BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masih banyak orang yang tidak mengetahui fungsi dan apa itu dinar dan dirham, yang mereka tau adalah dinar dan dirham adalah sebuah koin perak dan emas yang digunakan sebagai alat tukar pada zaman rasuluullah dahulu, tanpa mereka sadari bahwa dinar dan dirham masih digunakan sebagai alat tukar perdagangan sampai sekarang, tdinar dirham tidak hanya dijadikan sebagai alat tukar saja, juga dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan nisab zakat, dan juga bias digunakan sebagai mahar, dinar dan dirham juga dapat digunakan sebagai peran mata uang domestik, tetapi hanya digunakan untuk pembayaran atas tsansaksi perdagangan barang dan jasa luar negri, dinar tidak diwujudkan dalam bentuk fisik, tetapi diukur dalam ukuran harga emas, jadi dinar dirham biasa digunakan dalam transaksi perdagangan multilateral ataupun bilateral, perdagangan multilateral melibatkan beberapa negara dalam transaksi perdagangan, seperti ekspor dan impor yang terjadi antara Malaysia dengan arab Saudi dan Indonesia. Adapun transaksi bilateral melibatkan dua negara dalam perdagangan dan jasa, seperti perdagangan antara Malaysia dengan Indonesia Dinar dirham sebagai alat tukar pada zaman rasulullah dan sampai sekarang, dimana manfaatnya tidak hanya digunakan sebagai alat tukar perdagangan saja, namun juga berperan penting sebagai alat transaksi seperti ekspor dan impor yang terjadi di beberapa negara international, dan penggunaan dinar dirham akan dapat mengurangi kebergantungan negara berkembang dan negara miskin terhadap perekonomian negara maju, mengingat sebagian besar sebagai sumber daya alam di dunia ini berada di negara-negara berkembang, penggunaan dinar juga dapat mengurangi terjadinya spekulasi, manioulasi, dan arbitrasi terhadap mata uang nasional. Ketika tiga negara, seperti Malaysia, Indonesia, dan brunei Darussalam melakukan perdagangan, aka nada tiga jenis mata uang tunggal dalam 1 2 perdagangan,tidak aka nada spekulasi atau arbitrasi yang terjadi dalam perdagangan tersebut. Pada praktiknya, situasi ekonomi dan politik sebuah negara akan mempengaruhi nilai tukar mata uangnya dan akan berpengaruh pada pasar dan aktifitas ekonomi, akan tetapi, dengan dinar sebagai mata uang global, hal tersebut tidak akan berpengaruh signifikan karna dinar bukan milik suatu negara tertentu B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian dinar dan dirham? 2. Bagaimana sejarah dinar dan dirham? 3. Bagaimana implementasi penggunaan dinar dan dirham? 4. Bagaimana peraturan tentang penerapan dinar dirham dalam perdagangan? 5. Apa saja dampak penggunaan dinar dan dirham dalam perdagangan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dinar dan dirham 2. Untuk mengetahui sejarah dinar dan dirham 3. Untuk mengetahui implementasi penggunaan dinar dan dirham 4. Untuk mengetahui peraturan tentang penerapan dinar dan dirham 5. Untuk mengetahui dampak penggunaan dinar dan dirham BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DINAR DAN DIRHAM Secara umum pengertian dinar adalah koin emas seberat 22 karat dengan berat 4,25 gram dan pengertian dirham adalah koin perak murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan dirham merupakan mata uang yang digunakan oleh umat islam pada masa khalifah umar bin khatab ra. Alasan kenapa emas 22 karat salah satunya agar kuat dan kokoh sebagai mata uang. Logam mulia berupa emas batangan, masyarakat juga sudah mulai mengenal dinar dan dirham sebagai instrument inventaris alternatif. Dinar biasanya berupa kepingan logam emas, sedangkan dirham terbuat dari perak. Mengacu situs logammulia, dinar dan dirham memang dikenal sebagai alat perdagangan resmi yang paling stabil dan sesuai syariah sejak berabad-abad lamanya. Selain itu dapat juga digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, dan mahar.1 Dalam sejara umat islam, rasulullah saw.dan para sahabat menggunakan dinar dirham sebagai mata uang mereka. Selain sebagai alat tukar, dinar dan dirham juga dijadikan sebagai sebagai standar ukuran hukum-hukum syar’i seperti kadar zakat. kaum muslim terus menggunakan dinar romawi dan dirham persia dalam bentuk cap dan gambar aslinya semasa hidup rasulullah SAW. Pada masa pemerintahannya khalifah umar bin khathab pada tahun 20 hijriyah, yaitu tahun kedelapan khalifah umar bin khathab, beliau mencetak uang dirham baru berdasarkan pola dirham persia. Berat gambar ataupun tulisan bahlawiyah (huruf persianya) tetap ada, hanya ditambah dengan lafal yang ditulis dengan huruf arab gaya kufi,seperti lafal bismillah dan bismillahi robbi yang terletak di tepi lingkaran.2 1 2 https://www.lantakanemas.com/2012/08/pengertian-dinar-dan-dirham.htlm(9/19:25) Mazidatul churiyah, “mengenal ekonomi syariah(malang,surya pena gemilang,2011)137 3 4 B. SEJARAH DINAR DAN DIRHAM Pada masa sebelum datangnya islam,uang dinar digunakan dalam transaksi perdagangan, menurut abdul qoddim zallum, dinar dan dirham telah dikenal oleh bangsa arab sebelum datangnya islam, mata uang ini diperoleh hasil perdagangan yang mereka lakukan di negara-negara sekitar. Jika pulang dari syam, para pedagang membawa dinar emas romawi (byzantium) dan sepulang dari irak, mereka membawa dirham perak persia (sassanid) kadadang-kadang mereka membawa dirham dari yaman. Dengan demikian, sudah banyak mata uang asing yang masuk berupa dinar emas romawi dan dirham perak persia.3 Dinar dan dirham yang digunakan bangsa arab pada masa itu tidak di dasarkan nominalnya, tetapi menurut beratnya sebab dinar dirham tersebut hanya dianggap sebagai kepingan emas dan perak, dinar dan dirham tidak dianggap sebagai mata uang yang dicetak, mengingat bentuk dan timbangan dirham yang tidak sama kemungkinan terjadinya penyusutan berat akibat peredaranya4. Untuk mencegah terjadi penipuan atas prilaku transaksi, mereka lebih suka menggunakan standar timbangan khusus yang telah mereka miliki, yaitu auqiyah, nasy, mtsqal, dirham, daniq, qirath, dan habbah merupakan berat pokok yang telah diketahui secara umum, yaitu setara dengan 22 qirath kurang satu habbah. Di kalangan mereka, berat 10 dirham sama seperti 7 mitsqal. Ketika rasulullah SAW. Datang, sebagai tanda kedatangan islam, beliau mengakui beberapa muamalah (transaksi) yang menggunakan dinar romawi dan dinar persia. Secara Bahasa, dinar berasal dari kata denarius (romawi timur) dan dirham berasal dari kata drachma (persia). Menurut hukum islam, dinar yang dipergunakan adalah setara 4,24 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Adapun uang dirham setara dengan 2,975 gram perak murni. Dinar 3 Ali akbar Fayyad, history of islam, (Tehran:enteshart daneshgah tehran, 1958), 11-12 Abdul hay al-kattani, the system of propethic development government calld the administrative procedure, vol, II , (Beirut dar ihya at-thuras al ‘arabi, t.t.), 412-428 4 5 dan dirham adalah mata uang yang berfungsi sebagai alat tukar, baik sebelum datangnya islam maupun sesudahnya5. Dalam sejarah umat islam, rasulullah SAW. Dan para sahabat menggunakan dinar dan dirham sebagai mata uang mereka. Selain sebagai alat tukar, dinar dan dirham juga dijadikan sebagai standar ukuran hukumhukum syar’i, seperti kadar zakat6. Kaum muslimin terus menggunakan dinar romawi daan dirham Persia dalam bentuk cap dan gambar aslinya semasa hidup rasulullah SAW. Dan dilanjutkan oleh masa kekhalifahan abu bakar dan pada awal kekhalifahan umar bin khatab. Pada masa pemerintahannya, khalifah umar bin khatab pada tahun 20 hijriyah, yaitu tahun kedelapan kekhalifahan umar bin khatab, beliau mencetak uang dirham baru berdasarkan pola dirham Persia. Berat, gambar, ataupun tulisan bahlawiya (huruf Persianya) tetap ada, hanya ditambah dengan lafadz yang ditulis dengan huruf