BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data 1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.1 Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Pria 70 46.7 46.7 46.7 Wanita 80 53.3 53.3 100.0 150 100.0 100.0 Total Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan tabel 5.1 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti, terdapat 70 responden atau sebesar 46,7 % berjenis kelamin pria, dan 80 responden atau 53,3 % berjenis kelamin wanita. 2. Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.2 Usia Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 16-25 tahun 62 41.3 41.3 41.3 26-35 tahun 56 37.3 37.3 78.7 36-45 tahun 24 16.0 16.0 94.7 > 45 tahun 8 5.3 5.3 100.0 150 100.0 100.0 Total Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan tabel 5.2 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti, terdapat 62 orang atau sebesar 41,3 % yang berusia 16-25 tahun, 56 orang atau sebesar 37,3 % yang berusia 26-35 tahun, 24 orang atau sebesar 16,0 % yang berusia 36-45 tahun dan 8 orang atau sebesar 5,3 % yang berusia > 45 tahun. 3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 5.3 Pendidikan Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent SMP 33 22.0 22.0 22.0 SMA 42 28.0 28.0 50.0 Perguruan Tinggi 55 36.7 36.7 86.7 Pascasarjana 20 13.3 13.3 100.0 150 100.0 100.0 Total Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan table 5.3 bahwa dapa diketahui dari 150 responden yang diteliti, terdapat 33 orang atau sebesar 22,0 % berpendidikan SMP, 42 orang atau sebesar 28,0% berpendidikan SMA, 55 orang atau sebesar 36,7 % berpendidikan perguruan tinggi, 20 orang atau sebesar 13,3 % berpendidikan pascasarjana. 4. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 5.4 Pekerjaan Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Pelajar/Mahasiswa 56 37.3 37.3 37.3 Wirausaha 21 14.0 14.0 51.3 Pegawai Swasta 49 32.7 32.7 84.0 Pegawai Negeri Sipil 19 12.7 12.7 96.7 5 3.3 3.3 100.0 150 100.0 100.0 Yang lain Total Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan tabel 5.4 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti , terdapat 56 orang atau sebesar 37,3 % sebagai pelajar/mahasiswa, 21 orang atau sebesar 14,0 % sebagai wirausaha, 49 orang atau sebesar 32,7 % sebagai pegawai swasta, 19 orang atau sebesar 12,7 % sebagai pegawai negeri sipil dan yang lainnya 5 orang atau sebesar 3,3 %. 5. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan Tabel 5.5 Pendapatan Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent < Rp 1.000.000 41 27.3 27.3 27.3 Rp 1.500.000 - 3.000.000 49 32.7 32.7 60.0 Rp 3.100.000 - 4.500.000 40 26.7 26.7 86.7 > 4.500.000 20 13.3 13.3 100.0 150 100.0 100.0 Total Berdasarkan tabel 5.5 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti , terdapat 41 orang atau sebesar 27,3 % yang berpendapatan < Rp 1.000.000, 49 orang atau sebesar 32,7 % yang berpendapatan Rp 1.500.000 3.000.000, 40 orang atau sebesar 26,7 % yang berpendapatan Rp 3.100.000 4.500.000, 20 orang atau sebesar 13,3% yang berpendapatan > 4.500.000. 6. Profil Responden Berdasarkan Celebrity Endorser Tabel 5.6 Celebrity Endorser Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Anggun C Sasmi 73 48.7 48.7 48.7 Maudy Ayunda 23 15.3 15.3 64.0 Raline Syah 54 36.0 36.0 100.0 150 100.0 100.0 Total `Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan tabel 5.6 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti, terdapat 73 orang atau sebesar 48,7% celebrity endorser Anggun C Sasmi, 23 orang atau sebesar 15,3 % celebrity endorser Maudy Ayunda, 54 orang atau sebesar 36,0 % celebrity endorser Raline Syah. 7. Profil Responden Berdasarkan Varian Shampo Pantene Tabel 5.7 Varian Shampo Pantene Cumulative Frequency Valid Pantene Pro-V Anti-Dandruff Shampo Pantene Pro-V Long Black Shampo Pantene Pro-V Hair Fall Control Shampo Pantene Pro-V Total Damage Shampo Pantene Pro-V Silky Smooth Care Shampo Total Percent Valid Percent Percent 35 23.3 23.3 23.3 24 16.0 16.0 39.3 50 33.3 33.3 72.7 26 17.3 17.3 90.0 15 10.0 10.0 100.0 150 100.0 100.0 Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan tabel 5.7 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti, terdapat 35 orang atau sebesar 23,3% Pantene Pro-V Anti-Dandruff Shampo, 24 orang atau sebesar 16,0% Pantene Pro-V Long Black Shampo, 50 orang atau sebesar 33,3% Pantene Pro-V Hair Fall Control Shampo, 26 orang atau sebesar 17,3% Pantene Pro-V Total Damage Shampo, 15 orang atau sebesar 10,0% Pantene Pro-V Silky Smooth Care Shampo. 