Uploaded by wanir5122

BAB V 03-3

advertisement
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pria
70
46.7
46.7
46.7
Wanita
80
53.3
53.3
100.0
150
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel 5.1 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti, terdapat 70 responden atau sebesar 46,7 % berjenis kelamin pria, dan
80 responden atau 53,3 % berjenis kelamin wanita.
2. Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.2
Usia
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
16-25 tahun
62
41.3
41.3
41.3
26-35 tahun
56
37.3
37.3
78.7
36-45 tahun
24
16.0
16.0
94.7
> 45 tahun
8
5.3
5.3
100.0
150
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel 5.2 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti, terdapat 62 orang atau sebesar 41,3 % yang berusia 16-25 tahun, 56
orang atau sebesar 37,3 % yang berusia 26-35 tahun, 24 orang atau sebesar
16,0 % yang berusia 36-45 tahun dan 8 orang atau sebesar 5,3 % yang berusia
> 45 tahun.
3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.3
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
SMP
33
22.0
22.0
22.0
SMA
42
28.0
28.0
50.0
Perguruan Tinggi
55
36.7
36.7
86.7
Pascasarjana
20
13.3
13.3
100.0
150
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan table 5.3 bahwa dapa diketahui dari 150 responden yang
diteliti, terdapat 33 orang atau sebesar 22,0 % berpendidikan SMP, 42 orang
atau sebesar 28,0% berpendidikan SMA, 55 orang atau sebesar 36,7 %
berpendidikan perguruan tinggi, 20 orang atau sebesar 13,3 % berpendidikan
pascasarjana.
4. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.4
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pelajar/Mahasiswa
56
37.3
37.3
37.3
Wirausaha
21
14.0
14.0
51.3
Pegawai Swasta
49
32.7
32.7
84.0
Pegawai Negeri Sipil
19
12.7
12.7
96.7
5
3.3
3.3
100.0
150
100.0
100.0
Yang lain
Total
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel 5.4 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti , terdapat 56 orang atau sebesar 37,3 % sebagai pelajar/mahasiswa, 21
orang atau sebesar 14,0 % sebagai wirausaha, 49 orang atau sebesar 32,7 %
sebagai pegawai swasta, 19 orang atau sebesar 12,7 % sebagai pegawai negeri
sipil dan yang lainnya 5 orang atau sebesar 3,3 %.
5. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel 5.5
Pendapatan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
< Rp 1.000.000
41
27.3
27.3
27.3
Rp 1.500.000 - 3.000.000
49
32.7
32.7
60.0
Rp 3.100.000 - 4.500.000
40
26.7
26.7
86.7
> 4.500.000
20
13.3
13.3
100.0
150
100.0
100.0
Total
Berdasarkan tabel 5.5 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti , terdapat 41 orang atau sebesar 27,3 % yang berpendapatan < Rp
1.000.000, 49 orang atau sebesar 32,7 % yang berpendapatan Rp 1.500.000 3.000.000, 40 orang atau sebesar 26,7 % yang berpendapatan Rp 3.100.000 4.500.000, 20 orang atau sebesar 13,3% yang berpendapatan > 4.500.000.
6. Profil Responden Berdasarkan Celebrity Endorser
Tabel 5.6
Celebrity Endorser
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Anggun C Sasmi
73
48.7
48.7
48.7
Maudy Ayunda
23
15.3
15.3
64.0
Raline Syah
54
36.0
36.0
100.0
150
100.0
100.0
Total
`Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel 5.6 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti, terdapat 73 orang atau sebesar 48,7% celebrity endorser Anggun C
Sasmi, 23 orang atau sebesar 15,3 % celebrity endorser Maudy Ayunda, 54
orang atau sebesar 36,0 % celebrity endorser Raline Syah.