arab gaya kufi, seperti lafadz bismillah dan bismillahirobbi yang terletak ditepi lingkaran. Dinar dan dirham dicetak pertama kali pada masa pemerintahan khalifah abdul malik bin marwan. Ia mencetak dirham khusus bercorak islam pada tahun 75 hijriyah (695 masehi) dan tingalkan corak dirham persia. Kemudian, pada tahun 77 hijriyah ia mencetak dinar khusus bercorak islam, dalam perjalananya sebagai mata uang yang digunakan,dinar dan dirham cenderung stabil dan tidak mengalami inflasi yang cukup besar selama kurang lebih 1.500 tahun. Penggunaan dinar dan dirham berakhir pada runtuhnya khalifah islam turki usmani pada tahun 1924.7 Masuknya dinar dan dirham sebagai mata uang ke jazirah arab tidak terlepas dari pedagang syam yang dibawah pengaruh bangsa romawi serta pedagang dari yaman di bawah pengaruh bangsa persia. Perlahan, ketika itu 5 Baghir al has ani & abbas mirakhor, essay pn iqtisad Islamic approach to economic problems, (USA: nur, 1989), 199-201 6 Ibid ali akbar Fayyad, 11-12 7 M.nur rianto al-arif, “pengantar ekonomi islam(bandung,cv pustaka setia,2015)hlm 299300 6 dinar dan dirham diterima dan mulai menjadi alasan mengapa barter ditinggalkan. Rasulullah sendiri tidak menolak menggunakan dinar dan dirham sebagai alat transaksi ekonomi tetapi justru menerima dan memodifikasinya. Ketika itu, rasulullah SAW. Menetapkan dinar dan dirham sebagai alat tukar menukar barang yang sah dalam perniagaan dan membuat setandar tiga jenis dirham yang beredar menjadi satu jenis dirham yakni dirham 14 qirath. Karena dinar dan dirham adalah uang yang berbahan emas, nilai tukarnya sejak dahulu selalu tetap sehingga tidak pernah mengalami inflasi maupun deflasi, misalnya harga satu ekor kambing ketika masa rasulullah saw di kisaran harga 1 dinar atau setara dengan Rp 2,2 juta yang itu artinya masih sama hingga saat ini. Dalam perjalanannya, dinar dan dirham saat di zaman rasulullah di proses dari segi bobot dan kandungan emasnya oleh sahabat arqom bin abi arqam yang memang ahli dalam mengira ukuran berat emas dan perak ketika itu, barulah pada masa umar bin khatab dinar dan dirham ditambahi lafal hamdalah dan muhammadur rasulullah sebagai identitas kuat umat islam. Sedangkan dinar yang pertama kali dimiliki oleh pemerintahan islam adalah saat 50 tahun pasca wafatnya rasulullah di era kepemimpinan abdul malik bin Marwan. Seiring dengan meluasnya kekuasaan islam, dinar dan dirham dari pemerintahan islam ini semakin menyebar hingga ke wilayah irak, iran, mesir, dan Andalusia. Para ulama’ menjadikan dinar dan dirham sebagai tolak ukur dalam menentukan nisab zakat. Misalnya imam syafi’I dalam kitab al-umm berkata, “tidak ada perbedaan pendapat (ikhtilaf) bahwasanya dalam zakat emas itu adalah 20 mitsqal (dinar)”. Imam hanafi juga mengatakan bahwa ukuran nisab zakat yang disepakati ulama, untuk emas adalah 20 mitsqal dan telah mencapai satu haul (satu tahun). Adapun untuk perak adalah 200 dirham. 7 Sementara itu imam ghazali berpandangan bahwa dengan diciptakan dinar dam dirham, maka tegaklan dunia. Keduanya adalah batu yang tiada manfaat dalam jenisnya, akan tetapi manusia sangat membutuhkan keduanya.8 C. IMPLEMENTASI PENGGUNAAN DINAR DALAM PEDAGANGAN Untuk menjadikan dinar sebagai mata uang global, diperlukan berbagai langkah dan strategis. Kehadiran dinar dalam sistem perdagangan dan moneter dunia dimaksudkan untuk menggantikan uang fiat(uang kertas) dan menjadi alternatif bagi negara-negara berkembang untuk menghindari dominasi perekonomian negara-negara maju, untuk menggantikan peran uang fiat(uang kertas) dalam perekonomian, diperlukan penerapan dinar secara bertahap, langkan demi langkan bukan dengan perubahan secara drastis. Salah satu langkah yang dilakukan dalam penerapan dinar tersebut adalah menjadikan dinar sebagai alat transaksi perdagangan barang dan jasa international, baik perdagangan