8. Profil Responden Berdasarkan Kemasan Pantene Tabel 5.8 Kemasan Pantene Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Sachet 5 ml 76 50.7 50.7 50.7 Botol 70 ml 32 21.3 21.3 72.0 Botol 135 ml 25 16.7 16.7 88.7 Botol 290 ml 17 11.3 11.3 100.0 150 100.0 100.0 Total Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan tabel 5.8 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang diteliti, terdapat 76 orang atau sebesar 50,7% Sachet 5 ml, 32 orang atau sebesar 21,3 % Botol 70 ml, 25 orang atau sebesar 16,7 % Botol 135 ml, 17 orang atau sebesar 11,3% Botol 290 ml. B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Penenelitian Uji Validitas instrumen penelitian menggambarkan bahwa suatu instrumen atau alat ukur benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian. Dalam pernelitian ini butir-butir pertanyaan dikatakan valid, apabila hasil r signifikansi 5%. hitung ≥ r tabel, dengan tingkat Uji ini memakai korelasi product moment dan uji instrumen dalam penelitian ini ditujukan kepada 150 responden dengan taraf signifikan 5% dengan n =150, df = 150-2 = 148, maka diketahui nilai r tabel sebesar 0,1603 Analisis data yang dipergunakan adalah program statistical product and service solution (SPSS) versi 16.0. Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Variabel Item r hitung r tabel Kesimpulan Pernyataan Celebtiry Item 1 0,625 0,1603 Valid Endorser (X1) Item 2 0,687 0,1603 Valid Item 3 0,737 0,1603 Valid Item 4 0,670 0,1603 Valid Item 5 0,628 0,1603 Valid Item 1 0,632 0,1603 Valid Item 2 0,672 0,1603 Valid Item 3 0,734 0,1603 Valid Item 4 0,640 0,1603 Valid Item 5 0,727 0,1603 Valid Keputusan Item 1 0,656 0,1603 Valid Pembelian (Y) Item 2 0,648 0,1603 Valid Item 3 0,802 0,1603 Valid Item 4 0,746 0,1603 Valid Item 5 0,654 0,1603 Valid Iklan (X2) Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan hasil uji validitas dari butir-butir pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner sebagai instrument penelitian dinyatakan valid dapat digunakan untuk kelanjutan proses penelitian. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji Reliabelitas penelitian ini menggunan Alpha dari Cronbach suatu instrumen dinyatakan reliabel, apabila nilai koefisien Alphanya lebih besar dari nilai 0,60 (Suiyono,2011) Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Celebtiry Koefisien Alpha Alpha Cronbach Kesimpulan Endorser 0,691 0,60 Reliabel Iklan (X2) 0,711 0,60 Reliabel Keputusan 0,741 0,60 Reliabel (X1) Pembelian (Y) Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0 Berdasarkan uji reliablitas di atas dan memenuhi syarat memiliki nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60 dan dapat dipergunakan untuk kelanjutan penelitian. C. Analisis Data Kuantitatif Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regeresi linear berganda yang berfungsi untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Celebtiry Endorser (X1), Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Pantene di Kota Yogyakarta. Berdasarkan data-data yang sudah diperoleh melalui koesioner, analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) 2.627 .399 x1 -.042 .083 x2 .474 .080 Coefficients Beta t Sig. 6.583 .000 -.041 -.507 .613 .478 5.920 .000 Sumber : Data Olahan SPSS versi16.0 Berdasarkan tabel 5.10 diperoleh hasil analisi regresi linier berganda dilihat dari unstandardized coefficients adalah sebagai berikut: Y = 2.627 + 0,-042 X2+ 0,472 X2 + e Dari persamaan linier berganda dapat diartikan sebagai berikut : Dalam persamaan regresi diatas diperoleh nilai konstanta (a) = sebesar 2.627. Artinya apabila variabel independen celebrity endorser (X1) dan iklan (X2) sama dengan nol (0) maka keputusan pembelian (Y) bernilai sebesar 2.627. 1. Koefisien regresi celebrity endorser sebesar -0,042 artinya jika celebrity endorser ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden maka akan meningkatkan keputusan pembelian produk shampo pantene di Kota Yogyakarta sebesar -0,042 satuan dengan asumsi variabel-variabel lainnya dianggap tetap. 