PERBUATAN MELAWAN HUKUM

advertisement
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
Abdul Salam
Tim Pengajar
Kapita Selekta Hukum dan Masalah Aktuil Perdata
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Wanprestasi
Perbuatan Melawan Hukum
•
•
•
•
•
•
Perjanjian/Kontrak
Breach of contract
Tujuan gugatannya: debitur membayar
tepat waktu
Bukan kontrak
Unlawful conduct
Tujuan gugatannya: mengembalikan
pada posisi semula sebelum terjadi PMH
POSISI TANGGUNG JAWAB PMH
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTUAL
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
TANGGUNG JAWAB PIDANA
Ps. 1365 KUH Pdt
“ Tiap perbuatan yang melanggar
hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan
kerugian itu karena kesalahannya
untuk mengganti kerugian
tersebut”
Harus ada perbuatan
Melawan Hukum
unsur-unsur
PMH
Ada kesalahan
Ada kerugian
Hubungan kausal antara perb. Dgn akibat
aktif
Dg sengaja melakukan perbuatan
yg menimbulkan kerugian pada
orang lain
pasif
Melanggar suatu keharusan
sehingga menimbulkan kerugian pd
orang lain
PERBUATAN
SEMPIT
• Sblm 1910
LEGISME
Bertentangan dg
kewajiban hukum
UU
Bertentangan dg Hak
Subyektif Orang lain
PMH
Cohan X Lindenbaum
KESUSILAAN
LUAS
PATIHA
KATAGORISASI MELAWAN HUKUM :
“Sbg perbuatan/kealpaan yg bertentangan : (1) hak subyektif orang lain, (2) kewajiban
hukum si pelaku, (3) kesusilaan, (4) Kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian”
Perkembangan Perbuatan Melawan
Hukum
Periode sebelum 1838
Periode antara 1838 - 1919
Periode sesudah 1919
•Onrechtmatige daad = onwetmatig
•Pasal 1365 KUHPerdata seperti di
Indonesia belum ada
• Pasal 1401 (Pasal 1365 KUHPerdata
• kesusilaan dan bertentangan
dengan PATIHA tidak termasuk
melawan hukum
• Pengertian meluas melawan hukum
• lindenbaum vs cohan
Lindenbaum vs cohen
• Tingkat pertama = lindenbaum
• Tingkat banding = cohen
• Tingkat kasasi = lindenbaum
PERBUATAN MELAWAN HUKUM :
1. Bertentangan dengan hak orang lain
2. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, atau
3. Bertentangan dengan kesusilaan (geode zeden), atau
4. Bertentangan dengan sikap yang baik dalam bermasyarakat
dalam memperhatikan kepentingan orang lain
•
Prinsip kesalahan dlm Ps. 1365
“ Pelaku PMH hanya bertanggungjawab atas kerugian yg ditimbulkan bila
perbuatan yg menimbulkan kerugian tsb dapat “dipersalahkan kepadanya”
• Kerugian Materil
• Kerugian Immateril
•
Untuk melihat sebab suatu peristiwa
maka ada 2 (dua) teori:
1. Teori Conditio Sine qua non  Von Buri
“Tiap-tiap sebab/masalah yg merupakan syarat utk timbulnya
suatu akibat, adalah sebab dari akibat”
2. Teori Adequate  Von Kries
“Perbuatan yg harus dianggap sebagai sebab dari akibat yg
timbul adalah perbuatan yg seimbang dari perbuatan”
UKURANNYA AKAL SEHAT
Tuntutan Yang Dapat Diajukan Karena
Perbuatan Melawan Hukum
1. Ganti rugi dalam bentuk uang atas kerugian
yang ditimbulkan.
2. Ganti rugi dalam bentuk natura atau
dikembalikan pada keadaan semula.
3. Pernyataan bahwa perbuatan yang dilakukan
adalah melawan hukum.