7. Profil Responden Berdasarkan Varian Shampo Pantene
Tabel 5.7
Varian Shampo Pantene
Cumulative
Frequency
Valid
Pantene Pro-V Anti-Dandruff
Shampo
Pantene Pro-V Long Black
Shampo
Pantene Pro-V Hair Fall
Control Shampo
Pantene Pro-V Total
Damage Shampo
Pantene Pro-V Silky Smooth
Care Shampo
Total
Percent
Valid Percent
Percent
35
23.3
23.3
23.3
24
16.0
16.0
39.3
50
33.3
33.3
72.7
26
17.3
17.3
90.0
15
10.0
10.0
100.0
150
100.0
100.0
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel 5.7 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti, terdapat 35 orang atau sebesar 23,3% Pantene Pro-V Anti-Dandruff
Shampo, 24 orang atau sebesar 16,0% Pantene Pro-V Long Black Shampo, 50
orang atau sebesar 33,3% Pantene Pro-V Hair Fall Control Shampo, 26 orang
atau sebesar 17,3% Pantene Pro-V Total Damage Shampo, 15 orang atau sebesar
10,0% Pantene Pro-V Silky Smooth Care Shampo.
8. Profil Responden Berdasarkan Kemasan Pantene
Tabel 5.8
Kemasan Pantene
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Sachet 5 ml
76
50.7
50.7
50.7
Botol 70 ml
32
21.3
21.3
72.0
Botol 135 ml
25
16.7
16.7
88.7
Botol 290 ml
17
11.3
11.3
100.0
150
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan tabel 5.8 bahwa dapat diketahui dari 150 responden yang
diteliti, terdapat 76 orang atau sebesar 50,7% Sachet 5 ml, 32 orang atau sebesar
21,3 % Botol 70 ml, 25 orang atau sebesar 16,7 % Botol 135 ml, 17 orang atau
sebesar 11,3% Botol 290 ml.
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen Penenelitian
Uji Validitas instrumen penelitian menggambarkan bahwa suatu
instrumen atau alat ukur benar-benar mampu mengukur variabel-variabel
yang akan diukur dalam penelitian. Dalam pernelitian ini butir-butir
pertanyaan dikatakan valid, apabila hasil r
signifikansi 5%.
hitung
≥ r
tabel,
dengan tingkat
Uji ini memakai korelasi product moment dan uji instrumen dalam penelitian
ini ditujukan kepada 150 responden dengan taraf signifikan 5% dengan n
=150, df = 150-2 = 148, maka diketahui nilai r tabel sebesar 0,1603
Analisis data yang dipergunakan adalah program statistical product and
service solution (SPSS) versi 16.0.
Tabel 5.9
Hasil Uji Validitas
Variabel
Item
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Pernyataan
Celebtiry
Item 1
0,625
0,1603
Valid
Endorser (X1)
Item 2
0,687
0,1603
Valid
Item 3
0,737
0,1603
Valid
Item 4
0,670
0,1603
Valid
Item 5
0,628
0,1603
Valid
Item 1
0,632
0,1603
Valid
Item 2
0,672
0,1603
Valid
Item 3
0,734
0,1603
Valid
Item 4
0,640
0,1603
Valid
Item 5
0,727
0,1603
Valid
Keputusan
Item 1
0,656
0,1603
Valid
Pembelian (Y)
Item 2
0,648
0,1603
Valid
Item 3
0,802
0,1603
Valid
Item 4
0,746
0,1603
Valid
Item 5
0,654
0,1603
Valid
Iklan (X2)
Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan hasil uji validitas dari butir-butir pernyataan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner sebagai instrument
penelitian dinyatakan valid dapat digunakan untuk kelanjutan proses
penelitian.
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji Reliabelitas penelitian ini menggunan Alpha dari Cronbach suatu
instrumen dinyatakan reliabel, apabila nilai koefisien Alphanya lebih besar
dari nilai 0,60 (Suiyono,2011)
Tabel 5.9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Celebtiry
Koefisien
Alpha
Alpha
Cronbach
Kesimpulan
Endorser 0,691
0,60
Reliabel
Iklan (X2)
0,711
0,60
Reliabel
Keputusan
0,741
0,60
Reliabel
(X1)
Pembelian (Y)
Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0
Berdasarkan uji reliablitas di atas dan memenuhi syarat memiliki nilai
koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60 dan dapat dipergunakan untuk
kelanjutan penelitian.
C. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regeresi linear berganda yang berfungsi untuk menguji pengaruh lebih dari satu
variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Celebtiry Endorser (X1), Iklan (X2) terhadap Keputusan
Pembelian Produk Shampo Pantene di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan data-data yang sudah diperoleh melalui koesioner, analisis
regresi linier berganda dengan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.10
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
2.627
.399
x1
-.042
.083
x2
.474
.080
Coefficients
Beta
t
Sig.
6.583
.000
-.041
-.507
.613
.478
5.920
.000
Sumber : Data Olahan SPSS versi16.0
Berdasarkan tabel 5.10 diperoleh hasil analisi regresi linier berganda dilihat
dari unstandardized coefficients adalah sebagai berikut:
Y = 2.627 + 0,-042 X2+ 0,472 X2 + e
Dari persamaan linier berganda dapat diartikan sebagai berikut :
Dalam persamaan regresi diatas diperoleh nilai konstanta (a) = sebesar 2.627.
Artinya apabila variabel independen celebrity endorser (X1) dan iklan (X2) sama
dengan nol (0) maka keputusan pembelian (Y) bernilai sebesar 2.627.
1. Koefisien regresi celebrity endorser sebesar -0,042 artinya jika celebrity
endorser ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden maka akan
meningkatkan keputusan pembelian produk shampo pantene di Kota
Yogyakarta sebesar -0,042 satuan dengan asumsi variabel-variabel lainnya
dianggap tetap.
2. Koefisien regresi iklan sebesar 0,474 artinya jika iklan ditingkatkan sebesar 1
skala dalam jawaban responden maka akan meningkatkan keputusan
pembelian produk shampo pantene di Kota Yogyakarta sebesar 0,474 satuan
dengan asumsi variabel-variabel lainnya dianggap tetap.
D. Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji statistik t menunjukkan apakah variabel independen (Celebrity Endorser
(X1), Iklan (X2) berpengaruh yang baik atau tidak bagi variabel dependen
Kepuasan Pasien (Y). Dikatakan berpengaruh, bila t hitung > t tabel atau -t hitung <
-t tabel Sedangkan dinyatakan signifikan apabila lebih kecil dari 5% (0,05).
Uji t dipakai untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh secara parsial
terhadap keputusan menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia di kota
Yogyakarta, dapat dilakukan meggunakan kriteria sebagai berikut :
a. t hitung ≤ t tabel ( a = 0,05 ), maka Ho diterima sehinggan Ha ditolak
b. t hitung > t tabel ( a = 0,05 ), maka Ho ditolak sehingga Ha diterima
c. Untuk menentuan besarnya t tabel dengan menggunakan tingkat a = 5%
dan menggunkan uji dua arah, maka a/2 = 5% = 2,5% dengan derajat
kebebasan atau dk = n-k-1 (150-2-1 = 147), maka diperoleh t tabel (2,5%
; 147) = 1,976
Berikut hasil olahan data menggunakan SPSS :
Hasil Uji t
Tabel 5.11
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
2.627
.399
x1
-.042
.083
x2
.474
.080
t
Sig.
6.583
.000
-.041
-.507
.613
.478
5.920
.000
Sumber : Data Olahan SPSS versi 16.0
Hasil perhitungan diperoleh :
a. Uji t untuk variabel Celebrity Endorser (X1) terhadap variabel Keputusan
Pembelian (Y).
1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)
H0 :
β1 = 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) tidak berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Ha : β1 ≠ 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
2) Menentukan
ttabel
untuk
menentukan
besarnya
ttabel
dengan
menggunakan tingkat α = 5% dan menggunakan uji dua arah, maka α
/ 2 = 5% / 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan atau dk = n - 2 (150 –
2 – 1 = 147), maka diperoleh t
adalah jumlah sampel.
tebel
(2,5% : 147) = 1,976, dimana n
3) Kriteia
Daerah
Daerah
Daerah
Penerimaan Ha
Penerimaan Ha
Penolakan Ha
-1,976
-0,507
1,976
Gambar V.1
Kurva Penerimaan dan Penolakan berdasarkan t tabel
4) Kesimpulan
Diperoleh t
hitung
sebesar -0,507, signifikansi 0,613. Nilai signifikansi
< 0,05 maka Celebrity Endorser (X1) tidak berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
t hitung (-0,507) > t tabel (1,976) maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Kesimpulan : Celebrity Endorser (X1) tidak berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis awal yang berbunyi
“Celebrity Endorser Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap
Keputusan Pembelian Shampo Pantene di Kota Yogyakarta”
ditolak
b. Uji t untuk variabel Iklan (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian
(Y).
1) Menentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha)
H0 :
β1 = 0, artinya variabel Iklan (X2) tidak berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
Ha : β1 ≠ 0, artinya variabel Iklan (X2) berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y).
2) Menentukan
ttabel
untuk
menentukan
besarnya
ttabel
dengan
menggunakan tingkat α = 5% dan menggunakan uji dua arah, maka α
/ 2 = 5% / 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan atau
dk = n - 2 (150
– 2 – 1 = 147), maka diperoleh t tebel (2,5% : 147) = 1,976, dimana n
adalah jumlah sampel.
3) Kriteia
Jika t hitung < t table, atau -t hitung > -t table maka H0 diterima yang berarti
variabel independen bukan merupakan penduga yang baik bagi
variabel dependen. Sedangkan jika t
hitung
≥t
table
atau -t
hitung
≤ -t
table
maka H0 ditolak yang berarti variabel independen merupakan
penduga yang baik bagi variabel dependen.
Daerah
Penerimaan Ha
Daerah
Daerah
Penerimaan Ha
Penolakan Ha
-1,976
1,976
5.920
Gambar V.2
Kurva Penerimaan dan Penolakan berdasarkan t tabel
4) Kesimpulan
Diperoleh t
hitung
sebesar 5.920, signifikansi 0,000. Nilai signifikansi
< 0,05 maka Iklan (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
(Y).
t hitung (5.920) > t tabel (1,976) maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Iklan (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
(Y).
Berdasarkan hasil analisis ini maka hipotesis awal yang berbunyi
“Iklan Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan
Pembelian Iklan di Kota Yogyakarta” diterima.
2. Uji F
Uji F merupakan alat yang digunakan untuk menguji kualitas keberanian
regresi tiap-tiap variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji F juga
digunakan untuk menguji apakah model regresi signifikan maka model
regresi bias digunakan untuk peramalan. Sebaliknya jika model regresi tidak
signifikan tidak bias digunakan untuk peramalan. Menurut Sugiyono
(2012:2) uji F ini dilakukan untuk menggambarkan seberapa jauh pengaruh
variabel bebas atau variabel indepppenden (X) dalam menerangkan variabel
terikat atau variabel independen (Y). dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh celebrity endorser (X1) dan iklan (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y).
Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yang ada
merupakan penduga yang baik atau tidak bagi variabel dependen. Uji F yaitu
dengan membandingkan Fhitung yang dihasilkan oleh regresi linear berganda
dengan Ftabel pada taraf signifikan α = 5%. dengan kriteria sebagai berikut:
a. F hitung ≤ F tabel ( a = 0,05 ), maka Ho diterima sehinggan Ha ditolak
b. F hitung > F tabel ( a = 0,05 ), maka Ho ditolak sehingga Ha diterima
c. Untuk menentukan besarnya Ftabel dengan menggunakan tingkat
α = 5%
dengan F tabel = (k ; n - k - 1) = ( 5 ; 150 - 2 - 1 = 147 ), maka diperoleh
F tabel (5%, 3, 147) = 3.06, dimana n adalah jumlah sampel dan k jumlah
variabel independen/bebas
Tabel 5.12
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
4.068
2
2.034
Residual
14.972
147
.102
Total
19.040
149
F
19.968
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Langkah – langkah
a. Menentukan Hipotesis
H0 : β1, β2, β3 = 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) dan Iklan (X2)
bukan merupakan penduga yang baik bagi Keputusan Pembelian (Y).
