152 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dari ketiga petanda: DNA LMP2, RNA LMP2A dan protein ITGa6, dalam penelitian diperoleh pengukuran DNA LMP2 secara statistik menunjukkan perbedaan bermakna antara KNF stadium lanjut dan stadium awal sehingga dapat digunakan sebagai indikator progresivitas. Jadi hipotesis 1 dapat diterima. 2. Pada penelitian ini RNA LMP2A secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara KNF stadium awal dan stadium lanjut. Namun demikian pemeriksaan RNA LMP2A menunjukkan bahwa dijumpai ekspresi RNA LMP2A yang berarti bahwa ada infeksi EBV, walaupun secara statistik tidak bermakna ,sehingga tidak dapat digunakan sebagai petanda progresivitas. 3. Pada penelitian ini protein ITGa6 secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara KNF stadium awal dan stadium lanjut. Namun demikian pemeriksaan protein ITGa6 menunjukkan bahwa adanya ekspresi protein ITGa6 membuktikan adanya proses metastasis KNF, meskipun secara statistik tidak bermakna untuk digunakan sebagai petanda progresivitas. Pada penelitian ini ekspresi ITGa6 pada stadium III cenderung kuat lebih tinggi dibanding stadium walaupun secara statistik tidak berbeda bermakna. Telah diuraikan dalam tinjauan 153 pustaka dan pembahasan bahwa integrin 64 terlibat dalam 2 proses yang berlawanan, yaitu pembentukan adhesi antar-sel yang stabil sekaligus meningkatkan migrasi dan invasi. Dengan demikian integrin ini memegang peran ganda yang paradoksal, di satu fihak ia diperlukan untuk memelihara stabilitas sel di lain fihak ia mempromosikan migrasi Hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam membuktikan peranan ITGa6 dalam meningkatkan progresivitas KNF. Kalau diperhatikan peran ganda dari ITGa6, maka besar kemungkinan ITGa6 tidak disekresi ke dalam sirkulasi pada stadium IV karena diperlukan untuk perlekatan sel kanker pada matrik ekstraseluler. 4. Uji gabungan petanda LMP2/LMP2A, LMP2/ITG dan LMP2/LMP2A/ITGα6 untuk membedakan KNF stadium awal dan stadium lanjut secara statistik tidak bermakna sehingga tidak dapat digunakan sebagai petanda gabungan untuk menentukan progresivitas. B. Saran 1. Berdasarkan penelitian ini, untuk pengukuran DNA/RNA EBV, dalam uji validasi dan optimalisasi metode pemeriksaan, perlu diperhatikan primer yang digunakan dan kemungkinan adanya fragmented DNA/RNA dalam sampel pasien KNF. Untuk maksud tersebut maka perlu desain primer dan uji primer bagi laboratorium yang akan melakukan pemeriksaan. 154 2. Di dalam sampel penelitian ini kemungkinan ditemukan fragmented DNA/RNA EBV , sehingga kuantitas DNA/RNA EBV dapat sangat sedikit (< 100 ng DNA) yang dengan PCR biasa tidak dapat terdeteksi. Oleh karena itu diperlukan teknologi yang lebih canggih yang akhir-akhir ini dikenal adalah multiplex ice Cold PCR coupled to NGS atau ddPCR yang mampu mendeteksi perubahan DNA yang hanya < 0.01% dalam sampel. Metode alat ini dapat disarankan agar pemeriksaan DNA/RNA load EBV lebih sensitive medeteksi fragmen yang sangat kecil kadarnya dalam sampel KNF. 3. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan jumlah sampel yang sesuai dengan penghitungan sampel secara statistik sehingga didapatkan gambaran DNA /RNA EBV dan protein ITGa6 pada kasus KNF lebih baik