4. Melarang dilakukannya perbuatan tertentu.
Alasan Pembenar (Rechtvaardigings gronden)
1. Keadaan memaksa (Overmacht)
2. Pembelaan Terpaksa
3. Melaksanakan Undang-undang
4. Perintah Atasan
Schutznorm Theorie
• Hoge Raad, 25 Mei 1928 menerapkan
schutznorm theorie atau ajaran relativitas.
• Perbuatan yang bertentangan dengan kaidah
hukum dan karenanya adalah melawan hukum,
akan menyebabkan si pelaku dapat
dipertanggung-jawabkan atas kerugian yang
disebabkan oleh perbuatan tersebut, bilamana
norma yang dilanggar itu dimaksudkan untuk
melindungi dalam kepentingannya yang dilanggar.
• Dikatakan ajaran relativitas, karena penerapan
dari teori ini akan membeda-bedakan
perlakuan terhadap korban dari perbuatan
melawan hukum.
• Teori ini berasal dari hukum Jerman, yang
dibawa ke negeri Belanda oleh Gelein Vitringa.
• Kata “Schutz” secara harfiah berarti
perlindungan.
• Inti ajaran relativitas berpangkal pada
relativitas daripada perbuatan melawan
hukumnya.
• Kreteriumnya adalah tidak terletak dalam
persoalan apakah perbuatannya yang
melawan hukum terhadap orang yang
dirugikan, melainkan kreterium apakah
normanya melindungi kepentingan penderita
yang telah dilanggar.
• agar seseorang dapat dimintakan
tanggungjawabnya karena telah melakukan
perbuatan melanggar hukum, maka tidak
cukup hanya menunjukkan adanya hubungan
kausal antara perbuatan yang dilakukan
dengan kerugian yang timbul. Akan tetapi,
perlu juga ditunjukkan bahwa norma atau
perbuatan yang dilanggar tersebut dibuat
memang untuk melindungi kepentingan
korban.
Manfaat teori relativitas
1. Agar tanggung gugat berdasarkan Pasal 1365
BW tidak diperluas secara tidak wajar.
2. Untuk menghindari pemberian ganti rugi
terhadap kasus di mana hubungan antara
perbuatan dengan ganti hanya bersifat normatif
dan kebetulan saja.
3. Untuk memperkuat berlakunya unsur “dapat
dibayangkan” (forsee ability) terhadap
hubungan sebab akibat yang bersifat kira-kira
(proximate causation)
• Ajaran relativitas hanya dapat diterapkan pada
suatu kaidah yang telah dilanggar oleh
pelanggaran hak.
• Rutten  berpendapat dalam pelanggaran
hak tidak diperlukan ajaran schutznorm.
VICARIOUS LIABILITY
Perumusan Pasal 1367 KUHPerdata
Seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri,
melainkan juga atas kerugian yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi
tanggungannya, atau disebabkan barang-barang yang berada di bawah pengawasannya.
Orang tua dan wali bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh anak-anak yang
belum dewasa, yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan
orang tua atau wali.
Majikan dan orang yang mengangkat orang lain untuk mewakili urusan-urusan mereka,
bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh pelayan atau bawahan mereka dalam
melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada orang-orang itu.
Guru sekolah atau kepala tukang bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh muridmuridnya atau tukang-tukangnya selama waktu orang-orang itu berada di bawah
pengawasannya.
Tanggung jawab yang disebutkan di atas berakhir, jika orang tua, wali, guru sekolah atau kepala
tukang itu, membuktikan bahwa mereka masing-masing tidak dapat mencegah perbuatan atas
mana mereka seharusnya bertanggung jawab.
Pengantar
• Seseorang tidak hanya bertanggung jawab atas
kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri,
melainkan juga atas kerugian yang disebabkan
perbuatan orang-orang yang menjadi
tanggungannya, atau disebabkan barang-barang
yang berada di bawah pengawasannya.
Tanggung gugat
• Tanggung-gugat (aansprakelijkheid) atau
vicarious liability.
– Tanggung gugat untuk kerugian yang disebabkan
karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh orang lain.