multilateral maupun bilateral. Berapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan dinar dalam perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 1. Peran dinar dalam perdagangan Penggunaan dinar tidak ditunjukan untuk menggantikan peran mata uang domestik, tetapi hanya digunakan untuk pembayaran atas transaksi perdagangan barang dan jasa luar negri. Uang domestik tetap diperlukan sebagai alat transaksi domestik. Dinar tidak diwujudkan dalam bentuk fisik, tetapi diukur dalam ukuran emas. Jika satu dinar sama dengan satu ons emas setara dengan $290, satu dinar sama dengan $290. Emas tersebut bisa dihargakan dengan nilai mata uang negara lain yang ditetapkan oleh dua negara. Pembayaran tidak dilakukan dengan mentransfer dinar dari satu negara ke negara lain, tetapi hanya mentranser ekuivalen emasnya ke bank kustodian yang telah disepakati. Hall ini ditunjukan untuk menghindari kesulitan untuk mentrasfer emas 8 http://yuyuntriandhini.blogspot.com/2017/11/dinar-dan-dirham.html?m=1(9/10/19;25) 8 dalam bentuk fisik serta memberikan kemudahan bagi negara yang tidak memiliki sumber daya emas yang cukup. 2. Penggunaan dinar emas Dinar digunakan dalam transaksi perdagangan multilateral ataupun bilateral. Perdagangan multirateral melibatkan beberapa Negara dalam transaksi perdagangan, sperti ekspor dan impor yang terjadi antara Malaysia dengan arab Saudi dan Indonesia. Adapun transaksi bilateral melibatkan dua Negara dalam perdagangan barang dan jasa, seperti perdagangan antara Indonesia dan Malaysia. Perdagangan bilateral tidak hanya terbatas pada Negara yang ada dalam satu regional, tetapi juga dengan Negara yang berada di luar ragionalnya, seperti perdagangan antara Indonesia dan Australia atau Indonesia dengan amerika serikat. Pada konferensi international pada tahun 2002 di kuala lumpur tentang stable and just global monetary systems, mantan perdanamenti Malaysia mathathir, menjelaskan mekanisme pelaksanaan perdagangan dengan dinar. Ketika terjadi perdagangan antara Malaysia dan arab Saudi, dalam kurun waktu tiga bulan, Malaysia mengekspor ke arab Saudi sebesar dua juta dinar dan arab sudi mengekspor ke Malaysia sbesar 1,8 juta dinar, data selengkapnya dapat dilihat pada table dibawah tentang ilustrasi eskpor dan impor antara Malaysia dan mitra daganganya arab Saudi. Ilustrasi ekspor dan impor Malaysia dengan arab Saudi (juta dinar) Ekspor ke Malaysia Arab saudi Total ekspor 1. Malaysia X 2.0 2.0 2. Arab Saudi 1.8 x 1.8 1.8 2.0 3.8 Total impor Dengan demikian, Malaysia mengalami surplus perdagangan sebesar 0,2 juta dinar. Arab Saudi melalui bank sentralnya akan 9 membayar sebesar 0,2 juta dinar kepada bank negara Malaysia melalui bank custodian (IDB atau bank of england). Dalam mekanisme ini, dinar sebesar 0,2 juta dinar yang dibayarkan arab Saudi dapat mendukung transaksi perdagangan ekspor dan impor dengan jumlah sebesar 3,8 juta dinar. Hal ini akan memberikan kesempatan pada peserta dengan cadangan devisa yang terbatas untuk melakukan perdagangan ekspor dan impor dengan menggunakan dinar. Dengan menggunakan uang dinar emas akan memberikan kesempatan kepada negara peserta dengan cadangan devisa yang terbatas untuk melakukan perdagangan dengan menggunakan uang dinar. 9 D. PERATURAN TENTANG PENERAPAN DINAR DAN DIRHAM DALAM PERDAGANGAN Mengimplementasikan dinar sebagai alat transaksi perdagangan international harus merjuk pada peraturan dan undang-undang yang membolehkan dinar yang terbuat dari emas bias digunakan sebagai alat pembayaran. Setidaknya ada tiga aturan (legal isues) yang berkrnaan dengan menggunakan dinar dalam perdagangan international, yaitu sebagai berikut. 