2. Koefisien regresi iklan sebesar 0,474 artinya jika iklan ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden maka akan meningkatkan keputusan pembelian produk shampo pantene di Kota Yogyakarta sebesar 0,474 satuan dengan asumsi variabel-variabel lainnya dianggap tetap. D. Uji Hipotesis 1. Uji t Uji statistik t menunjukkan apakah variabel independen (Celebrity Endorser (X1), Iklan (X2) berpengaruh yang baik atau tidak bagi variabel dependen Kepuasan Pasien (Y). Dikatakan berpengaruh, bila t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel Sedangkan dinyatakan signifikan apabila lebih kecil dari 5% (0,05). Uji t dipakai untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh secara parsial terhadap keputusan menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia di kota Yogyakarta, dapat dilakukan meggunakan kriteria sebagai berikut : a. t hitung ≤ t tabel ( a = 0,05 ), maka Ho diterima sehinggan Ha ditolak b. t hitung > t tabel ( a = 0,05 ), maka Ho ditolak sehingga Ha diterima c. Untuk menentuan besarnya t tabel dengan menggunakan tingkat a = 5% dan menggunkan uji dua arah, maka a/2 = 5% = 2,5% dengan derajat kebebasan atau dk = n-k-1 (150-2-1 = 147), maka diperoleh t tabel (2,5% ; 147) = 1,976 Berikut hasil olahan data menggunakan SPSS : Hasil Uji t Tabel 5.11 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B Coefficients Std. Error Beta (Constant) 2.627 .399 x1 -.042 .083 x2 .474 .080 t Sig. 6.583 .000 -.041 -.507 .613 .478 5.920 .000 Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0 Hasil perhitungan diperoleh : a. Uji t untuk variabel Celebrity Endorser (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). 1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha) H0 : β1 = 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Ha : β1 ≠ 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). 2) Menentukan ttabel untuk menentukan besarnya ttabel dengan menggunakan tingkat α = 5% dan menggunakan uji dua arah, maka α / 2 = 5% / 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan atau dk = n - 2 (150 – 2 – 1 = 147), maka diperoleh t adalah jumlah sampel. tebel (2,5% : 147) = 1,976, dimana n 3) Kriteia Daerah Daerah Daerah Penerimaan Ha Penerimaan Ha Penolakan Ha -1,976 -0,507 1,976 Gambar V.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan berdasarkan t tabel 4) Kesimpulan Diperoleh t hitung sebesar -0,507, signifikansi 0,613. Nilai signifikansi < 0,05 maka Celebrity Endorser (X1) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). t hitung (-0,507) > t tabel (1,976) maka H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan : Celebrity Endorser (X1) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis awal yang berbunyi “Celebrity Endorser Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene di Kota Yogyakarta” ditolak b. Uji t untuk variabel Iklan (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). 1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha) H0 : β1 = 0, artinya variabel Iklan (X2) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Ha : β1 ≠ 0, artinya variabel Iklan (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). 2) Menentukan ttabel untuk menentukan besarnya ttabel dengan menggunakan tingkat α = 5% dan menggunakan uji dua arah, maka α / 2 = 5% / 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan atau dk = n - 2 (150 – 2 – 1 = 147), maka diperoleh t tebel (2,5% : 147) = 1,976, dimana n adalah jumlah sampel. 3) Kriteia Jika t hitung < t table, atau -t hitung > -t table maka H0 diterima yang berarti variabel independen bukan merupakan penduga yang baik bagi variabel dependen. Sedangkan jika t hitung ≥t table atau -t hitung ≤ -t table maka H0 ditolak yang berarti variabel independen merupakan penduga yang baik bagi variabel dependen. Daerah Penerimaan Ha Daerah Daerah Penerimaan Ha Penolakan Ha -1,976 1,976 5.920 Gambar V.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan berdasarkan t tabel 4) Kesimpulan Diperoleh t hitung sebesar 5.920, signifikansi 0,000. Nilai signifikansi < 0,05 maka Iklan (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). t hitung (5.920) > t tabel (1,976) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan : Iklan (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis awal yang berbunyi “Iklan Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Iklan di Kota Yogyakarta” diterima. 2. Uji F Uji F merupakan alat yang digunakan untuk menguji kualitas keberanian regresi tiap-tiap variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji F juga digunakan untuk menguji apakah model regresi signifikan maka model regresi bias digunakan untuk peramalan. Sebaliknya jika model regresi tidak signifikan tidak bias digunakan untuk peramalan. Menurut Sugiyono (2012:2) uji F ini dilakukan untuk menggambarkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas atau variabel indepppenden (X) dalam menerangkan variabel terikat atau variabel independen (Y). dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser (X1) dan iklan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y). Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yang ada merupakan penduga yang baik atau tidak bagi variabel dependen. Uji F yaitu dengan membandingkan Fhitung yang dihasilkan oleh regresi linear berganda dengan Ftabel pada taraf signifikan α = 5%. dengan kriteria sebagai berikut: a. F hitung ≤ F tabel ( a = 0,05 ), maka Ho diterima sehinggan Ha ditolak b. F hitung > F tabel ( a = 0,05 ), maka Ho ditolak sehingga Ha diterima c. Untuk menentukan besarnya Ftabel dengan menggunakan tingkat α = 5% dengan F tabel = (k ; n - k - 1) = ( 5 ; 150 - 2 - 1 = 147 ), maka diperoleh F tabel (5%, 3, 147) = 3.06, dimana n adalah jumlah sampel dan k jumlah variabel independen/bebas Tabel 5.12 Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 4.068 2 2.034 Residual 14.972 147 .102 Total 19.040 149 F 19.968 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Langkah – langkah a. Menentukan Hipotesis H0 : β1, β2, β3 = 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) dan Iklan (X2) bukan merupakan penduga yang baik bagi Keputusan Pembelian (Y). H0 : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) dan Iklan (X2) merupakan penduga yang baik bagi Keputusan Pembelian (Y). b. Menentukan F tabel Untuk menentukan besarnya Ftabel dengan menggunakan tingkat α = 5% dengan F tabel = (k ; n - k - 1) = ( 5 ; 150 - 2 - 1 = 147 ), maka diperoleh F tabel (5%, 3, 147) = 2.67, dimana n adalah jumlah sampel dan k jumlah variabel independen/bebas. dan k jumlah variabel independen/bebas. c. F hitung = 19.968 1) F hitung = 335.021 Penolakan H0 Penerimaan H0 2.67 2.67 335.021 19.968 Gambar 5.12 V.3 Gambar Kurva Penerimaan dan Penolakan berdasarkan Ftabelf tabel Kurva Penerimaan dan Penolakan berdasarkan 2) Kesimpulan d. Kesimpulan Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji Model/uji anova, yaitu untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika F independen hitung < F tabel maka H0 diterima, artinya variabel (Celebrity Endorser dan Iklan) bukan merupakan penduga yang baik bagi variabel dependen Keputusan Pembelian. Jika F tabel maka hitung ≥F H0 ditolak, artinya variabel independen (Celebrity Endorser dan Iklan) merupakan penduga yang baik bagi variabel dependen Keputusan Pembelian. Berdarsarkan hasil uji F di peroleh nilai F-hitung sebesar 19,968 F-tabel > 2,67 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 Nilai positif koefisien regresi sebesar 4.068. Maka kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan kententuan uji F maka dapat di simpulkan bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain Celebrity Endorser (X1), dan Iklan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Iklan di Kota Yogyakarta (Y). 3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Berikut ini adalah hasil uji Koefisien Determinasi (R2) : Tabel 5.13 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R .462a 1 R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .214 .203 .31914 a. Predictors: (Constant), x2, x1 Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0 Angka R Square atau koefisien determinasi adalah 0,214. Adjusted R Square yaitu 0,203. Hal ini berarti variabel independen ( Celebrity Endorser dan Iklan ) berpengaruh terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian adalah sebesar 20,3% sedangkan sisanya 79,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. E. Pembahasan Dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana pengaruh Celebrity Endorser dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene di Kota Yogyakarta. Dari 150 responden, maka untuk karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 80 responden atau sebesar 53,3 %. Kedua karakterik responden berdasarkan Usia yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas berusia 16-25 tahun yaitu sebanyak 62 responden atau sebesar 41,3 %. Ketiga karakterik responden berdasarkan Pendidikan yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas perguruan tinggi yaitu sebanyak 42 responden atau sebesar 36,7 %. Keempat karakterik responden berdasarkan Pekerjaan yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 56 responden atau sebesar 37,3 %. Kelima karakterik responden berdasarkan pendapatan yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas pendapatan 1.500.000 – 3.000.000 yaitu sebanyak 43 responden atau sebesar 32,7 %. Keenam karakterik responden berdasarkan celebrity endorser yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas Anggun C Sasmi yaitu sebanyak 73 responden atau sebesar 48,7 %. Ketujuh karakterik responden berdasarkan varian shampo Pantene yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas Pantene Pro-V Hair Fall Control Shampo yaitu sebanyak 50 responden atau sebesar 33,3 %. Kedelapan karakterik responden berdasarkan kemasan pantene yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas Sachet 5 ml yaitu sebanyak 76 responden atau sebesar 50,7 %. Pada uji validitas dari 150 responden dengan menggunakan program statistical product and service solution untuk menguji setiap butir pernyataan pada masing-masing variabel independen dan dependen. Hasil uji validitas tersebut dapat dinyatakan bahwa pernyataan-peryataan yang digunakan dalam penelitian ini mengenai Celebrity Endorser dan Iklan terhadap Keputusam Pembelian yang terdiri dari 15 butir peryataan, seluruh butir pernyataan dinyatakan valid. Pada uji reliabilitas dari 150 responden diperoleh nilai cronbach alpha ≥ 0,60 untuk masing – masing variabel. Pada uji reliabilitas nilai cronbach alpha Celebrity Endorser (X1) sebesar 0,691, nilai cronbach alpha Iklan (X2) sebesar 0,711, nilai cronbach alpha dan nilai cronbach alpha Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,741. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai cronbach alpha ≥ 0,60 sehingga dinyatakan reliabel. 1. Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian Celebrity Endorser (X1) terdapat pengaruh negatif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), hal tersebut dapat dilihat dari pengujian uji t dengan nilai t hitung (-0,507) < t tabel (1.976) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,613 > 0,05 dan nilai konstanta -0,042 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel celebrity endorser (X1) tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian shampo pantene. Mayoritas responden dalam penelitian adalah wanita dan berusia 16-20 tahun yang memilih menggunakan shampoo pantene kemasan sachet, harga yang terjangkau dan konsumen tidak mempertimbangkan celebrity endorser untuk memilih menggunakan shampoo pantene kurangnya kepercayaan konsumen shampo pantene terhadap celebrity endorser yang dalam penelitian ini yaitu Anggun C Sasmita, Maudy Ayunda dan Raline Syah, kurangnya keahlian dalam penyampaian pesan iklan oleh celebrity endorser, rendahnya daya tarik celebrity endorser terhadap konsumen pengguna shampo pantene dan kurangnya kesamaan karakter dan kriteria antara endorsmen dan produk. Untuk meningkatkan keputusan pembelian shampoo pantene perlu meningkatkan kesesuain karakter dan kriteria antara endorsemen dan produk, meningkatkan penampilan dari celebrity endorser agar lebih menarik dan penyampaian pesan iklan celebrity endorser harus dapat dipercaya oleh konsumen pengguna shampo pantene. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktafiani dan Silaningsih (2015). Kalangi, Tamengkel dan Walangitan (2019) Berpendapat bahwa celebrity endorser berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian Iklan (X1) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), hal tersebut dapat dilihat dari pengujian uji t dengan nilai t hitung (5.920) > t tabel (1.976) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai konstanta 0.476 dengan nilai positif maka setiap kenaikan satu satuan maka keputusan pembelian akan naik menjadi 0.476 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Hal ini berarti semakin baik iklan yang diberikan oleh shampoo pantene maka akan semakin tinggi keputusan pembelian dari konsumen shampoo pantene. Berdasarkan hasil penelitian, iklan yang ditampilkan oleh shampo pantene sudah dikategorikan baik. Karena iklan shampo pantene dapat menimbulkan perhatian konsumen, menarik dan menimbulkan keinginan untuk membeli, iklan shampoo pantene memberikan informasi tentang produknya dengan sangat baik hingga pesan yang disampaikan dari iklan tersebut di pahami oleh konsumen sehingga dapat merangsang keputusan membeli produk shampo pantene. Dengan demikian shampo pantene perlu untuk mempertahankan bahkan meningkatkan iklan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yaitu Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dierima. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2017). Usvita (2013). Wibawa, Kirya dan Suwendra (2016). Jayanti dan Zuhri (2017). Khusnaeni, Yulianto dan Sunarti (2017). Yazia (2014). Kuspriyono (2018). Saidani dan Ramadhan (2013). Setiawan dan Rabuani (2019). Amanto dan Khuzaini (2017). Berpendapat bahwa Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Silahkan diperbaiki, yang diperbaiki ditulis dengan huruf warna merah, dan komen saya yang disamping kanan itu jangan dihapus