– Tanggung-gugat yang disebabkan karena barangbarang yang berada di bawah pengawasan.
Tortious
liabiliy
Vicarious
Liability
Criminal
liability
Tanggung gugat untuk kerugian yang disebabkan
karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan
oleh orang lain
1. Golongan orang tua dan wali
2. Golongan majikan dan mereka yang
menganggkat orang-orang lain untuk
mewakili urusan-urusan mereka
3. Golongan guru sekolah dan kepala sekolah.
Orang tua dan wali
• Dasar hukum : kurang pengawasan (culpa in
custodiendo).
• Apakah dasar kesalahan atau resiko? Hode Raad
persangkaan kesalahan (vermoeden van schuld).
• Syarat pertanggungjawaban:
– Anak-anak belum dewasa tersebut harus bertempat
tinggal bersama-sama orang tua atau wali, dan
– Orang tua atau wali melakukan kekuasaan orang tua atau
melakukan perwalian, dan
– Membuktikan bahwa mereka tidak dapat mencegah
dilakukannya perbuatan oleh si anak.
Tanggung Jawab Orang Tua/Wali
Ps. 299 KUHPerdata  “Sepanjang perkawinan Bapak dan Ibu,
tiap-tiap anak, sampai ia menjadi dewasa, tetap bernaung
di bawah kekuasaan mereka, sekedar mereka tidak
dibebaskan atau dipecat dari kekuasaan itu.
Pasal 47 UU No. 1 tahun 1974
(1) Anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum
pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah
kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak dicabut dari
kekuasaannya.
(2)“orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan
hukum di dalam dan diluar pengadilan”
Tanggung Jawab Orang Tua/Wali
• Alasan pencabutan :
– Sangat melalaikan kewajiban thd anak
– Karena sakit yang sangat uzur ataupun sakit syaraf
– Orang tua berberpergian untuk suatu jangka
waktu yang tidak diketahui kapan kembalinya dan
kepergiannya itu tanpa memberitahukan kemana
tujuan kepergiannya itu;
– Orang tua berkelakuan buruk.
Tanggung jawab majikan
• Menurut UU dan Yurisprudensi, majikan harus mengganti
kerugian yang timbul karena kesalahan pegawainya.
• Hubungan kerja  satu pihak memberi perintah dan pihak
lain menerima perintah.
• Pasal 1367 memakai istilah ‘ondergeschikte’ (orang yang
berada dibawah perintah orang lain) dan diakibatkan dalam
pekerjaan tertentu dimana pihak bawahan bekerja.
• Kasus:
– Lim Chian Soen v. N.V Bintang dan Soegono
– PT Hartono Raya Motor Service v. Ny Elly Afinda.
• Ujen (Tergugat I) dan PT HRMS (Tergugat II)
Vicarious Liability
Liability for
the wrongs of
employees
Outside the
scope of
employment
Within the
scope of
employment
Forbidden
acts
Tanggung Jawab Pemberi Kuasa
• Pasal 1808
Benda
Pasal 1367 KUHPerdata
“Seseorang tidak saja bertanggung jawab
untuk kerugian yang disebabkan
perbuatannya sendiri akan tetapi ...
disebabkan oleh barang-barang yang berada
dibawah pengawasannya.”
Binatang
Pasal 1368 KUHPerdata
“Pemilik seekor binatang, atau siapa yang
memakainya, adalah, selama binatang itu
dipakainya, bertanggung jawab tentang
kerugian yang diterbitkan oleh binatang
tersebut, baik binatang itu dibawah
pengawasannya, maupun tersesat atau
terlepas dari pengawasannya.”
Gedung
Pasal 1369 KUHPerdata
“ Pemilik sebuah gedung adalah bertanggung
jawab tentang kerugian yang disebabkan
ambruknya gedung itu untuk seluruhnya atau
sebagian, jika ini terjadi karena suatu cacat
dalam pembangunan maupun tataannya.”
