NAMA = YOSI EKA DAMAYANTI NIM = 01.2.17.00631 TUGAS = MANAJEMEN KEPERAWATAN Rangkuman Perencanaan Pelayanan Di Rimah Sakit Metode Balance Scorcard A. Pengertian Balance Scorecard ( BSC) BSC merupakan suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dara strategi suatu organisasi. Selain ukuran finansial masa lalu, balance scorecard juga menggunakan pendorong kinerja masa depan. Pendokor kinerja yang meliputi perspektif pelangganan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan strategi organisasi yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan danukuran yang nyata.balance scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan . Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada pemegang saham. Balanced scorecard memberi manfaat bagi organisasi dalam beberapa cara, yaitu: 1. menjelaskan visi organisasi; 2. menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu; 3. mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya; 4. meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat untuk mengarahkan perubahan. Robert Kaplan dan David Norton, mensyaratkan lima prinsip utama dalam menerapkan balanced scorecard., yaitu: 1. menerjemahkan sistem manajemen strategi berbasis balanced scorecard ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang dapat memahami; 2. menghubungkan dan menyelaraskan organisasi dengan strategi itu untuk memberikan arah dari eksekutif kepada staf garis depan; 3. membuat strategi merupakan pekerjaan bagi semua orang melalui kontribusi setiap orang dalam implementasi strategis: 4. membuat strategi suatu proses terus menerus melalui pembelajaran dan adaptasi organisasi. Penggunaan Balanced Scorecard Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan yang dikenal dengan sistem manajemen strategi. Sistem manajemen strategi dalam Balance scorecard dijabarkan dalam tahapan-tahapan berikut: perumusan strategi, perencanaan strategis, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi dan pemantauan (Figur 21.2). 1. Perumusan strategi. Tahap ini ditujukan untuk menghasilkan misi, visi, keyakinan dan nilai dasar dan tujuan institusi. Proses perumusan strategi dilakukan secara bertahap, yaitu: analisis eksternal, analisis internal, penentuan jati diri, dan perumusan strategi itu sendiri. 2. Perumusan Strategi Strategi dibuat dalam beberapa tingkatan, yaitu tingkat organisasi, tingkat unit bisnis, dan tingkat fungsional. Dalam menentukan strategi perlu dikenali penghalang internal yang dihadapi, antara lain penghalang manajemen, tenand linogog mal penghalang visi, penghalang operasional, dan penghalang orang. Penghalang manajemen yaitu di mana sistem manajemen didesain secara tradisional untuk pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan dan yang terkait dengan anggaran, bukan strategi. 3. Perencanaan strategi. Perencanaan strategis meliputi proses penentuan sasaran, tolok ukur, target dan inisiatif. Sasaran adalah kondisi masa depan yang dituju. Sasaran bersifat komprehensif yakni sesuai dengan tujuan dan strategi, merumuskan sasaran secara koheren, seimbang dan saling mendukung. 4. Penyusunan program. Proses penyusunan program adalah menjabarkan inisiatif menjadi beberapa program yang akan dilaksanakan beberapa tahun yang akan datang, memperkirakan investasi yang diperlukan untuk setiap program, menghitung, perkiraan penerimaan yang dapat diperoleh dan menghitung perkiraan laba/hasil 5. Penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran bertujuan untuk menentukan kegiatan tahun berikutnya dan sumber daya yang diperlukan. Anggaran disusun berdasarkan iniatif yang telah dirumuskan. Anggaran yang baik berupa rencana tindakan terperinci, rencana satu-dua tahunan, memguraikan biaya yang diperlukan, mengidentinkasi pencapaian terpenting kegiatan tersebut, menyebutkan siapa yang akan bertanggung jawab, sebagai referensi menyusun rencana kinerja individual, ditulis secara singkat namun lengkap, alat untuk memantau kinerja dan diperbarui apabila terjadi perubahan-perubahan 6. Implementasi. Tahap ini melaksanakan kegiatan sesuai rencana. 7. Pemantauan dan pengendalian. Tahap ini membandingkan kinerja dengan target. Berbagai kemungkinan hasil adalah berhasil, gagal, dan variasi diantara keduanya. Prinsip umum dalam pemantauan adalah mengukur kinerja, membandingkan kinerja, melakukan tinjauan ulang, memberi penghargaan dan mengidentifikasi hasil yang dicapai, mempelajari pengalaman, menyesuaikan dan menyegarkan strategi, dan melakukan perbaikan. Pemantauan harus diikuti dengan pengendalian. Jenis-jenis pengendalian. Figur 21.3 Strategi Manajemen Sistem dengan Pendekatan Balanced scorecard Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika.