencanaan:
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sestem informasi
apa yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu
pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang
melaksanakan. Fase/ tahap ini disebut terpenting dikarenakan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
1. Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan diidentifikasikan secara rinci.
2. Pembangunan SI harus diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitif.
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besaran-besaran di dalam organisasi.
4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja di
dalam organisasi.
b. Fase/Tahap Pengembangan Sistem Informasi:
Tahap pengembangan sistem informasi disebut juga Siklus Hudup Pengembangan Sistem
Informasi yang tahapannya terdiri dari enam, yaitu:
1. Survei, bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan.
2. Analisis, bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan
mencari solusinya.
3. Desain, bertujuan mendesain system baru yang dapat menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi perusahaan.
4. Pembuatan, membuat sistem yang baru (hardware dan software).
5. Implementasi, bertujuan untuk mengimplementasikan sistem yang baru.
6. Pemeliharaan, bertujuan agar sistem yag dapat berjalan secara optimal.
c. Fase/Tahap Evaluasi
Evaluasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengembangan sistem
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik dari segi waktu, biaya maupun secara
teknis. Evaluasi yang dimaksudkan disini adalah evaluasi yang dilakukan oleh user /
manajemen, sedangkan evaluasi yang dilakukan tim koordinasi / analis bersifat lebih
teknis dan sering disebut dengan walkthrough. Evaluasi (inspeksi) yang dilakukan pada
oleh user / manajemen dimulai saat pengembangan sistem, pada saat penyerahan dan
pengoperasian.
2. JELASKAN PENYEBAB-PENYEBAB KEGAGALAN DALAM PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
JAWAB:
Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain sebagai
berikut:
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan system yang berubah
c. Perubahan prosedur operasional
Masalah sistem berhubungan dengan karakterisitik sistem informasi yakni sebagai berikut:
1. Relevansi (Relevancy)
Hasil dari system informasi harus dapat digunakan untuk kegiatan manajemen ditingkat
operasional, taktis, dan strategic. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak
untuk tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain sebagai berikut:
• Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
• Permintaan informasi tidak tersedia dalam sistem informasi.
• Banyak laporan yang isiya terlalu panjang.
2. Kelengkapan (Completteness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah
sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80 % dari kebutuhan
informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan
yakni antara lain:
• Sebagaian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian
formulirnya tidak lengkap.
• Bagian pemasukan data menelpon ke pemakai untuk mengklarifikasi data dari
sumber – sumber dokumennya.
3. Kebenaran (Correcteness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakurtan, semua data dari field harus dimasukkan
secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran yakni antara lain:
• Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibandingkan kualitasnya.
• Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
4. Keamanan (Security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan
keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitive
ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
5. Ketepatan Waktu (Timelines)
Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu diantaranya sebagai
berikut:
• Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.
• Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staf
pemeliharaan program dan staf operasinya.
• Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan.
6. Ekonomi (Economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik.
Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya seperti konsultan pemeliharaan hardware
dan software dan lainnya.
7. Efisiensi (Eficiency)
Efisiensi adalah beberapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber
daya dalam proses produksinya. Berikut beberapa rasio yang dapat dihitung dan
dianalisis yaitu antara lain:
• Keluaran / nilai uang
• Transaksi tanpa kesalahan / waktu
• Biaya kertas / transaksi
8. Kegunaan (Usabilitiy)
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability syste), antara lain:
• Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
• Tingginya rata- rata kesalahan yang terjadi.
• Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai computer
9. Dapat Dipercaya (Reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah
reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabililtasnya antara lain sebagai
berikut:
• Biaya, yaitu tingginya varian rata – rata biaya setiap bulannya.
• Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
• Rata – rata kesalahan, yaitu rata – rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga
perlu menguranginya.
3. JELASKAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PROYEK DALAM PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
JAWAB:
a. Pelingkupan “Scooping” yang menjelaskan mengenai batas-batas dari sebuah proyek.
b. Perencanaan “Planning” menidentifikasi tugas apa saja yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan sebuah proyek.
c. Perkiraan “Estimating” setiap tugas yang dibutuhkan dalam penyelesaian sebuah proyek
harus diperkirakan.
d. Penjadwalan “Scheduling” seorang manajer proyek harus bertanggung jawab atas
penjadwalan seluruh kegiatan suatu proyek.
e. Pengorganisasian “Organizing” seorang manajer proyek memastikan bahwa seluruh
anggota tim dari sebuah proyek mengetahui peran serta tanggung jawab masing-masing
dan hubungan laporan mereka kepada manajer proyek.
f. Pengarahan “Directing” mengarahkan seluruh kegiatan-kegiatan tim dalam proyek.
g. Pengontrolan “Controlling” fungsi pengontrolan atau pengendalian ini mungkin saja
merupakan fungsi tersulit dan juga terpenting bagi seorang manajer apakah proyek akan
berjalan semestinya ataukah tidak.
h. Penutupan “Closing” manajer proyek hendaknya selalu menilai keberhasilan atau
kegagalan pada kesimpulan dari sebuah proyek yang dijalani.
4. JELASKAN TENTANG STRATEGI PENJADWALAN
JAWAB:
Pengertian Penjadwalan (Scheduling) dalam Proses Produksi – Penjadwalan (Scheduling)
atau membuat Jadwal adalah salah satu kegiatan yang penting dalam proses produksi
ataupun pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan digunakan sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin dan peralatan produksi, merencanakan
sumber daya manusia yang akan digunakan, pembelian material dan merencanakan proses
produksi. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap
kelancaran produksi serta meminimalkan waktu dan biaya produksi. Penjadwalan Produksi
atau Production Scheduling ini dapat didefinisikan sebagai proses mengatur, mengendalikan
dan mengoptimalkan kerja dan beban kerja dalam proses produksi atau proses manufaktur.
Dengan kata lain, Penjadwalan produksi adalah penentuan waktu dan tempat dimana suatu
proses produksi harus dilakukan untuk mendapatkan dengan jumlah yang diinginkan.
Dengan Penjadwalan Produksi ini, manajemen dapat mengidentifikasikan sumber daya apa
yang akan dikonsumsi pada tahap produksi tertentu berdasarkan perkiraan jadwal yang
dibuat agar perusahaan tidak kekurangan sumber daya pada saat produksi berlangsung.
Dua Teknik dalam penjadwalan (scheduling), yaitu:
a. Penjadwalan Maju (Forward Scheduling
adalah teknik penjadwalan produksi yang menentukan waktu mulai produksi (start)
terlebih dahulu dan kemudian menghitung jadwal waktu ke depan (maju) untuk
setiap kegiatan operasi/produksi agar dapat menentukan waktu penyelesaian
keseluruhan proses produksi (completion).
b. Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling)
adalah teknik penjadwalan produksi yang menentukan waktu kapan suatu produk
dibutuhkan atau waktu kapan suatu proyek harus diselesaikan. Dari waktu
penyelesaian (completion) atau waktu kebutuhan tersebut kemudian dihitung
mundur waktu yang tepat kapan suatu proyek atau proses produksi harus dimulai
(start).
Download