Perbuatan Melawan Hukum
Terhadap Tubuh dan Jiwa Manusia
Pasal 1370 KUH Perdata:
“Dalam hal terjadi pembunuhan dengan sengaja atau
kelalaiannya, maka suami atau istri, anak, orang tua
korban yang lazimnya mendapat nafkah dari pekerjaan
korban berhak untuk menuntut ganti rugi yang harus
dinilai menurut keadaan dan kekayaan kedua belah
pihak”.
Perbuatan Melawan Hukum
Terhadap Nama Baik
Pasal 1372 KUH Perdata:
“Tuntutan perdata tentang hal penghinaan
adalah bertujuan mendapat penggantian
kerugian serta pemulihan nama baik”.
Strict Liability
• Kasus Rylands vs.Fletcher :
“We think that the rule of law is, that the person who for his own purposes
brings on his lands and collects and keeps there anything likely to do
mischief if it escapes, must keep it in at his peril, and, if he does not do so, is
prima facie answerable for all the damage which is the natural consequence
of its escape”
Seseorang yang kegiatannya beresiko menimbulkan kerugian,
bertanggung jawab atas kerugian yang muncul sebagai
konsekwensi yang wajar dari kegiatan tersebut. Dengan
demikian tidak perlu ada pembuktian mengenai kesalahan.
Dalam strict liability, penggugat tidak perlu membuktikan bahwa
tergugat telah melakukan pelanggaran hukum.
Penggugat hanya perlu membuktikan bahwa kerugian yang
diderita adalah akibat dari perbuatannya.
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 35 (1) :
“Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
usaha dan kegiatannya menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup, yang
menggunakan bahan berbahaya dan beracun,
bertanggung jawab secara mutlak atas kerugian yang
di timbulkan dengan kewajiban membayar ganti rugi
secara langsung dan seketika pada saat terjadinya
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan.
Penjelasan Pasal 35 (1) :
Pengertian bertanggung jawab secara mutlak
atau strict liability, yakni unsur kesalahan tidak
perlu dibuktikan oleh penggugat sebagai dasar
pembayaran ganti kerugian. Ketentuan ayat ini
merupakan Lex specialis dalam gugatan tentang
perbuatan melanggar hukum
PMH OLEH PENGUASA
(ONRECHTMATIG OVERHIEDSDAAD)
Pengantar
• Penguasa = Pemerintah
• Penguasa sebagai badan hukum mempunyai
dua tugas dan kewajiban:
– Tugas dan kewajiban dalam lapangan hukum
publik.
– Tugas dan kewajiban dalam lapangan hukum
privat.
• Admistrasi  perbuatan-perbuatan dari pada
alat perlengkapan negara.
Rutten
• Dalam negara hukum tiap warga harus
mendapat perlindungan hukum terhadap
penerapan uu yang salah, terhadap
pelampauan wewenang, terhadap tindakan
sewenang-wenang dari pihak penguasa.
Sejarah Hukum “Onrechtmatig
overhiedsdaad”
• Ostermann-arrest (tahun 1924)  fockema
Adreae dinamakan “november –revolutie”
– Dalam putusan ditentukan bahwa apabila pejabat
pemerintah melanggar suatu UU, maka ia
melakukan suatu perbuatan yang melanggar
hukum, sekalipun uu tersebut termasuk dalam
hukum publik, dan/atau sekalipun pelanggaran
dengan pelanggaran uu itu sama sekali tidak ada
hak perseorangan (subjectief recht) yang dilangar.
• Strooppot-arrest (tahun 1928)
– Bahwa pemerintah wajib mengganti kerugian
kepada pihak yang di rugikan apabila kerugian
tersebut disebabkan akibat kelalaian (gebrek aan
betamelijke zorgvuldigheid) pejabat pemerintah,
akan tetapi hanya dalam hal pemerintah ikut serta
dalam pergaulan hukum sebagai “seorang
partekelir”
• Putusan Mahkamah Agung : tgl. 29-11-1976 No. 729 K/Sip/1975.