1. International legal impediments Ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan penerapan dinar dalam perdagangan international dalam articles of agreement of the international monetary fund. Pada 1945 salah satu aturan yang ditetapkan IMF adalah system par value yang mengharuskan negara-negara anggota mengonversikan mata uang mereka seperti dollar yang di-peg pada emas sebesar 1/35 per ons emas. Setelah system par value berakhir pada tahun 1971, negara anggota mengadopsi aturan yang dibuat IMF pada tahun 1976, dalam aturan tersebut negara anggota bibolehkan untuk mengonversikan mata uangnya dengan special drawing right (SDR) yang dibuat IMF. Sebagian lainnya membiarkan mata uang mengambang berdasarkan permintaan dan penawaran international. 9 ibid M.nurrianti al-arif, 308-310 10 Walaupun bebas menentukan mata uang yang menjadi standar nilai tukarnya, setiap negara dilarang untuk melakukan manipulasi nilai tukar atau system moneter international yang ditujukan untuk mengambil keuntungan dari persaingan yang tidak fair dengan negara lain. Setiap negara diharuskan untuk berkolaborasi dengan pendanaan dan pembiayaan dari IMF untuk mempromosikan stabilitas nilai tukar dan menghindari perubahan persaingan nilai tukar. Negara yang membiarkan mata uangnya mengambang bebas diharuskan untuk melakukan intervensi nilai tukarnya untuk mengatasi perubahan nilai tukar yang tajam, articles IV the obligations regarding exchange arrangements mengatur bahwa nilai tukar hanya di konversikan pada SDR atau pada mata uang negara lain selain emas. Sekilas aturan tersebut terlihat melarang dan membatasi penggunaan emas sebagai sebuah perjanjian nilai tukar (exchange aramgements). Kehadiran dinar dalam perdagangan international tidak ditujukan untuk menjadikan dinar sebagai mata uang sehari-hari semua negara, tetapi hanya digunakan untuk menjadi alat transaksi perdagangan bilateral. Pembayaran dengan dinar dilakukan dengan mentransfer ekuifalen dinar ke account negara peserta yang ada di bank kustodian. Dalam aturan yang sama dalam articles IV dinyatakan bahwa kondisi ekonomi international tertentu, mengizinkan sebuah negara untuk memperkenalkan system perjanjian nilai tukar yang berdasarkan stabilitas. 2. Financial infrastructure Lembaga keuangan adalah salah satu factor yang akan menyukseskan implementasi dinar sebagai alat transaksi perdagangan internasional, lembaga keuangan seperti perbankan harus siap dengan berbagai aturan yang mendukung dinar dan menyesuaikan system operasionalnya, untuk mewujudkan itu, diperlukan peran dan aturan yang mendukung industri perbankan untuk berperan dalam perdagangan bilateral. Dalam hal ini di bank sentral selaku otoritas moneter akan menjadi lembaga yang mengawasi dan mengatur mekanisme system perbankan nasional. 11 3. Dispute settlement Untuk menghindari perselisihan perdagangan, dibutuhkan mekanisme penyelesaian (dispute settlement) yang bisa mengatasi persilisihan dagang atar negara ataupun sektor swasta. Saat ini aturan tentang perselisihan tentang ditetapkan WTO yang dinamakan dengan dispute settlement mechanism. WTO telah mengeluarkan beberapa persetujuan. Setiap aturan memiliki tiga tujuan utama yaitu: a. Membantu perdagangan berjalan secara bebas; b. Mencapai liberalisasi dengan cara negoisasi; c. Mengatur perselisihan perdagangan (settling payment) Proses penyelesaian perselisihan tersebut diatur dalam the understandingon rules and procedures governing the settlement of disputes (DSU). Selain peraturan yang ditetapkan oleh WTO, perdagangan secara bilateral juga membutuhkan lembaga-lembaga yang membantu dalam penyelesaian masalah-masalah perdagangan, seperti lembaga mediasi, arbitasi, dan konsiliasi. Kehadiran lembaga tersebut diharapkan dapat membantu kelancaran dan menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul dari perdagangan tersebut.10 Aktifitas ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan suatu barang yang dinamakan uang. Secara umum uang diartikan sebagai suatu yang dapat diterima sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Dengan