H0 : β1, β2, β3 ≠ 0, artinya variabel Celebrity Endorser (X1) dan Iklan (X2)
merupakan penduga yang baik bagi Keputusan Pembelian (Y).
b. Menentukan F tabel
Untuk menentukan besarnya Ftabel dengan menggunakan tingkat
α = 5%
dengan F tabel = (k ; n - k - 1) = ( 5 ; 150 - 2 - 1 = 147 ), maka diperoleh
F tabel (5%, 3, 147) = 2.67, dimana n adalah jumlah sampel dan k jumlah
variabel independen/bebas.
dan k jumlah variabel independen/bebas.
c. F hitung = 19.968
1) F hitung = 335.021
Penolakan H0
Penerimaan H0
2.67
2.67
335.021
19.968
Gambar
5.12 V.3
Gambar
Kurva
Penerimaan
dan
Penolakan
berdasarkan
Ftabelf tabel
Kurva Penerimaan dan Penolakan
berdasarkan
2) Kesimpulan
d. Kesimpulan
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji Model/uji anova, yaitu
untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara
bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah
model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non
signifikan. Jika F
independen
hitung
< F
tabel
maka H0 diterima, artinya variabel
(Celebrity Endorser dan Iklan) bukan merupakan penduga
yang baik bagi variabel dependen Keputusan Pembelian. Jika F
tabel maka
hitung
≥F
H0 ditolak, artinya variabel independen (Celebrity Endorser dan
Iklan) merupakan penduga yang baik bagi variabel dependen Keputusan
Pembelian. Berdarsarkan hasil uji F di peroleh nilai F-hitung sebesar
19,968 F-tabel > 2,67 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 Nilai
positif koefisien regresi sebesar 4.068. Maka kesimpulannya Ho ditolak
dan Ha diterima. Berdasarkan kententuan uji F maka dapat di simpulkan
bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain Celebrity Endorser (X1),
dan Iklan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Iklan di Kota Yogyakarta (Y).
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y).
Berikut ini adalah hasil uji Koefisien Determinasi (R2) :
Tabel 5.13
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model
R
.462a
1
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.214
.203
.31914
a. Predictors: (Constant), x2, x1
Sumber: Data Olahan SPSS versi 16.0
Angka R Square atau koefisien determinasi adalah 0,214. Adjusted R
Square yaitu 0,203. Hal ini berarti variabel independen ( Celebrity Endorser
dan Iklan ) berpengaruh terhadap variabel dependen Keputusan Pembelian
adalah sebesar 20,3% sedangkan sisanya 79,7% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.
E. Pembahasan
Dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana pengaruh
Celebrity Endorser dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene di
Kota Yogyakarta. Dari 150 responden, maka untuk karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas berjenis
kelamin wanita yaitu sebanyak 80 responden atau sebesar 53,3 %. Kedua
karakterik responden berdasarkan Usia yang diteliti dalam penelitian ini
mayoritas berusia 16-25 tahun yaitu sebanyak 62 responden atau sebesar 41,3 %.
Ketiga karakterik responden berdasarkan Pendidikan yang diteliti dalam
penelitian ini mayoritas perguruan tinggi yaitu sebanyak 42 responden atau
sebesar 36,7 %. Keempat karakterik responden berdasarkan Pekerjaan yang
diteliti dalam penelitian ini mayoritas pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 56
responden atau sebesar 37,3 %. Kelima karakterik responden berdasarkan
pendapatan yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas pendapatan 1.500.000 –
3.000.000 yaitu sebanyak 43 responden atau sebesar 32,7 %. Keenam karakterik
responden berdasarkan celebrity endorser yang diteliti dalam penelitian ini
mayoritas Anggun C Sasmi yaitu sebanyak 73 responden atau sebesar 48,7 %.
Ketujuh karakterik responden berdasarkan varian shampo Pantene yang diteliti
dalam penelitian ini mayoritas Pantene Pro-V Hair Fall Control Shampo yaitu
sebanyak 50 responden atau sebesar 33,3 %. Kedelapan karakterik responden
berdasarkan kemasan pantene yang diteliti dalam penelitian ini mayoritas Sachet
5 ml yaitu sebanyak 76 responden atau sebesar 50,7 %.