• Dalam Perkara : Aidil Azqar Wallad melawan Pemerintah Republik
Indonesia, cq. Kepala Kepolisian Negara di Jakarta cq. Kepala Daerah
Kepolisian II Sumatera Utara di Medan, eq. Komando Kota Besar
Kepolisian Medan dan sekitarnya di Medan dkk.
• Kewajiban untuk mengganti kerugian karena perbuatan yang
melanggar hukum juga berlaku terhadap badan-badan Pemerintah.
• Karena dalam perkara ini tidak terbukti bahwa tergugat I, yang
merupakan suatu badan Pemerintah, telah melakukan perbuatan
melanggar hukum yang diajukan oleh penggugat (i.c. melakukan
penangkapan yang tidak berdasar hukum) gugatan terhadap
tergugat I harus ditolak.
• Ukuran untuk menentukan sifat melawan
hukum yang dilakukan oleh pemerintah atau
(tindakan administrasi negara) adalah:
– Apakah pemerintah (administrasi negara)
tersebut telah menjalankan wewenang
berdaraskan peraturan perundang-undangan yang
berlaku?
– Apakah pemerintah (administrasi negara) telah
menerapkan AAUPB dalam menjalankan
kewenangan tersebut?
• Voorste Stroom (19 Maret 1943)
– “sekalipun pemerintah melakukan suatu
perbuatan, yang termasuk tugasnya, akan tetapi,
menimbulkan kerugian kepada seorang partekelir,
maka pemerintah wajib membayar ganti kerugian
kepada pihak yang dirugikan itu.
Détournement de pouvoir
• Pemerintah mempergunakan wewenang yang
diberikan kepadanya (berhubung dengan
penyelenggaraan salah satu kepentingan umum) untuk
menjamin terlaksananya atau penyelenggaraan dari
pada suatu kepentingan umum yang lainnya.
• Zondvoorts-Arrest (Hoge Raad tanggal 14 Januari 1949)
– Penguasa telah melakukan suatu PMH bilamana penguasa
telah menggunakan kewenangannya untuk lain tujuan
daripada tujuan wewenang diberikan padanya.
• Yurisprudensi MA No. 503 k/Sip/1972 tanggal 18 Mei
1974.  Détournement de pouvoir harus dibuktikan.
Penyelesaian Sengketa
• Pasal 2 RO
“Pemeriksaan dan keputusan mengenai segal sengketa
tentang hak milik yang berasal dari hak milik tersebut,
tentang tagihan-tagihan hutang atau hak-hak keperdataan
dan pemeriksaan segala dari segala jenis pidana yang
ditetapkan secara sah, semata-mata ditugaskan pada
kekuasaan kehakiman, menurut pembagian wilayah
hukum, wewenang hukum dan cara yang ditentukan dalam
reglement ini”
• Penafsiran tehadap pasal ini:
– Penfsiran sempit  penyelesaian sengketa hanyalah masuk
wewenang hakim perdata, bilamana dasarnya terletak dalam
hubungan keperdataan ,
– Penafsiran luas
• Menurut Indroharto, sebelum berlakunya
PTUN, terdapat 3 jalur prosedur penyelesaian
sengketa administrasi, yaitu:
– Jalur prosedur keberatan;
– Jalur banding adminstratif;
– Jalur gugatan PMH berdasarkan Pasal 1365
KUHPerdata.
• Dalam perkembangannya PMH yang dilakukan oleh
adminstratur negara dikenal dengan istilah
maladminstrasi sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1
butir (3) UU No. 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman
Republik Indonesia, yakni:
– Maladminstrasi adalah prilaku atau perbuatan melawan
hukum melampaui wewenang, menggunakan wewenang
untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang
tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban
hukum dalam penyelanggaraan pelayanan publik yang
dilakukan oleh penyelenggara negara dan pemerintah yang
menimbulkan kerugian materil dan/atau immateril bagi
masyarakat dan orang perseorangan.
Download