kata lain bahwa uang merupakan alat yang dapat digunakan dalam melakukan sebuah pertukaran baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu. Tidak semua barang yang dinamakan uang bisa dipakai untuk transaksi atau alat perdagangan. Seperti yang kita ketahui, mata uang yang dipakai indonesia adalah rupiah. Dalam sejarah, rupiah sempat dalam keadaan paling terpuruk yaitu pada masa tradisi dari ordebaru ke reformasi. Namun beberapa tahun kebelakang kondisi rupiah bisa dibilang tidak dalam keadaan yang baik. Nilai tukar rupiah akan dollar amerika yang dijadikan 10 Ibid m nur rianto al-arif ,310-312 12 standar mata uang internasional cenderung fluktiuatif. Kadang menguat dan kadang melemah, walaupun sebenarnya lebih sering melemah. Dari fenomena tersebut, ada sebuah isu yang berkembang yaitu untuk mengganti rupiah sebagai mata uang indonesia ke dinar dan dirham. Ada berbagai tanggapan akan isu tersebut, ada pihak yang pro dan ada pihak yang kontra. Kebanyakan pihak yang kontra merasa bahwa penggantian rupiah ke dinar dan dirham adalah hal yang mustahil. Dan berpikiran bahwa hal itu salah satu dalih atau alasan untuk pembentukan negara Islam (khilafah) yang diinginkan beberapa golongan. Sebenarnya penggantian rupiah ke dinar tidaklah mustahil. Karena dinar dan dirham mempunyai keunggulan dibandingkan uang kertas. Seperti nilainya cenderung stabil, tidak bergantung pada mata uang yang lain dan juga bisa dibilang anti inflasi.11 E. DAMPAK PENGGUNAAN DINAR DAN DIRHAM DALAM PERDAGANGAN Penggunaan dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang menggunakan uang fiat. Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dunia. Untuk mengatasi hal itu, dibutuhkan mata uang yang lebih stabil, yaitu dinar emas. Pada tahun 1250M/ 648H di nwgara mesir, dinar yang dijadikan sebagai dasar moneter pernah dipengaruhi oleh penggunaan uang fulus, yaitu uang campuran dari kuningan dan tembaga. Penggunaan uang fulus dan ditambah oleh kondisi perekonomian yang buruk telah menyebabkan harga yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal tersebut, al- maqrizi (768-845 H) dalam bukunya, ighosatul ummah bil kasyfil ghummah, menjelaskan kondisi tersebut secara terperinci serta memberikan jalan keluar bagi kondisi perekonomian mesir pada waktu itu. Di antara pemikiran al maqrizi adalah: 11 https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/triyulia1707/penerapandinar-dan-durham-di-indonesia 58479f4e77937357051467cc diakses pada 9 Oktober 2020 pukul 19;25 13 1. hanya dinar dirham yang dapat digunakan sebagai uang; 2. menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money) 3. membatasi penggunaan uang fulus. Menurut Al-maqrizi, untuk mengatasi kondisi tersebut, dinar dan dirham harus kembali digunakan dalam perdagangan barang dan jasa, seperti pembayaran upah para pekerja, untuk mendukung penggunaan dinar dan dirham tersebut, pemerintah harus menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money) serta membatasi penggunaan uang fulus hanya untuk transaksi dalam skala kecil dan hanya untuk transaksi kebutuhan rumah sehari-hari. Sementara dinar dan dirham digunakan untuk transaksi dalam sekala besar, seperti perdagangan luar negeri dan transaksi domestic lainnya. Pada saat ini uang fulus telah digantikan oleh uang fiat yang digunakan untuk semua transaksi perdagangan, baik dalam negri maupun luar negri. Penggunaan dinar merupakan suatu solusi untuk mengatasi berbagai dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh penggunaan uang fiat dalam perekonomian dunia. Ahmad hasan (2005) menjelaskan bahwa setelah berakhirnya perang dunia I, setiap negara memberlakukan peraturan dan pengawasan ketat terhadap perdagangan dunia untuk menurunkan jumlah impor barang dan komoditas seperti pemberlakuan pajak dan cukai. Setiap negara berusaha untuk mendorong peningkatan ekspor, yang