Pada uji validitas dari 150 responden dengan menggunakan program
statistical product and service solution untuk menguji setiap butir pernyataan
pada masing-masing variabel independen dan dependen. Hasil uji validitas
tersebut dapat dinyatakan bahwa pernyataan-peryataan yang digunakan dalam
penelitian ini mengenai Celebrity Endorser dan Iklan terhadap Keputusam
Pembelian yang terdiri dari 15 butir peryataan, seluruh butir pernyataan
dinyatakan valid.
Pada uji reliabilitas dari 150 responden diperoleh nilai cronbach alpha ≥
0,60 untuk masing – masing variabel. Pada uji reliabilitas nilai cronbach alpha
Celebrity Endorser (X1) sebesar 0,691, nilai cronbach alpha Iklan (X2) sebesar
0,711, nilai cronbach alpha dan nilai cronbach alpha Keputusan Pembelian (Y)
sebesar 0,741. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai cronbach alpha ≥ 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.
1. Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian
Celebrity Endorser (X1) terdapat pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y), hal tersebut dapat dilihat dari pengujian uji t
dengan nilai t hitung (-0,507) < t tabel (1.976) dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,613 > 0,05 dan nilai konstanta -0,042 dengan asumsi variabel lain
dianggap tetap. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel celebrity endorser (X1)
tidak mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
shampo pantene. Mayoritas responden dalam penelitian adalah wanita dan
berusia 16-20 tahun yang memilih menggunakan shampoo pantene kemasan
sachet, harga yang terjangkau dan konsumen tidak mempertimbangkan
celebrity endorser untuk memilih menggunakan shampoo pantene
kurangnya kepercayaan konsumen shampo pantene terhadap celebrity
endorser yang dalam penelitian ini yaitu Anggun C Sasmita, Maudy Ayunda
dan Raline Syah, kurangnya keahlian dalam penyampaian pesan iklan oleh
celebrity endorser, rendahnya daya tarik celebrity endorser terhadap
konsumen pengguna shampo pantene dan kurangnya kesamaan karakter dan
kriteria antara endorsmen dan produk. Untuk meningkatkan keputusan
pembelian shampoo pantene perlu meningkatkan kesesuain karakter dan
kriteria antara endorsemen dan produk, meningkatkan penampilan dari
celebrity endorser agar lebih menarik dan penyampaian pesan iklan celebrity
endorser harus dapat dipercaya oleh konsumen pengguna shampo pantene.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktafiani
dan Silaningsih (2015). Kalangi, Tamengkel dan Walangitan (2019)
Berpendapat bahwa celebrity endorser berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2. Pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian
Iklan (X1) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y), hal tersebut dapat dilihat dari pengujian uji t dengan nilai t
hitung (5.920) > t tabel (1.976) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <
0,05 dan nilai konstanta 0.476 dengan nilai positif maka setiap kenaikan satu
satuan maka keputusan pembelian akan naik menjadi 0.476 dengan asumsi
variabel lain dianggap tetap. Hal ini berarti semakin baik iklan
yang
diberikan oleh shampoo pantene maka akan semakin tinggi keputusan
pembelian dari konsumen shampoo pantene. Berdasarkan hasil penelitian,
iklan yang ditampilkan oleh shampo pantene sudah dikategorikan baik.
Karena iklan shampo pantene dapat menimbulkan perhatian konsumen,
menarik dan menimbulkan keinginan untuk membeli, iklan shampoo
pantene memberikan informasi tentang produknya dengan sangat baik
hingga pesan yang disampaikan dari iklan tersebut di pahami oleh konsumen
sehingga dapat merangsang keputusan membeli produk shampo pantene.
Dengan demikian shampo pantene perlu untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan iklan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis kedua yaitu Pengaruh Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian
(Y) dierima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Situmorang
(2017). Usvita (2013). Wibawa, Kirya dan Suwendra (2016). Jayanti dan
Zuhri (2017). Khusnaeni, Yulianto dan Sunarti (2017). Yazia (2014).
Kuspriyono (2018). Saidani dan Ramadhan (2013). Setiawan dan Rabuani
(2019). Amanto dan Khuzaini (2017). Berpendapat bahwa Iklan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Silahkan diperbaiki, yang diperbaiki ditulis
dengan huruf warna merah, dan komen
saya yang disamping kanan itu jangan
dihapus
Download