kemudian menyebabkan perbedaan harga di setiap negara. Ketika perdagangan menggunakan emas, indeks harga akan mempertahankan kesesuaian karna menggunakan system emas sangat berperan penting untuk menjaga stabilitas harga di berbagai negara. Sebagai contoh, terjadinya kerja sama dagang antara suryah dan prancis dengan menggunakan system emas. Suryah mengimpor komoditas dalam jumlah besar dari prancis. Hal ini akan menyebabkan keluarnya emas dari suryah menuju prancis dan persediaan emas akan menipis di suryah. Saat itu hargaharga akan mengalami penurunan di suryah, ketika harga-harga komoditas di surya menurun, negara lain akan mengimpor dari negara suryah dan saat itu emas-emas kembali masuk dan menguat di suriah. Akan tetapi, ketika 14 perdagangan dunia tidak lagi berjalan dengan bebas, keberadaan uang emas digantikan dengan uang kertas yang berakibat pada perbedaan indeks hargaharga Menurut hafiz majdi, dodik siswantoro, dan J.A. brozovsky (2002), penggunaan dinar yang dilakukan oleh dua negara dalam perdagangan bilateral menyebabkan penyesuaian otomatis terhadap neraca pembayaran (balance of payment) kedua negara. Contoh sederhananya, ketika salah satu negara mengekspor barang ke negara lainnya, negara tersebut akan memiliki lebih banyak dinar emas dan jumlah barang yang lebih sedikit. Hal ini menyebabkan terangkatnya harga barang karena adanya ekspor dan dengan tingkat harga yang lebih tinggi serta melakukan penyesuaian otomatis terhadap perbedaan pada neraca pembayaran.12 Penggunaan uang dinar dan uang domestic secara bersamaan akan menimbulkan terjadinya spekulasi nilai tukar antara uang kertas dan uang dinar yang pada akhirnya akan menyebabkan runtuhnya sistem uang dinar. Dampak implementasi gold dinar dalam perdagangan international diproyeksikan dan mendatangkan banyak manfaat. 1. Pertama, mengurangi dampak volatilitas yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang. 2. Kedua, trader tidak perlu lagi melakukan hedging. 3. Ketiga, transaksi semakin evisien karna semakin banyaknya negara yang bergabung, hanya diperlukan gold dinar yang relative kecil untuk volume perdagangan yang difasilitasi. 4. Keempat, gold dinar akan berperan seperti mata uang bersaman (common currency) yang berimplikasi akan mengurangi biaya transaksi. 5. Kelima, keuntungan politisi dimana para pendukung gold dinar akan menjadi blok yang solid yang diperhitungkan kiprahnya.13 12 M.nur rianto al-arif, “pengantar ekonomi syariah(bandung,cv pustaka setia, 2015)hlm 313-314 13 http://dinajournals.blogspot.com/2016/11/dampak-penggunaan-uang-dinardalam.html?m=1 diakses pada 9 Oktober 2020, pukul 19;25 WIB 15 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum pengertian dinar adalah koin emas seberat 22 karat dengan berat 4,25 gram dan pengertian dirham adalah koin perak murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan dirham merupakan mata uang yang digunakan oleh umat islam pada khalifah umar bin khatab ra. Alasan kenapa emas 22 karat salah satunya agar kuat dan kokoh sebagai mata uang. Logam mulia berupa emas batangan, masyarakat juga sudah mulai mengenal dinar dan dirham sebagai instrument inventaris alternatif. Dinar biasanya berupa kepingan logam emas, sedangkan dirham terbuat dari perak. Pada masa sebelum datangnya islam,uang dinar digunakan dalam transaksi perdagangan, menurut abdul qoddim zallum, dinar dan dirham telah dikenal oleh bangsa arab sebelum datangnya islam, mata uang ini diperoleh hasil perdagangan yang mereka lakukan di negara-negara sekitar. Jika pulang dari syam, para pedagang membawa dinar emas romawi (byzantium) dan sepulang dari irak, mereka membawa dirham perak persia (sassanid) kadadang-kadang mereka membawa dirham himyar dari yaman. Dengan demikian, sudah banyak mata uang asing yang masuk berupa dinar emas romawi dan dirham perak persia. Penggunaan dinar tidak ditunjukan untuk menggantikan peran mata uang domestik, tetapi hanya digunakan untuk pembayaran atas transaksi perdagangan barang dan jasa luar negri. Uang domestik tetap diperlukan sebagai alat transaksi domestik. Dinar tidak diwujudkan dalam bentuk fisik, tetapi diukur dalam ukuran emas. Jika satu dinar sama dengan satu ons emas setara dengan $290, satu dinar sama dengan $290. Emas tersebut bisa dihargakan dengan nilai mata uang negara lain yang ditetapkan oleh dua negara. Pembayaran tidak dilakukan dengan mentransfer dinar dari satu negara ke negara lain, tetapi hanya mentranser ekuivalen emasnya ke bank kustodian yang telah disepakati. Hall ini ditunjukan untuk menghindari kesulitan untuk mentrasfer emas dalam bentuk fisik serta memberikan kemudahan bagi negara yang tidak memiliki sumber daya emas yang cukup. 16 17 Ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan penerapan dinar dalam perdagangan international dalam articles of agreement of the international monetary fund. Pada 1945 salah satu aturan yang ditetapkan IMF adalah system par value yang mengharuskan negara-negara anggota mengonversikan mata uang mereka seperti dollar yang di-peg pada emas sebesar 1/35 per ons emas. Setelah system par value berakhir pada tahun 1971, negara anggota mengadopsi aturan yang dibuat IMF pada tahun 1976, dalam aturan tersebut negara anggota bibolehkan untuk mengonversikan mata uangnya dengan special drawing right (SDR) yang dibuat IMF. Sebagian lainnya membiarkan mata uang mengambang berdasarkan permintaan dan penawaran international. Dalam bukunya, ighosatul ummah bil kasyfil ghummah, menjelaskan kondisi tersebut secara terperinci serta memberikan jalan keluar bagi kondisi perekonomian mesir pada waktu itu. Di antara pemikiran al maqrizi adalah: 1. hanya dinar dirham yang dapat digunakan sebagai uang; 2. menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money) 3. membatasi penggunaan uang fulus. Menurut Al-maqrizi, untuk mengatasi kondisi tersebut, dinar dan dirham harus kembali digunakan dalam perdagangan barang dan jasa, seperti pembayaran upah para pekerja, untuk mendukung penggunaan dinar dan dirham tersebut, pemerintah harus menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money) serta membatasi penggunaan uang fulus hanya untuk transaksi dalam skala kecil dan hanya untuk transaksi kebutuhan rumah sehari-hari. Sementara dinar dan dirham digunakan untuk transaksi dalam sekala besar, seperti perdagangan luar negeri dan transaksi domestic lainnya. B. SARAN Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kata sempurna, kami juga sebagai penulis makalah dari tema dinar dan dirham sebagai alat tukar dalam perdagangan, ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini, khususnya dosen pengampu studi pendidikan studi islam untuk memberikan kritik dan saran, motivasi yang dapat membangun intelektual kami, agar makalah ini lebih sempurna DAFTAR PUSTAKA Abdul hay al-kattani, the system of propethic development government calld the administrative procedure, vol, II , (Beirut dar ihya at-thuras al ‘arabi, t.t.), 412-428 Ali akbar Fayyad, history of islam, (Tehran:enteshart daneshgah tehran, 1958), 11-12 Baghir al has ani & abbas mirakhor, essay pn iqtisad Islamic approach to economic problems, (USA: nur, 1989), 199-201 http://dinajournals.blogspot.com/2016/11/dampak-penggunaan-uang-dinardalam.html?m=1 http://yuyuntriandhini.blogspot.com/2017/11/dinar-dan-dirham.html?m=1 https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/triyulia1707/penerapa n-dinar-dan-durham-di-indonesia_58479f4e77937357051467cc https://www.lantakanemas.com/2012/08/pengertian-dinar-dan-dirham.htlm M.nur rianto al-arif, “pengantar ekonomi syariah(bandung,cv pustaka setia, 2015)hlm 313-314 M.nur rianto al-arif, pengantar ekonomi islam…, hlm 299-316 Madziatul churiyah, mengenal ekonomi islam…, hlm 137-138 18